efektivitas ekstrak daun kembang bulan …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman...

8
Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330 162 EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI THE EFFECTIVENESS EXTRACT OF DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) PEST CONTROL ON THE WORM Plutella xylostella ON PLANT MUSTARD 1 Petrus dan 2,3 Ismaya NR Parawansa 1 BP4K Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat 2 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 3 E-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kembang bulan mengendalikan hama ulat Plutella xylostella pada tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, dari Maret sampai Mei 2014. Data hasil pengamatan diuji dengan uji Standar eror dengan membandingkan persentase serangan dan jumlah hama Plutella xylostella pada tanaman sawi tanpa penggunaan pestisida nabati ekstrak daun kembang bulan (P0) dan dengan penyemprotan pestisida nabati daun kembang bulan (P1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kembang bulan pada pengamatan 31 HST berpengaruh nyata mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. P0 meningkat pada setiap pengamatan sedangkan pada P1 menunjukkan jumlah hama ulat Plutella xylostella mengalami penurunan yang signifikan. Kata kunci: Ekstrak daun kembang bulan (Tithonia diversifolia), hama ulat Plutella xylostella, tanaman sawi ABSTRACT The research aimed to determine the effectiveness of flower leaf extract months Plutella xylostella caterpillars control pests on cabbage plants. The experiment was conducted in the Pattapang Village District of Tinggimoncong Gowa Regency, from until March to May 2014. The data were tested using standard error by comparing the percentage of attacks and the number of pests Plutella xylostella on mustard plants without the use of pesticides daun kembang bulan extract (P0) and by spraying pesticide daun kembang bulan (P1). The results showed that the leaf extract of flower moon on 31 HST observations significantly Plutella xylostella control pests on cabbage plants. P0 increases at each observation while in P1 indicates the number of caterpillar pests Plutella xylostella decreased significantly. Keywords: Daun kembang bulan extract (Tithonia diversifolia), Plutella xylostella worm pests, mustard

Upload: hanhu

Post on 29-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330

162

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN

(Tithonia diversifolia) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT

Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI

THE EFFECTIVENESS EXTRACT OF DAUN KEMBANG BULAN

(Tithonia diversifolia) PEST CONTROL ON THE WORM Plutella xylostella

ON PLANT MUSTARD

1Petrus dan

2,3Ismaya NR Parawansa

1BP4K Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat

2Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa

3E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kembang bulan

mengendalikan hama ulat Plutella xylostella pada tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan

di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, dari Maret sampai

Mei 2014. Data hasil pengamatan diuji dengan uji Standar eror dengan membandingkan

persentase serangan dan jumlah hama Plutella xylostella pada tanaman sawi tanpa

penggunaan pestisida nabati ekstrak daun kembang bulan (P0) dan dengan penyemprotan

pestisida nabati daun kembang bulan (P1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak

daun kembang bulan pada pengamatan 31 HST berpengaruh nyata mengendalikan hama

Plutella xylostella pada tanaman sawi. P0 meningkat pada setiap pengamatan sedangkan

pada P1 menunjukkan jumlah hama ulat Plutella xylostella mengalami penurunan yang

signifikan.

Kata kunci: Ekstrak daun kembang bulan (Tithonia diversifolia), hama ulat Plutella

xylostella, tanaman sawi

ABSTRACT

The research aimed to determine the effectiveness of flower leaf extract months Plutella

xylostella caterpillars control pests on cabbage plants. The experiment was conducted in

the Pattapang Village District of Tinggimoncong Gowa Regency, from until March to May

2014. The data were tested using standard error by comparing the percentage of attacks

and the number of pests Plutella xylostella on mustard plants without the use of pesticides

daun kembang bulan extract (P0) and by spraying pesticide daun kembang bulan (P1). The

results showed that the leaf extract of flower moon on 31 HST observations significantly

Plutella xylostella control pests on cabbage plants. P0 increases at each observation while

in P1 indicates the number of caterpillar pests Plutella xylostella decreased significantly.

