perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id meningkatkan ... filesiswa kelas iv sd negeri 07...

67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU BIDANG MIRING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : HARDJANI X 4711057 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lehuong

Post on 13-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

M E NI NGK ATK AN HASI L B E L AJ AR GUL I NG DE P AN

MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU BIDANG MIRING

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING

KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

HARDJANI X 4711057

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Hardjani. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU BIDANG MIRING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui : peningkatan hasil belajar guling depan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 melalui penggunaan alat bantu bidang miring. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklusnya mempunyai empat langkah, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 20 dengan rincian siswa 12 siswa putri dan 8 siswa putra.

Teknik pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini diantaranya : Tes praktik, observasi lapangan, data penelitian kumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi : Sumber data, Jenis data, pengumpulan data, dan instrument yang digunakan. Dari hasil analisis yang diperoleh, terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus 1 dan siklus 2, baik dari peningkatan nilai rata-rata pembelajaran guling depan siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan pada rata-rata kondisi awal (45%) atau ketuntasan nilai rata-rata siswa hanya 9 siswa dari 20 siswa, rata-rata siklus 1 (55%) atau ketuntasan nilai rata-rata siswa hanya 11 siswa dari 20 siswa dan rata-rata siklus 2 (85 %) atau ketuntasan nilai rata-rata siswa mencapai 17 siswa dari 20 siswa, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar (40%), diukur dari KKM sebesar 70.00.

Kata kunci : hasil belajar, guling depan, alat antu bidang miring

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

merupakan pemenuhan sebagian syarat untuk menyelesaikan program studi

Strata Satu pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas

Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Seiring dengan rasa syukur menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada yang kami hormati :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo,S.Pd,M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta

4. Drs. Agus Margono,M.Kes, sebagai pembimbing I yang telah memberikan

motivasi dan arahan dalam penyusunan Skripsi.

5. Pomo Warih Adi, S.Pd. M.Or, sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan

ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Sukirno,S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri 07 Warungpring kecamatan

Warungpring kabupaten Pemalang, yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Siswa kelas IV SD Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring

kabupaten Pemalang pada tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia

menjadi sampel penelitian

9. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Semoga semua yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan

ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mendapat pahala yang berlipat ganda

dari Tuhan Yang Maha Esa.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL ………………………………………………………………

PERNYATAAN ……………………………………………………..

PENGAJUAN ………………………………………………………..

PERSETUJUAN …………………………………….……………….

PENGESAHAN …………………………...…………………………

ABSTRAK …………………………………………………………...

MOTTO ………………………………………………………………

PERSEMBAHAN ……………………………………………………

KATA PENGANTAR ……………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………

DAFTAR TABEL ………………………………………...………….

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………

A. Latar Belakang Masalah …………………………………

B. Perumusan Masalah ………………….…………………..

C. Tujuan Penelitian ……………………….…..…………....

D. Manfaat Penelitian ……………………………………….

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………...

A. Kajian Teori ………………………………………….….

1. Senam Lantai ………………………………………....

a. Pengertian Senam Lantai ………………………….

b. Teknik Dasar Senam Lantai ..………..………….…

2. Pembelajaran ………..……..…………………….……

a. Hakekat Pembelajaran ………………..…..………...

b. Konsep Pembelajaran …………………...………….

c. Pendekatan Pembelajaran Senam lantai ……………

d. Pendekatan Pembelajaran Melalui Bidang Miring ...

e. Strategi Mengajar Senam …………………….…....

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiii

xiv

xv

1

1

4

4

4

5

5

5

5

7

9

9

11

12

13

15

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Kerangka Berpikir ………………….………….………...

C. Hipotesis Tindakan …………………….………………...

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………...

A. Waktu dan Tempat Penelitian ……………….................…

B. Subyek Penelitian …………………………………………

C. Data dan Sumber Data ………...…………….………..….

D. Pengumpulan Data ………………..…...…..……….……

E. Uji Validasi Data ……..………….……………..….……...

F. Analisis Data …………........…………….………….…....

G. Indikator Kinerja Penelitian ……………………………...

H. Prosedur Penelitian ………………………………………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................

A. Deskripsi Pra Tindakan …………………..………………

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ………………..….

1. Siklus I ………………………………………………....

a. Pertemuan 1 ……………...………...……………....

b. Pertemuan 2 ………………...………...…………....

c. Pertemuan 3 ……………………..…..……………..

2. Siklus II ...……………..……………………………....

a. Pertemuan 1 …………...…..………..……………...

b. Pertemuan 2 …………………..…….……………...

c. Pertemuan 3 ………………..……………………...

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ........................

D. Pembahasan .........................................................................

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN …………………

A. Simpulan ……………………….………...…………..…..

B. Implikasi …………………….………….....................…..

C. Saran …………….……….....………………………..…..

DAFTAR PUSTAKA ……..……………….………...….…..….…….

LAMPIRAN –LAMPIRAN ………………………………………….

19

20

21

21

21

21

22

24

24

25

25

33

33

35

35

35

39

43

46

46

50

54

57

59

60

60

60

61

62

63

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guling depan adalah berguling ke depan di atas bagian tengkuk atau

bagian belakang badan, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang.

Caranya: sikap jongkok, kedua tangan dan kaki rapat dengan kedua tangan

ditempatkan di lantai/matras, angkat panggul, badan condong ke depan,

selanjutnya kedua tangan dibengkokkan, kepala masuk di antara dua tangan.

Badan didorongkan ke depan dan akhirnya tengkuk dan bahu menapak di atas

matras dan berguling. Kedua tangan cepat memeluk kedua lutut yang

dirapatkan di badan dan sikap kepala tunduk, tingkat pembelajaran guling depan

pada Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang, daharapkan dapat mencapai hasil yang baik menurut kompetensi

kurikulum yang berlaku. Dengan demikian mereka dapat melakukan aktivitas

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan baik khususnya

pada pelaksanaan olahraga yang melibatkan jenis senam lantai yang bermanfaat

bagi perkembangan siswa dan pengalaman siswa.

Lingkungan fisik sekolah yang merupakan salah satu sumber belajar yang

efektif, selama ini belum dapat dioptimalkan oleh para guru pendidikan jasmanai

lahraga dan kesehatan dalam mengembangkan pembelajarannya. Guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan masih melihat hanya lingkup pembelajaran seperti

yang biasa dilaksanakan yanitu pembelajaran yang berorientasi hanya pada guru,

Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang merupakan daerah punggung dari kebupaten yang jauh dari informasi

perkembangan, sekarang ini berkembangan baik melalui media komunikasi

maupun internet yang mendukung dalam mengivovasi pembelajaran secara

berkelanjutan.

Proses belajar mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan di Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring

kabupaten Pemalang dipegang oleh seorang guru pendidika jasmanai olahraga dan

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kesehatan. Pada saat pelajaran berlangsung hanya diberikan materi yang berupa

latihan kondisi fisik, teknik dasar gerakan senam lantai khususnya guling depan

yang pada akhirnya kurang dapat meningkatkan ketrampilan siswa. Melalui

pendidika jasmani , kegiatan ekstrakurikuler dan program pengembangan diri

yang diadakan oleh sekolah juga kurang dikembangkan karena keterbatasan waktu

dan dana penyelenggaraan sehingga kurang diharapkan kesegaran jasmanai dan

ketrampilan olahraga siswa dapat ditingkatkan yang nantinya akan dapat

bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun pada aktifitas di luar

sekolah atau pada diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pembinaan jasmani

di lingkungan sekolah perlu dibina untuk menunjang terciptanya kegiatan belajar

mengajar yang optimal, karena siswa yang mempunyai kesegaran jasmani yang

baik akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Pada pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan khususnya pada

kompetensi guling depan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07

Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012, pada Standar Kompetensi : Mempraktikan senam lantai dengan

ompleksitas gerakan yang lebih tinggi, dan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya dan dengan Kompetensi Dasar : Mempraktekan senam ketangkasan

dengan menggunakan alat dengan koordinasi yang baik serta nilai disiplin dan

kerjasama, yang memepunyai tujuan pembelajaran : Melakukan guling depan

Pada pembelajaran yang dilakukan belum berhasil dan dapat dilihat dari

kemauan siswa mengikuti pembelajaran, minat dan hasil belajar yang sangat

kurang tercapai dengan kompetensi pembelajaran yang diharapkan. Permasalahan

yang muncul dalam pembelajaran guling depan yang dilakukan oleh siswa kelas

IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012. Dapat dilihat dari data awal siswa dalam

pembelajaran guling depan sebelum diberikan pererapam metode pembelajaran

adalah :

Tabel 1. Deskreipsi data awal hasil belajar guling depan pada siswa kelas

IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Rentang Nilai Ket Kreteria

Jml Siswa Presentase (%)

80 - 85 Baik Sekali Tuntas 0 0 76 - 79 Baik Tuntas 4 20 70 - 75 Cukup Tuntas 5 25 66 - 69 Kurang Tidak Tuntas 8 40 60 - 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 3 15

∑ 20 20 Dilihat dari tabel tersebut di atas hasil pembelajaran siswa dari presentase

pencapaian hasil belajar pada kondisi awal siswa hanya mencapai 45 % atau 9

siswa mempunyai nilai diatas KKM yang ditetapkan yaitu 70.00, dari jumlah

siswa sebanyak 20 dengan rincian siswa 12 siswa putri dan 8 siswa putra. Pada

pembelajaran kondisi awal dapat dilihat dari rekap hasil kepuasan siswa terhadap

proses pembelajaran guling depan, adalah :

NO Ekspresi Siswa Keterangan Jumlah Siswa

1 Siswa senang 9

2 Siswa biasa – biasa saja 8

3 Siswa tidak senang 3

Jumlah 20 Pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan masih banyak kekurangan

sehingga pembelajaran belum dapat tercapai kompetensi yang diharapkan,

kekuranga tersebut diantaranya adalah proses komunikasi dalam pembelajran

hanya satu arah saja yaitu siswa hanya menerima apa yang menjadi tugas dari

guru siswa tidak mau berpendapat disebabkan siswa merasa takut dan malu dalam

mengungkapkan pendapat yang siswa miliki sehingga menghambat dalam proses

pembelajaran sehingga pembelajaran tidak dapat mengembangkan berbagai

kemampuan yang dimiliki siswa. Apabila kenyataan yang demikian terus

berlangsung tanpa ada perubahan dalam pembelajaran maka kompetensi

pembelajaran tidak akan terpenuhi.

