daftar isidsi.unissula.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/blueprint...swt dalm kerangka rahmatan...

Blueprint IT Unissula 2017-2019 | 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2

BAB I .......................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 3

BAB II ......................................................................................................................................... 6

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ......................................................................................... 6

A. Visi .............................................................................................................................. 6

B. Misi.............................................................................................................................. 6

C. Tujuan.......................................................................................................................... 6

D. Sasaran ........................................................................................................................ 7

BAB III ....................................................................................................................................... 8

ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, .................................................................. 8

DAN ANCAMAN/TANTANGAN................................................................................................ 8

A. Kekuatan...................................................................................................................... 8

B. Kelemahan ................................................................................................................... 8

C. Peluang ............................................................................................................................. 8

D. Ancaman ........................................................................................................................... 9

E. Rencana Strategis ............................................................................................................. 9

BAB IV...................................................................................................................................... 10

STRUKTUR ORGANISASI ....................................................................................................... 10

BAB V ....................................................................................................................................... 12

SISTEM INFORMASI AKADEMIK ........................................................................................... 12

A. Pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi ........................................................... 12

B. Sistem Aliran Data dan Otorisasi Akses Data ........................................................... 13

C. Waktu Pengembangan ............................................................................................... 15

BAB VI...................................................................................................................................... 17

SISTEM INFORMASI NON AKADEMIK .................................................................................. 17

A. Pengembangan Data Center ...................................................................................... 17

B. Disaster Recovery Plan ............................................................................................. 20

C. Prioritas Penyelamatan .............................................................................................. 20

D. Definisi Kerusakan .................................................................................................... 20

E. Tahap Pelaksanaan DRP ........................................................................................... 21

F. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR MULTIMEDIA UNISSULA ................... 23

G. RANCANGAN LAYANAN..................................................................................... 23


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, hingga terwujudnya naskah Blueprint IT Unissula tahun 2017-2019, sebagai kelanjutan dari Blueprint IT di tahun sebelumnya.

Besar harapan kami, naskah Blueprint IT ini dapat menjadi rujukan pengembangan Teknologi Informasi di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, baik di sisi pengembangan sistem informasi maupun di sisi penyediaaan SDM dan infrastruktur pendukungnya.

Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada pihak yang telah sangat membantu dalam penyusunan Blueprint IT ini :

1. Rektor UNISSULA, berserta jajaran Wakil Rektor 2. Tim IT Blueprint Unissula 3. Staf dan Karyawan DSI Unissula 4. Staf dan Karyawan BAPA Unissula 5. Bapak Dr. Imam M, Ibnu Subroto, selaku Pengarah dan Narasumber 6. Bapak Dr. Muhammad Qomaruddin, selaku Pengarah dan Narasumber 7. Seluruh pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian Naskah Blueprint IT ini.

Demikian, semoga memberikan manfaat dalam memajukan Unissula. Masukan dan saran yang membangun akan kami perhatikan sebagai perbaikan untuk masa-masa mendatang. Terimakasih.

Kepala Direktorat Sistem Informasi, Eka Nuryanto Budisusila, ST, MT.


BAB I PENDAHULUAN

Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) didirikan pada tanggal 16 Zulhijjah

1381 H., bertepatan dengan tanggal 20 Mei 1962 M., oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan

Agung (YBWSA), sebagais sebuah institusi pendidikan tinggi yang bertujuan

menyebarluaskan pendidikan yang berakar pada kearifan lokal (local wisdom) dan nilai-

nilai Islam sebagai ajang dakwah Islamiyyah. Dengan usianya yang sudah lebih dari

setengah abad, UNISSULA telah memberikan kontribusi yang nyata bagi bangsa

Indonesia maupun dunia Islam. Sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi Islam,

UNISSULA selalu dituntut untuk mengembangkan peran strategisnya, terutama untuk

melakukan revitalisasi pendidikan Islam.

UNISSULA memiliki tagline “Bismillah, Membangun Generasi Khaira Ummah”,

yang berarti mempunyai tugas dan semangat dalam membina dan mendidik ummat

menjadi generasi yang unggul di berbagai aspek, dengan tetap memegang teguh nilai-

nilai ajaran Islam sebagai agama yang diridhai Allah SWT. Dalam mengemban tugas mulia

tersebut, UNISSULA menetapkan Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut :

VISI

Sebagai universitas islam terkemuka dalam rangka membangun generasi khaira

ummah, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi atas dasar nilai-nilai islam

dan memebangun peradaban islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati ALLAH

SWT dalm kerangka rahmatan lil’’alamin

MISI

Menyelenggarakan pendidikan agama islam dalam rangka dakwah islamiyah

yang berorientasi pada kualitas dan kesetaraan universal dengan:

a) Merekonstruksi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi atas dasar

nilai-nilai islam

b) Mendidik dan mengembangkan sumber daya insani yang islami pada semua strata

pendidikan pada berbagai bidang ilmu dalam rangka membangun generasi khaira

ummah dan kader-kader ulama tafaqquh fiddin, dengan mengutamakan kemuliaan

akhlak, dengan kualitas kecedekiawan dan kepakaran standar tertinggi, siap

melaksanakan tugas kepemimpinan umat dan dakwah

c) Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam membangun peradaban

islam menuju masyarakat sejahtera yang di rahmati ALLAH SWT dalam kerangka

rahmatan lil’alamin

d) Mengembangkan gagasan, dan kegiatan agar secara dinamik senantiasa siap

melakukan perbaikan kelembagaan sesuai dengan hasil rekonstruksi dan

pengembangan iptek dan perkembangan masyarakat


TUJUAN

a) Terselenggaranya proses rekonstruksi dan penegembangan iptek dasar nilai-nilai

islam secara konsisten dan berkelanjutan, sejalan dengan perkembangan kebutuhan

masyarakat menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati ALLAH SWT

b) Terbentuknya jamaah pendidik pejuang muslim yang taqwa dan tafaqquh fiddin,

dengan kecenkiawanan dan kepakaran dengan kualitas tertinggi dalam kesetaraan

universal, menguasai nilai-nilai dasar islam dan islam untuk disiplin ilmu, istiqamah

dalam melaksanankan tugas kependidikan, berkarya ilmiah dan mengemban tugas-

tugas kepemimpinan dan dakwah

c) Terselenggara pendididkan tinggi di berbagai idang ilmu dan teknologi yang

dibituhkan masyarakat dan jenjang sarjana, magister, spesialis dan doktor yang

islami dan kegiatan pendidikan tinggi yang lainnya sejalan dengan kebutuhan

menuju masyarakat sejahtera yang di rahmati Allah SWT.

d) Menghasilkan generasi khaira ummah dan ulama tafaqqun fiddin lulusan strata

pendidikan tinggi pada berbagai bidang ilmu yang berakhlak mulia, mengusai iptek

dan standar tertinggi, menguasai bahasa Inggris dan atau bahasa Arab dan teknologi

informasi, siap melaksanakan tugas kepemimpinan dan dakwah.

e) Terwujudnya partisipasi dan peran aktif UNISSULA dalam membangun

kesejahteraan masyarakat dan pemgembangan peradaban islam, melalui studi dan

penelitian intensif, bermutu dan relevan, menuju masyarakat sejahtera dan

dirahmati ALLAH SWT

Pada tanggal 1 Agustus 2014, UNISSULA membentuk 2 (dua) buah Direktorat,

yaitu Direktorat Sistem Informasi (DSI) dan Direktorat Pemakmuran Masjid (DPM).

