carpal tunnel syndrome

12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Carpal Tunnel Syndrome Carpal Tunnel Syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan rasa nyeri pada pergelangan tangan terutama 3 jari pertama yaituibu jari, telunjuk dan jari tengah sebagai akibat adanya tekanan pada saraf medianus dalam terowongan karpal yang letaknya dipergelangan tangan. 5 Carpal Tunnel Syndrome atau Sindroma Leri adalah sindroma akibat terperangkap dan kompresi nervus medianus diantara ligamentum karpalis dan struktur dalam “tunnel carpal”. 6 Saraf dilengan kita ada 3 jenis yaitu radialis yang letaknya dibagian atas, medianus ditengah dan ulnaris berada di bawah. Saraf medianus agak spesifik, karena secara anatomis berjalan dibagian tengah lengan, melewati terowongan (tunnel) didaerah karpal di telapak tangan, kemudian menuju jari tangan. Carpal Tunnel Syndrome akan terjadi jika saraf medianus terjepit di terowongan karpal. 5 Gerakan-gerakan yang dilakukan terus menerus dalam jangka waktu lama menyebabkan stress pada jaringan disekitar terowongan karpal sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi, dan menyebabkan saluran terowongan menjadi sempit. 5 B. Gejala Carpal Tunnel Syndrome Gejala dan tanda terjadinya Carpal Tunnel Syndrome yaitu: 2 1. Gemetar dan kaku pada bagian-bagian tangan 2. Sakit seperti tertusuk atau nyeri yang menjalar dari pergelangan tangan sampai ke lengan terutama pada malam hari 3. Kelemahan pada satu atau 2 tangan 4. Nyeri pada telapak tangan 5. Pergelangan jari tidak terkoordinasi dengan baik 6. Lemah pegangan, sulit membawa ibu jari menyeberangi 4 jari lainnya. 7. Sensasi terbakar pada jari-jari 8. Kekakuan atau kram pada tangan pada pagi hari

Upload: ellen-siska-susanti

Post on 24-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

CARPAL TUNNEL SYNDROME

TRANSCRIPT

Page 1: CARPAL TUNNEL SYNDROME

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome adalah sindroma dengan gejala kesemutan dan rasa

nyeri pada pergelangan tangan terutama 3 jari pertama yaituibu jari, telunjuk dan jari

tengah sebagai akibat adanya tekanan pada saraf medianus dalam terowongan karpal

yang letaknya dipergelangan tangan.5

Carpal Tunnel Syndrome atau Sindroma Leri adalah sindroma akibat

terperangkap dan kompresi nervus medianus diantara ligamentum karpalis dan struktur

dalam “tunnel carpal”.6

Saraf dilengan kita ada 3 jenis yaitu radialis yang letaknya dibagian atas,

medianus ditengah dan ulnaris berada di bawah. Saraf medianus agak spesifik, karena

secara anatomis berjalan dibagian tengah lengan, melewati terowongan (tunnel) didaerah

karpal di telapak tangan, kemudian menuju jari tangan. Carpal Tunnel Syndrome akan

terjadi jika saraf medianus terjepit di terowongan karpal.5

Gerakan-gerakan yang dilakukan terus menerus dalam jangka waktu lama

menyebabkan stress pada jaringan disekitar terowongan karpal sehingga jaringan tersebut

mengalami degenerasi, dan menyebabkan saluran terowongan menjadi sempit.5

B. Gejala Carpal Tunnel Syndrome

Gejala dan tanda terjadinya Carpal Tunnel Syndrome yaitu:2

1. Gemetar dan kaku pada bagian-bagian tangan

2. Sakit seperti tertusuk atau nyeri yang menjalar dari pergelangan tangan sampai ke

lengan terutama pada malam hari

3. Kelemahan pada satu atau 2 tangan

4. Nyeri pada telapak tangan

5. Pergelangan jari tidak terkoordinasi dengan baik

6. Lemah pegangan, sulit membawa ibu jari menyeberangi 4 jari lainnya.

7. Sensasi terbakar pada jari-jari

8. Kekakuan atau kram pada tangan pada pagi hari

Page 2: CARPAL TUNNEL SYNDROME

9. Ibu jari terasa lemas

10. Sulit menggenggam atau ketidakmampuan mengepalkan tangan

11. Kulit tangan kering dan mengkilap

12. Tangan atau lengan bawah terasa lemah terutama pada malam atau pagi hari

Gejala klinik menurut berbagai penelitian secara umun diawali dengan gangguan

sensasi rasa, seperti parestesia, mati rasa (numbness), sensasi rasa geli (tingling) pada ibu

