blok 1.1 minggu 3

Upload: elfonglee

Post on 19-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 1.1

PENGANTAR PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Tutor : Dr. Dra. Eti Yerizel, MSSKENARIO 3

KELOMPOK 13 B

Angga Putra Perdana( 1210313039)Annisa Damayanti( 1210313041)Aprilia Adelina Barus( 1210312040)Audry Tildha Pritami( 1210312078)Elfon Lindo Pratama( 1210312038)Fadhil Naufal Ammar( 1210312036)Muhammad Akbar Bakri ( 1210313042)Vani Morina Kasim( 1210313040)Vistaria Furkano( 1210312090)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALASPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER2012-2013

I. Terminologi1. rontgen pemotretan organ tubuh dengan menggunakan sinar X2. anamnesis komunikasi dari dokter kepada pasien untuk mengetahui keluhan pasien3. thorak dada4. paru-paru dupleks kedua paru-paru yaitu kiri dan kanan5. nonmaleficence prinsip tidak merugikan pasien6. informed consent surat persetujuan tindakan medis7. hemaptoe batuk darah yang disebabkan oleh penyumbatan trakea dan pernapasan8. Hb unsur darah berpigmen dan berwarna merah untuk mengikat oksigen (hemoglobin)9. bangsal tipe ruangan tempat pasien dirawat

II. Identifikasi Masalah1. Mengapa Dokter Bion lebih memprioritaskan pasien yang setengah baya saat itu?2. Apa saja akibat apabila tidak memasang papan praktek?3. Apa hak dan kewajiban dari dokter dan pasien?4. Apa saja prinsip yang harus dimiliki dokter dalam pengambilan tindakan medis?5. Apa isi sumpah dokter?6. Bagaimana seharusnya seorang dokter bersikap dengan teman sejawatnya?7. Apa yang dimaksud dengan etika penelitian?8. Apa tujuan dari informed consent?9. Mengapa perlu disiapkan formulir informed consent setelah dilakukan tindakan medis?10. Bagaimana tata cara dokter menjadikan pasien sebagai subjek penelitian?11. Apa alasan pasien tidak puas terhadap dokter yang ada di kampungnya?12. Apa pengaruh hukum dalam praktik kedokteran?13. Bagaimana cara Dokter Bion meminta pertolongan perawat untuk menjelaskan kepada pasien?14. Apakah cara Dokter Bion mendahulukan pasien sudah benar? Apa alasannya?15. Apa dokter memberi penjelasan tindakan medis pada pasien?

III. Brainstorming1. Hal tersebut dikarenakan prinsip non maleficence yang harus dimiliki seorang dokter. Ia harus mendahulukan pasien yang kondisinya lebih parah untuk menghindari kerugian yang besar. Selain itu, ia juga ingin meminimalisasi risiko pada lelaki setengah baya agar kondisinya tidak semakin parah.2. Di dalam Undang-Undang tentang praktik kedokteran, apabila seorang dokter tidak memenuhi kewajibannya, tidak membuat rekam medis, dan tidak memasang papan praktik akan dihukum penjara selama 1 10 tahun atau denda sebesar Rp 50.000.000,00. Selain itu, pasien juga tidak akan mengenal identitas dokter yang ia kunjungi.3. Hak yang dimiliki pasien adalah : memilih dokter yang akan mengobatinya mendapatkan perlakuan adil atau tidak diskriminasi memperoleh informasi tentang penyakitnya, tindakan medis, dan segala risiko yang akan ditanggung pasienKewajiban yang harus dilakukan pasien adalah : menaati anjuran yang diberikan oleh dokter menceritakan semua keluhannya dengan jujur