biokimia

10
ANALISIS KRITIS JURNAL KANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) AKIBAT PROSES PENGOLAHAN Oleh : Nama : Sari Yuliana Sihombing NIM : 4133141072 Kelas : Biologi Dik A 2013 Mata Kuliah: Biokimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Upload: sari-yuliana-sihombing

Post on 15-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Analisis Kritis Jurnal

TRANSCRIPT

ANALISIS KRITIS JURNALKANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) AKIBAT PROSES PENGOLAHANOleh :

Nama : Sari Yuliana SihombingNIM: 4133141072Kelas: Biologi Dik A 2013Mata Kuliah: Biokimia

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2014Analisis Kritis JurnalOlehSari Yuliana Sihombing (4133141072)Medan, 27 Oktober 2014

I. Judul JurnalKANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) AKIBAT PROSES PENGOLAHANJurnal Tahun : 2012

II. Bibliografi Penulis Nama Penulis1. Dra.Ella Salamah, M.Si Jenis Kelamin: Perempuan Pekerjaan: Dosen Teknologi Hasil Perairan IPB Status Dosen: Dosen Tetap Status: Aktif Jabatan: Lektor Kepala 2. Dr.Ir.Sri Purwaningsih, M.Si Jenis Kelamin: Perempuan Pekerjaan: Dosen Teknologi Hasil Perairan IPB Status Dosen: Dosen Tetap Status: Aktif Jabatan: Lektor Kepala 3. Rika KurniaInstansi Universitas Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, Jawa Barat.

