buletin ppi dunia

28

Upload: ppi-dunia

Post on 07-Apr-2016

268 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Vol.1 No. 1

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin PPI Dunia
Page 2: Buletin PPI Dunia

…………………………………... DAFTAR ISI

HALAMAN

1. Salam Redaksi…………………………………………………. 2. Lintas Peristiwa……………...…Meet and Greet with President 4. Liputan Khusus………Pengurusan Visa Pelajar di Luar Negara 6. Liputan Khusus……………...Polemik Pengurusan Visa Pelajar 7. Bisnis……………………..………..Kerja Sambilan/Wirausaha 9. Tokoh………………………….…….Ahmad Almaududy Amri 12. Sains & Teknologi…….Pengembangan Mikrospeaker MEMS 14. Seputar PPI………………………….…..PPI Dunia Mengajar 16. Opini……………………………………….Refleksi 1 Januari 18. Sastra……………..Karya Sastra dan Pengembangan Manusia

20. Serba-serbi............Mengenal Masakan ala Kekaisaran Mughal

Page 3: Buletin PPI Dunia

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Atas nama PPI Dunia kami ingin mengucapkan selamat dan

sukses kepada Biro Pers dan Media, PPI Dunia yang telah

berhasil untuk launching Buletin PPI Dunia yang perdana den-

gan nama Buletin Koreksi Vol. 1 No. 1. Buletin ini diharapkan

menjadi media informasi bagi seluruh pelajar dan masyarakat

Indonesia untuk mengetahui berbagai perkembangan pelajar

Indonesia di dunia seperti kegiatan organisasi pelajar, informasi

sains dan teknologi, informasi bisnis, sastra dan informasi-

informasi menarik lainnya.

Dengan moto “3K (Kebersamaan, Keilmuan dan Kreasi)”

yang di gagas oleh Dewan Presidium Periode 2014-2015, PPI

Dunia melalui buletin ini ingin menampung aspirasi para pelajar

Indonesia di dunia dan juga menyajikan update mengenai infor-

masi terkini terkait pelajar Indonesia. Kami pun berharap agar

buletin ini dapat menjadi wadah pemersatu dalam menampung

ide-ide para pelajar Indonesia, sehingga saran, kritik dan kontri-

busi terhadap buletin ini sangat diharapkan.

Selain itu, buletin yang terbit tiga kali setahun ini juga bertu-

juan untuk mempererat hubungan dengan para alumni yang

pernah tergabung dalam organisasi pelajar Indonesia di luar

negeri. Sehingga rasa memiliki dan kontribusi yang pernah

dilakukan untuk pelajar Indonesia dapat dikenang kembali dan

menjadi memori yang tak terlupakan.

Kami sekali lagi mengambil kesempatan ini untuk mengu-

capkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buletin ini.

Semoga Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT, memberikan rah-

mat, hidayah dan keikhlasan dalam menuntut ilmu bagi kita

semua.

Salam Perhimpunan!

Ahmad Almaududy Amri

Koordinator Dewan Presidium PPI Dunia 2014-2015

Pimpinan Redaksi

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 1

…………………………………

…………………………………

Page 4: Buletin PPI Dunia

Pada awalnya, pasca mengetahui pemberitaan di

media massa terkait kedatangan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan dalam acara ASEAN-ROK Commemorative Summit, para pelajar Indonesia di Korea Selatan berinisiatif ingin mengadakan pertemuan dengan Presiden di Korea.

Menurut Gregorius Rionugroho Harvianto Sebagai Presden persatuan pelajar Indonesia di Korea. Pertemuan dengan Presiden Jokowi terlaksana setelah adanya koordinasi para pelajar dengan pihak KBRI Seoul.

Para mahasiswa Indonesia di Kyungsung University, Busan, yang tergabung dalam Mahasiswa Indonesia Kyungsung University (MIKy) bersedia menjadi tuan rumah menyambut kedatangan Presiden Jokowi mewakili Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (Perpika).

“ Setelah ada kesepakatan kamipun mengirimkan surat kepada Kementrian Sekretaris Negara bersamaan dengan surat pengantar dari pihak KBRI Seoul, bersyukur kami tidak mendapatkan kesulitan melaewati proses ini,” jelasnya.

Demi kelancaran acara tersebut, selain melakukan koordinasi dengan Tim Paspampres dari Indonesia, pihak PPI Korea juga bekerjasama dengan pihak keamanan kepresidenan Korea Selatan.

“Prosedur yang ketat dan melelahkan berhasil dilewati oleh teman-teman panitia dari Kyungsung University. Dalam acara ini, kami melibatkan seluruh elemen masyarakat Indonesia di Korea Selatan, baik itu pekerja, komunitas multi kultur (WNI yang menikah dengan masyarakat Korea), serta komunitas-komunitas agama,” jelasnya lagi.

Masyarakat Indonesia di Korea akhirnya memenuhi President Hall Kyungsung University pada pukul 21.00 waktu di Korea. Ini terlaksana pasca Presiden Jokowi menerima welcoming dinner dari Korea Selatan dalam rangkaian program ASEAN-ROK Commemorative Summit.

1.5 jam bersama Presiden dan ibu Negara Hj. Iriana Widodo, Duta Besar John A. Prasetio beserta istri, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, dan Kepala BIN Marciano Norman, masyarakat Indonesia di Korea tampak sangat antusias dengan tatap muka tersebut.

Kedatangan Presiden Jokowi disambut oleh

Rektor beserta Dekan-Dekan Kyungsung University,

serta perwakilan dari tiap elemen masyarakat

Indonesia di Korea Selatan. Acara yang dihadiri oleh

lebih dari 350 WNI berlangsung lancar, disertai dengan

berbagai tawa dan candaan khas ala Pak Presiden

Jokowi.

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 2

Meet and Greet with President Joko Widodo in Korea Liputan Busan Korea_Tahun 2014 bertepatan dengan peringatan 25 tahun hubungan kemitraan ASEAN-ROK. Untuk merayakan hubungan kemitraan tersebut, direncanakan berbagai kegiatan peringatan sepanjang tahun 2014 di Korea Selatan dan di Indonesia (sebagai Country Coordinator Kerja Sama Kemitraan ASEAN-ROK Periode 2012-2015) serta negara anggota ASEAN, antara lain resepsi sebagai kick-off event, seminar bertema kerja sama sosial budaya, festival film, dan pameran foto dengan melibatkan fotografer ternama dari ROK dan ASEAN.

Lintas Peristiwa

Page 5: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 3

Kunjungan Presiden di sela-sela jadwal yang

padat tampak tidak disia-siakan oleh WNI di Korea

Selatan. Secara umum, para pelajar Indonesia di Korea

Selatan antusias dan semangat untuk mendengarkan

pidato presiden serta memberikan masukan kepada

pemerintah Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden meyakinkan WNI di Korea Selatan bahwa Indonesia merupakan Negara yang besar dan tidak bisa dianggap sebelah mata oleh Negara lain. Presiden juga menyampaikan penjelasan terkait kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia saat ini serta menekankan pentingnya investasi infrastruktur di Indonesia.

Pada sesi tanya jawab, Presiden menerima

masukan dari Perpika terkait adanya sistem khusus yang mampu memberikan data kongkret mengenai pengalaman akademik dan proyek pelajar yang secara aplikatif, sehingga mampu dimanfaatkan untuk membawa pulang para pelajar di luar negeri kembali ke tanah air untuk terlibat dalam pembangunan bangsa.

Pada kesempatan yang sama, Perpika merasa keunggulan Korea dalam bidang maritim dan e-governent harus dimanfaatkan oleh Indonesia, sehingga Perpika menawarkan diri untuk adanya pembicaraan dalam tataran konsep dan teknis dengan pemerintah.

Hal ini ditanggapi positif oleh Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi berupa komunikasi pasca pertemuan ini, dan tuntutan terakhir pelajar Indonesia di Korea Selatan adalah adanya Atase Pendidikan di KBRI Seoul mengingat jumlah pelajar Indonesia terus meningkat, sehingga dukungan terhadap pelajar Indonesia menjadi lebih baik. Secara keseluruhan dalam rangkaian acara rombongan Presiden Jokowi di Korea, terdapat beberapa anggota Perpika yang terlibat, baik sebagai delegasi tambahan, penerjemah, pemandu dan lain-lain. ” Saya beruntung bisa menjadi salah satu pelajar yang dapat mengikuti hampir seluruh rangkaian acara Presiden, baik dalam acara ASEAN-ROK Commemorative Summit, pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan, serta pertemuan One on One dengan 6 perusahaan besar Korea Selatan,” tandasnya lebih lanjut. (GRH) Untuk menyaksikan acara secara lengkap bisa

meluncur ke http://bit.ly/1qH2OCH atau http://

bit.ly/1vKs46u

Page 6: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 4

Memiliki visa bagi setiap

warga negara asing yang

berdomisili dalam waktu yang lama

merupakan sebuah kewajiban.

Demikian juga bagi pelajar yang

ingin belajar di luar negara. Visa

merupakan dokumen yang harus

dimiliki setiap pelajar untuk

memastikan mereka dapat belajar

dengan aman di negara tujuan.

Masing-masing negara memiliki

kebijakan untuk pengurusan visa.

Untuk Visa pelajar, prosedur yang di

tetapkan masing-masing negara untuk

pengurusan visa pelajar biasanya

memiliki aturan yang berbeda-beda.

Asia Tenggara pada umumnya

memiliki prosedur yang tidak jauh

berbeda dalam pengurusan visa

pelajar. Menurut Agoes Aufiya ketua

Persatuan Pelajar Indonesia di India

menjelaskan, di India untuk mengurus

visa pelajar dimulai dengan

mengunjungi website kedutaan India

http://www.indianembassyjakarta.com/

Menurutnya semua proses

mendapatkan visa dilakukan di

kedutaan India di Indonesia, informasi

kelulusan visa biasanya diterima

pelajar sebelum berangkat adalah

melalui email ataupun pelajar akan

dihubungi langsung.