Keywords: Daun kembang bulan extract (Tithonia diversifolia), Plutella xylostella worm

pests, mustard

Page 2: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330

163

PENDAHULUAN

Perlindungan tanaman merupakan bagian

yang sangat penting dalam upaya

menekan kehilangan hasil pertanian yang

diakibatkan oleh organisme pengganggu

tanaman (OPT). Penggunaan pestisida

sebagai salah satu komponen

pengendalian OPT sebaiknya diterapkan

secara bijaksana. Hal ini berkaitan dengan

dampak negatif akibat penggunaan

pestisida sintetis yang tidak bijaksana

berupa resurgensi, resistensi, matinya

populasi musuh alami dan pencemaran

lingkungan melalui residu yang

ditinggalkan serta terjadinya keracunan

pada manusia (Oka, 1995).

Upaya mengantisipasi permasalahan

tersebut, sudah saatnya dikembangkan

penggunaan pestisida nabati yang

merupakan alternatif sebagai sarana

pengendalian OPT yang selalu tersedia di

alam, dapat dibuat sendiri serta relatif

cukup aman bagi lingkungan. Pestisida

nabati merupakan produk alam yang

berasal dari tumbuhan yang mengandung

bioaktif seperti alkaloid senyawa sekunder

yang jika diaplikasikan ke sasaran (hama)

dapat mempengaruhi sistem syaraf,

terganggunya sistem reproduksi,

keseimbangan hormon, perilaku berupa

penarik/pemikat, penolak, mengurangi

nafsu makan dan terganggunya sistem

pernafasan (Hidayat, 2001).

Bagian tumbuhan bahan pestisida nabati

bisa digunakan dalam bentuk utuh,

bubuk/tepung maupun ekstrak. Serangan

berat organisme pengganggu pada

tanaman menyebabkan daun rusak atau

habis termakan sehingga dapat

menurunkan produksi sampai mematikan

tanaman. Hama ulat pemakan daun

Plutella xylostella merupakan salah satu

hama paling banyak menyerang tanaman

sayur-sayuran dan menyebabkan

kerusakan sekitar 12,5% (Sriniastuti,

2005). Pengendalian ulat pemakan daun

oleh petani masih tergantung pada

penggunaan pestisida sintetik yang

diyakini praktis dalam aplikasi dan hasil

pengendalian jelas terlihat. Namun, petani

cenderung menggunakan pestisida dengan

takaran yang berlebihan, sehingga

penggunaan pestisida perlu dikelola dan

dikendalikan secara efektif dan aman bagi

lingkungan (Julaily et al, 2013).

Sebenarnya, alam telah menyediakan

bahan-bahan alami yang dapat

dimanfaatkan untuk menanggulangi

serangan hama dan penyakit pada

tanaman. Salah satu cara pengendalian

organisme pengganggu tanaman (OPT)

adalah dengan menggunakan pestisida

nabati.

Jenis pestisida nabati yang berasal dari

tumbuhan telah dikembangkan untuk

mengendalikan hama ulat pemakan daun.

Tanaman kembang bulan merupakan salah

satu tumbuhan yang mengandung

beberapa senyawa bioaktif yang efektif

dalam mengendalikan hama pada tanaman

sawi. Alasan memilih tanaman kembang

bulan dalam penelitian ini karena cukup

tersedia dan mudah ditemukan di lokasi

serta kandungan senyawanya yang diduga

dapat mengendalikan hama ulat daun

Plutella xylostella pada tanaman sawi.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui

efektivitas ekstrak daun kembang bulan

mengendalikan hama ulat Plutella

xylostella pada tanaman sawi.

BAHAN DAN METODE

A. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan

Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong,

Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dari

Maret sampai Mei 2014.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah: ember

plastik, sprayer, jerigen, dan saringan

(kain kasa). Sedangkan bahan yang

Page 3: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330

164

digunakan adalah daun tumbuhan

kembang bulan, air dan sabun colek.

C. Pelaksanaan

1. Persiapan Lahan

Penelitian dilaksanakan di lahan

kelompoktani dengan membuat 2

bedengan berukuran 1 x 4 m sebagai

persiapan media tanam sawi.

2. Penanaman Bibit Sawi

Bibit sawi yang berumur 2-3 minggu dan

berdaun 3-5 helai diambil untuk ditanam.