Menurut garis koordinasi, Direktorat Sistem Informasi bertanggung jawab kepada Wakil

Rektor II. DSI mempunyai 2 (dua) sub Direktorat, yaitu Sub Direktorat Akademik dan

Sub Direktorat Non Akademik. Sub Direktorat Akademik bertanggungjawab atas

kelancaran jalannya proses belajar mengajar di UNISSULA yang berkaitan dengan sistem

informasi. Sedangkan Sub Direktorat Non Akademik bertanggung jawab atas kelancaran

proses belajar mengajar di UNISSULA yang berkaitan dengan infrastruktur.

Dengan berpedoman pada al-Qur’an dan Sunnah, kearifan lokal (local wisdom)

dan buku Risalah Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah, serta berdasar pada

Renstra DSI tahun 1432 - 1441 H./ 2011 - 2020 M., Direktorat Sistem Informasi berupaya

serius untuk melakukan introspeksi dan retrospeksi terhadap perjalanan sejarahnya.

Dari sini kemudian UNISSULA melakukan studi melihat ke depan untuk menuju cita-cita

sebagaimana diamanahkan para pendiri Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung.

Oleh sebab itu perlu disusun langkah-langkah strategis pengembangan sistem

informasi, untuk mengantisipasi cepatnya perkembangan teknologi informasi dan

computer (ICT). Langkah-langkah pengembangan tersebut diwujudkan dalam rancangan


pengembangan berupa Blueprint IT. Sebelumnya telah disusun Blueprint IT tahun 2011-

2015 sebagai landasan pengembangan IT di Unissula. Berikutnya perlu disusun langkah

pengembangan berikutnya yang tertuang dalam Blueprint IT UNISSULA tahun 2016-

2019 ini, guna menjadi acuan dalam mengembangkan sistem dan teknologi informasi.


BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

A. Visi

Menjadi Direktorat yang handal (dedicated), cerdas (smart) dan inovatif (innovative) dalam

mengembangkan teknologi informasi dan telekomunikasi, serta berpartisipasi

mewujudkan masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT melalui bidang ICT, dalam

kerangka raḥmatan lil‘ālamīn.

B. Misi

1. Merancang, merawat, memperbaiki dan mengembangkan sistem informasi dalam

mendukung semua kebutuhan sistem informasi unit kerja lain, dosen, karyawan,

mahasiswa maupun masyarakat di bidang akademik dan non-akademik

UNISSULA.

2. Merumuskan/memperbaiki program (software) sistem informasi UNISSULA,

sesuai Standar Nasional dan internasional di bidang akademik dan non-akademik

yang mengacu pada kemajuan teknologi informasi terbaru dan mempunyai sistem

keamanan yang tinggi.

3. Mengembangkan Sistem Manajemen Paperless (pengurangan penggunaan

kertas).

4. Mengembangkan website UNISSULA yang lebih aman, menarik, komunikatif,

akurat, real time, dan bisa menjadi sarana pencarian data, sistem pendukung

pengambilan keputusan (Decision Support System), pemasaran serta kehumasan.

5. Mengembangkan database sistem informasi manajemen yang terpadu, akurat,

friendly user (mudah digunakan) dan real time (siap saji).

6. Memberikan sosialisasi tentang kebijakan, pedoman dan penggunaan sistem

informasi UNISSULA kepada unsur organisasi UNISSULA yang lain.

7. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan sistem informasi di seluruh unsur

organisasi UNISSULA.

8. Meningkatkan kualitas sistem informasi secara berkelanjutan sehingga bisa

mengikuti perkembangan IPTEK.

C. Tujuan

1. Terwujudnya Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi dalam

proses pembelajaran (hardware, software, e-learning, e-library) yang memadai.

2. Tersedianya Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi

dalam administrasi (akademik dan umum).


3. Tersedianya Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana yang

transparan, akurat dan cepat

4. Terciptanya Sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support

system) yang lengkap, efektif, dan obyektif.

5. Peningkatan pemanfaatan sistem informasi untuk mahasiswa dan dosen serta

akses terhadap sumber informasi.

6. Tersedianya kapasitas internet dengan rasio bandwidth per mahasiswa yang

memadai

7. Kemudahan aksesibilitas data dalam sistem informasi dalam bentuk

pengembangan website yang menarik, aman, lengkap dan komunikatif

8. Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem informasi yang

lengkap.

9. Terciptanya pangkalan data yang lengkap dan compatible dengan sistem

informasi lainnya di luar UNISSULA

D. Sasaran

1. Tersedianya prasarana dan sarana pembelajaran terpusat untuk mendukung

interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber lainnya

dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan aksesibilitasnya.

2. Peningkatan aksesibilitas dosen dan mahasiwa dan memanfaatkan sistem

informasi.

3. Integrasi Sistem Informasi ke dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.


BAB III ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG,

DAN ANCAMAN/TANTANGAN

A. Kekuatan

1. Jaringan internet dan intranet sudah terpasang untuk pengajaran e-learning dan

multi media.

2. Sistem informasi sudah terhubung dengan intranet dan internet pada semua

workstation.

B. Kelemahan

1. Sistem informasi yang ada belum optimal untuk mendukung pengambilan

keputusan.

2. Sivitas akademika belum optimal dalam memanfaatkan sarana sistem informasi.

3. Manajemen pengelolaan dan pemeliharaan aset kurang maksimal.

4. Cyber services yang ada belum dimanfaatkan dengan maksimal.

5. Jaringan internet yang kurang baik dalam menunjang kegiatan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat.

6. Komitmen dosen dan mahasiswa dalam memanfaatkan sistem informasi masih

kurang.

7. Sosialisasi layanan sistem infomasi pada dosen dan mahasiswa masih kurang.

8. Integrasi sistem informasi (database) belum dilakukan.

C. Peluang

1. Kesempatan pencarian sumber dana ekternal untuk menciptakan suasana

akademik yang lebih baik.

2. Terbukanya kesempatan bekerja sama dengan stakeholders dan job market

dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada.

3. Terbukanya kesempatan kerjasama bidang sistem informasi dengan perguruan

tinggi lain dan pasar kerja.


