biofar p 2

Upload: likenia

Post on 05-Jul-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 biofar p 2

    1/28

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA

    Percobaan 2

    PENETAPAN WAKTU PENGAMBILAN CUPLIKAN, PEMILIHAN DOSIS

    DAN ASUMSI MODEL KOMPARTEMEN

    Di!!no"e# $

    Ke"o%&o'()2

    *+ Mira Ra%ini -*./****.01

    2+ M+ I3ba" Fa4a# M+ -*./****.05

    6+ Noor Ania -*./*****.5

    /+ N!rani Fa4i%a# -*./*******

    1+ N!ri7'a Febrian N+ -*./******2

    PROGRAM STUDI S* FARMASI

    SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI 89A9ASAN PHARMASI8

    SEMARANG

    2.*6

  • 8/16/2019 biofar p 2

    2/28

    Percobaan 2

    PENETAPAN WAKTU PENGAMBILAN CUPLIKAN, PEMILIHAN DOSIS

    DAN ASUMSI MODEL KOMPARTEMEN

    I+ TU(UAN

    • Mampu memperkirakan model kompartemen kinetika obat

     berdasarkan kurva semi logaritmik kadar obat dalam darah terhadap

    waktu.

    • Mampu menetapkan jadwal dan jumlah cuplikan serta lamanya

    sampling untuk pengukuran parameter farmakokinetika berdassarkan

    model kompartemen yang telah ditetapkan.

    II+ DASAR TEORI

    Farmakokinetikadalahilmu yang mempelajarikineticzataktifdalamtubuh (in vivo)

    dimulaidariabsorpsi, distribusi, metabolisme, danekskresi.bat yang

    masukkedalamtubuhakanmengikutisuatu model farmakokinetik yang khas. Model

    tersebut dapat berupa model satu kompartemen atau multi kompartemen yang sangat

    tergantung pada proses yang dialami zat aktif selama dalam tubuh(Shargel, dkk., 2005).

    !enetapan kompartemen farmakokinetik dari obat pada setiap tahap perlu

    ditetapkan secara kuantitatif dan dijelaskan dengan bantuan parameter farmakokinetik.

    !arameter farmakokinetik ditentukan dengan perhitungan matematika dari data kinetika

    obat di dalam plasma atau di dalam urin yang diperoleh setelah pemberian obat melalui

     berbagai rute pemberian, baik secara intravaskular atau ekstravaskular. !arameter 

    farmakokinetik dapat digunakan sebagai klasifikasi farmakokinetik dari obat"obatan

    yang digunakan dimana akhirnya akan berguna dalam penggunaannya dalam terapi

     pengobatan.

    !rofil dan model farmakokinetik yang didapat dari penelitian umumnya

    dilakukan dengan pemberian obat secara intravena. #ubuh manusia dapat diwakili

    sebagai suatu jaringan yang tersusun secara sistem seri dari kompartemen"kompartemen

    yang berhubungan secara reversibel antara organ yang satu dengan yang lainnya. Model

    kompartemen adalah pendekatan penyederhanaan dari seluruh jaringan di dalam tubuh

    ke dalam satu atau dua kompartemen yang menggambarkan pergerakan obat di dalam

    tubuh(Shargel dkk., 2005).

    !emodelan farmakokinetik berguna untuk $ (%) memprediksikan konsetrasi obatdi dalam plasma, jaringan, dan urin, (&) mengkalkulasikan dosis optimum obat bagi

  • 8/16/2019 biofar p 2

    3/28

    setiap pasien, (') mengestimasikan kemungkinan terakumulasinya obat dan atau produk"

     produk metabolismenya, () mengkorelasikan konsentrasi obat dengan efek toksisistas

    dan efek farmakologinya, () mengevaluasi perbedaan konsentrasi yangterkandung

    dalam plasma antara formula yang satu dengan yang lainnya,(*) menjelaskan bagaimana

     pengaruh perubahan fisioligi dan efek dari penyakit terhadap absorpsi, distribusi dan

    eleminisai dari suatu obat, (+) menjelaskan interaksi obat yang mungkin terjadi (Shargel,

    dkk., 2005).