“Visa & passport yang berada

tepat dihalaman atas website, atau

melalui alamat berikut:

https://indianvisaonline.gov.in/visa/

dimana dalam alamat tersebut

terdapat seluruh informasi pengurusan

visa, termasuk visa pelajar,” jelas

Agoes.

Agoes menambahkan, setelah

mengunjungi website dan mendaftar

secara online, pelajar akan melakukan

submit document dan dilanjutkan

dengan receive passport/visa.

” Dokumen yang penting pada

dasarnya adalah Print out Acceptance

letter bukti bahwa kita sudah diterima

di kampus tempat kita belajar,

passport, tiket Pesawat, dan foto

ukuran passport, dan bianya sekitar

1,2 juta rupiah untuk luar beasiswa,”

jelas agoes lagi.

Kedubes India di Indonesia

berpusat di daerah Kuningan, Jakarta,

untuk Konsulat Jenderalnya berada di

Medan dan Bali. Menurut Agoes,

Pengurusan visa bisa dilakukan di

Kedutaan di India langsung ataupun di

Konsulat. Pihak kedutaan India akan

memberikan visa pelajar selama enam

bulan untuk kemudian perpanjangan

dapat dilakukan di India.

Terkait proses pengurusan visa

pelajar normalnya memakan waktu 1-

2 hari kerja, jika mempunyai kondisi

khusus misalnya seperti sangat

terburu-buru karena sudah mepet

deadline daftar ulang atau tinggal di

luar Jakarta biasanya dapat

dikomunikasikan langsung ke staf

Kedutaannya.

Sementara itu di Manila prosedur

pengurusan visa berbeda dengan

India, Monika Nila Titis perwakilan PPI

di Manila menjelaskan Proses

mendapatkan visa pelajar di Manila

secara keseluruhan di uruskan oleh

pihak kampus.

Pengurusan Visa Pelajar di Luar Negara

Page 7: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 5

”Di mulai dengan menyerahkan

Health Clearance dengan mendatangi

Bureau of Quarantine, ini bertujuan

untuk melakukan pemeriksaan

kesehatan bagi calon pelajar, setelah

itu menyerahkan fotokopi pasport, Pas

Foto 2x2 inch (2 lembar), dan barulah

datang ke Bureau of Immigration

dengan membawa semua dokumen

dan disertai surat rekomendasi

pembuatan visa dari kampus dan form

visa application dari kampus,” jelas

Titis.

Menurut Titis prosedur ini akan

berjalan sekitar tiga minggu hingga

kemudian pelajar akan menerima visa

yang berlaku selama satu tahun dan

pelajar perlu mengeluarkan biaya

sekitar 12000 prsos. Secara

keseluruhan pelajar di Manila

mendapat kemudahan dalam

pengurusan visa.

”Jika para mahasiswa mengalami

kesulitan untuk membuat student visa

maka Atase Pendidikan RI untuk

Filipina akan membantu proses

pengurusannya dengan mengirimkan

surat ke pihak Bureau of Imigration,”

jelas Titis lebih lanjut.

Lebih lanjut Titis menjelaskan

jika memang ada kesulitan dalam

upaya yang dilakukan oleh PPI

Filipina adalah memberikan informasi

mengenai syarat pembuatan student

visa dan memfasilitasi untuk

mengkomunikasikan masalah yang

dialami oleh para pelajar saat

mengurus pembuatan student visa

kepada Atase Pendidikan RI.

Lain hal nya di Bangkok,

selain semua prosedur yang tidak jauh

berbeda dengan India juga Manila,

Bangkok melalui Persatuan Pelajar

Indonesia PERMITHA memberikan

tutorial melalui website yang tilah

dibuat audio visual dalam bentuk

Vidio. KBRI Thailand memang meran-

cang hal ini bersama guna memfasili-

tasi pelajar Indonesia yang ingin men-

imba Ilmu di Thailand.

Herlambang sebagai per-

wakilan persatuan pelajar Indonesia di

Thailand menjelaskan, visa pelajar di

Thailand diberikan pemerintah setem-

pat sesuai dengan masa studi pelajar

tersebut. Misalnya untuk pelajar S3,

Visa akan diberikan berlaku selama

tiga tahun.

“ Visa berlaku selama tiga

tahun, si pelajar setiap tahunnya ha-

rus melakukan perpanjangan, bi-

asanya pembuatan visa selesai dalam

tempo satu hari saja dan untuk biaya

sekitar delapan ratus ribu rupiah,”

jelasnya.

Untuk Tunisia pengurusan

Visa pelajar dapat dilakukan setelah

pelajar dipastikan diterima disalah

satu Universitas yang ada di Tunisia,

dan pengurusannya harus dilakukan

di kedutaan Tunisia di Jakarta.

Kadafi, perwakilan pelajar di

Tunisia menjelaskan, sejumlah Uni-

versitas favorit di Tunisia seperti

Univeritas Zaitunah dan Manao, pen-

gurusan visa tidak memerlukan proses

yang sulit, untuk biaya pengurusanpun

hanya sekitar enamratus ribu rupiah.

“ Pengurusan Visa pelajar di

Tunisia biasanya memerlukan waktu

sekitar satu minggu saja, bagi pelajar

yang ingin mendapatkan visa sebai-

knya harus memastikan dirinya lulus

disalah satu Universitas yang di tuju,

sehingga pelajar akan mendapatkan

nota diplomatik dari KBRI Tunisia se-

bagai rekomendasi pengurusan Visa

tersebut,” jelas Kadafi (LN)

Page 8: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 6

Seperti yang di utarakan Harry

Ramza salah seorang ketua cabang

PPI di Malaysia menjelaskan, menda-

patkan visa pelajar di Malaysia se-

menjak beberapa tahun terakhir me-

mang mengalami kesulitan.

“ Malaysia ini daerah tujuan TKI,

banyaknya kasus-kasus yang dialami

WNI di Malaysia hampir 80% karena

masalah ijin tinggal, hal ini karena

pengurusan visa di Malaysia di urus

oleh pihak ke tiga, prosesnya juga

sangat rumit, akhirnya pelajar yang

jadi korbannya,”jelas Harry.

Isu yang berkembang di Malay-

sia saat ini menurut Harry adalah ban-

yaknya TKI Indonesia yang datang

secara illegal, sehingga mereka men-

jadi bulan-bulanan petugas imigrasi

Malaysia. Inilah yang akhirnya ber-

dampak kepada pelajar yang ingin

sekolah di Malaysia.

“ Pelajar kalau mau punya Visa

di Malaysia bisa sampai 3 bulan ngu-

rusnya, belum lagi biaya pengurusan

yang tidak jelas, satu kampus dan

kampus lainnya punya standard yang

tidak pasti, mulai dari ratusan ribu

samapai jutaan rupiah, dan situasi ini

sangat tidak nyaman, makanya ban-

yak pelajar yang memilih untuk pulang

pergi Malaysia dengan Visa sosial,”

jelas Harry Lagi.

Meskipun pelajar tersebut sudah

dipastikan diterima disalah satu Uni-

versitas favorit sekalipun, tidak akan

menjamin bagi mereka untuk menda-

patkan visa pelajar dengan mudah,

tetap saja harus melewati proses yang

rumit.

“ Saya pribadi mengalami ma-

salah yang sama untuk mendapatkan

Visa pelajar di Universitas Kebang-

saan Malaysia, proses pembuatann-

yapun sampai dua hingga tiga bulan

lamanya,”tambahnya.

Persoalan ini sudah berkali-kali

dimediasi pihak KBRI di Malaysia,

hingga saat ini belum ada solusi yang

pasti untuk menyelesaikan persoalan

ijin tinggal bagi pelajar Indonesia yang

ada di Malaysia.

Atase pendidikan KBRI Malaysia

Prof. Ari Purbayanto menegaskan, jika

pemerintah Malaysia tidak bisa men-

carikan jalan keluar dari persoalan

Visa pelajar ini, pihak KBRI tidak akan

lagi merekomendasikan Universitas

yang ada di Malaysia sebagai kampus

tujuan bagi pelajar Indonesia untuk

belajar.

“ Sudah banyak pelajar Indone-

sia di Malaysia menegeluhkan rumit-

nya pengurusan ijin tinggal di Malay-

sia, ini sudah menjadi kewajiaban

saya untuk mencarikan jalan ke-

luarnya, jika sampai tahun depan be-

lum ada jalan keluarnya maka kami

terpaksa menghentikan pengiriman

pelajar ke Malaysia,” tegas Ari. (Dw)

Polemik Pengurusan Visa Pelajar

Sejumlah Negara tujuan pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi tampak mudah untuk

mendapatkan visa pelajar. Tenyata berbeda dengan Malaysia, sejumlah kasus dialami pelajar

Indonesia di Malaysia untuk mendapatkan Visa pelajar.

Page 9: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 7

Kerja Sambilan/Wirausaha

Bagi Pelajar di India

Sebagai pelajar tentunya kita ingin bisa hidup

diluar negeri dengan berkecukupan, namun tidak jarang

beasiswa yang diberikan atau kiriman dari orangtua bagi

yang biaya sendiri (self finance) masih dianggap kurang

cukup untuk memenuhi standar living cost yang ada

(hidup tak segan, matipun tidak mau hehehehe……) dan

biasanya iniliah realitas yang ada, sehingga seorang

mahasiswa harus memutar otaknya agar bisa terus ber-

tahan hidup dengan beberapa cara dimana secara

umum ada dua yaitu (i) dengan menerapkan sistem

pengeluaran yang ketat atau hemat namun ada juga

yang tertantang untuk (i) mendayagunakan uang/

keahliannya melalui berwirausaha atau kerjasambilan

untuk menangkap kesempatan-kesempatan yang ada

sesuai keahlian yang kita miliki.