D. Ancaman

1. Tingginya biaya pengembangan sarana dan prasarana.

2. Semakin canggihnya cyber crime yang bisa mengancam keamanan sistem

informasi.

E. Rencana Strategis

1. Pengembangan blueprint, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem informasi yang

lengkap.

2. Peningkatan sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi

dalam proses pembelajaran (hardware, software, e-learning, e-library), proses

administrasi akademik dan non-akademik dan sistem pendukung pengambilan

keputusan (Decision Support System) yang lengkap, efektif, dan obyektif.

3. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung kualitas

pembelajaran

4. Pengembangan Pusat Data Perguruan Tinggi (PDPT).

5. Pengembangan piranti jaringan berbasis teknologi informasi mengikuti

perkembangan teknologi.

6. Peningkatan ketrampilan dan keahlian dari sumber daya Insani demi mengikuti

kemajuan teknologi dalam upaya meningkatkan ketrampilan pengembangan

system informasi di Unissula.


BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

Direktorat Sistem Informasi (DSI) UNISSULA bertanggungjawab kepada Rektor di bawah koordinasi Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan. Penamaan Direktorat berdasarkan fungsinya sebagai perumus arah kebijakan Universitas sesuai arahan pemimpin universitas sebagai pemangku kebijakan.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi UNISSULA

Semenjak tahun 2014, DSI Unissula membawahi 2 Sub Direktorat yang terdiri dari Sistem Informasi Akademik dan Sistem Informasi Non Akademik. Sistem Informasi Akademik menangani pengelolaan sistem informasi yang berkaitan tentang proses akademik dan administrasi, berupa pengembangan dan penyediaan software aplikasi yang dibutuhkan. Sistem Informasi Non-Akademik memberikan pelayanan dan penyediaan di infrastruktur dan jaringan sistem informasi, pengelolaan web serta


layanan multimedia. Organisasi ini mengalami beberapa kali penyesuaian struktur organisasi, mengikuti perkembangan kebutuhan pengelolaan sistem informasi dan sumber daya manusia yang tersedia.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi DSI

Eka NBSKepala

Asih Widi Harini

Kabid Akademik

Heri PrasetyantoKabid Non Akademik

Hertanto Fajri

Database Administrator

Indra Aries

Fahmi Anhar

Wiktasari

Ghufron

Maulana Romadhoni

Programmer

Arief Widyasasmita

Web & Server

Administrator

Didik Kristiana

Kistianto

Yanuar Almutazaf

Networking

Rayesh Laksito *

M. Arief Wahyu

Joko Adi Purnomo

Desri Ardian

Fathkhurahman Nur Azis

Limpat Atmagung

Multimedia

Irwan Budi SaputraAdministrasiHelp Desk

NgatonoRumah Tangga


BAB V SISTEM INFORMASI AKADEMIK

A. Pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi

Sistem Informasi Terintegrasi adalah sistem informasi terintegrasi yang mengkoneksikan

seluruh sistem informasi yang telah dikembangkan oleh Unissula. Sistem Informasi yang

terintegrasi ini akan memudahkan proses pelaporan data ke Forlap Dikti, serta

mempermudah seluruh civitas akademika mengakses seluruh aplikasi dengan sekali login.

Diharapkan dengan sistem yang terintegrasi ini akan membantu Unissula dalam

melaksanakan berbagai proses akademik dan administratif serta meningkatkan mutu

pelayanannya.

Gambar 5.1. Blueprint Sistem Informasi Terintegrasi Unissula

A. Pembangunan Sistem Informasi Akademik

Adapun sistem tersebut meliputi 1. Academic Management (Sistem Informasi Akademik) 2. Online Registration (Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru ) 3. Human Resource (Sistem Informasi Sumber Daya Insani) 4. PD Dikti Integration


5. Finance (Sistem Informasi Keuangan) 6. Asset Management 7. Digital Library 8. Quality Assurance (BAN PT) 9. Host to Host 10. Career Center 11. E-Office 12. Student Affair 13. Mobile Apps University

B. Sistem Aliran Data dan Otorisasi Akses Data Setiap sistem informasi yang berjalan di Unissula kedepannya akan menjadi satu kesatuan sistem informasi universitas dengan data primer yang dapat digunakan untuk beberapa aplikasi. Untuk mencapai hal tersebut maka setiap aliran data dalam sistem informasi harus diperhatikan dengan seksama agar tidak terjadi duplikasi data primer. Proses integrasi antar sistem informasi yang masih terpisah adalah langkah utama untuk mencapai hal tersebut. Integrasi sistem informasi dan aliran data dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.2. Aliaran Data dan Otoritas Akses Data


Tabel 5.1. Akses Penggunaan Sistem Informasi

Pengguna Sistem Informasi

PMB SIA SISDI SKP SIPP SMPL SIE SIKEU SIMAK E-

Learn E-

Rep SJM Lib

Rektor E E E E E E E E E E E E

Ketua Yayasan E E E E E E E E E E E E

Wakil Rektor E E E E E E E E E E E E Fakultas : Dekan E E E Fakultas : Kaprodi E E E

Fakultas : Staff O O O Fakultas : Dosen O O O O O

Fakultas : Mahasiswa O O O O

BAPA : Kepala E E

BAPA : Staff O

SDI : Kepala E

SDI : Staff O

BAU : Kepala E

BAU : Staff

Panitia PMB O

DSI A A A A A A A A A A A A A

LPPM : Kepala E E

LPPM : Staff O O

Keuangan : Kepala E Keuangan : Staff O

BKA : Kepala E

BKA : Staff O

SPMI : Kepala E

SPMI : Staff O

Perpustakaan : Kepala E

Perpustakaan : Staff O

Keterangan Penamaan : PMB : Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru, SIA : Sistem Informasi Akademik, SISDI : Sistem Informasi Sumber Daya Insani, SKP : Sistem Informasi Kegiatan dan Prestasi Ekstrakurikuler (Sikape), SIPP : Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Sippmas), SMPL : Sistem Informasi Presensi Perkuliahan (Simpul), SIE : Sistem Informasi Eksekutif, SIKEU : Sistem Informasi Keuangan, SIMAK : Sistem Informasi Almni dan Karir, e-Learn : e-Learning, e-Rep : e-Repository, SJM : Sistem Informasi Penjaminan Mutu, Lib : e-Library.


