dokumen kontrak - bpsdm.pu.go.id file1.2. dasar hukum kontrak konstruksi peraturan pemerintah (pp)...
TRANSCRIPT
DOKUMEN KONTRAK
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
T.Reinhart P.Simandjuntak Ir,Dipl HE,MT
Email:[email protected]
2014
I. PENDAHULUAN
P E L . H K . K O N T R A K 2
P E L . H K . K O N T R A K 3
1.1 TUJUAN
Peserta mengetahui, memahami dan dapat
menerapkan ketentuan-ketentuan yang tertuang
dalam dokumen kontrak sehingga mampu
melaksanakan dan mengendalikan kontrak
berdasarkan prinsip-prinsip hukum yang berlaku.
1.2. DASAR HUKUM KONTRAK KONSTRUKSI
■ Peraturan Pemerintah (PP) no 29 tahun 2000 tentang
penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi
P E L . H K . K O N T R A K 4
■ Peraturan Presiden (Perpres) no 54 tahun 2010 tentang
pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
■ Peraturan Presiden (Perpres)nomor 70 tahun 2012 tentang
perubahan kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang
pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
■ Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Per)
■Undang-Undang Jasa Konstruksi No 2tahun 2017
P E L . H K . K O N T R A K 5
■Kontrak adalah suatu perjanjian antara pihak
pemberi pekerjaan (Owner/ Pengguna Jasa) dan
pihak penerima pekerjaan (Penyedia Jasa) yang
berisi kesepakatan perikatan secara hukum
Kontrak Kerja Konstruksi (Pasal 22 UU Jasa Konstruksi)
Pengaturan hubungan kerja berdasarkan hukum
harus dituangkan dalam kontrak kerja konstruksi.
KONTRAK
P E L . H K . K O N T R A K 6
Pekerjaan Konstruksi adalah
SELURUH PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
KONSTRUKSI BANGUNAN ATAU PEMBUATAN WUJUD FISIK LAINNYA
Perpres 54 /2010 psl 1 ay 22
■ Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yg selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK
dengan Penyedia Jasa atau pelaksana Swakelola
P E L . H K . K O N T R A K 7
■ Dokumen Kontrak adalah suatu dokumen
yang mengatur hubungan hukum antara
PPK (Pengguna jasa) dan Penyedia Jasa
DOKUMEN KONTRAK
II. KONTRAK
P E L . H K . K O N T R A K 8
9
DASAR PENYUSUNAN KONTRAK (1)
(berdasar KUHPerdata)
Berdasarkan KUHPerdata pasal 1338 :
a. “ semua perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai uu bagi
mereka yang membuatnya ”.
setiap orang bebas membuat perjanjian, dengan siapapun, menentukan
isi perjanjian dan persyaratannya, menentukan bentuk perjanjiannya,
mereka boleh membuat ketentuan sendiri,yang menyimpang dari pasal
hukum perjanjian.
Yang dimaksud secara sah ditetapkan berdasarkan KUHPerdata pasal
1320.
10
DASAR PENYUSUNAN KONTRAK (2)
(berdasar KUHPerdata)
b. tidak dapat ditarik kembali tanpa persetujuan para pihak.
c. perjanjian harus dibuat dengan itikad baik.
(itikad baik dimaksud : suatu perjanjian harus adil, patut,
tidak boleh melanggar kesusilaan, tidak boleh
merugikan negara, tidak boleh memaksa, tidak boleh
menipu )
d. Hakim diberi kekuasaan mengawasi suatu perjanjian, dan
hakim berkuasa menyimpang dari perjanjian sesuai
dengan hurufnya, manakala perjanjian tersebut
bertentangan dengan itikad baik.
11
DASAR PENYUSUNAN KONTRAK (3)
(berdasar KUHPerdata)
e. Syarat sahnya suatu perjanjian berdasarkan KUHPerdata pasal 1320 adalah : a. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya ( tidak dibuat
dengan paksaan atau penipuan ) b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan(sudah dewasa). c. Suatu pokok persoalan tertentu (hak dan kewajiban harus jelas) d. Suatu sebab yang tidak terlarang (isi perjanjian harus jelas, tidak
mengandung kepalsuan/yang terlarang, bertentangan dengan kesusilaan / kepentingan umum)
Bila syarat a dan b tidak dipenuhi, maka perjanjian dapat dibatalkan di pengadilan (syarat subyektif) Bila syarat c dan d. tidak dipenuhi, maka perjanjian batal demi hukum, tanpa harus dibatalkan di pengadilan.(syarat obyektif)
KONTRAK Pengadaan Barang/Jasa meliputi
HARGA SATUAN
LUMPSUM
TERIMA JADI (Turn Key)
GABUNGAN LS dan HS
PROSENTASE
2.1. JENIS KONTRAK
(Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa- Perpres 54/2010- Psl 50)
CARA PEMBAYARAN
Pembebanan
TAHUN ANGGARAN
TAHUN TUNGGAL
TAHUN JAMAK
SUMBER PENDANAAN
PENGADAAN TUNGGAL
PENGADAAN BERSAMA
PAYUNG (FRAME WORK)
JENIS PEKERJAAN
PENGADAAN
PEKERJAAN TUNGGAL
PENGADAAN PEKERJAAN
TERINTEGRASI
KONTRAK LUMP SUM DAN KONTRAK HARGA SATUAN
Kontrak Harga Satuan
1 Harga Satuan pasti dan tetap utk setiap unsur
pekerjaan dengan spesifikasi tertentu
2 Volume pekerjaan masih bersifat perkiraan pada
saat Kontrak ditandatangani.
3 Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas volume pekerjaan yg benar-benar
telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa
4 Jika ada kesalahan perhitungan hrs dilakukan
koreksi dgn tidak merubah harga satuan.
5 Dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang
berdasarkan hasil pengukuran bersama atas
pekerjaan yg diperlukan
CARA PEMBAYARAN
Kontrak Lump Sum
1 Nilai kontrak adalah pasti dan tetap,tidak
dimungkinkan penyesuaian harga
2 Semua resiko sepenuhnya ditanggung
Penyedia Barang/Jasa
3 Pembayaran didasarkan pada tahapan
produk/keluaran yg dihasilkan sesuai kontrak
4 Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran
(Output based)
5 Total harga penawaran bersifat mengikat
6 Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan
tambah/kurang
Adalah Kontrak yg merupakan gabungan
Lump Sump dan Harga Satuan dalam
1(satu) pekerjaan yg diperjanjikan
P E L . H K . K O N T R A K 14
KONTRAK GABUNGAN
LUMP SUM DAN KONTRAK HARGA SATUAN
CARA PEMBAYARAN
Merupakan Kontrak Pengadaan Jasa
Konsultansi/Jasa Lainnya,dengan ketentuan:
a. Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya
menerima imbalan berdasarkan persentase
dari nilai pekerjaan tertentu,dan
b. Pembayarannya didasrkan pada tahapan
produk/keluaran yg dihasilkan sesuai dengan
isi kontrak. P E L . H K . K O N T R A K 15
KONTRAK PERSENTASE
CARA PEMBAYARAN
Adalah Kontrak Pengadaan Barang/Konstruksi/Jasa Lainnya
atas penyelesaian seluruh pekerjaan dlm batas waktu
tertentu dengan ketentuan sbb:
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai
seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan,
dan
b.Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil
penilaian bersama sesuai denga kriteria
kinerja yg telah ditetapkan
P E L . H K . K O N T R A K 16
KONTRAK TERIMA JADI
(TURN KEY)
P E L . H K . K O N T R A K 17
KONTRAK TAHUN TUNGGAL DAN KONTRAK TAHUN JAMAK
■ Kontrak Tahun Tunggal merupakan Kontrak yg pelaksanaan
pekerjaannya mengikat dana anggaran masa 1(satu) Tahun
Anggaran.
