eksperimen komparasi

11
EKSPERIMEN KOMPARATIF Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika Oleh: Siti Rodliyatin (120210102033) Qurrotul Aini (120210102061) Ayu Fajarotul M. (120210102063) Ratna Indra Sari (120210102096) Ratna Hapsari E. P. (120210102103) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2015

Upload: ayumaghfiroh

Post on 19-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

aku

TRANSCRIPT

  • EKSPERIMEN KOMPARATIF

    Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan

    Fisika

    Oleh:

    Siti Rodliyatin (120210102033)

    Qurrotul Aini (120210102061)

    Ayu Fajarotul M. (120210102063)

    Ratna Indra Sari (120210102096)

    Ratna Hapsari E. P. (120210102103)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2015

    http://1.bp.blogspot.com/-sR83TTznxas/TZBGr5P_AyI/AAAAAAAAAIw/w_VJFTVu0Ng/s1600/imawge33s.jpg

  • BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang

    juga merupakan sebuah penikiran kritis (kritikal thinking) penelitian meliputi

    pemberian definisi dari redevinisi terhadap masalah, memformulasikan

    hipotesis / jawaban sementara, membuat kumpulan dan sekurang-kurangnya

    mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk

    menentukan apakah cocok dengan hipotesis.

    Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan kesimpulan yang

    telah diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari

    dalil-dalil tersebut. Ketika hendak melakukan penelitian, biasanya seorang

    peneliti dihadapkan kepada pilihan mengenai metode apa yang akan

    digunakan. Pilihan mana yang akan diambil oleh peneliti yang bersangkutan

    sering ditentukan oleh sikap peneliti terhadap jenis-jenis metode untuk

    melakukan penelitian, seseorang dapat memilih jenis-jenis metode sesuai

    dengan masalah, tujuan penelitian dan kerangka pemikiran yang dirancang.

    Di dalam dunia pendidikan di kenal pula studi tentang penelitian

    pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak

    diharapkan menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data.

    Lebih lagi, sebagai mahasiswa, kita harus mengetahui dan memahami tentang

    beberapa metode penelitian yang ada. Terdapat dua jenis penelitian yakni,

    penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Emzir (2010: 2) penelitian

    kualitatif adalah deskriptif dan data yang dikumpulkan lebih mengambil

    bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Sedangkan, penelitian

    kuantitatif adalah analisis statistik dan data yang dikumpulkan lebih

    mengambil bentuk yang dapat dihitung (numeric).

    Pada penelitian kuantitatif terdapat beberapa jenis penelitian. Subana dan

    Sudrajat (2009: 26) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif terbagi menjadi

    penelitian eksperimen, deskriptif korelasional, evaluasi dan kausal komperatif.

  • Penelitian kausal komperatif sering sukar dibedakan dengan penelitian

    korelasional. Penelitian eksperimen komparatif adalah penelitian yang

    dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara

    subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan

    sebab-akibatnya (Marzuki, 1999:122)

    1.2 Rumusan Masalah

    1.2.1 Bagaimana cara menyusun bab 1 pada penelitian eksperimen komparatif?

    1.3 Tujuan

    1.3.1 dapat menyusun bab 1 pada penelitian eksperimen komparatif.

  • BAB 2. PEMBAHASAN

    2.1 Menyusun Bab 1 pada Penelitian Komparatif

    Sebelum melakukan suatu penelitian, maka peneliti harus menyusun

    proposal penelitian. Proposal penelitian merupakan rancangan yang

    menggambarkan tentang masalah yang akan diteliti. Proposal penelitian ini

    dapat disusun pada bab 1, yaitu pendahuluan. Secara umum, bab 1

    pendahuluan disusun meliputi unsur-unsur berikut:

    a. Judul Penelitian, yaitu mencerminkan isi dari penelitian tersebut. Judul

    ini dapat dikatakan sebagai wajah dari penelitian tersebut.

    b. Latar Belakang Masalah, yang menguraikan beberapa alasan teoritis atau

    praktis, tentang mengapa judul atau masalah tersebut diteliti.

    c. Permasalahan, sebagai inti persoalan dalam penelitian. Permasalahan ini

    pada umumnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang

    jelas, spesifik, yang memungkinkan dapat dijawab melalui dapat yang

    diperoleh secara empirik.

    d. Tujuan dan Manfaat Penelitian, yakni terkait dengan harapan yang ingin

    diketahui dari penelitian, yang dirumuskan dalam bentuk

    pernyataanpernyataan. Tujuan harus konsisten sama dengan permasalahan

    (rumusan masalah). Sementara manfaat penelitian terkait dengan

    pengembangan ilmu, pemecahan masalah, kepentingan lembaga, atau

    kepentingan masyarakat pada umumnya.

