daftar pustaka

2
DAFTAR PUSTAKA 1. Daniel, T.M. 1999. Tuberkulosis. Dalam : Asdie, A.H., (Editor edisi bahasa Indonesia). Harrison prinsip- prinsip Ilmu Penyakit Dalam. edisi 13. EGC, Jakarta- Indonesia. Hal 799-808 2. World Health Organization. 2011. World Health Statistic 2011, Geneva, hal. 16-20 3. Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2010. Profil Kesehatan Kota Palembang 2010. Palembang. 4. Depkes RI. 2008. Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis 2008-2013, Jakarta. 5. Ramsey EW, Elhilali M, Goldenberg SL, Nickel CJ, Norman R, Perreault JP et al.Practice patterns of Canadian urologist in BPH and prostate cancer. J Urol 163:499-502, 2000 6. Purnomo. Dasar-Dasar Urologi, Edisi Kedua. Jakarta: CV.Sagung Seto. 2007. 7. Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Konsensus sementara benign prostatic hyperplasia di Indonesia, 2000 8. Snell, R.S. 2006. Thoraks Bagian II. Dalam : Anatomi Klinik. Edisi 6. Cetakan 1, Jakarta : EGC. Hal 82-95 9. Faiz O., Moffat D. 2002. At A Glance Anatomi. Terjemahan Oleh : Rahmalia, A. Erlangga, Jakarta, Indonesia. Hal 12-13. 10. World Health Organization. 2011. Global Tuberculosis Control 2011, Geneva , hal.1-3. 11. Amin, Z., A. Bahar. 2007. Tuberkulosis Paru. Dalam : Sudoyo, A.W, dkk (Editor). Ilmu Penyakit Dalam. Departemen Ilmu penyakit Dalam FK UI, jakarta, Indonesia. Hal 988-993 12. Depkes RI. 2007. Pedoman Nasional penanggulangan Tuberkulosis, cetakan pertama (Edisi 2), Jakarta 13. Depkes RI. 2008. Informatorium Obat nasional Indonesia, Jakarta.

Upload: vera-irawanda

Post on 31-Dec-2015

69 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1. Daniel, T.M. 1999. Tuberkulosis. Dalam : Asdie, A.H., (Editor edisi bahasa Indonesia). Harrison prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. edisi 13. EGC, Jakarta-Indonesia. Hal 799-808

2. World Health Organization. 2011. World Health Statistic 2011, Geneva, hal. 16-20

3. Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2010. Profil Kesehatan Kota Palembang 2010. Palembang.

4. Depkes RI. 2008. Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis 2008-2013, Jakarta.

5. Ramsey EW, Elhilali M, Goldenberg SL, Nickel CJ, Norman R, Perreault JP et al.Practice patterns of Canadian urologist in BPH and prostate cancer. J Urol 163:499-502, 2000

6. Purnomo. Dasar-Dasar Urologi, Edisi Kedua. Jakarta: CV.Sagung Seto. 2007.7. Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Konsensus sementara benign prostatic

hyperplasia di Indonesia, 20008. Snell, R.S. 2006. Thoraks Bagian II. Dalam : Anatomi Klinik. Edisi 6. Cetakan 1,

Jakarta : EGC. Hal 82-959. Faiz O., Moffat D. 2002. At A Glance Anatomi. Terjemahan Oleh : Rahmalia, A.

Erlangga, Jakarta, Indonesia. Hal 12-13.10. World Health Organization. 2011. Global Tuberculosis Control 2011, Geneva ,

hal.1-3.11. Amin, Z., A. Bahar. 2007. Tuberkulosis Paru. Dalam : Sudoyo, A.W, dkk

(Editor). Ilmu Penyakit Dalam. Departemen Ilmu penyakit Dalam FK UI, jakarta, Indonesia. Hal 988-993

12. Depkes RI. 2007. Pedoman Nasional penanggulangan Tuberkulosis, cetakan pertama (Edisi 2), Jakarta

13. Depkes RI. 2008. Informatorium Obat nasional Indonesia, Jakarta. 14. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2002. Tuberkulosis Pedoman Diagnostik

dan Penatalaksanaan di Indonesia, Jakarta, hal 1-2 15. Price, A.S., Wilson, M.L.1990. Patofisiologi. EGC, Jakarta, Indonesia. Hal 852-

86216. Purnomo, Basuki B. Hiperplasia prostat dalam: Dasar – dasar urologi., Edisi ke

– 2. Jakarta: Sagung Seto. 2003. p. 69 – 8517. McConnel JD. Epidemiology, etiology, pathophysiology and diagnosis of benign

prostatic hyperplasia. In :Wals PC, Retik AB, Vaughan ED, Wein AJ. Campbell’s urology. 7th ed. Philadelphia: WB Saunders Company; 1998.p.1429-52.

18. Arthur C. Guyton, dkk. 2006. “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”. Edisi 9. Jakarta : EGC

19. Umbas, R. 1995. Patofisiologi dan Patogenesis Pembesaran Prostat Jinak Yayasan penerbit IDI, Jakarta ; 1-5