devisa sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional

15
Devisa dan valuta asing Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional Disusun oleh : Nama : Purwati NPM : 0710061570136 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JAMBI 0

Upload: zasensa-septian-putra

Post on 24-Jun-2015

2.313 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

Devisa dan valuta asing Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

Disusun oleh :

Nama : Purwati

NPM : 0710061570136

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

MUHAMMADIYAH JAMBI

2010

0

Page 2: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................2

1.1 Latar Belakang.................................................................................2

1.2 Permasalahan....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4

2.1 Pengertian Devisa.............................................................................4

2.2 Fungsi Devisa...................................................................................4

2.3 Sumber Devisa.................................................................................5

2.4 valuta asing.......................................................................................7

BAB III PENUTUP.............................................................................................10

3.1 Kesimpulan.......................................................................................10

3.2 Saran.................................................................................................10

1

Page 3: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan bisnis di era perdagangan bebas menunjukkan perkembangan

yang pesat sehingga seolah tidak ada batas antarnegara. Indonesia harus

berkompetisi dengan negara lain di bidang perdagangan, baik negara maju

maupun negara berkembang. Perdagangan bebas membuka peluang bagi

produsen Indonesia untuk menjual produknya ke luar negeri dan sebaliknya

memberi pilihan produk yang lebih banyak kepada masyarakat. Penganjur

perdagangan bebas berargumen bahwa liberalisasi menguntungkan semua

negara dan keseluruhan ekonomi di dunia. Setiap negara dapat

berkonsentrasi untuk memproduksi barang tertentu dengan seefsien mungkin

untuk meningkatkan kapasitas ekonomi dunia.

Sistim perdagangan bebas meminta setiap negara membuka akses yang

adil dan tidak diskriminatif terhadap satu sama lain. Akses terbuka ini menjadi

tertutup jika terjadi ketimpangan teknologi dan informasi perdagangan

sehingga dunia usaha negara berkembang seperti Indonesia menjadi

dirugikan.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk dan daya beli

yang terus meningkat sehingga menghasilkan potensi pasar yang sangat besar

dan menarik minat pelaku usaha di luar negeri untuk masuk dan

mengembangkan pasar. Banyak perusahaan baru bermunculan dan para

investor asing mulai menanamkan modalnya dan meramaikan kompetisi bisnis

di Indonesia. Pengusaha dalam negeri bersaing dengan rekannya dari negara

lain. Demikian pula, dalam berbisnis di luar negeri pengusaha Indonesia dapat

ikut serta mengambil bagian.

2

Page 4: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

Ketika melakukan transaksi jual beli antar negara, untuk mendapatkan

barang yang di inginkan, tentunya akan dibayar dengan uang yang berlaku di

tempat tersebut. Sama halnya dengan perdagangan internasional, pada saat

terjadi kegiatan ekspor dan impor barang, uang yang digunakan sebagai alat

pembayarannya, yaitu berupa devisa.

1.2 Permasalahan

1. Apa Yang Dimaksud Devisa ?

2. Apa Fungsi dan Berasal Dari Manakah Sumber Devisa?

3. Apa Yang Dimaksud Dengan Valuta Asing ?

3

Page 5: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Devisa

Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau semua barang yang dapat

diterima di dunia internasional sebagai alat pembayaran. Beberapa barang yang dapat

digunakan sebagai devisa atau alat pembayaran luar negeri, yaitu emas dan perak,

valuta asing, dan wesel asing. Negara yang mempunyai banyak devisa berarti

mempunyai kekayaan dalam bentuk mata uang asing yang besar di dalam negeri.

Devisa yang diperoleh suatu negara dapat berupa devisa umum dan devisa kredit.

Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari kegiatan perdagangan antarnegara

dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikan. Adapun devisa kredit adalah devisa

yang diperoleh dari pinjaman atau bantuan dari luar negeri dan ada kewajiban untuk

mengembalikannya.

2.2 Fungsi Devisa

Setiap negara memerlukan devisa untuk melancarkan perdagangannya

dengan negara lain. Negara yang memiliki devisa tidak akan mengalami kesulitan

dalam pembayaran luar negeri. Devisa mempunyai beberapa fungsi berikut ini.

1 Membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor barang dan jasa.

2) Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang atau utang luar negeri.

3) Membiayai pembinaan dan pemeliharaan hubungan luar negeri, yaitu untuk

kedutaan, konsulat, biaya kontingen olahraga, misi kebudayaan ke luar

negeri.

4) Mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan

pembayaran luar negeri.

5) Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan internasional

4

Page 6: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

2.3 Sumber Devisa

Devisa yang diperoleh suatu negara dapat berasal dari berbagai sumber.

Berikut ini beberapa sumber devisa.