Dengan adanya sistem terintegrasi ini maka pihak management yang meliputi mudah mendapatkan data melalui Sistem Informasi Eksekutif Dengan adanya integrasi data dari seluruh sistem informasi yang ada di Unissula, maka perlu adanya tindakan pengamanan agar informasi/data yang ada tidak dapat diakses oleh pihak/orang yang tidak berkepentingan. Salah satu tindakan pengamanan data tersebut adalah dengan membagi tingkatan otorisasi akses sistem operasi yang ada. Adapun otorisasi hak akses sistem informasi di Unissula dapat d lihat pada tabel di bawah ini. Tingkatan otorisasi hak akses berdasarkan kebutuhan data yang diakses, meliputi E (Eksekutif) yaitu pihak yang berkepentingan terhadap informasi laporan dan tidak terlibat dalam entri transaksi harian, A (Administrator) yaitu pihak yang melakukan konfigurasi sistem dan aplikasi, tidak berkaitan dengan pengoperasian aplikasi, dan O (Operator), yaitu pihak yang mengoperasikan aplikasi, bersifat transaksional harian.

Selain pengembangan sistem informasi yang telah disebut di atas, hal pendukung yang perlu dilakukan adalah membangun Fitur Helpdesk. Aplikasi ini digunakan untuk membantu mengorganisir dan memantau penyelesaian trouble shooting dari unit kerja lain

C. Waktu Pengembangan

Sistem Informasi Terintegrasi ini akan diwujudkan secara bertahap dalam tiga tahun.

Gambar 5.3. Tahapan Pengembangan Sistem

First Year


Tahun pertama adalah tahap pengembangan Sistem Informasi yang menjadi

tulang punggung Sistem Informasi secara keseluruhan, yaitu Sistem Informasi

Akademik, Online Admission, Sistem Informasi Human Resource, Finance,

Payment dan Quality Assurance.

Dengan terbangunnya pondasi dari sistem terintegrasi ini diharapkan pada

tahun pertama kebutuhan akan data valid yang meliputi data mahasiswa, data

dosen dan karyawan, serta data keuangan dapat disediakan dengan mudah.

Second Year

Tahun berikutnya yaitu tahun Kedua, melanjutkan pembangunan sistem

terintegrasi, adalah tahap pengembangan 3 Sistem Informasi pendukung, yaitu E-

Learning, Digital Library , PD Dikti Integration.

E-learning yang akan dikembangkan ini akan menggantikan e-learning yang

dimiliki Unissula sebelumnya, yaitu Cyberlearning. Platform Moodle versi lama dari

Cyberlearning tidak memungkinkan diintegrasikan dengan sistem informasi

akademik yang dimiliki Unissula. Sehingga perlu dikembangkan E-learning yang

dapat terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik dan Sistem lainnya.

Demikian halnya dengan Digital Library yang dimiliki Unissula saat ini belum

terintegrasi dengan sistem lainnya.

Yang terakhir adalah mengintegrasikan sistem informasi terintegrasi di

Unissula dengan PD Dikti sehingga informasi yang diperoleh di Pangkalan Data Dikti

sama dengan informasi yang diperoleh dari sistem internal Unissula.

Third Year

Pada Tahun ketiga, dikembangkan sistem informasi Asset Management,

Procurement dan Knowledge Management.

Melengkapi sistem yang sudah ada, tahap terakhir pengembangan sistem

terintegrasi ini adalah mengembangkan Sistem untuk mengelola aset universitas

(Asset Management), sistem pengadaan / pembelian barang (Procurement) dan

Knowledge Management. Sehingga pada akhir tahun ketiga, semua sistem telah

terintegrasi sepenuhnya.


BAB VI SISTEM INFORMASI NON AKADEMIK

A. Pengembangan Data Center

UNISSULA telah memiliki dan mengoperasikan data center sendiri sejak tahun 2010, untuk memenuhi kebutuhan server yang semakin tinggi, hendaknya perlu dilakukan revitalisasi dan pengembangan data center dengan berpegang pada prinsip availability, scalability & flexibility, dan juga security, dengan mengacu pada peraturan menteri komunikasi dan informatika tentang pedoman teknis pusat data, serta standar Telecommunication Industry Association (TIA 942) tentang data center.

Pusat data harus memenuhi beberapa aspek persyaratan teknis paling sedikit sebagai berikut: a) Lokasi

i) Bangunan harus berada pada lokasi yang aman berdasar kajian indeks rawan bencana Indonesia.

ii) Bangunan harus mempunyai akses jalan yang cukup dan fasilitas parkir. iii) Lokasi sebaiknya berada di kawasan yang memiliki temperatur sekitar yang

rendah dan menghindari kawasan yang memiliki kelembaban tinggi. b) Persyaratan Bangunan dan Arsitektur

i) Ruang komputer tidak berada di bawah area perpipaan (plumbing) seperti kamar mandi, toilet, dapur, laboratorium dan ruang mekanik kecuali jika sistem pengendalian air disiapkan.

ii) Tiap jendela ruang komputer yang menghadap ke sinar matahari harus ditutup untuk mencegah paparan panas.

iii) Bangunan harus memiliki area bongkar muat yang memadai untuk menangani penghantaran barang/peralatan.

c) Persyaratan Kontrol Akses dan Keamanan

i) Setiap jendela yang memungkinkan akses langsung ke pusat data, diberi pengaman fisik.

ii) Pusat data harus diamankan selama 24 jam dengan paling sedikit satu orang petugas per shift.

iii) Perangkat sistem pemantau visual (seperti CCTV)harus dipasang untuk memantau dan merekam setiap aktivitas pada ruang komputer, ruang mekanik dan kelistrikan, ruang telekomunikasi dan kawasan kantor.

iv) Akses ke dalam ruang komputer menggunakan perangkat yang dikendalikan dengan mekanisme otentikasi (seperti pin, kartu gesek, kartu nirkontak atau akses biometrik). Tamu/pengunjung harus dilengkapi dengan tanda masuk dan tanda pengenal untuk dapat masuk ke ruang komputer, ruang mekanikal dan kelistrikan, ruang telekomunikasi dan kawasan kantor. Setiap orang yang masuk ke dalam ruangan sebagaimana dimaksud di atas harus memiliki izin.

d) Peringatan Kebakaran, Deteksi Asap dan Pemadam Kebakaran (Fire Precautions, Smoke Detection and Fire Suppression)

i) Jumlah dan lokasi pintu darurat kebakaran sesuai dengan peraturan perundangan.

ii) Pintu darurat kebakaran dapat dibuka ke arah luar.


iii) Lampu darurat dan tanda keluar diletakkan pada lokasi sesuai dengan peraturan perundangan.

iv) Titik panggil manual harus dipasang sesuai dengan peraturan perundangan. v) Dinding dan pintu ke ruang komputer, ruang mekanikal dan kelistrikan, ruang

telekomunikasi dan kawasan kritikal lainnya memiliki tingkat terbakar (fire-rating)sesuai dengan peraturan perundangan.

vi) Ruang komputer harus diproteksi dengan sistem deteksi asap.Seluruh sistem deteksi asap bangunan harus diintegrasikan ke satu alarm bersama.