Sebagai jalan keluar untuk memperbaikai pembelajaran guling depan

diorientasikan pada variasi sikap awal, pelaksanaan berguling, dan variasi sikap

akhir dengan menggunakan pendekatan metode penggunaan bidang miring pada

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring

kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012,

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dalam penelitian

pengembangan ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : bagaimana

meningkatkan hasil belajar guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang

miring pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan

Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian

ini adalah : Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar guling depan melalui

penggunaan alat bantu bidang miring pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Bagi Pendidik mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang :

1. Memotivasi kreatifitas guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

dalam rangka mencitakan suasana pembelajaran menjadi efektif dan

berkualitas

2. Bagi Siswa mempermudah dalam menyerap segala informasi yang

disampaikan oleh guru atau pengajar dalam pembelajaran.

3. Bagi Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan

Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, Sebagai bahan

masukan, saran, dan informasi terhadap sekolah, instansi, lembaga pendidikan

untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam rangka

meningkatkan kualitas proses dan kuntitas hasil belajar siswa

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Senam Lantai

a. Pengertian Senam Lantai

Senam adalah “ Aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang

olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya ”

(Soejoedi, 1978:13). Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang

mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk

gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap

bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti:

kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan.

Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan

terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.

Senam adalah “ Kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam

mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability) “

(Winarno, 2006:47). Sedangkan menurut Budiono (2005:459) senam adalah

“ Gerak badan; gimnastik; meregangkan anggota badan sehabis tidur atau

berlatih gerak badan. Lewat berbagai kegiatannya, anak yang terlibat senam

akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya, kelentukannya,

koordinasi, kelincahan, serta keseimbangannya. Apalagi jika ditekankan pula

kegiatan yang menuntut sistem kerja jantung dan paru (cardio-vaskular

system), program senam akan menyumbang pada perkembangan fisik yang

seimbang. Di samping itu, program senam dapat pula menyumbang pada

pengayaan perbendaharaan gerak para pesertanya.

Dasar-dasar senam akan sangat baik dalam mengembangkan pelurusan

(alignment) tubuh, penguasaan dan kesadaran tubuh secara umum, dan

keterampilan-keterampilan senam. Contohnya meliputi berdiri dengan postur

tubuh yang baik, menggantung dalam posisi terbalik serta menampilkan variasi

gulingan berturut-turut. Singkatnya kemampuan-kemampuan yang

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dikembangkan ketika mengikuti kegiatan senam bersifat sangat fundamental

terhadap gerak secara umum. Dalam kaitan inilah kegiatan senam dapat

dianggap membantu anak untuk mempersiapkan diri untuk bisa berhasil pada

cabang-cabang olahraga yang lain.

Ketika mengikuti program senam, anak harus dituntut untuk berfikir

sendiri tentang pengembangan keterampilannya. Untuk itu anak harus mampu

menggunakan kemampuan berfikirnya secara kreatif melalui pemecahan

masalah-masalah gerak. Dengan demikian anak akan berkembang kemampuan

mentalnya. Terakhir, adalah diyakini bahwa terdapat sumbangan yang sangat

besar dari program senam dalam meningkatkan self-concept (konsep diri). Ini

bisa terjadi karena kegiatan senam menyediakan begitu banyak pengalaman

dimana anak mampu mengontrol tubuhnya dengan keyakinan dan tingkat

keberhasilan yang tinggi, sehingga memungkinkan membantunya membentuk

konsep diri yang positif.

Salah satu hambatan yang sering ditemui oleh guru penjas dalam

mengajarkan senam di sekolah adalah gambaran bahwa senam itu begitu sulit

serta memerlukan peralatan khusus yang lengkap. Gambaran demikian timbul

dari pengertian para guru yang menghubungkan arti senam pada senam yang

selalu dipertandingkan pada PON atau olimpiade. Jika itu yang dimengerti oleh

guru, jelas senam memang sulit, karena senam demikian bukan untuk anak-

anak sekolah.

Oleh karena itu, perlu disadari para guru bahwa di samping senam yang

khusus dipertandingkan, ada pula senam yang disebut sebagai senam rekreasi

untuk semua orang, yang tidak perlu kompetitif. Meskipun demikian, yang

harus diajarkan guru adalah tetap memanfaatkan hakikat anak-anak yang

sangat menyukai kegiatan mengenal serta menjelajah kemampuan tubuhnya

dalam menghasilkan gerak. Oleh karena itu pula, para guru harus menyadari

bahwa arti senam dalam pendidikan jasmani di sekolah tentu harus berbeda

dengan senam olimpiade. Dalam dunia pendidikan, senam seharusnya diartikan

sebagai istilah umum untuk berbagai macam kegiatan fisik yang didalamnya

anak mampu mendemonstrasikan, dengan melawan gaya atau kekuatan alam,

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kemampuan untuk menguasai tubuhnya secara menyakinkan dalam situasi

yang berbeda-beda.

Dalam arti itu, guru harus melihat senam dengan cara pandang yang

sesuai dengan pengertian senam di atas. Dengan begitu, kegiatan senam tidak

hanya berisi keterampilan-keterampilan akrobatik semata, melainkan

menjangkau pula kegiatan-kegiatan latihan yang menggunakan permainan,

lomba, serta pengembangan fisik khusus untuk memperbaiki postur tubuh.

Kegiatan-kegiatan non-senam tersebut merupakan pelengkap dan memainkan

peranan yang sangat penting dalam menjadikan senam yang “menyenangkan”

yang bisa dilakukan semua orang.

b. Teknik Dasar Senam Lantai

Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara

massal yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-

gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi

yagn menarik dan mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang digalakkan

apa yang disebut senam pagi Indonesia.

Jenis-jenis Gerakan Senam Lantai diantaranya adalah guling depan :

Guling depan (Forward Roll) adalah guling yang dilakukan ke depan.

Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling ke depan dianalisa fungsu

fase gerakan adalah sebagai berikut :

Fase I : Mulai dari sikap berdiri, kemudian badan diturunkan sehingga menjadi

labil dengan cara memindahkan titik berat badan ke depan atau dari dua kakiu

ke dua tangan.

Gambar 1. Sikap awal gerakan guling depan

Sayuti Sahara (2006:8.4)

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Fasi II : Mulai tolakan kedua kaki, titik berat badan dibawa ke dua tangan yang

saling bertumpu atau pendukung fase I.

Gambar 2. Sikap gerakan awal gerakan guling depan

Sayuti Sahara (2006:8.4)

Fase III : Kedua tangan dibengkokkan, kecepatan penurunan badan mulai

dikurangi sampai kedua pundak menyentu lantai. Selanjutnya badan

digulingkan ke depan dengan cepat memulai bantuan dorongan kedua kaki dan

tangan.

Gambar 3. Sikap pelaksanaan gerakan guling depan

Sayuti Sahara (2006:8.4)

Fase IV : Gerakan harus dapat kembali ke sikap duduk atau ke sikap berdiri

dimana gerakan dimulai.

Gambar 4. Sikap akhir gerakan guling depan

Sayuti Sahara (2006:8.4)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menguasai guling depan

dengan baik terlebih dahulu harus belajar mengkoordinasikan tenaga atau

impuls yang datang dari setiap bagian tubuh yang berbeda. Selain itu juga

harus dapat dipelajari bagaimana siswa membiasakan diri memfungsikan kedua

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

tangannya dalam menahan kecepatan gulingan badan. Bila ini terabaikan dapat

mengakibatkan cedera pada ruas tulang leher.

2. Pembelajaran

a. Hakeket Pembelajaran

Menurut Gerlach dan Eli (1990:3) mengatakan bahwa “ Strategi

pembelajaran merupakan cara yang dipilih untuk menyampaikan metode

pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu “, sedangkan menurut

Dick dan Carey (1990:3) menjelaskan bahwa “ Strategi pembelajaran terdiri

atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan

kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta

didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu “. lebih lanjut Dick dan

Carey (1990:3) mengatakan bahwa “ Strategi pembelajaran pemilihan atas

berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai “.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran merupakan alat interaksi yang tersusun secara sistematis atas

seluruh komponen metode, materi dan tujuan pembelajaran yang digunakan

oleh guru yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dalam proses

belajar mengajar yang harus menimbulkan aktivitas belajar yang baik sehingga

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

1) Tujuan Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar

Tujuan dari pembelajaran senam di sekolah-sekolah antara lain:

a) Menambah pengetahuan dan pengertian siswa tentang pentingnya fitness

b) Menambah pengetahuan dan pengertian siswa tentang faktor-

faktor yang berhubungan dengan perkembangan dan kondisi

c) Menambah kelentukan, kekuatan, daya tahan, keterampilan,

dan efisiensi gerak

d) Menambah kesanggupan mempelajari motor skill

e) Menambah kesanggupan untuk rileks

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Peranan Senam Terhadap Individu

Senam mempunyai arti khas dalam cabang olahraga, sebab cabang ini

mengembangkan semua unsur-unsur yang diperlukan oleh segala macam

olah kelenturan, kekuatan, daya tahan, koordinasi, ketepatan, dan kontrol.

Senam bersifat self motivation, menimbulkan kesenangan, kegairahan, dan

menuntut kesempurnaan gerak. Kecuali faktor fisik, senam juga

mengembangkan aspek-aspek yang berhubungan dengan mental. Mungkin

tidak ada cabang olahraga yang benar-benar mengindahkan akan tipe

perorangan, akan individualitas manusia seperti di dalam senam. Di samping

itu, keleluasaan akan daya cipta dalam senam benar-benar dipupuk oleh

individu masing-masing. Pesenam bebas menyatakan dalam bentuk gerak

yang artistik, tidaklah berlebihan bila dikatakan: “senam adalah mengatasi

kemampuan diri dan pendekatan kepada kesempurnaan”.

