toksikologi pestisida

25
Disusun oleh: Sophia Anggraini P (M0305058) Ary Sulistyorini (M0306019) Sasanti Utami (M0306057) Siti Nurwidayanti (M0306058) Sumarsih TOKSIKOLOGI PESTISIDA, MEKANISME, DAN KINETIKA KIMIA DI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN

Upload: indra-putra

Post on 30-Jun-2015

789 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: toksikologi pestisida

Disusun oleh:Sophia Anggraini P (M0305058) Ary Sulistyorini (M0306019) Sasanti Utami (M0306057) Siti Nurwidayanti (M0306058) Sumarsih (M0306059)

 

Disusun oleh:Sophia Anggraini P (M0305058) Ary Sulistyorini (M0306019) Sasanti Utami (M0306057) Siti Nurwidayanti (M0306058) Sumarsih (M0306059)

 

TOKSIKOLOGI PESTISIDA, MEKANISME, DAN KINETIKA KIMIA

DI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN

Page 2: toksikologi pestisida

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh hama (insekta, jamur dan gulma). Di Indonesia, pestisida yang paling dominan banyak digunakan sejak tahun 1950an sampai akhir tahun 1960an adalah pestisida dari golongan hidrokarbon berklor .

Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh hama (insekta, jamur dan gulma). Di Indonesia, pestisida yang paling dominan banyak digunakan sejak tahun 1950an sampai akhir tahun 1960an adalah pestisida dari golongan hidrokarbon berklor .

Page 3: toksikologi pestisida

PENGERTIAN PESTISIDAPENGERTIAN PESTISIDA

• Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh hama (insekta, jamur dan gulma).

• Pestisida dikelompokkan menjadi :

-Insektisida (pembunuh insekta)

-Fungisida ( pembunuh jamur)

-Herbisida (pembunuh tanaman pengganggu)

Page 4: toksikologi pestisida

PENGGOLONGAN SENYAWA KIMIA PESTISIDAPENGGOLONGAN SENYAWA KIMIA PESTISIDA

Klasifikasi Pestisida• Insektisida

• Herbisida

• FungisidaContoh seyawa insektisida• Organophosphat

• Carbamate

• Organochlorin

9

Page 5: toksikologi pestisida

Klasifikasi Bentuk Kimia Bahan active Keterangan

1. Insektisida Botani

Carbamat

Organophosphat

Organochlorin

Nikotine

Pyrethrine

Rotenon

Carbaryl

Carbofuran

Methiocorb

Thiocarb

Dichlorovos

Dimethoat

Palathion

Malathion

Diazinon

Chlorpyrifos

DDT

Lindane

Dieldrin

Eldrin

Endosulfan

gammaHCH

Tembakau

Pyrtrum

-

toksik kontak

toksik sistemik

bekerja pada lambung

juga moluskisida

toksik kontak

toksik kontak, sistemik

toksik kontak

toksik kontak

kontak dan ingesti

kontak, ingesti

persisten

persisten

kontak, ingesti

kontak, ingesti

Page 6: toksikologi pestisida

Herbisida Aset anilid

Amida

Diazinone

Carbamate

Triazine

Triazinone

Atachlor

Propachlor

Bentazaone

Chlorprophan

Asulam

Athrazin

Metribuzine

Metamitron

Sifat residu

Kontak

Toksin kontak

Fungisida Inorganik

Benzimidazole

Hydrocarbon-phenolik

Bordeaux mixture

Copper oxychlorid

Mercurous chloride

Sulfur

Thiabendazole

Tar oil

Protektan

Proteoktan

Protektan, sistemik

Protektan, kuratif

Page 7: toksikologi pestisida

Organophosphat

Pada awal synthesisnya diproduksi senyawa tetraethyl pyrophosphate (TEPP), parathion dan schordan yang sangat efektif sebagai insektisida, tetapi juga cukup toksik terhadap mamalia. Penelitian berkembang terus dan ditemukan komponen yang poten terhadap insekta tetapi kurang toksik terhadap orang (mis: malathion), tetapi masih sangat toksik terhadap insekta.. Organophosphat adalah insektisida yang paling toksik diantara jenis pestisida lainnya dan sering menyebabkan keracunan pada orang.

Page 8: toksikologi pestisida

Nama Structure

Tetraethylpyrophosphate

(TEPP)

Parathion

Malathion

Sarin

Page 9: toksikologi pestisida

Mekanisme toksisitas

• Organofosfat menghambat aksi pseudokholinesterase dalam plasma dan kholinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya. Enzim tersebut secara normal menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh. 

Page 10: toksikologi pestisida

Penghambatan kerja enzim terjadi karena organophosphate melakukan fosforilasi enzim tersebut dalam bentuk komponen yang stabil.

Pada bentuk ini enzim mengalami phosphorylasi.

Page 11: toksikologi pestisida

Komponen LD50 (mg/Kg)

Akton

Coroxon

Diazinon

Dichlorovos

Ethion

Malathion

Mecarban

Methyl parathion

Parathion

Sevin

Systox

TEPP

146

12

100

56

27

1375

36

10

3

274

2,5

1

Tabel 1. Nilai LD50 insektisida organofosfat

Page 12: toksikologi pestisida

Efek Gejala

1. Muskarinik Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)

Kejang perut

Nausea dan vomitus

Bradicardia

Miosis

Berkeringat

2. nikotinik Pegal-pegal, lemah

Tremor

Paralysis

Dyspnea

Tachicardia

Tabel 2. Efek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat.