1 ) Ekspor barang

Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara

tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin

banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin

banyak.

2 ) Penerimaan jasa

Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-

jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa

untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya

Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan

memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain

pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-

barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.

3 ) Penerimaan dari Turis mancanegara

Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara.

Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara

asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk

itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang

asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak

turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.

5

Page 7: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

4 ) Pinjaman luar negeri

Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah

devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar

negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang

diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.

5 ) Bantuan luar negeri

Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang.

Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara.

Mengapa? Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya.

Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah devisa

negara.

6 ) Pungutan bea masuk

Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri

yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus

barang luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan

semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk

tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa

bagi negara.

7 ) Kiriman uang asing dari luar negeri ke dalam negeri

Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat

memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari

kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk

keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri

harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat

menambah simpanan devisa bagi negara

6

Page 8: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

2.4 Valuta Asing

Setiap negara mempunyai mata uang yang berbeda-beda. Mata uang yang

dapat digunakan sebagai alat pembayaran di negara lain dinamakan valuta asing.

Misalnya Pak Andre ingin mengimpor alat-alat elektronik dari Singapura. Untuk

membayar barang-barang yang diimpornya, Pak Andre harus menukarkan mata uang

rupiahnya menjadi mata uang Singapura. Mata uang Singapura ini disebut valuta

asing. Contoh-contoh valuta asing lainnya dapat di perhatikan pada tabel di bawah

ini.

Daftar Nama-Nama Mata Uang dari Beberapa Negara

7

Page 9: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

Apabila sesuatu barang ditukar dengan barang lain, tentu di dalamnya

terdapat perbandingan nilai tukar antara keduanya. Nilai tukar itu sebenarnya

merupakan harga di dalam pertukaran tersebut. Demikian pula pertukaran antara dua

mata uang yang berbeda, terdapat perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang

tersebut. Perbandingan nilai inilah yang sering disebut kurs (exchange rate).

Misalnya US$1 sama dengan Rp9.200,00, berarti untuk mendapatkan satu dollar

Amerika Serikat dibutuhkan Rp. 9.200,00. Kurs valuta asing seringkali mengalami

perubahan, kadang menguat, namun terkadang juga melemah. Perubahan ini

disebabkan karena permintaan dan penawaran mata uang asing. Sebagai contoh, pada

tanggal 31 Maret 2008 nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar

Rp9.200,00 (US$1 = Rp9.200,00). Pada tanggal 1 April 2008, besarnya nilai rupiah

terhadap dollar Amerika Serikat Rp9.203,00 (US$1 = Rp9.203,00). Berubahnya kurs

rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menunjukkan bahwa harga dollar Amerika

Serikat semakin tinggi sehingga dapat disebut dollar Amerika Serikat menguat.

Bagaimana dengan kurs rupiah terhadap dollar? Kuatnya nilai dollar terhadap rupiah

menyebabkan nilai rupiah menurun.

Mata uang asing dapat diperjualbelikan. Tempat untuk jual beli valuta asing

di bank devisa atau money changer. Penghitungan dalam jual beli valuta asing

didasarkan pada kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah kurs yang diberlakukan

oleh bank apabila bank menjual mata uang asing. Adapun kurs beli adalah kurs yang

diberlakukan oleh bank apabila membeli mata uang asing. Perhatikan contoh berikut

ini.

8

Page 10: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

Apabila kita perhatikan di tempat-tempat penukaran valuta asing, harga kurs

jual akan lebih tinggi dibandingkan kurs belinya. Mengapa demikian? Karena

mereka ingin mendapatkan keuntungan. Keuntungan jual beli valuta asing dapat

diperoleh dari selisih kurs jual dengan kurs beli

9

Page 11: Devisa Sebagai Alat Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau semua barang yang dapat

diterima di dunia internasional sebagai alat pembayaran. Beberapa barang yang

dapat digunakan sebagai devisa atau alat pembayaran luar negeri, yaitu emas dan

perak, valuta asing, dan wesel asing.

Ekspor barang, penerimaan jasa, Penerimaan dari Turis mancanegara,

Pinjaman luar negeri, Bantuan luar negeri, Pungutan bea masuk, dan Kiriman

uang asing dari luar negeri ke dalam negeri adalah merupakan sumber devisa

dari suatu negara.

3.2 Saran

Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan kepada para pengusaha

indonesia yang sukses menjual barang hingga ke luar negeri karena secara tidak

langsung ini merupakan sumber devisa negara, apalagi para TKI yang rela

bersusah payah di negeri orang juga nasibnya sungguh tidak diperhatikan

padahal mereka juga pahlawan negara dalam hal penghasil devisa kepada

negara.

10