Gara-gara kepepet atau “the power of kepepet,”

inilah yang biasanya memunculkan dalam diri kita kekua-

tan untuk melakukan sesuatu hingga akhirnya menda-

patkan rezeki dari arah yang kita tidak duga-duga, dan

uniknya itu bisa terwujud atas usaha dan doa teman-

Khusus dalam konteks berkuliah di India bisa dikatakan

sedikit berbeda dengan negera-negara lain yang mana

biasanya jumlah WNI nya cukup banyak bahkan sangat

banyak, di India sendiri, berdasarkan database PPI India

per 13 Desembe 2014, terdata jumlah pelajar Indonesia

di India dibawah 100 orang, khususnya untuk maha-

siswa, dan tentu atmosfernya cukup berbeda dengan

negara-negara lain seperti Malaysia, Australia, Amerika,

Jepang, dan lain-lainnya. Selain itu karakteristik dari

mahasiswa di India hampir 60% merupakan penerima

beasiswa dari Pemerintah India yaitu Indian Council for

Cultural Relations atau yang biasa disebut sebagai

beasiswa ICCR, dimana beasiswa tersebut bisa dikata-

kan sangat berkecukupan (secara umum, namun tergan-

tung si mahasiswa yang menggunakan) dan kadang bisa

saja terlambat datangnya dikarenakan faktor-faktor ter-

tentu.

Selain penerima beasiswa, ada juga sekitar

40% mahasiswa di Indonesia di India berkuliah di India

dengan biaya sendiri, karena biaya berkuliah di India

kurang lebih sama, dan bahkan kebanyakan lebih murah

untuk kampus negerinya daripada di Indonesia.

Page 10: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 8

Untuk mahasiswa self finance memang kita akui

tidak semuanya merupakan mahasiswa yang berlebih

dalam financial mereka untuk lving cost di India, terlebih

di kota besar seperti New Delhi, sehingga mau tidak mau

harus memiliki berusaha mencari tambahan uang saku

dengan cara berwirausaha atau kerja sambilan.

Sekarang kita masuk pembahasan wirausaha dan

kerja sambilan di India. Secara umum jika boleh saya

kategorikan terbagi menjadi tiga jenis kerja sambilan/

wirausaha berdasarkan intensitas waktunya yaitu (i)

regular, (ii) isindental, dan (iii) liburan.

Regular yaitu dimana waktunya dilaku-

kan berilang-ulang, bisa harian,

pekanan, atau bulanan, isidental

yaitu dimana waktunya tidak me-

nentu, dan terakhir yaitu liburan,

dimana kita bisa berwirausaha

atau kerja sambilan dengan me-

manfaatkan liburan musim dingin (1

bulan) dan musim panas (3 bulan).

Dengan jumlah mahasiswa dan

WNI di India yang bisa dikatakan sangat sedikit

memang agak berpengaruh dengan banyaknya hal yang

bisa kita lakukan di India dan sejauh ini memang agak

terbatas dan kecil-kecilan yang bisa dilakukan maha-

siswa Indonesia di India untuk bisa menambah uang

saku, dan yang terpenting bagi pelajar adalah kuliah

sebagai prioritas dan kerja sambilan atau wirausaha

adalah selanjutnya,

prioritas dan kerja sambilan atau wirausaha adalah selan-

jutnya, namun bukan berarti kita tidak bisa berkreatifitas.

Dalam berkreatifitas tentunya hal yang perlu dikem-

bangkan adalah memaksimalkan kelebihan dan keteram-

pilan kita masing-masing dan juga menambah jaringan

silaturrahmi yang biasanya kerja sambilan/wirausaha ini

bisa kita dapatkan segmentasinya tidak jauh dari komuni-

tas kita sasama masyarakat dan pelajar Indonesia di In-

dia.

Beberapa contoh kerja sambilan atau wirausaha

yang menambah uang saku yang sejauh ini

teman-teman PPI India lakukan misal-

nya dalam kategori regular adalah

membuat tempe, berjualan sari

atau aksesoris ala India, mengajar

para anak-anak diplomat seperti

mengaji Al-Quran, gitar, menggam-

bar, atau pelajaran lainnya. Dalam

kategori insidental contohnya adalah

magang di KBRI selama liburan bisa di

Atase Perdagangan atau Atase Pendidi-

kan, call center, adapun yang incidental adalah

seperti menari tarian daerah di kegiatan KBRI (atau

kegiatan lainnya di KBRI yang melibatkan tenaga maha-

siswa), mengirim tulisan ke media di Indonesia atau India,

menbuat kaos khas India atau untuk PPI India dan bisa

juga membuat video terkait wisata/kebudayaan (citizen

journalist) yang dikirim ke Netcj.co.id, dan banyak jalur

rezeki lainnya. Semoga info ini bermanfaat!!!!

Salam perhimpunan!!!

..dan yang terpenting bagi pelajar adalah kuliah sebagai

prioritas dan kerja sambilan atau

wirausaha adalah selanjutnya..

Page 11: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 9

Liputan Richards Bay Afrika

selatan, segudang aktifitasnya

diluar kampus tidak menjadi

halangan bagi pria 24 tahun ini

dalam mewujudkan mimpinya

untuk menunjukkan kepakaran

ilmunya di bidang Hukum.

Dalam rancangannya

Dudy menargetkan akan

melakukan konferensi di lima

benua untuk disertasinya, baru-

baru ini ia menyelenggarakan

konfrensi internasional dengan

tema 'The International

Conference on Sustainable

Development 2014”, konferensi

yang diselenggarakan di Afrika

Selatan ini terasa begitu

menyenangkan bagi pria kelahiran

1990 ini.

Menurut Dudy sebagai

pelajar penting membuat target

untuk study yang akan

sitempuhnya, di luar tugas-tugas

lain yang menjadi tanggungan

semestinya bukan halangan bagi si

pelajar untuk memprioritaskan

kuliahnya.

“Saya bercita-cita selama

candidate PhD saat ini, saya ingin

mempresentasikan topik disertasi

saya di 5 benua. Alhamdulillah

sudah 3 yang tercapai, tinggal

Australia dan Amerika menjadi

target selanjutnya,” jelasnya.

Menurutnya, pelaksanaan

konfrensinya di Afrika tidak

mengalami hambatan yang berarti,

mulai dari rencana memilih Afrika

sebagai negara tujuan maupun

medapatkan visa semuanya

memang sudah disiapkan sejak

jauh-jauh hari. Perjalanan ini

tepatnya Working Holiday bagi

Dudy.

“Benua Afrika adalah

tempat yang menarik dalam daftar

pilihan Benua untuk konfrensi

disertasi ini, selain membangun

networking saya juga bisa melihat

langsung perkembangan yang

terjadi disana sekaligus traveling.

Sebelumnya, saat kecil saya

pernah tinggal selama 2 tahun di

Sudan. Ternyata dari segi

keramahan, teman-teman di Afrika

Selatan tidak jauh beda dengan

dulu, sangat ramah. Terkait

infrastruktur, Afrika Selatan sangat

modern dan lebih baik dari pada

Sudan, Alhamdulillh bisa berjalan

lancar,” kenangnya.

Ahmad

Almaududy Amri,

Konferensi

di Lima Benua

Sebagai Pelajar PhD

tentunya sangat ingin

menyelesaikan study

tepat waktu juga

dengan hasil yang

maksimal, ini juga

yang di inginkan

Ahmad Almaududy

Amri salah seorang

pelajar PhD Indonesia

dari University of

Wollongong.

Page 12: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 10

K o n f e r e n s i t e r s e b u t

dilaksanakan di sebuah kota yang

bernama Richards Bay. Konferensi

yang bertema 'The International

C o n f e r e n c e o n S u s t a i n a b l e

Development 2014' di host oleh empat

institusi yaitu International Centre for

Interdisciplinary Research in Law

(ICIRL), Laurentian University; Centre

for Research in Social Justice and

Policy (CRSJP), Laurentian University;

Depa r tmen t o f Po l i t i cs and

International Studies (POLIS),

University of Zululand, South Africa;

d a n O n t a r i o I n t e r n a t i o n a l

Development Agency (OIDA),

Canada.

“Working Holiday”

Pengalaman berharga bagi Dudy se-

lama menjadi peserta konferensi di

Afrika Selatan adalah penambahan

ilmu yang didapati dari serangkaian

presentasi akademisi yang telah di-

kantonginya. Selain itu, ia juga

merasa mendapat input yang positif

untuk pengembangan disertasi kede-

pannya.

“Bertemu banyak mahasiswa

calon Doktor lain dari berbagai Univer-

sity memang sebuah pengalaman

menarik bagi saya, dan yang paling

penting adalah mengenal kultur pela-

jar dari berbagai negara selama

menuntut ilmu,” jelasnya diplomat

yang merupakan lulusan termuda ang-

katan XXXV Sekolah Dinas Luar

Negeri (Sekdilu).

Dudy menambahkan yang

paling berharga adalah networking.

Berkenalan dengan banyak teman

dari berbagai negara seperti orang

lokal South Africa, Nigeria, Swaziland,

Colombia, Cameroon, Malaysia,

Jepang, Spanyol dan lain-lain.

Yang menarik dalam holiday

pasca pelaksanaan konfrensi adalah

kesempatan untuk mendapatkan infor-

masi dari masyarakat lokal mengenai

sejarah Arika Selatan.

“Saya menanyakan secara

langsung kepada penduduk lokal ter-

kait sejarah Afika Selatan, khususnya

regime Apartheid. Saya juga menyem-

patkan diri ke Musium Apartheid dan

mengunjungi rumah Nelson Mandela

yang kini menjadi museum,” ujarnya.

Menurut pria kelahiran Ja-

karta ini, kultur pelajar di Afrika yang

sempat diamatinya selama berlang-

sungnya konferensi tidak banyak per-

bedaan dengan kultur masyarakat

Asia pada umumnya, Pelajar di Afrika

sangat gigih dalam menimba ilmu.

“Rata-rata sedang

melakukan PhD dan ada juga yang

sudah memperoleh gelar profesor.