III. Tujuan PenelitianMenentukan komposisi kimia, kandungan mineral dan kelarutan mineral daging remis segar dan setelah pengolahan, serta menentukan metode pengolahan terbaik dengan kehilangan mineral terendah dan kelarutan mineral tertinggi. IV. Hal Yang DitemukanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan Remis (Corbicula javanica) yang diperoleh dari sungai yang berada di situ Gede (Bogor), bahwa Rendemen daging remis adalah 17,65%, sedangkan rendemen cangkang sebesar 60,74%. Perhitungan rendemen dilakukan untuk mengetahui seberapa besar bahan baku yang dapat dimanfaatkan, oleh karana itu bagian yang biasa dimanfaatkan dari jenis kerang-kerangan adalah cangkang dan dagingnya. Komposisi Kimia RemisHasil analisis komposisi kimia remis segar dan setelah pengolahan, yaitu : Pengolahan memberikan penurunan terhadap kadar air remis, hal ini dikarenakan saat proses pengolahan air yang ada di dalam remis keluar yang kemudian tertampung di dalam wadah pemasakan dan sebagian menguap karena panas. Pengolahan memberikan penurunan terhadap kadar protein remis, hal ini disebabkan penggunaan suhu tinggi pada saat proses pengolahan mengakibatkan protein terdenaturasi. Pengolahan memberikan penurunan terhadap kadar abu setelah dilakukan pengukusan dan perebusan, akan tetapi terjadi peningkatan kadar abu setelah perebusan garam. Peningkatan kadar abu pada perebusan garam dikarenakan garam yang terdiri atas unsur mineral Na, Cl dan mineral lain seperti Mg ikut meresap ke dalam daging remis pada saat perebusan, sehingga kadar mineral atau abu remis meningkat. Pengolahan memberikan penurunan terhadap kadar lemak remis, hal ini disebabkan sifat lemak yang tidak tahan panas. Tingkat kerusakannya sangat bervariasi tergantung suhu yang digunakan serta lamanya waktu proses pengolahan. Makin tinggi suhu yang digunakan, maka kerusakan lemak akan semakin intens.Komposisi MineralHasil Analisis komposisi mineral remis (Corbicula javanica) setelah pengolahan dengan cara pengukusan, rebus dan rebus garam yaitu : Mineral Makro Pengolahan dengan cara pengukusan menyebabkan hilangnya kadar kalsium remis sebanyak 30,74%, perebusan sebanyak 41,11% dan perebusan garam 23,13%. Sedangkan pada saat kita mengonsumsi remis sebanyak 100 gr dapat menyumbangkan kalsium dalam keadaan segar sebanyak 39,91%, kukus sebanyak 36,11%, rebus sebanyak 34,17% dan rebus garam sebanyak 45,79% dari angka kecukupan gizi. Turunnya kadar kalsium ini menyatakan terjadinya penurunan yang signifikan pada mineral terutama kadar fosfor, kalsium, kalium dan seng pada Colocasia esculenta (L.) Schott setelah dilakukan proses pemasakan. Pengolahan dengan cara pengukusan menyebabkan hilangnya kadar natrium remis sebanyak 44,87% dan perebusan sebanyak 47,70%, tetapi terjadi peningkatan kandungan natrium sebesar 8,27% pada perebusan garam. Sedangkan pada saat kita mengonsumsi remis sebanyak 100 gr dapat menyumbangkan natrium dalam keadaan segar sebanyak 3,18-15,24%, kukus sebanyak 2,29-10,98%, rebus sebanyak 2,15-10,33% dan rebus garam sebanyak 5,13-24,63% dari angka kecukupan gizi. Peningkatan kadar natrium dikarenakan adanya penetrasi garam pada daging remis pada saat perebusan. Pengolahan dengan cara pengukusan menyebabkan hilangnya kadar kalium remis sebanyak 42,81%, perebusan sebanyak 59,07% dan perebusan garam sebanyak 32,33%. Sedangkan pada saat kita mengonsumsi remis sebanyak 100 gr dapat menyumbangkan kalium dalam keadaan segar sebanyak 3,40%, kukus sebanyak 2,51%, rebus sebanyak 1,74% dan rebus garam sebanyak 3,33% dari angka kecukupan gizi. Pada proses perebusan terjadi penurunan kandungan kalium Colocasia esculenta (L.) yang signifikan. Pengolahan dengan cara pengukusan menyebabkan hilangnya kadar fosfor remis sebanyak 45,08%, perebusan sebanyak 48,33% dan perebusan garam sebanyak 38,45%. Sedangkan pada saat kita mengonsumsi remis sebanyak 100 gr dapat menyumbangkan fosfor dalam keadaan segar sebanyak 20,07%, kukus sebanyak 14,43%, rebus sebanyak 13,41% dan rebus garam sebanyak 18,48% dari angka kecukupan gizi. Penurunan kadar fosfor remis setelah dilakukan proses pengolahan, menyebabkan terjadinya penurunan yang signifikan pada kadar fosfor rainbow trout yang telah direbus yaitu dari 3378,78 menjadi 2476,4 mg/kg. Kekurangan fosfor dalam tubuh juga dapat menyebabkan peningkatan resiko patah tulang dan menghambat fungsi osteoblas. Pengolahan memberikan penurunan kadar magnesium pada pengukusan dan perebusan, tetapi pengolahan dengan perebusan garam tidak memberikan penurunan yang signifikan terhadap remis segar. Hal ini dikarenakan tingkat kemurnian garam dapat dipengaruhi oleh kadar magnesium, dimana magnesium merupakan salah satu bahan pengotor garam yang bersifat higroskopis. Mengonsumsi remis sebanyak 100 gr dapat menyumbangkan magnesium bagi tubuh dalam keadaan segar sebanyak 12,74 - 14,16%, kukus sebanyak 8,65-9,61%, rebus sebanyak 7,51-8,34% dan rebus garam sebanyak 16,44-18,26% dari angka kecukupan gizi. Mineral Mikro Pengolahan relatif tidak memberikan penurunan terhadap kadar besi remis. Mengonsumsi remis sebanyak 100 gr dapat menyumbangkan besi bagi tubuh dalam keadaan segar sebanyak 34,73-69,46%, kukus sebanyak 41,42-82,85%, rebus sebanyak 39,73-79,46% dan rebus garam sebanyak 43,56-87,12% dari angka kecukupan gizi. Kekurangan zat besi dalam tubuh juga dapat menyebabkan anemia, yang paling umum terjadi pada wanita dari pada laki-laki, hal ini diakibatkan karena kebocoran mioglobin, keringat berlebih, dan menstruasi. Pengolahan dengan cara pengukusan menyebabkan kehilangan kadar seng remis sebanyak 49,10%, perebusan sebanyak 46,64% dan perebusan garam sebanyak 55,47%. Mengonsumsi remis sebanyak 100 gr dapat menyumbangkan seng bagi tubuh dalam keadaan segar sebanyak 38,73-55,81%, kukus 25,90-37-31%, rebus 26,94-38,82% dan rebus garam sebanyak 25,67-36,99% dari angka kecukupan gizi. Pada proses perebusan menyebabkan terjadinya penurunan kadar Zn, yang disebabkan oleh terdegradasinya komponen didalam metallothionine yang mengakibatkan yang mengakibatkan mineral Zn terlarut pada air rebusan. Kadar tembaga remis kurang dari 0,015 mg/100g bb, hal ini mengindikasikan bahwa remis bukan merupakan sumber pangan yang kaya akan tembaga. Beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman komposisi mineral remis yaitu : umur, jenis, ukuran, habitat, letak geografis dan kondisi lingkungan.Kelarutan MineralPengolahan memberikan peningkatan terhadap kelarutan mineral remis, hal ini diduga karena proses pemasakan dapat mengakibatkan terjadinya pemutusan interaksi mineral dengan komponen pangan lain seperti protein, karbohidrat, lemak, serat vitamin dan komponen kimia lainnya. Kelarutan mineral dapat meningkat atau menurun tergantung pada prosesnya. Faktor yang dapat menghambat kelarutan mineral, diantaranya perubahan stuktur kimia seperti denaturasi protein. Metode Pengolahan TerbaikPengolahan mengakibatkan penurunan komposisi kimia remis, tetapi terjadi peningkatan kandungan kadar abu pada pengolahan dengan cara perebusan garam. Metode pengolahan remis terbaik adalah metode perebusan garam, karena kehilangan mineralnya lebih rendah dibandingkan pengukusan dan perebusan, selain itu kelarutan mineral tertinggi juga dicapai pada perebusan garam. Penelitian ini juga dapat memberikan rekomendasi kepada masyarakat bahwa untuk memperoleh asupan mineral yang paling tinggi dari remis, sebaiknya masyarakat mengolah remis dengan cara direbus garam dengan konsentrasi 1,5%.