■ Kontrak Tahun Jamak Kontrak yg pelaksanaan pekerjaannya
untuk masa lebih dari 1(satu) Tahun Anggaran
P E L . H K . K O N T R A K 18
KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL
■ Kontrak yg dibuat oleh 1(satu) PPK dengan 1(satu) Penyedia
Barang/Jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu
dalam waktu tertentu.
P E L . H K . K O N T R A K 19
KONTRAK PENGADAAN BERSAMA
■ Kontrak antara beberapa PPK dengan 1(satu) Penyedia
Barang/Jasa untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
tertentu,sesuai dengan kebutuhan masing-masing PPK yang
menandatangani Kontrak
P E L . H K . K O N T R A K 20
KONTRAK PAYUNG (FRAME WORK CONTRACT)
■ Kontrak Harga Satuan antara Pemerintah dengan Penyedia
Barang/Jasa yg dapat dimanfaatkan oleh K/L/D/I,dengan
ketentuan sbb:
a Diadakan utk menjamin harga Barang/Jasa yg lebih
efisien,ketersediaan Barang/Jasa terjamin dan sifatnya dibutuhkan
secara berulang dengan volume atau kuantitas pekerjaan yg belum
dapat ditentukan pada saat Kontrak ditandatangani; dan
b Pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/satuan kerja yg
didasarkan pada hasil penilaian/pengukuran bersama terhadap
volume /kuantitas pekerjaan yg telah dilksanakan oleh Barang/Jasa
secara nyata.
P E L . H K . K O N T R A K 21
KONTRAK PENGADAAN PEKERJAAN TUNGGAL &
KONTRAK PENGADAAN PEKERJAAN TERINTEGRASI
■ Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal yg merupakan Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa yg hanya terdiri dari 1(satu)
pekerjaan ; perencanaan,pelaksanaan atau pengawasan
■ Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi merupakan
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi yang bersifat
kompleks dengan menggabungkan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan /atau pengawasan
P E L . H K . K O N T R A K 22
2.2.1 ISI KONTRAK
a. Surat Perjanjian Kerja Konstruksi;
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa;
c. Surat Penawaran ( tidak termasuk analisa harga satuan);
d. Adendum dokumen lelang (jika ada)
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Spesifikasi Teknik;
h. Gambar-Gambar;
i. Daftar Kuantitas dan Harga;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran
kontrak misalnya Jaminan Pelaksanaaan
2.2.DOKUMEN KONTRAK JASA PELAKSANAAN
P E L . H K . K O N T R A K 23
1) Isi Perjanjian Kontrak :
a) Pembukaan (Komparisi) - Judul perjanjian dan tanggal perjanjian
- Identitas para pihak
- Mengapa para pihak membuat perjanjian
b) Isi Perjanjian - Klausa Definisi
- Klausa Transaksi
- Klausa Spesifik
- Klausa ketentuan umum
c) Penutup (Tanda tangan para pihak)- Bagian kata penutup
- Bagian penempatan tanda tangan
2) Isi Syarat - syarat Umum Kontrak ( Rujukan Fidic dapat dipakai )
3) Isi Syarat - syarat Khusus Kontrak
4) Isi Spesifikasi teknis 5) Lampiran – lampiran 6) Gambar - gambar
2.2.2. Sistematika Kontrak Pengadaan Jasa Konstruksi
24
SURAT PERJANJIAN/DOKUMEN KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
POKOK PERJANJIAN
A.Pembukaan :
1.Judul Kontrak
2. Nomor Kontrak
3.Tanggal Kontrak
4.Kalimat Pembuka
5.Para Pihak dalam Kontrak
6.Latar Belakang
B. Isi 1. setuju utk mengadakan kontrak .
2. setuju harga kontrak’
3. arti dan makna yang sama
4. kontrak meliputi beberapa dok.
5. sesuai dengan hirarki kontrak
6. pihak I membayar harga dan pihak II
melaksanakan kontrak.
7. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan,
8. kapan mulai efektif berlakunya kontrak
C. Penutup 1. melaksanakan sesuai per UU an.
2. Tanda tangan para pihak
3. Kontrak ditandatangani setelah
SPPBJ.
SYARAT 2 UMUM KTR SYARAT2 LAINNYA SYARAT2 KHUSUS KTR
A. Ketentuan umum
B. Pelaksanaan, penyelesaian,
adendum dan pemutusan
kontrak
B1. pelaksanaan pekerjaan
B2. penyelesaian kontrak B3
adendum
B4. keadaan kahar
B5. penghentian dan
pemutusan kontrak
C. Hak dan kewajiban penyedia
D. Hak dan kewajiban PPK
E. Personil da/atau peralatan
penyedia
F. Pembayaran kepada penyedia
G. Pengawasan mutu
H. Penyelesaian perselisihan
A. Korespondensi
B. Wakil sah para pihak
C. Tanggal berlaku kontrak
D. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
E. Masa pemeliharaan
F. Umur konstruksi
G. Pedoman pengoperasian dan
perawatan
H. Pembayaran tagihan
I. Pencairan jaminan
J. Tindakan penyedia yang
mensyaratkan persetujuan PPK atau
pengawas pekerjaan
K. Kepemilikan dokumen
L. Fasilitas
M. Sumber pembiayaan
N. Pembayaran uang muka
O. Pembayaran prestasi pekerjaan
P. Penyesuaian harga
Q. Peristiwa Kompensasi
R. Denda
S. Sanksi
T. Penyelesaian perselisihan
A. SPPBJ;
B. Dokumen Penawaran;
C. Spesifikasi umum;
D. Spesifikasi khusus;
E. Gambar-gambar;
F. Adendum Dokumen
Pemilihan (apabila ada);
G. Daftar kuantitas dan harga;
H. Jaminan Pelaksanaan; dan
I. Dokumen lainnya yang
diperlukan
25
POKOK PERJANJIAN
POKOK PERJANJIAN
PEMBUKAAN ISI PENUTUP
1.Judul Kontrak
a. judul Kontrak yang akan diteken
b. jenis pengadaan.