Ada beberapa teman Afrika yang

sedang studi di Asia Tenggara juga,

dari segi lembaga pendidikan mungkin

Australia memiliki banyak University

yang ternama, namun di Afrika

Selatan terdapat juga kampus-kampus

terkemuka seperti University of

Pretoria, University of Witwatersrand

(tempat Mandela belajar) dan

Univerisity of South Africa,” jelasnya

lagi.

Page 13: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 11

Biografi

Nama : Ahmad Almaududy Amri

Pendidikan : School of Law, University of Wollongong, (PhD-on going)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia,

2011 (S2)

Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada, 2010 (S2)

Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara, 2008 (S1)

Reseach : Keamanan Laut di Asia Tenggara

Organisasi : Koordinator Dewan Presidium PPI Dunia 2014-2015

Ketua Umum PPI Australia 2014-2015

Presiden PPI Australia Ranting University of Wollongong

2013-2014

Wakil Ketua Umum PPI Australia 2013-2014

Sekjen di Jamaah Pengajian Illawara, Wollongong 2013-

2014.

Pekerjaan : Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan,

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia

Ahmad

Almaududy Amri,

Konferensi

di Lima Benua

Page 14: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 12

Liputan Bangi, Adalah Gandhi Sugandi, seorang peneliti dari LIPI Bandung Jawa Barat yang sudah sejak lama konsen dalam teknologi Micro Electro Mekanik System (MEMS). Saat ini ia sedang terus mencoba membuat pengembangan dari teknologi MEMS ini dalam sebuah kanjian lebih lanjut di Fakulti Kejuruteraan Universiti Kebangsaan Malaysia.

Menurutnya, dalam era globalisasi ini, hampir setiap manusia baik orang muda dan dewasa sangat memerlukan peranti ini. Saat ini peranti komunikasi ini telah berkembang demikian pesatnya menjadi sebuah peranti multimedia bergerak (mobile).

“Saa t i n i saya te l ah m e n g h a s i l k a n s a t u p a t e n mikrospeaker MEMS dan tiga buah paten lainnya masih dalam fase Intellectual Property Protection Working Committee,”jelasnya.

Kenyataannya berbagai fungsi dari telepon pintar kini telah melebihi dari fungsi utamanya yaitu sebagai alat komunikasi yang mobile. Peranti telepon pintar ini sangat ringan ramping berbanding telepon genggam sebelumnya.

Kemajuan teknologi di bidang fabrikasi mikroelektronika inilah yang telah membuat peranti ini sedemikan kecil dengan berbagai fungsi cang-gihnya. Di dalam telepon pintar tidak hanya tersusun dari komponen-komponen mikroelektronik, seperti komponen rangkaian terintegrasi (Integrated Circuits, ICs) saja, tetapi terdapat komponen mikro struktur dan mekanik juga yang dikenal sebagai sensor dan aktuator.

Gandhi menjelaskan, komponen-koponen mikrosensor dan mikroaktuator yang ada di dalam telepon pintar dibuat atau difabrikasi dengan teknologi yang dikenal dengan sebutan Teknologi Sistem Mikro-elektro mekanik yang disingkat dengan istilah MEMS. Teknologi MEMS ini secara prinsip utamanya mengadopsi teknologi fabrikasi mikroelektronik.

“Penggunaan teknologi mikroelektronik dan fabrikasi MEMS bertu juan supaya komponen-k o m p o n e n M E M S i n i b i s a diintegrasikan langsung dengan komponen mikroelektronik lainnya menjadi satu sistem terpadu,” ungkapnya.

Di dalam telepon pintar su-dah ada lebih dari 10 komponen MEMS yang membuat telepon pintar ini memiliki fungsi lebih dari fungsi utamanya. Namun ada dua komponen utama dalam telepon pintar ini yang sangat perlu dan harus ada yaitu mik-rofon dan mikrospeaker.

Menurutnya, mikrofon berdasarkan teknologi MEMS telah sukses memenuhi pasaran untuk penggunaan telepon pintar ini dengan memiliki spesifikasi melebihi mikrofon yang difabrikasi secara konvensional. Sementara itu mikrospeaker berdasarkan MEMS masih ketinggalan jauh di belakang dibandingkan mikrofon MEMS, oleh

karena itu mikrospeaker MEMS belum ada tersedia secara komersial dipasaran.

Gandhi menambahkan, hingga saat ini mikrospeaker konvensional masih banyak digunakan dalam peranti telepon pintar atau telepon genggam umumnya. Potensi pasar yang sangat besar dan adanya permintaan kebutuhan mikrospeaker yang ringan, ramping dan dapat dipadukan dalam telepon pintar menjadi satu tujuan utama mengembangkan mikrospeaker berdasarkan teknologi MEMS.

“Di tambah lagi teknologi fabrikasi mikrospeaker konvensional tersebut sudah sampai batas kemampuanya,”jelas pria berdarah Sunda ini.

Saat ini Gandhi masih berstatus pelajar PhD di Institut Kejuruteraan Mikro dan Nano Elektronik – Universiti Kebangsaan Malaysia (IMEN-UKM). Ia mengaku temuan-temuan yang usdah ia hasilkan dari technologi MEMS ini di bawah arahan dan bimbingan Prof. Dato’ Burhanuddin Yeop Majlis.

“kami dalam group MEMS sedang melakukan pengembangan mikrospeaker berdasarkan teknologi MEMS untuk memenuhi keperluan-keperluan permintaan pasar tersebut di atas. Satu sistem penggerak elektrodinamik berukuran mikro sedang dikaji untuk diaplikasikan dalam mikrospeaker MEMS ini,” ungkapnya.

Menurut Gandhi sistem penggerak elektrodinamik tersebut merupakan penggerak yang digunakan dihampir loudspeaker maupun mikrospeaker yang ada sekarang. Secara umum, struktur mikrospeaker dengan sistem penggerak elektrodinamik ini meliputi diafragma, kumparan selenoid dan magnet permanen.

Pengembangan Mikrospeaker MEMS Menuju “Truly Digital Mikrospeaker MEMS Ar-ray”

Kemajuan teknologi telah banyak membantu aktivitas manusia lebih cepat dan efisien dalam kehidupan sehari-harinya. Teknologi yang sangat pesat perkembangannya

saat ini adalah teknologi informasi (IT). Salah satu contoh peranti di bidang teknologi informasi ini adalah telepon genggam (handphone).

Sains & Teknologi

Gandi Sugandi

Page 15: Buletin PPI Dunia

13 Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014

1

“Ketiga komponen utama

mikrospeaker itu dirangkai di atas

bingkai berbahan plastik atau metal,”

jelasnya.

U n t u k d i k e t a h u i , mikrospeaker berdasarkan teknologi MEMS dibuat di atas substrat silikon, dimana diafragma dan kumparan dibuat serentak dalam substrat silikon tersebut dan magnet permanen dilekatkan pada bingkai substrat silikon juga.

Substrat silikon ini meru-pakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat komponen-komponen rangkaian terintegrasi (ICs). Untuk memberikan gambaran yang nyata apa perbedaan antara mikrospeaker

konvensional dengan mikrospeaker MEMS, gambar di bawah ini menun-jukkaan perbedaan yang jelas bagi kedua komponen tersebut.

(a) Mikrospeaker konvensional dan

(b) mikrospeaker MEMS Sumber : http://yklee118.blogspot.com

dan IMEN UKM

Tujuan utama dalam penelitian mikrospeaker MEMS ini bukan hanya bisa menggantikan keberadaan kom-ponen mikrospeaker konvensional yang ada sekarang, tetapi lebih men-garah kepada pengembangan mik-rospeaker digital.

“ Sebenarnya, inilah yang memotivasi saya mengembangkan

teknologi MEMS ini, sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, dan saya merasa tertantang untuk mengembangkannya,” jelasnya.

Mikrospeaker digital sebenarnya ini berbeda dengan istilah loudspeaker ataupun mikrospeaker digital saat ini. Dalam istilah mikrospeaker digital, sinyal-sinyal audio analog diproses secara digital di dalam perangkat audio akan diubah kembali menjadi sinyal audio analog yang kemudian diteruskan ke mikrospeaker konvensional tersebut.

Sedangkan mikrospeaker digital sebenarnya dimana mikrospeaker berperan sebagai pengubah langsung sinyal-sinyal digital menjadi sinyal-sinyal audio secara analog. Oleh karena itu model mikrospeaker di masa depan akan memiliki struktrur mikro yang tersusun secara array (digital mikrospeaker array).

Dan hingga saat ini digital mik-rospeaker array berdasarkan teknologi MEMS ini masih dalam tinggkat penelitian, meskipun istilah digital louspeaker ini sudah mulai dikem-bangkan ditahun 70-an, namun ke-mampuan untuk mengembangkan mikrospeaker berukuran mikro saat itu masih sangatlah susah.

“Kemajuan teknologi MEMS ini terwujud dengan pengembangan digital mikrospeaker array (truly digital mikrospeaker MEMS array), saat ini sedan ggiat dikembangkan sebagai loudspeaker maupun mikrospeaker di masa depan,” tutupnya.(GS)

Page 16: Buletin PPI Dunia

( Liputan Anggie P. Putri )

Semangat pelajar Indone-

sia mampu mematahkan di-

mensi jarak dan waktu. Re-

mote learning via telecon-

ference menghubungkan

mata dan hati pelajar Indo-

nesia di Australia dan pela-

jar Indonesia di Malang.

Keinginan untuk mau bela-

jar meskipun lewat media

maya patut mendapatkan

dukungan dalam upaya

mencerdaskan anak

bangsa.

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 14

PPI Dunia Mengajar Berbagi Ilmu di Tanah Air

Berawal dari pemikiran tentang

kontribusi anak bangsa untuk pendidi-

kan di Indonesia dan memotivasi pela-

jar Indonesia untuk go beyond menun-

tut ilmu di luar negeri, Perhimpunan

Pelajar Indonesia di Australia (PPIA)

dalam forum Simposium Internasional

Perhimpunan Pelajar Indonesia Selu-

ruh Dunia (SI PPI Dunia) di Tokyo

September lalu, mengusung program

PPI Dunia Mengajar.