jari, telunjuk dan jari tengah (persarafan nervus medianus). Timbul nyeri pada jari-jari

tersebut, dapat terjadi nyeri pada tangan dan telapak tangan. Mati rasa dan sensasi geli

makin menjadi pada saat mengetuk dan menggerakkan tangan. Nyeri bertambah hebat

pada malam hari sehingga terbangun dari tidur malam (nocturnal pain). Kadang pula

pergelangan tangan serasa diikat ketat (tightness) dan kaku gerak (clumsiness).

Selanjutnya kekuatan tangan menurun, kaku, dan terjadi atrofi thenar.4

C. Patofisiologi Carpal Tunnel Syndrome

Pergelangan tangan mempunyai struktur anatomi yang rumit dan aktif. Carpal

Tunnel yang mirip terowongan berada di pergelangan tangan, dibentuk 8 tulang carpal

dan fleksor retinaculum atau ligamentum carpal transversalis. Di dalam tunnel

(terowongan) ini lewat atau tersusun secara rapat fleksor digitorum profunda dan

superficialis, fleksor ligitorum dan nervus medianus.8

Page 3: CARPAL TUNNEL SYNDROME

Patofisiologi Carpal Tunnel Syndrome sebagai berikut:9

Carpal tunnel adalah terowongan sempit di daerah pergelangan tangan yang

dibentuk di sebelah dasarnya oleh tulang-tulang karpal dengan jaringan ikat (ligamen)

intrinsik dan ekstrinsik yang membungkusnya, sedangkan atap terowongan dibentuk oleh

jaringan ikat kuat yang dikenal sebagai ligamentum karpi transversum. Terowongan ini

dilalui oleh saraf (nervus) medianus, serta beberapa urat (tendo) dari otot-otot lengan

bawah yang menuju ke tangan. Urat-urat ini dikenal sebagai tendo fleksor polisis longus

(1 buah), tendo fleksor digitorum superfisialis (4 buah) dan tendo fleksor digitorum

profundus (4 buah). Nervus medianus dalam terowongan terletak superfisial atau lebih

dipermukaan dari pada tendo dari otot-otot. Dengan demikian, nervus medianus akan

terletak langsung di bawah ligamentum karpi transversum.10

Terjadinya sindrom ini bertumpu pada perubahan patologis yang diakibatkan oleh

adanya iritasi secara terus menerus pada nervus medianus di daerah pergelangan tangan.

Banyak faktor yang dapat mengawali timbulnya sindrom ini, baik sistemik maupun lokal,

namun khusus bagi para pemakai komputer, faktor iritasi lokal terhadap nervus medianus

inilah yang tampaknya perlu mendapat perhatian lebih banyak.

Bila kedudukan antara telapak tangan terhadap lengan bawah bertahan secara

tidak fisiologis untuk waktu yang cukup lama, maka gerakan-gerakan tangan akan

mengakibatkan tepi ligamentum karpi transversum bersentuhan dengan saraf medianus

secara berlebihan. Hal lain yang dapat terjadi, ada bagian persendian tangan yang

mengalami tekanan atau regangan yang berlebih dan sebagai mekanisme kompensasi,

tubuh berusaha memperkuat bagian yang mendapat beban tidak fisiologis ini antara lain

Page 4: CARPAL TUNNEL SYNDROME

dengan mempertebal ligamentum karpi transversum. Penebalan ini akan mempersempit

terowongan tempat lalunya saraf dan urat, dan lebih berat lagi akan menjepit saraf.

Pada operasi, tak jarang dijumpai perubahan struktur pada nervus medianus di

daerah proximal dari tepi atas ligamentum karpi ransversum, tanpa diikuti oleh penebalan

ligamentumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua penyebab di atas

dapat berjalan secara terpisah ataupun bersamaan.

