dampak bencana lumpur lapindo terhadap kehidupan...
TRANSCRIPT
Perpustakaan DigitalUniversitas Negeri Malanghttp://library.um.ac.id
Dampak bencana lumpur lapindo terhadap kehidupan sosial ekonomimasyarakat (Studi kasus pada masyarakat desa renokenongokecamatan porong kabupaten sidoarjo) / Maya Indah Agustina
Skripsi (Sarjana)--Universitas Negeri Malang. 2009Pembimbing 1. YAYIK SAYEKTI ; 2. PETIR PUDJANTORO
Oleh Agustina, Maya Indah
ABSTRAK
ABSTRAK
Indah Agustina, Maya" 2009" Dampak Bencana Lumpur Lapindo Terhadap
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Pada Masyarakat
Desa Renokenongo Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo)" Skripsi,
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan
Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Malang" Pembimbing: (1) Dra"Yayik Sayekti, S"H, M"Hum (2) Drs" Petir
Pudjantoro, M"Si"
Kata kunci: Dampak Bencana Lumpur Lapindo, Kehidupan Sosial Ekonomi"
Lumpur Lapindo adalah suatu peristiwa bocornya pengeboran gas bumi
yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo, salah satu Kabupaten di Jawa Timur"
Kebocoran pengeboran gas bumi tersebut dilakukan atas kelalaian PT" Lapindo
Brantas" Dengan adanya kebocoran gas tersebut, maka mengakibatkan dampak
bagi masyarakat terhadap kehidupan sosial ekonomi" Dampak lumpur Lapindo ini
sangat dirasakan oleh masyarakat di 3 (tiga) Kecamatan yakni Kecamatan Porong,
Kecamatan Jabon, dan Kecamatan Tanggulangin" Hal ini terbukti sebagian
wilayah yang dekat dengan semburan lumpur Lapindo seperti: Rumah, pabrik,
sawah, tempat ibadah, sekolah dan lainnya yang tergolong bagian dari kehidupan
sosial ekonomi menjadi lautan lumpur Lapindo"
Permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) bagaimana
dampak bencana lumpur Lapindo terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat
Desa Renokenongo? (2) apa saja upaya/kebijakan penanggulangan bencana yang
sudah dilakukan dan bagaimana dampak kebijakan tersebut terhadap penyelesaian
masalah masyarakat desa Renokenongo sebagai korban bencana? (3) bagaimana
page 1 / 3
Perpustakaan DigitalUniversitas Negeri Malanghttp://library.um.ac.id
strategi adaptasi yang dibangun oleh masyarakat Desa Renokenongo dalam
menghadapi dampak bencana lumpur Lapindo?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu
penelitian yang mencoba mendeskripsikan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan metode: observasi, wawancara dan dokumentasi" Penelitian ini dilakukan
pada masyarakat Desa Renokenongo yang tinggal di daerah Kecamatan Porong
Kabupaten Sidoarjo" Informan terdiri dari masyarakat Desa Renokenongo, dan
juru bicara BPLS" Analisis data dilakukan menggunakan teknik model interaktif
Miles & Hubberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi"Untuk menjamin keabsahan data dilakukan: perpanjangan
kehadiran, ketekunan pengamatan, dan triangulasi"
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dampak bencana lumpur
Lapindo terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Renokenongo dari segi
kondisi tempat tinggal selama di penampungan pasar baru porong yang kurang
nyaman, masalah pendidikan anak-anak korban lumpur mengakibatkan sebagian
besar prestasi mereka menjadi menurun, terpisahnya sistem kekerabatan antara
saudara serta tetangga yang berpencar karena mencari tempat tinggal yang
berbeda-beda, adat-istiadat yang bertahun-tahun terbina kini hanya tinggal
kenangan seperti terkuburnya makam para leluhur, mata pencaharian masyarakat
yang menjadikan masyarakat banyak sebagai penggangguran, sehingga
mengakibatkan pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari menjadi menurun"
(2) Upaya/kebijakan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh pemerintah
yakni membentuk 6 produk hukum non-UU yaitu: SK Menteri ESDM No" 2231
K/73/MEM/2006, SK Menteri PU No" 312/KPTS/M/2006, Keppres No" 13/2006,
Keppres No" 5/2007, Perpres No" 14/2007, Keputusan Dewan Pengarah BPLS
No" 01/KPTS/DP-BPLS/2007" Dampak dari upaya/kebijakan penanggulangan
bencana lumpur Lapindo bagi masyarakat Desa Renokenongo yaitu: a"
Masyarakat semakin memahami keberadaan BPLS; b" Masyarakat semakin
memahami tujuan BPLS; c" Bagi masyarakat Desa Renokenongo upaya/kebijakan
tersebut dapat mewakili dalam memperoleh haknya atas pertanggung jawaban
yang dilakukan PT" Lapindo Brantas; d" Upaya/kebijakan yang dilakukan BPLS
page 2 / 3
Perpustakaan DigitalUniversitas Negeri Malanghttp://library.um.ac.id
dapat membantu memperoleh ganti rugi cash and carry" (3) Strategi adaptasi yang
dibangun oleh masyarakat Desa Renokenongo yaitu: Masyarakat Desa
Renokenongo harus beradaptasi dengan suasana yang sangat ramai, fasilitas
kurang layak serta berbagai macam penyakit di penampungan pasar baru Porong,
adaptasi pekerjaan dilakukan dengan cara mencari lapangan pekerjaan baru,
adaptasi pendidikan anak-anak korban lumpur juga dilakukan dengan cara anakanak
korban lumpur Lapindo harus pindah ke sekolah lain, adaptasi adat-istiadat
juga dilakukan dengan cara mengadakan berbagai kegiatan seperti yasinan, arisan,
selamatan dan lain-lain, adaptasi ganti rugi masyarakat Desa Renokenongo
dengan cara membangun masyarakat baru yaitu masyarakat Renojaya"
Berdasarkan temuan penelitian diatas, dikemukakan saran sebagai berikut:
(1) Kepada para korban lumpur Lapindo di Porong-Sidoarjo disarankan agar
menyikapi bencana lumpur Lapindo secara realistis dengan cara membangun
kehidupan baru di tempat baru yang tidak terkena bencana lumpur Lapindo" (2)
Kepada pemerintah Kabupaten Sidoarjo disarankan agar: (a) Lebih berhati-hati
dalam memberikan ijin ekplorasi dan ekploitasi alam dengan cara mengadakan
analisis mengenai dampak lingkungan secara lebih menyeluruh agar tidak terjadi
bencana yang serupa" (b) Sebagai upaya penanggulangan bencana lumpur
Lapindo, disarankan kepada pemerintah Sidoarjo agar meningkatkan peran
sertanya untuk menyelesaikan masalah ganti rugi cash and carry dan membantu
masyarakat korban lumpur Lapindo untuk kembali menata kehidupan yang baru"
(3) Kepada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) disarankan agar
dapat membantu masyarakat terutama dalam menyelesaiakan masalah ganti rugi
cash and carry secara tuntas dengan pihak PT" Lapindo Brantas" (4) Kepada para
peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema penelitian ini, disarankan agar
melakukan penelitian secara lebih komprehensif dan menyeluruh" Hal ini bisa
dilakukan dengan cara menambahkan variabel-variabel bebas lainya seperti
penegakan hukum" Selain itu, agar peneliti dapat dilakukan secara lebih
mendalam, maka perlu menggunakan deskriptif kualitatif"
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
page 3 / 3