diktat biologi4

Upload: hermantri-habeahan

Post on 05-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

diktat

TRANSCRIPT

Sistem Transport Nutrien melaluimembran

Sistem Transport Nutrien melaluimembran

Sistem transport nutrien menyangkut keluar masuknya nutrien atau metabolit sari dan kedalam sel , menembus sistem membran ataupun organel. Faktor yang menentukan antara lain : Konsentrasi larutan didalam dan diluar sel

Elektrolit;Spesifitas membrane ;Temperatur dan pH

Macam-macam sistem transport:

1. Difusi ( difussion ) : a passive (Passive diffussion )

b. dengan fasilitas ( Facilitated diffussion )

2. Translokasi gugus

3.Transport aktif

a. berhubungan dengan sistem pernafasan jaringan (sistem transpor elektron (ETS

b. Tergantung pada tersedianya ATP (SodiumPotassiumATP ase pump )

Sebelum dibahas lebih lanjut tentang transport nutrien harus dipahami dulu biomembran. Biomembran ada dua kelompok yaitu :- membran sel d an membran organel.. Organel yang berselaput misalnya retikulumendoplasma,lisosom, alat golgi ,mitokondria, peroksisom , plastid dan inti sel.

I. DIFUSI

Difusi adalah perembesan zat dari ruangan berkonsentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah. TRANSPORT ZAT LEWAT MEMBRAN SEL ( BIO MEMBRAN)

Ada beberapa macam cara transpor zat lewat membrane sel : yaitu difusi; osmosa; filtrasi; transport aktif dan cytosis. Difusi ,osmosa dan filtrasi banyak melibatkan sifat fisik sedangkan transport aktif gabungan sifat fisik dan biologis; dan cytosis semata-mata sifat biologis.

Difusi: Difusi merupakan transfor pasif .Teori kinetik menyatakan bahwa partikel partikel elementer (atom, ion dan molekul ) berada dalam gerakan yang konstan pada suhu di atas 0o absolute. Difusi berlangsung menurut gradient (kemiringan ) konsentrasi yakni dari yang berkonsntrasi yang lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi rendah. Difusi yang dipermudah mempercepat transport zat terlarut dengan memberikan lintasan nelalui membrane yang efisien,tetapi tidak merobah arah transpornya. Akan tetapi sebagian protein trnspor

Osmosa

Biomembran ada dua kelompok yaitu membrane sel dan membrane organel.Biomembran pada dasarnya hanya permeable terhadap molekul yang yang larut dalam lemak, O2 , N2, dan molekul kecil seperti CO2 , urea dan gliserol. Molekul lain dapat ditranspor lewat biomembran berkat adanya banyak molekul protein pada membrane itu. Setiap protein itu bersifat khusus bagi satu atau dua molekul . Transpor lewat biomembran itu berlangsung secara difusi atau transport aktif.

Pengenalan Sel-sel

Karbohidrat Membran dan pengenaalan sel sel, adalah kemampuan sel untuk membedakan satu jenis sel tetangga dari sel jenis lain, merupakan hal yang krusial bagi fungsi suatu organisme. Pengenalan itu merupakan dasar bagi penolakan sel asing (termasuk sel-sel organ cangkokan ) oleh system imun suatu garis pertahanan penting dalam hewan vertebrata. Cara sel mengenali sel lain ialah dengan memberi kunci pada molekul permukaan yang seringkali berupa karbohidrat pada membrane plasma . Karbohidrat membrane biasanya berupa oligosakarida bercabang dengan kurang dari 15 satuan gula (lihat gambar penampang melintang struktur membrane plasma sel hewan .)

( Sumber hal 145 bab 8, Struktur dan fungsi membrane ; Biologi )

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.Transpor Aktif

Transpor aktif merupakan pemompaan zat terlarut melawan gradiennya.. Transpor aktif merupakan factor utama yang menentukan kemampuan suatu sel untuk mempertahankan konsentrasi internal molekul kecil yang berbeda dari konsentrasi lingkungannya.. Contoh sel hewan memiliki konsentrasi ion kalium yang jauh lebih tinggi dan konsentrasi ion natrium yang jauh lebih rendah. Membran plasma membantu mempertahankan gradient yang curam ini dengan memompakan natrium keluar dari sel dan kalium ke dalam selnya.. Kerja transport aktif dilakukan oleh protein spesifik yang

tertanam dalam membrane. Tahapannya adalah ATP menggerakkan transport aktif (protein transport ) dengan cara mentransfer gugus fosfat terminalnya langsung ke protein transport. Protein transport menjadi berubah konformasinya.