    Pe%oe"ana"a%Far%a'o'ine4i'a

    alamsuatupenelitianataustudifarmakokinetika, perkembangankadarjumlahobat

    (senyawa yang kontinyu ataumetabolitnya) dalamtubuhdilakukanpadatitik"titikwaktu

    yang diskontinyu (missalpadawaktu"waktu '- menit, % jam, & jam, ' jam, * jam, dan

     jamsetelahpemberianobat),

    karenasampaisaatinitidakmungkinuntukdapatmenentukankinetikaobatdalamtubuhsecarae

    ksperimentaldalamwaktu yang kontinyu. engan demikian, data eksperimental yang

    akan kita peroleh hanyalah untuk waktu"waktu tersebut tadi. Model yang paling sering

    dipakai adalah model kompartemental, dimana keadaan tubuh direpresentasikan ke

    dalam bentuk kompartemen(Dr. YeyetCahyati S., Apt., 1985).

    Moe")%oe" 'o%&ar4e%en

    #ubuh dinyatakan sebagai suatu ruangan atau sistem dari kompartemen"

    kompartemen yang berhubungan secara timbal balik satu dengan yang lain. /uatu

    kompartemen bukan suatu daerah fidiologis atau anatomik yang nyata, tetapi dianggap

    sebagai suatu jaringan atau kelompok jaringan yang mempunyai aliran darah dan afinitas

    obat yang sama. alam masing"masing kompartemen obat dianggap diditribusi secara

    merata.

    Moe" Ma%%i""ar:

    Model yang paling umum digunakan dalam farmakokinetika. Model terdiri dari

    satu atau lebih kompartemen perifer yang dihubungkan ke suatu kompartemen sentral.

    0ompartemen sentral mewakili plasma dan jaringan yang perfusinya tinggi dan secara

    cepat berkesetimbangan dengan obat (/hargel,%1$ '"').

    %. Model kompartemen satu terbuka intravena

  • 8/16/2019 biofar p 2

    4/28

    /eluruh dois obat masuk dalam tubuh secara cepat. bat tersebut didistribusikan ke

    semua jaringan dalam tubuh melalui sistem sirkulasi dan secara cepat

     berkesetimbangan dalam tubuh. !erfusi terjadi sangat cepat seperti tanpa proses

    distribusi (proses distribusi tidak teramati). 0urva berbentuk monofase $

      kompartemen $ 0urva monofase $

    % k 

    &. Model kompartemen dua terbuka intravena

    0ompartemen dianggap bukan hanya satu dan ada proses distribusi dari sentral ke

     perifer atau sebaliknya.

    alam kompartemen dua dianggap bahwa obat terdistribusi ke dalam dua

    kompartemen. 0ompartemen ke satu dikenal sebagai kompartemen sentral, yaitu

    darah, cairan ekstraseluler, dan jaringan"jaringan dengan perfusi tinggi.

    0ompartemen"kompartemen ini dengan cepat terdistribusi oleh obat. 0ompartemen

    kedua merupakan kompartemen jaringan yang berisi jaringan"jaringan yang

     berkesetimbangan dengan obat. Model ini menganggap obat dieliminasi dari

    kompartemen sentral. 0urva berbentuk bifase $

    kompartemen $

      k%& distribusi

      % 0&% & eliminasi

    Model kompartemen dua beranggapan bahwa pada t2- tidak ada obat dalam

    kompartemen jaringan. /etelah dosis iv, obat secara cepat dipindahkan

    kekompartemen jaringan, sedangkan kadar dalam darah menurun secara cepat

    sehubungan dengan eliminasi obat dan pemindahan obat keluar dari kompartemen

    sentral ke berbagai jaringan. /uatu ciri yang khas kadar obat dalam jaringan setelah

  • 8/16/2019 biofar p 2

    5/28

    suatu dosisi iv $ kadar obat dalam jaringan akhirnya akan mencapai puncak dan

    kemudian mulai menurun sehubungan dengan perbedaan konsentrasi antara &

    kompartemen. alam praktik, cuplikan darah diambil dari kompartemen sentral dan

    dianalisis untuk obat yang ada. 0urva kadar obat dalam plasma"waktu menyatakan

    suatu fase kesetimbangan awal yang cepat dengan kompartemen sentral (fase

    distribusi) yang diikuti oleh suatu fase eliminasi setelah kompartemen jaringan

    terdifusi oleh obat. Fase distribusi dapat terjadi dalam beberapa menit atau jam dan

    mungkin hilang sama sekali jika cuplikan darah diambil terlalu lama setelah

     pemberian obat. 3al ini dapat menyebabkan kesalahan penafsiran kompartemen

    (/hargel,%1$ *"*1).