Nervus medianus sendiri mulai dari daerah pergelangan tangan, 94% merupakan

serabut perasa / sensoris, sedangkan 6% merupakan serabut motoris yang ke arah ibu jari.

Dengan demikian, pada awalnya gejala lebih banyak ditandai dengan kejadian parestesia

(seperti kesemutan, rasa terbakar), sampai ke hipoanestesia (baal-baal sampai hilangnya

rasa raba). Bila sudah ada gejala motorik (otot pangkal ibu jari tangan mulai mengecil,

kekuatan berkurang), maka iritasi kemungkinan sudah berlangsung sejak lama.

D. Diagnosa Carpal Tunnel Syndrom

Diagnosa kejadian Carpal Tunnel Syndrom sebagai akibat pekerjaan dapat

dilakukan dengan kriteria diagnostik yang ditetapkan oleh National Institute for

Occupational Safety and Health (NIOSH) pada tahun 1989 berupa:11

1. Terdapatnya salah satu atau lebih gejala parestesia, hipoanestesia, sakit/ baal/ mati

rasa pada tangan yang berlangsung sedikitnya 1 minggu atau bila tidak terjadi

terus menerus, sering terjadi pada berbagai kesempatan.

2. Secara obyektif dijumpai hasil tes Tinel atau tes Phalen positif atau berkurang

sampai hilangnya rasa sakit pada kulit telapak dan jari tangan. Diagnosa dapat

pula ditegakkan melalui pemeriksaan elektrodiagnostik antara lain dengan

pemeriksaan elektromiografi.

3. Adanya riwayat pekerjaan seperti melakukan pekerjaan berulang atau repetitive,

pekerjaan yang disertai kekuatan tangan, fleksi ekstensi, dan deviasi gerakan

pergelangan dan jari tangan, menggunakan alat dengan getaran tinggi serta terjadi

tekanan pada pergelangan tangan atau telapak tangan.

Page 5: CARPAL TUNNEL SYNDROME

Tes Tinel dilakukan melalui ketukan atau penekanan diatas syaraf medianus atau

ligamentum volare pada pergelangan tangan pada arah telapak tangan. Dinyatakan positif

bila timbul rasa nyeri, parestesia yang menjalar kearah ujung jari (distribusi syaraf

medianus).12

Tes Phalen dilakukan dengan menekuk kedua tangan pada kedudukan fleksi

maksimum pergelangan tangan selama 30 detik sampai 2 menit, namun secara rata-rata

dilakukan selama 1 menit. Bila timbul rasa tebal atau parestesia di daerah persyarafan

medianus maka tes dinyatakan positif. Menurut Priguna Sidharta, tes Phalen dilakukan

dengan menekuk kedua tangan pasien di sendi pergelangan tangan. Kemudian

menekankan kedua dorsum manus satu dengan yang lain sekuat-kuatnya. Tangan yang

merasakan nyeri atau kesemutan mengungkapkan bahwa terowongan karpal

menyempit.12

Sensitifitas tes Tinel menurut Erdil, Dickerson dan Glicken berdasarkan penelitian

berbagai ahli berkisar 44%-63%, sedangkan tes Phalen memiliki sensitivitas 25%-71%.

Page 6: CARPAL TUNNEL SYNDROME

Menurut Dwanto pada tes Tinel memiliki sensitivitas 80% sedangkan tes phalen 64%.

Spesivitas tes Tinel dan tes Phalen masing-masing 50%. Kedua tes sangat bermanfaat

dalam membantu menegakkan diagnostik, sederhana, dan tidak banyak membutuhkan

banyak biaya.

E. Pencegahan dan Penanganan Medis Carpal Tunnel Syndrom

Pencegahan

1. Mengurangi posisi kaku atau awkward pada pergelangan tangan, gerakan

repetitive, getaran peralatan tangan pada saat bekerja.

2. Peralatan kerja disesuaikan dengan alat kerja sehingga posisi tangan dapat bekerja

secara natural dan nyaman.

3. Adanya modifikasi ruangan kerja selain nyaman berpengaruh pula pada kondisi

kesehatan kerja bagi pekerja.

