chapter 20 imbalan kerja

8
Chapter 20 : Imbalan Kerja. Jenis jenis imbalan Kerja. Perlakuan Akuntansi atas imbalan kerja diatur dalam PSAK 24 (revisi 13) Imbalan kerja. PSAK 24 (Revisi 13) berlaku untuk pemberi kerja mencakup imbalan kerja jangka pendek (seperti gaji,bonus,cuti berimbalan),pesangon,imbalan pascakerja (seperti pesiun,THT),dan imbalan kerja jangka panjang lainnya (seperti:cuti berimbalan jangka panjang,jubilee,imbalan cacat permanen). Imbalan Kerja Jangka Pendek. Imbalan Kerja Jangka Pendek adalah imbalan kerja yang diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberi jasa.Imbalan kerja jenis ini tidak mencakup pesangon.Walaupun jatuh temponya juga dalam jangka pendek,namun pesangon terjadi karena pemutusan hubungan kerja,bukan karena jasa karyawan sehingga perlu diatur secara khusus.Imbalan kerja jangka pendek pada umumnya mencakup gaji,upah,iuran jaminan sosial,cuti berimbalan,bagi laba dan bonus,atau imbalan lainnya seperti rumah dan Kendaraan dinas. Perlakuan Akuntansi. Seluruh nilai imbalan yang menjadi hak karyawan diakui sebagai beban ,kecuali jika imbalan tersebut termasuk kedalam biaya produksi persediaan atau perolehan aset tetap,maka harus dikapitalisasikan sesuai ketentuan PSAK 14 (Revisi 2008) persediaan dan PSAK 16 (revisi 2011) Aset tetap.jika terdapat imbalan yang terutang maka akan diakui sebagai liabilitas. Perlakuan akuntansi khusus diterapkan pada cuti berimbalan dan bagi laba dan bonus. Perlakuan Akuntansi atas imbalan kerja jangka pendek relatif sederhana karena tidak memerlukan perhitungan aktuaria dan tidak di

Upload: yoga

Post on 08-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Chapter 20 : Imbalan Kerja. Jenis jenis imbalan Kerja.Perlakuan Akuntansi atas imbalan kerja diatur dalam PSAK 24 (revisi 13) Imbalan kerja. PSAK 24 (Revisi 13) berlaku untuk pemberi kerja mencakup imbalan kerja jangka pendek (seperti gaji,bonus,cuti berimbalan),pesangon,imbalan pascakerja (seperti pesiun,THT),dan imbalan kerja jangka panjang lainnya (seperti:cuti berimbalan jangka panjang,jubilee,imbalan cacat permanen). Imbalan Kerja Jangka Pendek.Imbalan Kerja Jangka Pendek adalah imbalan kerja yang diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberi jasa.Imbalan kerja jenis ini tidak mencakup pesangon.Walaupun jatuh temponya juga dalam jangka pendek,namun pesangon terjadi karena pemutusan hubungan kerja,bukan karena jasa karyawan sehingga perlu diatur secara khusus.Imbalan kerja jangka pendek pada umumnya mencakup gaji,upah,iuran jaminan sosial,cuti berimbalan,bagi laba dan bonus,atau imbalan lainnya seperti rumah dan Kendaraan dinas.Perlakuan Akuntansi.Seluruh nilai imbalan yang menjadi hak karyawan diakui sebagai beban ,kecuali jika imbalan tersebut termasuk kedalam biaya produksi persediaan atau perolehan aset tetap,maka harus dikapitalisasikan sesuai ketentuan PSAK 14 (Revisi 2008) persediaan dan PSAK 16 (revisi 2011) Aset tetap.jika terdapat imbalan yang terutang maka akan diakui sebagai liabilitas. Perlakuan Akuntansi atas imbalan kerja jangka pendek relatif sederhana karena tidak memerlukan perhitungan aktuaria dan tidak di diskontokan.