    Berikut adalah penyusunan bab 1 pendahuluan pada pelitian komparatif:

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk baik buruknya

    pribadi seseorang. Pendidikan yang baik juga menjadi salah satu penentu tingkat

    kesuksesan individu. Baiknya pendidikan dapat dilihat dari mutu pendidikan yang

  • dimiliki suatu negara. Dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia, mutu

    pendidikan yang dimiliki oleh Indonesia saat ini masih cenderung rendah. Namun

    berbagai kebijakan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan yang telah

    ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional menjadikan perkembangan

    pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.

    Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang

    diinginkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, ada tiga

    komponen penting yang utama dalam setiap proses pembelajaran, yaitu

    kurikulum, proses, dan produk. Kurikulum berhubungan dengan materi yang akan

    diajarkan. Proses berhubungan dengan bagaimana materi diajarkan dan produk

    erat kaitannya dengan hasil dari proses pembelajaran.

    Pada praktiknya, proses belajar mengajar yang diterapkan hanya terpaku

    pada materi yang diajarkan tanpa menentukan metode yang benar dan efektif.

    Metode pembelajaran merupakan sarana interaksi antara guru dan siswa dalam

    kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat menerima materi sekaligus

    memahami konsep materi yang disampaiakan. Penggunaan metode belajar yang

    tepat dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada

    hasil belajar siswa.

    Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang diperoleh

    berdasarkan proses ilmiah. Menurut Trianto (2011:137) hakikat fisika adalah

    ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses

    yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan

    hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah berupa konsep, prinsip, teori yang

    berlaku universal. Proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada proses dan

    produk sehingga dibutuhkan kerja ilmiah untuk dapat menentukan fakta-fakta,

    membangun konsep yang akhirnya dapat berpengaruh terhadap kualitas proses

    pendidikan maupun produk pendidikan.

    Penyebab rendahnya prestasi siswa dalam bidang IPA salah satunya

    dikarenakan selama proses pembelajaran sering kali siswa cenderung tidak

    mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi yang

    diajarkan oleh guru. Padahal pembelajaran fisika mengharuskan siswa tidak

  • hanya menghafal tentang konsep melainkan menjadikan siswa mengerti dan

    memahami konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep dengan

    konsep lain. Pembelajaran fisika akan lebih bermakna saat siswa tidak hanya

    menerima informasi, namun secara langsung terlibat secara aktif dalam suatu

    pembelajaran.

    Setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Apabila metode

    yang diterapkan guru selama proses pembelajaran cenderung monoton, maka

    hanya sebagian siswa yang dapat berkembang sedangkan sebagian siswa lain yang

    memiliki kecerdasan berbeda justru dapat menunjukkan penurunannya dalam

    proses pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus merancang berbagai macam

    aktivitas belajar yang menggabungkan sebnayak mungkin keceerdasan siswa dan

    menyampaikan informasi pada siswa menggunakan strategi VAK (visual,

    audiotori, dan kinestetik).

    Berbagai metode pembelajaran dari tahun ke tahun telah dikembangkan

    untuk meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian- penelitian dilakukan untuk

    mengetahui seberapa efektif suatu metode pembelajaran dalam meningkatkan

    hasil belajar siswa. Pengembangan pembelajaran yang diperlukan saat ini

    adalah pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang memberikan iklim kondusif

    dalam pengembangan daya nalar dan kreatifitas siswa. Metode yang dapat

    digunakan pada pembelajaran fisika yaitu metode eksperimen dan metode

    berbasis proyek.

    Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

    rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah

    ditetapkan tercapai secara optimal (Mulyono, 2012:81). Metode eksperimen

    adalah cara penyampaian mata pelajaran dengan melakukan percobaan sehingga

    siswa mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Metode

    eksperimen dapat dijadikan sebagai cara yang digunakan guru untuk melibatkan

    siswa dalam menemukan dan menerapkan konsep-konsep penting dalam fisika.

    Dengan metode eksperimen, siswa diajak untuk bekerja melalui metode ilmiah

    serta dapat besikap ilmiah dalam menerapkan konsep fisika.