    '. Model kompartemen satu terbuka ekstravaskuler 

    /ebelum masuk kompartemen sentral, obat mengalami aborbsi. 0urva berbentuk 

     bifase $

    ka % k absorbsi

    eliminasi

    . Model kompartemen dua terbuka ekstravaskuler 

    0urva berbentuk trifase $

      4bsorbsi

      istribusi ka % k%&

    5liminasi k k&%

  • 8/16/2019 biofar p 2

    6/28

    Moe" Non Ko%&ar4e%en

    !arameter farmakokinetik dapat diperkirakan dengan cara lain yaitu dengan

    menggunakan model non kompartemen. Metode ini dikerjakan atas dasar perkiraan

    luas daerah di bawah kurva kadar obat didalam darah melawan waktu.

    Model non kompartemen ini semua prosesnya harus mengikuti kinetika orde

    satu yang berarti farmakokinetiknya harus linier. 467 ini tidak hanya digunakan

    untuk menghitung bioavaibilitas, tetapi dapat juga digunakan untuk menghitung

    klirens obat yang sama dengan perbandingan obat ke dalam pembuluh darah dan

    467(i!aldi dan "errier, 1982).

      S!";a%e4#o

  • 8/16/2019 biofar p 2

    7/28

    !aracetamol mengandung tidak kurang dari 1,-9 dan tidak lebih dari %-%,-9

    731:& dihitung terhadap zat anhidrat. 0elarutan $ larut dalam air mendidih dalam

     :a3 %:, mudah larut dalam etanol. (ep0es >@. %11 $ *1)

    !aracetamolatau acetaminophen adalahderivat p"aminofenol yang

    mempunyaisifatantipiretik 

    ""analgesik.!aracetamolutamanyadigunakanuntukmenurunkanpanasbadanyangdisebabkan

    oleh0arenainfeksiatausebab yang lainnya./ifatantipiretik yang

    dimilikiparasetamoldisebabkanolehgugusaminobenzenedanmekanismenyadidugaberdasar 

    kanefeksentral.!arasetamolmemilikisebuahcincinbenzena,

    tersubstitusiolehsatugugushidroksildanatomnitrogendarigugusamidapadaposisipara (%,).

    /enyawainidapatdisintesisdarisenyawaasalfenol yang

    dinitrasikanmenggunakanasamsulfatdannatriumnitrat.!adapenggunaan per oral

     parasetamoldiserapdengancepatmelaluisalurancerna.0adar maksimumdalam plasma

    dicapaidalamwaktu '- menitsampai *- menitsetelahpemberian.

    III+ ALAT DAN BAHAN

      A"a4

    - Aabutakar 

    - Mikro pipet

    -

    #abungreaksi- #abungpenampungdarah

    - Borte; C mi;er 

    - /entrifuge

    - /pektrofotometer 

      Ba#an

    -/ulfameto;azol

  • 8/16/2019 biofar p 2

    8/28

    - !aracetamol

    - 4sam#rikloroasetat (#74) 9 dan &- 9

    -  :a:& -,% 9 dan %- 9

    -

    4samsulfamat -, 9 dan % 9-  : ( % C naftil ) etilendiamin -,% 9

    - 37l *:

    - 3eparin

    -  :a3 -,% 9 dan %- 9

    I=+ SKEMA KER(A

    Parace4a%o"

     ProsedurpenetapankadarParacetamol 

    1. PembuatanlarutanstokParacetamol 

    itimbang!aracetamol %--,- mg

    ilarutkan dengan aDuadest panas ad %--,- ml

    0adar !7# % mg?ml atau %Eg?ml

    2. PembuatanKurva Baku Internal 

    !lasma darah&-El

    (mengandung heparin)

    itambah&-Ellarutanstokparacetamol

    Aarutanparacetamolkonsentrasi

    -, %--, &--, --, --, *--,dan +-- Eg?ml

    icampurhomogen

  • 8/16/2019 biofar p 2

    9/28

    itambah &,- ml #74 9, di vorte;ing

    i sentrifuge (%- menit kecepatan &-- rpm)

    /upernatan yang jernih (%,- ml) dimasukkan dalam labutakar %-,-ml

    itambah -, ml 37l *: dan %,- ml :a:& %-9, diamkan % menit

    /uhu G%- 7

    itambah %,- ml asam sulfamat %9

    itambah ', ml:a3 %-9

    i ad aDuadest %-,-ml

    ibaca intensitas warnanya pada spektofotometer (H' nm)