melunasi biaya pengobatanHak yang dimiliki oleh seorang dokter adalah : mendapatkan perlindungan hukum memperoleh imbalan jasa memberikan informasi penyakit kepada pasien mendapat Surat Izin Praktik (SIP) dokter menolak tindakan medis yang tidak sesuai dengan hukum dan spesialisasinyaKewajiban yang harus dilakukan oleh seorang dokter adalah : menolong pasien melakukan diagnosis dengan benar atau tidak mencelakakan pasiennya menambah ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang dimilikinya merahasiakan segala sesuatu tentang pasien merujuk pasien apabila tidak mampu menaati KODEKI dan hukum4. Prinsip-prinsip yang harus dimiliki oleh seorang dokter dalam pengambilan tindakan medis yaitu nonmaleficence (tidak merugikan), beneficence (memberikan manfaat besar), autonomi, justice (keadilan), veracity (kejujuran), fidelity (kebenaran), dan confidentiality (saling percaya).5. Isi sumpah dokter adalah :Demi Allah saya bersumpah/berjanji bahwa Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, perbedaan kelamin, politik kepartaian, atau kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan Saya akan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya6. Kewajiban dokter terhadap teman sejawat tercantum dalam KODEKI pada pasal 14 dan 15. Pada pasal 14 dikatakan Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan sedangkan pasal 15 dikatakan bahwa Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawatnya, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.7. (pending)8. Tujuan dari informed consent adalah : membebaskan dokter dari jerat hukum apabila dokter dituntut oleh keluarga pasien atas tindakan yang dilakukan dokter pasien mengetahui risiko, harapan, dan tindakan medis yang akan dilakukan9. Informed berarti telah diinformasikan sedangkan consent berarti persetujuan. Dari informed consent akan diambil tindakan untuk pasien berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari pasien.10. (pending)11. Pasien merasa tidak puas dengan dokter di kampungnya karena dokter tersebut tidak memberikan informasi tentang penyakit pasien. Selain itu, komunikasi yang efektif tidak terjalin di antara dokter dengan pasien seperti tidak tampak empati dari dokter dan hanya menyarankan minum obat.12. Peran hukum dalam praktik kedokteran : menjelaskan hak dan kewajiban yang dimiliki dokter dan pasien membatasi tindakan medis memberikan perlindungan dokterKode etik kedokteran disusun oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Etika tersebut mengatur moral dokter dan aturan-aturan.13. Apabila dokter meminta pertolongan perawat, ia harus menjelaskannya dengan nada tidak menyuruh. Ia harus memintanya dengan baik dan sopan.14. Dokter telah mendahulukan pasiennya dengan benar. Ia telah menerapkan prinsip nonmaleficence pada pasiennya sehingga risiko pasien yang lebih parah dapat berkurang sedangkan pasien yang tidak parah masih bisa dilayani oleh dokter lain.15. Dokter memberikan penjelasan tindakan medis pada pasien agar pasien mengetahui kemungkinan harapan, biaya yang dipersiapkan, dan mengetahui tindakan dokter berikutnya. Hal ini harus diketahui oleh keluarga pasien.