2. Nomor Kontrak
a.nomor Kontrak yang akan diteken
b.perubahan Kontrak , sesuai dengan berapa
kali mengalami perubahan.
3.Tanggal Kontrak
hari, tgl, bulan dan tahun kontrak
ditandatangani
4.Kalimat Pembuka
Para pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun
membuat kontrak.
5.Para Pihak dalam Kontrak
a.pihak pertama adalah pihak PPK;
b.pihak kedua adalah pihak penyedia
6.Latar Belakang
latar belakang ditandatanganinya kontrak yang
meliputi informasi:
a.bahwa telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan; dan
b.telah menunjuk penyedia (SPPBJ)
1. setuju utk mengadakan kontrak sesuai
dgn jenis pekerjaannya.
2. menyetujui besarnya harga kontrak’
3. ungkapan-ungkapan mempunyai arti
dan makna yang sama
4. kontrak meliputi beberapa dokumen
dan merupakan satu kesatuan
5. sesuai dengan hirarki kontrak
6. pihak pertama membayar harga dan
pihak kedua melaksanakan pekerjaan
sesuai kontrak.
7. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan,
8. kapan mulai efektif berlakunya
kontrak.
1. para pihak dalam perjanjian ini telah
menyetujui untuk melaksanakan
perjanjian sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan di
Indonesia.
2. Tanda tangan para pihak dalam
surat perjanjian dengan dibubuhi
materai.
3. Kontrak ditandatangani setelah ada
penunjukan penyedia. Oleh karena
itu, tanggal penandatanganan
kontrak tidak boleh mendahului
tanggal SPPBJ.
26
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) PEKERJAAN KONSTRUKSI – SBD PU (+ LKPP)
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi
2. Penerapan
3. Bahasa dan hukum
4. Larangan KKN, penyalahgu naan
wewenang ,penipuan
5. Asal material/ bahan
6. Korespondensi
7. Wakil sah para pihak
8. Pembukuan
9. Perpajakan
10.Pengalihan /sub kontrak
11.Pengabaian
12.Penyedia mandiri
13.Kemitraan/KSO
14.Penemuan-2
B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN,
ADENDUM DAN PEMUTUSAN
KONTRAK
15. Jadwal pelaksanaan
pekerjaan
B.1 PELAKSANAAN PEKERJAAN
16. Penyerahan lokasi kerja
17. SPMK
18. Program mutu
19. Rapat persiapan pelaksanaan
kontrak
20. Mobilisasi
21. Pengawasan pelaksanaan
pekerjaan
22. Persetujuan pengawas pekerjaan
23. Perintah
24. Akses ke lokasi kerja
25. Pemeriksaan bersama
26. Waktu penyelesaian pekerjaan
27. Perpanjangan waktu
28. Penundaan oleh pengawas
pekerjaan
29. Rapat pemantauan
30. Peringatan dini
B.2 PENYELESAIAN KO NTRAK
31. Serah terima pekerjaan
32. Pengambilalihan
33. Pedoman pengoperasian dan
perawatan
B.3 ADENDUM
34. Perubahan kontrak
35. Perubahan lingkup pekerjaan
36. Perubahan jadwal pelaksan
B.4 KEADAAN KAHAR
37. Keadaan kahar
B.5.PENGHENTIAN DAN
PEMUTUSAN KONTRAK
38. Penghentian Kontrak
39. Pemutusan Kontrak
40. Pemutusan Kontrak oleh PPK
41. Pemutusan Kontrak oleh
Penyedia
42. Keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan dan kontrak kritis
43. Pemutusan Kontrak akibat lainnya
44. Peninggalan
C. HAK DAN KEWAJIBAN PENJEDIA
45. Hak dan kewajiban penyedia
46. Penggunaan dokumen-kontrak dan
informasi
47. Hak kekayaan intelektual
48. Penanggungan dan risiko
49. Perlindungan tenaga kerja
50. Pemeliharaan lingkungan
51. Asuransi
52. Tindakan penyedia yang
mensyaratkan persetujuan PPK atau
pengawas Pek.
53. Laporan hasil pekerjaan
54. Kepemilikan dokumen
55. Kerjasama antara penyedia dan sub
penyedia
56. Usaha mikro, usaha kecil dan koperasi
kecil
57. Penyedia lain
58. Keselamatan dan kesehatan kerja
59. Pembayaran denda
60. Jaminan
D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK
61. Hak dan Kewajiban PPK
62. Fasilitas
63. Peristiwa kompensasi
E. PERSONIL INTI DAN/ATAU
PERALATAN PENYEDIA
64. Personil inti dan/atau peralatan
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA
65. Harga kontrak
66. Pembayaran
67. Hari kerja
68. Perhitungan akhir
69. Penangguhan
70. Penyesuaian harga (kontak harga
satuan dan kotrak gabungan lumpsum
dan harga satuan)
G. PENGAWASAN MUTU
71. Pengawasan dan pemeriksaan
72. Penilaian pekerjaan sementara oleh
PPK
73. Cacat mutu
74. Pengujian
75. Perbaikan cacat mutu
76. Kegagalan konstruksi dan
kegagalan bangunan
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
77. Penyelesaian perselisihan
78. Iktikad baik
P E L . H K . K O N T R A K 27
GAMBAR-GAMBAR/BESTEK
GAMBAR RENCANA (DESIGNDRAWING)
GAMBAR KERJA (SHOPDRAWING)
GAMBAR JADI/TERLAKSANA (ASBUILT DRAWING)
Gambar Rencana
Dibuat oleh konsultan perencana sbg hasil perencanaanteknis
Bersama dokumen perencanaan harus mencantumkan secara tegas umur rencana konstruksi (UU 18/99)
Merupakan salah satu lampiran dokumen lelang sebagaiacuan kontraktor dalam mengajukan penawaran
Pengawas harus memeriksa kebenaran gambar rencana dan hasilnya dilaporkan kepada direksi pekerjaan
(pengguna jasa)
Setiap ada perubahan gambar rencana dan adanyakeraguan penafsiran, pengawas harus mencatat
danmelaporkan kepada direksi pekerjaan.
P E L . H K . K O N T R A K 28
Adalah gambar konstruksi yang disiapkan oleh kontraktor
berdasarkan gambarrencana, yang akan digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Gambar kerja lebih detail dan lebih jelas dari gambar rencana,
sesuai kondisi lapangan dan mencakup semua jenis konstruksi
elemen jembatan.