Sawi ditanam dengan jarak tanam 20 cm x

20 cm, pada setiap petakan berukuran 1 m

x 4 m. Tanaman setiap bedengan

berjumlah 100 tanaman sehingga populasi

tanaman keseluruhan adalah 100 x 2 =

200 tanaman.

3. Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan dari awal sampai

panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau

disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan

gulma. Panen dapat dilakukan pada umur

30-35 hari setelah tanam (HST).

4. Pembuatan Pestisida Nabati

Daun kembang bulan dengan berat segar 2

kg dipotong kecil-kecil kemudian

dihaluskan dan direndam dalam 2 L air

selama 24 jam. Ditambahkan sabun krim

50 g. Hasil perendaman disaring dengan

kain untuk memperoleh ekstrak daun

kembang bulan 100%. Selanjutnya ekstrak

diencerkan dengan air (konsentrasi 1:10).

D. Metode Penelitian

1. Perlakuan

Bedengan pertama, P0 = tanpa perlakuan

(tanpa penyemprotan pestisida nabati)

sedangkan pada bedengan kedua, P1=

penyemprotan pestisida nabati yang

dihasilkan dari fermentasi ekstrak daun

kembang bulan pada hama ulat (Plutella

xylostella). Penyemprotan pestisida nabati

daun ekstrak kembang bulan dilakukan 3

kali dimulai pada saat tanaman berumur

10, 17 dan 24 HST.

2. Parameter Pengamatan

Parameter yang akan diamati adalah:

jumlah populasi hama Plutella xylostella

pada setiap tanaman sampel yang telah

ditentukan. Waktu pengamatan dilakukan

setiap 7 hari setelah penyemprotan ekstrak

daun kembang bulan yaitu 17, 24 dan 31

HST.

3. Analisis Data

a. Penentuan Sampel Tanaman

Sampel tanaman dipilih secara acak, yaitu

masing-masing 15 tanaman dari bedengan

perlakuan P0 dan 15 tanaman dari

bedengan perlakuan P1 sehingga

diperoleh sampel tanaman keseluruhan

sebanyak 30 tanaman sampel.

b. Metode Analisis

Data yang diperoleh ditabulasi dan

dianalisis dengan menggunakan Uji

standar error (Kerlinger, 2004).

Keterangan: SE= standar error, Sd =

standar deviasi, N= ulangan

Sedangkan untuk standar deviasi

menggunakan persamaan:

Keterangan:

Sd = nilai standar deviasi

S2 = total nilai simpangan kuadrat

N = jumlah sampel

Page 4: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330

165

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tingkat populasi hama Plutella xylostella

diketahui dengan melakukan pengamatan

terhadap 15 tanaman pada bedengan

perlakuan kontrol (P0) dan 15 tanaman

pada bedengan perlakuan menggunakan

pestisida ekstrak daun kembang bulan

(P1). Selama 3 kali pengamatan 17, 24, 31

HST ditemukan hama Plutella xylostella

berjumlah 261 ekor pada tanaman sampel

P0 dan 189 ekor pada bedengan P1. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

1.

Perlakuan P0 memiliki nilai rata-rata

jumlah hama Plutella xylostella lebih

tinggi yaitu 4,93 dibandingkan dengan

perlakuan P1 dengan jumlah hama

Plutella xylostella 4,40. Hasil analisis

standar error digambarkan pada Gambar

2, menunjukkan bahwa perlakuan P0 dan

perlakuan P1 tidak berbeda nyata.

Gambar 1. Jumlah hama Plutella xylostella 17, 24 dan 31 HST tanaman Sawi

.

Page 5: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330

166

Gambar 2. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 17 HST tanaman sawi

Berdasarkan hasil pengamatan 24 HST

yang disajikan pada Gambar 3, diketahui

bahwa populasi hama Plutella xylostella

pada perlakuan P0 mengalami kenaikan

dibandingkan populasi hama Plutella

xylostella pada pengamatan pertama, yaitu

5,80 begitu pula pada perlakuan P1 yaitu

4,47 juga cenderung meningkat walaupun

tidak signifikan.