  • Berdasarkan penelitian Triwiyono dalam jurnal Pendidikan Fisika

    Indonesia 7 (2011: 80-83) yang berjudul Program Pembelajaran Fisika

    Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing untuk Meningkatkan

    Keterampilan Berpikir Kritis, diketahui bahwa pembelajaran dengan eksperimen

    terbimbing dapat memperbaiki kualitas pembelajaran. Melalui eksperimen,

    secara signifikan dapat memperbaiki kemampuan siswa untuk memahami

    argumen dan masalah yang dipecahkan dalam kelas.

    Metode pembelajaran berbasis proyek adalah metode belajar yang

    menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan

    mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

    beraktivitas secara nyata. Metode berbasis proyek membutuhkan suatu pendekatan

    pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa didesain agar siswa

    dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk

    pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas

    bermakna lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara

    mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata.

    Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan tugas atau proyek

    yang kompleks, cukup sulit, lengkap, tetapi realistik dan kemudian diberikan

    bantuan secukupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas. Disamping itu,

    penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek mendorong tumbuhnya

    kompetensi seperti kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri,

    dan berpikir kritis serta analitis.

    Kedua metode ini mempunyai persamaan yaitu melatih kemandirian

    siswa dalam memahami konsep fisika yang lebih menekankan pada proses dan

    produk melalui pengalaman nyata. Tapi permasalahannya tidak ada yang dapat

    menjamin bahwa suatu metode pembelajaran yang ada akan selalu berhasil

    dan efektif untuk diterapkan pada semua peserta didik dan pada setiap pokok

    bahasan. Komparasi Hasil Belajar Fisika antara Siswa yang diberi Metode

    Eksperimen dengan Metode Berbasis Proyek pada Materi Fluida Kelas XI.

    1.2 Rumusan Masalah

  • Berdasarkan uraian tentang latar belakang permasalahan di atas, berikut ini

    beberapa rumusan masalah dalam penelitian:

    a. Apakah metode pembelajaran eksperimen efektif terhadap hasil belajar

    fisika siswa kelas XI?

    b. Apakah metode pembelajaran berbasis proyek efektif terhadap hasil

    belajar fisika siswa kelas XI?

    c. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan

    metode pembelajaran eksperimen dengan metode pembelajaran berbasis

    proyek pada kelas XI?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

    penelitian ini adalah:

    a. Menyelidiki keefektifan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil

    belajar fisika siswa kelas XI

    b. Menyelidiki keefektifan metode pembelajaran berbasis proyek terhadap

    hasil belajar fisika siswa kelas XI

    c. Menyelidiki apakah ada perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang

    menggunakan metode pembelajaran eksperimen dengan metode

    pembelajaran berbasis proyek pada kelas XI

    1.4 Manfaat Penelitian

    Berdasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, maka

    penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pendidikan. Adapun manfaat

    yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    a. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta

    meningkatkan daya tarik siswa terhadap Fisika guna meningkatkan hasil

    belajar siswa.

    b. Bagi Guru, dapat digunakan sebagai alternatif metode pembelajaran yang

    digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

    c. Bagi Kepala Sekolah,dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

  • pelaksanaan pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika untuk

    meningkatkan hasil belajar.

    d. Bagi Peneliti lain, dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan

    penelitian selanjutnya.

  • BAB 3. KESIMPULAN

    3.1 Penyusunan bab 1 pendahuluan pada penelitian komparatif yaitu: Judul

    Penelitian, mencerminkan isi dari penelitian tersebut; Latar Belakang

    Masalah, yang menguraikan beberapa alasan teoritis atau praktis, tentang

    mengapa judul atau masalah tersebut diteliti; Permasalahan, sebagai inti

    persoalan dalam penelitian; Tujuan dan Manfaat Penelitian, yakni

    terkait dengan harapan yang ingin diketahui dari penelitian, yang

    dirumuskan dalam bentuk pernyataanpernyataan. Sementara manfaat

    penelitian terkait dengan pengembangan ilmu, pemecahan masalah,

    kepentingan lembaga, atau kepentingan masyarakat pada umumnya.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

    Jakarta: Rajawali Pers.

    Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga.

    Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran: Menuju Efektivitas Pembelajaran di

    Abad Global. Malang: UIN-Maliki Press.

    Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar-Dasar penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka

    Setia.

    Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan

    Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:

    Bumi Aksara.

    Jurnal

    Triwiyono. 2011. Program Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode

    Eksperimen Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis.

    Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7 : 80-83.