3) Daftar Didaktis Pembelajaran Senam

a) Bidang yang berhubungan dengan Mekanika

b) Keterkaitan gerakan senam dengan mekanika;

c) Memiliki gambaran yang jelas tentang hukum dinamik-statik

d) Mempu menunjukkan proses kejadian gerak dalam senam;

e) Pengetahuan tentang poros/as badan (PB), titik berat badan (TBB) secara

keseluruhan. Pegetahuan ini sangat penting artinya terutama dalam

mengamati gerakan, gambara teknik ferak dan untuk mengetahui sumber

kesalahan gerak;

f) Mampu memberikan penjelasan dan keterangan dengan singkat, jelas

dengan menggunakan kalimat sederhana mengenai keterkaitan antara

tenaga, kelentukan, serta berat badan yang berkaitan dengan hukum

mekanika;

4) Bidang Informatika

a) Mampu memilih sejumlah laternatif informatif dalam mengembangkan

gambaran teknik gerak pada peserta didik melalui penglihatan (visual),

pendengaran (audio), perasaan dan rasa otot (kinestik)

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b) Mampu memberikan alasan mengapa peserta didik perlu diarahkan

melalui petunjuk yang banyak dalam melaksanakan tugas geraknya;

c) Mengenal sejumlah keterbatasan dan kemampuan peberimaan informasi

peserta didik dalam menangkap pesan yang disampaikan yang

selanjutnya ia dapat menanggulanginya,

d) Mampu memberikan penjelasan tentang suatu teknik gerakan dengan

kalimat sederhana, singkat, dan jelas;

e) Sejauh mungkin harus mampu mengeluarkan kata-kata yang dapat

tergambarkan dengan jelas oleh peserta didik;

5) Bidang Metodik

a) Belajar bagaimana metode dilakukan sesuai dengan tujuan dan

kepentingannya;

b) Mampu menawarkan berbagai bentuk formasi belajar yang dapat

meningkatkan efektifitas belajar;

c) Mempu memberikan berbagai bentuk bantuan seperti melalui teman

sekelas, alat, dan lain sebagainya;

d) Dapat menerapkan prinsip-prinsip metodis, seperti dari yang mudah ke

yang lebih sukar, dari yang belum dikenal ke yang sudah dikenal, dari

yang sederhana ke yang lebih rumit, dan dari yang ringan ke yang lebih

berat; Mengetahui keterkaitan antara analisis fungsi sampai kepada

konsekuensi metodis dalam kaitannya dengan pengembangan gerakan.

b. Konsep Pembelajaran

Berkaitan dengan metode mengajar Aif Syarifuddin dan Muhadi

(1991/1992:292) menyatakan bahwa “ Metode mengajar adalah suatu cara

yang digunakan oleh guru untuk menentukan urutan kegiatan di dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu usaha mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan mengajar adalah cara yang

mempergunakan teknik yang beraneka ragam yang didasari oleh pengertian

yang mendalam dari guru akan memperbesar minat belajar murid-murid

sehingga mempertinggi hasil belajar “.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih

kegiatan pembelajaran apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran

dengan materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu,

atau dengan menggunakan materi yang terkait satu dengan yang lainnya

dalam tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi

yang terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu. Pendekatan

pembelajaran merupakan penjelasan untuk mempermudah bagi siswa untuk

memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan tetap memelihara

suasana pembelajaran yang menyenangkan.

c. Pendekatan Pembelajaran Senam Lantai

Pengajaran senam, termasuk di dalamnya senam lantai, sangat menuntut

kerja fisik dan mental. Beban ini biasanya meningkat manakala

mengajarkan dan memperkenalkan keterampilan baru, terutama gerakan yang

kompleks. Kita tidak dapat mengembangkan gerakan tumbling yang baik

tanpa mampu mengontrol faktor ketakutan. Faktor yang satu ini biasanya

dikontrol oleh pengetahuan yang baik tentang keterampilan yang diajarkan,

kemampuan memberi bantuan, alat yang memadai, tahapan pembelajaran

yang tepat serta orientasi dan pengenalan yang baik dalam hal persiapan

fisik dan mental di pihak pesenam. Sebagai tambahan, di samping usaha dari

pihak guru atau pelatih di atas, pesenam pun harus banyak berusaha

mengulang-ulang gerakan dimaksud agar dapat menguasainya. Umumnya,

semakin sulit gerakan itu, semakin banyak usaha yang diperlukan untuk

menguasainya.

Pembelajaran senam lantai membutuhkan pengaturan kelas yang

berbeda dari pengajaran pada alat lain. Hal ini disebabkan oleh adanya

kemungkinan bahwa jumlah matras yang dimiliki oleh sekolah bisa lebih

dari dua matras, sehingga perlu dirancang bagaimana format penggunaannya.

Sedangkan alat lain yang jumlahnya biasanya tidak pernah lebih dari satu

buah, tidak terlalu memerlukan pengaturan.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Maksud utama dari pengaturan kelas dalam pembelajaran senam adalah

meningkatkan jumlah aktif belajar siswa, terutama dengan mengurangi

jumlah waktu untuk menunggu giliran. Bayangkan jika matras hanya ada dua,

sedangkan jumlah siswa sampai di atas dua puluh orang. Jika guru tidak

mencoba memanfaatkan cara penggunaan kedua matras itu, serta bagaimana

giliran siswa dilaksanakan, akan terjadi penghamburan waktu oleh siswa hanya

untuk menunggu giliran. Berikut akan digambarkan beberapa contoh

pengaturan kelas dalam pembelajaran senam lantai, yang dimaksudkan untuk

memaksimalkan pengaturan matras dan pembagian siswa.

d. Pendekatan Pembelajaran Melalui Bidang Miring

Metode penerapan alat bantu bidang miring mempunyai 3 komponen

pokok terpenting, yaitu : 1. Pembelajaran gerakan guling depan relatif mudah

dibandingkan dengan derakan lainnya. 2. Peralatan yang dituntut selain matras

tidak terlalu banyak meminta biaya, dan kalau memungkinkan bisa dilakukan

di lapangan berumput. Hanya yang perlu diwaspadai adalah faktor

keamanannya, seperti apakah lapangan tersebut bebas dati benda-benda yang

mungkin dapat mengakibatkan cedera. 3. Menghilangkan sara takut dalam

melakukan gerakan guling depan pada anak. Tiga unsur-unsur tersebut saling

terjalin satu sama lain secara mendasar, dan masing masing memberikan

dukungan secara keseluruhan dalam suatu kegiatan. Untuk jelasnya penjabaran

ketiga komponen tersebut adalah: 1. Teknik dasar guling depan dapat

didefisinisikan melakukan berguling ke depan. 2. Pengembangan alat bantu

pada pembelajara senam lantai khususnya guling depan adalah untuk

memudahkan gerakan, menghilangkan rasa takut pada saat melaksanakan

guling depan, dan mempermudah dalam melaksanakan pembelajaran sehingga

kompetensi yang diharapkan tercapai.

Metode penggunaan alat bantu bidang miring memiliki keunggulan

antara lain : 1. Siswa tidak takut dalam melaksanakan gerakan guling depan

karena posisi alas yang miring memudahkan siswa untuk berguling. 2. Siswa

dapat dengan mudah menerapkan fase-fase gerakan guling depan,

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3.kompetensi pembelajaran cepat tercapai karena siswa melakukan

pembelajaran tertantang dan termotivasi untuk melakukan gerakan guling

depan.

Metode penggunaan alat bantu bidang miring disamping memiliki

keunggulan-keunggulan sebagaimana yang telah disebutkan, juga memiliki

spesifikasi, yaitu siswa mampu berfikir kreatif, inovatif dan menyenangkan

dalam pembelajaran

Latihan guling depan menggunakan bidang miring.

Yaitu dilakukan dengan bidang miring yang sudah ditutupi denga matras atau

bahan modifikasi lain (kardus/goni/kasur jerani/kasur sabut dan lain-lain)

Gambar 5. Gerakan guling depan dengan bantuan bidang miring Sayuti Sahara (2006:8.4)

Banyak kemungkinan yang dpaat dilakukan pada pembelajaran gerakan guling

depan. Berbagai variasi guling depan yang dapat dilakukan dapa pembelajaran

dari sikap awal maupan sikap akhir gerakan diantaranya adalah :

Variasi 1 : diawali dengan sikap jongkok diakhiri dengan sikap jongkok.

Gambar 6. Gerakan guling depan dengan posisi jongkok

Sayuti Sahara (2006:8.4)

Variasi 2 : diawali dengan sikap bertumpu dengan kedua tangan kemudian

melakukan guling depan lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi

duduk L/duduk V/tidur terlentang.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Gambar 7. Gerakan guling depan dengan posisi bertumpu dengan kedua tangan

Sayuti Sahara (2006:8.4)

Variasi 3 : diawali dengan sikap berdiri menyudut kemudian melakukan guling

depan dengan gerakan lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki

rapat atau kaki kangkang.

Gambar 8. Gerakan guling depan dengan posisi menyudut

Sayuti Sahara (2006:8.4)

e. Strategi Mengajar Senam

1) Sebelum Pembelajaran:

a) Lihat program/rencana pelajaran.

b) Buat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didiskusikan

bersama rekan kolaborator dan guru pamong

c) Persiapan dan mengechek perlengkapan dan alat-alat

d) Ruang senam, perlengkapan, sarana, dan lain-lain.

e) Perlengkapan guru: peluit, pakaian, sepatu, dll.

Memperhatikan hygiene:

a) Yang memiliki penyakit menular, jangan diikutsertakan.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b) Pakaian yang kotor diberi peringatan.

c) Pakaian senam harus sederhana, dianjurkan seragam.

Pencegahan kecelakaan:

Para siswa dianjurkan untuk tidak memakai cincin, arloji, gelang, kalung,

kaos kaki, dan lain-lain yang dapat menimbulkan kecelakaan.

Pengamanan barang-barang yang berharga.

2) Selama Pembelajaran

a) Mencheking siswa

b) Dibariskan dan dihitung

c) Pakaian: tidak seragam, kurang sopan, dan kotor agar ditegur, serta

sepatu, kaos kaki, cincin, dan arloji harus dibuka.

d) Alat-alat berharga harus disimpan di meja guru

Pencegahan kecelakaan:

Memeriksa perlengkapan dan alat-alat, kalau ada yang rusak, dapat

menimbulkan kecelakaan (misalnya: lantai basah, bangku patah, ada

paku, dan lain-lain).

Setiap latihan yang sukar/berbahaya harus diadakan penjagaan dan

pertolongan.

Posisi guru:

a) Penglihatan harus menguasai seluruh kelas.

b) Bila perlu berdiri di atas ketinggian.

c) Jangan sekali-kali terpaku di suatu tempat, bila perlu

berkeliling mengadakan kontak dengan siswa.

d) Jangan sampai ada kelompok siswa di belakang guru.

Suara guru:

a) Harus jelas, tidak perlu keras.

b) Nadanya jangan monoton, tapi dinamis (naik turun).

c) Suara harus bersifat sugestif dan antusias, agar suasana menjadi baik dan

bersemangat.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Aba-aba:

Jika memberikan aba-aba, siswa harus tahu apa yang diperintahkan.

Memberikan saat berpikir kepada siswa.

Penjelasan:

Jangan terlalu lama memberikan penjelasan.

Langsung memberikan tugas yang jelas dan singkat.

Dianjurkan memberikan contoh.

Sikap guru:

a) Bersifat tegas.

d) Bersifat membimbing dan mendorong.

e) Memberikan perhatian kepada siswa sebesar-besarnya.

f) Penjagaan/pemberian pertolongan:

g) Memberikan pertolongan jangan dijadikan kebiasaan.Berikan kesempatan

untuk mencoba kepada siswa.

h) Bila kemungkinan bahaya timbul baru ditolong.

i) Cara menolong harus benar, agar siswa menaruh kepercayaan kepada

guru.

Cara memberikan pertolongan

Setiap memberikan pertolongan, tergantung kepada keadaan: berdiri,

duduk, jongkok. Berlutut, harus disesuaikan dengan kelanjutan gerak siswa.

Cara memegang juga tergantung dari kelanjutan gerak:

a) Dipegang, kalau tak dapat dihindari.

b) Ditahan, kalau aktivitas siswa yang dipentingkan.

c) Dijaga, kemungkinan bahaya tidak ada.

Susunan/formasi dan alat-alat:

a) Menyusun siswa harus cepat dan tertib.

b) Yang nakal ditaruh di depan, dan putri ditaruh di belakang.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c) Pemasangan dan penggantian alat-alat harus memperhitungkan waktu.

Koreksi:

a) Kalau memberi contoh, sifatnya demonstratif, yang salah harus jelas

salahnya.

b) Kalau memberi koreksi harus tegas. Gerak baru harus jelas

tugasnya, menarik perhatian, berfungsi dan mudah dilakukan.

c) Rencana yang sudah dipersiapkan, kalau perlu dengan cepat diubah

sesuai dengan keadaan kelas (tidak perlu terikat dengan RPP).

Pujian:

a) Karena guru harus mendorong, memberi sugesti dan

memberikan semangat kepada siswa, maka perlu sekali-kali memberikan

pujian pada siswa yang melakukan tugasnya dengan baik dan bagus,

yang menang dan yang rajin, dsbnya.

b) Kalau dalam bentuk pertandingan/perlombaan harus dinyatakan

siapa yang menang dan memberikan penghargaan tertentu.

Bertindak adil.

Kalau ada peraturan pertandingan/perlombaan, peraturan harus dijalankan

dengan konsekuen, agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Tidak ada yang diistimewakan, semua diperlakukan sama.

Sesudah pelajaran:

a) Hitung jumlah siswa (rechecking).

b) Mengatur alat-alat ke tempat semula.

c) Mengkritik diri sendiri (evaluasi diri).

d) Apakah cara mengajar sudah memuaskan?

e) Apakah unsur-unsur dan tujuan senam sudah tercapai?

f) Apakah anak gembira dan bersemangat?

g) Apakah jalan pelajaran menarik bagi anak?

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

B. Kerangka Berfikir.

Senam adalah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara

sistematis, dilakukan scara sadar dengan tujuan untuk membentuk dan

mengembangkan kepribadian secara harmonis. Calesthenic bukanlah salah satu

cabang olahraga , akan tetapi hanyalah suatu latihan yang menjurus kepada suatu

cabang olahraga tertentu. Free Exercise adalah suatu latihan dengan gerakan-

gerakan bebas, tanpa menggunakan alat, dilakukan di tempat atau tempat terbatas,

sifatnya ringan dan sederhana.

Sikap dan bentuk dasar senam meliputi: berbaring, duduk, jongkok, berdiri,

jalan, lari, lompat/loncat, merangkak, berguling, menarik, mendorong,

bergantung, mengangkat, memanjat, dan melempar. Yang dimaksud dengan alat

ialah benda yang digunakan dalam latihan, di mana semua alat yang digunakan

dengan mudah dapat dipindahkan pada waktu latihan, seperti: matras, simpai,

gada, tongkat. Balok, tambang, pita, bola besar dan kecil, sabuk pengaman,

gendering, bendera, dan lain-lain.

Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan adalah kurang peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Proses

pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa

secara penuh. Siswa berperan sebagai obyek pembelajaran, yang hanya

mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses

pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan metode pembelajaran yang

dapat merangsang peran aktif siswa

Penggunaan metode nyata dapat diamati dan dirasakan langsung oleh siswa

memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Metode nyata yang dimaksud adalah pembelajaran kooperatif, penggunaan

metode pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan.

Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan

dengan topik materi yang sedang dipalajari, secara lebih rinci jenis-jenis media

tersebut dijabarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), setiap

pertemuan. Secara garis besar kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas

ini dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini :

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 9. Kerangka Berfikir

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut :

“ Penggunaan alat bantu bidang miring dapat meningkatkan hasil belajar guling

depan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan

Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 “

Kondisi awal

guru : kurang mampu mengotrol keadaan siswa pada materi pembelajaran guling depan pada senam lantai

Melalui penerapan pembelajaran guling depan melalui alat bantu bidang miring siswa lebih mudah menganalisis gerakan dan meningkatkan penguasaan gerak dasar kemampuan pembelajaran guling depan melalui alat bantu bidang miring

Penerapan pembelajaran guling depan melalui alat bantu bidang miring

Kondisi akhir

Tindakan

Siswa : - Tidak mampu menyerap serta menganalisis materi gerak dasar kemampuan gerakan guling depan disampaikan oleh guru - Hasil belajar siswa rendah - Kualitas gerak dasar kemampuan Pembelajaran guling depan

Siklus 1 guru dan peneliti meyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pembelajaran guling depan melalui alat bantu bidang miring

Siklus 2: Upaya perbaikan dari tindakan siklus 1 sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pembelajaran guling depan melalui alat bantu bidang miring yang disempurnakan

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian :

Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), penelitian tindakan

kelas ini telah dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni

2012.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2012

Apr Mei Juni Juli 1 Persiapan

a. Observasi ü

b. Identifikasi Masalah ü

c. Penentuan Tindakan ü

d. Pengajuan Judul ü

e. Penyusunan Proposal ü

f. Pengajuan Ijin Penelitian ü

2 Pelaksanaan

a. Seminar Proposal PTK

b. Pengumpulan Data ü ü

3 Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan PTK ü ü ü

B. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tahun pelajaran 2011/2012, yaitu sebanyak 20 dengan rincian siswa 12 siswa putri

dan 8 siswa putra.

C. Data dan Sumber data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data

primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung lokasi penelitian,

mengenai proses pembelajaran guling depan melalui penggunaan alat bantu

bidang miring pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring

kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, berupa

data aktifitas dan hasil belajar siswa

2. Jenis Variabel

Dalam penilaian terdapat satu variabel bebas (independent) dan satu

variabel terikat (dependent), yaitu :

a. Variabel bebas (independent), yakni variabel yang mempengaruhi variabel lain,

variabel bebas dalam penelitian ini adalah : penggunaan alat bantu bidang

miring

b. Variabel terikat (dependent), yakni variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain, variabel terikat dalam penelitian ini adalah : guling depan

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut :

a. Siswa, untuk mendapatkan data tentang guling depan melalui penggunaan alat

bantu bidang miring pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07

Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012.

b. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan optimalisasi

penggunaan penerapan alat bantu pembelajaran guling depan melalui

penggunaan alat bantu bidang miring pada siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

D. Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini diantaranya :

Tes praktik, observasi lapangan. Menurut H.E Mulyana (2009 : 183) data

penelitian kumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi :

Sumber data, Jenis data, Teknik pengumpulan data, pengumpulan data, dan

instrument yang digunakan.

Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat

dideskripsikan dalam tabel berikut :

No Jenis Data Subyek Teknik Pengumpulan Data

Insrumen

1 2 3 4 5

1

Aktivitas guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring

Siswa

Unjuk kerja ketrampilan guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring

Tes ketrampilan guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring

Unjuk kerja guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring

Pedoman observasi pelaksanaan kemampuan gerak guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring

2

Hasil belajar guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring

Siswa

Afektif

Skala sikap melalui observasi lapangan (sesuai dengan rubric penilaian aspek afektif pada RPP)

Kognitif

Soal tes (sesuai dengan rubric penilaian aspek kognitif pada RPP)

Psikomotor Unjuk kerja praktik

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yang meliputi kemampuan teknik dasar dan kerampilan guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring

E. Uji Validasi Data

Cara untuk menembangkan validasi data penelitian. Trianggulasi merupakan

cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validasi data dalam

penelitian. Trianggulasi yang digunakan, yaitu :

1. Trianggulasi data;

2. Trianggulasi sumber;

3. Trianggulasi metode

Validasi data PTK ini manggunakan :

1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan

informan atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-

pihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid)

3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda

agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, dan tes) sehingga didapat hasil

yang akurat mengenai subyek.

F. Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah Deskripsi kualitatif. Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen

(dalam Lexy J Moleong, 2007 : 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya dengan satuan

yang dapat dikelola, mengsintetiskan data, mencari dan memutuskan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari juga memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

G. Indikator Kinerja penelitian

Melalui pembelajaran guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring

pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan

Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, diharapkan

menguasaan teknik dasar guling depan meningkat menjadi lebih baik

dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan siswa

adalah siswa mampu melakukan teknik dasar guling depan dengan baik dan benar

sesuai kompetensi yang diharapkan. Dalam penelitian ini ditentukan indikator

keberhasilan yaitu apabila pada kondisi awal hanya mencapai 45 % dan pada

akhir siklus mencapai 70 % dari jumlah siswa (20 orang) dapat memperoleh nilai

penguasaan guling depan sama atau lebih dari KKM (Kreterian Ketuntasan

Minimal) yaitu sebesar 70.00.

Indicator pencapaian keberhasilan penelitian pada penelitian ini adalah :

Tabel 2. Persentase Indikator capaian kemampuan guling depan

Aspek yang diukur

Persentase target pencapaian

Cara mengukur Kondisi awal

Siklus I Siklus II

Hasil belajar guling depan 45 % 70 % 70 %

Diamati saat guru memberikan materi guling depan melaui penerapan alat bantu pembelajaran

H. Prosedur penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK)

atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Supandi (2008:104) yakni

penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan (planning), penerapan

tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi tindakan (observation and

evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan

atau peningkatan yang diharapkan tercapai (criteria keberhasilan). Penjelasan

pengenai alur penelitian tindakan tersebut dipaparkan melalui penjelasan sebagai

berikut:

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1. Perencanaan (Planning) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa,

kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan

2. Penerapan tindakan (Action) adalah tahap implementasi atau pelaksanaan

rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya.