Page 13: toksikologi pestisida

3. sistem saraf pusat Bingung, gelisah, insomnia, neurosis

Sakit kepala

Emosi tidak stabil

Bicara terbata-bata

Kelemahan umum

Convulsi

Depresi respirasi dan gangguan

jantung

Koma

Page 14: toksikologi pestisida

Carbamate

Insektisida karbamat telah berkembang setelah organofosfat. Insektisida ini biasanya daya toksisitasnya rendah terhadap mamalia dibandingkan dengan organofosfat, tetapi sangat efektif untuk membunuh insekta.

Page 15: toksikologi pestisida

Name Structure

Physostigmine

Carbaryl

Temik

Struktur Carbamate insektisida

Page 16: toksikologi pestisida

Struktur karbamate seperti physostigmin, ditemukan secara alamia dalam kacang Calabar (calabar bean). Bentuk carbaryl telah secara luas dipakai sebagai insektisida dengan komponen aktifnya adalah SevineR.Mekanisme toksisitas dari karbamate adalah sama dengan organofosfat, dimana enzim achE dihambat dan mengalam karbamilasi.

Dalam bentuk ini enzim mengalami karbamilasi

Page 17: toksikologi pestisida

Organochlorin

Organokhlorin atau disebut “Chlorinated hydrocarbon” terdiri dari beberapa kelompok yang diklasifikasi menurut bentuk kimianya. Yang paling populer dan pertama kali disinthesis adalah “Dichloro-diphenyl-trichloroethan” atau disebut DDT.

Kelompok Komponen

Cyclodienes Aldrin, Chlordan, Dieldrin, Heptachlor,

endrin, Toxaphen, Kepon, Mirex.

Hexachlorocyclohexan Lindane

Derivat Chlorinated-ethan DDT

Tabel 3. Klasifikasi insektisida organokhlorin

Page 18: toksikologi pestisida
Page 19: toksikologi pestisida

• Mekanisme toksisitas dari DDT masih dalam perdebatan, wlaupun komponen kimia ini sudah disinthesis sejak tahun 1874. Tetapi pada dasarnya pengaruh toksiknya terfokus pada neurotoksin dan pada otak. Saraf sensorik dan serabut saraf motorik serta kortek motorik adalah merupakan target toksisitas tersebut. Dilain pihak bila terjadi efek keracunan perubahan patologiknya tidaklah nyata. Bila seseorang menelan DDT sekitar 10mg/Kg akan dapat menyebabkan keracunan, hal tersebut terjadi dalam waktu beberapa jam. Perkiraan LD50 untuk manusia adalah 300-500 mg/Kg.

• DDT dihentikan penggunaannya sejak tahun 1972, tetapi penggunaannya masih berlangsung sampai beberapa tahun kemudian, bahkan sampai sekarang residu DDT masih dapat terdeteksi.

Page 20: toksikologi pestisida

DINAMIKA PESTISIDA DALAM LINGKUNGANDINAMIKA PESTISIDA DALAM LINGKUNGAN

Menurut Tarumingkeng (1977), dinamika pestisida dalam ekosistem lingkungan dikenal istilah RESIDU.

Residu ialah bahan kimia pestisida yang terdapat di atas atau di dalam suatu benda dengan implikasi penuaan (aging), perubahan (alteration) atau kedua-duanya.

9

Page 21: toksikologi pestisida

• Seperti halnya reaksi-reaksi kimia lain, penghilangan residu pestisida mengikuti hukum kinetika pertama, yakni derajat/kecepatan menghilangnya pestisida berhubungan dengan banyaknya pestisida yang diaplikasi (deposit). Dinamika pestisida di alam akan mengalami dua tahapan reaksi, yakni proses menghilangnya residu berlangsung cepat (proses desipasi), atau sebaliknya proses menghilangnya residu berlangsung lambat (proses persistensi). Terjadinya dua proses ini disebabkan karena deposit dapat diserap dan dipindahkan ke tempat lain sehingga terhindar dari pengrusakan di tempat semula.

Page 22: toksikologi pestisida

PESTISIDA DI LINGKUNGANPESTISIDA DI LINGKUNGAN

• Masuknya Pestisida ke Dalam Tubuh Manusia

• Residu Insektisida dalam Tanah• Residu Insektisida dalam Air• Residu Insektisida di Udara• Residu Insektisida pada Tanaman• Residu Pestisida di Lingkungan

Kerja• Tingkat Keracunan Pestisida jenis

Insektisida

9

Page 23: toksikologi pestisida

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN PESTISIDAPERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN PESTISIDA

• Pergilah ke dokter atau klinik terdekat.• Apabila pestisida mengenai mata, cucilah segera

mata dengan air bersih..• Cucilah kulit atau rambut dan pakaian yang terkena

pestisida.• Apabila pestisida terhisap melalui pernafasan,

bawalah penderita ke tempat terbuka yang berudara segar.

• Apabila pestisida tertelan dan penderita dalam keadaan sadar, usahakan supaya penderita muntah.

• dll.

9

Page 24: toksikologi pestisida

PENUTUP• Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh

hama (insekta, jamur dan gulma). Pestisida dengan intensitas pemakaian yang tinggi, dan dilakukan secara terus-menerus pada setiap musim tanam akan menyebabkan beberapa kerugian, antara lain residu pestisida akan terakumulasi pada produk-produk pertanian dan perairan, pencemaran pada lingkungan pertanian, penurunan produktivitas, keracunan pada hewan,dan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia.

Page 25: toksikologi pestisida

•Thanks For Your Attention

9