Perlakuan akuntansi khusus diterapkan pada cuti berimbalan dan bagi laba dan bonus.Cuti berimbalan adalah hak cuti yang memberikan kompensasi berupa imbalan.cuti berimbalan ada yang dapat diakumulasikan,yaitu dapat digunakan di masa depan jika cuti tahun ini tidak diambil seluruhnya.banyak praktik yang terkait cuti berimbalan di berbagai perusahaan.pada sebagian rogram,imbalan diberikan jika cuti tersebut diambil,sehingga karyawan yang mengambil cuti akan mendapatkan kompensasi.sementara pada program lain,imbalan akan diterima jika karyawan tidak mengambil cuti.prinsipnya adala perusahaan harus mengakui beban sebesar perkiraan :1. Imbalan yang akan diterima pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak cuti berimbalan dimasa depan,jika cuti boleh diakumulasikan,dan2. Imbalan yang diterima pada saat cut terjadi,jika cuti tidak boleh diakumulasi.

Sementara pada bagi laba dan bonus,perusahaan harus mengakui beban sebesar perkiraan pembayaran bagi laba dan bonus apabila:1. Terdapat kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atas pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu,dan2. Kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

Pesangon.Pesangon adalah imbalan yang terutang akibat PKK, baik yang berasal dari keputusan perusahaan (diberhentikan) ataupun keputusan karyawan atas tawaran perusahaan (sukarela).pembayaran pesangon harus dalam bentuk tunai,kecuali karyawan menyetujui pembayaran dalam bentuk nontunai.Pengakuan Akuntansi.Perusahaan mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal diantara :1. Ketika penawaran atas imbalan tersebut tidak dapat ditarik kembali ;dan2. Ketika biaya biaya terkait restrukturisasi telah diakui sesuai PSAK 57 (revisi 2009 ) provisi,liabilitas kontinjensi,dan aset kontinjensi.Perusahaan dikatakan tidak dapat lagi menarik pesangon yang ditawarkan secara sukarela pada waktu yang lebih awal antara :1. Ketika pekerja menerima tawaran ;dan2. Ketika pembatasan ( misalnya:persyaratan umum,peraturan atau kontraktual atau pembatasan lainnya)atas kemampuan entitas untuk menarik tawaran berlaku.Jika pesangon terutang sebagai akibat dari keputusan perusahaan,maka perusahaan tidak dapat lagi menarik tawaran ketika perusahaan telah mengomunikasikan kepada pekerja yang terkena dampak.pengukuran nilai pesangon sama dengan imbalan kerja jangka pendek (tak terdiskonto), kecuali jika pesangon PKK jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan,maka diterapkan seperti imbalan kerja jangka panjang lainnya (terdiskonto).pesangon hanya terkait dengan jasa yang diberikan oleh karyawan,bukan terkait pertukaran jasa dimasa depan.Bagaimana pesangon diakui sebagai beban ? pesangon harus diukur berdasarkan jumlah pekerja yang diperkirakan akan menerima tawaran tersebut. Imbalan PascaKerjaImbalan Kerja pasca kerja biasa disebut dengan nama pensiun,namun imbalan pascakerja tidak hanya mencakup pensiun,tapi semua imbalan yang akan diterima karyawan setelah masa kerja selesai,seperti asuransi dan tunjangan kesehatan pascakerja.jadi imbalan pascakerja adalah imbalan kerja yang disediakan perusahaan (selain Pesangon) dan akan diberikan kepada pekerja setelah menyelesaikan masa kerjana. Pesangon bukan merupakan imbalan pascakerja karena karyawan berhenti sebelum masa kerja normalnya.Berdasarkan Undang Undang no 11 tahun 1992 tentang dana pensiun,program imbalan pascakerja harus dikelola oleh entitas terpisah yang disebut Dana Pensiun.perusahaan hanya menyediakan dana berupa iuran kepada dana pensiun.oleh karena itu,pembukuan atas program imbalan pascakerja juga terpisah dari pembukuan perusahaan ebagai pemberi kerja.hal ini ditujukan agar dana tersebut tidak bercampur dengan dana perusahaan dan untuk melindungi ketersediaan dana tersebut bagi karyawan pada saat pensiun nanti.Program imbalan pascakerja terdiri atas 2 jenis,bergantung dengan karakteristiknya yaitu :1. Program Iuran Pasti,yaitu pemberi kerja membayar iuran sebesar jumlah yang sudah ditetapkan kapada dana pensiun.pada program iuran pasti,pemberi kerja tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika dana pensiun tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan kerja terkait dengan jasa yang diberikan oleh pekerja pada periode berjalan dan periode sebelumnya .2. Program Imbalan Pasti,yaitu pemberi kerja wajib membayar sesuai dengan imbalan yang disepakati akan diterima pekerja saat selesai masa kerja nanti.oleh karena itu,pemberi kerja memliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika dana pensiun tidsk memiliki aset (dana) yang cukup untuk membayar seluruh imbalan kerja sebesar nilai yang disepakati. Dana atas program mbalan pascakerja haruslah dikelola secara terpisah dari kekayaan perusahaan. Dana pensiun dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) : yaitu dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja untuk menyelenggarakan program imbalan pasti atau program iuran pasti.2. Dana Pensiun Lembaga keuangan (DPLK) : yaitu dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyeenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan,baik karyawan maupun pekerja mandiri. Program multipemberi kerja adalah program imbalan pascakerja yang menyatukan aset yang dikontribusi dari beberapa entitas yang tidak sepengendali dan menggunakan aset tersebut untuk memberikan imbalan kepada para pekerja lebih dari satu entitas.berdasarkan undang undang no.40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional,program jaminan sosial dibentuk untuk seluruh entitas (atau seluruh entitas dalam katagori tertentu) dan dilaksanakan oleh pemerintah atau badan lain yang tidak dikendaikan atau dipengaruhi oleh entitas.Berdasarkan PSAK ( Revisi 2013 ),perusahaan mencatat program jaminan sosial dengan cara yang sama seperti program multipemberi kerja. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya.Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya adalah imbalan kerja ( selain imbalan Pascakerja dan pesangon ) yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir priode pelaporan saat pekerja memberi jasanya. Imbalan ini dapat meliputi cti-berimbalan jangka panjang dan imbalan cacat permanen serta bonus dan kompensasi lainnya yang dibayarkan lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Berbeda dengan imbalan pascakerja,imbalan kerja jangka panjang lainnya dibayarkan kepada pekerja selagi masih kerja.Perlakuan Akuntansi.Untuk Imbalan Kerja jangka panjang lainnya,perusahaan menghitung total nilai neto dari jumlah berikut :1. Biaya Jasa;2. Biaya bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto,dan3. Pengukuran kembali dari liabilitas (aset) imbalan pasti neto.Nilai neto tersebut diakui didalam laba rugi ( kecuali jika terdapat SAK lain yang mensyaratkan atau mengizinkan jumlah tersebut termasuk dalam biaya perolehan aset). Imbalan Pascakerja.