IV. Skema

IDIV. Learning Objectives1. Mahasiswa mampu menjelaskan isi sumpah dokter2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang KODEKI3. Mahasiswa mampu menjelaskan Undang-Undang profesi dokter4. Mahasiswa mampu menjelaskan hak dan kewajiban dokter beserta pasien5. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip pengambilan tindakan medis dalam profesi dokter6. Mahasiswa mampu menjelaskan sikap dokter dalam melayani pasien7. Mahasiswa mampu menjelaskan informed consent8. Mahasiswa mampu menjelaskan etika penelitian dalam bidang kedokteran9. Mahasiswa mampu menjelaskan peran hukum dalam profesi kedokteran10. Mahasiswa mampu menjelaskan disiplin dalam profesi kedokteranVI. AVII. Sharing Results1. Pada zaman Yunani kuno, Hippokrates menyusun body of knowledge untuk menjadikan pengetahuan penyakit berdasarkan ilmiah sehingga ia dikenang sebagai bapak ilmu kedokteran. Kesadarannya yang tinggi akan moral profesi kedokteran dituangkannya ke dalam bentuk sumpah Hippokrates yang harus ditaati dan diamalkan oleh murid-muridnya.Isi sumpah dokter yaitu :Demi Allah (bagi muslim) saya bersumpah/berjanji bahwa Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, perbedaan kelamin, politik kepartaian, atau kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan Saya akan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri sayaYang wajib mengucapkan lafal sumpah dokter Indonesia adalah semua dokter warga negara Indonesia baik lulusan pendidikan dalam negeri maupun luar negeri.2. KODEKI berlandaskan etik dan norma-norma yang mengatur hubungan antarmanusia yang asasnya terdapat dalam falsafah pancasila sebagai landasan idiil dan UUD 1945 sebagai landasan strukturil. Kodeki terbagi atas 2 versi yaitu : Sesuai dengan surat keputusan menkes no.434/menkes/SK/X/1983 Sesuai dengan keputusan PB IDI no.221/PB/A-4/04/2002Keduanya serupa tetapi tidak sama, baik dari segi substansial maupun urutannya.Yang dijadikan sebagai pedoman saat ini adalah kodeki sesuai dengan keputusan PB IDI, karena salah satu ciri kode etik profesi adalah disusun oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Kodeki teridiri dari 17 pasal yang mana di dalamnya mengatur kewajiban-kewajiban dokter Indonesia yaitu Pasal 1-9 mengatur tentang kewajiban umum seorang dokter Pasal 10-13 mengatur kewajiban terhadap pasien Pasal 14-15 mengatur teman sejawat Pasal 16-17 mengatur kewajiban dokter terhadap diri sendiriSelain hal diatas, didalam KODEKI juga terdapat larangan-larangan yang wajib dan harus dipatuhi oleh dokter-dokter Indonesia yang mana apabila dilanggar akan memperoleh teguran dari MKEK.3. Praktik profesi kedokteran diatur dalam Undang-Undang nomor 29 tahun 2004. Undang-Undang tersebut disahkan oleh presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri pada tanggal 6 Oktober 2004 di Jakarta. Berikut ini adalah garis besar dari UU no. 29 tahun 2004 yaitu Bab 1: Ketentuan Umum (Pasal 1) Bab 2: Azas dan Tujuan (Pasal 2-3) Bab 3: Konsil Kedokteran Indonesia (Pasal 4-25) Bab 4: Standar Pendidikan Profesi Kedokteran dan Kedokteran Gigi (Pasal 26) Bab 5: Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran dan Kedokteran Gigi (Pasal 27-28) Bab 6: Registrasi Dokter dan Dokter Gigi (Pasal 29-35) Bab 7: Penyelenggaraan Praktik Kedokteran (Pasal 36-54) Bab 8: Disiplin Dokter dan Dokter Gigi (Pasal 55-70) Bab 9: Pembinaan dan Pengawasan (Pasal 71-74) Bab 10 : Ketentuan Pidana (Pasal 75-80) Bab 11: Ketentuan Peralihan (pasal 81-84) Bab 12: Ketentuan Penutup (pasal 85-88)Tujuan dari pembuatan Undang-Undang ini adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan medis bagi masyarakat, menjadi acuan hukum bagi dokter dan masyarakat serta untuk melindungi pasien.4. Hak yang dimiliki oleh seorang dokter adalah : Pasal 50 UU nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya menerima imbalan jasa