Gambar Kerja
2.3.HIERARKI KEKUATAN HUKUM DOKUMEN KONTRAK JASA PEMBORONGAN
29
1. Surat Perjanjian Kerja Konstruksi
2. Surat Penunjukan Penyedia jasa
3. Surat Penawaran
4. Adendum
5. Syarat-syarat khusus kontrak
6. Syarat-syarat umum kontrak
7. Spesifikasi khusus
8. Spesifikasi umum
9. Gambar-gambar
10. Daftar kuantitas dan harga
11. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran
(tidak termasuk analisa harga satuan)
a. Dokumen penawaran lainnya
b. Jaminan pelaksanaan
c. Jaminan uang muka
30
PIHAK YANG BERWENANG MENANDATANGANI KONTRAK
(Ps. 86)
5. Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
atas nama Penyedia Barang/Jasa adalah Direksi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar Penyedia
Barang/Jasa, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
6. Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dapat
menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa, sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang
sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa.
SASARAN KONTRAK
OUTPUT PROSES
KONSTRUKSI
?
??
???
INPUT
SASARAN (Target) - Hasil yg diharapkan dari suatu program atau keluaradiharapkan dari suatu
kegiatan.
OUTPUT (Keluaran) - Barang atau Jasa yg dihasilkan oleh kegiatan yg dilaksanakan
untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan
kebijakan
.OUTCOME (Hasil) –
Segala sesuatu yg mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-
kegiatan dalam satu program.
MPACT (Dampak )- Segala sesuatu yg mencerminkan
bermanfaatnya dari fungsi kegiatan- kegiatan dalam satu program.
OUTCOME
BENEFIT
IMPACT
32
PENYELENGGARA KEGIATAN
MENTERI
SATKER SATKER TETAP PUSAT
SATKER UNIT PELAKSANA
TEKNIS PUSAT
SATKER NON VERTIKAL
TERTENTU (SNVT)
PA
KPA
PPK
ULP
KaD
Permen PU No
14/2011
APBN APBD
PPK
KaSD
PPTK
WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB
Wewenang (bevogdheid) dalam Hukum Tata Negara dideskripsikan
adalah kekuasaan hukum (rechtmacht)
Terdiri atas 3 komponen - pengaruh
- dasar hukum
- konformitas hukum
33
Cara memperoleh wewenang:
Atribusi – Diberikan oleh peraturan perundangan
Delegasi – penyerahan wewenang oleh pejabat pemerintahan
kepada pihak lain,dan wewenang tersebut menjadi
tanggungjawab pihak lain tersebut
Mandat – Merupakan penugasan pada bawahan,tanggungjawab
jabatan tetap pada pemberi mandat
2.4 PENANDATANGANAN KONTRAK
SYARAT:
1.Paling lambat 14 hari setelah surat penunjukan penyedia jasa
2.Menyerahkan jaminan pelaksanaan
3.Pek jasa konsultansi tidak perlu jaminan pelaksanaan
Pek.Konstruksi < Rp 200 juta.
4.Pek ≥ Rp 100 milyar stlh memperoleh pendapat Ahli Hukum Kontrak Profesional
atau ditetapkan dengan Kep. Men.
SANKSI :
1. Calon penyedia jasa tidak dapat menyerahkan jaminan pelaksanaan
2. Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat diterima
3. Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima
Membatalkan SPPBJ, mencairkan jaminan penawaran dan
tidak boleh mengikuti PBJ pemerintah selama 2 ( dua )
P E L . H K . K O N T R A K 34
2.5 JAMINAN PELAKSANAAN
SYARAT:
- Diterbitkan oleh bank umum,Lembaga asuransi
- Diserahkan paling lambat 14 hari kerja setelah terbit SPPBJ
- Sebesar 5 % nilai kontrak atau sesuai Syarat Khusus
- Masa berlaku sejak tanggal penandatanganan sampai dengan
100% FISIK (PHO)dan mengganti dengan jaminan pemeliharaan
sebesar 5% dengan masa laku jaminan 14 hari setelah FHO
SANKSI
Calon tidak dapat menyerahkan jaminan pelaksanaan
Pembatalan SPPBJ, pencairan jaminan penawaran dan
tidak boleh mengikuti PBJ pemerintah selama 2 ( dua ) tahun
P E L . H K . K O N T R A K 35
III. PELAKSANAAN
KONTRAK
P E L . H K . K O N T R A K 36
PELAKSANAAN KONTRAK
1. PENYERAHAN LAPANGAN
2. PENERBITAN SURAT PERINTAH MULAI KERJA
3. RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAN KONTRAK
4. MOBILISASI
5. PENYUSUNAN PROGRAM
6. ANTISIPASI KETERLAMBATAN DAN KONTRAK KRITIS
7. KERJASAMA DENGAN SUB PENYEDIA JASA
8. PENYEDIA JASA USAHA KECIL
P E L . H K . K O N T R A K 37
C. PELAKSANAAN KONTRAK (LANJUTAN)
9. KEADAAN KAHAR
10. PERINGATAN DINI
11. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN
12. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
13. KOMPENSASI
14. PENUNDAAN PEKERJAAN
P E L . H K . K O N T R A K 38
3.I. PENYERAHAN LAPANGAN
SYARAT
- PPK wajib menyerahkan lapangan sebelum SPMK
- Sebelum penyerahan, PPK bersama penyedia jasa
melakukan pemeriksaan bersama (bangunan. aset)
- Membuat Berita Acara Serah Terima Lapangan (Site
Take Over)
SANKSI
- Keterlambatan berakibat terlambat dimulainya pekerjaan
- Terlambat sangat signifikan, bisa mendapat kompensasi
P E L . H K . K O N T R A K 39
3.2. PENERBITAN SPMK
Diterbitkan paling lambat 14 hari kerja setelah
kontrak ditandatangani
Bila penyedia jasa tidak segera mulai kerja setelah
SPMK maka Pejabat Pembuat Komitmen
menerbitkan surat peringatan ( kemungkinan
keterlambatan kerja dan denda)
Bila penyedia jasa tidak dapat mulai pekerjaan
karena kesalahan Pejabat Pembuat Komitmen
maka penyedia jasa berhak mendapatkan
kompensasi dari Pejabat Pembuat Komitmen.
P E L . H K . K O N T R A K 40
3.3. RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK
Dilakukan oleh PPK, penyedia jasa, unsur perencana dan unsur pengawas
Selambat-lambatnya 7 hari sejak SPMK
Yang dibahas a.l :
a. Organisasi kerja dan tatacara pengaturan kerja
b. jadual pelaksanaan dan pengadaan bahan,
alat, personil
c Rencana pemeriksaan lapangan
d. Sosialisasi
e. Penyusunan program mutu
P E L . H K . K O N T R A K 41
42
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (PCM) (19)
1. Paling lambat 7 hari sejak terbit SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan,
PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur
pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak.
2. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak meliputi: a. program mutu;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil;
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan
3.4. MOBILISASI
Lingkup:
Mendatangkan peralatan berat
Mempersiapkan fasilitas kantor/base camp
Mendatangkan personil/tenaga ahli
Menyiapkan peralatan pendukung
Dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
Menyiapkan program mobilisasi
Waktu:
Paling lambat mulai dilaksanakan 30 hari setelah SPMK
P E L . H K . K O N T R A K 43
3.5. PENYUSUNAN PROGRAM MUTU
Disusun oleh penyedia jasa, disepakati oleh PPK
Direvisi sesuai kebutuhan
Berisi minimal :
- informasi pengadaan
- organisasi PPK dan penyedia jasa
- jadual pelaksanaan
- prosedur pelaksanaan
- prosedur instruksi
- pelaksana kerja
P E L . H K . K O N T R A K 44
RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)
1. Umum /Latar Belakang
2. Informasi Kegiatan
3. Sasaran Mutu yang terukur sesuai dengan KAK/RKS;
4. Struktur Organisasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
5. Struktur Organisasi Penyedia Barang/Jasa
6. Tugas, tanggungjawab dan wewenang
7. Bagan alir pelaksanaan
8. Jadwal pelaksanaan kegiatan
9. Jadwal Peralatan
10. Jadwal Material
11. Jadwal Personil
12. Jadwal Arus Kas
13. Rencana terhadap metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi
dan pengujian yang diperlukan beserta kriteria penerimaannya;
14. Daftar Kriteria Penerimaan
15. Daftar Induk Dokumen
16. Daftar Induk Rekaman/Bukti Kerja
17. Lampiran
45
3.6. ANTISIPASI KETERLAMBATAN DAN KONTRAK KRITIS
KETERLAMBATAN
PPK memberi peringatan atas keterlambatan atau dikenakan ketentuan tentang
kontrak kritis
Lakukan opname dilapangan bersama
Bila keterlambatan disebabkan oleh PPK, dikenakan pasal kompensasi
Keterlambatan akibat keadaan kahar, dua ketentuan di atas tidak berlaku
P E L . H K . K O N T R A K 46
KONTRAK KRITIS
P E L . H K . K O N T R A K 47
PERIODE RENCANA FISIK KRITIS KETERANGAN
I (A) 0%-70% > 10% Rapat Pembuktian
II (B) 70%-100% > 5% Rapat Pembuktian
II (C) 70%-100% < 5%
melampaui
tahun anggaran
Pemutusan kontrak
sepihak,
mengesampingkan
KUUHPerdata pasal 1266
RAPAT PEMBUKTIAN (SHOW CAUSE MEETING)
Rapat Pembuktian atau SCM adalah rapat yang diadakan oleh Tim Pembuktian Kemampuan
Kontraktor (Tim SCM) yang dibentuk oleh PPK (dengan tenaga yang disetujui oleh PA/KPA),
guna pengendalian secara ketat terhadap pelaksanaan pekerjaan (kontrak) yang kritis.
PENANGANAN KONTRAK KRITIS
a. Rapat Pembuktian (kondisi A dan B)
• Kritis : Peringatan ke 1 SCM Tahap 1
Test Case 1
• Test Case I gagal : Peringatan ke 2
SCM Thp2 Test Case 2
• Test Case II gagal : Peringatan ke 3 SCM
Thp3 Test Case 3
• Test Case III gagal : Kesepakatan tiga pihak
atau Pemutusan Kontrak
P E L . H K K O N T R A K 48
P E L . H K . K O N T R A K 49
RAPAT PEMBUKTIAN/SCM
TERLAMBAT
KRITIS
KRITIS
PERINGATAN
I
SCM THP. I
DILANJUT
KAN
SCM THP. II
PERINGATAN
III
DILANJUT
KAN
• THREE PARTIES AGR.
• PEMUTUSAN KONTRAK
TEST CASE I
GAGAL
BERHASIL
TEST CASE II BERHASIL
GAGAL
PERINGATAN
II
SCM THP III
TEST CASE III BERHASIL
DILANJUT
KAN
GAGAL
KEPUTUSAN
FINAL
b. Kesepakatan tiga pihak
Penyedia jasa tetap bertanggung jawab
PPK menetapkan pihak ketiga
Pihak ketiga menggunakan harga satuan kontrak
Bila usul harga satuan lebih tinggi, selisih tanggung
jawab penyedia jasa
Pembayaran dapat dilakukan langsung
Dituangkan dalam Berita Acara
Untuk kondisi C dapat langsung dilakukan
pemutusan kontrak
P E L . H K . K O N T R A K 50
3.7. KERJASAMA DENGAN SUB PENYEDIA JASA.
Penyedia jasa non usaha kecil wajib bekerja
sama dengan gol.usaha kecil/koperasi
Bagian yang disubkontrakkan bukan pekerjaan utama
Harus disetujui PPK
PPK mempunyai hak intervensi
a. pelaksanaan
b. pembayaran
P E L . H K . K O N T R A K 51
3.8. PENYEDIA JASA USAHA KECIL
Sanksi:
Bila pekerjaan utama disubkontrakkan maka penyedia jasa tersebut dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 tahun
Penyedia jasa non usaha kecil yang menyalahgunakan fasilitas bagi usaha kecil akan dipidana paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp.2 miljar rupiah (pidana kejahatan)
Bila penyedia jasa tsb di atas dilakukan atas nama badan hukum maka kepadanya akan dikenakan sanksi administrasi berupa pencabutan sementara/tetap ijin usahanya oleh instansi yang berwenang
P E L . H K . K O N T R A K 52
3.9. KEADAAN KAHAR
Yang digolongkan kahar
a. peperangan
b. kerusuhan
c. revolusi
d.bencana alam
e. pemogokan
f. kebakaran
g. gangguan industri lainnya
P E L . H K . K O N T R A K 53
KEADAAN KAHAR (LANJUTAN 1)
Kondisi :
- tidak termasuk hal yang merugikan para pihak
- tindakan mengatasi dan yang menanggung
berdasar kesepakatan para pihak
- penyedia jasa memberitahukan PPK paling
lambat 14 hari setelah kahar
- bila sdh pulih penyedia memberitahu
secepatnya dan melanjutkan kegiatan dg
ketentuan sbb. P E L . H K . K O N T R A K 54
C.9. KEADAAN KAHAR (LANJUTAN 2)
waktu kontrak tetap mengikat, bila diperpanjang
sesuai waktu tidak melaksanakan pekerjaan
Selama tidak dapat bekerja PJ mendapat
pembayaran sesuai kontrak, mendapat penggantian
biaya untuk tindakan yang disepakati
Bila tidak dapat melaksanakan sebagian pekerjaan
selama 60 hari , salah satu pihak dapat memutus
kontrak, pemberitahuan 30 hr sebelumnya
P E L . H K . K O N T R A K 55
3.10. PERINGATAN DINI
Peringatan disampaikan oleh PJ kepada direksi pekerjaan
melalui direksi teknik, mengenai keadaan yang berakibat
buruk, kenaikan harga kontrak atau keterlambatan
Disampaikan selambat-lambatnya 14 hr sejak peristiwa
Jika tidak melakukan peringatan dini, resiko ditanggung PJ
P E L . H K . K O N T R A K 56
3.11. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
PENGHENTIAN
a. Pekerjaan sudah selesai
b. Keadaan kahar
PPK wajib membayar kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai
P E L . H K . K O N T R A K 57
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK (LANJ.)