Program Iuran Pasti.PSAK 24 (Revisi 2010) menyatakan bahwa program iuran pasti adalah suatu program imbalan pascakerja dimana pemeri kerja membayar iuran sebesar jumlah yang sudah dtetapkan kepada dana pensiun,namun jumlah imbalan yang akan dibayarkan tidak ditentukan karena tergantung dari ketersediaan aset program.Perlakuan Akuntansi.Pada program iuran pasti,pemberi kerja (perusahaan) akanmembayar iuran atas periode (biasanya bulanan) ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan.seluruh iuran yang jatuh tempo untuk bulan tersebut dicatat sebagai beban,kecuali jika dicatat sebagai perolehan aset (persediaan atau aset tetap) sesuai ketentuan pada PSAK 14 (revisi 2008) dan 16 (Revisi 2011).jiak perusahaan telah membayar seluruh iuran yang jatuh tempo untuk bulan tersebut,maka tidak ada liabilitas yang diakui pada bulan tersebut.namun jika perusahaan belum membayar atau baru membayar sebagian dari iuran yang telah jatuh tempo,maka atas jumlah yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Program Imbalan Pasti.PSAK 24 (revisi 2010) menatakan bahwa program iuran pasti adalah suatu program imbalan pascakerja dimana pemnberi kerja wajib membayar sesuai dengan imbalan yang disepakati bagi pekerja saat selesai masa kerja nanti. Pemberi kerja maemiliki kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika dana pensiun tidak memiliki aset (dana) yang cukup untuk membayar seluruh imbalan kerja sebesar nilai yang telah disepakati.Program imbalan pasti memiliki kewajiban hukum dan kostruktif untuk memenuhi pembayaran imbalan pada saat pensiun ,yang disebut kewajiban imbalan pasti.perlakuan akuntansi atas imbalan kerja pasti telah menglami revsisi sesuai ketentuan pada PSAK 24 (revisi 213) yang menggantikan PSA 24 (revisi2010).akuntansi untuk imbalan pasti lebih kompleks karena membutuhkan adanya asumsi aktuaria untuk mengatur liabilitas dan beban yang harus diakui,serta kemungkinan menimbulkan keuntungan dan kerugian aktuaria.1. Kewajiban Imbalan Pasti.Kewajiban Imbalan Pasti adalah imbalan yang akan dibayarkan dimasa depan atas jasa pekerja periode berjalan dan periode periode lalu.kewajiban masa depan tersebut diukur pada tanggal pelaporan sebesr nilai kini menggunakan tingkat diskonto ,yang selanjutnya disebut dengan Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti ( NKKIP ).Faktor faktor tang memengaruhi NilI Kini Imbalan Pasti :1. Biaya jasa,mencakup:a. Biaya Jasa Kini,Yaitu kenaikan nilai Kewajiban Imbalan Pasti atas jasa pekerja dalam periode berjalan.dengan bertambahnya masa kerja satu periode,maka menimbulkan biaya jasa kini pada periode tersebut dan menyebabkan peningkatan NKKIP yang akan dibayar nanti.b. Biaya Jasa Lalu,yaitu perubahan NKKIP akibat perusahaan pernah melakukan amendemen program imbalan pasti atau melakukan kuartailmen ( penurunan signifikan dalam jumlah pekerja yang di tanggung oleh program ) .Amandemen dapat meningkatkan atau menurunkan nilai NKKIP,sedangkan kuartailmen menurunkan nilai NKKIP.c. Keutungan atau kerugian atas penyelesaian,yaitu ketika perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.2. Biaya Bunga,yaitu kenaikan NKKIP yang timbul selama satu periode karena periode tersebut semakin dekat dengan penyelesaian (pembayaran imbalan).3. Pengukuran Kembali yang mencakup keuntungan dan kerugian aktuarial,yaitu penyesuaian akibat perubahan asumsi aktuaria atas NKKIP.niali NKKIP harus ditelaah ulang secara periodik,sehingga asumsi yang digunakan dapati mengalami perubahan setiap periode.