3. Observasi dan Evaluasi Tindakan (observation and evaluation) adalah tahap

pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama penelitian

berlangsung.

4. Refleksi (reflecting) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan

evaluasi dala penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat digunakan

untuk merancang program penelitian siklus berikutnya.

Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas tersebut merupakan rancangan

tindakan dalam satu siklus penelitian, pada siklus berikutnya rancangan program

penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang dihasilkan pada

siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian tercapai.

Tahapan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diterangkan

melalui gambar sebagai berikut :

Gambar 10. Alur Tahapan Siklus penelitian Tindakan Kelas

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh peneliti

dalam nenerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang berlangsung

secara terus menerus pada subyek penelitian

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara prosedurnya

dilaksanakan secara partisipasif atau kolaborator antara (guru, dengan tim lainnya)

bekerja sam, mulai dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan

dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analik kemudian dilanjutkan dengan

refleksi-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk

kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi atau pembetulan, dan

menyempurnakan pada siklus berikutnya

Untuk memperoleh hasil penelitia tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survey awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau

kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Meninjau

bagaimana pelaksanaan pembelajaran guling depan diterapkan dalam sekolah

2. Tahap seleksi informen, penyiapan instrument, dan alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah :

a. Menentukan subyek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

3. Tahap pengumpulan data atau tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang terdiri

atas :

a. Hasil kondisi awal ketrampilan guling depan

b. Kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Pelaksanaan pembelajaran

d. Partisipasi dan keaktifan siswa

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis data dikumpulkan yaitu dengan deskriptif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

deskripstif tentang perkembangan belajar serta tes ketrampilan guling depan.

Serta tes guling depan yang dideskripsikan melalui hasil Kualitatif

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari

awal survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian

6. Deskripsi tiap siklus

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan penguasaan

guling depan melalui penggunaan alat bantu bidang miring pada siswa kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan

tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari

empat tahap yaitu 1. Perencanaan tindakan; 2. Pelaksanaan tindakan; 3.

Observasi dan interprestasi; 4. Analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya

Kondisi Awal Siswa

1. Tahap perencanaan

Perencanaan dalam kegiatan penelitian ini antara lain :

a. Menentukan kelas yang akan menjadi subyek penelitian, dalam hal ini

kelas IV

b. Menyusun alat evaluasi untuk pengambilan data.

c. Menyusun lembar observasi

d. Menyusun angket

2. Tahap pelaksanaan dan observasi

a. Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan meliputi menyiapkan siswa baris, berdo’a, presensi,

menginformasikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak dicapai, indicator

keberhasilan, materi pembelajaran, metode pembelajaran. Kemudian

dilanjutkan dengan melakukan pemanasan dan peregangan

b. Kegiatan Inti

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1) Penilaian tahap pertama/pre tes (pra siklus)

Untuk mengetahui kondisi awal subyek penelitian dalam hal ini adalah

siswa kelas IV tentang prestasi guling depan

2) Pelaksanaan dan observasi

a) Secara perorangan siswa melakukan gerakan sikap berdiri, kemudian

badan diturunkan sehingga menjadi labil dengan cara memindahkan

titik berat badan ke depan atau dari dua kaki ke dua tangan

b) Secara perorangan siswa melakukan gerakan mulai dari tolakan

kedua kaki, titik berat badan dibawa ke dua tangan yang saling

bertumpu

c) Secara perorangan siswa melakukan gerakan dari kedua tangan

dibengkokkan, kecepatan penurunan badan mulai dikurangi sampai

kedua pundak menyentu lantai. Selanjutnya badan digulingkan ke

depan dengan cepat memulai bantuan dorongan kedua kaki dan

tangan

d) Secara perorangan siswa melakukan gerakan dari kedua tangan

dibengkokkan, kecepatan penurunan badan mulai dikurangi sampai

kedua pundak menyentu lantai. Selanjutnya badan digulingkan ke

depan dengan cepat memulai bantuan dorongan kedua kaki dan

tangan

Aspek yang dinilai

a) Tahap gerakan sikap berdiri

b) Tahap gerakan mulai dari tolakan kedua kaki, titik berat badan

dibawa ke dua tangan yang saling bertumpu

c) Tahap gerakan dari kedua tangan dibengkokkan, kecepatan

penurunan badan mulai dikurangi sampai kedua pundak menyentu

lantai. Selanjutnya badan digulingkan ke depan dengan cepat

memulai bantuan dorongan kedua kaki dan tangan

d) Tahap gerakan dari kedua tangan dibengkokkan, kecepatan

penurunan badan mulai dikurangi sampai kedua pundak menyentu

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

lantai. Selanjutnya badan digulingkan ke depan dengan cepat

memulai bantuan dorongan kedua kaki dan tangan

Setiap aspek penilaian diberi skor 1 sampai 4, adapun nilainya adalah

jumlah skor dibagi 20. Skor maksimal adalah 20

c. Kegiatan Akhir

Siswa dikumpulkan, dibariskan kemudian diberitahu hasil tes penilaian

yang telah dilakukan. Agar mereka mengetahui kemampuan guling depan.

Dan siswa disuruh mengisi angket sikap dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan konsep guling depan.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selamapelaksanaan pembelajaran guling depan

oleh kolaborator mencatat hal-hal penting dalam proses pembelajaran. Setelah

proses pembelajaran selesai peneliti dan kolaborator mengadakan pertemuan

untuk mengadakan diskusi membahas kegiatan yang baru saja berlangsung.

Dalam pertemuan ini dievaluasi tentang kelemahan dan kelebuhan jalannya

proses pembelajaran. Peneliti dan kolaborator saling bertukar pikiran,

memberikan masukan untuk perbaikan selanjutnya. Dan menjadi bahan

perencanaan dalam siklus I

Siklus ke. I

1. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun scenario pembelajaran yang

terdiri dari :

a. Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) guling depan dengan alat

bantu bidang miring

b. Menyusu instrument tes ketrampilan guling depan dengan alat bantu bidang

miring

c. Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

d. Menyusun lembar observasi

e. Menyiapkan lembar tes

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

f. Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam pembelajaran

g. Menyiapkan tempat pelaksanaan

h. Sosialisasi kepada subyek

2. Tahap pelaksanaan dan Observasi

a. Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan meliputi menyiapkan siswa baris, berdo’a, presensi,

menginformasikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak dicapai, indicator

keberhasilan, materi pembelajaran, metode pembelajaran. Kemudian

dilanjutkan dengan melakukan pemanasan dan peregangan

b. Kegiatan Inti

1) Penilaian tahap pertama/pre tes (pra siklus)

Untuk mengetahui kondisi awal subyek penelitian dalam hal ini adalah

siswa kelas IV tentang guling depan dengan alat bantu bidang miring

2) Pelaksanaan dan observasi

a) Secara perorangan siswa melakukan gerakan sikap berdiri, kemudian

badan diturunkan sehingga menjadi labil dengan cara memindahkan

titik berat badan ke depan atau dari dua kaki ke dua tangan dengan

bantuan bidang miring

b) Secara perorangan siswa melakukan gerakan mulai dari tolakan kedua

kaki, titik berat badan dibawa ke dua tangan yang saling bertumpu

dengan bantuan bidang miring

c) Secara perorangan siswa melakukan gerakan dari kedua tangan

dibengkokkan, kecepatan penurunan badan mulai dikurangi sampai

kedua pundak menyentu lantai. Selanjutnya badan digulingkan ke

depan dengan cepat memulai bantuan dorongan kedua kaki dan tangan

d) Secara perorangan siswa melakukan gerakan dari kedua tangan

dibengkokkan, kecepatan penurunan badan mulai dikurangi sampai

kedua pundak menyentu lantai. Selanjutnya badan digulingkan ke

depan dengan cepat memulai bantuan dorongan kedua kaki dan tangan

dengan bantuan bidang miring

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

e) Guru memotivasi siswa

c. Kegiatan Akhir

Siswa dikumpulkan, dibariskan kemudian diberitahu hasil tes penilaian yang

telah dilakukan. Agar mereka mengetahui kemampuan guling depan melalui

penggunaan alat bantu bidang miring. Dan siswa disuruh mengisi angket

sikap dan menjawab pertanyaan-pertanyaan konsep guling depan melalui

penggunaan alat bantu bidang miring.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran guling depan

melalui penggunaan alat bantu bidang miring oleh kolaborator kolaborator

yang bertindak sebagai observer. Setiap kemajuan yang terjadi pada siswa

maupun suasana kelas dicatat

4. Refleksi

Setelah data yang diperoleh dianalisis dan digunakan sebagai bahan refleksi.

Refleksi dilakukan dengan melihat data penilaian kondisi awal dengan data

prestasi belajar pada siklus I. jika keberhasilan atau indicator ini tercapai

berdasarkan kesepakatan peneliti dan kolaborator maka PTK dilanjutkan ke

siklus II

Rancangan Siklus 2

Pada siklus I perencanaan tindakan hasil yang telah ditargetkan yaitu 80 %,

apabila pada pelaksanaannya belum mencapai kompetensi yang diharapkan maka

pembelajaran pada tindakan siklus I dilanjutkan perbaikan dari siklus II hal

tersebut sebagai upaya penyempurnaan dengan materi pembelajaran sesuai

dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk

perwujudan terhadap pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta analisis, dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Dalam siklus II apabila

pembelajaran belum mencapai kompetensi maka dilanjutkan ke siklus berikutnya

hingga tercapai kompetensi yang diharapkan.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan nyata yang

ada di lapangan. Hasil kegiatan survei awal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan

Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 Yang mengikuti

materi pembelajaran guling depan, adalah dengan jumlah siswa 20 dengan

rincian siswa 12 siswa putri dan 8 siswa putra dilihat dari proses pembelajaran

guling depan dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori belum

berhasil.

2. Komunikasi dalam pembelajran hanya satu arah saja yaitu siswa hanya

menerima apa yang menjadi tugas dari guru siswa tidak mau berpendapat

disebabkan siswa merasa takut dan malu dalam mengungkapkan pendapat yang

siswa miliki sehingga menghambat dalam proses pembelajaran sehingga

pembelajaran tidak dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki

siswa.