V. Hal Yang Belum TerungkapHal yang belum terungkap dari jurnal penelitian ini adalah proses yang mengakibatkan terjadinya perubahan struktur kimia mineral, pada masing-masing pengolahan baik secara pengukusan, perebusan dan perebusan dengan air garam, sehingga sifat-sifat kimia mineral dapat diketahui apabila diberi perlakuan yang berbeda-beda. Jurnal ini juga tidak membahas secara keseluruhan atau teori mengenai proses perebusan remis dengan air garam secara kimia, sehingga garam tersebut dapat berikatan dengan cangkang atau daging remis dan menghasilkan kandungan mineral yang tinggi, juga unsur-unsur apa yang terlibat dalam melakukan proses pengikatan mineral tersebut pada saat proses pengolahan. Dimana proses pengolahan dengan cara merebus remis dengan air garam tersebut membuat remis memiliki komposisi mineral yang tinggi, sehingga baik dikonsumsi untuk memenuhi asupan mineral yang tinggi di dalam tubuh.

VI. Pertanyaan Yang Muncul Mengapa pada saat proses pemasakan dapat mengakibatkan terjadinya pemutusan interaksi mineral dengan komponen pangan lain seperti protein, karbohidrat, lemak, serat vitamin dan komponen kimia lainnya ? Mengapa proses denaturasi protein dapat mempengaruhi kelarutan mineral? Apakah sebelum diolah atau direbus dengan air garam remis memiliki komposisi mineral yang tinggi? Apakah struktur kimia mineral berubah setelah dilakukan pengolahan dengan cara dikukus, direbus, dan direbus dengan air garam?

VII. Refleksi Pribadi KelebihanMenurut saya kelebihan dari jurnal ini adalah bahasa yang digunakan mudah untuk dimengerti dan juga metode yang dipakai dalam penelitian untuk mengolah remis sangat simpel dan praktis sehingga masyarakat dapat mempraktekkannya dengan mudah. Informasi yang diberikan juga cukup jelas, dan dapat menambah wawasan pembaca atau masyarakat mengenai pengolahan yang baik bagi remis, sehingga baik dikonsumsi untuk memenuhi asupan mineral yang tinggi di dalam tubuh. KekuranganMenurut saya kekurangan dari jurnal ini adalah kurangnya penjelasan atau teori mengenai proses atau metode pengolahan remis tersebut secara kimia. SaranSebaiknya jurnal ini memberikan penjelasan atau teori secara keseluruhan mengenai proses pengolahan remis secara kimia, dan juga sampel yang digunakan sebaiknya lebih dari satu jenis remis agar dapat dibuat perbandingan komposisi mineralnya.

VIII. Referensi BukuLehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga