cover buku program -...

45
PELAKSANAAN PROGRAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016

Upload: truongphuc

Post on 03-Mar-2019

316 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

PELAKSANAAN PROGRAMPELAKSANAAN PROGRAMPENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTATAHUN 2016

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya

sehingga Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu

Internal (SPMI) di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 mengamanatkan setiap Satuan

Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu

pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan

dan peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-

masing.

Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu

Internal (SPMI) dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang akan menjadi model

penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan

pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan. Agar pelaksanaan program dapat berjalan

dengan baik perlu dilakukan koordinasi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan di Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam kegiatan ini. Akhirnya kami berdo’a, semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kemajuan

pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yogyakarta, Desember 2016

Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Kasi PMS LPMP D.I. Yogyakarta

Dr.Subiyantoro,M.Pd. Dra. Titi SulistiyaniNIP. 19590809 198503 1 002 NIP. 19630827 199303 2 001

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 32 tahun 2013 mengamanatkan

setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan

nonformal wajib melakukan penjaminan mutu

pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut

bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar

Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan dan

peningkatan mutu pendidikan merupakan

tanggungjawab satuan pendidikan yang harus

didukung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah

Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai

dengan kewenangan masing-masing. Pada level

Pemerintah Pusat penjaminan dan peningkatan

mutu pendidikan dilaksanakan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

Pada level Pemerintah Daerah oleh Dinas

Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan

Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah memberi

rambu-rambu, bahwa peningkatan mutu pendidikan

dilakukan atas dasar prinsip keberlanjutan,

terencana, dan sistematis dengan kerangka waktu

dan target capaian yang jelas. Setiap satuan

pendidikan beserta seluruh komponen didalamnya

memiliki tanggung jawab dalam penjaminan dan

peningkatan mutu pendidikan, serta memiliki pola

pikir bahwa mutu dan kepuasan pelanggan adalah

prioritas utama (budaya mutu). Oleh karena itu

untuk melaksanakan penjaminan mutu, sekolah

perlu melibatkan seluruh komponen satuan

pendidikan (whole school development approach)

untuk bersama-sama memiliki budaya mutu, yaitu

kesadaran kolektif seluruh ekosistem satuan

pendidikan untuk mendorong terjadinya proses

pencapaian dan peningkatan mutu yang tiada henti,

terus-menerus, dan berkelanjutan yang diwujudkan

melalui penjaminan mutu secara mandiri sesuai

Standar Nasional Pendidikan. Dukungan dan

fasilitasi institusi-institusi pendidikan dalam

penerapan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal

(SPME) sesuai tugas dan kewenangannya, akan

memperkuat upaya satuan pendidikan dalam

memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu

sesuai kebutuhan nyata di lapangan.

Pada tahun 2016, Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP),

memprogramkan pengembangan sekolah model

dan sekolah imbas implementasi Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Program ini

dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan

pendidikan yang akan menjadi model penerapan

penjaminan mutu pendidikan secara mandiri,

sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi

satuan pendidikan lain (disebut sekolah imbas)

dalam menerapkan penjaminan mutu pendidikan,

sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan

penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan

pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi

seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)

pendidikan di sekolah, memiliki kesatuan hati,

tekad, pendapat, dan tujuan, untuk melangkah

bersama-sama memajukan pendidikan dalam

melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dalam

rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional

Pendidikan (SNP).

B. Dasar Hukum

1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5410);

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 3

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan

Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan

standar nasional pendidikan serta menciptakan

budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan Program Pengembangan Sekolah Model

dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SMPI) antara lain

mengembangkan :

1. Sekolah model sebagai percontohan sekolah

berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP)

melalui penerapan penjaminan mutu

pendidikan secara mandiri.

2. Pola pengimbasan penerapan penjaminan

mutu pendidikan kepada sekolah sehingga

seluruh sekolah mampu menerapkan

penjaminan mutu pendidikan secara mandiri

pada tahun 2019

D. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan

program pengembangan sekolah model dan

sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) adalah :

1. Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu

pendidikan secara mandiri;

2. Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai

Standar Nasional Pendidikan (SNP);

3. Sekolah memiliki budaya mutu.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 2

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

Sekolah model adalah sekolah yang

ditetapkan dan dibina oleh Lembaga Penjaminan

Mutu Pendidikan (LPMP) untuk menjadi sekolah

acuan bagi sekolah lain di sekitarnya dalam

penerapan penjaminan mutu pendidikan secara

mandiri, melalui implementasi Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI). Sekolah model menerapkan

seluruh siklus penjaminan mutu pendidikan secara

sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga budaya

mutu tumbuh dan berkembang secara mandiri pada

sekolah tersebut. Sekolah model memiliki tanggung

jawab mengimbaskan praktik baik penerapan

penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah di

sekitarnya, sekolah yang diimbaskan ini selanjutnya

disebut dengan sekolah imbas. Desain Program

Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi

SPMI LPMP D.I. Yogyakarta seperti Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Desain Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem PenjaminanMutu Internal (SPMI) Tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta

Gambar 2.1. menunjukkan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem

Penjaminan Mutu Internal terdiri dari kegiatan koordinasi dan sosialisasi, persiapan petugas pendamping program,

workshop SPMI bagi sekolah model dan sekolah imbas, pemberian dana stimulan pengembangan SPMI bagi sekolah

model, serta kegiatan pendampingan pengembangan SPMI di sekolah model dan sekolah imbas melalui

pembimbingan dan monitoring.

Rakor Sekolah Model (KEG I)

Sosialiasi Program

Penentuan sasaran (Modeldan Imbas)

Penentuan Fasilitator Daerah(Pendamping)

Pelatihan Sistem PenjaminanMutu Pendidikan (SPMP) bagi

Tim PMP DaerahMempersiapkan tim pendamping/

petugas bimtek sekolah model

Rakor Penyaluran Bantuan Sekolah Model

Sosialisasi program (model dan Imbas)

Penjelasan teknis bantuan operasional

Penandatanganan MoU

Penyaluran bantuan operasional

Menentukan TPK Workshop SekolahModel

Workshop Sekolah Model

Pembekalan dan peningkatankapasitas sekolah model

Rakor Sekolah Model (KEG II)

Evaluasi Program

Persiapan Bimteks danMonev

Bimtek dan Monev Sekolah Model

Evaluasi, Bimbingan teknis danSupervisi Implementasi

Program Peningkatan Mutu(RTL Workshop Sekmod)

Implementasi Program PeningkatanMutu (RTL Worshop Sekolah Model)

Wokshop Pengembangan SPMI bagiSekolah Imbas

Bidang Manajemen (KEG I)

Bidang akademik/pembelajaran (KEGII)

Bimtek dan Monev Tim PMPDaerah

Evaluasi, Bimbingan teknis danSupervisi Implementasi ProgramPeningkatan Mutu (RTL SPMI Sek

Imbas)

Implementasi Program PeningkatanMutu (RTL Worshop SPMI)

Potret Sekolah ModelPublikasi Praktek-praktek Baik (good

ptactices) ImplementasiSPMI pada SekolahModel

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 3

A. Rapat Koordinasi Sekolah Model Ke-1 :

Koordinasi dan Sosialisasi Program Sekolah

Model dan Sekolah Imbas Implementasi

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Kegiatan ini dilaksanakan untuk

mensosialisasikan kepada pemerintah daerah serta

stakeholder pendidikan di D.I.Yogyakarta terkait

penerapan penjaminan mutu pendidikan dengan

mengembangkan sekolah model dan pola

pengimbasannya. Seluruh pedoman, petunjuk

pelaksanaan, dan modul yang telah disusun oleh tim

penjaminan mutu pendidikan pusat disampaikan

dalam kegiatan sosialisasi. Tujuan kegiatan ini adalah

untuk :

1. Sosialisasi dan Sinkronisasi Program

Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah

Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu

Internal (SPMI).

2. Penentuan calon sasaran sekolah model dan

sekolah imbas SPMI.

3. Penentuan calon petugas pendamping

pengembangan sekolah model dan imbas SPMI.

4. Harmonisasi dan sinkronisasi Program

Penjaminan Mutu Pendidikan, khususnya dalam

Pengembangan Sekolah Model Implementasi

Sistem Penjaminan Mutu Internal,

5. Menjaring peran serta seluruh stakeholders

pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam Penjaminan Mutu Pendidikan melalui Tim

Jejaring Penjaminan Mutu Pendidikan.

Rakor dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada tanggal

23 Agustus 2016 dihadiri oleh peserta dari LPMP D.I.

Yogyakarta serta 21 (dua puluh satu) orang dari Dinas

Dikpora DIY, Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY,

Badan Akreditasi Sekolah D.I. Yogyakarta, Kanwil

KEMENAG D.I. Yogyakarta. Tabel II-1 menyajikan

rekapitulasi jumlah peserta yang hadir dari luar LPMP

D.I. Yogyakarta.

Tabel II-1. Rekapitulasi Kehadiran Peserta Rapat Koordinasi Program Sekolah Model Implementasi SistemPenjaminam Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 dari Unsur Dinas Pendidikan DIY, Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY,Kanwil Kemenag DIY, Badan Akreditasi DIY, dan BAPPEDA DIY.

No Unit Kerja Jumlah Peserta Keterangan

1 Dinas Dikpora DIY 2 orang

Dikpora DIY : Kabid dan Kasi yangmengurusi SMA/SMKBAP : Ketua BAPKanwil KEMENAG : KabidPersekolahanDikpora Kab/Kota : Kabid/Kasi SD,SMP, SMA/SMK

2 Badan Akreditasi Sekolah DIY 1 orang

3 Kanwil KEMENAG DIY 1 orang

4 Dinas Dikpora Kab. Gunungkidul 5 orang

5 Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo 2 orang

6 Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta 4 orang

7 Dinas Dikpora Kab. Sleman 1 orang

8 Dinas Pendidikan Dasar Kab. Bantul 2 orang

9 Dinas Dikmenof Kab. Bantul 2 orang

10 BAPPEDA Provinsi D.I. Yogyakarta 1 orang

Jumlah 21 orang

(a) (b)

Gambar 2.2. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah ImbasImplementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), 23 Agustus 2016. Gambar (a) Kepala LPMP D.I.Yogyakarta, Dr. Subiyantoro, M.Pd, memaparkan materi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai Permendikbud28 Tahun 2016. Gambar (b) Peserta serius mengikuti koordinasi.

1. Sekolah Model dan Sekolah Imbas

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu

Internal (SPMI)

Tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta melaksanakan

Program Pengembangan Sekolah model dan Sekolah

Imbas Implementasi SPMI bagi 20 sekolah model dan

100 sekolah imbas. Sebagai tindak lanjut koordinasi,

masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

menyampaikan usulan sekolah model dan sekolah

imbas. Tabel II-2 s.d.Tabel II-4 menyajikan daftar

sekolah model dan sekolah imbas untuk masing-

masing wilayah Kabupaten/Kota.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 4

Tabel II-2. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)Kabupaten Bantul.

NO JENJANGNAMA SEKOLAH

SEKOLAH MODEL SEKOLAH IMBAS

1 SDSD NEGERI 2PADOKAN

1 SD 1 PADOKAN

2 SD WINONGGO

3 SD MUH. SENGGOTAN

4 SD KANISIUS KEMBARAN

5 SD 1 KASIHAN

2 SMPSMP NEGERI 1SEWON

1 SMP 2 SEWON

2 SMP 3 SEWON

3 SMP 4 SEWON

4 SMP MUH. SEWON

5 SMP AL MA'ARIF BAMBANGLIPURO

3 SMASMA NEGERI 1KASIHAN

1 SMAN 1 Sedayu

2 SMAN 1 Sewon

3 SMAN 1 Jetis

4 SMAN 1 Pajangan

5 SMAN 3 Bantul

4 SMKSMK NEGERI1SEWON

1 SMKN 1 Pandak

2 SMKN 2 Sewon

3 SMK Muh Imogiri

4 SMK Al Munawir Krapyak

5 SMK Pelita Buana

Tabel II-3. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.

NO JENJANGNAMA SEKOLAH KAB/KOTA

SEKOLAH MODEL SEKOLAH IMBAS

1 SD SD Wonosari Baru 1 SDN Wonosari II Kab. Gunungkidul

2 SDN Mulo II

3 SDN Karangtengah Baru

4 SDN Selang

5 SDN Karangrejek I

2 SMP SMPN 1 Karangmojo 1 SMPN 2 Wonosari

2 SMPN 1 Semin

3 SMPN 1 Semanu

4 SMPN 1 Ponjong

5 SMPN 1 Playen

3 SMA SMAN 2 Wonosari 1 SMAN 1 Playen

2 SMAN 2 Playen

3 SMAN 1 Karangmojo

4 SMAN 1 Semin

5 SMAN 1 Tanjungsari

4 SMK SMKN 2 Wonosari 1 SMKN 1 Nglipar

2 SMKN 1 Tepus

3 SMKN 1 Saptosari

4 SMKN 1 Ponjong

5 SMKN 1 Ngawen

5 SD SD N Giwangan 1 SDN Pakel Kota Yogyakarta

2 SDN Kotagede 3

3 SDN Golo

4 SDN Warungboto

5 SDN Muhammadiyah Nitikan

6 SMP SMP N 8 Yogyakarta 1 SMP N 1 Yogyakarta

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 5

NO JENJANGNAMA SEKOLAH KAB/KOTA

SEKOLAH MODEL SEKOLAH IMBAS

2 SMP N 4 Yogyakarta

3 SMP N 6 Yogyakarta

4 SMP N 12 Yogyakarta

5 SMP Muhammadiyah 2 Yk

7 SMA SMA N 6 Yogyakarta 1 SMA N 4 Yogyakarta

2 SMA N 5 Yogyakarta

3 SMA N 7 Yogyakarta

4 SMA N 10 Yogyakarta

5 SMA N 11 Yogyakarta

8 SMK SMK N 5 Yogyakarta 1 SMK N 1 Yogyakarta

2 SMK N 3 Yogyakarta

3 SMK N 4 Yogyakarta

4 SMK N 6 Yogyakarta

5 SMK N 7 Yogyakarta

Tabel II-4. Daftar Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo.

NO JENJANGNAMA SEKOLAH KAB/KOTA

SEKOLAH MODEL SEKOLAH IMBAS

1 SD SD Model 1 SDN Percobaan 3 Pakem Kab. Sleman

2 SDN Maguwoharjo Depok

3 SDN Percobaan 2 Depok

4 SDN Kalasan Baru

5 SDN Gentan Ngaglik

2 SMP SMPN 1 Godean 1 SMPN 3 Godean

2 SMPN 1 Moyudan

3 SMPN 1 Seyegan

4 SMPN 1 Minggir

5 SMPN 1 Gamping

3 SMA SMAN 1 Kalasan 1 SMAN 1 Prambanan

2 SMAN 1 Depok

3 SMAN 1 Ngemplak

4 SMAN 2 Ngaglik

5 SMAN 1 Pakem

4 SMK SMKN 1 Godean 1 SMKN 1 Tempel

2 SMK Muh. 2 Moyudan

3 SMK YPKK 1 Sleman

4 SMK YPKK 2 Sleman

5 SMK Muh Turi

5 SD SDN Brosot 1 SDN Graulan Kab. Kulon Progo

2 SDN Temon

3 SDN 1 Karangsari

4 SDN Jlaban

5 SDN 1 Samigaluh

6 SMP SMPN 4 Wates 1 SMPN 2 Wates

2 SMPN 3 Wates

3 SMPN 5 Wates

4 SMP BOPKRI Wates

5 SMP VIP Pesawat

7 SMA SMAN 1 Wates 1 SMAN 1 Sentolo

2 SMAN 1 Pengasih

3 SMAN 1 Temon

4 SMAN 1 Kalibawang

5 SMAN 1 Lendah

8 SMK SMKN 1 Pengasih 1 SMKN 1 Panjatan

2 SMKN 1 Nanggulan

3 SMKN 1 Temon

4 SMKN 1 Kokap

5 SMKN 1 Samigaluh

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 6

2. Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Tingkat

Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD)

Permendikbud nomor 28 tahun 2016

tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan

Menengah pasal 9 dan 10 mengamanatkan untuk

melaksanakan penjaminan mutu pendidikan,

pemerintah daerah wajib membentuk Tim Penjaminan

Mutu Pendidikan. Tim ini bertugas membantu

pemerintah daerah melaksanakan penjaminan mutu

pendidikan. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari

rapat koordinasi dibentuk tim PMP daerah yang terdiri

dari tim fasilitator daerah pengembangan sekolah

model SPMI dan Sekretariat Tim Penjaminan Mutu

Daerah. Tabel II-5 danTabel II-6 memperlihatkan

personalia fasilitator daerah dan sekretariat

penjaminan mutu pendidikan.

Tabel II-5. Fasilitator Daerah Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tim ini bertugasmemberikan pembimbingan dan pendampingan pada sekolah model dalam mengembangkan Sistem PenjaminanMutu Internal (SPMI).

NO NAMA SEKOLAH MODELNAMA FASILITATOR

DAERAHUNSUR KAB/KOTA

1 SD 2 PADOKAN Tutik Saptiningsih, M. Pd Pengawas Sekolah Kab. Bantul

SubiyatiI, M. Pd Struktural Dinas

2 SMP N 1 SEWON Drs. Waluyo, M. Pd Pengawas Sekolah

Drs. Suyatno, M. Si Struktural Dinas

3 SMAN 1 Kasihan Kun Purwanto, M.Pd. Pengawas Sekolah

Suhirman, M.Pd. Struktural Dinas

4 SMKN 1 Sewon H. Sudarman, SIP, M.Pd. Pengawas Sekolah

Sarwa Wibawa, SIP, M.Pd. Struktural Dinas

5 SD Wonosari Baru Drs. Subiyono, M.Pd. Pengawas Sekolah Kab. Gunungkidul

Tijan, S.Sos, MM Struktural Dinas

6 SMPN 1 Karangmojo Drs. Sarjono, M.Pd. Pengawas Sekolah

Sumarto, S.Pd, MM Struktural Dinas

7 SMAN 2 Wonosari Drs. Mujiman, MM Pengawas Sekolah

Dra. Indah Parmanawati,M.Pd.

Struktural Dinas

8 SMKN 2 WonosariDrs. Purwoko Lembono,M.Pd

Pengawas Sekolah

Sukito, S.Pd, M.M Struktural Dinas

9SD N GiwanganYogyakarta

Mardi, M.Pd Pengawas Sekolah Kota Yogyakarta

Dra. Anita Sri Madumurti,MM

Struktural Dinas

10 SMP N 8 Yogyakarta Rudi Darmawan, M.Pd Pengawas Sekolah

Hasyim, M.Acc Struktural Dinas

11 SMA N 6 YogyakartaDrs. Bambang Supriyono,MM

Pengawas Sekolah

Drs. Rochmat, M.Pd Struktural Dinas

12 SMK N 5 Yogyakarta Paryoto, MT, M.Pd Pengawas Sekolah

Ngatini, S.Pd,MM Struktural Dinas

13 SD Model Dra. Mugi Rahayu, M.Pd. Pengawas Sekolah Kab. Sleman

Drs. Subardi, M.Pd. Struktural Dinas

14 SMPN 1 Godean Drs. Sudarwanto, M.Pd. Pengawas Sekolah

Drs. Bambang JokoGambiro, SH, SE, M.Pd.

Struktural Dinas

15 SMAN 1 Kalasan Drs. Sutarto, MM Pengawas Sekolah

Dra. Sri Wartini, M.Pd. Struktural Dinas

16 SMKN 1 GodeanDrs. Warjianoko PoncoWasana, M.Hum

Pengawas Sekolah

Drs. Ery Widaryana, MM Struktural Dinas

17 SD Negeri Brosot Dra. Siti Hibanah, M.Pd. Pengawas Sekolah Kab. Kulon Progo

Dra. Tri Rahayuningsih Struktural Dinas

18 SMPN 4 Wates Surgiyantoro, S.Pd, M.Pd. Pengawas Sekolah

Sarjana, SE Struktural Dinas

19 SMA N 1 Wates Drs. Agus Heri Budi Wiyono Pengawas Sekolah

Dra. Henry Tatik Widayati Struktural Dinas

20 SMKN 1 Pengasih Agus Priyantoro, M.Pd. Pengawas Sekolah

Subardi, S.Pd. Struktural Dinas

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 7

Tabel II-6. Sekretariat Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pengembangan Sekolah Model Implementasi SistemPenjaminan Mutu Internal (SPMI). Tim ini bertugas melakukan harmonisasi dan koordinasi pelaksanaan penjaminanmutu pendidikan.

No NamaJabatan/Unit Kerja

WilayahDinas Sekretariat PMP

1 Arif Haryono, SH.Kepala Disdikpora Kab.Sleman

Penanggungjawab Kab. Sleman

2 Halim Sutono, SH. Dinas Dikpora Kab. Sleman Koordinator

3 St. Haenry D, SH. Dinas Dikpora Kab. Sleman Anggota

4 Fajar Taufiq Dinas Dikpora Kab. Sleman Anggota

5 Missa Serriawati, SS. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

6 Dwi Wahyu Ratna H, M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

7 Drs. Sudodo, MM. Kepala Disdikpora Kab. GK Penanggungjawab Kab. G. kidul

8 Sri Andari, M.Pd. Kabid TK-SD Dikpora Kab. GK Koordinator

9 Drs. Kusmanto Kabid PLP Dikpora Kab. GK Anggota

10 Sukito, MM.Kabid DIKMEN Dikpora Kab.GK

Anggota

11 Dr. Arwan Rifa'i, M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

12 Mustari, M.Si. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

13 Drs. Totok Sudarto, M.Pd.Kepala Dinas Dikdas Kab.Bantul

Penanggungjawab Kab. Bantul

14 Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd. Kasi PMS LPMP DIY Koordinator

15 Supri Hastuti, MM. Dinas Dikdas Kab. Bantul Anggota

16 Slamet Pamuji, M.Pd. Kabid SD Dikdas Kab. Bantul Anggota

17Hengky Fitriansyah, S.Si.,M.Pd.

LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

18 Nurul Hidayati, MM. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

19Drs. Masharun Ghozali,MM.

Kepala Dinas DikmenofBantul

Penanggungjawab

20 Sukarjo, M.Pd. Kabid Dinas Dikmenof Bantul Koordinator

21Ristiani Musyarofah, S.Sos.,M.Pd.

LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

22 Nasuha Abdul Aziz, M.Eng. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

23 Afiat Danifudin, S.Sos. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

24 Slamet Lestariningsih LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

25 Drs. Sumarsana, M.Si. Kepala Disdik Kab. KP Penanggungjawab Kab. K. Progo

26 Sumadi Dinas Pendidikan Kab. KP Koordinator

27 EM. Satya Rahadi K, S.Pd. Dinas Pendidikan Kab. KP Anggota

28 Tri Wasono Dinas Pendidikan Kab. KP Anggota

29 Tri Maryunanto, SH. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

30 Ni Ketut Daswati, S.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

31Drs. Edy Heri Suasana,M.Pd.

Kepala Disdik Kota YK Penanggungjawab Kota YK

32Budi Santosa Asrori, SE.,M.Si.

Kabid Disdik Kota YK Koordinator

33 Dra. Suhartati Kabid Disdik Kota YK Anggota

34Drs. Sugeng Mulyo Subono,M.Pd.

Kabid Disdik Kota YK Anggota

35 Dody Arianto, ST., M.Pd. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

36 Dwi Widiyanti, M.Hum. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

37 Dr. Subiyantoro, M.Pd. Kepala LPMP DIY Penanggungjawab Provinsi DIY

38 Triana Purnamawati, MM. Dinas Dikpora DIY Koordinator

39 Janiari, S.Pd. Dinas Dikpora DIY Anggota

40 Sinta Ari Dewi, S.IP. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

41Satyanto Budi Raharjo,M.Acc.

LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

42 Anita Nurrokhmah, SE. LPMP D.I. Yogyakarta Anggota

Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan adalah :

a. melakukan pembinaan, pembimbingan,

pendampingan, dan supervisi terhadap satuan

pendidikan dalam pengembangan SPMI-

Dikdasmen di satuan pendidikan;

b. memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan

SPMI-Dikdasmen di satuan pendidikan;

c. menyusun laporan rekomendasi strategi

peningkatan mutu pendidikan.

B. Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan (SPMP) bagi Tim Penjaminan

Mutu Pendidikan (PMP) Daerah

Program Pengembangan Sekolah Model

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ini

dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan

pendidikan yang akan menjadi model penerapan

penjaminan mutu pendidikan secara mandiri,

sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan

pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 8

mutu pendidikan. Agar pelaksanaan program dapat

berjalan dengan baik perlu adanya pendampingan,

pembimbingan, dan pembinaan kepada satuan

pendidikan sehingga dibentuk tim Penjaminan Mutu

Pendidikan (PMP) di tingkat daerah. Tim PMP daerah

beranggotakan pengawas sekolah maupun unsur

dinas pendidikan lainnya selaku institusi pembina

sekolah. Untuk meningkatkan kapasitas tim PMP

daerah dalam penjaminan mutu pendidikan, pada

tahun 2016 LPMP D.I. Yogyakarta melaksanakan

kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu bagi Tim

PMP daerah. Pelatihan dirancang sefleksibel mungkin

baik dari sisi materi maupun metode pelatihan

sehingga dapat diikuti oleh semua peserta dari

berbagai level. Oleh karena itu, ruang lingkup

pelatihan tidak hanya tersampaikannya substansi

yang harus diterima oleh peserta pelatihan namun

juga termasuk keterampilan yang harus dimiliki oleh

peserta setelah mengikuti pelatihan untuk

menjalankan peran dan fungsi masing-masing dalam

penerapan penjaminan mutu internal di sekolah.

Tujuan umum pelatihan SPMP bagi Tim

PMP Darah adalah untuk meningkatkan kapasitas tim

Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) daerah dalam

memfasilitasi satuan pendidikan mengembangan

sistem penjaminan mutu pendidikan internal (SPMI).

Sedangkan tujuan khusus adalah meningkatkan

pemahaman peserta terhadap:

a. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

b. Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan

c. Standar Nasional Pendidikan

d. Konsep dan strategi pelaksanaan Sistem

Penjaminan Mutu Internal

e. Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan

f. Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu

g. Pelaksanaan pemenuhan dan peningkatan

kualitas pengelolaan sekolah

h. Pelaksanaan Pemenuhan dan peningkatan

kualitas pembelajaran sekolah

i. Penyusunan rencana dan pelaksanaan evaluasi

pelaksanaan penjaminan mutu internal

Peserta workshop adalah fasilitator daerah calon

pendamping pengembangan sekolah model SPMI,

terdiri dari unsur pengawas dan struktural dinas

dengan jumlah 40 (empat puluh) orang dari 5

kabupaten/kota yang ada di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Materi yang diberikan oleh narasumber

seperti dalam Tabel II-7 di bawah ini.

Tabel II-7. Deskripsi Materi Kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan bagi Tim Penjaminan Mutu

Pendidikan

No Materi Deskripsi Materi

1Grand Design PMP: Filosofi danStrategi Implementasi

konsep penjaminan mutu pendidikan

strategi implementasi penjaminan mutu pendidikan

2Kebijakan Ditjen DikdasmenKemendikbud tentang PMP

penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan : UUNo 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005, danPermendikbud no tentang sistem penjaminan mutu pendidikan

penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah

3Desain Program PengembanganSekolah Model PMP dan PeranFasda

desain dan tahapan program pengembangan sekolah model PMP

peran berbagai stakeholder pendidikan dalam pengembangan sekolah modelSPMI

4Isu-isu Kritis Terkait MutuPendidikan

menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkan standarnasional pendidikan.

menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah

diskusi untuk memahami kondisi pendidikan

5 Standar Nasional Pendidikan

menjelaskan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standarnasional pendidikan

menemu kenali prinsip penyelenggaraan pendidikan dari peraturanperundang-undangan.

menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan.

menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan diIndonesia

6 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP.

menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP.

menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP.

menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan

7Konsep Sistem Penjaminan MutuInternal

menggambarkan siklus penjaminan mutu internal

menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI

menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus denganbenar

8 Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS.

praktek memfasilitasi pelaksanaan pemetaan mutu di satuan pendidikan

9Penyusunan Rencana PemenuhanMutu

menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS

praktik memfasilitasi proses penyusunan rencana pemenuhan mutu

10Pelaksanaan pemenuhan danpeningkatan kualitas pengelolaan

menjelaskan mekanisme pemenuhan mutu satuan pendidikan.

menggambarkan teknik dalam membangun partisipasi dalam menyusundokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS

Praktik menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS

11Pelaksanaan pemenuhan danpeningkatan kualitas pembelajaransekolah

Prasedur Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Standar Proses.

Model dan strategi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan

Praktek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 9

No Materi Deskripsi Materi

12Penyusunan rencana danpelaksanaan evaluasi

membuat dokumen rencana evaluasi

menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit pemenuhan danpeningkatan mutu sesuai rencana

13 Rencana Tindak Lanjut

menyusun rencana tindak lanjut pendampingan pengembangan sekolah modelSPMI : Workshop SPMI dan Pendampingan

menyusun usulan tindak lanjut pemberdayaan tim PMP daerah kepada DinasPendidikan Kab/Kota

14 Pre Test dan Post TestTes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi pelatihan sebelum dansetelah pelatihan

Setelah mengikuti workshop peserta diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap materi yang

diajarkan, sehingga memiliki kompetensi untuk melaksanakan pendampingan pengembangan SPMI pada sekolah

model.

Gambar 2.2. Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu bagi Tim PMP daerah. Gambar (a) Sesipemaparan materi oleh narasumber. Gambar (b) Peserta serius mengikuti kegiatan dan melaksanakan diskusikelompok

C. Workshop Sekolah Model

Program Pengembangan Sekolah Model

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

dirancang untuk mengembangkan beberapa satuan

pendidikan yang akan menjadi model penerapan

penjaminan mutu pendidikan secara mandiri,

sehingga dapat dijadikan sebagai model bagi satuan

pendidikan lain yang akan menerapkan Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sekolah model

diharapkan dapat mengimbaskan pelaksanaan

penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan

pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Agar

pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik

perlu dilakukan workshop sekolah model dengan

tujuan untuk meningkatkan kapasitas tim Penjaminan

Mutu Satuan Pendidikan dalam melaksanakan Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Internal. Workshop

sekolah model dirancang sefleksibel mungkin baik

dari sisi materi maupun metode workshop sehingga

setelah kegiatan, peserta tidak hanya memahami

substansi materi, namun juga memiliki keterampilan

untuk menjalankan peran dan fungsi masing-masing

dalam penerapan penjaminan mutu internal di

sekolah.

Workshop dilaksanakan untuk

meningkatkan kapasitas tim Penjaminan Mutu

Pendidikan (PMP) di sekolah dalam

mengimplementasikan sistem penjaminan mutu

internal (SPMI) di satuan pendidikan. Tujuan khusus

workshop adalah meningkatkan pemahaman peserta

terhadap materi – materi Sistem penjaminan mutu

internal diantaranya Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan, Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan,

Standar Nasional Pendidikan, Konsep dan strategi

pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal,

Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan, Penyusunan

Rencana Pemenuhan Mutu, Pelaksanaan pemenuhan

dan peningkatan kualitas pengelolaan sekolah,

Pelaksanaan Pemenuhan dan peningkatan kualitas

pembelajaran sekolah, Penyusunan rencana dan

pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu

internal.

Workshop Sekolah di susun dengan pola

34 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep,

kebijakan dan strategi implementasi penjaminan mutu

pendidikan internal di satuan pendidikan. Deskripsi

masing-masing materi disajikan dalam Tabel II-8

dibawah ini.

Tabel II-8. Deskripsi Materi Workshop Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun2016

No Materi Deskripsi Materi

1 Kebijakan Ditjen DikdasmenKemendikbud tentang PMP

penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan :UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun2005, dan Permendikbud no 63 Tahun 2009 tentang sistem penjaminanmutu pendidikan

penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah

2 Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkanstandar nasional pendidikan.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 10

No Materi Deskripsi Materi

menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah

diskusi untuk memahami kondisi pendidikan

3 Standar Nasional Pendidikan menjelaskan tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standarnasional pendidikan

menemu kenali prinsip penyelenggaraan pendidikan dari peraturanperundang-undangan.

menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan.

menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan diIndonesia

4 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melaluiPMP.

menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP.

menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP.

menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan

5

Konsep Sistem Penjaminan MutuInternal

menggambarkan siklus penjaminan mutu internal

menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI

menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus denganbenar

6Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan

prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS.

praktek memfasilitasi pelaksanaan pemetaan mutu di satuan pendidikan

7 Penyusunan Rencana PemenuhanMutu

menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutu EDS

praktik memfasilitasi proses penyusunan rencana pemenuhan mutu

8 Pelaksanaan pemenuhan danpeningkatan kualitas pengelolaan

menjelaskan mekanisme pemenuhan mutu satuan pendidikan.

menggambarkan teknik dalam membangun partisipasi dalam menyusundokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS

Praktik menyusun dokumen implementasi pemenuhan mutu/RKS-RKAS

9 Pelaksanaan pemenuhan danpeningkatan kualitas pembelajaransekolah

Prasedur Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Standar Proses.

Model dan strategi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan

Praktek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran

10 Penyusunan rencana dan pelaksanaanevaluasi

membuat dokumen rencana evaluasi

menjelaskan mekanisme monitoring dan evaluasi/audit pemenuhan danpeningkatan mutu sesuai rencana

11 Rencana Tindak Lanjut menyusun rencana tindak lanjut pendampingan pengembangan sekolahmodel SPMI : Workshop SPMI dan Pendampingan

menyusun usulan tindak lanjut pemberdayaan tim PMP daerah kepada DinasPendidikan Kab/Kota

12 Pelaksanaan Komitmen Menjelaskan peran dan fungsi seluruh komponen satuan pendidikan dalamimplementasi SPMI

Penandatangan komitmen implementasi SPMI

13 Pre Test dan Post Test Tes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi workshop, sebelumdan setelah mengikuti workshop

Workshop Sekolah Model dilaksanakan bekerjasama

dengan Dinas Pendidikan dengan memberdayakan

tim Penjaminan Mutu Pendidikan tingkat Pemerintah

Daerah (Tim PMP-PD) yang telah mengikuti pelatihan

Penjaminan Mutu Pendidikan, sebagai fasilitator/

narasumber, serta sekretariat tim penjaminan mutu

pendidikan sebagai pelaksana kegiatan.