3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa

cenderung sulit diatur saat materi guling depan berlangsung. Saat mengikuti

materi guling depan, siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak

memperhatikan penjelasan guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan

sepenuhnya, ada yang berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain

sendiri dengan temannya.

4. Guru kesulitan menemukan pendekatan dimodifikasi pembelajaran guling

depan yang baik dan benar. Seringkali pendekatan yang disampaikan oleh guru

melalui peragaan langsung, kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik,

sebab siswa kurang dapat melihat kondisi gerakan guling depan yang

diperagakan oleh guru, baik karena kurangnya antusiasme siswa atau contoh

gerakan kurang dapat dipahami oleh siswa.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

5. Guru kurang bisa menarik perhatian siswa dalam pembelajaran guling depan.

Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa tertarik dan senang

mengikuti materi guling depan

6. Guru sedikit kesulitan menemukan model pembelajaran yang baik dan tepat

kepada siswa. Pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan

motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya

kemampuan guling depan.

Kondisi awal hasil belajar guling depan pada siswa IV Sekolah Dasar

Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring, sebelum diberi tindakan

modifikasi media pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Deskripsi data awal hasil belajar guling depan pada siswa kelas

IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring

Rentang Nilai Ket Kreteria Jml

Siswa Presentase (%)

80 - 85 Baik Sekali Tuntas 0 0 76 - 79 Baik Tuntas 4 20 70 - 75 Cukup Tuntas 5 25 66 - 69 Kurang Tidak Tuntas 8 40 60 - 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 3 15

∑ 20 100

Berdasarkan hasil deskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan

tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukkan

hasil belajar yang baik, dengan presentase ketuntasan belajar 45 % siswa atau

hanya 9 siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM yang ditetapkan yaitu

70.00.

Melalui deskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut masing-masing

aspek menunjukkan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang. Maka

disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi

guling depan pada siswa IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring, melalui

menerapan modifikasi pembelajaran. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan

sebanyak 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni : (1)

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Perencanaan, (2) pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4)

Analisis dan Refleksi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus 1

a. Pertemuan 1

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan 1 pada pada hari

Selasa, 8 Mei 2012, sebagai berikut :

a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran

penjasorkes.

b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu penerapan modifikasi

pembelajaran untuk guling depan

c) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

d) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Pemanasan

~ Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum;

~ Melakukan pemanasan

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu Bolak-balik

Memindahkan Bola.

Seluruh anak dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah sama

banyak lalu dibariskan menjadi beberapa banjar sesuai dengan banyak

bola, setiap barisan menghadap ke satu arah. Jarak antar baris adalah 4

meter dan jarak anak dalam satu baris ± 2 meter.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Permainan dimulai dengan anak terdepan memegang bola. Saat guru

membunyikan peluit maka anak tersebut berputar 900 kemudian

melempar bola ke arah anak yang ada di belakangnya, anak yang di

belakangnya lalu menangkap bola tersebut dan berputar 900 lalu

melempar bola ke anak di belakangnya dan begitu seterusnya. Hingga

berada pada garis yang paling akhir. Anak yang paling akhir berputar

3600 dan melempar bola ke arah anak yang ada di belakangnya,

kemudian anak yang ada di depannya berputar 1800dan melempar

bola ke arah anak yang ada di depannya, hingga anak yang paling

akhir. Jika bola tidak dapat ditangkap dan lari maka anak tersebut harus

mengambil bola dan mengoper kembali bola pada barisannya semula.

b) Inti Pelajaran

~ Guru menjelaskan gerakan guling depan dengan posisi yang diawali

dengan sikap awal sampai pada gerakan sikap akhir menggunakan

bidang miring

~ Siswa melakukan instruksi guru melakukan gerakan diawali dengan

sikap jongkok diakhiri dengan sikap jongkok

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan

guling depan lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk

L/duduk V/tidur terlentang

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan guling depan

lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk L/duduk

V/tidur terlentang

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan

dengan gerakan lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki

rapat atau kaki kangkang.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan dengan gerakan

lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki rapat atau kaki

kangkang

~ Guru mengawasi dan memotivesi siswa pada pelaksanaan gerakan

~ Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri pada siswa, kemudian siswa

melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan

rangkaian gerakan guling depan sesuai daftar urut absen dan diambil

hasil belajar/penilaian yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai

bahan evaluasi pada siklus I

b) Penutup

Melaksanakan penenangan/pendinginan

~ Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa

~ Siswa dibariskan 3 atau 4 bersap dan melakukan pendinginan dengan

kegiatan saling memijit teman dengan secara berpasangan

~ Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil

dan siapa siswa yang masih belum berhasil dalam pembelajaran.

3) Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti

dan guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil

observasi menyimpulkan bahwa :

Siswa terlihat senang dengan pembelajaran melalui penerapan

modifikasi pembelajaran yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa

yang begitu semangat dan antusias saat pembelajaran berlangsung.

a) Pemansan.

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan

yang dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan

yang mereka lakukan biasanya.

b) Inti

Pada saat pembelajaran inti siswa nampak senang dengan penyajian

materi melalui penerapan modifikasi pembelajaran yang diberikan. Hal

ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat pembelajaran berlangsung

dan pertanyaan siswa yang cenderung penasaran menanyakan gerakan

apa lagi yang akan dilakukan. Siswa masih sedikit malu terutama siswa

perempuan tetapi setelah gerakan tersebut dilakukan secara bergantian

menurut urutan absen, siswa nampak antusias dan malah saling berebut

untuk menunjukkan kemampuan mereka.

4) Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan

pertama adalah sebagai berikut :

a) Keberhasilan guru/siswa

Pembelajaran melalui penerapan modifikasi pembelajaran dapat

memotivasi siswa untuk belajar dan mengulangi lagi pelajaran tersebut.

Pendekatan penggunakan modifikasi pembelajaran lebih menantang

siswa untuk belajar melakukan gerakan guling depan karena model

modifikasi pembelajaran bersifat kompetisi dan bermain sehingga siswa

tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran dan merasa ada

tantangan tersendiri untuk mengikuti pembelajaran

b) Kendala yang dihadapi guru/siswa

Pembelajaran guling depan yang dilakukan masih banyak kekurangan

yaitu pada penguasaan materi kurang bisa diterima oleh siswa. Siswa

masih merasa takut untuk melakukan guling depan sehingga hasil belajar

siswa belum memenuhi target yang ditetapkan. Penguasaan kelas yang

dilakukan belum efektif karena masing banyak siswa yang pasif tidak

melakukan guling depan.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

c) Rencana perbaikan.

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama

maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara

lain:

~ Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan

pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara

menolak peluru dengan benar dalam pembelajaran guling depan

~ Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.

a. Pertemuan 2

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan 2 pada pada hari

Selasa, 15 Mei 2012, sebagai berikut :

1. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran

penjasorkes.

2. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu penerapan modifikasi

pembelajaran untuk guling depan

3. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4. Menyusun lembar pengamatan pembelajaran

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Pemanasan

~ Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum;

~ Melakukan pemanasan

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu Gerobag Dorong

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Buatlah 2 buah garis yang berfungsi sebagai garis start dan garis finis

dengan jarak ±15 meter dengan kapur atau tali yang tidak

membahayakan siswa saat di lapangan. Seluruh siswa dibariskan menjadi

2 syaf dan berdiri di belakang garis start. Berisan siswa paling depan

sebagai gerobak dan barisan siswa yang belakang menjadi petani atau

pemilik gerobak. Permainan dilakukan dengan cara gerobak berjalan

dengan menggunakan tangan dan kaki dipegang oleh pemilik. Jika

sudah siap guru membunyikan peluit sebagai tanda bahwa permainan

dimulai, setiap pasangan gerobak dan pemiliknya harus berjalan

sampai garis finis. Setelah sampai garis finis maka terjadi pergantian

peran antara gerobak dan pemiliknya. Pemenangnya adalah yang sampai

pertama kali di garis awal setelah berganti peran.

b) Inti Pelajaran

~ Guru menjelaskan gerakan guling depan dengan posisi yang diawali

dengan sikap awal sampai pada gerakan sikap akhir menggunakan

bidang miring

~ Siswa melakukan instruksi guru melakukan gerakan diawali dengan

sikap jongkok diakhiri dengan sikap jongkok

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan

guling depan lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk

L/duduk V/tidur terlentang

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan guling depan

lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk L/duduk

V/tidur terlentang

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan

dengan gerakan lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki

rapat atau kaki kangkang.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan dengan gerakan

lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki rapat atau kaki

kangkang

~ Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri pada siswa, kemudian siswa

melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan

rangkaian gerakan guling depan sesuai daftar urut absen dan diambil

hasil belajar/penilaian yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai

bahan evaluasi pada siklus I

c) Penutup

Melaksanakan penenangan/pendinginan

~ Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa

~ Siswa dibariskan 3 atau 4 bersap dan melakukan pendinginan dengan

kegiatan saling memijit teman dengan secara berpasangan

~ Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil

dan siapa siswa yang masih belum berhasil dalam pembelajaran.

3) Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti

dan guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil

observasi menyimpulkan bahwa :

Siswa terluhat senang dengan pembelajaran melalui penerapan

modifikasi pembelajaran yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa

yang begitu semangat dan antusias saat pembelajaran berlangsung.

a) Pemansan.

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan

yang dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan

yang mereka lakukan biasanya.

b) Inti

Pada saat pembelajaran inti siswa nampak senang dengan penyajian

materi melalui penerapan modifikasi pembelajaran yang diberikan. Hal

ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat pembelajaran berlangsung

dan pertanyaan siswa yang cenderung penasaran menanyakan gerakan

apa lagi yang akan dilakukan. Siswa masih sedikit malu terutama siswa

perempuan tetapi setelah gerakan tersebut dilakukan secara bergantian

menurut urutan absen, siswa nampak antusias dan malah saling berebut

untuk menunjukkan kemampuan mereka. Pada pembelajaran guling

depan melalui penerapan modifikasi pembelajaran dilakukan, secara

keseluruhan siswa tampak senang karena gerakan yang dilakukan ini

cukup membuat siswa merasa tertantang dan berani melakukan unjuk

kerjanya.

4) Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan

pertama adalah sebagai berikut :

a) Keberhasilan guru/siswa

Pembelajaran melalui penerapan modifikasi pembelajaran dapat

memotivasi siswa untuk belajar dan mengulangi lagi pelajaran tersebut.