Hak dokter di luar Undang-Undang hak untuk praktik dokter setelah ada STR dan SIP hak menolak tindakan medis yang bertentangan dengan etika, hukum, agama, dan hati nurani hak untuk mengakhiri hubungan dengan pasien, jika menurut penilaiannya tidak ada gunanya lagi, kecuali emergency hak menolak pasien yang bukan bidang spesialisasinya kecuali emergency dan tidak ada dokter lain yang mampu hak atas privasi dokter hak menjadi anggota himpunan profesi hak membela diri untuk menolak memberi kesaksian mengenai pasiennya di pengadilanKewajiban yang harus dilakukan oleh seorang dokter adalah : melakukan pelayanan medis merujuk jika tidak mampu merahasiakan keadaan pasien menambah ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran memiliki SIP (Surat Izin Praktik) membuat rekam medis memberikan informasi penyakit kepada pasien wajib mematuhi KODEKI dan aturan tempat ia bekerjaHak yang dimiliki pasien adalah : hak memperoleh penjelasan tentang tindakan medis (penyakit, pengobatan, alternatif, prognosis, risiko, dan biaya pengobatan) hak untuk member persetujuan/penolakan atas tindakan medis yang dilakukan pada dirinya hak untuk memilih dokter lain sesuai keinginannya hak memperoleh informasi mengenai tata tertib yang berlaku di rumah sakit hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur hak mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi kedokteran tanpa diskriminasi hak atas second opinion dari dokter lain hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang dideritaKewajiban yang harus dilakukan oleh pasien yaitu : memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada dokter yang merawat mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan perawat dalam pengobatannya mematuhi ketentuan/peraturan dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnyaSelain itu, juga terdapat HAM dalam bidang kedokteran yang harus dihormati yaitu : hak atas pelayanan kesehatan hak untuk menentukan nasib sendiri hak memperoleh informasiHukum HAM Internasional menetapkan 2 aturan yang berhubungan dengan kesehatan yaitu : perlindungan terhadap kesehatan masyarakat yang secara sah membatasi HAM hak kesehatan individu serta kewajiban mematuhi perintah untuk memberikannya5. Menurut Childress dan Beauchamp dalam buku The Princiles of Biomedical Ethics (1994), terdapat empat kaidah dasar moral, yaknibeneficence, non-maleficence, justice, dan autonomy. Kemudian ditinjau melalui etika, sehingga kaidah tersebut merupakan kaidah dasar yang berlaku normatif ketika dokter menghadapi kasus konkret di klinik.Kaidah dasar moral dijadikan Kaidah Dasar Bioetika (KDB). KDB ialah pegangan pembenaran moral bagi dokter. Dalam pemilihan satu KDB yang terabsah dilakukan dengan asasPrima Facie( berubah menjadi atau dalam keadaan pasien). KDB meliputi:a.Beneficence (tindakan berbuat baik)Beneficencedilakukan ketika pasien pada kondisi wajar dan berlaku pada banyak pasien lainnya, sehingga dokter akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini kebaikan yang dirasakan pasien lebih banyak dari kerugiannya. Kemudian Dokter lebih mengutamakan altruism, yaitu menolong tanpa pamrih atau rela berkorban untuk kepentingan orang lain,b.Non-maleficence (tidak merugikan)Dalam konteks,Prima-Facienya adalah ketika pasien dalam keadaan darurat/emergency dimana diperlukan intervensi medis dalam penyelamatan nyawanya, dengan gambaran keuntungan bagi pasien lebih besar dari kerugian dokter, tidak membahayakan pasien karena kelalaian, tidak melakukan euthanasia, serta tidak memandang pasien sebagai objek.c.Keadilan (justice)Prima-facienya pada konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri atau bersifat universal. Hak orang lain ini khususnya mereka yang sama atau setara dalam mengalami gangguan kesehatan di luar diri pasien, serta membahas hak-hak sosial masyarakat atau komunitas sekitar pasien. Selain itu prinsip justice atau keadilan mengacu