    3. MembuatKurva Baku PCT 

    iukurresapansemualarutan !7# (%--"+-- Eg?ml) pada ma;

    ibuat kurva hubungan antara respon terhadap kadar masing"masing

    ibuat persamaan garis dengan kuadrat terkecil y2 b;Ia

    ihitung nilai r dari grafik tersebut

    4. MenetapkanDosis PCT 

    7aridosis !7# padamanusia

    itetapkan dosis !7# awal yang diberikan pada tikus

  • 8/16/2019 biofar p 2

    10/28

    0onversikandosisterapimanusiaketikus

    . !"iPenda#uluanuntuk$armakokinetika PCT 

    isiapkan tikus, setelah ditimbang diberi !7# secara p.o

    dengan dosis yang telah ditetapkan

    ilakukan pencuplikan darah lewat vena ekor pada

    menit -, %, '-, *-, 1-, %&-, %-, dan %-

    itetapkan kadar dengan perlakuan seperti kurva baku

    *+ Pe%b!a4an Lar!4an S4oc' K!r>a Ba'! SM?

    itimbang /M= -,- mg

    imasukkan ke dalam labu takar -,- ml ditambah

    dengan 7M7 :a sampai terbentuk suspensi

    itambahaDuadestsampai -,- ml

  • 8/16/2019 biofar p 2

    11/28

    2+ Pe%b!a4anK!r>a Ba'! SM?

    0edalam darah &-El yang mengandung heparin

    itambah &- El lart. /tock /M= hingga kadarnya

    -,%-,&-,-,*-,-,%-- dan %&- Eg?ml, dicampur 

    homogen

    itambah &,-ml #74 9 dengan vorte;ing

    0emudian dibuat blanko ( &-El darah yang

    mengandung heparin, ditambah &- El aDuadest

    dicampur homogen dan ditambah &,-ml #74 9

    dengan vorte;ing

    isentrifuge selama "%- menit kecepatan &--rpm

    iambil beningan ( %,-ml ) dan diencerkan dengan

    aDuadest &ml

    itambah larutan -,& ml :a:& -,%9, didiamkan

    'menit

    itambah -,& ml asam sulfamat -,9 didiamkan &

    menit

    itambah -,& ml larutan : (%"naftil ) etilendiamin

    -,%9 dicampur baik"baik, didiamkan menit ditempat

    gelap dan ditambah aDuadest ml

  • 8/16/2019 biofar p 2

    12/28

  • 8/16/2019 biofar p 2

    13/28

    6+ U@iPena#!"!an!n4!'Far%a'o'ine4i'a SM?

    isiapkantikusdanditimbang

    iberikan /M= secara oral dengan dosis yang telah

    ditetapkan

    ilakukan pencuplikan darah lewat vena ekor pada

    waktu sbb $ -, %,'-,*-,1-,%&-,%-,%- menit

    arah ditambah &,-ml #74 9 dengan vorte;ing

    isentrifuge selama "%- menit kecepatan &--rpm

    iambil beningan ( %,-ml ) dan diencerkan dengan

    aDuadest &ml

    itambah larutan -,& ml :a:& -,%9, didiamkan

    'menit

    itambah -,& ml asam sulfamat -,9 didiamkan &

    menit

    itambah -,& ml larutan : (%"naftil ) etilendiamin

    -,%9 dicampur baik"baik, didiamkan menit ditempat

    gelap dan ditambah aDuadest ml

    ibaca intensitas warna pada spektrofotometer nm

    (absorbansi), dihitung 7p dan dibuat kurva hubungan

    waktu vs 7p pada kurva semilogaritma

  • 8/16/2019 biofar p 2

    14/28

    =+ Da4a Pena%a4an

    osis dan Bolume !emberian !arasetamol

    osis untuk manusia - kg $ -- mg

  • 8/16/2019 biofar p 2

    15/28

    osis untuk manusia +- kg $

    &g  'kg 

    kg )--

    )-

    +-

    $ +-- mg?kg88

    osis untuk tikus &-- g $ +-- mg?kg88 ; -,-% 2 %&,* mg?&-- g 88

      2 *' mg?kg 88 tikus

    88 tikus terbesar 2 %1-,+ g

    osis untuk tikus %1-,+ g $

    &g  ' g 

     g *'