Adapun tahapan pompa natrium kalium adalah sebagai berikut :

1. Pengikatan Na + sitoplasmik dengan protein menstimulasi fosforilasi oleh ATP

2. Fosforilasi menyebabkan menyebabkan perubahan konformasi protein

3. Perubahan konformasi mengusir Na + keluar dan K + ekstraseluler diikat

4. Pengikatan K + memicu pelepasan gugus fosfat

5. Kehilangan fosfat membentuk kembali konformasi asli

6. K+dilepaskan dan tempat Na+ mampu mengikat kembali siklus berulang

Tahapan pompa natrium kalium gbr 8.14 (sumber biologi unit dua, Sel hal 152 )

Protein transport membrane. Yang bertindak untuk mentranspor molekul yang tidak larut dalam lemak serta ketiga macam gas komponen utama atmosfir ialah protein membrane . Protein itu dibedakan atas :

1. reseptor ( penerima)

2. transporter (pengangkut )

Transporter dibedakan lagi atas :

- Carrier (pembawa )

- Channel (terusan )

- Pompa

Channel dibagi atas dua kelompok menurut jenis stimulus yang menyebabkan membukanya gerbangnya :

ligand gated channel

voltage gated channel

Sitosis (eksositosis & Endositosis ) mentranspor molekul besar

Molekul besar seperti protein dan polisakarida , umumnya melintasi membrane dengan mekanisme yang berbeda yang melibatkan vesikula. Banyak sel sekretoris menggunakan cara eksositosis untuk mengirim keluar produk mereka. Sel tertentu dalam pankreas menghasilkan hormone insulin dan mensekresikannya kedalam darah melalui eksositosis . Terdapat 3 jenis endositosis yaitu :

1. Fagositosis ( pemakan selluler = cellular eating )

2. Pinositosis ( peminum selluler = cellular drinking )

3. Endositosis yang diperantarai reseptor

Pada fagositosis, sel menelan partikel dengan pseudopod yang membalut disekeliling partikel tersebut dan membungkusnya didalam kantong berlapis membrane . Pada Pinositosis , meneguk tetesan flida ekstraseluler dalam vesikula kecil. Sedangkan endositosis yang diperantarai reseptor (lihat gbr 8.18 c Unit 2, Sel Biologi)

Antioksidan dan radikal bebas

Contoh antioksidan yaitu vitamin E, vitamin C, kelompok karetonoid (beta karoten, likopen, dan lutein), serta kelompok flavonoid. Sedangkan contoh mineral antioksidan yaitu selenium dan seng. Secara alami, antioksidan dapat diperoleh dari sayur dan buah yang kita konsumsi setiap hari. Namun, bagaimana mekanisme kerjanya?

VitaminVitamin antioksidan yang cukup terkenal adalah vitamin C dan E.. Sedangkan vitamin E yang larut dalam lemak bekerja pada sel lipid dan sirkulasi kolesterol.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa vitamin E dapat memperlambat gejala Azheimer. Journal of the American Medical Association juga menyatakan bahwa vitamin E dapat mencegah penyakit jantung koroner. Sedangkan menurut Journal Ophtalmology, vitamin E dapat menurunkan risiko terjadinya katarak.

Cara kerja vitamin E sebagai antioksidan adalah dengan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku akan berubah menjadi vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan vitamin C yang akhirnya akan membuat vitamin C juga menjadi radikal. Di sinilah, glutation akan muncul untuk menetralkan vitamin C.

MineralJika vitamin C dan E bertindak sebagai antioksidan langsung, mineral sendiri akan berperan sebagai komponen antioksidan tubuh (endogen). Selenium, misalnya, merupakan komponen penting glutation peroksidase. Selenium juga bekerja secara sinergis dengan vitamin E. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet menyatakan bahwa mereka yang kekurangan selenium akan lebih berisiko menderita kanker dibandingkan mereka yang berkecukupan selenium.Seng (Zn) juga merupakan mineral antioksidan yang cukup penting. Seng akan membantu mencegah oksidasi lemak dan diperlukan oleh tubuh untuk memproduksi antioksidan superoksida dismutase. Keberadaan seng dibutuhkan juga untuk menjaga kadar vitamin E dalam darah sehingga membran sel darah merah dapat terlindungi dari efek oksidasi mineral lainnya.