Pendekatan penggunakan modifikasi pembelajaran lebih menantang

siswa untuk belajar melakukan gerakan guling depan karena model

modifikasi pembelajaran bersifat kompetisi dan bermain sehingga siswa

tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran dan merasa ada

tantangan tersendiri untuk mengikuti pembelajaran

b) Kendala yang dihadapi guru/siswa

Siswa masih merasa takut dan belum berani bertanya pada pembelajaran

yang dilakukan, ini disebabkan belum terlihat adanya bimbingan yang

dilakukan.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

5) Rencana perbaikan.

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama

maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain:

a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan

pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara

bermain dengan benar dalam pembelajaran guling depan

b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.

a. Pertemuan 3

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan

tindakan pada siklus I pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei

2012, yang juga akan dilakukan penilaian pembelajaran adalah sebagai

berikut:

a) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama. Pembelajaran

dengan modifikasi pembelajaran yang pada pertemuan pertama kurang

berhasil maka dibuat untuk lebih menarik lagi.

b) Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK, yaitu

penilaian guling depan

c) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

d) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Pemanasan

~ Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

~ Melakukan pemanasan

Peregangan statis otot leher, bahu, lengan, tangan pinggang, dan kaki.

Permainan Permainan “ Merangkak ”

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Merangkak: kedua tangan dan kedua lutut kaki untuk menumpu,

badan horizontal dengan kaki bawah, telapak kaki lurus menghadap ke

atas

b) Inti Pelajaran

~ Guru menjelaskan gerakan guling depan dengan posisi yang diawali

dengan sikap awal sampai pada gerakan sikap akhir menggunakan

bidang miring

~ Siswa melakukan instruksi guru melakukan gerakan diawali dengan

sikap jongkok diakhiri dengan sikap jongkok

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan

guling depan lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk

L/duduk V/tidur terlentang

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan guling depan

lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk L/duduk

V/tidur terlentang

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan

dengan gerakan lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki

rapat atau kaki kangkang.

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan dengan gerakan

lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki rapat atau kaki

kangkang

~ Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri pada siswa, kemudian siswa

melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan

rangkaian gerakan guling depan sesuai daftar urut absen dan diambil

hasil belajar/penilaian yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai

bahan evaluasi pada siklus I

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c) Penutup

Melaksanakan penenangan/pendinginan

~ Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa

~ Siswa dibariskan 3 atau 4 bersap dan melakukan pendinginan dengan

kegiatan saling memijit teman dengan secara berpasangan

~ Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil

dan siapa siswa yang masih belum berhasil dalam pembelajaran.

3) Observasi dan Interprestasi

Pada dasarnya pembelajaran melalui pendekatan modifikasi alat

pembelajaran cukup memberikan gairah dan semangat baru pada

pembelajaran guling depan, hal ini dapat diamati dari sikap siswa yang tak

kenal menyerah pada saat melakukan tes dan selalu ingin mengulangi

gerakan guling depan ketika hasilnya belum memenuhi terget yang

diharapkan. Masih ada kesempatan pada siklus II dengan harapan hasilnya

akan lebih baik.

Tabel 2. Deskripsi data akhir siklus I hasil belajar guling depan pada siswa

IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring

kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012

Rentang Nilai Ket Kreteria Jml

Siswa Presentase

(%) 80 - 85 Baik Sekali Tuntas 0 0 76 - 79 Baik Tuntas 5 25 70 - 75 Cukup Tuntas 6 30 66 - 69 Kurang Tidak Tuntas 9 45 60 - 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0

∑ 20 100

4) Analisis dan Refleksi

Dari tabel pencapaian hasil diatas, menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa guling depan meningkat sesuai target pencapaian yang dicantumkan

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pada proposal. Meskipun demikian, masih perlu peningkatan pada metode

yang diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada

pertemuan kali ini adalah sebagai berikut :

a) Keberhasilan guru/siswa

Berdasarkan pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar guling

depan yang cukup bagus dengan presentase siswa yang tuntas 55 % dan

siswa yang belum tuntas 45 %

b) Kendala yang dihadapi guru/siswa

Penguasaan kelompok belum diterapkan pada pembelajaran yang

dilakukan. Siswa banyak yang masih merasa enggan melakukan guling

depan karena bimbingan yang dilakukan belum maksimal dan banyak

sarana yang tidak terpakai.

c) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada

perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah :

~ Mempersiapkan siswa secara fisik dengan menghimbau siswa supaya

tidak melakukan gerakan yang menguras tenaga sebelum latihan,

misalnya bermain kejar-kejaran dengan temannya dan bercanda

sendiri.

~ Melakukan pernekatan secara internal pada individu siswa supaya

lebih intensif pada siswa yang dirasa masih sangat kurang berhasil

dalam pembelajaran

2. Siklus II

a. Pertemuan 1

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka perencanaan

tindakan pada siklus II pertemuan 1 pada hari Selasa, 29 Mei 2012 adalah

sebagai berikut :

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

a) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama. Pembelajaran

dengan modifikasi pembelajaran yang pada pertemuan pertama kurang

berhasil maka dibuat untuk lebih menarik lagi.

b) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

c) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Pemanasan

~ Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

~ Melakukan pemanasan

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu Lomba membawa

orang sakit Buatlah 2 buah garis sebagai garis start dan garis finis

dengan jarak ± 15 meter dengan kapur atau tali yang tidak

membahayakan anak saat di lapangan. Siswa yang ada dibariskan

menjadi 2 syaf di belakang garis start. Satu baris terdiri dari 3 orang dan

membentuk menjadi satu kelompok, yang terdiri dari 1 orang sebagai

pasien dan dua orang sebagai penolong. Pasien merebahkan badannya

yang ditopang dengan dua penolong. Penolong pertama menopang

punggung dan penolong kedua menopang bagian tungkai. Jika sudah

siap maka guru membunyikan peluit dan penolong membawa pasien dari

garis start - garis finis, kemudian permainan dapat digantikan dengan

cara mengganti pasien dengan penolong dan sebaliknya. Permainan ini

dimenangkan oleh regu yang tercepat sampai di garis finish. Demikian

permainan ini dapat diulang sesuai dengan kebutuhan.

b) Inti Pelajaran

~ Guru menjelaskan gerakan guling depan dengan posisi yang diawali

dengan sikap awal sampai pada gerakan sikap akhir menggunakan

bidang miring

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

~ Siswa melakukan instruksi guru melakukan gerakan diawali dengan

sikap jongkok diakhiri dengan sikap jongkok

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan

guling depan lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk

L/duduk V/tidur terlentang

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan guling depan

lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk L/duduk

V/tidur terlentang

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan

dengan gerakan lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki

rapat atau kaki kangkang.

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan dengan gerakan

lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki rapat atau kaki

kangkang

~ Guru mengawasi dan memotivesi siswa pada pelaksanaan gerakan

~ Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri pada siswa, kemudian siswa

melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan

rangkaian gerakan guling depan sesuai daftar urut absen dan diambil

hasil belajar/penilaian yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai

bahan evaluasi pada siklus I

c) Penutup

Melaksanakan penenangan/pendinginan

~ Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa

~ Siswa dibariskan 3 atau 4 bersap dan melakukan pendinginan dengan

kegiatan saling memijit teman dengan secara berpasangan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

~ Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang

sudah diperoleh siswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil

dan siapa siswa yang masih belum berhasil dalam pembelajaran.

3) Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti

dan guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil

observasi menyimpulkan bahwa :

Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias

melakukan pembelajaran, tampak tidak ada kejenuhan dari diri siswa. Siswa

tidak malas belajar dan selalu ingin menambah tempo belajarnya.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan

yang dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan

pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan

yang mereka lakukan biasanya.

b) Inti

Pada saat pembelajaran inti siswa nampak senang dengan penyajian

materi melalui penerapan modifikasi pembelajaran yang diberikan. Hal

ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat pembelajaran berlangsung

dan pertanyaan siswa yang cenderung penasaran menanyakan gerakan

apa lagi yang akan dilakukan. Siswa masih sedikit malu terutama siswa

perempuan tetapi setelah gerakan tersebut dilakukan secara bergantian

menurut urutan absen, siswa nampak antusias dan malah saling berebut

untuk menunjukkan kemampuan mereka. Pada pembelajaran guling

depan melalui penerapan modifikasi pembelajaran dilakukan, secara

keseluruhan siswa tampak senang karena gerakan yang dilakukan ini

cukup membuat siswa merasa tertantang dan berani melakukan unjuk

kerjanya.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4) Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan kali

ini adalah sebagai berikut :

a) Keberhasilan guru/siswa

Penerapan modifikasi alat pembelajaran pada siklus II ini nampaknya

semakin membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini

terbukti dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba

pada setiap unsur gerakan dan meminta peneliti untuk mengevaluasinya.

b) Kendala yang dihadapi guru/siswa

Penguasaan kelompok kecil sudah terlihat sehingga sarana yang

digunakan sudah bisa dimanfaatkan semua, tetapi belum mengadakan

bimbingan secara individual. Siswa sudah berani bertanya tentang apa

yang akan dilakukan pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Siswa

sudah sedikit menyenangi pembelajaran guling depan dengan ditandai

siswa sudah tidak takut untuk melakukan guling depan.

c) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada

perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah :

~ Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut

maka peneliti memberikan penjelasan cara bermain dengan benar

dalam pembelajaran guling depan untuk meningkatkan hasil belajar.

~ Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian lebih dan selalu disuruh untuk mencoba

~ Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi

pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan pembelajaran.

a. Pertemuan 2

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka perencanaan

tindakan pada siklus II pertemuan 2 pada hari Selasa, 5 Juni 2012 adalah

sebagai berikut :

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

a) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama. Pembelajaran

dengan modifikasi pembelajaran yang pada pertemuan pertama kurang

berhasil maka dibuat untuk lebih menarik lagi.

b) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

c) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Pemanasan

~ Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

~ Melakukan pemanasan

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu Buaya Berlomba

Buatlah 2 buah garis yaitu A dan B yang sejajar, dengan panjang ±4

meter dan jarak antar 2 garis ±15 meter. Garis A sebagai garis start dan

garis B sebagai garis balik. Seluruh siswa dibagi menjadi 3 regu dengan

jumlah siswa sama rata. Ketiga regu tersebut dibariskan berbanjar berdiri

di belakang garis start. Setelah guru memberikan aba-aba siap, maka

siswa dalam setiap regu ambil sikap jongkok, siswa yang berada di

belakang siswa lain menempatkan kedua tangannya di pundak kawannya

yang di depan. Setelah seluruh siswa siap, Guru membunyikan peluit

sekali, maka dengan sikap jongkok setip regu berjalan menuju

garis balik. Setelah melewati garis balik, segera berputar berjalan

menuju garis start.

b) Inti Pelajaran

~ Guru menjelaskan gerakan guling depan dengan posisi yang diawali

dengan sikap awal sampai pada gerakan sikap akhir menggunakan

bidang miring

~ Siswa melakukan instruksi guru melakukan gerakan diawali dengan

sikap jongkok diakhiri dengan sikap jongkok

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan

guling depan lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk

L/duduk V/tidur terlentang

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan guling depan

lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk L/duduk

V/tidur terlentang

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan

dengan gerakan lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki

rapat atau kaki kangkang.