    &--

    +,%1-

      2 %&,-%% mg?%1-,+ g 88

    0adar stok 2

    vp

    do#i#

    ×&

    %

     2

    &l 

    &g 

    )&

    %

    -%(%,%&

    ×

     2,-* mg?ml

      Jang dibuat 2 7stok . & ml

    2 ,-* mg?ml . & ml

    2 %&-,%%

    Peni%banan $

    0ertas I zat 2 -,*-%g

    0ertas I sisa2 -,+++ gK 

    =at 2 -,%&'+ g 2 %&',+ mg

    Kaar 4o'  2 %&',+mg?&ml 2 ,1 mg?ml

    Ti'! *

    88 #ikus $ %&*,+ g

  • 8/16/2019 biofar p 2

    16/28

    osis untuk tikus %&*,+ g $

    kg((&g 

     ' g 

     g    *'

    %---

    +,%&*

      2 +,1&%mg?%&*,+ g 88

    Bp 2C#tok 

     Do#i#

      2&l 

    &g 

    &g 

    1(.,(

    1.&%,+

      2 %,*%' ml L %,*% ml

    Ti'! 2

    88 #ikus $ %+, g

    osis untuk tikus %1+, g $

    kg((&g 

     ' g 

     g    *'

    %---

    (,%+(

      2 %-,1+%mg?%+, g 88

    Bp 2C#tok 

     Do#i#

      2&l 

    &g 

    &g 

    1(.,(

    1.+&,%-

      2 &,&&% ml L &,&% ml

     

    PARACETAMOL

    *+ Peni%banan Parace4a%o"

    0ertas I parasetamol 2 -,*%+' gram

    0ertas I sisa 2 -,% gram

     parasetamol 2 -,%-& gram 2 *.2,1 %

    2+ Konen4rai Parace4a%o" Sebenarn:a

    0onsentrasi¿102,5mg

    100ml  =

    1025mg

    1000ml =1025

     μg

    ml

    6+ Dere4 Ba'! Parace4a%o"

  • 8/16/2019 biofar p 2

    17/28

    No Kaar Kore'i Kaar

    *+ *.. %"

    B%. 7% 2 B& . 7&

    B%.%--- Eg?ml 2&- El. %-- Eg?ml

      B&  2 21 "

    arah 2 &-El C & El 2 && El

    B%. 7% 2 B& . 7&

    & El . %-& Eg?ml 2 &- El. 7&

    7&2 *.2,1 %"

    2+ 2.. %"

    B%. 7% 2 B& . 7&

    B% .%--- Eg?ml 2 &- El. &--Eg?ml

    B& 2 1. "

    arah 2 &-El C - El 2 &-- El

    B%. 7% 2 B& . 7&

    - El . %-& Eg?ml 2 &- El. 7&

    7& 2 2.1 %"

    6+ 6.. %"

    B%. 7% 2 B& . 7&

    B%.%--- Eg?ml 2&- El .'-- Eg?ml

      B& 2 1 "

    arah 2 &-El C + El 2 %+ El

    B%. 7% 2 B& . 7&

    + El.%-& Eg?ml 2 &- El. 7&

    7&2 6.,1 %"

    /+ /.. %"

    B%. 7% 2 B& . 7&B%.%--- Eg?ml 2&- El. --Eg?ml

      B&  2 *.. "

    arah 2 &-El C %-- El 2 %- El

    B%. 7% 2 B& . 7&%-- El . %-& Eg?ml 2 &- El. 7&

    7&2 /*. %"

    1+ 1.. %"

    B%. 7% 2 B& . 7&

    B%.%--- Eg?ml 2&- El. --Eg?ml

      B&2 *21 "

    arah 2 &-El C %& El 2 %& El

    B%. 7% 2 B& . 7&

    %& El . %-& Eg?ml 2 &- El. 7&

    7&2 1*2,1 %"

    5+ 5.. %"

    B%. 7% 2 B& . 7&

    B%.%--- Eg?ml 2&- El. *--Eg?ml

      B&  2 *1. "

    arah 2 &-El C %- El 2 %-- El

    B%. 7% 2 B& . 7&

    %- El .%-& Eg?ml 2 &- El. 7&

    7&2 5*1 %"

    + .. %"