vii) Catatan pemeliharaan yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan deteksi api dan pemadaman harus tersedia untuk keperluan pemeriksaan.

viii) Bukti pelatihan staf pada simulasi pengendalian kebakaran harus tersedia. ix) Ruang komputer harus dilindungi dengan sistem pemadam kebakaran.Sistem

pemadam kebakaran otomatis harus dapat diaktifkan secara manual. x) Pemadam kebakaran harus ditempatkan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan. xi) Semua tanda peringatan kebakaran harus ditempatkan pada posisinya sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan. xii) Seluruh sistem pendeteksi dan pemadam kebakaran harus didesain dan

dipasang oleh petugas yang memiliki kualifikasi dan didesain sesuai standar internasional/nasional atau regulasi nasional.

xiii) ika ruang komputer, ruang telekomunikasi, dan ruang mekanikal dan kelistrikan memiliki sistem sprinkler, maka sistem tersebut harus tipe pre-action.

xiv) Jika ruang atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi pusat data tidak memiliki sistem sprinkler, maka risiko kebakaran harus dikaji.

e) Penyediaan Catu Daya i) Kabel daya masuk ke dalam bangunan dan diterminasi di ruang penyambungan listrik

yang handal yang berisikan seluruh penyambungan dan pengukuran yang penting. -9-

ii) Daya yang tersedia dari penyedia listrik utama harus paling sedikit 20% lebih besar dari proyeksi beban puncak dimana pusat data berada.

iii) Tersedianya catu daya listrik alternatif (seperti generator standby) dengan kapasitas yang memadai untuk operasional paling sedikit 3 jam selama kejadian gangguan listrik utama.

iv) Perangkat TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) harus diproteksi dengan Uninterruptible Power Supply(UPS) atau catu daya cadangan lainnya.

v) Kapasitas penyimpanan energi UPS atau catu daya cadangan lainnya harus memadai untuk memasok beban TIK sehingga cukup waktu bagi catu daya alternatif mencapai keadaan tunak (steady state) untuk memikul beban perangkat TIK.

vi) Kapasitas UPS harus lebih besar dari proyeksi beban puncak perangkat TIK. Kapasitas beban rata-rata tidak lebih besar dari 80% kapasitas UPS.

vii) UPS memiliki sistem pelaporandan pemantauan kinerja serta sistem peringatan.

viii) UPS yang digunakan telah memiliki jaminan dari pabrikan untuk dapat berfungsi sesuai spesifikasinya.

ix) Bangunan harus dilengkapi dengan sistem proteksi petir. x) Kabel komunikasi tembaga dari luar gedung diproteksi dengan peredam

tegangan lebih (surge suppressor) sebelum ke ruang komputer. xi) Ruang komputer memiliki terminal pembumian (grounding) tembaga yang

menjadi titik acuan pembumian ruangan tersebut.


f) Penyediaan Pendinginan dan Ventilasi i) Ruang komputer dijaga dan dikendalikan temperatur dan kelembaban

ruangnya sesuai dengan kebutuhan operasional normal perangkat TIK yang paling peka.

ii) Peralatan pengkondisian udara harus dihubungkan ke catu daya utama dan didukung oleh catu daya alternatif. Jika ruang komputer menggunakan sistem ventilasi detektor asap harus terpasang pada saluran udara masuk, dan harus dapat menghentikan udara masuk jika asap terdeteksi.

g) Penyediaan Pengkabelan dan Manajemen Kabel i) Sistem pengkabelan yang digunakan untuk konektivitas ke setiap rak sesuai

dengan standar nasional/internasional. ii) Seluruh pengkabelan interior dengan tipe tidak mudah terbakar (low

flammability). iii) Setiap rak memiliki akses ke sistem saluran kabel, di atas atau di bawahnya,

yang memungkinkan kabel-kabel dapat ditata secara baik antar rak. iv) Kabel daya satu fase dan kabel data tembaga harus dipisahkan paling sedikit

20cm. v) Kabel daya tiga fase dan kabel data tembaga harus dipisahkan paling sedikit

60cm. vi) Kabel yang melewati dinding dilindungi terhadap bahaya api sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan. vii) Kabel tidak boleh diletakkan di pintu, lantai, atau digantung antar rak. viii) Setiap kabel memiliki label identifikasi yang unik pada kedua ujung awal

dan akhir, jika perlu terdapat datapemilik. ix) Setiap rak peralatan memiliki label identifikasi, jika perlu terdapat data

pemilik. x) Kabel input telekomunikasi eksternal dihubungkan di area atau ruang

telekomunikasi tersendiri. xi) Jika area telekomunikasi terpisah dari ruang komputer maka harus memiliki

sistem pengkondisi udara, proteksi kebakaran, kelistrikan yang sama dengan standar ruang komputer.

xii) Seluruh item perangkat logam berisi kabel harus dibumikan. h) Sistem Manajemen Bangunan dan Pemantauan

i) Ruang komputer memiliki paling sedikit satu sensor temperatur ruang dan satu sensor kelembaban ruang.

ii) Ruang telekomunikasi dan ruang mekanikal dan kelistrikan memiliki sebuah sensor temperatur dan sensor kelembaban ruang.

i) Reliabilitas

i) Peremajaan kabel listrik dan jaringan ii) Penataan ulang rack, server, kabel listrik, dan kabel jaringan iii) Peremajaan UPS existing, dan Penambahan UPS baru iv) Renovasi ruang data center untuk mendukung lingkungan suhu, kelembaban,

dan pencahayaan ideal sebuah data center v) Scalabilitas & Fleksibilitas

j) Penambahan kapasitas server existing seperti penyimpanan dan memory k) Penambahan server baru l) Penggunaan teknologi virtualisasi untuk mengatur sumber daya agar lebih efisien m) Penggantian pintu ruang konvensional existing dengan pintu berkunci sandi/ kartu

akses/ ataupun biometric fingerprint


n) Penetapan dan implementasi standar konfigurasi sistem operasi & perangkat lunak keamanan server

B. Disaster Recovery Plan

Tujuan sistem disaster recovery yang dikembangkan di Unissula adalah untuk melindungi dan menjaga sumber daya TIK dan menjamin keberlanjutan layanan sistem informasi. Disaster Recovery Plan/DRP (Rencana Pemulihan Bencana) adalah tahapan-tahapan aktifitas yang akan dilakukan untuk melindungi sistem (proses bisnis) apabila terjadi bencana yang dapat menimbulkan kerusakan pasa sistem tersebut mulai dari pencegahan, kesiapasiagaan, tanggapan terhadap bencana hingga pemulihan pasca terjadinya bencana. Bencana yang terjadi selain disebabkan oleh alam, dapat juga disebabkan oleh manusia. Bencana dapat terjadi kapan saja dan kita tidak dapat memprediksi kapan terjadinya. Akibat yang ditimbulkannya akan lebih besar bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Untuk itulah DRP sangat mutlak diperlukan dalam rangka pencegahan dan pemulihan semua aset-aset penting, sumber daya manusia (pekerja atau pegawai), pekerjaan, data-data penting, serta fasilitas-fasilitas yang ada.