Program tersebut merupakan

salah satu program kerja dari Departe-

men Pelayanan Sosial dan Masyara-

kat PPIA . Begitu sarat makna dalam

PPI Dunia Mengajar, maka program

tersebut dijadikan Rekomendasi Kerja

PPI Dunia periode kepengurusan

2014/2015, dimana Saudara Ahmad

Almaududy Amri (PPI Australia) men-

jadi Koordinator Dewan Presidium PPI

Dunia terpilih.

Bekerjasama dengan PPI

Dunia, program PPIA Mengajar yang

bertempat di Ruang International Liai-

son Officers, Gedung Dekanat Lantai

4, Fakultas Teknik Universitas Brawi-

jaya, mendapat sambutan hangat dari

mahasiswa Fakultas Teknik Univer-

sitas Brawijaya (FTUB) beserta para

dosen.

Sekitar 25 mahasiswa FTUB

ketika itu mengikuti rangkaian

kegiatan PPIA Mengajar. Awalnya

kegiatan direncanakan selama 1,5 jam

tetapi durasi bertambah menjadi 2,5

jam. Tri Mulyani Sunarharum, PhD

Candidate di Bidang Perencanaan

Wilayah Kota, Queensland University

of Technology Australia, selaku pema-

teri ketika itu memaparkan materi

“Perencanaan Kolaboratif untuk Resil-

iensi Terhadap Bencana” via telecon-

ference.

Selain memberikan perkuliahan

pemateri juga berbagi cerita tentang

bagaimana kuliah di Australia, dan

juga informasi beasiswa luar negeri.

Mahasiswa yang hadir dalam perkulia-

han tersebut tampak antusias dengan

apa yang disampaikan dalam perkulia-

han tersebut.

http://ppi-australia.org/ppia-mengajar/.

Keberhasilan PPIA Mengajar

bekerjasama dengan PPI Dunia meru-

pakan buah perjuangan luar biasa dari

rekan-rekan PPIA dan PPI Dunia yang

dimotori oleh Dwi Asianti Anggara.

Lebih lanjut, materi tentang PPIA

Mengajar di FTUB dapat dilihat di

http://ppi-australia.org/

ppiamengajar/.

Seputar PPI

Page 17: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 15

Tri Mulyani menjelaskan,

pada dasarnya banyak prosedur ad-

ministrasi yang harus dilalui. Namun

perbedaan jarak tidak menghalangi

semangat pelajar Indonesia di Aus-

tralia ini untuk mempersiapkan

kegiatan tersebut.

“Walau melalui virtual, ko-

munikasi dan kerjasama dengan pi-

hak Universitas Brawijaya berjalan

dengan baik hingga hari H pelak-

sanaan. Suksesnya acara tersebut

membuat staff pengajar FTUB

meminta program ini dijadikan seba-

gai matakuliah tambahan di semester

mendatang dengan penyesuaian

materi perkuliahan,” ungkap dara

cantik asal Malang yang akrab disapa

Yani

Harapannya, PPIA Mengajar

bisa sustainable. Ini bisa jadi adalah

awal yang baik untuk kerjasama

dengan institusi pendidikan dan nanti-

nya dijadikan sebagai program regu-

lar di institusi pendidikan tersebut.

“Meski sudah ganti kepengurusan

program ini bisa masih lanjut...” ujar

Yani.

Pengurus PPIA juga ber-

harap, kedepan PPIA Mengajar

bekerjasama dengan PPI Dunia da-

pat menjangkau di daerah terpencil,

di desa-desa yang masih membu-

tuhkan informasi dan pengetahuan

akan dunia.

Bukan lagi melalui telecon-

ference, tetapi memanfaatkan waktu

luang para pelajar Indonesia yang

belajar di negeri orang disaat mereka

sedang berlibur di tanah air.

“..Semoga bisa saling bersi-

nergi..dan PPI berbagai Negara bisa

bekerjasama untuk kegiatan ini,” tam-

bah Yani.

PPIA Mengajar bekerjasama

dengan PPI Dunia berikutnya akan

hadir dalam rangkaian “Festival Studi

Luar Negeri” di Universitas Negeri

Jakarta, 12 Januari 2015, serta di

Universitas Islam Indonesia Yogya-

karta di Februari 2015 mendatang.

Page 18: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 16

Refleksi 1 Januari

Awalnya, permulaan tahun bukanlah dimulai dari bulan Januari, melainkan dimulai dari bulan Maret dan berakhir di bulan Februari. Maret adalah bulan per-tama dalam musim semi, saat tumbuhnya daun-daun setelah musim dingin. Februari diambil dari nama dewa Februr yg berarti dewa kematian, dan karena Februari adalah bulan terakhir, maka jumlah harinya adalah sisa dari pembagian hari kepada 11 bulan lainnya. Namun setelah itu Julius Caesar merubah kalender ini dan men-jadikan bulan Januari sebagai bulan pertama dalam kal-ender. Januari diambil dari nama dewa Janus, yaitu dewa yang memiliki dua wajah ceria dan muram. bisa juga ber-arti gerbang. Jadi, sebenarnya tidak ada yang spesial dengan hari atau tanggal tertentu, karena penanggalan bisa saja berubah sesuai kesepakatan manusia.

Yang pasti, satu tahun berisikan 12 bulan, entah diawali dengan bulan Januari atau bulan lainnya. Hal itu disampaikan dengan jelas dalam al-Quran surat al-Taubah: 36, tapi tentu hal itu berdasarkan perhitungan kalender bulan, bukan matahari.

Apapun itu, manusia akan selalu terkondisikan untuk memperhatikan waktu, kemudian dihadapkan kepada dua pilihan; berubah atau tetap seperti dulu. Is-lam menyebutnya muhâsabah, introspeksi diri.

Menjaga Kewajiban Salah satu konsekwensi kehidupan adalah teri-kat dengan kewajiban, terhadap diri sendiri, orang lain, dan kepada Allah Swt. Pada setiap pergantian tahun, kita dapat melihat ke belakang, apakah gaya hidup kita sudah memenuhi kriteria sehat? Makanan, istirahat, dan lain-nya. Karena dengan badan yang sehat, kita dapat mela-kukan ibadah dengan khidmat.

Setelah itu, kita patut mengingat-ingat, adakah hak orang lain yang masih menempel pada diri kita. Apakah itu hutang, zakat, atau janji. Hutang, karena Nabi bersabda sebaik-baik kamu adalah yang paling baik dalam mengembalikan hutang, yaitu paling cepat dan baik (kualitas harta yang dikembalikan).

Adapun zakat, karena ia adalah salah satu rukun Islam, kewajiban bagi setiap muslim yang mempunyai harta melebihi nishab. Al-Quran menyebutnya ‘hak orang lain yang berada dalam hartamu’. Maka dari itu, makna zakat secara bahasa adalah penyucian diri, yaitu mensucikan harta dari hak orang lain –yang masih berada di dalam-nya- (QS. Al-Dzariyat: 19). Memang haul zakat lebih af-dal dihitung memakai kalender kamariah, tapi sebagian ulama membolehkan dengan kalender samsiyah, untuk kemudahan.

Dan Janji, karena salah satu ciri orang munafik adalah tidak menepati janji. Maka jangan mudah berjanji, jika sulit menepati. Hati-hati dalam berjanji adalah bukti kedewasaan diri. Intinya, jangan sampai ada satu hak bani adam yang belum kita penuhi, karena hal itu dapat menjadi penghalang kita ke surga, sebagaimana disam-paikan salah satu hadis Nabi Saw.

Adapun zakat, karena ia adalah salah satu rukun Islam,

kewajiban bagi setiap muslim yang mempunyai harta

melebihi nishab. Al-Quran menyebutnya ‘hak orang lain

yang berada dalam hartamu’. Maka dari itu, makna za-

kat secara bahasa adalah penyucian diri, yaitu mensuci-

kan harta dari hak orang lain –yang masih berada di

dalamnya- (QS. Al-Dzariyat: 19). Memang haul zakat

lebih afdal dihitung memakai kalender kamariah, tapi

sebagian ulama membolehkan dengan kalender samsi-

yah, untuk kemudahan.

Dan Janji, karena salah satu ciri orang munafik

adalah tidak menepati janji. Maka jangan mudah ber-

janji, jika sulit menepati. Hati-hati dalam berjanji adalah

bukti kedewasaan diri. Intinya, jangan sampai ada satu

hak bani adam yang belum kita penuhi, karena hal itu

dapat menjadi penghalang kita ke surga, sebagaimana

disampaikan salah satu hadis Nabi Saw.

Menambah Amalan Sunah

Dalam salah satu hadis qudsi, Nabi Saw. men-yampaikan: ..Dan seorang hamba yang selalu mendekatkan diri kepadaku (Allah Swt.) dengan mengerjakan amalan-amalan sunah, sampai Aku mencintainya. Dan jika Aku mencintainya, Aku akan menjadi indera dengarnya, dan indera lihatnya, ‘tanganya’, dan ‘kakinya’. Dan jika dia memintaku, Aku akan memberinya. Dan jika dia berlindung kepadaku, maka Aku akan melindunginya.. (HR. Bukhari).

Dan memang, fakta sehari-hari membukti-

kannya. Sering kita dapati, bahwa salah satu faktor ke-

suksesan duniawi seseorang adalah amalan sunah yang

dikerjakannya. Entah itu solat sunah, puasa sunah,

sedekah bulanan, mengayomi anak yatim, dan seba-

gainya. Jika di dunia saja bisa ‘sukses besar’, apalagi di

akhirat. Memang kita harus memperbaiki niat, bahwa

amal kita tidak ditujukan untuk dunia, tapi hal itu adalah

‘bonus’ Allah bagi para hamba-Nya yang taat dan mem-

bantu sesama, disamping nikmat akhirat yang menanti-

nya.