  • 8/16/2019 biofar p 2

    18/28

  • 8/16/2019 biofar p 2

    19/28

    !ersamaan >egresiAinier t*-"%- B/ 7! t%?& eliminasi 2 -,*1'?"-,%

    4 2 *,%*1 2 tidak dapat dihitung

    8 2 -,%

    > 2 -,1+-+

    !ersamaan >egresi Ainier t*-"%- B/ ln 7! t%?& eliminasi 2 -,*1'? "-,--*

    4 2 &,- 2 tidak dapat dihitung

    8 2 -,--*

    > 2 -,1+-+

    06>B4 3686:N4: O40#6 B/ 0:/5:#>4/@ (Eg?ml)

    !7#

  • 8/16/2019 biofar p 2

    20/28

  • 8/16/2019 biofar p 2

    21/28

    arah 2 &' Pl

    . %"

    B% . 7% 2 B& . 7&

    B% . %--- Pg ? ml 2 &- Pl . - Pg ? mlB% 2 &- Pl

    arah 2 &'- Pl

    B% . 7% 2 B& . 7&

    &- Pl . 1*- Pg ? ml 2 &- Pl . 7&7% 2 5, %"

    *.. %"

    B% . 7% 2 B& . 7&

    B% . %--- Pg ? ml 2 &- Pl . %-- Pg ? ml

    B% 2 & Pl

    arah 2 && Pl

    B% . 7% 2 B& . 7&

    & Pl . 1*- Pg ? ml 2 &- Pl . 7&

    7& 2 05 %"

    *2. %"B% . 7% 2 B& . 7&

    B% . %--- Pg ? ml 2 &- Pl . %&- Pg ? ml

    B% 2 '- Pl

    arah 2 &&- Pl

    B% . 7% 2 B& . 7&

    '- Pl . 1*- Pg ? ml 2 &- Pl . 7&

    7& 2 **1,2 %"

    Da4a Aborbani K!r>a Ba'! S!";a%e4a'a7o"

    a 2 "-,-'%

     b 2 %,-*& ; %-"'

    r 2 -,11%1

    y 2 b; I a

      2 %,-*& . %-"'; I "-,-'%

    ata diblok biru yang digunakan sebagai perhitungan persamaan regresi

    KUR=A BAKU KONSENTRASI -%" =S ABSORBANSI

    Konen4rai Aborbani

    1,* -,-&

    %1,& -,%%-

    ', -,-&

    +,* -,-*

    +*, -,-+1

    1* -,-&*

    %%,& -,1

  • 8/16/2019 biofar p 2

    22/28

    Da4a Aborbani Oba4 S!";a%e4a'a7o"

    Meni4'e Ti'! * Ti'! 2 Ti'! 6 Ti'! /

    - -,--- -,--- -,--- -,---

    % ",-%1 -,-'- "-,- -,-&*

    '- "-,-'- -,%1% "-,-& "-,--&

    *- -,-&% "-,-%& -,-& -,-1&

    1- "-,-1 -,%+ -,-&% -,--

    %&- -,-- -,%-+ "-,-'' -,-%- "-,-&& "-,-& -,-&* -,-%

    %- "-,- "-,- "-,-% -,-&'

    !ersamaan >egresi Ainier t%&-"%- B/ 7p t%?& eliminasi 2 -,*1'? "("-,11)

    4 2 &-,' 2 -,*1*% menit

    8 2 "-,11

    > 2 "-,%'

    4 Aborban

    i

    C-%"

    % -,-'- ','

    '- -,%1% %+,+

    1- -,%+ %&*,

    %&- -,%-+ 1,%'

    %- -,-&* -,'

    %- -,-&' ',-

  • 8/16/2019 biofar p 2

    23/28

    !ersamaan >egresi Ainier t%&-"%- B/ 7p t%?& eliminasi 2 -,*1'? "("-,-%*)

    4 2 *,'& 2 ,& 2 menit

    8 2 "-,-%*

    > 2 "-,1-

    Oaktu /ampling $ '" ;t%?&eliminasi

    '" ; 2 %' menit

    ; 2 && menit

    Oaktu /ampling %'" && menit

    KUR=A HUBUNGAN WAKTU =S KONSENTRASI -%"

    SM?