Hasil analisis uji standar error yang

digambarkan dalm bentuk histogram pada

Gambar 3, diketahui bahwa perlakuan P0

dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata.

Berdasarkan pengamatan 31 HST

diketahui bahwa Perlakuan P0 mengalami

peningkatan dari 5,80 menjadi 6,67,

sebaliknya populasi hama Plutella

xylostella pada perlakuan P1 mengalami

penurunan dari 4,47 menjadi 3,60. Hasil

analisis standar error yang digambarkan

dalam bentuk histogram pada Gambar 4,

menunjukkan bahwa perlakuan P0 dan P1

berbeda nyata. Artinya pestisida nabati

daun kembang bulan berpengaruh

terhadap berkurangnya populasi hama

Plutella xylostella.

Page 6: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330

167

Gambar 3. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 24 HST tanaman

sawi

Gambar 4. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 31 HST tanaman sawi

B. Pembahasan

Penggunaan pestisida daun kembang

bulan tidak berpengaruh nyata terhadap

jumlah hama Plutella xylostella pada

pengamatan 17 dan 24 HST (Gambar 2

dan 3), disebabkan karena konsentrasi

ekstrak daun kembang bulan masih rendah

mengakibatkan residu senyawa aktif yang

tertinggal pada tanaman sawi masih

sedikit, sehingga belum dapat

mengendalikan hama Plutella xylostella

pada tanaman sawi. Ekstrak daun

Page 7: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330

168

kembang bulan belum mempengaruhi

metamorfosis dan perilaku hama Plutella

xylostella.

Pengamatan 31 HST terhadap aplikasi

ekstrak daun kembang bulan memberikan

pengaruh nyata pada berkurangnya

populasi hama Plutella xylostella pada

tanaman sawi. Hal ini disebabkan karena

kandungan senyawa aktif daun kembang

bulan yang terdiri atas: triterpen/steroida,

glikosida, saponin dan flavonoida

(senyawa flavon dengan gugus 4-hidroksi

dan gugus 4/7 dihidroksi) (Widari, 2005).

Hasil yang diperoleh menunjukkan,

bahwa pemberian pestisida nabati daun

kembang bulan memberikan pengaruh

positif untuk mengurangi serangan hama

Plutella xylostella. Menurut Jamal dan

Andria (1999), analisis Gas Spektrometri

Massa (GSM) daun kembang bulan ini

mengandung kurang lebih 38 komponen

dengan 8 komponen utama. Delapan

komponen utama yang ada pada ekstrak

daun kembang bulan adalah; (1) asam

palmitat; (2) 9-pentadikadien-1-ol; (3)

benzil benzoat (4); α metilamina; (5) 1, 2,

3, 4, 5- sikloheksanterol; (6) sesquiterpen

lakton; serta (7) 2 senyawa lain yang

belum teridentifikasi. Berbagai senyawa

aktif tersebut dapat memberi efek

mortalitas terhadap serangga, sehingga

dapat digunakan sebagai pestisida nabati.

Sastrodihardjo (1992) senyawa-senyawa

seperti flavonoid dan terpenoid dapat

mempengaruhi beberapa sistem fisiologis

yang mengatur perkembangan hama.

Senyawa saponin dapat menurunkan

aktivitas enzim proteaze dalam saluran

pencernaan serangga, sehingga

mempengaruhi proses penyerapan

makanan. Selain itu saponin juga dapat

menghemolisis sel darah merah, sehingga

permeabilitas sel terganggu dan akan

rusak. Hal ini yang menghambat

pertumbuhan hama Plutella xylostella

pada tanaman sawi.

Tanaman kembang bulan mempunyai

metabolit sekunder berupa senyawa

terpenoid yang dinamakan sesquiterpen

lakton (Sharma et al, 1992). Jika senyawa

tersebut masuk ke dalam tubuh serangga

akan menjadi racun kontak dan racun

perut (Carino dan Rejesus, 1982). Racun

kontak masuk ke dalam tubuh serangga

melalui lubang-lubang alami dari

tubuhnya. Setelah masuk racun akan

menyebar ke seluruh tubuh dan

menyerang sistem syaraf sehingga dapat

mengganggu aktivitas serangga (Trizelia,

2001).