(a)

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 11

(b)

(c)Gambar 2.3. Dokumentasi Kegiatan Workshop Sekolah Model. (a) SesiPembukaan dan Pemaparan materi WorkshopSekolah Model Kab. Gunungkidul. Tampak Drs. Sudodo, MM, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Gunungkidul hadirpadaacara pembukaan, serta Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Dr. Subiyantoro, M.Pd, menyampaikan materi tentangKebijakan Kemendikbud tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (b) sesi kerja kelompok dan diskusi pesertaWorkshop Sekolah Model Kab. Gunungkidul. Gambar (c) Pemaparan materi dan diskusi kelompok pada WorkshopSekolah Model Kab. Bantul

Workshop diikuti oleh 120 (seratus dua

puluh) orang peserta dari 20 (dua puluh) sekolah

model jenjang SD, SMP, SMA, SMK. Masing-masing

sekolah model mengirimkan 6 (enam) orang terdiri

dari kepala sekolah, guru, operator dapodik, dan

komite sekolah. Workshop Sekolah Model mampu

meningkatkan pemahaman peserta tentang

implementasi Sistem Penjaminan mutu Internal, dari

konsep sampai dengan tahapan siklus SPMI dari

pemetaan mutu satuan pendidikan berdasarkan

Standar Nasional Pendidikan, identifikasi masalah

mutu, analisis akar masalah, penyusunan rencana

pemenuhan mutu (baik bidang manajemen

pengelolaan sekolah maupun pelaksanaan

pembelajaran), serta penyusunan rencana dan

pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu

internal. Hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam

pelaksanaan workshop antara lain proses transfer

materi dari narasumber/fasilitator daerah kepada

peserta belum sepenuhnya dipahami sehingga

diperlukan pendalaman secara teori dan praktik dalam

pelaksanaan pendampingan di sekolah model. Pada

akhir kegiatan workshop, setiap sekolah model

menandatangani komitmen untuk mengembangkan

SPMI, serta menuangkannya dalam bentuk rencana

implementasi SPMI yang memuat kegiatan :

1. Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada

seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait

seperti komite sekolah dan pengawas sekolah.

2. Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan

(Tim PMP)

3. Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar

Nasional Pendidikan (SNP)

4. Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai dari

analisis permasalahan sampai dengan

penyusunan program sekolah

5. Bedah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS) yaitu kegiatan me-review untuk

melakukan revisi RKAS jika memungkinkan atau

menginventaris kegiatan untuk penyusunan RKAS

tahun mendatang

6. Perbaikan proses pembelajaran mulaidari bedah

dokumen perencanaan pembelajaran, dan

supervisi pembelajaran

7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana

pemenuhan mutu

Rencana implementasi SPMI yang disusun oleh

satuan pendidikan akan dijadikan acuan oleh Tim

PMP-PD ketika melaksanakan pendampingan dan

pembimbingan pengembangan SPMI di sekolah

model.

D. Rapat Koordinasi Penyaluran Bantuan

Sekolah Model

Seperti telah disebutkan pada bagian

sebelumnya, sebagai tindak lanjut workshop sekolah

model, masing-masing sekolah model telah menyusun

rencana pengembangan Sistem Penjaminan Mutu

Internal (SPMI) mulai dari kegiatan sosialisasi SPMI,

pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan,

pemetaan mutu sekolah, bedah RKAS, maupun

perbaikan proses pembelajaran. Untuk mendukung

kegiatan ini, LPMP D.I. Yogyakarta memberikan

bantuan stimulan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh

juta rupiah) kepada masing-masing sekolah.

Rapat koordinasi penyaluran bantuan

sekolah model dilakukan untuk mensosialisasikan dan

mengkoordinasikan strategi implementasi Sistem

Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model. Pada

kegiatan ini dilakukan :

a. Pemaparan desain kegiatan sekolah model dan

sekolah imbas SPMI

b. Penjelasan tata cara penggunaan dan

pertanggungjawaban dana stimulan bantuan

implementasi pengembangan sekolah model

sesuai dengan panduan Petunjuk Teknis

Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah

Model Penjaminan Mutu Pendidikan yang

disusun oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud.

c. Pemaparan tahapan pengembangan sekolah

model penjaminan mutu pendidikan sesuai

dengan Panduan Pelaksanaan Pendampingan

Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 12

yang disusun oleh Dirjen Dikdasmen

Kemendikbud

d. Penelitian proposal penggunaan bantuan

sekolah model

e. Penandatanganan naskah perjanjian

penggunaan bantuan.

Rapat koordinasi ini dilaksanakan pada tanggal 07

Oktober 2016 bertempat di Ruang Rapat 2 LPMP D.I.

Yogyakarta dengan dihadiri oleh 20 orang kepala

sekolah model. Sesudah menerima bantuan

implementasi ini, sekolah model mulai

mempersiapkan diri untuk mengembangkan Sistem

Penjaminan Mutu Internal. Suasana rapat koordinasi

seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Penyaluran Bantuan Sekolah Model. Gambar (a)Drs.Taufan Agus Hanafi, M.Pd., selaku Pejabat Pembuat Komitmen LPMP D.I. Yogyakarta, menjelaskan tatacara penggunaan dan pertanggung jawaban dana bantuan sekolah model. Gambar (b) Dra. Titi Sulistiyani,M.Pd, Kepala Seksi PMS LPMP D.I. Yogyakarta, menjelaskan desain kegiatan sekolah model dan sekolahimbas implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) beserta tahapan pengembangannya.

E. Rapat Koordinasi Sekolah Model Ke-2 :

Koordinasi dan Persiapan Kegiatan

Pendampingan (Bimbingan Teknik dan

Monitoring) Pengembangan SPMI

Pemberian bantuan stimulan bagi sekolah

model diharapkan mampu mendorong

Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI) di sekolah model. Untuk mengawal

penggunaan dana bantuan tersebut serta membantu

sekolah mengembangkan SPMI, LPMP D.I.

Yogyakarta merancang kegiatan pendampingan

melalui monitoring dan bimbingan teknis bagi sekolah

model oleh tim PMP daerah. Agar kegiatan tersebut

dapat berjalan dengan baik, perlu dilaksanakan rapat

koordinasi untuk persiapan monitoring, bimbingan

teknis, dan program pengimbasan SPMI kepada

sekolah imbas. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1

(satu) hari pada tanggal 14 Oktober 2016 bertempat di

LPMP D.I. Yogyakarta, dengan mengundang pejabat

struktural dinas pendidikan kab/kota/provinsi,

pengawas sekolah dan unsur LPMP D.I. Yogyakarta

yang tergabung dalam Tim Penjaminan Mutu

Pendidikan Tingkat Daerah (Tim PMP-PD).

Rekapitulasi peserta yang hadir pada kegiatan

tersebut seperti disajikan dalam Tabel II-9.

Tabel II-9. Rekapitulasi Kehadiran Peserta Rapat Koordinasi Program Sekolah Model Implementasi SistemPenjaminam Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 : Pesiapan Monitoring, Bimbingan Teknis, dan Pengimbasan Programdari Unsur Dinas Pendidikan Kab/Kota se-DIY.

No Unit Kerja Jumlah Peserta Keterangan

1 Disdikpora Kab. Sleman 6 orang

Peserta yang hadir adalah Tim PMP daerah yangmenyampaikan materi dalam wokshop Sekolah ModelImplementasi SPMI yang akan mendampingi sekolahmodel dalam mengembangkan SPMI

2 Disdik Kota Yogyakarta 4 orang

3 Dikmenof Kab. Bantul 3 orang

4 Dikdas Kab. Bantul 4 orang

5 Disdikpora Kab. Gunungkidul 8 orang

6 Disdik Kab. Kulon Progo 3 orang

Jumlah 28 orang

Rapat Koordinasi bertujuan untuk :

a. Sosialisasi Panduan Pelaksanaan

Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu

Pendidikan yang telah disusun oleh tim

penjaminan mutu pendidikan pusat

b. Penjelasan teknis Pelaksanaan Monitoring dan

Bimtek: Desain, Strategi, dan Instrumen

c. Koordinasi pelaksanaan pengimbasan Program

Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan

Mutu Intenal (SPMI) kepada sekolah imbas.

Selanjutnya, dalam rakor ini juga diberikan penjelasan

teknis pendampingan meliputi :

1. Tujuan pelaksanaan pendampingan sekolah

model

Meningkatkan pemahaman Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) kepada

seluruh warga sekolah dan pemangku

kepentingan di dalam maupun luar sekolah

model.

Meningkatkan keterampilan sekolah dalam

melaksanakan SPMI

Menguatkan pelaksanaan SPMI kepada

seluruh warga sekolah dan pemangku

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 13

kepentingan di dalam maupun luar sekolah

model.

2. Hasil yang Diharapkan dari pelaksanaan

pendampingan sekolah model

Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu

pendidikan secara mandiri;

Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai

SNP;

Sekolah memiliki budaya mutu;

Sekolah model diharapkan dapat dijadikan

percontohan sekolah berbasis SNP melalui

penerapan penjaminan mutu pendidikan secara

mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan

penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain

hingga seluruh sekolah terampil menerapkan

penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada

tahun 2019.

3. Strategi pendampingan sekolah model

Strategi pendampingan dilakukan melalui

kegiatan monitoring dan bimbingan teknis untuk

memberikan bimbingan dan saran kepada

sekolah model dalam mengimplementasi SPMI

mulai dari kegiatan sosialisasi SPMI,

pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan

di Sekolah (TPMPS), pemetaan mutu melalui

Evaluasi Diri Sekolah (EDS), penyusunan

rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil

pemetaan mutu/EDS, pelaksanaan rencana

pemenuhan mutu, monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pemenuhan mutu, dan penyusunan

standar baru untuk menuju siklus SPMI

berikutnya.

Disamping pembekalan petugas

pendamping pengembangan SPMI di sekolah model,

pada rakor ini juga dibicarakan persiapan

pengimbasan praktik-praktik baik Implementasi SPMI

oleh sekolah model kepada sekolah imbas. Oleh

karena itu dalam rakor ini disepakati tentang

pengimbasan praktik baik (good practices)

implementasi SPMI, yang akan dilakukan melalui dua

tahap kegiatan, yaitu :

1. Pelibatan sekolah imbas dalam proses

pendampingan di Sekolah Model

Strategi ini dilakukan dengan cara mengundang

perwakilan sekolah imbas untuk hadir pada

kegiatan-kegiatan pengembangan SPMI di

sekolah model, terutama pada kegiatan

pemetaan mutu, perencanaan pemenuhan mutu,

dan pelaksanaan pemenuhan mutu. Kegiatan ini

dilaksanakan pada saat kegiatan pendampingan

sekolah model oleh fasilitator daerah dan tim

PMP daerah. Kegiatan ini ditujukan untuk

memberikan bekal awal kepada sekolah imbas

tentang SPMI sebelum mengikuti kegiatan

workshop pembinaan SPMI bagi sekolah model.

2. Workshop Pembinaan Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas

Workshop ini dilakukan untuk membekali sekolah

imbas tentang SPMI secara lebih intensif. Praktik-

praktik baik implementasi SPMI yang didapatkan

oleh sekolah model, dipaparkan oleh tim TPMPS

sekolah model kepada peserta dari sekolah

imbas sehingga dapat dijadikan sebagai contoh

implementasi SPMI. Workshop SPMI bagi

sekolah imbas ini dilaksanakan dengan

melibatkan tim jejaring penjaminan mutu

pendidikan dari unsur LPMP D.I. Yogyakarta, Tim

PMP daerah (Struktural Dinas Pendidikan

Kab/Kota), fasilitator daerah dari unsur

pengawas, dan Tim TPMPS sekolah model.

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu sekolah

model, sehingga sekolah model juga dapat

melakukan observasi implementasi SPMI di

sekolah imbas.

Pada kegiatan rakor ini juga dibahas

strategi pelaksanaan kegiatan workshop pembinaan

SPMI bagi sekolah imbas dan jadwal pelaksanaan

kegiatan. Tabel II-10 memperlihatkan rencana

pelaksanaan kegiatan tersebut untuk masing-masing

wilayah kab/kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tabel II-10. Jadwal Pelaksanaan Workshop Pembinaan SIstem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) bagi SekolahImbas LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016

NO WILAYAH JENJANG WAKTU TEMPAT

1 Kab. Gunungkidul Jenjang SD - SMP 14 – 17 Nov 2016 SMKN 2 Wonosari

Jenjang SMA - SMK 14 – 17 Nov 2016 SMKN 2 Wonosari

2 Kab. Sleman Jenjang SD - SMP 15 – 18 Nov 2016 SD Model

Jenjang SMA - SMK 15 – 18 Nov 2016 SMAN 1 Kalasan

3 Kota Yogyakarta Jenjang SD - SMP 15 - 18 Nov 2016 SMPN 8 Yogyakarta

Jenjang SMA - SMK 14 - 17 Nov 2016 SMAN 6 Yogyakarta

4 Kab. Kulon Progo Jenjang SD - SMP 22 – 25 Nov 2016 Dinas Pendidikan KP

Jenjang SMA - SMK 22 – 25 Nov 2016 Dinas Pendidikan KP

5 Kab. Bantul Jenjang SD - SMP 22 – 25 Nov 2016 Dinas Dikdas Bantul

Jenjang SMA - SMK 22 – 25 Nov 2016 Dinas Dikmenof Bantul

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 14

Suasana rapat koordinasi dan pembekalan petugas pendamping pengembangan dan pengimbasan SPMI tanggal 14

Oktober 2016 seperti di perlihatkan dalam Gambar 2.5.

(a) (b)

(c)Gambar 2.5. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Pendampingan dan PengimbasanImplementasi SPMI. Gambar (a) Kepala LPMPD.I.Yogyakarta, Dr.Subiyantoro, M.Pd. didampingiolehDra. TitiSulistiyani, M.Pd, Kasi PMS LPMP D.I.Yogyakarta, membuka dan menyampaikan pengarahan pada pesertarakor. Gambar (b) Dr. Arwan Rifa’i, M.Pd dan Dwi Widiyanti, M.Hum, menyampaikan penjelasan teknispelaksanaan pendampingan. Gambar (c) Peserta serius memperhatikan penjelasan dan melaksanakan diskusikelompok.

F. Pendampingan Pengembangan Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Sekolah

Model

Pendampingan Pengembangan Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dilaksanakan untuk

menguatkan dan membina sekolah model agar dapat

mengimplementasikan SPMI, dan melakukan

pengimbasan SPMI kepada sekolah imbas. Di

samping itu, pendampingan juga untuk membantu

mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat

pelaksanaan SPMI di sekolah. Kegiatan ini

diharapkan dapat menginspirasi seluruh pemangku

kepentingan (stakeholders) pendidikan di sekolah,

untuk memiliki kesatuan hati, tekad, pendapat, dan

tujuan, untuk melangkah bersama-sama memajukan

pendidikan di sekolah dalam melaksanakan

penjaminan mutu pendidikan dalam rangka mencapai

atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Permendikbud nomor 28 tahun 2016 pasal

5 menyebutkan Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI) Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki

siklus kegiatan yang terdiri dari :

a. memetakan mutu pendidikan di sekolah

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan;

b. membuat perencanaan peningkatan mutu yang

dituangkan dalam rencana kerja sekolah;

c. melaksanakan pemenuhan mutu pengelolaan

sekolah dan proses pembelajaran;

d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pemenuhan mutu yang telah dilakukan;

e. menyusun strategi peningkatan mutu

berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 15

Secara ringkas siklus SPMI tersebut seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.6.

Gambar 2.6. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 Pasal 5 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.

Mengacu pada Gambar 2.6 pemetaan mutu

pendidikan harus menghasilkan dokumen Evaluasi

Diri Sekolah berupa profil kinerja sekolah dalam

mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan

(SNP) (profil mutu). Berdasarkan dokumen profil mutu

ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi

permasalahan mutu serta mencari penyebab

permasalahan, kekuatan, dan kelemahan sekolah

dalam mengimplementasikan SNP. Berdasarkan hasil

analisis ini disusun rekomendasi program dan

kegiatan untuk mengatasi permasalahan sebagai

masukan dan pertimbangan dalam menyusun

perencanaan dan pengembangan sekolah. Sekolah

melakukan evaluasi/audit untuk melihat dan menillai

pelaksanaan program pemenuhan mutu. Apabila

sekolahsudah mampu mengimplementasi seluruh

SNP maka sekolah dapat menyusun standar

melebihiSNP, namun apabila bila tidak, hasil audit

dijadikan masukan untuk menyusun program

pemenuhan mutu berikutnya.