Flavonoid dan karotenoidZat antioksidan dalam tumbuhan dibedakan menjadi flavonoid yang larut dalam air dan karotenoid yang larut dalam lemak. Flavonoid mampu memperbaiki ketidakseimbangan sistem antioksidan dalam tubuh. Diketahui ada lebih dari 4.000 jenis flavonoid, seperti epigalokatekin dalam teh hijau, isoflavon dalam kedelai, dan lain-lain.

Contoh karotenoid yaitu beta karoten, alfa karoten, likopen, dan lutein. Ada sekitar 700 karetonoid di alam dan sekitar 50 jenisnya dapat diserap oleh tubuh. Beberapa karotenoid dapat berperan sebagai pembentuk (prekursor) vitamin A dan mampu memerangi radikal bebas.

Kombinasi antioksidanAntioksidan bekerja sebagai sebuah sistem untuk menghentikan kerusakan akibat radikal bebas. Oleh karena itu, para ahli nutrisi menyarankan agar kita sering mengonsumsi produk yang mengandung banyak variasi antioksidan, kombinasi vitamin, mineral, dan zat berkhasiat lainnya.

Meskipun diketahui bersifat baik, antioksidan yang berlebihan juga dapat berbahaya bagi tubuh. Vitamin C yang berlebihan akan berpotensi menjadi vitamin C radikal yang bersifat radikal bebas, sehingga glutation tidak cukup untuk menetralkannya. Selain itu, kelebihan vitamin C (sintetis) akan membuat ginjal bekerja semakin keras.

Begitu juga dengan vitamin E. Sebuah teori menyatakan bahwa kelebihan vitamin E dapat mengganggu proses pembekuan darah. Selain itu, vitamin E juga dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh yang mangandung lemak (misalnya organ hati) dan berpotensi dapat meracuninyaRadikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung,kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.

Sebenarnya, tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya terlalu berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok, misalnya, adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai racun kimiawi yang bersifat radikal bebas ke dalam tubuh. Tubuh manusia didesain untuk menerima asupan yang bersifat alamiah, sehingga bila menerima masukan seperi asap rokok, akan berusaha untuk mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme, tetapi proses metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas. Pada intnya, kegiatan merokok sama sekali tidak berguna bagi tubuh, walau pun dapat ditemui perokok yang berusia panjang.

Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga timbullah sel-sel mutan. Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker. Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau sering sekali, zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi. Sebagai contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan yang sangat kuat, hanya saja, tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan glutahione ini. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.Pentingnya antioksidan .Keragaman zat gizi sangat penting bagi kesehatan anak. Vitamin dan mineral anti oksidan temasuk dalam kelompok nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Anti oksidan, karoten (sumber vitamin A), vitamin C, vitamin E, dan mineral seperti Zinc dan Selenium dapat membantu memperbaiki sel-sel tubuh anak. ASI mengandung berbagai macam anti oksidan. Memberikan ASI adalah salah satu cara untuk membantu anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang mereka. Banyak bahan makanan yang mengandung zat anti oksidan yang dapat diberikan kepada anak anda saat mereka besar.

Zat anti oksidan dan radikal bebas

Zat anti oksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi dan secara alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh. Radikal bebas juga terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari polusi udara, asap tembakau, penguapan alkohol yang berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar Ultra Violet, X-rays, dan ozon. Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya sel kanker, penyakit hati, arthritis, katarak, dan penyakit degeneratif lainnya, bahkan juga mempercepat proses penuaan.

Radikal bebas dapat merusak membran sel serta merusak dan merubah DNA. Merubah zat kimia dalam tubuh dapat meningkatkan resiko terkena kanker serta merusak dan menonaktifkan protein.

Radikal bebas dan Antioksidan

Radikal bebas

Radikal bebsa sendiri merupakan zat berbahaya karena sangat reaktif dan bersifat merusak jaringan jaringan organ

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil lectron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain.

Sebenarnya, tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya terlalu berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung,kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.

Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi. Sebagai contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan yang sangat kuat, hanya saja, tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg.

Zat anti oksidan

Zat anti oksidan dapat disediakan tubuh kita ,ada pula yang haru dioroleh dari luar tubuh seperti Vit C,E ,Zn ,Cr dst

Zat anti oksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi dan secara alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh. Radikal bebas juga terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari polusi udara, asap tembakau, penguapan alkohol yang berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar Ultra Violet, X-rays, dan ozon. Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya sel kanker, penyakit hati, arthritis, katarak, dan penyakit degeneratif lainnya, bahkan juga mempercepat proses penuaan.