Beberapa tujuan adanya proses DRP antara lain:

1. Melindungi aset-aset (data-data) penting.

2. Mencegah meluasnya gangguan yang ditimbulkan.

3. Meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh bencana.

4. Menetapkan prosedur-prosedur yang akan dilakukan terjadinya bencana, baik saat terjadi maupun setelahnya.

C. Prioritas Penyelamatan

Prioritas penyelamatan dilakukan atas data-data sebagai berikut: 1. Data Akademik Mahasiswa 2. Data Administrasi Sumber Daya Manusia 3. Data Keuangan 4. Data E-Learning 5. Data Asset 6. Data lainnya.

D. Definisi Kerusakan


Interupsi Layanan Komputer adalah situasi dimana sistem jaringan terpusat milik Universitas atau sebagian dari komponen periferalnya mati dalam durasi kurang dari 24 jam namun tidak ada kerusakan fasilitas yang berarti. Dalam keadaan demikian, maka harus dapat ditangani dengan koordinasi lapangan antara pejabat, operator dan vendor penyedia sistem dan peralatan. Contoh dari kejadian ini adalah problem minor hardware atau software.

Kerusakan Minor adalah keadaan dimana sistem komputer baru dapat diperbaiki hingga kondisi normal atau mendekati normal dalam waktu selambat-lambatnya 4 hari. Contoh dari kejadian ini adalah kegagalan sistem jaringan yang dikarenakan lambatnya suplai peralatan, banjir atau software yang perlu ditulis ulang.

Kerusakan Besar adalah kondisi dimana sistem komputer pusat diperkirakan baru dapat diperbaiki dalam waktu lebih dari 4 (empat) hari atau waktu yang melebihi masa perbaikan untuk aplikasi utama (Sistem Informasi Akademik). Dalam kondisi ini dukungan pelayanan komputasi tidak berfungsi dalam waktu lama. Contoh dari kejadian ini adalah kebakaran, banjir yang berkepanjangan dan parah, gempa bumi, serangan teroris, atau kerusuhan. Pada kejadian ini fasilitas komputasi offsite dapat difungsikan.

Keadaan Bencana adalah kondisi dimana operasi dari seluruh kampus terganggu dan tidak ada kebutuhan komputasi hingga bangunan atau tempat untuk pelayanan komputasi dibangun kembali dan proses di Universitas berlangsung kembali. Contoh dari keadaan ini adalah gempa bumi yang parah, kebakaran yang meluas.

E. Tahap Pelaksanaan DRP

Sistem DRP yang diterapkan di UNISSULA meliputi 6 (enam) tahap pelaksanaan, yaitu:

1. Analisa Resiko

Kegiatan ini diperlukan untuk melakukan identifikasi dan analisa risiko agar dapat menentukan klasifikasi dampak dan penyebab kejadian bencana yang mungkin terjadi.

2. Pencegahan

Tahapan ini adalah tahapan paling awal yang harus dilakukan. Untuk bencana yang ditimbulkan oleh alam misalkan banjir, gempa bumi, atau letusan gunung berapi memang kita tidak dapat mencegahnya. Sedangkan untuk bencana yang ditimbulkan oleh manusia dapat dicegah sejak dini. Akan tetapi pencegahan di sini lebih difokuskan kepada perencanaan aktifitas untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh bencana serta pencegahan terhadap meluasnya kerusakan yang diakibatkannya.

3. Penilaian Kejadian


Dalam tahapan ini, dilakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap suatu kejadian yang dilaporkan atau terdeteksi untuk memastikan bahwa kejadian tersebut adalah bencana atau tidak. Kriteria suatu kejadian dinyatakan sebagai bencana adalah :

1. Kerusakan besar yang disebabkan oleh alam 2. Data Center tidak beroperasi selama lebih dari 1 hari 3. Jaringan terputus selama lebih dari 1 hari 4. Kebakaran dalam gedung perusahaan 5. Pencurian/perampokan 6. Banjir 7. Gempa

4. Aktifasi DRP

Ketika suatu keadaan dinyatakan sebagai bencana, maka DRP akan diterapkan untuk menanggulangi bencana tersebut. Dalam tahapan ini, penerapan DRP sesuai dengan kejadian yang terjadi dalam kondisi saat itu dengan tujuan agar kegiatan operasinal kampus tidak terganggu dengan adanya kejadian tersebut.

Jika bencana terjadi, maka diharapkan seluruh elemen yang terkait langsung tanggap dan mengerti tugas masing-masing dalam prosedur DRP yang sudah disiapkan. Utamakan penyelamatan aset-aset yang menjadi prioritas utama. Semakin tinggi tingkat ketanggappan terhadap bencana, maka akan semakin banyak yang dapat diselamatkan sehingga kerugian yang terjadi menjadi semakin sedikit.

5. Pemulihan

Tahap ini merupakan tahap dimana ketika suatu kejadian yang dinyatakan sebagai bencana, sudah berakhir. Dalam tahap ini, kegiatan operasional yang semulanya dijalankan dengan kebijakan tertentu ketika dalam kondisi bencana, akan dikembalikan ke dalam kondisi semula seperti pada saat sebelum bencana.

Proses berawal sesaat telah diputuskan untuk memindah proses utama layanan sistem TIK ke lokasi lain. Tim TIK akan membangun sistem informasi cadangan untuk memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan. Tujuan terpenting dari tahapan ini adalah menjamin semua sistem informasi berjalan normal kembali.

Di tahapan inilah sebuah proses DRP dapat dinilai berhasil atau tidak. Proses pemulihan ini bergantung kepada 3 tahapan sebelumnya. Agar menjadi bahan pertimbangan dan basis pengalaman, maka pada proses pemulihan ini diperlukan analisis terhadap bencana yang sudah terjadi. Hal ini bertujuan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun DRP selanjutnya.

6. Operasional Normal


Tahapan ini meliputi mengaktifkan kembali pusat data utama di lokasi awal atau lokasi baru yang lebih aman dan nyaman. Pada akhir tahapan ini akan meninjau ulang semua proses disaster recovery secara menyeluruh. Setiap kekurangan dalam sistem disaster recovery dapat diperbaiki dengan memperbaiki rencana.

F. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR MULTIMEDIA UNISSULA

Pada dasarnya dalam pendokumentasian acara ataupun kegiatan kampus, harus didukung sarana dan prasarana yang memadai. di masa yang akan datang, teknologi semakin terus berkembang, dan dibutuhkan peralatan yang lebih modern dan kualitas gambar yang bagus : 1. Layanan dokumentasi video, dengan kualitas gambar bagus, lebih menunjang

kegiatan kampus. 2) Fokus dalam pembangunan Infrastruktur/update peralatan multimedia video. 3) Menunjang layanan peminjaman alat multimedia untuk kegiatan belajar-mengajar,

ataupun kegiatan kampus yang lain. 4) Sumber biaya operasional dan pengembangan dari pengguna untuk pengguna. 5) Efisiensi dan efektivitas kerja bidang multimedia serta peningkatan produktivitas kerja. 6) Perlindungan sarana dan prasana multimedia dalam seluruh kegiatan Universitas. 7) Perbaikan dan perawatan rutin infrastruktur multimedia meliputi perangkat keras

pendukung sarana multimedia.

Pengadaan Komputer (2016-2021) dan Sarana Multimedia (2016-2021) Dalam Perkuliahan Prinsip dasar optimasi Sarana Multimedia dalam perkuliahan Universitas Islam Sultan Agung yang harus menjadi orientasi saat ini dan masa yang akan datang : 1) Layanan akses mandiri infrastruktur jaringan multimedia untuk semua komponen

kampus secara merata dan memadai. 2) Infrastruktur daring (online) mandiri sebagai komponen utama dalam distribusi produk

multimedia dalam perkuliahan 3) Fokus pengembangan riset dan bidang ilmu masing-masing berbasis Multimedia 4) Menunjang layanan sistem informasi dengansarana multimedia sebagai aspek kegiatan

universitas.

G. RANCANGAN LAYANAN

Rancangan jenis layanan umum sarana multimedia Video Universitas Islam Sultan Agung antara lain adalah sebagai berikut: Layanan Teknologi Instruksional - Documentation video - Multimedia Center Service - E-Learning System - Distance Learning System - Online Course System - Learning Instructional Technology - User Training Center - Learning Instructional Knowledge Management System

A. Pengembangan Jaringan Intranet dan Internet (2017 - 2022)


Dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat dewasa ini, maka dibutuhkan langkah – langkah yang tepat untuk mengejar ketertinggalan perkembangan tersebut. Infrastruktur Teknologi Informasi yang ada di lingkungan Universitas Islam Sultan Agung saat ini dirasa masih kurang mendukung untuk mencapai apa yang diinginkan oleh user baik Mahasiswa, Dosen maupun Karyawan sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan akademik yang berlangsung selama ini. Sebagai gambaran bahwa selama ini sering terjadi gangguan baik untuk koneksi jaringan maupun kemampuan server yang ada di data center Universitas Islam Sultan Agung. Untuk mengatasi kesemuanya itu, maka dibutuhkan pembenahan dan pengembangan infrastruktur bagi jaringan baik untuk backbone universitas maupun jaringan yang ada dilingkungan unit atau fakultas yang selama ini masih menggunakan infrastruktur lama (sudah usang). Adapun kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai kesemuanya itu adalah sebagai berikut : 1. Pembenahan Jaringan Universitas

a. Jaringan fiber optik sebagai backup koneksi jaringan di lingkungan

universitas dan antar gedung.

b. Penggantian Cisco Switch Catalist yang masih menggunakan CISCO SRW2016

dengan menggunakan CISCO SRW2048-K9-EU.

2. Pembenahan Jaringan di lingkungan Unit / Fakultas

a. Pengkabelan ulang di unit dan fakultas yang selama ini masih menggunakan

kabel lama untuk meningkatkan konektifitas jaringan.

b. Penggantian perangkat jaringan yang sudah usang yang meliputi (switch,

converter, routerboard) untuk meningkatkan performa jaringan.

c. Pembaharuan perangkat komputer di tiap tiap user untuk meningkatkan

kinerja layanan kepada mahasiswa dan dosen dengan perangkat komputer

yang terbaru.

3. Pembenahan Jaringan Nirkabel (Wireless)

Layanan jaringan Nirkabel atau wireless yang sudah ada saat ini dirasa masih kurang

sehingga dibutuhkan penambahan perangkat Wifi/Accesspoint di lingkungan

Universitas menggunakan perangkat yang lebih baik lagi, sehingga memudahkan untuk

setiap mahasiswa maupun dosen untuk dapat mengakses fasilitas internet di lingkungan

Unissula dengan jangkauan yang lebih luas, selain itu perangkat yang digunakan dapat

dipantau atau di monitoring sehingga dapat memudahkan Network Administrator untuk

mengetahui koneksifitas dan kerusakan perangkat.

4. Memonitoring Jaringan di tingkat Universitas maupun Fakultas

Penggantian server monitoring yang sudah ada dengan server baru untuk meningkatkan

layanan monitoring/pemantauan seluruh jaringan yang ada di Universitas, pemantauan

aktifitas penggunaan internet di lingkungan Universitas Islam Sultan Agung.

5. Penguatan Jaringan


Penguatan jaringan sangat diperlukan sebagai upaya merespon perkembangan layanan

teknologi informasi bagi proses akademik. Untuk itu diperlukan adanya evaluasi jaringan

yang menyangkut hal-hal :

a. Penambahan quota bandwidth bagi setiap gedung berdasarkan jumlah

penggunaannya.

Tabel 6.1 Alokasi Bandwidth

Area dan Fasilitas

Alokasi yang dituju

catatan Alokasi

2016

Mbps Mbps

F. Teknik 20 15

Outdoor AccessPoint 10 4

F. Ekonomi 20 15

F. Hukum 20 15

F. Agama Islam 20 15

Outdoor AccessPoint 10 4

F. Teknologi Industri 20 15

F. Psikologi 15 10

F. Kedokteran Gigi 20 15

Gd. Perpustakaan 20 15

Gd. Kuliah Bersama 30 Gabung 20 F. Bahasa dan Sastra

F. Ilmu Pendidikan dan Keguruan

F. Ilmu Keperawatan 20 12

Gd. Rektorat 20 Gabung 15

Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung

Pimpinan 15 10

Gd. Pesantren Putri 15 Gabung 10

Gd. Pesantren Putra

Direktorat Sistem Informasi 25 20

Total Kebutuhan Bandwidth 300

Total Bandwidth Tahun 2016 210

b. Peta jaringan secara umum, termasuk pula identifikasi switch, router, ataupun

jaringan intenal bila ada.

c. Jumlah komputer yang terkoneksi dengan internet/intranet yang dibedakan antara

official (kantoran) dan yang bersifat publik (mahasiswa).

d. Menyusun tahapan-tahapan untuk proses migrasi alamat IP dari IP Versi 4 menuju IP

Versi 6.

e. Jaringan Wireless, Jumlah Accesspoint dan cakupannya dari semua fakultas.

f. Jumlah komputer di laboratorium masing-masing yang tidak terkoneksi internet

dengan diidentifikasi apakah dalam jaringan atau stand alone.


g. Identifikasi pemakai notebook dan dibedakan antara kantoran misalnya berapa yang

dimiliki jurusan, fakultas dan bagian, berapa yang dimiliki dosen, dan perkiraan

kepemilikan mahasiswa.