Pendampingan Pengembangan SPMI di

sekolah model tahun 2016 yang dilakukan oleh LPMP

D.I. Yogyakarta bekerja sama dengan Tim

Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah Daerah

(Tim PMP-PD) baru difokuskan pada tahap pemetaan

mutu dan penyusunan rencana pemenuhan mutu.

Pelaksanaan pemenuhan mutu hanya dilakukan pada

perbaikan proses pembelajaran melalui kegiatan

review dokumen perencanaan pembelajarandan

pendampingan pembelajaran melalui kegiatan

supervisi. Kegiatan pendampingan meliputi kegiatan

sosialisasi SPMI, pemetaan mutu sekolah,

penyusunan rencana pemenuhan mutu,

pengembangan proses pembelajaran, supervisi

pembelajaran, serta monitoring dan evaluasi

implementasi SPMI dengan strategi kegiatan

pendampingan seperti disajikan dalam Gambar 2.7.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 16

KEGIATAN PENGEMBANGAN SPMI DI SEKOLAH MODELKEGIATAN PENDAMPINGAN

(MONITORING DAN BIMBINGAN TEKNIS)

Gambar 2.7. Desain Pendampingan Sekolah Model Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) MelaluiKegiatan Monitoring dan Bimbingan Teknis oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah.

1. Materi Pendampingan

Mengacu pada strategi kegiatan di atas maka

materi pendampingan meliputi :

a) Sosialisasi SPMI kepada pemangku

kepentingan sekolah.

b) Pembentukan tim penjaminan mutu

pendidikan sekolah.

c) Pelaksanaan evaluasi diri sekolah untuk

memetakan kondisi mutu sekolah.

d) Penyusunan perencanaan pemenuhan mutu

sekolah.

e) Penjaringan dan pelibatan peran pemangku

kepentingan dari luar sekolah.

f) Bedah, penyusunan dan perbaikan dokumen

RKAS dan perangkat pembelajaran.

g) Pembahasan pengelolaan keuangan.

h) Pembahasan pengelolaan sarana-prasarana.

i) Pengembangan rencana pembelajaran intra

dan ekstra kurikuler

j) Pengembangan strategi proses

pembelajaran

k) Pengembangan kompetensi guru

l) Pengembangan sistem monitoring dan

evaluasi untuk

i. Pengelolaan manajemen dalam sekolah

ii. Pengelolaan pembelajaran dalam dan

luar kelas dalam sekolah

2. Prinsip Pendampingan

Pendampingan dilaksanakan dengan

menggunakan prinsip-prinsip seperti

komprehensif, implementatif, dinamis, partisipatif

dan koordinatif.

a. Komprehensif yaitu pendampingan

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dari

semua komponen SNP pada tahapan siklus

SPMI dari berbagai sudut pandang pemangku

kepentingan sekolah..

b. Implementatif, yaitu pendampingan

dilaksanakan dengan menekankan praktik

sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan di

sekolah. Materi teoritis/akademis diberikan

untuk memperkuat pelaksanaan praktik

lapangan dengan tetap mengacu kepada

regulasi di bidang pendidikan.

c. Dinamis, yaitu pendampingan menyesuaikan

kondisi daerah dan kemampuan sekolah

dalam melaksanakan SPMI.

d. Partisipatif, yaitu pendampingan bersifat

partisipatif, yang membuka ruang kepada

sekolah untuk menyampaikan pendapat,

berbagi pengalaman, melakukan praktik dan

memberikan saran kepada pendamping

dalam pelaksanaan pendampingan SPMI.

e. Koordinatif, yaitu pendampingan

dilaksanakan secara koordinatif antara LPMP,

tim pendamping/fasilitator daerah, Tim

Penjaminan Mutu Daerah (TPMPD) dan tim

Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah

(TPMPS). Hal ini dilakukan untuk

memperlancar dan menyamakan visi, misi,

dan tujuan serta gerak langkah pelaksanaan

SPMI di sekolah.

Monitoring Sosialisasi SPMI,

Pembentukan TPMPS dan

Pemetaan Mutu

Bimbingan Teknis Penyusunan

Rencana Pemenuhan Mutu

Sosialisasi SPMI

Pembentukan Tim TPMPS

Pemetaan Mutu/Evaluasi Diri Sekolah

(EDS)

Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu

Berdasarkan Pemetaan Mutu/EDS

Pelaksanaan Pemenuhan Mutu

Evaluasi Pelaksanaan Pemenuhan Mutu

Bimbingan Teknis Pelaksanaan

Pemenuhan Mutu

Monitoring Pelaksanaan

Pemenuhan Mutu

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 17

3. Metode Pendampingan

Metode yang digunakan disesuaikan kebutuhan

pendampingan dan kondisi sekolah. Pendamping

harus mampu memilih dan menggunakan metode

pendampingan yang sesuai dengan tingkat

perkembangan sekolah yang didampingi, yaitu :

a. Metode Pengarahan

Metode ini dilakukan saat dimana tingkat

komitmen, pemahaman dan kemampuan sekolah

rendah sehingga peran pendamping cukup

dominan. Pendamping perlu menjelaskan apa

yang harus dilakukan, bagaimana cara

melakukannya, dan tujuan apa yang akan

dicapai. Pendamping juga harus memantau terus

perkembangannya. Metode ini tetap harus

dilakukan dengan cara persuasif.

b. Metode Partisipatif

Metode pendampingan partisipatif atau

melibatkan disarankan digunakan pada kondisi

dimana tingkat pemahaman dan kemampuan

sekolah memadai namun tingkat komitmen

sekolah masih rendah. Seluruh komponen

sekolah harus dilibatkan dalam setiap proses

pengambilan keputusan. Seluruh komponen ini

harus diberi tahu dan diajak diskusi mengenai

mengapa hal-hal yang dimaksudkan perlu untuk

dilakukan, dan sebagainya.

c. Metode Konsultatif

Sekolah yang memiliki tingkat komitmen tinggi

tetapi tingkat pemahaman dan kemampuan

masih rendah, dapat menggunakan metode

konsultatif. Peran pendamping pada metode ini

relatif kecil. Pendamping hanya membantu

memecahkan masalah yang dihadapi oleh

sekolah. Keputusan diambil sendiri oleh sekolah,

dan pendamping hanya memberi pertimbangan.

d. Metode delegatif

Peran pendamping menjadi amat terbatas saat

kondisi sekolah yang sudah memiliki komitmen,

pemahaman dan kemampuan yang memadai.

Seluruh aktivitas dapat diserahkan kepada

sekolah terkait apa yang harus dilakukan dan

bagaimana cara melakukannya diserahkan

sepenuhnya kepada masyarakat.

4. Bentuk Pendampingan

Bentuk pendampingan yang dapat diberikan

pendamping dalam menjalankan metode tersebut

di atas antara lain :

a. Layanan konsultasi

Kegiatan ini berupa layanan konseling yang

diberikan oleh pendamping kepada sekolah,

dimana sekolah dapat memperoleh wawasan,

pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan

untuk menangani masalah yang dihadapi.

b. Diskusi bersama

Kegiatan ini merupakan interaksi komunikasi dua

arah. Interaksi komunikasi dibangun dari adanya

topik/pengetahuan yang menjadi permasalahan

untuk menghasilkan pemahaman yang baik dan

benar. Diskusi juga dilakukan untuk

membicarakan dan menemukan alternatif

pemecahan topik bahasan yang bersifat

problematis.

c. Ceramah

Penyampaian topik bahasan dilakukan oleh

pendamping secara monolog dan satu arah.

Kegiatan ini dapat dilakukan pada topik yang

dimana tingkat pemahaman sekolah kurang

memadai dengan sumber referensi atau rujukan

yang ada.

d. Kerja kelompok

Kerja kelompok menitikberatkan kepada interaksi

antara komponen dalam kelompok untuk

menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama

sehingga pendamping diharapkan mampu

memfasilitasi dalam melibatkan sekolah secara

aktif untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam

kelompok.

e. Bimbingan teknis

Dilakukan untuk memberikan bantuan yang

biasanya berupa tuntunan dan nasehat untuk

menyelesaikan persoalan/masalah yang bersifat

teknis.

Deskripsi pelaksanaan masing-masing tahap pendampingan seperti disajikan dalam Tabel II-11.

Tabel II-11.a. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI) Tahun 2016.

No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan

1 Sosialiasi SistemPenjaminanMutu Internal(SPMI)

1.1. Mensosialisasikan SistemPenjaminanMutuPendidikan Dasardan Menengah

1.2. Menyusun strategi danmekanisme pelaksanaanSPMI

1.3. Membentuk unit/timpenjaminan mutupendidikan di sekolah

1. PemaparanPermendikbud No 28Tahun 2016 TentangSistem PenjaminanMutu PendidikanDasar dan Menengah

2. Pemaparan Siklusdan Tahapan SPMI

3. PembentukanUnit/Tim PenjaminanMutu Sekolah

a. Pemahamandan kesadaranwarga sekolahtentang SPMI

b. Kesepahamanseluruh wargasekolah dalammenerapanSPMI

c. SK TimPenjaminanMutu Sekolah

Fasilitasi danBimbingan dariLPMP DIY

2 Pemetaan MutuSekolah

2.1. Sekolah trampilmelakukan Evaluasi DiriSekolah (EDS) untuk

1. Merefleksipemahaman sekolahterkait tujuan EDS

a. Dokumen hasilpemetaan(Profil Mutu

Dilakukan secaramandiridibimbing oleh

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 18

No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan

memetakan kondisikinerja sekolah dalammengimplementasikanSNP

2.2. Sekolah trampilmelakukan analisis SWOT(Strength, Weakness,Opportunity and Threat –Kekuatan, Kelemahan,Peluang dan Ancaman)yang berisi potensikeunggulan berikutfaktor-faktorpenghambat baikinternal maupuneksternal sekolah

2.3. Sekolah mampumengidentifikasi akarpermasalahan dalampemenuhan SNP

dan kegunaan profilmutu sekolah

2. menentukanindikator mutuberdasarkan SNP.

3. menyusun ataumemilih instrumenEDS yang sesuaidengan indikatordalam SNP yangtelah ditentukansebelumnya

4. menyusun gambarankondisi sekolahsesuai indikator dandata yang terkumpul.

5. melakukan analisisSWOT

6. mengidentifikasikanmasalah yangmuncul dari analisisSWOT.

7. menentukan akarpermasalahan darisetiap masalahutama yangditemukan.

8. menyusun dokumanhasil pemetaan mutu

Sekolah)b. Hasil analisis

SWOT

fasilitator dariTim PMP-PD

3 PenyusunanProgramPemenuhanMutu

3.1. Sekolah trampilmenyusun programpemenuhan mutumenindaklanjuti hasilpemetaan mutu/EDS

3.2. Sekolah trampilmelakukan perencanaanuntuk mengatasipermasalah sesuaidengan skala prioritas

1. menyusun prioritaspermasalahan yangdiselesaikan,mempertimbangkanketersediaansumberdaya dantingkat kepentingan

2. merencanakanprogram dankegiatan yangrelevan untukmenyelesaikanpermasalahan.

a. Dokumenrencanapemenuhanmemuatprogram,kegiatan, sasaran,penanggungjawab, indikatorkeberhasilan,pihak yangterlibat dantarget .

Fasilitasi danBimbingan dariFasilitator TimPMP-PD

Tabel II-11.b. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI) Tahun 2016 (Lanjutan).

No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan

3 PenyusunanProgramPemenuhanMutu (lanjutan)

3.3. Sekolah trampilmelakukanperencanaan untukmengatasi permasalahsesuai dengan skalaprioritas (Lanjutan)

3. menentukan indikatorkeberhasilan program dankegiatan yangdirencanakan sekolah.

4. menetapkan targetoutput setiap programdan kegiatan yangdirencanakan sekolah.

5. mengidentifikasipenanggung jawab,sasaran dan pihak yangterlibat dalam setiapkegiatan .

6. melakukan kajian RKASyang ada disekolahberdasarkan hasilpemetaan danperencanaan.

7. Membahas bersamauntuk mengidentifikasirevisi program dan/ataukegiatan dalam RKAS yangsudah ada jikamemungkinkan ataumenginventaris kegiatanuntuk penyusunan RKAStahun mendatangberdasarkan tingkatkemungkinan untukdilaksanakan.

b. Hasil revisi danusulan RKAS.

FasilitasidanBimbingandariFasilitatorTim PMP-PD

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 19

No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan

4 PengembanganProsesPembelajaran

3.1. Meningkatkan mutuperencanaan,pelaksanaan dansupervisi pembelajran

3.2. Review perangkatperencanaanpembelajaran (RPP)

3.3. Penyiapan perangkatsupervisi pembelajaran

1. Menyiapkan instrumenreview dan telaah RPP

2. Melaksanaan telaah RPP3. Menyiapkan instrumen

supervisi pembelajaran

a. Instrumensupervisi RPP

b. RPP yang telahdireview

c. Instrumensupervisipembelajaran

FasilitasidanBimbingandariFasilitatorTim PMP-PD

5 Monitoring danEvaluasiImplementasiSPMI

Memastikan KegiatanPengembangan SPMI diSekolah terlaksana

Mereview pelaksanaanrencana tindak lanjutpengembangan SPMI yangdisusun oleh sekolah

Hasil monitoringdan evaluasi

FasilitasidanBimbingandari LPMPDIY

1. Pendampingan Pemetaan Mutu

Pendampingan pemetaan mutu untuk menghasilkan

profil mutu sekolah, menggunakan beberapa

instrumen sebagai sumber data mutu, mulai dari hasil

akreditasi, hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS), hasil

Ujian Nasional, hasil Supervisi Pembelajaran, maupun

instrumen pemetaan Manajemen Mutu Terpadu

Implementasi Standar Nasional Pendidikan yang

disusun oleh tim Seksi PMS LPMP D.I. Yogyakarta

mengadopsi instrumen Evaluasi Manajemen Mutu

Terpadu Pendidikan (MMTP) dalam buku Total

Quality Management in Education, Third Edition karya

Edward Sallis.

Sebagai salah satu contoh berikut

dipaparkan hasil pemetaan mutu sekolah

menggunakan instrumen Evaluasi Manajemen Mutu

Terpadu Pendidikan (MMTP) dari salah satu sekolah

modelseperti disajikan dalam Tabel II-12 dan Gambar

2.8.

Tabel II-12. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan

Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP).

NO KOMPONEN INDIKATOR MUTU CAPAIAN PREDIKAT

1 Hubungan Masyarakat 2.83 Rata-Rata (Average)

2 Proses Belajar Mengajar yang Efektif 2.94 Rata-Rata (Average)

3 Organisasi Sekolah 3.10 Rata-Rata (Average)

4 Guru dan Karyawan 3.30 Rata-Rata (Average)

5 Kompetensi Lulusan dan Penilaian 3.40 Rata-Rata (Average)

6 Layanan Peserta Didik 3.50 Rata-Rata (Average)

7 Kemudahan Akses 3.71 Rata-Rata (Average)

8 Lingkungan Fisik dan Sarana prasarana Pembelajaran 3.92 Baik (Good)

9 Kepemimpinan 3.95 Baik (Good)

10 Layanan pelanggan 4.00 Baik (Good)

RATA RATA CAPAIAN 3.42 Rata-Rata (Average)

Keterangan Predikat :Istimewa (Excellent) = 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 Kurang (Below Average) = 1,75 ≤ capaian < 2,75 Baik (Good) = 3,75 ≤ capaian< 5,00 Buruk (Poor) = capaian < 1,75Rata-Rata (Average) = 2,75 ≤ capaian < 3,75

Gambar 2.8. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model denganMenggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP).

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00Kemudahan Akses

Layanan pelanggan

Kepemimpinan

Lingkungan Fisik danSarana prasarana

Pembelajaran

Proses BelajarMengajar yang Efektif

Peserta Didik

Guru dan Karyawan

HubunganMasyarakat

Organisasi Sekolah

Kompetensi Lulusandan Penilaian

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 20

Hasil pemetaan mutu pada Tabel II-12 dan Gambar

2.8, berdasarkan nilai capaian masing-masing

komponen maka dapat diidentifikasi prioritas

komponen layanan pendidikan yang masih perlu

untuk ditingkatkan yaitu hubungan masyarakat,

proses belajar mengajar yang efektif, organisasi

sekolah, guru dan karyawan, kompetensi lulusan dan

penilaian dan seterusnya. Untuk melihat aspek-aspek

yang memiliki nilai capaian rendah, sekolah dapat

melihat hasil pemetaan untuk setiap komponen

seperti contoh pada Tabel II-13 dan II-14.

Hasil pemetaan pada Tabel II-13

memperlihatkan pengelolaan sekolah pada aspek

melakukan penelitian untuk menjaring keinginan

pelanggan internal dan eksternal secara teratur dan

menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan industri

merupakan aspek yang perlu diperbaiki.

Tabel II-13. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan

Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) pada Komponen HubunganMasyarakat.