PEMUTUSAN KONTRAK
Para pihak terbukti melakukan kecurangan, kolusi,
korupsi (pelelangan maupun pelaksanaan)
Penyedia jasa dikenakan sanksi
a. jaminan pelaksanaan dicairkan
b. sisa uang muka dilunasi
c. daftar hitam 2 tahun
PPK dikenakan sanksi PP no 30 ttg peraturan disiplin
PNS & ketentuan lain sesuai UU
P E L . H K . K O N T R A K 58
PEMUTUSAN KONTRAK (RANGKUMAN)
Kesalahan kedua pihak Kesalahan Penyedia J Kesalahan PPK
Terbukti melakukan KKN:
Penyedia jasa :
Sanksi: -Jaminan pelaksanaan distor
-Sisa uang muka dilunasi
-Pengenaan daftar hitam 2 tahun
Pejabat Pembuat
Komitmen :
Sanksi -Sanksi PP 30/1980
-Ketentuan lain sesuai per UUan
Penyedia Jasa :
1.Tidak segera
melaksanakan pekerjaan
2.Gagal uji coba
melaksanakan hasil show
cause meeting (SCM)
3.Tidak berhasil
memperbaiki kegagalan
pelaksanaan pek.
4.Bangkrut
5.Gagal mematuhi
keputusan penyelesaian
perselisihan
6.Menyampaikan
pernyataan tidak benar
Sanksi: Dimasukan daftar hitam
PPK gagal memenuhi
keputusan akhir
penyelesaian perselisihan
Sanksi: PPK harus membayar semua
pengeluaran penyedia jasa
P E L . H K . K O N T R A K 59
PEMUTUSAN KONTRAK
3.12. PENYELESAIAN PERSELISIHAN/KONFLIK
1. Di luar pengadilan
- Musyawarah
- Mediasi
- Konsiliasi
- Arbitrase
2. Di Pengadilan
Catatan: Keputusan dari hasil penyelesaian yang dipilih
mengikat kedua belah pihak
P E L . H K . K O N T R A K 62
PENYELESAIAN PERSELISIHAN (LANJUTAN 1)
a. Musyawarah : melalui perundingan dan persetujuan yang
mengikat kedua belah pihak
b. Mediasi : melalui suatu panitia pendamai yang diangkat dan
dibentuk kedua belah pihak dengan bantuan satu mediator yang
bertindak sebagai fasilitator, hanya membimbing para pihak yg
bersengketa untuk mengatur pertemuan dan mencapai suatu
kesepakatan,yg mengikat kedua belah pihak
c. Konsiliasi : mirip butir b, namun satu orang konsiliator menyusun
dan merumuskan upaya penyelesaian untuk ditawarkan kpd
kedua belah pihak (sebagai wasit)
P E L . H K . K O N T R A K 63
PENYELESAIAN PERSELISIHAN (LANJUTAN 2)
d. Arbitrase : penyelesaian suatu sengketa diluar
peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian
arbitrase yang dibuat kedua pihak secara tertulis.
Arbiter seorang atau lebih yang dipilih oleh kedua
pihak atau ditunjuk oleh Pengadilan Negeri
e. Penyelesaian pengadilan : melalui pengadilan dan
keputusannya mengikat kedua pihak
P E L . H K . K O N T R A K 64
3.13. KOMPENSASI
Bentuk : 1. penambahan uang
2. penambahan waktu
3. penambahan uang dan waktu
Kondisi:
1. Penyedia jasa tidak dapat masuk lokasi pekerjaan
2. Pejabat Pembuat Komitmen tidak memberi
gambar/spek/instruksi sesuai jadual
3. Pejabat Pembuat Komitmen memodifikasi jadual
4. Pejabat Pembuat Komitmen terlambat membayar
5. Pejabat Pembuat Komitmen minta pengujian tambahan
tapi tidak ditemukan penyimpangan
P E L . H K . K O N T R A K 65
KOMPENSASI (LANJUTAN)
6. Pejabat Pembuat Komitmen menolak sub kontraktor tanpa alasan yg wajar
7. Pihak lain terlambat berakibat terlambatnya penyedia jasa
8. Kondisi tanah lebih buruk dari informasi yang diberikan
9. Kejadian yang beresiko pada Pejabat Pembuat Komitmen berdampak pada penyedia jasa
10. Pejabat Pembuat Komitmen menunda BA penyerahan pertama/kedua
11. Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan penundaan pekerjaan
P E L . H K . K O N T R A K 66
3.14. PENUNDAAN PEKERJAAN
PPK dapat memerintahkan menunda dimulainya
pelaksanaan atau memperlambat kemajuan
Jika perintah mendesak dan usulan biaya serta
pembahasan akan menunda pekerjaan,
diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi
P E L . H K . K O N T R A K 67
IV. PERUBAHAN KONTRAK
P E L . H K . K O N T R A K 68
PERUBAHAN KONTRAK
1. PERUBAHAN KEGIATAN PEKERJAAN
2. PERUBAHAN KUANTITAS DAN HARGA
3. PERUBAHAN WAKTU PELAKSANAAN
4. AMANDEMEN KONTRAK
P E L . H K . K O N T R A K 69
4.1. PERUBAHAN KEGIATAN PEKERJAAN
LINGKUP:
1. Menambah/mengurangi kuantitas pek.
2. Menambah / mengurangi jenis pekerjaan / mata pembayaran
3. Mengubah spesifikasi dan gambar sesuai kebutuhan lapangan.
4. Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak tetapi diperlukan
P E L . H K . K O N T R A K 70
4.1. PERUBAHAN KEGIATAN PEKERJAAN (LANJUTAN)
KETENTUAN:
1. Semua perintah perubahan harus tertulis
2. Penambahan pek maksimum 10 % dari
nilai kontrak kecuali bencana alam
3. Negosiasi tehnis dan harga mengacu
ketentuan dalam kontrak
4. Semua perubahan harus dibuat BA tertulis
dan amandemen kontrak
P E L . H K . K O N T R A K 71
4.2. PERUBAHAN KUANTITAS DAN HARGA
Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga, adalah harga
untuk membayar prestasi pekerjaan.
Apabila kuantitas mata pembayaran utama berubah lebih dari
10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka penyedia jasa
dapat melakukan negosiasi harga. Selanjutnya harga yang
digunakan adalah harga negosiasi tersebut.