Page 19: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 17

Momentum pergantian tahun ini dapat kita jadi-kan pijakan awal untuk memulai amalan sunah, atau menambah kuantitasnya bagi yang telah diberi taufik untuk melakukan kesunahan. Bagi yang sudah rutin melakukan solat sunah, dapat memulai puasa senin-kamis. Bagi yang sudah rutin solat dan puasa sunah, bisa mulai mencari anak yatim untuk dibiayai kehidupannya, dan seterusnya.

Tapi sekali lagi, bagaimanapun kesunahan itu prioritasnya di bawah kewajiban. Maka kita harus gugur-kan dulu semua kewajiban yang ada di diri kita, baru ke-mudian memilih kesunnahan yang mungkin dilakukan.

Melihat Refleksi Diri

Karena hakekat kehidupan adalah untuk beribadah (QS. Al-Dzariyat: 56), maka hendaknya kita melakukan intro-speksi, sudah sejauh manakah kita merealisasikan tugas kehidupan kita?

Dan jika fungsi waktu adalah untuk muhasabah diri, maka sudah seyogyanya kita ‘bercermin’ pada setiap satu januari, untuk melihat ke belakang kemudian mem-perbaiki kesalahan yang telah lalu, dan melihat ke depan untuk memilih kebaikan yang dapat kita kerjakan. Sebagaimana dalam suatu doa, disebutkan: Alla-hummaj’al al-hayata ziyadatan lana fi kulli khairin, waj’alil mawta rahatan lana min kulli syarrin (Ya Allah, jadikanlah kehidupan sebagai penambah amal baik bagi kami. Dan jadikanlah kematian sebagai titik pemberhentian keburu-kan kami. []

- M. Rifqi Arriza (PPMI Mesir)

Galeri

Pertemuan Masyarakat Indonesia di Korea dengan Bapak Joko Widodo

Page 20: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 18

Bangi- Malaysia, Sampai saat ini orang-orang atau kelompok penikmat sastra, masih sa ja membica rakan dan be rdebat mengenai karya sastra zaman-zaman sebelumya. Sebut saja sampai saat ini o r a n g t e r u s m e m b i c a r a k a n Hemingway, Tolstoy. Pramoedya Ananta Toer sampai Camus dan Sartre yang nota bene zaman dan kondisi sastra mereka jelas jay\uh berbdesa dengan kondisi saat ini.

Lihat saja dalam dunia

theater, para penggiat theater masih saja mengadopsi karya-karya klasik seperti Shakespeare atau Samuel Beckett, tentu saja banyak yang mengambil dan mengadaptasi karya tradisional seperti dunia perwayangan dan

Menurut sastrawan ternama

rusia, Boris Pasternak, sastra hendaknya menyesuaikan diri dengan zaman modern yang bergerak cepat dan bentuknya tidak mengenal ketenangan, baik dalam tema maupun dalam bentuknya (otonomi bahasa dan seni).

Karya sastra yang berupa

roman, Cerpen, novel, puisi, dan Drama yang sering kita nikmati sehari-hari tampaknya semakin hari semakin meninggalkan bentuk aslinya yang sebenarnya mengajak pembacanya untuk mengetahui, memahami dan bahkan melaksanakan apa-apa yang ditulis oleh pengarangnya.

Pada era sebelumnya, karya

sastra menjadi pembebas manusia baik dari ketertindasan dari penguasa, ketidaktahuan dan keterbelakangan. Karya sastra adalah senjata yang mampu menghunjam tepat ke jantung hati diktator dan penguasa zalim. Tidak heran, pada masa-masa

tertentu, sastrawan bahkan dianggap lebih berbahaya ketimbang penjahat atau teroris, dan memperlakukan mereka dengan sangat t idak manusiawi bahkan ada yang sampai berujung maut.

Di Peranc is misalnya,

Sastrawan Victor Hugo dengan karyanya Les Miserables, diyakini orang sebagai salah satu pendorong terbentuknya republik Perancis yang sebelumnya dikuasai oleh monarki

Demikian juga di Rusia,

sastrawan Leo Tolstoy lewat Novel-novelnya antara lain Perang dan Damai (1869), Anna Karenina (1875-1877),Kematian Ivan Ilyits (1886), yang menjadi jiwa bangsa Rusia pada zamannya dan mampu mempengaruhi pergerakan Mahatma Gandhi dan pergerakan-pergerakan moral lainnya didunia

B a h k a n k a r ya s a s t ra

misalnya novel atau puisi dapat menjadi penyemangat masyarakat yang tertidas ataupun mampu merubah struktur sosial masyarakat seperti puisi-puisi Chairil Anwar yang dijadikan jargon atau slogan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karya –karya sastra dari Khairil Anwar pada masanya merupakan hal baru sama sekali baru dan terasa janggal dalam dunia sastra indonesia namun menohok sisi kepribadian bangsa Indonesia dengan arogansi dan kesombongan kata-katanya yang terkenal : :aku...Binatang jalang....

Karya Sastra juga dapat

mempunyai fungsi sebagai kontrol terhadap jalannya kekuasaan yang dianggap melenceng dari relnya seperti pesan-pesan dalam puisi Karya W.S Rendra

Dan yang terbaru adalah Puisi-puisi kaya Wiji Thukul, yang pada era 1990-an menjadi simbol perlawanan terhadap Orde Baru. Bahkan puisi-puisi Wiji Thukul ini adalah masterpiece sastra era reforarmasi Indonesia yang sampai saat ini masih hangat di bicarakan oleh kritikus dan aktivis.

Fungsi lain sastra yang kita

ketahui bersama adalah sebagai wahana mempertebal keimanan dan semakin menjalankan perintah agama dan meninggalkan larangannya a d a l a h p u i s i - p u i s i r e l i g i u s sebagaimana Gurindam Dua Belas –nya Raja Ali Haji yang berisi panduan u n t u k m e n j a l a n i k e h i d u p a n sebagaimana orang beragama.

Demikian juga penyair Taufik

Ismail yang mengajak pembaca puisinya untuk selalu mendekat pada-Nya

Demikan juga Pramudya

Ananta Toer melalui roman dan novel-novelnya yang antara lain Tetralogi Buru dan karya-karya lainnya, disamping berdasarkan ideologi juga berfungsi sebagai penulisan sejarah alternatif walaupun dikemas secara fiksi namun karyanya setidaknya merupakan benang merah antara kejadian satu dan kejadian lainnya yang terjadi dalam sejarah Indonesia.

Menurut Sapardi Joko

Damono, salah seorang pujangga Indonesia terkemuka, definisi sastra adalah sarana untuk menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Melihat dari sudut pandang ini, sastra erat kaitannya dengan ilmu sosial yang mencakup hubungan antarmasyarakat dan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan.

Dunia sastra indonesia dari hari ke hari semakin tidak menarik lagi, kebanyakan

sastra yang kita nikmati saat ini hanya berkutat pada permainan kata tanpa makna

dan tanpa ada unsur pembebasan jiwa. kita masih saja tergantung pada karya

sastra klasik dan lama, karena karya sastra yag ada belum mampu memenuhi

hasrat, baik hasrat seni, intelektual maupun religius.

KARYA SASTRA DAN

PEMBEBASAN MANUSIA

Page 21: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 19

Objek semua karya sastra adalah realitas yang terjadi dan realitas kehidupan manusia dipandang secara berbeda-beda berdasarkan ideologi yang dianut oleh sang sastrawan. Ideologi yang kita kenal yang pernah mewarnai kancah kesusastraan Indonesia adalah Pancasila, Sosialisme, Agama, nasionalisme, Liberalisme, humanisme bahkan materialisme. Yang masing-masing sastrawan nya berupaya menuangkan realitas kedalam karya-karya mereka berdasarkan ideologi yang mereka anut

Sastra dapat menyuarakan ideologi yang diyakini pengarangnya. Ideologi yang muncul dalam teks sastra tak hanya berupa sikap pandangan ideologis pengarangnya. Namun,bisa pula melalui teks sastranya tersebut pengarang memunculkan berbagai tafsiran

bahkan menawarkan wacana tandingan atas sebuah ideologi. Dalam situasi demikian, pengarang akan memunculkan berbagai tawaran sebagai bentuk counter-ideology terhadap sebuah ideologi tertentu.

Saat ini, entah kenapa, kekinian memuculkan karya sastra tanpa jiwa, tanpa ideologi dan tanpa semangat pembebasan bagi masyarakat sekitarnya, sastra saat ini hanya permainan kata, menuju pemujian diri sendiri dan tak lebih dari bacaan yang kita baca, setelah kita baca, disimpan dan tanpa meninggalkan makna seberkas pun...(dw)

Galeri

Pertemuan Masyarakat Kunjungan Kerja Presiden Jokowi pada KTT G20

Page 22: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 20

Sebelum berbicara tentang jenis menu-menu kuliner di India ala Mughal tidak ada salahnya kita men-getahui sedikit sejarah dari Masakan Mughal itu sendiri untuk menambah pengetahuan kita semua, terlebih untuk menambah rasa ingin teman-teman untuk men-coba masakan asli Mughal langsung di tanah Mahatma Gandhi ini atau minimal mencoba di restauran Mughal di negara masing-masing termasuk di Indonesia.

Masakan Mughal (Mughal cuisine) adalah gaya

memasak yang dikembangkan di Asia Selatan dari dapur kekaisaran Muslim Mughal yang berkuasa hampir diseluruh negara India (termasuk Pakisatan) pada tahun 1526–1857 sebelum penjajah Inggris datang. Gaya masakan banyak digunakan di India Utara terutama di negara bagian Uttar Pradesh, Delhi, Hyderabad, hingga Pakistan dimana masakan ini sangat dipengaruhi oleh gaya Asia Tengah, khususnya dari wilayah awal berasal para penguasanya yaitu Mughal Chagatai-Turki yang pada akhirnya sangat juga dipengaruhi oleh masakan daerah Kashmir dan daerah Punjab.