NO KOMPONEN CAPAIAN PREDIKAT

I Publikasi dan pemasaran 2.50 Kurang (Below Average)

1 Memiliki strategi pemasaran yang tepat 3.00 Rata-Rata (Average)

2Melakukan penelitian untuk menjaring keinginan pelangganinternal dan eksternal secara teratur

2.00 Kurang (Below Average)

II Hubungan Masyarakat 3.00 Rata-Rata (Average)

1 Menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder 3.00 Rata-Rata (Average)

2 Meminta masukan dari stakeholder secara teratur 3.00 Rata-Rata (Average)

3 Menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan industri 2.00 Kurang (Below Average)

4Menjalin kemitraan dengan lembaga selain dunia usaha danindustri (seperti puskesmas, kepolisian, PGRI dsb)

4.00 Baik (Good)

Keterangan Predikat :Istimewa (Excellent) = 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 Kurang (Below Average) = 1,75 ≤ capaian < 2,75 Baik (Good) = 3,75 ≤ capaian< 5,00 Buruk (Poor) = capaian < 1,75Rata-Rata (Average) = 2,75 ≤ capaian < 3,75

Tabel II-14. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Model dengan

Menggunakan Instrumen Evaluasi Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP) pada Komponen Proses

Belajar Mengajar yang Efektif.

NO KOMPONEN CAPAIAN PREDIKAT

I Ketepatan Metode Pembelajaran 3.11 Rata-Rata (Average)

1Guru menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapaitujuan pembelajaran

4.00 Baik (Good)

2Guru menerapkan model pembelajaran yang bervariasi sesuaikebutuhan peserta didik

3.00 Rata-Rata (Average)

3 Pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi komunikasi 3.00 Rata-Rata (Average)

4Strategi pembelajaran di review dan dievaluasi secara teraturmenggunakan kriteria tertentu

3.00 Rata-Rata (Average)

5Strategi pembelajaran dievaluasi dengan melihat respon siswa (Gurumeminta tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yangdilakukan)

3.00 Rata-Rata (Average)

6 Pembelajaran berpusat pada siswa 3.00 Rata-Rata (Average)

7Rancangan pembelajaran yang dibuat guru mendorong siswa untukmenjadi pembelajar mandiri

3.00 Rata-Rata (Average)

8 Pembelajaran mengutamakan pada materi essensial 3.00 Rata-Rata (Average)

9Mengkondisikan peserta didik aktif berinteraksi antar peserta didiksesuai dengan tujuan pembelajaran

3.00 Rata-Rata (Average)

II Kesesuaian Kurikulum 3.00 Rata-Rata (Average)

1 Kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik 3.00 Rata-Rata (Average)

2 Isi kurikulum relevan dan tidak ketinggalan jaman 3.00 Rata-Rata (Average)

3 Sekolah proaktif terhadap perkembangan kurikulum 3.00 Rata-Rata (Average)

III Monitoring dan Evaluasi 2.60 Kurang (Below Average)

1 Umpan balik peserta didik diperoleh secara teratur 2.00 Kurang (Below Average)

2 Umpan balik pelanggan selain peserta didik diperoleh secara teratur 2.00 Kurang (Below Average)

3 Angket peserta didik dan masyarakat digunakan secara tepat 3.00 Rata-Rata (Average)

4Sekolah memiliki sistem formal untuk melakukan penilaian danevaluasi

3.00 Rata-Rata (Average)

5Umpan balik peserta didik digunakan sebagai masukan untukmembuat kebijakan

3.00 Rata-Rata (Average)

Keterangan Predikat :Istimewa (Excellent) = 4,75 ≤ capaian≤ 5,00 Kurang (Below Average) = 1,75 ≤ capaian < 2,75 Baik (Good) = 3,75 ≤ capaian< 5,00 Buruk (Poor) = capaian < 1,75Rata-Rata (Average) = 2,75 ≤ capaian < 3,75

Hasil Pemetaan pada Tabel II-14 menunjukkan hampir seluruh aspek penyelenggaraan proses pembelajaran masih

berada pada predikat rata-rata, bahkan pada aspek monitoring dan evaluasi masih berada pada predikat kurang.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 21

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

(g) (h)Gambar 2.9. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal di SMANegeri 2 Wonosari. Gambar (a) Tambak Fasilitator dari Tim Penjaminan Mutu Daerah, IndahPermanawati, M.Pddan Petugas Monev dari LPMP D.I.Yogyakarta, Mustari, M.Si, mendampingi sekolah melakukan pemetaan mutuimplementasi Standar Nasional Pendidikan. Gambar (b) dan (c) masing-masing kelompok mempresentasikanhasil pemetaan. Gambar (d) Tim Penjaminan Mutu SMA Negeri 2 Wonosari, Donna, M.Pd, melakukan supervisipelaksanaan program pemenuhan mutu pada bidang pembelajaran. Gambar (e) Kegiatan Pemetaan Mutu diSMP Negeri 5 Wates. Gambar (f) dan (g) Kegiatan Sosialisasi SPMI. Gambar (h) Fokus Group DiscussionKegiatan Analisis Hasil Pemetaan dan Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu.

2. Identifikasi Masalah Mutu/Analisis SWOT

Setelah ditemukan aspek-aspek mutu yang

perlu ditingkatkan berdasarkan hasil pemetaan mutu,

sekolah melakukan analisis untuk mengidentifikasi

permasalahan, akar masalah, kekuatan, kelemahan,

peluang, dan tantangan untuk setiap indikator mutu

yang perlu ditingkatkan. Tabel II-15 dan Tabel II-16

menyajikan contoh hasil pemetaan mutu implementasi

Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1

Karangmojo, Gunungkidul.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 22

Tabel II-15.a. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Proses.

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

PROSES PenguatanpenggunaanPendekatansaintifik

Sebagian gurubelummenggunakanpendekatansaintifik

Metodeceramah masihmendominasiPBM

Guru kurang kompetendalam menerapkanpendekatan saintifik

Pendekatan saintifikmemerlukanperencanaan yang lebihrumit/detil

Pendekatan Saintifikmemerlukan penyiapanbahan ajar yang kompleks

Proses belajar denganmodel yang sesuaidengan pendekatansaintifik membutuhkanwaktu yang lebih lama

Kekuatan :

Semua guru sudahmengikuti pelatihankurtilas minimal pola 54jam.

Memiliki 5 orangIstruktur NasionalKurikulum 2013.

Kepala sekolahmendorong guru untukberkembang.

Kelemahan

Sebagian guru kurangbersemangat untukmemperbaiki prosespembelajaran denganmenggunakanpendekatan saintifik,model dan metodepembelajaran yanglebih baik.

Ketersediaan anggaranuntukpengadaan bahanajar terbatas.

Peluang

Memberdayakan INinternal sebagai factorpendorong perbaikanPBM.

Mengundang narasumber terkait darieksternal untukmelaksanakandiklat/workshop.

Ancaman

PBM berlangsungmembosankan.

Kualitas lulusan kurangmandiri.

Lulusan kurang memilikimotivasi melanjutkankePT, karena rasa ingintahunya rendah.

InstrumenEvaluasiPenerapanManajenenMutuTerpaduImplementasiSNP,

PengamatanPBM(supervisIPBM)

Tabel II-15.b. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Proses (lanjutan)

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT SUMBER DATA

PROSES PenguatanpenggunaanPendekatansaintifik

Sebagian gurubelummenggunakanpendekatansaintifik

Metodeceramah masihmendominasiPBM

Guru kurang kompetendalam menerapkanpendekatan saintifik

Pendekatan saintifikmemerlukan perencanaanyang lebih rumit/detil

Pendekatan Saintifikmemerlukan penyiapanbahan ajar yang kompleks

Proses belajar denganmodel yang sesuai denganpendekatan saintifikmembutuhkan waktuyang lebih lama

Kekuatan :

Semua guru sudahmengikuti pelatihankurtilas minimal pola 54jam.

Memiliki 5 orangIstruktur NasionalKurikulum 2013.

Kepala sekolahmendorong guru untukberkembang.

Kelemahan

Sebagian guru kurangbersemangat untukmemperbaiki prosespembelajaran denganmenggunakanpendekatan saintifik,model dan metodepembelajaran yanglebih baik.

Ketersediaan anggaranuntukpengadaan bahanajar terbatas.

Peluang

Memberdayakan INinternal sebagai factorpendorong perbaikan

InstrumenEvaluasiPenerapanManajenenMutuTerpaduImplementasiSNP,

PengamatanPBM(supervisIPBM)

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 23

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT SUMBER DATA

PBM.

Mengundang narasumber terkait darieksternal untukmelaksanakandiklat/workshop.

Ancaman

PBM berlangsungmembosankan.

Kualitas lulusan kurangmandiri.

Lulusan kurang memilikimotivasi melanjutkankePT, karena rasa ingintahunya rendah.

Proses Mendorongpeserta didikmencari tahu

Guru belummemfasilitasi,mendorongpeserta didikuntuk mencaridanmenemukankonsep/prinsip/prosedur.

Beban kerja guru minimal24 jp.

Jumlah kelas yangdiampu.

Waktu tatap mukaterbatas.

KekuatanSekolah menjadi pilotproject kurtilas.Kelemahan :Sebagian guru kurangbersemangat menerapkanmodel dan metodepembelajaran yangmendorong

InstrumenEPMMAsesorSupervisi.

Tabel II-15.c. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Proses (lanjutan)

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT SUMBER DATA

Proses Mendorongpeserta didikmencari tahu

Guru kurangsiapmelaksanakanPBM denganmodel yangsesuai(DiscoveryLearning, PBL,PjBL)

peserta didik menemukan,tapi lebih suka langsungmember konsep.

PeluangAda potensipada guru darisisi kompetensi dan etoskerja.

AncamanJika tidak adapenghargaan yangadil/sebanding perbaikanproses akan terhenti padakondisi stagnan.

Proses Berbasis anekasumber belajar

Pada umumnyagurumenggunakansumberbelajarterbatas (bukupaket, LKS dari 1penerbit)

Tidak adapenekanan/control untukmengecekpenggunaanberbagaisumber belajar.

Keterbatasan koleksisumberbelajar.

Rasio buku ajar belummemadai ( 1:1)

Perubahan kurikulumberpengaruh padaperubahan isi/materi

Kemampuan TI pada gurudan siswa belum merata.

Akses TI belum meratamenjangkau pelaku PBM.

Guru kurang memfasilitasisiswa untuk belajar dariberbagai sumber.

Kekuatan

90 % guruberkemampuan TI.

Tersedia akses internetgratis

Tersedia berbagaisumber belajar(edmodo, rumahbelajar, dll)

Kelemahan

80 % guru belummemanfaatkan berbagaisumber belajar.

50 % guru tidakmemiliki cukupsemangat.

Peluang

PBM aktif, kreatif danmenyenangkan/berkesan

Pembelajaran tuntasAncamanPeserta didik tidakmemiliki kesempatan yangsama untuk mengaksesberbagai sumber belajardipengaruhi oleh kondisiekonomi (yang kayaberpeluang semakin pintardan sebaliknya).

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 24

Tabel II-16.a. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan.

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

Sarana danPrasarana

Jumlah dankondisisaranapendidikansesuaistandar

Belum memilikiPusat LayananInformasi secaraterpadu (serviceCenter)

Sekolahmempunyailayanan informasinamun belumterpadu

Memerlukanpetugas dan ruangkhusus

KelebihanRuangan ada yang belumdimaksimalkanKelemahan

Belum ada petugas khusus

Belum adaalat/perabot/komputer khusus

Belum dianggarkanPeluang

Ada ruang yang belumdimaksimalkan

Ada petugasAncamanBelum ada anggaran

Pengamatan

Belum ada rambu-rambu petunjukyang jelas dilingkungan sekolah

Petunjuk arahdilingkungansekolah belum ada

KelebihanSDM untuk membuat adaKelemahanBelum dianggarkanPeluangBanyaknya fasilitas gedungAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Belum ada jalankhusus untukDifable

Belum ada jalankhusus untukDifable sedangkansekolah merupakansekolah inklusi yangada siswaberkebutuhankhusus

KelebihanJalan dilingkungan sekolah sudahadaKelemahan

Jalan belum ramah difable

Belum dianggarkanPeluang

Komite sekolah yang peduliterhadap kondisi sekolah

Alumni dilibatkan

Jalan sudah adaAncamanFasilitas belum ramah untukkaum difabel

Pengamatan

Belum mempunyaiRuang piket yangrepresentatif

Ada ruangan piketnamunkeberadaannyakurang layak

KelebihanAda ruangan yangPengamatanbelumdimakssimalkanKelemahan

Ruangan belum representatif

Belum dianggarkan

Belum ada petugas khususPeluang

Ada ruangan

Ada petugasAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Tabel II-16.b. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan)

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

Sarana danPrasarana

Jumlah dankondisisaranapendidikansesuaistandar

Belum mempunyaiRuang Tamu yangrepresentatif

Belum ada ruangtamu khusus yanglayak

KelebihanAda ruangan yang belumdimaksimalkan (Joglo)Kelemahan

Ruangan belum representatif

Belum dianggarkan

Belum ada petugas khususpenerima tamu

Peluang

Ada ruang yang kurang optimal(Joglo)

Ada petugasAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Belum mempunyaiLayar LCD (WaallScren Proyector) di

Belum mempunyaiLayar LCD (WaallScren Proyector) di

KelebihanLCD setiap kelas sudah adaKelemahan

Pengamatan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 25

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

setiap kelas setiap kelas untukprosespembelajaransehinggapenggunaan LCDbelum maksimal

Belum ada layar/Wall ScrenProjector

Belum dianggarkanPeluangSudah ada LCD ProyektorAncamanBelum dianggarkan

Perabot Ruang BK Belum mempunyaiperabot meja kursiruang BK untukkonseling dantamu yangrepresentatif(meja kursi sudahtidak layak)

Belum mempunyaialmari khususuntuk arsipkonseling

KelebihanSudah ada ruang representatifKelemahan

Meja kursi dan almari arsipkhusus belum layak

Belum dianggarkanPeluangAda ruanganAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Ruang TungguPelayanan(Legalisir, suratketerangan dll)

Belum mempunyairuang tunggu dankursi padaPelayanan legalisir,surat keterangan dll.

KelebihanSudah tersedia petugaspelayanan (TU)Kelemahan

Tidak ada ruang tunggu khusus

Belum dianggarkanPeluangAda ruanganAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Tabel II-16.c. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan)

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

Sarana danPrasarana

Jumlah dankondisisaranapendidikansesuaistandar

Kursi panjangdisetiap depankelas untukberistirahat danbersantai belumada

Perlunya kursipanjang disetiapdepan kelas untukberistirahat danbersantai siswa

KelebihanMempunyai kelas yang banyakKelemahan

Belum mempunyai tempatduduk bersantai didepan ruangkelas

Belum dianggarkanPeluangAda ruangAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Papan untukspanduk/poster/baliho permanen didepan sekolahbelum punya

Perlunya papanpermanen untukmemajang poster,spanduk, dll secarapermanenmenggunakan besisehingga bisadigunakan padasetiap kegiatan

Kelebihan

Mempunyai lahan yang luas

Kegiatan siswa danguru/karyawan yang bayak

Kelemahan

Belum punya tempat khususmemajang spanduk/baliho

Belum dianggarkanPeluangLahan yang luasAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Papan Madingdepan kelas sesuaidengan peminatanbelum ada

Perlunya papanmading didepankelas (setiap kelaspeminatan) untukmenyalurkankreatifikas siswa

Kelebihan

Mempunyai jumlah siswa yangbanyak

Kreatifitas siswa tinggiKelemahan

Belum punya wahanamenyalurkan kreatifitas

Belum dianggarkanPeluangAda ruangAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Slogan-slogandilingkungansekolah belumkelihatan

Perlunyapenambahanslogan-slogan yangdapat memotivasi

Kelebihan

Prestasi dan kreatifitas siswamakin tinggi

Warga sekolah banyak

Pengamatan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 26

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

warga sekolahdisetiap sudut(ruangguru/karyawan,kamar mandi/toilet,lorong kelas, sudutsekolah, lapangan,halaman depansekolah, dll

Kelemahan

Slogan masih sedikit

Belum nampak

Belum dianggarkanPeluangAda ruangAncamanBelum dianggarkan

Tabel II-16.d. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan)

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

Sarana danPrasarana

Jumlah dankondisisaranapendidikansesuaistandar

Website sekolahbelum ada

Perlunyapembuatan websidesekolah sebagaisarana komunikasi,publikasi, dantransparansi publik

KelebihanPunya SDM memadaiKelemahan

Belum dianggarkan

Belum ada petugas khususPeluangAda ruangAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Kursi Tamanbelum ada

Perlunya tamanyang asri dilengkapitempat duduk santaisebagai wahanarekreasi , relaksasidan belajar

KelebihanPunya taman yang luas dan asriKelemahan

Belum ada tempat duduk ditaman

Belum dianggarkanPeluangAda ruang/taman yang bagusdan luasAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Toilet dan kamarmandi belum layak