Apabila diperlukan mata pembayaran baru, PJ harus
menyerahkan analisa harga satuan untuk pekerjaan tersebut
kepada PPK. Penentuan hs mata pembayaran baru dilakukan
dengan negosiasi
P E L . H K . K O N T R A K 72
4.3. PERUBAHAN WAKTU PELAKSANAAN
Prinsipnya waktu yang disepakati dalam Surat
Perjanjian adalah tetap.
Hal-hal yang layak dan wajar untuk diberikan
perpanjangan waktu, yaitu :
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan desain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar pengendali PJ;
e. keadaan kahar.
P E L . H K . K O N T R A K 73
PERUBAHAN WAKTU PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Prosedur yang berlaku
1. PJ mengajukan usulan perpanjangan waktu kepada PPK
dengan alasan-alasan dan data pendukung.
2. PPK menugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan
direksi teknis melakukan penelitian dan evaluasi
3. Hasil penelitian dan evaluasi dituangkan dalam BA
dilengkapi dengan rekomendasi setuju atau ditolak dan
harus segera disampaikan kepada PJ tertulis
4. PPK setuju , maka dilakukan amandemen kontrak dan
ditetapkan lamanya perpanjangan waktu.
Masa berlaku jaminan disesuaikan
P E L . H K . K O N T R A K 74
4.4. AMANDEMEN KONTRAK
Bila terjadi perubahan kontrak , maka harus dibuat
amandemen kontrak. 1. Perubahan pekerjaan yang dilakukan para pihak
sehingga terjadi perubahan lingkup pekerjaan dalam
kontrak.
2. Perubahan jadual pelaksanaan akibat perubahan
pekerjaan.
3. Perubahan harga kontrak akibat perubahan
pekerjaan dan perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan.
P E L . H K . K O N T R A K 75
AMANDEMEN KONTRAK (LANJUTAN)
Prosedur amandemen :
1. Pejabat Pembuat Komitmen memberikan perintah tertulis
kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perubahan
kontrak, atau penyedia jasa mengusulkan.
2. Penyedia jasa memberi tanggapan dan mengusulkan
perubahan harga dan atau waktu pelaksanaan (jika ada),
paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari.
3. Dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara hasil
negosiasi.
4. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen
kontrak
P E L . H K . K O N T R A K 76
V. PEMBAYARAN
P E L . H K . K O N T R A K 77
PEMBAYARAN
1. PEMBAYARAN UANG MUKA
2. PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN
3. PEMBAYARAN AKIBAT PERUBAHAN
4. PEMBAYARAN AKIBAT FLUKTUASI
HARGA
5. PEMBAYARAN DENDA DAN GANTI RUGI
6. PENANGGUHAN PEMBAYARAN
P E L . H K . K O N T R A K 78
5.1. PEMBAYARAN UANG MUKA
1. Membiayai fasilitas lapangan dan mobilisasi
2. Rincian penggunaan uang muka
3. PPK mengajukan permintaan pembayaran paling
lambat 7 hari setelah menerima jaminan uang
muka
4. Jaminan diterbitkan oleh bank umum atau
perusahaan asuransi yang direasuransikan
5. Kontrak tahun jamak, nilai jaminan dapat dikurangi
bertahap
P E L . H K . K O N T R A K 79
PEMBAYARAN UANG MUKA (LANJUTAN)
Jumlah:
o Maks 20 % untuk penyedia jasa bukan usaha kecil
o Maks 30 % untuk penyedia jasa usaha kecil
o Diberikan setelah penyedia jasa mengajukan rencana pemakaian uang muka dan menyerahkan jaminan bank.
o Dikembalikan secara berangsur –angsur dan lunas pada saat pekerjaan selesai 100%(APBN) atau 80% ( BLN )
Sanksi :
Bila pemakaian UM tidak sesuai maka harus dikembalikan dengan cara memotong pembayaran prestasi pekerjaan.
Bila PPK terlambat membayar maka penyedia berhak mendapat ganti rugi
P E L . H K . K O N T R A K 80
5.2. PEMBAYARAN PRESTASI
Cara pembayaran:
1. Bulanan ( monthly payment)
2. System termijn ( prestasi fisik )
Penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai
Laporan kemajuan hasil pekerjaan
1. Dilakukan senilai pekerjaan terpasang
2. PPK maks 7 hari harus sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
3. Ketidaksesuaian perhitungan tidak menunda pembayaran, dibayar setinggi-tingginya sesuai Syarat Khusus Kontrak
P E L . H K . K O N T R A K 81
PEMBAYARAN PRESTASI (LANJUTAN)
1. Setiap pembayaran dipotong jaminan pemeliharaan, angsuran uang muka, denda (bila ada) ,pajak
2. Penangguhan pembayaran bila penyedia jasa tidak melengkapi bukti pembayaran kpd subpenyedia jasa, untuk kontrak yang mempunyai sub penyedia jasa
3. Pembayaran yerakhir (100%) bila BA Penyerahan Pertama telah terbit
P E L . H K . K O N T R A K 82
5.3. PEMBAYARAN AKIBAT PERUBAHAN
Usulan perubahan biaya bila diminta oleh PPK, dinilai oleh
direksi teknik selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari
Bila hs perintah perubahan ada dalam daftar kuantitas harga
dan perubahan pekerjaan tidak melebihi 10 % (sepuluh)
atau waktu pelaksanaan tidak mengakibatkan perubahan
harga, maka harga satuan tersebut digunakan sebagai dasar
perhitungan biaya perubahan.
Bila hs berubah dan tidak ada harga satuan dalam daftar
kuantitas dan harga , jika dinilai wajar , usulan biaya dari PJ
merupakan harga satuan untuk perubahan pekerjaan. Jika
usulan dinilai tidak wajar , maka dilakukan negosiasi.
Perintah mendesak diberlakukan sebagai kompensasi
P E L . H K . K O N T R A K 83
5.4. PEMBAYARAN AKIBAT FLUKTUASI HARGA
Penyesuaian harga akibat fluktuasi karena inflasi/deflasi
dilakukan sesuai ketentuan dalam Syarat-syarat Khusus
kontrak ( kontrak > 12 bln dan disebutkan dalam kontrak)
Tata cara perhitungan mengikuti Keppres no 54 tahun 2010
sebagai berikut :
1. Penyesuaian hs berlaku bagi seluruh mata
pembayaran kecuali komponen keuntungan
dan overhead
2. Penyesuaian sesuai dengan jadual pelaksanaan dalam
kontrak/adendum. Terlambat kesalahan PJ, indeks
harga sesuai jadual pelaksanaan dalam kontrak awal.
P E L . H K . K O N T R A K 84
PEMBAYARAN AKIBAT FLUKTUASI HARGA (LANJUTAN)
Rumusan penyesuaian harga satuan dan rumusan
penyesuaian nilai kontrak mengikuti Keppres no 54
tahun 2010.
Koefisien komponen harga satuan setiap mata
pembayaran mengikuti ketetapan dalam Syarat Khusus.