Dengan runtuhnya kekaisaran Mughal, warisan

makanan Mughal di India tetap terjaga karena cita rasanya yang disukai di bagian utara India. Beberapa hidangan Mughlai memiliki nama yang sangat identik dengan Muslim seperti biryani, pulao, kebab, kofta di-mana memiliki pengaruh kuat dari gaya memasak Mus-lim hingga akhirnya Mughal telah benar-benar mening-galkan pengaruh jangka panjang di India, yang juga tercermin dalam masakan India, tak heran makanan ala Mughlai menempati posisi teratas sebagai makanan populer India termasuk bagi masyarakat dan mahasiswa di India.

Walaupun makanan Mughlai dimasak di selu-ruh bagian negara bagian di India bahkan di dunia, tetapi merasa terbaik dari masakan ini dapat hanya di Delhi, yang telah turun temurun berpengalaman dalam memasakan makanan kerajaan ini sejak abad ke-16, dimana India diserbu oleh kekaisaran Mughal yang memperkenalkan rempah-rempah eksotis, kacang-kacangan dan buah-buahan ke India dan Juga orang Indian mendapat kesempatan untuk belajar teknik-teknik baru memasak ala Mughal.

Berbicara mengenai selera dan karakter masa-

kan Mughlai cukup bervariasi dari yang sangat ringan (tidak pedas) sampai pedas walau sebagai besarnya adalah Mughlai makanan cukup pedas dengan aroma yang khas yang cukup kuat dan unik dari berbagai cam-puran rempah-rempah. Jika teman-teman tahu suatu sajian makanan Mughlai yang sebenarnya adalah ber-wujud hidangan prasmanan utama yang rumit ber-macam gaya dan sangat kaya alias banyak jenis lauk yang digunakan seperti daging ayam dan kambing/domba (mutton) dengan berbagai sajian tambahan lain-

Walaupun makanan Mughlai dimasak di selu-ruh bagian negara bagian di India bahkan di dunia, tetapi merasa terbaik dari masakan ini dapat hanya di Delhi, yang telah turun temurun berpengalaman dalam memasakan makanan kerajaan ini sejak abad ke-16, dimana India diserbu oleh kekaisaran Mughal yang memperkenalkan rempah-rempah eksotis, kacang-kacangan dan buah-buahan ke India dan Juga orang Indian mendapat kesempatan untuk belajar teknik-teknik baru memasak ala Mughal.

Berbicara mengenai selera dan karakter masa-

kan Mughlai cukup bervariasi dari yang sangat ringan (tidak pedas) sampai pedas walau sebagai besarnya adalah Mughlai makanan cukup pedas dengan aroma yang khas yang cukup kuat dan unik dari berbagai cam-puran rempah-rempah. Jika teman-teman tahu suatu sajian makanan Mughlai yang sebenarnya adalah ber-wujud hidangan prasmanan utama yang rumit ber-macam gaya dan sangat kaya alias banyak jenis lauk yang digunakan seperti daging ayam dan kambing/domba (mutton) dengan berbagai sajian tambahan lain-nya. Sehingga resep makanan Mughlai dikenal kaya lemak, karbohidrat dan protein dan kebanyakan disaji-kan dengan saus atau kari (curry) dan rempah-rempah yang aromatic dapat menggoda pecinta makanan kuliner untuk mendambakan lebih banyak makanan. Makanan Mughlai menawarkan berbagai makanan lezat mulai bahkan, nama-nama makanan Mughlai begitu menarik pencintanya tergoda untuk mencoba masakan yang berbeda.

SERBA-SERBI

Mengenal Masakan ala Kekaisaran Mughal India, Kuliner Favorit Masyarakat Indonesia di India

Page 23: Buletin PPI Dunia

Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 21

. Sehingga resep makanan Mughlai dikenal kaya lemak, karbohidrat dan protein dan kebanyakan disajikan dengan saus atau kari (curry) dan rempah-rempah yang aromatic dapat menggoda pecinta makanan kuliner untuk mendambakan lebih banyak makanan. Makanan Mughlai menawarkan berbagai makanan lezat mulai bahkan, nama-nama makanan Mughlai begitu menarik pencin-tanya tergoda untuk mencoba masakan yang berbeda.

Seperti yang disampaikan diatas bahwa hampir sebagian besar makanan Mughal lezat dan faktanya me-mang benar, kebanyakan masyarakat dan pelajar Indone-sia di India dan tentunya masyarakat India itu sendiri yang non-vegetarian mereka sangat menyukai masakan ini, berikut adalah beberapa menu makanan Mughal yang kami rekomendasikan teman-teman untuk disantap seba-gai kuliner terlebih saat teman-teman berada di India seperti Chicken Biryani, Chiken Afghani, Chicken Korma, Chicken Tikka, Butter Naan (roti India), Chicken Tandoori (ayam panggang “stik drum”), Chicken Tikka kebab, Chole atau Chane, Chicken Curry, Chaamp Masala (kari irisan daging domba).

Jika teman-teman berkesempatan mampir ke New Delhi, india, berikut beberapa restaurant yang terbaik dan terkenal dengan makanan menu Mughal-nya yang tidak hanya diakui oleh India namun oleh turis-turis man-canegara, adapun harganya bervariasi dari seratusan ribu hingga sampai satu juta rupiah, diantaranya:

Karim Restauran Karim adalah yang terkenal oleh turis man-canegara maupun internasional dengan kelezatan makanannya. Outlet mereka berada di seluruh Delhi na-mun gerai yang paling populer dan otentik mereka tetap di Old Delhi. Menu Mutton Qorma, Shahjahani Murgh, Mut-ton Nihari & Reshmi Seekh Kabab adalah yang terbaik di New Delhi. Makan untuk dua orang akan dikenakan biaya minimal sekitar Rs 700 atau 140 ribu rupiah Alamat: Karim | 16, dekat Masjid Jama, Matia Mahal Road, Gali Kababian, Old Delhi, New Delhi-06 | Info Lebih

Bukhara Restaurant North West Frontier Ini adalah salah satu re-storan terbaik di New Delhi. Terutama menawarkan hidan-gan yang dimasak dalam oven tanah liat, seperti menu: Peshawari Kabab, Sikandari Raan, dan Burrah Kabab. Makanan untuk dua porsi akan biaya sekitar Rs 5000 atau sekitar 1 juta rupiah. Alamat: Bukhara | ITC Maurya, The Luxury Collection, Sardar Patel Marg, New Delhi-21 | Info Lebih Moti Mahal Deluxe Moti Mahal Deluxe terletak di Daryaganj dan terkenal den-gan Butter Chicken-nya. Mereka juga dikenal untuk mereka Chicken Tikka Masala, Dal Makhni, Otak Masala & Burrah Kabab selama lebih dari lima dekade terakhir. Makan untuk dua porsi akan dikenakan biaya sekitar Rs 1.000 atau sekitar 200 ribu rupiah Alamat: Moti Mahal Deluxe | 3703, Netaji Subhash Marg, Daryaganj, New Delhi-02 | Info Lebih Punjabi by Nature Punjabi by Nature terletak di Vasant Kunj menawarkan masakan terpilih India Utara dalam penyajian kontemporer & salah satu yang populer restoran fine dining untuk lebih dari satu dekade di New Delhi. Restaurant ini dikenal den-gan Butter Chicken yang lezat. Makan untuk dua porsi akan dikenai biaya sekitar Rs 1.500 atau sekitar 300 ribu rupiah Alamat: Punjabi by Nature | T-305, Lantai 3, Ambience Mall, Vasant Kunj, New Delhi-70 | Info Lebih

Gulati Restauran Gulati terletak pada Pandara Road adalah san-gat populer bagi mereka yang berkeinginan untuk men-coba makanan lezat Mughlai. Restuaran Gulati dikenal dengan tandoori mereka seperti Tangri Kabab, Murgh Malai Tikka, Burrah Akbari dimasak dalam gaya Kerajaan khas Mughlai & memiliki berbagai variasi yang lezat & disertai makanan penutup. Makanan untuk dua akan biaya sekitar Rs 1.000 atau sekitar 200 ribu Alamat: Gulati | 6 Pandara Road Market, New Delhi-03 | Info Lebih

Semoga bermanfaat info ini bagi teman-teman dan se-moga berkesempatan mencoba di India kuliner Mughal ini…..^^.

Kontributor: Mohd. Agoes Aufiya (PPI India)

Gulati

Roti Butter Naan Chicken Korma

Page 24: Buletin PPI Dunia
Page 25: Buletin PPI Dunia

Liputan Taiwan Pergerakan

pelajar Indonesia di luar negeri

dimulai pada tahun 1922 di

Belanda. ketika itu mahasiswa In-

donesia di Belanda mendirikan Per-

satuan Pelajar Indonesia (PPI)

Belanda. Saat itu Indonesia belum

lagi merdeka, pelajar Indonesia

yang ada di Belanda membuat or-

ganisasi pelajar bertujuan untuk

menuangkan pemikiran-pemikiran

intelektual mereka demi perjuangan

kemerdekaan pada masa itu. Fakta

ini menunjukkan bahwa pelajar In-

donesia di luar negeri telah ikut

serta berkontribusi sejak awal per-

juangan bangsa.

Perhimpunan Pelajar Indonesia

se-Dunia (PPI Dunia) merupakan se-

buah wadah untuk mengakomodasi

dan mengkoordinasikan seluruh po-

tensi organisasi perhimpunan pelajar

Indonesia di berbagai Negara.

Kehadiran Organisasi pelajar di

masing-masing Negara yang di rang-

kum dalam wadah PPI Dunia merup-

kan sebuah upaya untuk bersama-

sama meningkatkan kualitas sumber

daya manusia demi kemajuan dan

mendukung pembangunan Indonesia

yang berkelanjutan.