Banyak tolitet siswayang tidak layakdengan indikatorpintu rusak, gelapdan kotor

Kelebihan

Toilet /kamar kecil siswabanyak

Toilet / kamar kecil gurujumlahnya memadai

Kelemahan

Kurang bersih

Kurang terawat

Belum dianggarkanPeluangPunya tolitet/kamar kecil yangbanyakAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Tempat Wudlubelum layak

Tempat wudluSebelah baratmasjid belum layak,belum nyamandilihat

Kelebihan

Mempunyai Masjid yang luasdan representatif

Secara aktif digunakan olehwarga sekolah untuk beribadah

Kelemahan

Tempat wudlu sebelah baratmasjid belum layak

Tempat wudlu sebelah utaramasjid belum terawat denganbaik dan pemakaiannya tidakmaksimal

Belum dianggarkanPeluangAda tempat wudluAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Tabel II-16.e. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan)

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

Sarana danPrasarana

Jumlah dankondisisaranapendidikansesuaistandar

Meja kursi LabMultimedia tidaklayak

Meja dan kursikomputer pada LabMultimedia banyakyang rusak

Kelebihan

Punya Lab multimedia yangbagus

Jumlah Komputer memadaiKelemahan

Meja kursi rusak

Belum dianggarkanPeluang

Pengamatan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 27

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

Mempunyai lab MultimediaAncamanBelum dianggarkan

Lab Bahasa Inggrisbelum berfungsioptimal

Lab Bahasa Inggrissudah tidak optimalkarena peralatansudah kedaluarsa

Kelebihan

Tersedianya ruang

Tersedianya komputerKelemahan

Program belum ada

Server belum adaPeluangAda ruang lab bahasaAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Laboratorium IPSbelum ada

Belum mempunyaiLab IPS untukmendukungpembelajaran mapelIPS

Kelebihan

Tersedianya SDM

Pembelajaran IPS makinberkembang

Kelemahan

Belum ada ruangan

Belum ada anggaranPeluangAdanya lahan yang luas untukmembangun gedungAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Jaringan internet/wiffi kurangmenjangkauseluruh kelas

Kelas-kelas diwilayah timur tidakterjangkau akseswifi untukpembelajaran

KelebihanSiswa aktif menggunakaninternet untuk menunjangpembelajaranKelemahan

Jangakauan wiffi terbatas

Belum dianggarkan

Pengamatan

CCTV banyak yangrusak

CCTV banyak yangrusak dan efektifitaspemakaiannyakurang

KelebihanPunya CCTV yang banyakKelemahan

Banyak yang rusak

Kurang optimalpemanfaatannya

Belum dianggarkanPeluangPunya CCTV yang banyak (21buah)AncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Tabel II-16.f. Hasil Pemetaan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan (lanjutan)

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

Sarana danPrasarana

Jumlah dankondisisaranapendidikansesuaistandar

Lapanganlompat jauhbelum standar

Lapangan lompatjauh sudah adanamun tidakstandar

KelebihanMempunyai lapangan Lompat jauhKelemahan

Lapangan belum standar

Belum dianggarkanPeluangAda ruangAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Ruangpamer/pajanghasil karyasiswa/pialabelum ada

Ruangpamer/pajanghasil karyasiswa/piala belumada sebagaiwahana apresiasihasil karya/prestasi siswa

KelebihanHasil kreatifitas ketrampilan siswabanyakKelemahan

Tidak ada ruang untuk apresiasi

Belum dianggarkanPeluangBanyaknya hasil ketrampilan siswaAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Ruang OSISbelumrepresentatif

Ruang OSIS belumdigunakanmaksimal karenaperabotnya yangkurang

Kelebihan

Aktifitas kegiatan OSIS tinggi

Ada ruang OSIS tetapi belumdimaksimalkan penggunaannya

Kelemahan

Perabot ruang OSIS kurang memadai

Belum dianggarkanPeluang

Pengamatan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 28

STANDARINDIKATOR

MUTUMASALAH AKAR MASALAH ANALISIS SWOT

SUMBERDATA

Ada ruangAncamanBelum dianggarkan

Ruang KepalaSekolah belumrepresentatif

Ruangan KepalaSekolah belumrepresentatif,kurang luas

Kelebihan

Kegiatan Kepala Sekolah yang padat ,termasuk menerima tamu

Seringnya Rapat koordinasi terbatasdiruang Kepala Sekolah

Kelemahan

Ruangan yang sempit

Belum dianggarkanPeluangAda ruangAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

Ruang Wakabelumrepresentatif

Ruang Wakabelumrepresentatif,kurang luas danterlalu jauhdengan ruangKepala Sekolah

KelebihanKegiatan Waka yang padatKelemahan

Ruang yang sempit

Terlalu jauh dengan ruang kepalasekolah

Belum dianggarkanPeluangAda ruangAncamanBelum dianggarkan

Pengamatan

3. Menyusun Rencana Pemenuhan Mutu dan Bedah RKAS

Berdasarkan hasil pemetaan mutu dan analisis permasalahan yang dilakukan, maka disusun prioritas

usulan program dan kegiatan pemenuhan mutu seperti disajikan dalam Tabel II-17 .

Tabel II-17.a. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo.

PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4

Pelatihan motivasi guruPelatihan motivasi dan karaktersiswa.

Pelatihan karakter building gurudanmurid

V

Pelatihan guru.

Program pelatiahan soal.

Lomba siswa

- Pelatihan guru untuk meningkatkanpembelajaran yang kreatif daninovatif sehingga kemampuanprosedural dan metakognitif siswameningkat.

- Latihan siswa dalam bentuk soalanalisis.

- Lomba penulisan essay

V

V

V

Pelatihan kreatifitas siswa

Lomba siswa

- Pelatihan siswa untuk meningkatkankreatifitas, inovasi dan produktifitassiswa.

- Lomba kreatifitas dan inovasi siswaberupa hasil produknya.

V

V

Meningkatkan penguasaan guruterhadap kurikulum sekolah.

Rapat Kerja Sekolah (RAKER) V

MeningkatanKompetensi GuruSMA Negeri 1 Karangmojo

Workshop PeningkatanKompetensiGuru SMA Negeri 1 Karangmojo.Agenda kegiatan :

Pendekatansaintifik

Model – model Pembelajaran

Pengembangan RPP

V

Memenuhi kekurangan buku ajar Pengadaan buku matapelajaran V

Melaksanakan supervisepembelajaran

Supervisi penerapan pendekatansaintifik

V

Peningkatankemampuan gurumenyusun soal model HOT

Peningkatan penguasaan gurudalam penyusunan rancanganpenilaian yang efektif, efisien

Raker penyusunan rancangan penilaianyang efektif dan efisienRaker / workshop penyusunan Soalmodel HOTMerancang penomoran untuk siswasaat kegiatan

V

V

V

Pengangkatan guru honorer/pemenuhan jam (Agama Katolikdan Bhs. Jawa, Sosiologi)

Usulan ke Dinas/Depag, BKD.Membuka lowongan.

V

Meningkatkan kualifikasi TK kejenjang yang lebih tinggi sesuai jobdescription yang dibutuhkan.

Kuliah , Pendidikan dan latihan.SK pembagian tugas yang jelas.Penempatan TK sesuai dengan

V

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 29

PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4

Meningkatkan kinerja. kemampuan.Pembinaan, Reward, punishment

Membuat ruang sebagai Pusatlayanan Informasi (service Center)

Penyiapan PetugasTelephoneKomputer

V

Tabel II-17.b. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo(lanjutan).

PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4

Membuat rambu-rambu/petunjuk yang jelas dilingkungansekolah

1. Pembuatan rambu-rambu/petunjukarah

2. Tenaga pemasangan

V

Membuat jalan khusus untukDifable (Tuna Netra)

Pembelian materialTenaga pelaksana

V

Membuat Ruang piket yangrepresentatif

1. Pembelian bahan/material2. Tenaga pelaksana

V

Membuat Ruang Tamu yangrepresentatif

Pembelian Meja kursi V

Membeli Layar LCD (Waall ScrenProyector) di setiap kelas

- Pembelian layar LCD- Tenaga pelaksana pemasangan

V

Membeli Perabot Ruang BK Pembelian :- meja kursi tamu- Almari khusus

V

Membuat Ruang TungguPelayanan

Pembuatan Kursi panjang V

Membuat Kursi panjang disetiapdepan kelas

Pembelian Kursi panjang V

Membuat Papan untukspanduk/poster/baliho permanen

Pembuatan tempat spanduk/baliho V

Membuat Papan Mading didepankelas

Pembutan Papan Mading V

Membuat slogan-slogan yangmemotivasi dan pembentukankarakter warga sekolah

Pembuatan slogan V

Membuat Webside Sekolah Pembuatan Webside V

Membuat Kursi Taman Pembuatan kursi Taman V

Merehab Toilet dan kamar mandiyang belum layak

Rehabilitasi Tolilet / kamar kecil : Pintu,Cat, Lampu, Keramik

V

Membuat Tempat Wudlu yanglayak

Pembuatan tempat wudlu V

Pembelian Meja kursi LabMultimedia

Pembelian meja kursi komputer V

Refitalisasi Lab Bahasa Inggris Pembelian program listening dan server V

Pembuatan Lab IPS (Geografi,ekonomi, sejarah, sosiologi)

Pembangunan Gedung

Pembelian Jaringan internet /wiffi Pembelian Wiffi

Perbaikan CCTV yang rusak Perbaikan CCTV V

Membuat Lapangan lompat jauh Perbaikan lapangan lompat jauh V

Membuat Ruang pamer/pajanghasil karya siswa/piala

Pembuatan ruang pamer/pajang V

Perbaikan Ruang OSIS Pembelian perabot meja kursi V

Rehab Ruang Kepala Sekolah Refitalisasi Gedung V

Rehab Ruang Waka Refitalisasi Gedung V

Rehab Ruang Guru dan Karyawan Refitalisasi Gedung V

Tabel II-17.c. Prioritas Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1 Karangmojo,Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1 Karangmojo(lanjutan).

PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4

Mengadakan Sosialisasi progam Sekolah.Menunjuk petugas khusus layananinformasi.Perluasan ruang layanan informasi.Pengadaan sarana ruang layananinformasi.Memotivasi guru untuk menggunakanWeb Sekolah secara aktif

Rapat kerja sekolah

Dibuatkan SK Kepala Sekolah

Rehap ruang layanan informasi.Pembelian mebeler

Pelatihan IT tentang Web.

V

V

V

V

Membuat/menyusun usulan dari masing-masing penanggungjawab penggunaanggaran berikut waktu pelaksanaankegiatan

Raker rencana angaran masing-masing penanggungjawab/coordinator pengguna anggaran

V

Penyusunan mekanisme penggunaananggaran secara optimal

Workshop penyusunan mekanismepenggunaan anggaran

V

Menyusun perubahan / penyesuaiananggaran pada pertengahan anggaranatau pada waktu yang diperlukan

FGD penentu kebijakan pengelolaanggaran dan coordinatorpengguna anggaran (Waka)

V

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 30

PROGRAM KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4

maksimal 2 kali setahun

Menyusun skala prioritas anggaran yangberimbang antara fisik dan non fisik

FGD penentu kebijakan pengelolaanggaran dankoordinatorpengguna anggaran

V

Setelah disusun prioritas program dan kegiatan

berdasarkan tingkat kepentingan (urgensi),

kemampuan sumber daya yang dimiliki sekolah,

kemudian disusun usulan program pemenuhan mutu

yang akan dimasukkan dalam Rencana Kegiatandan

Anggaran Sekolah (RKAS) SMA Negeri 1

Karangmojo. Tabel II-18 menyajikan rencana

pemenuhan mutu tahun 2017.

Tabel II-18.a. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1Karangmojo.

NO PERMASALAHAN PROGRAM KEGIATAN VOLUMEKEBUTUHAN

BIAYASUMBER

DAYA

1 Guru kurang memahamikurikulum sehingga kurangmemberikan keseimbanganantara pengembangan sikap,pengetahuan dan ketrampilan.

Meningkatkanpenguasaan guruterhadap kurikulumsekolah.

RAKER 1 ls Rp. 8.000.000 BOS

2 Guru belum memilikikompetensi yang memadaitentang penerapanpendekatan saintifik, model-model pembelajaran saintifiksehingga sebagian guru tidakmemiliki semangatmemperbaiki prosespembelajaran yangmendorong peserta didikmencari tahu dari berbagaisumberbelajar.

MeningkatanKompetensi GuruSMA Negeri 1Karangmojo

WorkshopPeningkatanKompetensi GuruAgenda kegiatan :

Pendekatansaintifik

Model – modelPembelajaran

PengembanganRPP

1 ls32 jpl

NS : 12 jpl xRp 100.000 =Rp 1.200.000Konsumsi :3x 65 x Rp25.000 =Rp 4.875.000ATK :65 x Rp25.000 = Rp1.625.000Total Rp7.700.000,00

Komite

Tabel II-18.b. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1Karangmojo (lanjutan)

NO PERMASALAHAN PROGRAM KEGIATAN VOLUMEKEBUTUHAN

BIAYASUMBER

DAYA

3 Sebagian guru belummemilikikemampuan menyusun soalulangan model HOT

siswa kurang mampumenyelesaikan soal ulanganmodel HOT

Peningkatankemampuan gurumenyusunsoal modelHOT

Raker penyusunanrancangan penilaianyang efektif danefisien

Raker / workshoppenyusunanSoal model HO

1 ls Rp .8000.000 BOS

4 Belum terpenuhinya tenagakependidikan yang kompetendi bidangnya

- Meningkatkankualifikasi TK kejenjang yang lebihtinggi sesuai jobdescription yangdibutuhkan.

- Meningkatkankinerja.

Pendidikan danlatihan.

Rp 3.000.000 komite

5 Belum mempunyai Layar LCD(Waall Scren Proyector) disetiap kelas

Membeli Layar LCD(Waall ScrenProyector) di setiapkelas

1. Pembelian layarLCD

2. Tenaga pelaksanapemasangan

21 layar 42.000.000 Komite/BOS

Website sekolah belumoptimal

MengoptimalkanWebsite Sekolah

PenyempurnaanWebside

1 Web 3.000.000 Komite/BOS

Ruang OSIS belumrepresentatif

Perbaikan Ruang OSIS Pembelian perabotmeja kursi untuk 20orang

1 set 10.000.000 Komite/BOS

6 Belum semua elemensekolah mengetahui programkerja sekolah.

Sebagian tenaga pendidikbelum memberikan umpanbalik yang yang maksimal.

Layanan informasi kepadapelanggan belum optimalBelum ada petugas khususlayanan informasi.

MengadakanSosialisasi progamSekolah.

Mengadakan Raker /sosialisasi /Pembinaan .

- Menunjuk petugaskhusus layananinformasi.

- Perluasan ruang

Rapat kerja sekolah

Raker / Pembinaan /Briefing

Dibuatkan SK KepalaSekolah

66 guru17 TU

66 guru

6 orangx 8 Jam

Sudahdianggarkandi Standar isi

Sudahdianggarkandi RKAS(Standar isi)

Sudahdianggarkandi RKAS(Sarpras)

BOS

BOS

BOS

BOS

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 31

NO PERMASALAHAN PROGRAM KEGIATAN VOLUMEKEBUTUHAN

BIAYASUMBER

DAYA

Ruang layanan informasisempit.

Sarana ruang layananinformasi tidak representatif.

Belum semua gurumemanfaatkan web sekolahsecara aktif

layanan informasi.

- Pengadaan saranaruang layananinformasi.

- Memotivasi guruuntukmenggunakan WebSekolah secara aktif

Rehap ruang layananinformasi.

Pembelian mebeler

Pelatihan IT tentangWeb.

3m x6m = 18m

2

1 Kabinet1 stelmejatamu

66orangguru

Sudahdianggarkandi RKAS(sarpras)

Sudahdianggarkandi RKAS(sarpras)

Sudahdianggarkandi RKAS(StandarProses)

BOS

BOS

Tabel II-18.c. Rencana Program Pemenuhan Mutu Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri1Karangmojo, Gunungkidul yang Akan Diusulkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMA Negeri1Karangmojo (lanjutan)

NO PERMASALAHAN PROGRAM KEGIATAN VOLUMEKEBUTUHAN

BIAYASUMBER

DAYA

7 Penetapan anggaran dalamRKAS belum sesuai denganvolume kegiatan yang akandilaksanakan dalam 1 tahunpelajaran / akademik

Membuat/menyusunusulan dari masing-masingpenanggungjawabpengguna anggaranberikut waktupelaksanaan kegiatan

Raker rencana angarandari masing-masingpenanggungjawab/coordinatorpengguna anggaran

1Rp.1000.000,-

Mekanisme penggunaananggaran belum diatur secaraoptimal

Penyusunanmekanismepenggunaan anggaransecara optimal

Workshoppenyusunanmekanismepenggunaan anggaran

1Rp.2000.000,-

Biaya Kegiatan yang tertera diRKAS tidak mencukupioperasional kegiatan

Menyusun perubahan/ penyesuaiananggaran padapertengahananggaran atau padawaktu yangdiperlukan maksimal2 kali setahun

FGD penentukebijakan pengelolaanggaran dancoordinator penggunaanggaran (Waka)

1Rp.1000.000,-

Anggaran komiteberkonsentrasi padapembangunan fisik

Menyusun skalaprioritas anggaranyang berimbangantara fisik - non fisik

FGD penentu kebijakanpengelola anggarandan koordinatorpengguna anggaran

1Rp.1000.000,0

4. Melaksanakan Rencana Pemenuhan Mutu

Tahapan siklus Sistem Penjaminan Mutu

Internal (SPMI) setelah penyusunan rencana

pemenuhan mutu adalah pelaksanaan rencana

pemenuhan mutu. Namun demikian, dengan

mempertimbangkan urgensi kegiatan dan jumlah

bantuan yang diberikan, pada program

pengembangan sekolah model Tahun 2016,

pelaksanaan pemenuhan mutu difokuskan pada

perbaikan perencanaan pembelajaran (review dan

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)) dan supervisi pelaksanaan pembelajaran.