Index harga bersumber dari Badan Pusat Statistik
P E L . H K . K O N T R A K 85
5.5. PEMBAYARAN DENDA DAN GANTI RUGI
DENDA:
a. Keterlambatan didenda 1 perseribu Nilai Kontrak perhari maks senilai jaminan pelaksanaan
b. Langsung dipotong dari pembayaran
GANTI RUGI :
a. Keterlambatan pembayaran oleh PPK harus membayar ganti rugi sebesar bunga dari total tagihan berdasarkan tingkat suku bunga BI saat itu, atau kompensasi sesuai syarat – syarat khusus kontrak
b. Ganti rugi dibayar setelah dibuat amandemen kontrak
P E L . H K . K O N T R A K 86
5.6. PENANGGUHAN PEMBAYARAN
PJ tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam
kontrak, dikenakan sanksi penangguhan pembayaran
setelah PPK memberitahukan secara tertulis.
Pemberitahuan memuat :
a. Rincian keterlambatan disertai alasan yang jelas
b. Keharusan PJ untuk memperbaiki &
menyelesaikan pek. dalam jangka waktu
sesuai surat penangguhan.
P E L . H K . K O N T R A K 87
VI. SERAH TERIMA
PEKERJAAN
P E L . H K . K O N T R A K 88
SERAH TERIMA PEKERJAAN
1. PENYERAHAN PERTAMA
(PROVISIONAL HAND OVER/PHO)
2. PEMELIHARAN
3. PENYERAHAN AKHIR
(FINAL HAND OVER/FHO)
P E L . H K . K O N T R A K 89
6.1. PENYERAHAN PERTAMA/PHO
1. Setelah pekerjaan selesai 100 % ( seratus persen ),
PJ dapat mengajukan permintaan untuk menyerahkan pekerjaan
2. PPK membentuk panitia penerima pekerjaan yang terdiri atas
unsur atasan langsung, proyek dan direksi teknis.
3. Panitia menilai terhadap hasil pekerjaan selambat lambatnya 7
(tujuh) hari , dan bilamana terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat , maka PJ wajib memperbaiki/menyelesaikan.
P E L . H K . K O N T R A K 90
PENYERAHAN PERTAMA/PHO (LANJUTAN)
PPK menerima penyerahan ( pertama ) setelah seluruh
hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
kontrak.
Pembayaran dilakukan :
PPK membayar 100% ( seratus persen ) dari nilai
kontrak dan mengembalikan jaminan pelaksanaan dan
PJ harus mengganti dengan jaminan pemeliharaan
sebesar 5% dalam bentuk bank garansi ( dari Bank
Umum ) atau bond dari perusahaan asuransi yang
mempunyai program kerugian dan direasuransikan.
P E L . H K . K O N T R A K 91
6.2. PEMELIHARAAN
Penyedia jasa wajib memelihara pekerjaan selama
masa pemeliharaan, bila tidak memelihara sesuai
kontrak :
- Jaminan pemeliharaan dicairkan atau uang retensi
untuk membiayai pemeliharaan,dan
- Jaminan pelaksanaan dicairkan, distor ke kas
negara, dan
- Daftar hitam 2 tahun
P E L . H K . K O N T R A K 92
6.3. PENYERAHAN AKHIR
Pejabat Pembuat Komitmen menerima
penyerahan akhir pekerjaan
a. Setelah penyedia jasa melaksanakan semua
kewajiban selama masa pemeliharaan dengan baik
b. Sisa nilai kontrak dibayar atau jaminan pemeliharaan
dikembalikan
P E L . H K . K O N T R A K 93
JAMINAN PELAKS, PEMEL, KEGAGALAN
BANGUNAN (PERPRES NO 54/2010)
Jaminan pelaks
Jaminan pemel
Kegagalan bang
Td Tng Kontrak PHO FHO
BTS
TA
100%
• Pekerjaan Permanen ≥ 6 bulan
• Pekerjaan Semi Permanen ≥ 3 bulan
Kegagalan Bang.
= Umur Rencana
Max. 10 Thn
Retention money
Setiap pembayaran
Dipotong 5 %
Jaminan
Pemel
Masa Pemel {
Kegagalan Pelaks. Konstr.
Cacat & Ketidaksempurnaan
?
Pasal 70. (5) Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak sampai serah terima Barang/Jasa
Lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.
P E L . H K . K O N T R A K 95
VII. KEGAGALAN
1. KEGAGALAN KONSTRUKSI
2. KEGAGALAN BANGUNAN
7.1. KEGAGALAN KONSTRUKSI
Kegagalan konstruksi adalah :Hasil pekerjaan konstruksi
yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
Perencanaan konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau
memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi yang disebabkan
kesalahan pengguna jasa, pelaksana konstruksi, dan pengawas
konstruksi.
Pelaksana konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau
memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 yang disebabkan kesalahan pengguna
jasa, perencana konstruksi, dan pengawas konstruksi.
P E L . H K . K O N T R A K 96
KEGAGALAN KONSTRUKSI (LANJUTAN)
Pengawas konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti
atau memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi yang
disebabkan kesalahan pengguna jasa, perencana konstruksi,
dan pelaksana konstruksi.
Penyedia jasa wajib mengganti atau memperbaiki kegagalan
pekerjaan konstruksi yang disebabkan kesalahan penyedia
jasa atas biaya sendiri.
Pemerintah berwenang mengambil tindakan tertentu bila
kegagalan pekerjaan konstruksi mengakibatkan kerugian
dan atau gangguan terhadap keselamatan umum.
P E L . H K . K O N T R A K 97
7.2. KEGAGALAN BANGUNAN
Kegagalan Bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja dan atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.
Kegagalan bangunan yang menjadi tanggungjawab PJ ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai dengan umur konstruksi yang direncanakan
( ditentukan dlm syarat khusus), maks 10 th
P E L . H K . K O N T R A K 98
KEGAGALAN BANGUNAN (LANJUTAN)
Penilaian Kegagalan Bangunan
1. Dinilai dan ditetapkan oleh 1 (satu) atau lebih penilai ahli yang
profesional dan kompeten dalam bidangnya serta bersifat
independen dan mampu memberikan penilaian secara
obyektif, harus dibentuk dalam waktu paling lama 1 (satu)
bulan sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya
kegagalan bangunan.
2. Penilai ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipilih, dan
disepakati bersama oleh penyedia jasa dan pengguna jasa.
P E L . H K . K O N T R A K 99
KEGAGALAN BANGUNAN (LANJUTAN)
Pemerintah berwenang untuk mengambil tindakan
tertentu apabila kegagalan bangunan
mengakibatkan kerugian dan atau menimbulkan
gangguan pada keselamatan umum, termasuk
memberikan pendapat dalam penunjukan,
proses penilaian dan hasil kerja penilai ahli yang
dibentuk dan disepakati oleh para pihak.
P E L . H K . K O N T R A K 100