Radikal bebas dapat merusak membran sel serta merusak dan merubah DNA. Merubah zat kimia dalam tubuh dapat meningkatkan resiko terkena kanker serta merusak dan menonaktifkan protein.

Keragaman zat gizi sangat penting bagi kesehatan anak. Vitamin dan mineral anti oksidan temasuk dalam kelompok nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Anti oksidan, karoten (sumber vitamin A), vitamin C, vitamin E, dan mineral seperti Zinc dan Selenium dapat membantu memperbaiki sel-sel tubuh anak. ASI mengandung berbagai macam anti oksidan. Memberikan ASI adalah salah satu cara untuk membantu anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang mereka. Banyak bahan makanan yang mengandung zat anti oksidan yang dapat diberikan kepada anak anda saat mereka besar.

Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi dan secara alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh. Radikal bebas juga terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari polusi udara, asap tembakau, penguapan alkohol yang berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar Ultra Violet, X-rays, dan ozon. Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya sel kanker, penyakit hati, arthritis, katarak, dan penyakit degeneratif lainnya, bahkan juga mempercepat proses penuaan.

Radikal bebas dapat merusak membran sel serta merusak dan merubah DNA. Merubah zat kimia dalam tubuh dapat meningkatkan resiko terkena kanker serta merusak dan menonaktifkan protein.

Beberapa contoh zat anti oksidan

Contoh antioksidan yaitu vitamin C, vitamin E, kelompok karetonoid (beta karoten, likopen, dan lutein), serta kelompok flavonoid. Sedangkan contoh mineral antioksidan yaitu selenium dan seng. Secara alami, antioksidan dapat diperoleh dari sayur dan buah yang kita konsumsi setiap hari. Namun, bagaimana mekanisme kerjanya?

Karotenoid berinteraksi dengan vitamin C, vitamin E, dan Selenium sebagai zat anti oksidan. Karoten berperan dalam meningkatkan sistem immunitas tubuh melalui efek anti oksidan. Vitamin A juga menjamin perkembangan kulit yang sehat, membran mukosa, kelenjar thymus dan jaringan lymphoid, dan semua hal yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

Vitamin C mencegah oksidasi pada molekul yang berbasis cairan, misalnya plasma darah dan mata. Vitamin C bersama dengan vitamin E dapat melindungi sel dari perlawanan peroksidasi lemak didalam sel. Vitamin C juga dapat berfungsi sebagai pencegah kanker.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa vitamin E dapat memperlambat gejala Azheimer. Journal of the American Medical Association juga menyatakan bahwa vitamin E dapat mencegah penyakit jantung koroner. Sedangkan menurut Journal Ophtalmology, vitamin E dapat menurunkan risiko terjadinya katarak.

Cara kerja vitamin E sebagai antioksidan adalah dengan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku akan berubah menjadi vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan vitamin C yang akhirnya akan membuat

Sebagai anti oksidan yang sangat kuat, Vitamin E bekerja dengan cara mencari, bereaksi, dan merusak rantai reaksi radikal bebas. Beberapa manfaat penggabungan fungsi anti oksidan vitamin E antara lain dapat mencegah kanker, penyakit hati, dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

Selenium merupakan mineral penting yang berfungsi untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit. Sebagai bagian dari enzim anti oksidan, Selenium berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Dalam kapasitas anti oksidannya, selenium bekerja sama dengan vitamin E untuk mencegah terjadinya kerusakan sel tubuh.

Bayi dan balita membutuhkan lebih banyak Selenium pada masa pertumbuhan Kebutuhan akan Selenium bagi bayi usia 06 bulan adalah 10 mcg per hari dan 15 mcg per hari untuk anak usia 612 bulan. ASI adalah sumber selenium terbaik. X Selenium yang terdapat dalam ASI tergantung pada asupan makan ibu dan tahap menyusuinya. Bahan makanan sumber Selenium antara lain: daging, ikan, dan sereal.

Kebutuhan akan selenium bayi dan anak terus meningkat seiring cepatnya pertumbuhan mereka.Pendahuluan

Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan sehari hari dan biologi merupakan suatu penghuung dari semua ilmu alam dengan ilmu social.

Biologi

Strukturdanfungsi makromolekul

Structure and function of Macromolecules

Sel membuat mkromolekuldenganjalan memeutkan ujungujung molekulkecil dari ujung keujung membentukrantai disebut polimer.

Cells make their molecules by linking relatively small molecules together end to end , forming chains called polymers (fom greek polus, many and meris part.

Polimer itu aalah sebuah molekul besar yang terdiri dari subunit subunit identik .

A polymer is a large molecule