4. Mengubah metode kerja untuk mengurangi kelelahan diperlukan adanya istirahat

sejenak untuk mengendalikan kekakuan otot.

5. Perlunya peningkatan pengetahuan tentang Carpal Tunnel Syndrome dari bahaya

terjadinya hingga bagaimana cara untuk mengatasinya.

Pengobatan

Carpal Tunnel Syndrome biasanya diberikan obat-obatan anti inflamasi, dan

relaksan untuk otot dan kalau diperlukan adanya fisioterapi. Khusus untuk Indonesia,

sudah mulai dipakai pengobatan dengan menggunakan laser. Penemuan ini dilakukan

oleh Hamidah Fadhil, penggunaan laser ini dapat mengurangi rasa nyeri pada penderita

Carpal Tunnel Syndrome. Pengobatan alternatif lain antara lain adalah dengan metode

terapi akupuntur dan yoga.5

B. Keyboard sebagai Pemicu Terjadinya Carpal Tunnel Syndrom

Salah satu dari penyebab terjadinya Carpal Tunnel Syndrome adalah pekerjaan

yang berulang , peralatan serta postur kerja tangan statis atau posisi tangan yang tidak

ergonomis. Dari berbagai jenis peralatan komputer, keyboard memegang peranan penting

sebagai pemicu terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Berikut ini akan dijelaskan seluk

beluk keyboard sehingga dapat mengakibatkan terjadinya Carpal Tunnel Syndrom.1

Page 7: CARPAL TUNNEL SYNDROME

Keyboard adalah alat untuk menuliskan perintah melalui aksara dan angka ke

dalam monitor yang sebelumnya perintah tersebut diolah secara elektronis oleh Central

Processing Unit (CPU). Bentuk keyboard secara umum sama dengan tombol pada mesin

ketik, perbedaannya adalah jumlah tombol keyboard untuk aksara, angka dan perintah

lainnya lebih banyak daripada yang terdapat pada mesin ketik. Data atau perintah dapat

dimasukkan dalam komputer melalui keyboard. Jadi keyboard merupakan penghubung

antara m,anusia dengan komputer.

Keyboard sebagai penghubung antara manusia dan komputer merupakan salah

satu sumber penyebab penyakit akibat kerja selain karena monitor, meja dan kursi

komputer maupun printer, yang pada umumnya berupa nyeri otot. Untuk mengetahui

mengapa keyboard dapat menyebabkan kejadian nyeri otot, ada beberapa bentuk

keyboard yang pernah dibuat selama ini yaitu:

a. Keyboard jenis QWERTY yang dibuat pertama kali pada tahun 1873 oleh

perusahaan Remington untuk keperluan mesin ketik. Nama QWERTY diambil

dari deretan huruf pada baris paling atas. Hampir semua komputer menggunakan

keyboard jenis Qwerty. Sejak awal keyboard Qwerty dibuat tidak memperhatikan

masalah ergonomi, sehingga sangat memungkinkan timbulnya gangguan atau

kejadian terhadap tubuh manusia dan lebih jauh lagi dapat menjadi penyebab

penyakit kerja. Keyboar Qwerty ternyata belum memberikan beban yang sama

untuk jari-jari tangan kiri dan tangan kanan. Untuk orang yang biasa bekerja

dengan tangan kanan (right handed) ternyata tangan kiri hanya berfungsi 60% dari

waktu yang disediakan walaupun sudah menggunakan pengetikan 10 jari

akibatnya tangan kanan akan lebih cepat lelah. Tombol-tombol yang ada pada

baris tengah yang paling mudah dicapai oleh jari tangan kanan maupun kiri

ternyata hanya ditekan 30% dari waktu pengetikan, sehingga jari-jari lebih sering

melompat kebaris atas maupun ke baris bawah dan ini akan menimbulkan beban

tersendiri pada pergelangan tangan. Untuk pengetikan dalam bahasa Inggris yang

bayak menggunakan huruf: a, e, h, i, l, n, o, r, s, t (10 huruf utama), ternyata

hanya 4 buah huruf yang berada dibaris tengah dan ini akan menambah beban

kerja pada jari karena jari lebih sering melompat ke baris atas dan bawah. Selain

dari itu, perintah-perintah tambahan pada keyboard sebagian besar terletak pada

Page 8: CARPAL TUNNEL SYNDROME

bagian kanan keyboard yang berarti akan manambah beban kerja pada tangan

kanan. Dengan demikian maka beban kerja pada jari tangan kanan dan tangan kiri

belum bisa seimbang, akibatnya sudah barang tentu adalah kejadian nyeri otot.