pada kriteria untuk meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya.Contoh penerapan KDBjusticeialah meminta pasien untuk antri.d.AutonomyDalam konteks autonomy, prima-facienya muncul pada konteks sosok pasien yang berpendidikan, pencari nafkah, dewasa, dan berkepribadian matang. Dokter harus menghargai martabat pasien, tidak mengintervensi pasien (elective), dan menjaga hubungan kontrak. Contoh penerapan KDB autonomy ialah perlunya pemberianinformed consentkepada pasien dalam persetujuan tindakan medis.Kaidah Dasar Bioetika memiliki prinsip turunan berupa: kejujuran (veracity) kesetiaan (faithfulness) pribadi (privacy) rahasia (confidentially) ketulusan menghindari membunuh menghormati kontrak6. Sikap yang harus dimiliki dokter dalam melayani pasien yaitu :a. mempunyai minat besar dalam menolongDokter sebagai profesi yang mulia harus bersedia dan wajib untuk menolong memberikan tindakan medis kepada siapa saja yang membutuhkannya. Seorang dokter seharusnya secara naluriah memiliki rasa ingin menolong apabila ia menemukan orang yang membutuhkan pertolongan, di mana saja dan kapan saja.b. terbukaDokter yang bersikap terbuka, tidak menutup-nutupi dalam memberikan informasi adalah dokter yang diharapkan oleh pasiennya. Karena pasien tentunya juga ingin tahu tentang penyakit yang dideritanya, obat apa yang akan ia minum, apa indikasi dan efek samping obat tersebut, dan hal-hal lain terkait dengan penyakit pasien. Dokter harus sabar menjelaskan kepada pasiennya hingga pasien tersebut paham dan melaksanakan setiap nasihat dokter dengan benar.c. pendengar yang baikPasien dan dokter adalah saling membutuhkan, pasien butuh dokter untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapinya, dan untuk menangani hal tersebut, dokter butuh informasi yang lengkap dari pasien tersebut. Dalam hal ini dokter harus menjadi pendengar yang baik, sabar saat mendengarkan pasiennya agar proses anamnesis dapat terlaksana dengan sempurna dan dokter dapat mengambil tindakan medis yang tepat.d. empatiIkut merasakan apa yang dirasakan oleh pasien dapat menunjukkan bahwa dokter tersebut memiliki rasa peduli dan memahami apa yang sedang dialami oleh pasien. Rasa empati dapat ditunjukkan dengan berbagai cara, pada intinya bertujuan untuk menolong pasien dan memudahkan pasien tersebut dalam proses pengobatannya.e. peka/pengamat yang tajamSeorang dokter harus peka dan mampu mengamati kondisi yang terlihat pada pasiennya. Hal ini terutama sangat dibutuhkan ketika pasien tidak memberikan informasi dengan lengkap terkait dengan penyakitnya, baik itu dikarenakan memang pasien tidak ingin (malu atau tidak bisa menjelaskan dengan baik), maupun dikarenakan oleh gangguan komunikasi yang dialami pasien (bisu, tuli, dan lain-lain).f. mampu mengenal dan mengatasi masalahMengenali dan mengatasi masalah kesahatan yang dialami oleh pasien merupakan kompetensi mutlak yang harus dimilki seorang dokter. Jika tidak, maka orang tersebut belum dapat dikatakan sebagai seorang dokter.g. rela berkorban (altruism)Profesi dokter adalah profesi yang berbasis pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat. Dokter bukan menangani masalah kesehatan satu atau beberapa orang saja, melainkan banyak orang, bahkan dalam waktu yang bersamaan. Tentunya dibutuhkan banyak pengorbanan yang harus diberikan oleh dokter untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada semua pasiennya.h. DisiplinProfesi dokter merupakan sebuah pekerjaan yang berkaitan dengan menyelamatkan nyawa orang lain. Kedisiplinan, terutama disiplin waktu wajib hukumnya dimiliki oleh seorang dokter. Karena keterlambatan satu detik saja dapat membuat seseorang tidak terselamatkan.7. Dalam aspek hukum kesehatan, hubungan dokter dengan pasien terjalin dalam ikatan transaksi atau kontrak terapeutik. Masing-masing pihak yaitu yang memberi pelayanan (medical providers) dan yang