Gambar 2.10 memperlihatkan dokumentasi review

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Supervisi

Pembelajaran di SMA Negeri 2 Wonosari,

Gunungkidul.

(a) (b)Gambar 2.10. Gambar (a) Aris Feriyanto, S.Pd, Instruktur Nasional Kurikulum 2013 dari SMA Negeri 1 Wonosarisedang menyampaikan materi tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Gambar (b) KegiatanpembekalanTim Supervisi Guru/Assesor PKG SMA Negeri 2 Wonosari. Nampak dalam Gambar, Mujiman,M.M PengawasPembina SMA Negeri 2 Wonosari sedang memberikan materi tentang supervisi pembelajaran dan penilaiankinerja guru.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 32

G. Wokshop Pengembangan Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah Imbas

Kegiatan pendampingan sekolah model

diharapkan dapat memberikan pengalaman

penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI),

serta diperoleh praktik-praktik baik (good practices)

penerapan siklus SPMI yang akan diimbaskan pada

sekolah imbas. Kegiatan Workshop Pengembangan

SPMI bagi sekolah imbas dilaksanakan untuk

mengimbaskan pengalaman (praktik baik)

pengembangan dan implementasi SPMI di sekolah

model kepada sekolah imbas, dengan cara

melibatkan Tim Penjaminan Mutu Daerah (pejabat

struktural dinas pendidikan kab/kota dan pengawas

sekolah) dan tim penjaminan mutu dari sekolah model

sebagai pemateri/narasumber.

Workshop disusun dengan dengan pola

32 jam pelatihan dengan materi mencakup konsep,

kebijakan, strategi implementasi penjaminan mutu

pendidikan internal di satuan pendidikan, serta praktik

baik implementasi SPMI baik praktik baik

pengembangan SPMI maupun praktik baik

pengelolaan pembelajaran. Struktur Program

Workshop i disajikan dalam Tabel II-19 dan Tabel II-

20 di bawah ini.

Tabel II-19. Struktur Program Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi

Sekolah Imbas Tahun 2016 untuk Kelas Manajemen : Praktik Baik Pengelolaan Manajemen Sekolah untuk

Mendukung Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal

NO MATERI WORKSHOP ALOKASI WAKTU (JPL)

1 MATERI UMUM

Kebijakan Kemendikbud tentang penjaminan mutu pendidikan : Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016

2

2 MATERI POKOK

Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan 2

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 2

Best Practices Implementasi SPMI pada Sekolah Model 6

Pemetaan Mutu Pendidikan 4

Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu 5

Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/Rencana Kerja Anggaran Sekolah 8

3 MATERI PENUNJANG

Rencana Tindak Lanjut dan komitmen 3

Jumlah 32

Tabel II-20. Struktur Program Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi

Sekolah Imbas Tahun 2016 untuk Kelas Akademik : Praktik Baik Pengelolaan Pembelajaran

NO MATERI WORKSHOP ALOKASI WAKTU (JPL)

1 MATERI UMUM

Kebijakan Kemendikbud tentang penjaminan mutu pendidikan : Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016

2

2 MATERI POKOK

Isu-isu Kritis Terkait Mutu Pendidikan 2

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 2

Best Practices Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran pada Sekolah Model 6

Penyusunan Perencanaan Pembelajaran dengan berbagai model, strategi, danmetode pembelajaran

8

Praktek Pembelajaran (peer teaching) 6

Supervisi Pembelajaran 3

3 MATERI PENUNJANG

Rencana Tindak Lanjut dan komitmen 3

Jumlah 32

Workshop SPMI bagi sekolah imbas ini dilaksanakan untuk membekali sekolah imbas tentang strategi

pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan praktik baik SPMI di sekolah model. Ruang lingkup

materi yang disampaikan disajikan dalam Tabel II-21.

Tabel II-21.a. Deskripsi Materi Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagiSekolah Imbas

NO MATERI DESKRIPSI MATERI

1Kebijakan DitjenDikdasmen Kemendikbudtentang PMP

1.1 Penjaminan mutu pendidikan ditinjau dari regulasi perundang-undangan :UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun2005, dan Permendikbud No 28 Tahun 2016 tentang Sistem PenjaminanMutu Pendidikan Dasar dan Menengah

1.2 Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah : Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

2Isu-isu Kritis Terkait MutuPendidikan

2.1 Menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini berdasarkanstandar nasional pendidikan.

2.2 Menggambarkan persoalan dan harapan terkait mutu pendidikan di sekolah

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 33

NO MATERI DESKRIPSI MATERI

masing-masing : terutama dalam bidang pengelolaan (manajemen sekolah)

3Konsep Sistem PenjaminanMutu Internal

3.1 Menggambarkan siklus penjaminan mutu internal3.2 Menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI3.3 Menjelaskan definisi dan tujuan tahapan dalam siklus SPMI

4Praktik Baik (GoodPractices) ImplementasiSPMI pada sekolah model

4.1 Menggambarkan tahapan-tahapan implementasi SPMI disekolah model :strategi, hambatan, dan pemecahannya

4.2 Praktik baik hasil implementasi SPMI : Sosialisasi SPMI kepada pemangku kepentingan sekolah. Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan sekolah : keanggotaan,

organisasi, rincian tugas, dan dukungan sekolah terhadap tim Pelaksanaan evaluasi diri/pemetaan mutu sekolah untuk memetakan

kondisi mutu sekolah Hasil pemetaan mutu sekolah Penyusunan Program Peningkatan Mutu berdasarkan pemetaan mutu

(usulan program Kerja Sekolah) Strategi implementasi Program peningkatan mutu : Penjaringan dan

pelibatan peran pemangku kepentingan dari luar sekolah.

5Pemetaan Mutu SatuanPendidikan

5.1 Prosedur dan mekanisme pemetaan mutu/EDS.5.2 Merefleksi pemahaman sekolah terkait tujuan EDS dan kegunaan profil

mutu sekolah5.3 Menggali pemahaman terhdap indikator-indikator dalam SNP5.4 praktek pemetaan mutu di satuan pendidikan :

menentukan indikator mutu berdasarkan SNP. menyusun atau memilih instrumen EDS yang sesuai dengan indikator

dalam SNP yang telah ditentukan sebelumnya menyusun gambaran kondisi sekolah sesuai indikator dan data yang

terkumpul. .

6Penyusunan RencanaPemenuhan Mutu

6.1 Menyusun rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan mutuEDS

6.2 Praktik penyusunan rencana pemenuhan mutu (usulan RKAS) melakukan analisis kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman

(SWOT) mengidentifikasikan masalah yang muncul dari analisis SWOT. menentukan akar permasalahan dari setiap masalah utama yang

ditemukan

7

Penyusunan RencanaKerja Sekolah/ RencanaKerja dan AnggaranSekolah

Praktik menyusun RKAS

menyusun skala prioritas permasalahan yang akan diselesaikan mengidentifikasi program dan kegiatan yang relevan untuk

menyelesaikan permasalahan menentukan indikator keberhasilan program dan kegiatan yang

direncanakan menetapkan target output setiap program dan kegiatan mengidentifikasi penanggung jawab, sasaran dan pihak yang terlibat

dalam setiap kegiatan mengidentifikasi sumber pembiayaan dan estimasi biaya

Tabel II-21.b. Deskripsi Materi Workshop Pembinaan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagiSekolah Imbas.

NO MATERI DESKRIPSI MATERI

8Praktik Baik (Good Practices)Perencanaan dan PengelolaanPembelajaran

8.1 Menggambarkan tahapan-tahapan penyusunan perencanaan pembelajaran8.2 Pemilihan model, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat8.3 Pemanfaatan berbagai sumber belajar8.4 Kegiatan Pengembangan diri dan ekstrakurikuler8.5 Contoh model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh

sekolah model8.6 Model review dan perbaikan RPP8.7 Supervisi pembelajaran dan tindak lanjutnya

9Perencanaan Pembelajarandengan berbagai model,strategi, dan metode

9.1 Praktek memilih model, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat9.2 Praktek menyusun RPP.

10Praktek PembelajaranTerbimbing (Peer Teaching)

Praktek melaksanakan pembelajaran menggunakan RPP yang disusun oleh masing-masing peserta

11 Supervisi Pembelajaran11.1 Tahapan, metode, dan teknik suervisi pembelajaran11.2 Instrumen Supervisi pembelajaran11.3 Laporan dan tindak lanjut supervisi

12Rencana Tindak Lanjut danKomitmen

menyusun rencana tindak lanjut pengembangan SPMI di sekolah meliputi kegiatansosialisasi SPMI, Pembentukan Tim Penjaminan Mutu, Implementasi RencanaPemenuhan Mutu, Peningkatan Kualitas Pembelajaran

13 Pre Test dan Post TestTes untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi workshop sebelum dansetelah kegiatan

Workshop SPMI bagi sekolah imbas

dilaksanakan pada tanggal 14 s.d. 24 November 2016

dengan jadwal dan jumlah peserta seperti disajikan

dalam Tabel II-22. Kegiatan ini dilaksanakan oleh

LPMP bekerjasama dengan sekolah model dan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 34

sekretariat penjaminan mutu pendidikan di masing- masing Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota

Tabel II-22. Rekapitulasi Waktu Pelaksanaan, Tempat, dan Jumlah Peserta Workshop SPMI Bagi Sekolah Imbas diProvinsi D. I. Yogyakarta Tahun 2016

No ANGKATAN WILAYAH WAKTU PELAKSANAAN TEMPATJUMLAH

PESERTA

1 Angkatan 1

Kab. Gunungkidul 14 – 17 Nov 2016 SMK N 2 Wonosari 80 orang

Kab. Sleman15 – 18 Nov 2016 SMP N 1 Godean

79 orang15 – 18 Nov 2016 SMA N 1 Kalasan

Kota Yogyakarta15 – 18 Nov 2016 SMP N 8 Yogyakarta

78 orang14 – 17 Nov 2016 SMA N 6 Yogyakarta

2 Angkatan 2Kab. Bantul 21 – 24 Nov 2016

Dinas Dikdas & DikmenBantul

79 orang

Kab. KulonProgo 21 – 24 Nov 2016 SMA N 1 WATES 80 orang

Jumlah Peserta 396 orang

Keterangan : Jumlah peserta yang diundang sebanyak 400 orang, peserta yang hadir sejumlah 396 orang.

Pada akhir kegiatan workshop, setiap sekolah

menandatangani komitmen untuk mengembangkan

SPMI, serta menuangkannya dalam bentuk rencana

implementasi SPMI yang memuat kegiatan :

1. Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

dan Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada

seluruh warga sekolah dan stakeholder terkait

seperti komite sekolah dan pengawas sekolah.

2. Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan

(Tim PMP)

3. Pemetaan mutu sekolah berdasarkan Standar

Nasional Pendidikan (SNP)

4. Penyusunan rencana pemenuhan mutu, mulai

dari analisis permasalahan sampai dengan

penyusunan program sekolah

5. Bedah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS) yaitu kegiatan me-review untuk

melakukan revisi RKAS jika memungkinkan atau

menginventaris kegiatan untuk penyusunan

RKAS tahun mendatang

6. Perbaikan proses pembelajaran mulai dari bedah

dokumen perencanaan pembelajaran, dan

supervisi pembelajaran

7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana

pemenuhan mutu

Rencana implementasi SPMI yang disusun oleh

satuan pendidikan akan dijadikan acuan oleh Tim

Pendamping dari Sekolah Model dan LPMP D.I.

Yogyakarta ketika melaksanakan pendampingan dan

pembimbingan pengembangan SPMI di sekolah

imbas.

(a) (b)

Gambar 2.11. Gambar (a Pembukaan Workshop Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di salah satuKabupaten/Kota. Gambar (b) Peserta kegiatan Workshop Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di salah satuKabupaten/Kota

H. Pendampingan Pengembangan Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) di

Sekolah Imbas

Pendampingan Pengembangan Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi sekolah

dilaksanakan untuk menguatkan dan membina

sekolah imbas agar dapat mengimplementasikan

SPMI, dengan mengacu pada praktik-praktik baik

(good practices) implementasi SPMI di sekolah model.

Oleh karena itu keterlibatan Tim Penjaminan Mutu

dari sekolah model sangat menentukan keberhasilan

pendampingan ini. Keterlibatan pendampingan dari

LPMP D.I. Yogyakarta untuk membantu peserta

Workshop SPMI dari sekolah imbas dalam

mensosialisasikan konsep SPMI sesuai dengan

Peraturan MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 28 Tahun 2016, serta memberikan arah

pendampingan sehingga sesuai dengan target dan

tujuan yang direncanakan. Namun demikian,

mengingat waktu pendampingan yang hanya

dilakukansebanyak 2 (kali) untuk setiap sekolah

imbas, maka dari 5 (lima) tahap pengembangan

SPMI, hanya kegiatan sosialisasi SPMI, pemetaan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 35

mutu sekolah, dan penyusunan rencana pemenuhan

mutu yang didampingi. Kegiatan pelaksanaan

rencana mutu (perbaikan pengelolaan sekolah dan

peningkatan proses pembelajaran), serta

evaluasi/audit dan peningkatan standar diharapkan

dilakukan sekolah secara mandiri. Tabel II-23

menyajikan deskripsi pelaksanaan masing-masing

kegiatan pendampingan.

Tabel II-23.a. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI) Tahun 2016 pada Sekolah Imbas.

No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan1 Sosialiasi

SistemPenjaminanMutuInternal(SPMI)

1.4.MensosialisasikanSistem PenjaminanMutu Pendidikan Dasardan Menengah

1.5.Menyusun strategi danmekanismepelaksanaan SPMI

1.6.Membentuk unit/timpenjaminan mutupendidikan di sekolah

1. PemaparanPermendikbud No 28Tahun 2016 TentangSistem Penjaminan MutuPendidikan Dasar danMenengah

2. Pemaparan Siklus danTahapan SPMI

3. Pemaparan Praktik Baik(good practices)implementasi SPMI diSekolah Model

4. Pembentukan Unit/TimPenjaminan MutuSekolah

a. Pemahamandan kesadaranwarga sekolahtentang SPMI

b. Kesepahamanseluruh wargasekolah dalammenerapanSPMI

c. SK TimPenjaminanMutu Sekolah

Fasilitasi danBimbingandari LPMPDIY dan TimPMP dariSekolahModel

2 PemetaanMutuSekolah

2.4.Sekolah trampilmelakukan EvaluasiDiri Sekolah (EDS)untuk memetakankondisi kinerja sekolahdalammengimplementasikanSNP

2.5.Sekolah trampilmelakukan analisisSWOT (Strength,Weakness, Opportunityand Threat –Kekuatan, Kelemahan,Peluang danAncaman) yang berisipotensi keunggulanberikut faktor-faktorpenghambat baikinternal maupuneksternal sekolah

2.6.Sekolah mampumengidentifikasi akarpermasalahan dalampemenuhan SNP

1. Merefleksi pemahamansekolah terkait tujuanEDS dan kegunaan profilmutu sekolah

2. menentukan indikatormutu berdasarkan SNP.

3. menyusun atau memilihinstrumen EDS yangsesuai dengan indikatordalam SNP yang telahditentukan sebelumnya

4. menyusun gambarankondisi sekolah sesuaiindikator dan data yangterkumpul.

5. melakukan analisisSWOT

6. mengidentifikasikanmasalah yang munculdari analisis SWOT.

7. menentukan akarpermasalahan dari setiapmasalah utama yangditemukan.

8. menyusun dokuman hasilpemetaan mutu

a. Dokumen hasilpemetaan(Profil MutuSekolah)

b. Hasil analisisSWOT

Dilakukansecara mandiridibimbing olehfasilitator dariTim PMPSekolahImbas

3 PenyusunanProgramPemenuhanMutu

3.4.Sekolah trampilmenyusun programpemenuhan mutumenindaklanjuti hasilpemetaan mutu/EDS

3.5.Sekolah trampilmelakukanperencanaan untukmengatasi permasalahsesuai dengan skalaprioritas

1. menyusun prioritaspermasalahan yangdiselesaikan,mempertimbangkanketersediaan sumberdayadan tingkat kepentingan

2. merencanakan programdan kegiatan yang relevanuntuk menyelesaikanpermasalahan.

a. Dokumenrencanapemenuhanmemuatprogram,kegiatan,sasaran,penanggungjawab, indikatorkeberhasilan,pihak yangterlibat dantarget capaian

Fasilitasi danBimbingandari LPMPDIY dan TimPMP dariSekolahModel

Tabel II-23.b. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI) Tahun 2016 (Lanjutan).