Aset Program.Aset Program adalah daana yang disediakan untuk membayar kewajiban Imbalan Pasti.aset program tersebut dikelola secara terpisah di dana pensiun.Aset program diukur pada tanggal pelaporan sesuai nilai wajar disebut dengan Nilai Wajar Aset Program.sementara faktor faktor yang memengaruhi Nilai Wajar Aset Program adalah : 1. Pendapatan Bunga, yaitu Kenaikan NWAP yang timbul selama satu periode karena adanya imal hasil yang diharapkan.2. Iuran atau Penarikan, Iuran yang dibayarkan perusahaan kepada dana pensiun akan menambah NWAP,sedangkan penarikan (jika memenuhi syarat tertentu) akan menambah NWAP.3. Pengukuran kembali yang mencakup keuntungan dan kerugian aktuarial,yaitu penyesuaian akibat perbedaan antara espektasi dan nilai aktual atas Aset program.

Nilai Liabilitas dan Beban Yang Diakui.Tujuan dari akuntansi atas program imbalan pasti bermuara pada bagaimana mengakui dan mengukur nilai liabilitas dilaporan posisi keuangan dan niali beban dilaporan labarugi.berbeda dengan iuran pasti,nilai liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan bukanlah sejumlah iuran yang terutang pada akhir periode pelaporan melainkan nilai defisit atau surplus atas aset terhadap nilai kewajiban pada program imbalan pasti.