b. Keyboard jenis DVORAK yang dibuat pada tahun 1936. Keyboard Dvorak

dibuat berdasarkan prinsip kerja biomekanis dan efisiensi. Susunan letak tombol

huruf lain dengan jenis Qwerty yaitu dibuat dengan sedemikian rupa, sehingga

56% ketukan ada pada tangan kanan dan jari-jari yang bekerja lebih banyak

adalah jari telunjuk, jari tengah dn jari manis. Huruf-huruf yang ada pada baris

tengah lebih sering diketuk kira-kira sampai 70% dan perpindahan antar baris

hanya sekitar 10% sehingga kelelahan jari-jari sangat banyak berkurang. Walupun

keyboard jenis Dvorak sudah lebih baik dari pada jenis Qwerty, akan tetapi

karena kalah duluan dalam hal pemasarannya dengan jenis Qwerty, dan kalaupun

harus diganti dengan jenis Dvorak, maka perlu pelatihan baru dan ini berarti biaya

tambahan yang harus disangga oleh perusahaan pembuat keyboard Dvorak.

Kemungkinan untuk mengganti keyboard yang sudah ada belum dapat dipastikan

sehingga keyboard jenis lama ( Qwerty) masih tetap digunakan.

c. Keyboard jenis KLOCKENBERG dibuat dengan maksud menyempurnakan

jenis keyboar yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard

(bagian kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut

15 derajat dan dibuat miring kebawah. Selain dari pada itu, keyboard

Klockenberg tombol-tombolnya dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja kerja

sehingga terasa lebih nyaman untuk bekerja. Keyboard Klockenberg tampak lucu

karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya dan relatif lebih banyak memakan

ruang. Walaupun demikian keyboard Klockenberg sudah lebih baik dalam hal

pengurangan beban pada jari dan lengan, sehingga nyeri otot pada bahu dan

pergelangan sangat sedikit.

Dari ketiga macam keyboard tersebut, ternyata keyboard Qwerty yang tetap

diusulkan sebagai keyboard resmi. Hal ini diperkuat dengan keputusan Amerika Serikat

melalui Standard Institute pada tahun 1968 dan melalui ISO pada tahun 1971 yang

menetapkan untuk tetap menggunakan keyboard Qwerty. Keputusan ini lebih banyak

berdasarkan pada masalah ekonomi yaitu mengurangi biaya pelatihan baru bila harus

Page 9: CARPAL TUNNEL SYNDROME

memakai keyboard jenis Klockenberg maupun jenis Dvorak, sehingga masalah nyeri

masih tetap akan muncul pada pemakaian keyboard Qwerty.

Sebagai bagian dari perancangan produk keyboard, telah ada perkembangan lain

pada karakteristiknya yaitu keyboard yang dihubungkan dengan kabel yang fleksibel

pada monitor dan terminal komputer yang sekarang telah banyak tersebar dimana-mana

dan sangat digemari karena pengaturan yang fleksibel pada posisi keyboard dan layar

monitornya yang relatif lebih mudah terhadap posisi operator. Dalam kasus pemasukan

data dengan satu tangan, misalnya hanya menggunakan angka (numeric) yang letaknya

terpisah dapat diputar-putar pada posisi horizontal untuk menghindari membengkoknya

lengan tangan (ulnar deviasi).13

Agar keyboard tersebut tetap pada ketinggian atau lebih rendah dari tinggi siku

(untuk maksud perancangan stasiun kerja komputer), maka hendaknya dirancang

ketebalan keyboard yang seminimum (tipis) mungkin. Teknologi modern sekarang ini

menghendaki keyboard yang tipis dan standar yang dikeluarkan oleh negara Jerman (DIN