Tumbuhan kembang bulan juga berperan

sebagai penolak hama karena rasanya

yang sangat pahit (Arneti dan Santoni,

2006). Tumbuhan yang jarang atau tidak

pernah diserang oleh hama dapat

digunakan oleh petani sebagai ekstrak

pestisida nabati dalam pertanian organik

(Hasyim et al, 2010).

KESIMPULAN

1. Ekstrak daun kembang bulan pada

pengamatan 31 HST berpengaruh nyata

mengendalikan hama Plutella

xylostella pada tanaman sawi.

2. P0 meningkat pada setiap pengamatan

sedangkan pada P1 menunjukkan

jumlah hama ulat Plutella xylostella mengalami penurunan yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arneti dan Santoni, A., 2006. Isolasi

Senyawa Bioaktif Ekstrak Daun

dan Bunga Paitan (Tithonia

diversifolia A Gray) (Asteraceae)

dari Lokasi Tempat Tumbuh yang

Berbeda dan Pengaruhnya Terhadap

Hama Plutella xylostella Linn. dan

Parasitoid Diadegma semiclausum

Hellen. [Diakses 29 Februari 2014

pada situs htpp://respository.unand.

ac.id/2003/1/].

Page 8: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN …stppgowa.ac.id/informasi/download-centre/file/...tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya

Jurnal Agrisistem, Desember 2014, Vol. 10 No.2 ISSN 1858-4330

169

Cariño, F. A. and B. M Rejesus, 1982.

Isolation and characterization of the

insecticidal fraction from Tithonia

diversifolia (A. Gray) leaves. Ann.

Trop. Agric.

Hasyim A, W. Setiawati, R. Murtiningsih

dan E. Sofiari, 2010. Efikasi dan

Persistensi Minyak Serai Sebagai

Biopestisida terhadap Helicoverpa

armigera Hubn. Hortikultura,

20(4):377-386.

Hidayat A, 2001. Metode Pengendalian

Hama. Proyek Pengembangan

Sistem dan Standar Pengelolaan

SMK Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan, Jakarta.

Jamal, Y dan Andria A, 1999. Komponen

kimia dan uji daya antibakteri

ekstrak daun kirinyu (Tithonia

diversifolia). Majalah Farmasi

Indonesia Vol 10. No. 2.

Julaily, N., Mukarlina, Setyawati TR,

2013. Pengendalian Hama pada

Tanaman Sawi (Brassica juncea L)

menggunakan Ekstrak Daun Pepaya

(Carica papaya L). Protobiat 2013

vol 2(3);171-175.

Kerlinger, F.N., 2004. Azas-Azas

Penelitian Behavioral. Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta.

Oka, 1995. Perencanaan Program

Penyuluhan. Teori dan Praktek.

Universitas Atmajaya, Yogyakarta.

Sastrodihardjo, S., Adianto, Yusuf M.,

1992. The Impact of Several

Insecticides on Ground and Water

Communities. Proceedings South

East Asian Workshop on Pestiside

Management Vol 7 hal 117-125.

Sharma, H.C., Taneja, S.L., Leuschner, K.

and Nwanze, K.F. 1992. Techniques

to screen sorghums for resistance to

insect pests. Information Bulletin no.

32. International Crops Research

Institute for the Semi-Arid Tropics,

Patancheru Andhra Pradesh, India.

Sriniastuti, 2005, Efektifitas Penggunaan

Bacillus thuringiensis terhadap

Serangan Ulat Daun (Plutella

xylostella) pada Tanaman Sawi

(Brassica juncea) di Sungai

Selamat. Skripsi. Fakultas Pertanian

Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Trizelia, 2001. Pemanfaatan Bacillus

thuringiensis untuk pengendalian

Crocidolomia binotalis Zell

(Lepidotera:Pyralidae). Jurnal

Argrikutura vol 19 No 3 hal 184-

190.

Widari, 2005. Isolasi senyawa flavonoid

dari daun kembang bulan (Tithonia

diversifolia (Hemsley) A. Gray).

Skripsi Departemen Farmasi FMIPA

USU, Medan.