No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan3 Penyusunan

ProgramPemenuhanMutu (lanjutan)

3.6.Sekolah trampilmelakukanperencanaan untukmengatasipermasalah sesuaidengan skalaprioritas (Lanjutan)

3. menentukan indikatorkeberhasilan programdan kegiatan yangdirencanakan sekolah.

4. menetapkan targetoutput setiap programdan kegiatan yangdirencanakan sekolah.

5. mengidentifikasipenanggung jawab,sasaran dan pihak yangterlibat dalam kegiatan .

6. melakukan kajian RKASyang ada disekolahberdasarkan hasilpemetaan danperencanaan.

b. Hasil revisidan usulanRKAS.

Fasilitasi danBimbingan dariLPMP DIY danTim PMP dariSekolah Model

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 36

No Kegiatan Tujuan Deskripsi Kegiatan Hasil Kegiatan Keterangan7. Membahas bersama

untuk mengidentifikasirevisi program dan/ataukegiatan dalam RKAS(jika memungkinkan)atau menginventariskegiatan untukpenyusunan RKAStahun mendatangberdasarkan prioritas.

Berdasarkan deskripsi pelaksanaan kegiatan

pendampingan padaTabel II-23 maka dokumen hasil

kegiatan pendampingan adalah :

a. Surat Keputusan Kepala Sekolah Tentang

Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah

sesuai dengan permendikbud nomor 28 tahun

2016 dan kebutuhan sekolah.

b. Hasil pemetaan sekolah (Profil Mutu Sekolah)

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

c. Hasil analisis pemasalahan mutu dan analisis

SWOT

d. Dokumen review RKAS, dan

e. Dokumen rencana pemenuhan mutu, yaitu

program dan kegiatan peningkatan mutu yang

akan diusulkan dalam RKAS tahun berikutnya.

(a) (b)Gambar 2.12. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di SMA Negeri 1Semin, Gunungkidul. Gambar (a) Kepala SMAN 2 Wonosari, Drs. Leladi Budhie Mulya, M.Pd, sedang Memaparkanpraktik baik (good practices) implementasi SPMI di SMAN 2 Wonosari. Gambar (b) Kegiatan pemaparan hasilpemetaan mutu dan rencana pemenuhan mutu di SMA N 1 Semin. Tampak pendamping dari SMAN 2 Wonosarimemberikan masukan perbaikan, didampingi oleh Kepala SMAN 1 Semin dan pendamping dari LPMP D.I.Yogyakarta.

(a) (b)

(c) (d)Gambar 2.13. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengembangan SPMI Bagi Sekolah Imbas di SMA Negeri 1Karangmojo. Gambar (a) dan (b) Kegiatan pemetaan mutu dan penyusunan rencanapemenuhan mutu. Gambar (c)Presentasi hasil pemetaan mutu dan rencana pemenuhan mutu. Gambar (d) Pendamping dari Sekolah Model, SMANegeri 2 Wonosari, Dra. RR Yayuk Sri Rahayu, menanggapi dan memberikan masukan terhadap hasil pemetaan danrencana pemenuhan mutu yang disusun.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 37

I. Diseminasi Program Sekolah Model : Potret

Sekolah Model

Program Pengembangan Sekolah Model dan

Sekolah Imbas Implementasi Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) dirancang untuk

mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang

akan menjadi model penerapan penjaminan mutu

pendidikan secara mandiri, sehingga dapat dijadikan

sebagai model bagi satuan pendidikan lain yang akan

menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI). Sekolah model diharapkan dapat

mengimbaskan pelaksanaan penjaminan mutu

sehingga SPMI sesuai dengan Permendikbud 28

Tahun 2016 dapat segera di implementasikan oleh

seluruh sekolah di DaerahIstimewa Yogyakarta.

Diseminasi Program Sekolah Model melalui

kegiatan potret sekolah model, dilaksanakan untuk

mensosialisasikan permendikbud 28 tahun 2016,

praktik baik imlementasi SPMI di sekolah model, serta

menyusun strategi percepatan implementasi SPME

dan SPMI di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan

dilaksanakan di LPMP D.I. Yogyakarta pada 19 s.d 21

Desember 2016 dalam bentuk seminar dan diskusi.

Narasumber dan pemateri adalah perwakilan dariTim

PMP-PD, kepala sekolah model, serta fasilitator dari

LPMP D.I. Yogyakarta. Agar pengimbasan

implementasi SPMI ke seluruh sekolah dapat berjalan

dengan cepat maka peserta yang hadir dalam

kegiatan ini terdiri dari pejabat struktural dinas

pendidikan provinsi/kabupaten/kota, koordinator

pengawas sekolah dari masing-masing dinas

pendidikan, serta penjabat struktural Kanwil

KEMENAG Daerah Istimewa Yogyakarta dengan

rincian seperti tercantum dalam Tabel II-24.

Tabel II-24. Rekapitulasi Peserta Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi SistemPenjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model.

NO UNIT KERJA UNSUR JUMLAH

1Dinas Dikpora Kab.Sleman

Pejabat Struktural 1 orang

Pengawas Sekolah 4 orang

2Dinas Dikpora Kab.Gunungkidul

Pejabat Struktural 1 orang

Pengawas Sekolah 4 orang

3Dinas Pendidikan KotaYogyakarta

Pejabat Struktural 1 orang

Pengawas Sekolah 4 orang

4Dinas Pendidikan DasarKab. Bantul

Pejabat Struktural 1 orang

Pengawas Sekolah 2 orang

5Dinas Dikmenof Kab.Bantul

Pejabat Struktural 1 orang

Pengawas Sekolah 2 orang

6Dinas Pendidikan Kab.Kulon Progo

Pejabat Struktural -

Pengawas Sekolah 4 orang

7 Kanwil KEMENAG DIYPejabat Struktural 2 orang

Kepala Sekolah 2 orang

Tabel II-26. Pemateri pada Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model Implementasi SistemPenjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model.

No Nama Jabatan Keterangan

1 Dr. Subiyantoro,M.Pd Kepala LPMP DIY Narasumber Daearah

2 Drs. SurayaKabid Program & Standarisasi Dinas DikporaDIY

Praktisi

3Dra. Titi Sulistiyani,M.Pd

Kasi PMS LPMP DIY Fasilator Program SPMI LPMP DIY

4 Drs. Rochmat, M.Pd Kasubbag ADP TimPMP Dinas Kota YK

5Wiwik Indriyati, S.Pd,M.Si

Kepala SMK 5 Yogyakarta Pemateri dari Sekolah Model

6Drs. Isdarmoko, M.Pd.MM.Par

Kepala SMA 1 Kasihan Pemateri dari Sekolah Model

7 Agung Miyana, S.Pd. SMP 1 Sewon Pemateri dari Sekolah Model

8Drs. AndarJumailan,MM

Kepala SD Muh Al Mujahidin Wonosari Pemateri dari Sekolah Model

9 Sugiyanta, M.Pd Widyaisawa LPMP DIY Fasilitator Nasional SPMI

Seperti telah disebutkan kegiatan ini

dirancang untuk mempercepat implementasi SPMI

sesuai tuntutan Permendikbud 28 tahun 2016,

mensosialisasikan praktik baik implementasi SPMI di

sekolah model, serta untuk menyusun strategi

percepatan implementasi SPMI dan SPME di Daerah

Istimewa Yogyakarta. Untuk mendukung pencapaian

tujuan tersebut, materi yang dipaparkan seperti

disajikan dalam Tabel II-27.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 38

Tabel II-26. Materi Paparan dalam Kegiatan Diseminasi Program Pengembangan Sekolah Model ImplementasiSistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2016 melalui Kegiatan Potret Sekolah Model.

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

(g) (h)

NO MATERI PEMATERI

1Kebijakan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi D.I. Yogyakartatentang penjaminan mutu pendidikan

Drs. Suraya

2Sosialisasi Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 Tentang SistemPenjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

Dr. Subiyantoro, M.Pd.

3Konsep dan Strategi Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI) di Satuan Pendidikan

Drs. Rochmat, M.Pd

4Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas SPMI LPMPD.I. Yogyakarta Tahun 2016

Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd.

5Praktik baik Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) diSekolah Model

Wiwik Indriyani, S.Pd, M.Si

Drs. Isdarmoko, M.Pd., M.Par

Agung Miyana, S.Pd.

Drs. Andar Jumailan, MM

9Diskusi dan Tindak Lanjut : Penyusunan Strategi Pengembangan SPMImasing-masing Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota

Dra. Titi Sulistiyani, M.Pd.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 39

Gambar 2.13. Dokumentasi Kegiatan Diseminasi Program Sekolah Model : Potret Sekolah Model. Gambar (a)Drs.Suroyo, Kabid Perencanaan dan Standarisasi Dikpora DIY sedang memaparkan materi, (b) PemaparanMateri Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, oleh Dr. Sugiyanta, M.Pd. Gambar (c) Pemaparan Konsep danStrategi Pengembangan SPMI oleh Drs. Rochmat, M.Pd, Gambar (d, e, f) Pemaparan materi Praktik BaikImplementasi SPMI di Sekolah Model, Gambar (g) Diskusi Penyusunan Strategi Percepatan Implementasi SPMEdan SPMI, Gambar (H) Peserta serius mengikuti kegiatan

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 52

BAB III

KESIMPULAN, HAMBATAN, DAN

REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan Program

Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI) LPMP D.I. Yogyakarta Tahun 2016 yang

diberikan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut :

1. Program sekolah model dan sekolah imbas

Sistem Penjaminan Mutu Internal dapat

berjalan dengan baik. Seluruh rangkaian

kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

mulai dari kegiatan sosialisasi program,

koordinasi pelaksanaan program, penentuan

sekolah model dan sekolah imbas,

pembentukan Tim Penjaminan Mutu

Pendidikan-Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD),

Peningkatan Kapasitas Tim PMP-PD dalam

penjaminan mutu pendidikan, Workshop Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Sekolah

Model dan Sekolah Imbas, Pendampingan

Pengembangan SPMI pada Sekolah Model,

Pengimbasan Praktik-Praktik Baik (Good

Practices) Implementasi SPMI kepada Sekolah

Imbas, serta diseminasi program sekolah

model dan sekolah imbasi mplementasi SPMI

kepada seluruh stakeholder pendidikan di

Daerah Istimewa Yogyakarta melalui kegiatan

potret sekolah model.

2. Fasilitasi dan pendampingan yang diberikan

mampu menginspirasi sekolah

mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu

Internal terutama pada tahap sosialisasi SPMI,

pembentukan Tim Penjaminan Mutu

Pendidikan di Satuan Pendidikan, pemetaan

mutu sekolah, penyusunan rencana

pemenuhan mutu dan peningkatan mutu,

perencanaan pembelajaran dan supervisi

pembelajaran. Namun demikian, fasilitasi

pelaksanaan rencana pemenuhan mutu hanya

dapat dilakukan untuk kegiatan review RPP

dan supervisi pembelajaran.

3. Tahapan monitoring, evaluasi dan audit internal

belum dapat dilaksanakan secara optimal oleh

sekolah model maupun sekolah imbas. Hal ini

karena pembekalan fasilitator nasional maupun

panduan teknis yang disusun oleh Satuan

Tugas Penjaminan Mutu Pendidikan belum

memuat secara jelas tahapan dan dokumen-

dokumen yang diperlukan pada kegiatan audit

mutu.

4. Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah

Daerah (Tim PMP-PD) yang dibentuk belum

efektif untuk mendukung implementasi Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan

Menengah. Hal ini sangat disayangkan karena

keberhasilan pengembangan Penjaminan Mutu

Pendidikan, baik penjaminan mutu eksternal

(SPME) maupun penjaminan mutu internal

(SPMI) sangat dipengaruhi oleh komitmen

sekolah dan pemangku kepentingan yang

terlibat sesuai dengan tugas,fungsi dan

kewenangan masing-masing mulai dari

persiapan, pelaksanaan sampai dengan

evaluasi dan pelaporan.

B. Hambatan

Meskipun Program Pengembangan

Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) LPMP D.I.

Yogyakarta Tahun 2016 dapat berjalan dengan

baik, namun masih terdapat hambatan yaitu :

1. Adanya revisi dan penyesuaian anggaran

secara berulang (lebih dari satu kali) pada saat

pelaksanaan program.

2. Petunjuk teknis dan panduan program masih

menimbulkan pemahaman yang beragam dan

belum diterima saat kegiatan di LPMP sudah

dimulai.

3. Aplikasi Pemetaan Mutu Pendidikan beberapa

kali mengalami update disaat sekolah sudah

menggunakan aplikasi tersebut sehingga

menimbulkan berbagai kendala teknis.

Disamping itu, output hasil pemetaan mutu

pendidikan menggunakan aplikasi PMP (profil

mutu sekolah) tidak bisa langsung diperoleh

oleh sekolah, sehingga tidak dapat digunakan

untuk mendukung kegiatan pengembangan

sekolah model SPMI.

4. Pelatihan Fasilitator Nasional (fasnas)

pengembangan SPMI baru dilaksanakan pada

bulan Juni 2016 mengakibatkan Program

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 53

pengembangan SPMI di sekolah model dan

sekolah imbas belum sesuai dengan frame

waktu dalam petunjuk teknis yang disusun oleh

Satgas PMP Ditjen Dikdasmen Kemendikbud (±

6 bulan).

5. Panduan teknis yang disusun oleh Satgas PMP

Ditjen Dikdasmen Kemendikbud belum

menjelaskan dan memberikan contoh dokumen

SPMI (dokumen Kebijakan, Dokumen

Standar,dan Dokumen Formulir) sebagaimana

disebutkan dalam Permendikbud No. 28 Tahun

2016 pasal 11 ayat 1 point b. Disamping itu,

panduan teknis yang disusun juga belum

mengaitkan dengan beberapa peraturan lain

tentang layanan publik, seperti Peraturan

Menteri PAN dan RB no 35 tentang Pedoman

Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Administrasi Pemerintahan.

6. Belum adanya Panduan/Surat

Edaran/PetunjukTeknis Dirjen Dikdasmen

Kemendikbud yang menjembatani kaitan hasil

SPMI dengan pelaksanaan SPME sebagaimana

termuat dalam pasal 3 ayat 4 Permendikbud No.

28 tahun 2016.

C. Rekomendasi

Pengembangan sekolah model dan

sekolah imbas implementasi Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) yang telah dilakukan

sebaiknya ditindaklanjuti dengan :

1. Kesepakatan kerjasama antara pemerintah

daerah dan LPMP untuk menjalankan

pengembangan sekolah model dan

pengimbasan dalam rangka penjaminan mutu

pendidikan di daerahnya.

2. Komitmen penyediaan anggaran peningkatan

mutu pendidikan oleh pemerintah daerah.

3. Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan

daerah untuk membantu pemerintah daerah

dalam menjamin mutu pendidikan dengan

melibatkan unsur pemerintah daerah di luar

dinas pendidikan seperti Badan Akreditasi dan

BAPPEDA.

4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

memberdayakan fasilitator pendamping yang

telah dilatih di LPMP D.I. Yogyakarta,

khususnya pengawas sekolah untuk melakukan

pembinaan SPMI di sekolah binaan masing-

masing.

5. Kegiatan-kegiatan pendukung program yang

dilaksanakan oleh Direktorat jenderal

Dikdasmen Kemendikbud, seperti Koordinasi

Program, Pelatihan Fasilitator Nasional (fasnas)

pengembangan SPMI, maupun pemetaan mutu,

dilaksanakan lebih awal sehingga rangkaian

kegiatan sesuai dengan frame waktu dalam

petunjuk teknis yang disusun oleh Satgas PMP

Ditjen Dikdasmen Kemendikbud

6. Panduan teknis yang disusun oleh Satgas PMP

Ditjen Dikdasmen Kemendikbud menjelaskan

dan memberikan contoh dokumen SPMI

(dokumen Kebijakan, Dokumen Standar,dan

Dokumen Formulir) sebagaimana disebutkan

dalam Permendikbud No. 28 Tahun 2016 pasal

11 ayat 1 point b. Disamping itu, panduan teknis

yang disusun juga perlu mengaitkan dengan

beberapa peraturan lain tentang layanan publik,

seperti Peraturan Menteri PAN dan RB no 35

tentang Pedoman Penyusunan Standar

Operasional Prosedur Administrasi

Pemerintahan.

7. Direktorat Jenderal Dikdasmen Kemendikbud

diharapkan menerbitkan Panduan/Surat

Edaran/PetunjukTeknis untuk mendorong kaitan

dan sinkronisasi imlementasi SPMI dengan

pelaksanaan SPME sebagaimana termuat

dalam pasal 3 ayat 4 Permendikbud No. 28

tahun 2016.

Laporan Program Pengembangan Sekolah Model dan Sekolah Imbas Implementasi SPMI Tahun 2016 | 0