66234) merekomendasikan ketebalan maksimum sebesar 30 mm dan hal itu telah

diterima oleh masyarakat dunia. Inklinasi keyboardpun harus disesuaikan terhadap

operatornya yaitu sekitar 5 – 150. Untuk meningkatkan kenyamanan kerja,

direkomendasikan untuk memberi rancangan tambahan adanya suatu sandaran

pergelangan tangan (wrist-rest) yang diletakkan disebelah keyboard. Alternatif yang

lainnya yaitu adanya kemiringan permukaan kerja ke arah operator. Manfaatnya adalah

seseorang dapat duduk lebih kebelakang dengan sedikit memiringkan kepalanya dapat

konsisten lagi bila dilengkapi dengan sandaran lengan, bila tidak kemiringan keyboard

sebesar 120 akan membantu meningkatkan kenyamanan kerja operator, mengurangi kerja

otot statis serta mengurangi tingkat kelelahan13 .

G. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Carpal Tunnel Syndrome

Faktor yang mempengaruhi terjadinya Carpal Tunnel Syndrome meliputi:

a. Umur

Umumnya terjadi pada usia 29 sampai 62 tahun. Jumlah penderitanya

cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dan usianya cenderung semakin

Page 10: CARPAL TUNNEL SYNDROME

muda. Salah satu penelitian di Amerika menyebutkan , saat ini Carpal Tunnel

Syndrome mengincar penderita usia 25-34 tahun.

b. Jenis kelamin

Perempuan ternyata memiliki risiko terkena Carpal Tunnel Syndrome lima

kali lebih besar dibandingkan pria. Meskipun demikian tidak menutup

kemungkinan priapun dapat terkena Carpal Tunnel Syndrome pula.5

c. Kebiasaan atau hobi

Syndroma ini mengincar orang yang banyak melakukan pekerjaan dengan

tangan terutama jenis pekerjaan yang menuntut jari dan pergelangan tangan

bergerak secara ritmik dan terus menerus seperti mengetik,memainkan alat

musik seperti gitar maupun piano, menulis serta memasak.

d. Riwayat penyakit

Riwayat penyakit seperti rheumatoid arthritis14, pregnancy, diabetes mellitus,

menopause, obesitas, penyakit raynoud serta akromegali. Kondisi ini sering

terjadi pada wanita karena wanita terjadi perubahan hormon yang

menyebabkan penyerapan cairan dan pembengkakan jaringan lebih sering

terjadi seperti pada saat pregnancy, premenstruasi syndrom serta menopause.

e. Riwayat pekerjaan

Pekerjaan yang berisiko menyebabkan Carpal Tunnel Syndrome berdasarkan

berbagai penelitian antara lain: penjahit, pekerja garmen, pengemasan

makanan beku, pengepakan barang, pekerja pabrik mobil dan pesawat

terbang, juru tulis, juru ketik, penyortir surat, tukang kayu, tukang cuci

pakaian, pengecor logam, operator komputer4, pemain alat musik dan pemain

jenis olah raga tertentu.

Page 11: CARPAL TUNNEL SYNDROME

H. Kerangka Teori

Jenis pekerjaan (mengetik)

Gerakan berulang pada jari dan pergelangan tangan

Perubahan patologis Radang tendon pada sendi

Penekanan pada nervus medianus

Usia

Jenis kelamin Kebiasaan atau hobi

Riwayat penyakit Riwayat pekerjaan

Masa kerja Lama kerja Carpal Tunnel Syndrom

Ergonomisitas alat

Ergonomisitas sikap kerja

I. Kerangka Konsep

Variable Bebas Variable Terikat

Masa kerja Lama kerja

Carpal Tunnel Syndrome

Variabel Kontrol

Usia* Jenis kelamin* Kebiasaan/hobi* Riwayat penyakit* Riwayat pekerjaan* Ergonomisitas alat Ergonomisitas sikap kerja

Ket: * = variabel dikendalikan

Page 12: CARPAL TUNNEL SYNDROME

J. Hipotesa

1. Ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome

pada operator komputer

2. Ada hubungan antara lama kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome

ada operator komputer

3. Ada hubungan antara masa kerja dan lama kerja dengan kejadian Carpal

Tunnel Syndrome pada operator komputer