Menurut Retno Widyastuti seba-

gai sekretaris dewan presidium PPI

dunia menjelaskan, berdasarkan pada

Surat Keputusan Dewan Presidium

Perhimpunan Pelajar Indonesia Se-

Dunia Nomor: 04/SK/Presidium/PPI-

Dunia/V/2014 tentang Keanggotaan

Resmi Perhimpunan Pelajar Indonesia

Se-Dunia terdapat sebanyak 46 or-

ganisasi pelajar Indonesia di seluruh

dunia yang terbagi dalam tiga kawa-

san.

“ Dari 46 negara yang sudah

memiliki PPI tersebut terdiri dari tiga

kawasan yaitu, Eropa, Timur tengah

dan Afrika serta Asea Oseania,” jelas-

nya.

Sama dengan organisasi lain

pada umumnya, PPI Dunia memiliki

kelangkapan organisasi. Kelengkapan

organisasi PPI Dunia yaitu Simposium

Internasional dan Rapat Internasional.

Menurut Retno, simposium Inter-

nasional merupakan permusy-

awaratan tertinggi dalam PPI Dunia.

Simposium Internasional minimal di-

laksanakan sekali dalam dua tahun.

Simposium Internasional memiliki

fungsi yaitu: 1) memilih dan mengang-

kat Dewan Presidium yang terdiri dari

Koordinator Dewan Presidium dan

Anggota Dewan Presidium, 2)

meminta pertanggungjawaban Koordi-

nator Dewan Presidium, dan 3) men-

yampaikan rekomendasi dan program

kerja untuk Dewan Presidium.

“ Kewenangan dalam merubah

AD/ART juga dimiliki oleh forum Sim-

posium Internasional karenanya

ketetapan Simposium Internasional

mengikat setiap anggota,” jelasnya.

Ide awal pembentukan PPI

Dunia dicetuskan pada Oktober 2007

dalam Konferensi Internasional Pela-

jar Indonesia (KIPI) di Sydney, Austra-

lia. Selanjutnya, kegiatan perkumpu-

lan pelajar Indonesia bertaraf Interna-

sional tersebut dijadikan agenda tahu-

nan dengan mengusung tema dalam

setiap pertemuannya.

Di tahun 2014, Simposium Inter-

nasional diadakan di Tokyo, Jepang,

tepatnya pada tanggal 20-23 Septem-

ber di Tokyo Institute of Technology

dengan tema “Menggagas Kontribusi

Generasi Muda Indonesia untuk

Dunia”. Susunan Dewan Presidium

yang pada periode 2013-2014 dikoor-

dinatori oleh Sdr. Pan Muhammad

Faiz K. W (PPI Australia), dialihtugas-

kan kepada Koordinator Dewan Pre-

sidium Terpilih, Sdr. Ahmad Al-

maududy Amri (PPI Australia).

Retno menjelaskan, ada be-

berapa rekomendasi dalam Simpo-

sium Internasional 2014 di Jepang

melahirkan tim-tim khusus yang bertu-

juan untuk membantu Dewan Presid-

ium merealisasikan amanat dalam

Simposium Internasional 2014 dalam

satu periode kepengurusan.

Diantara tugas-tugas tersebut

adalah, Tim AdHoc Harmonisasi AD/

ART PPI Dunia dikoordinatori oleh

Sdr. Nila Titis Asrining Tyas (PPI

Filipina) bertugas untuk menyusun

draft rekomendasi AD/ART PPI Dunia

yang dipersiapkan untuk Simposium

Internasional 2015 di Singapura.

Selanjutnya, Tim AdHoc Kon-

versi Nilai PPI Dunia dimotori oleh

Sdr. Hariadi Aji (PPI Belanda) mem-

perjuangkan amanat Simposium Inter-

nasional untuk mengadvokasi tentang

kebijakan penyetaraan nilai untuk pe-

lajar dan mahasiswa Indonesia yang

belajar di luar negeri setelah kembali

ke tanah air.

Selayang Pandang

Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia)

Page 26: Buletin PPI Dunia

SI ke

- Lokasi Tanggal Tema

0 Sydney, Australia Oktober 2007 -

1 Den Haag, Belanda 3-5 Juli 2009

Visi dan Misi Intelektual Indonesia di Luar

Negeri: Strategi Pembangunan Indonesia

Menuju 2020

2 London, Inggris 23-24 Oktober 2010

Pendidikan Kewirausahaan sebagai Upaya

Peningkatan SDM Pelajar Indonesia yang

Mandiri dan Inovatif

3 Kuala Lumpur, Ma-

laysia 16-19 Februari 2012 Think Global, Act Nasional

4 New Delhi, India 18-23 Desember 2012 Peran Aktif Pelajar dalam Mewujudkan Ke-

mandirian Bangsa

5 Bangkok, Thailand 28-30 November 2013 Peran Pelajar Indonesia dalam Membangun

Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

6 Tokyo, Jepang 20-22 September 2014 Menggagas Kontribusi Generasi Muda Indone-

sia untuk Dunia

Dan yang tidak kalah pentingnya

adalah Tim Biro Pers yang dikoordina-

tori oleh Dewi Anggrayni (PPI Malay-

sia). Biro Pers merupakan salah satu

tim yang bertugas untuk melakukan

segala bentuk publikasi yang ber-

hubungan dengan aktifitas PPI Dunia

secara internal maupun eksternal.

“ Tugas-tugas kordinasi internal

PPI Dunia sangat penting untuk dila-

kukan publikasi guna mengetahui

peran para pelajar Indonesia yang ada

di luar Negara dalam memberikan

kontibusi untuk Dunia secara umum

dan untuk Indonesia secara khsus,”

jelas Retno lebih lanjut.

Terdapat pula Badan Otonom

yang merupakan badan yang mendu-

kung terlaksananya program-program

PPI Dunia dimana pendiriannya

disetujui dalam forum Simposium In-

ternasional.

Kepengurusan Badan Otonom

diserahkan sepenuhnya kepada

Badan Otonom dengan mempertim-

bangkan masukan dari Dewan Presid-

ium serta bertanggung jawab kepada

Dewan Presidium. PPI Dunia memiliki

tiga Badan Otonom yaitu Radio PPI

Dunia, Indonesian Scholar Journals,

dan Lembaga Sosial PPI Dunia.

Kelengkapan yang berikut-

nya adalah Rapat Internasional. Rapat

Internasional merupakan permusy-

awaratan tertinggi di bawah Simpo-

sium Internasional dimana rapat ini

dilaksanakan untuk mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan hasil Sim-

posium Internasional. Rapat Interna-

sional dilaksanakan minimal tiga kali

dalam setahun dan keputusannya

mengikat setiap anggota.

PPI Dunia merupakan pa-

yung dari seluruh PPI negara atau

organisasi dengan nama sejenis.

Struktur PPI di setiap negara memiliki

ciri khasnya sendiri. Di beberapa ne-

gara, PPI hanya memiliki struktur or-

ganisasi di tingkat negara atau pusat.

Namun, di sebgaian besar negara PPI

memiliki struktur organisasi di bawah

pusat yaitu cabang dan ranting.

Seperti contoh PPI Australia dan PPI

Filipina, keduanya memiliki struktur

kepengurusan dari tingkat Ranting

hingga ke Pusat.

Sistem komunikasi sangat

vital untuk kelancaran organisasi. Be-

gitu pula dengan PPI Dunia. Meman-

faatkan teknologi untuk menembus

jarak dan waktu, PPI Dunia memiliki

akun di Facebook (PPI Dunia /

OISAA), Twitter (https: //twitter.com/

oisaa), Website (ppidunia.org), Email

([email protected]) untuk

komunikasi diantara anggota PPI

Dunia.

“ Kedepan, PPI Dunia berharap

supaya secara total mampu mewujud-

kan amanat Simposium Internasional

PPI Dunia untuk kemajuan Indonesia.

Salam Perhimpunan..!!” tutup Retno.

(AP)

Page 27: Buletin PPI Dunia

Berikut tapak tilas dari kegiatan Simposium Internasional PPI Dunia:

Daftar 46 anggota PPI Dunia ::

Regional Asia & Oseania

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Brunei Darussalam (PPI Brunei Darussalam)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Filipina (PPI Filipina Pusat)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Hong Kong (PPI Hong Kong)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di India (PPI India)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jepang (PPIJ)

Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Malaysia (PPI Malaysia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Selandia Baru (PPI Wellington)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Singapura (PPI Singapura)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan (PPI Taiwan)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Thailand (PERMITHA)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPI Tiongkok)

Regional Eropa & Amerika

Perkumplan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat-Nasional (PERMIAS-Nasional)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Austria (PPI Austria)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda (PPI Belanda)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belgia (PPI Belgia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Ceko (PPI Ceko)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Estonia (PPI Estonia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Finlandia (PPI Finlandia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Italia (PPI Italia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman (PPI Jerman)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kanada (PPI Kanada)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Norwegia (PPI Norwegia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Prancis (PPI Prancis)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Portugal (PPI Portugal)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Rusia (PERMIRA)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Spanyol (PPI Spanyol)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia (PPI Swedia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swiss (PPI Swiss)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki (PPI Turki)

Ikatan Pelajar Indonesia di Serbia (KERIS)

Regional Timur Tengah & Afrika

Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Arab Saudi (PPMI Arab Saudi)

Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Yordania (HPMI Yordania)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Lebanon (PPI Lebanon)

Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia di Libya (KKMI Libya)

Ikatan Pelajar Indonesia di Iran (IPI Iran)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Maroko (PPI Maroko)

Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir (PPMI Mesir)

Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Pakistan (PPMI Pakistan)

Persatuan Pelajar Indonesia di Sudan (PPI Sudan)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Syria (PPI Syria)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tunisia (PPI Tunisia)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Yaman (PPI Yaman)

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Uni Emirat Arab (PPI Uni Emirat Arab)

Page 28: Buletin PPI Dunia