Tabel 6.2 REKAP DATA INVENTARIS NETWORKING UNISSULA

No Unit/Fakultas Jenis Inventaris

Server Router Switch Access Point

Converter

1 FK 0 1 0 1 2

2 FT 0 1 0 4 2

3 FH 0 1 0 6 1

4 FE 0 1 0 7 2

5 FAI 0 1 0 4 1

6 FTI 0 1 0 11 3

7 FPsi 0 1 0 4 1

8 FIK 0 1 0 4 1

9 FKG 0 1 0 5 2

10 FB 0 1 2 1 0

11 Rektorat 0 2 1 6 5

12 Perpustakaan 0 1 0 8 2

13 Rusunawa 0 1 1 7 1

14 Lab FKG 2 1 2 2 0

15 DSI 29 1 7 5 0

Jumlah : 31 15 13 71 21


Tabel 6.3 REKAP DATA INVENTARIS PERSONAL COMPUTER TAHUN 2015

No Unit/Fakultas Lokasi Komputer

Lantai 1

Lantai 2

Lantai 3

Jumlah

1 Kedokteran Gedung A 11 63 2 76

2 Kedokteran Gedung B 2 19 0 21

3 Kedokteran Gedung C 2 15 2 19

4 Teknik 8 31 0 39

5 Hukum 8 19 0 27

6 Ekonomi 17 81 0 98

7 Agama Islam 8 1 0 9

8 Teknologi Industri 48 123 0 171

9 Psikologi 9 3 0 12

10 Ilmu Keperawatan 10 3 0 13

11 Kedokteran Gigi 7 15 4 26

12 Bahasa 0 0 10 10

13 Rektorat 36 16 13 65

14 Perpustakaan 10 26 0 36

15 Rusunawa 7 0 0 7

16 Lab. Kedokteran Gigi 13 0 0 13

17 Dir. Sistem Informasi 0 14 0 14

Total : 196 429 31 656

6. Tatakelola Teknologi Informasi

a. Specialized for work people

Spesialis pekerjaan menjadi tuntutan di masa yang akan datang. Professional menjadi keharusan dan tuntutan, setiap orang ditempatkan pada posisi sesuai dengan bakat dan kompetensinya sehingga dapat bekerja secara maksimal dan efisien.

Model perekrutan pegawai adalah dengan melihat aspek kemampuan yang dimiliki dan bersesuaian dengan kebutuhan, menarik mahasiswa lulusan terbaik di bidangnya masing-masing.


b. Penjenjangan Karir

Jenjang karir pegawai juga selayaknya menjadi perhatian, karena akan

memacu pegawai menjadi yang terbaik.

Salah satu prinsip atau filosofi utama yang umum dipakai di dalam membuat

career plan/career growth atau pola karir pegawai adalah bahwa promosi dan

pengembangan karir pegawai didasarkan atas kompetensi dan bukan

berdasarkan umur pegawai, kecuali pada pekerjaan-pekerjaan dimana umur

menjadi sesuatu yang secara hukum menjadi persyaratan kerja. Maka dalam

hal ini, yang digunakan adalah kompetensi bukan umur.

Jabatan-jabatan tertentu di universitas sebaiknya sudah merintis pola “fit-and-

proper test” yang ditujukan kepada pegawai administratif sehingga pimpinan

universitas bisa melakukan full control dan konsentrasi penuh atas

pekerjaannya.

c. Sistem Penggajian

Penggajian bagi pegawai juga harus diperbaiki seiring dengan tingkat

profesionalismenya. Tidak ada pegawai yang mau digaji sedikit tetapi dituntut

untuk bekerja profesional. Ini merupakan suatu hal yang urgent dan biasanya

menjadi pertimbangan utama seorang pegawai mau masuk dan berperan. Jika

universitas tidak ingin pegawainya tiap tahun berganti-ganti maka sistem

penggajian harus diperhatikan dengan serius karena biaya untuk merekrut

pegawai dan mengolahnya bukanlah hal murah. Aturan penggajian harus

dengan konsep yang jelas dan memperhatikan kesejahteraan pegawai,

sehingga pegawai bisa betah dan mau mengabdikan dirinya sepenuh hati

kemampuannya. Dengan gaji yang cukup besar maka mendorong motivasi dan

semangat untuk bekerja. Hal ini kurang di pahami oleh pihak manajemen.

Keengganan manajemen untuk menggaji pegawainya cukup besar merupakan

faktor penghambat dimasa yang akan datang untuk bisa maju secara IT dan

layanan. Akibatnya tidak dapat bersaing dan tertinggal. Jadi siap-siaplah bagi

universitas yang tidak berani menggaji tinggi pegawainya untuk kalah dalam

persaingan dimasa akan datang sebab tidak akan ada pegawai yang

profesional dan expert yang mau bekerja di universitas tersebut, mereka lebih

suka memilih di tempat lain yang mau menawarkan lebih. Sehingga perkerjaan

utama di universitas tersebut menjadi terbengkalai.

d. Remunerasi dan Reward System atau tunjangan keahlian

Remunerasi dan Reward system ataupun tunjangan keahlian juga sangat

dibutuhkan untuk lebih memotivasi pegawai agar semangat dalam bekerja.

Saat ini remunerasi telah mendapat aspek hukum yang jelas dari pemerintah.


Dengan adanya remunerasi dan reward seorang pegawai akan lebih kreatif

dan inovatif dalam bekerja karena hasil kreatifitasnya dihargai sebagai sebuah

prestasi yang membanggakan dan dapat bermanfaat bagi Institusi.

Remunerasi dan Reward ini bisa berupa insentif/bonus, pelatihan atau

training, beasiswa melanjutkan sekolah dan lainnya.

e. Training and Development

Untuk mendukung dan membuat sebuah sistem dalam TI berjalan dengan baik

maka dibutuhkan tenaga-tenaga yang professional dan terlatih.

Arah pengembangan SDM selayaknya sudah melihat pemanfaatan dan

penerapan TI dalam organisasi. Training and Development sangat dibutuhkan

dalam rangka peningkatan skill dan kemampuan pegawai.

Training perlu di konsep dengan baik dan bersifat share knowledge. Hal ini

perlu dilakukan BLUE PRINT TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Islam

Sultan Agung agar transfer knowledge dapat berjalan dengan baik. Budaya

kerja harus dibentuk menjadi budaya organisasi yang mendukung kreatifitas

dan inovasi para pegawai.

daftar isidsi.unissula.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/blueprint...swt dalm kerangka rahmatan...

Documents