menerima pelayanan (medical receiver) memiliki hak dan kewajiban yang harus dihormati. Dalam ikatan demikianlah masalah PTM (Persetujuan Tindakan Medik) atau yang lebih kita kenal dengan informed consent muncul. Artinya, di satu pihak, seorang dokter mempunyaik kewajiban untuk melakukan diagnosis, pengobatan, dan tindakan medik yang terbaik sedangkan di sisi lain, pasien memiliki hak untuk menentukan pengobatan atau tindakan medik yang akan dilaluinya.Pengertian informed consent apabila ditinjau dari asal-usul katanya adalah informed yaitu telah diinformasikan dan consent yaitu persetujuan yang diberikan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberi penjelasan.Bentuk-bentuk informed consent terbagi 2 yaitu a. tersirat (implied consent)Pada keadaan normal, persetujuan yang diberikan pasien tersirat atas segala tindakan yang dilakukan dokter. Pada umumnya, tindakan dokter di sini adalah tindakan yang sudah biasa dilakukan atau sudah diketahui umum. Misalnya, pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium, melakukan suntikan pada pasien, dan melakukan penjahitan. Implied consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan darurat sedangkan dokter memerlukan tindakan segera, pasien dalam keadaan koma, dan keluarga tidak berada di tempat. Pada keadaan ini, dokter dapat memberikan tindakan medik terbaik menurut dokter. Jenis persetujuan ini disebut sebagai presumed consent, artinya bila pasien dalam keadaan sadar, dianggap akan menyetujui tindakan yang akan dilakukan dokter.b. dinyatakan (expressed consent)Expressed consent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa. Dalam keadaan demikian, sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih dahulu tindakan apa yang akan dilakukan supaya tidak sampai terjadi salah pengertian. Misalnya, pemeriksaan dalam rektal, pemeriksaan dalam vagina, mencabut kuku, dan tindakan lain yang melebihi prosedur pemeriksaan umum.Namun, bila tindakan yang akan dilakukan mengandung risiko seperti tindakan pembedahan atau prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang invasif, sebaiknya dibutuhkan PTM yang tertulis.Peranan dari informed consent adalah untuk : bukti dan standar prosedur yang harus diikuti dokter pegangan apabila terdapat tuntutan setelah tindakan medisHubungan antara dokter dengan pasien harus didasarkan kepercayaan penuh yaitu : pasien datang dengan sukarela pasien mengungkapkan rahasianya pemeriksaan tambahan yang membutuhkan informed consent (formulir)Kaedah yang harus diperhatikan dalam pembuatan informed consent adalah : tidak memperdaya tidak menciptakan ketakutan tidak merugikan dokter dan pasien8. Pentingnya etika penelitian untuk menghindari bentuk-bentuk manipulasi subjek penelitian (manusia dan binatang) di luar HAM. Penelitian dibenarkan secara etis apabila : menghormati dan melindungi subjek penelitian adil terhadap subjek penelitian penelitian secara moral dapat diterima oleh masyarakat lokasi penelitianCiri-ciri penelitian yang etis adalah : sarana untuk menghasilkan informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain desain memenuhi syarat ilmiah metode sesuai penelitian dan tenaga mendukung harus kompetenPrinsip-prinsip yang harus dipegang dalam melakukan penelitian adalah :a. menghormati harkat martabat manusiaTujuannya adalah untuk : menghormati otonomi melindungi yang otonominya terganggub. beneficence dan nonmaleficenceSyarat agar manfaat maksimal namun risiko minimum yaitu : risiko penelitian wajar disbanding manfaat yang diharapkan desain penelitian scientifically sound peneliti mampu meneliti dan menjaga kesejahteraan subjek penelitian prinsip do no harmc. keadilan (justice)Suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi etik maupun segi hukum. memperlakukan orang memperoleh haknya keadilan distributif , pembagian seimbang perhatian : distribusi usia & gender, status