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan dengan gerakan

lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki rapat atau kaki

kangkang

~ Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri pada siswa, kemudian siswa

melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan

rangkaian gerakan guling depan sesuai daftar urut absen dan diambil

hasil belajar/penilaian yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai

bahan evaluasi pada siklus I

c) Penutup

Melaksanakan penenangan/pendinginan

~ Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa

~ Siswa dibariskan 3 atau 4 bersap dan melakukan pendinginan dengan

kegiatan saling memijit teman dengan secara berpasangan

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3) Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti

dan guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil

observasi menyimpulkan bahwa :

Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias

melakukan pembelajaran, tampak tidak ada kejenuhan dari diri siswa. Siswa

tidak malas belajar dan selalu ingin menambah tempo belajarnya.

a) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan

yang dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan

pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan

yang mereka lakukan biasanya.

b) Inti

Pada saat pembelajaran inti siswa nampak senang dengan penyajian

materi melalui penerapan modifikasi pembelajaran yang diberikan. Hal

ini dapat dilihat dari sikap antusias siswa saat pembelajaran berlangsung

dan pertanyaan siswa yang cenderung penasaran menanyakan gerakan

apa lagi yang akan dilakukan. Siswa masih sedikit malu terutama siswa

perempuan tetapi setelah gerakan tersebut dilakukan secara bergantian

menurut urutan absen, siswa nampak antusias dan malah saling berebut

untuk menunjukkan kemampuan mereka.

4) Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan kali

ini adalah sebagai berikut :

a) Keberhasilan guru/siswa

Penerapan modifikasi alat pembelajaran pada siklus II ini nampaknya

semakin membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini

terbukti dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba

pada setiap unsur gerakan dan meminta peneliti untuk mengevaluasinya.

b) Kendala yang dihadapi guru/siswa

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Siswa belum mencapai hasil belajar yang diharapkan sesuai kompetensi

yang diharapkan. Guru perlu memotovasi dan memeberikan dorongan

semangat pada pembelajaran guling depan yang dilakukan, karena

banyak siswa dalam hasil belajarnya masih di bawah kreteria yang

ditetapkan.

c) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada

perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah :

~ Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut

maka peneliti memberikan penjelasan cara bermain dengan benar

dalam pembelajaran guling depan untuk meningkatkan hasil belajar.

~ Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian lebih dan selalu disuruh untuk mencoba

a. Pertemuan 3

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan

tindakan pada siklus II pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Juni

2012, yang juga akan dilakukan penilaian pembelajaran adalah sebagai

berikut:

a) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama. Pembelajaran

dengan modifikasi pembelajaran yang pada pertemuan pertama kurang

berhasil maka dibuat untuk lebih menarik lagi.

b) Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK, yaitu

penilaian guling depan

c) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

d) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

a) Pemanasan

~ Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

~ Melakukan pemanasan

Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu Menolakkan bola

dengan tangan kiri/kanan posisi berdiri secara berpasangan”.

b) Inti Pelajaran

~ Guru menjelaskan gerakan guling depan dengan posisi yang diawali

dengan sikap awal sampai pada gerakan sikap akhir menggunakan

bidang miring

~ Siswa melakukan instruksi guru melakukan gerakan diawali dengan

sikap jongkok diakhiri dengan sikap jongkok

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan

guling depan lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk

L/duduk V/tidur terlentang

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

bertumpu dengan kedua tangan kemudian melakukan guling depan

lengan/tangan terbuka dan diakhiri dengan posisi duduk L/duduk

V/tidur terlentang

~ Guru menjelaskan cara melakukan gerakan berguling yang diawali

dengan sikap berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan

dengan gerakan lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki

rapat atau kaki kangkang.

~ Siswa melaksanakan gerakan berguling yang diawali dengan sikap

berdiri menyudut kemudian melakukan guling depan dengan gerakan

lurus kemudian jongkok diakhiri dengan posisi kaki rapat atau kaki

kangkang

~ Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri pada siswa, kemudian siswa

melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan

rangkaian gerakan guling depan sesuai daftar urut absen dan diambil

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

hasil belajar/penilaian yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai

bahan evaluasi pada siklus I

c) Penutup

Melaksanakan penenangan/pendinginan

~ Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang

telah dipelajari kepada siswa

~ Siswa dibariskan 3 atau 4 bersap dan melakukan pendinginan dengan

kegiatan saling memijit teman dengan secara berpasangan

3) Observasi dan Interprestasi

Pada dasarnya pembelajaran melalui pendekatan modifikasi alat

pembelajaran cukup memberikan gairah dan semangat baru pada

pembelajaran guling depan, hal ini dapat diamati dari sikap siswa yang tak

kenal menyerah pada saat melakukan tes dan selalu ingin mengulangi

gerakan guling depan ketika hasilnya belum memenuhi terget yang

diharapkan. Masih ada kesempatan pada siklus II dengan sangat

memuaskan.

Tabel 3. Deskripsi data akhir siklus II hasil belajar guling depan pada siswa

IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring

kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012

Rentang Nilai

Ket Kreteria Jml Siswa

Presentase (%)

80 - 85 Baik Sekali Tuntas 4 25

76 - 79 Baik Tuntas 6 30

70 - 75 Cukup Tuntas 6 30

66 - 69 Kurang Tidak Tuntas 4 15

60 - 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0

∑ 20 100

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4) Analisis da Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Keberhasilan siswa

Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar guling

depan siswa meningkat dari 50% pada kondisi awal menjadi 59% pada

siklus I dan meningkat menjadi 82% pada akhir siklus II.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Perbandingan hasil belajar pada siklus I dan akhir siklus II disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Perbandingan data akhir siklus I dan akhir siklus II hasil belajar guling

depan pada siswa IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan

Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012

Rentang Nilai Ket Persentase (%)

Data Awal Siklus I Siklus II

80 - 85 Baik Sekali 0 0 20

76 - 79 Baik 20 25 30

70 - 75 Cukup 25 30 30

66 - 69 Kurang 40 45 20

60 - 65 Kurang Sekali 15 0 0

∑ 100 100 100

Berikut peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar guling depan siswa Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 jika

disajikan dalam bentuk grafik :

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berikut prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar guling depan siswa Kelas

IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten

Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 jika

disajikan dalam bentuk grafik

Penerapan modifikasi alat pembelajaran memberikan banyak pencerahan dalam

metode pembelajaran dan lebih menantang dan menyenangkan siswa untuk

melakukan latihan guling depan.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar guling depan melalui

penggunaan alat bantu bidang miring pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

07 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun pelajaran

2011/2012. Berikut ini disajikan pembahasan tentang hasil belajar guling depan :

Pembelajaran guling depan pada siswa hendaknya diberikan dengan

penerapan penggunaan alat bantu bidang miring, sebab siswa belum dapat

mencermati rangkaian gerakan guling depan dengan baik. Cara ini lebih efektif

dalam menyampaikan meteri pada siswa, sebab seorang guru menjelaskan dengan

bantuan penggunaan alat bantu bidang miring akan menjadi lebih menyenangkan

dan menarik siswa untuk belajar.

Melalui penggunaan alat bantu bidang miring pada siswa kelas IV Sekolah

Dasar Negeri Karangdawa kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang tahun

pelajaran 2011/2012, dapat meningkatkan hasil belajar hasil belajar guling depan.

Sebab pembelajaran ini menitik beratkan pada proses pembelajaran yang

menyenangkan dan menarik bagi siswa.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan : menerapkan pembelajaran pada pembelajaran guling depan pada

siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Warungpring kecamatan Warungpring

kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, dapat meningkatkan minat dan

motivasi siswa, suasana kelas pun menjadi lebih menyenangkan, serta siswa

menjadi tidak jenuh dengan pembelajaran guling depan, sehingga kemampuan

siswa dalam pembelajaran guling depan meningkat.

Dari hasil analisis yang diperoleh, terdapat peningkatan pada hasil belajar

siswa dari kondisi awal ke siklus 1 dan siklus 2, baik dari peningkatan nilai rata-

rata pembelajaran guling depan siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai

rata-rata pembelajaran guling depan pada rata-rata kondisi awal (45%) atau

ketuntasan nilai rata-rata siswa hanya 9 siswa dari 20 siswa, rata-rata siklus 1

(55%) atau ketuntasan nilai rata-rata siswa hanya 11 siswa dari 20 siswa dan rata-

rata siklus 2 (80 %) atau ketuntasan nilai rata-rata siswa mencapai 16 siswa dari

20 siswa, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar (40%),

diukur dari KKM sebesar 70.00.

B. Implikasi

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik

yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari

siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,

ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan

penerapan pendekatan yang sesuai dengan latar belakang masalah yang terjadi

serta sesuai dengan karakteristik siswa, maka dapat meningkatkan minat belajar

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN ... fileSISWA KELAS IV SD NEGERI 07 WARUNGPRING ... nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran guling depan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai

suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan pendekatan yang serupa

dalam pembelajaran guling depan. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani

dan Olahraga Kesehatan dan Rekreasi, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjaskesrek

khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan guling depan yang

efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi

siswa mengenai pembelajaran guling depan yang pada awalnya membosankan

menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani dalam hal ini untuk cabang

senam pada guling depan, antara lain :

1. Bagi sekolah

Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau

dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan siswa

dapat menerima materi dengan optimal.

2. Bagi Guru

Dalam pembelajaran guling depan, sebaiknya dalam penyampaian

materinya ditambah dengan permainan, yaitu permainan yang mengarah pada

teknik atau materi inti yang akan dilaksanakan.

3. Bagi Siswa

Bersikap aktif dan bersungguh-sungguh, serta memiliki motivasi dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diikuti akan lebih

bermanfaat.