ekonomi, budaya, dan konsiderasi etnik sponsor/peneliti tidak boleh mengambil keuntunganJika penelitian dilakukan pada subjek khusus, misalnya :a. penelitian pada anak-anakPenelitian dapat berlangsung jika penelitian tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan hasil yang sama baiknya dengan orang dewasa. Tujuannya harus untuk memperoleh pengetahuan kesehatan anak. PSP (Persetujuan Setelah Penjelasan) diberikan oleh orang tua atau wakil yang sah.b. penelitian pada pasien gangguan jiwaPenelitian dapat berlangsung jika penelitian tersebut tidak dapat dilaksanakan sama baiknya pada manusia tidak gangguan jiwa. Tujuannya harus untuk memperoleh pengetahuan sesuai kebutuhan pasien gangguan jiwa. PSP diberikan oleh keluarga terdekat atau wakil yang sah.c. penelitian pada wanita hamil dan menyusuiPeneliti harus menjamin bahwa calon subjek penelitian yang hamil menerima penjelasan yang memadai tentang risiko dan manfaat untuk dirinya, kehamilannya, janinnya, keturunan berikutnya, dan kesuburannya. Penelitian dapat berlangsung jika sesuai dengan kebutuhan khas wanita hamil dan anaknya.9. Undang-Undang yang mengatur praktik kedokteran di Indonesia adalah UU nomor 29 tahun 2004. Peran hukum dalam profesi dokter adalah : memberi batasan kepada dokter dalam melakukan tindakan medis mempertegas peran etika dalam profesi kedokteran menuntun menjalankan profesi kedokteran memberikan perlindungan kepada pasien mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan dokterJenis-jenis pelanggaran (malpraktik) dalam profesi kedokteran adalah :a. pelanggaran normaPelanggaran ini menyangkut norma dan nilai yang berlaku pada suatu masyarakat seperti norma kesopanan dan norma kesusilaan. Contohnya pelecehan seksual atau bersikap sombong. Pelanggaran norma ini biasanya diberi sanksi berupa sanksi moral seperti dikucilkan oleh masyarakat.b. pelanggaran etik profesiPelanggaran ini terbagi atas 2 jenis unsur yaitu unsur kesengajaan dan unsur pelanggaran. Contoh pelanggaraan dengan unsur kesengajaan yaitu menahan pasien sekalipun ia telah sembuh, membuka rahasia kedokteran tanpa hak, aborsi provokatif, euthanasia, dan melakukan praktik tanpa izin. Contoh pelanggaran karena kelalaian (negligence) yaitu kesalahan pemeriksaan dan salah menulis dosis resep. Contoh pelanggaran karena pelanggaran jabatan (malfeasance) adalah pengobatan tanpa indikasi jelas dan mengobati pasien dengan coba-coba. Contoh pelanggaran karena ketidakhati-hatian (misfeasance) adalah menyalahi prosedur tindakan medis. Contoh pelanggaran karena kurang keahlian (lack of skill) yaitu mengobati pasien di luar keahliannya.Lembaga-lembaga yang memberi sanksi atas pelanggaran-pelanggaran di atas adalah MKEK, P3EK, dan MKEKG.10. Disiplin dalah sikap patuh atau taat pada waktu, peraturan, dan tata tertib yang berlaku. Menurut UU nomor 29 tahun 2004 pasal 55 ayat 1, disiplin kedokteran adalah aturan-aturan dan/atau ketentuan penerapan keilmuan dalam pelaksanaan pelayanan yang harus diikuti oleh dokter. Pada Pasal 1 butir 14 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran menyatakan bahwa Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah majelis yang berwenang menentukan ada atau tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi.Secara garis besar, disiplin terbagi atas 2 yaitu disiplin terhadap waktu dan disiplin terhadap tata tertib. Sanksi disiplin yang dapat dikenakan oleh MKDKI berdasarkan Undang- undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pada Pasal 69 ayat (3) adalah pemberian peringatan tertulis dan rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi atau Surat Izin Praktik. Selain itu, sanksinya dapat berupa pelatihan dan magang terkait masalah selama 3 bulan sampai 1 tahun oleh IDI.Harapan dengan didirikannya disiplin adalah : dapat melindungi pasien mutu dan kualitas pelayanan kesehatan meningkat martabat dokter terpelihara