  • 8/16/2019 biofar p 2

    24/28

    !embahasan

    !ada percobaan kali ini dilakukan penetapan waktu pengambilan cuplikan dan asumsi

    model kompartemen. #ujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan model

    farmakokinetika dan menetapkan jadwal dan jumlah pencuplikan serta lamanya sampling dari

    !arasetamol berdasarkan model kompartemen yang telah ditetapkan. arah yang digunakan

    dalam percobaan kali ini adalah darah dari hewan uji tikus. imana darah diambil dari ekor 

    tikus yang banyak terdapat pembuluh darahnya.

    !ada percobaan ini, langkah awal pada analisis obat paracetamol yaitu membuat

    larutan stok paracetamol. !embuatan stok paracetamol menggunakan aDuadest panas sebagai

     pelarutnya. 3al ini dikarenakan paracetamol larut dalam air mendidih. !arasetamol diberikan

    secara peroral terhadap hewan uji tikus. osis yang diberikan pada tikus % adalah sebesar 

    +,1&%mg?%&*,+ g 88 dan pada tikus & sebesar %-,1+%mg?%+, g 88. 0emudian diambil

    cuplikan darah pada menit ke"%, '-, , *-, 1-, %&-, %-, %-, &-, dan '--. #etapi karena

    keterbatasan waktu pencuplikan hanya dilakukan sampai menit ke"%-.

    7uplikan darah ditampung dalam evendrop yang telah berisi heparin. 3eparin

     berfungsi sebagai antikoagulan yang dapat mencegah penggumpalan pada sampel

    darah.0emudian ditambahkan #74 &- 9 sebanyak &,- ml, disentrifuge untuk mengendapkan

     protein berupa sel"sel darah merah dan sel darah putih serta kandungan protein

    lainnya./ebanyak %, ml beningan diambil dan dimasukkan labu takar %-,- ml. 0emudian

    ditambah 37A *: sebanyak -,ml. !enambahan 37l digunakan untuk membuat suasana

    asam dalam pembentukan reaksi diazotasi. itambahkan juga :a:& %-9 sebanyak %,-ml.

    !ada saat ditambah :a:&, timbul gelembung gas :& ketika dikocok. /etelah ditambahkan

     :a:& %-9, diamkan di tempat dingin selama % menit. 37A dan :a:&  ini akan

    membentuk asam nitrit yang akan bereaksi membentuk garam diazonium. /etelah didiamkan

    ditambah %,-ml asam sulfamat %9 melalui dinding labu takar. !enambahan asam sulfamat berfungsi untuk menghilangkan kelebihan gas :&, karena dapat mengganggu pengukuran pada

    spektrofotometri. /ebelum diukur ditambahkan ',ml :a3 %-9. untuk memetralkan

    larutan yang sebelumnya bersifat asam akibat penambahan asam sulfamat, kemudian

    ditambahkan dengan aDuadest pada labu takar hingga %- ml.

    !engukuran absorbansi dilakukan dengan spektrofotometri uv"vis pada panjang

    gelombang (λ) maksimum ' nm dan operating time %& menit yang telah ditentukan pada

     percobaan sebelumnya. !engukuran absorbansi ini dilakukan pada panjang gelombang visibel

    karena pada panjang gelombang ini absorbansi dapat terbaca pada sinar nampak (visibel).

    /edangkan digunakan operating time karena larutan akan membutuhkan waktu untuk 

  • 8/16/2019 biofar p 2

    25/28

     bereaksi membentuk suatu kompleks dan menghasilkan nilai absorbansi yang konstan.#ujuan

    operating time adalah untuk menyeragamkan waktu yang diperlukan hingga absorbansi

    menjadi stabil pada masing"masing perlakuan baku sampel.

    /etelah pengukuran, didapatkan nilai absorbansi (4) pada tiap"tiap waktu (t)

     pencuplikan. :ilai absorbansi yang diperoleh, digunakan untuk menentukan konsentrasi obat

    (!arasetamol) dalam plasma (7p) dengan menggunakan persamaan regresi linier dari kurva

     baku.Aangkah selanjutnya adalah dibuat kurva hubungan waktu (t) dengan 0onsentrasi (7p).

    ari kurva yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa parasetamol menganut model

    kompartemen & terbuka 5B (ekstravaskuler). Model & kompartemen terdiri dari fase absorbsi,

    distribusi dan eliminasi. !ada tikus % dapat dilihat bahwa awalnya terlihat fase absorbsi pada

    grafik yang menaik dari t ke" - menaik sampai menit ke"1-dimana hal tersebut menunjukan

     bahwa #ma; terjadi pada menit ke 1- menit, dan konsentrasinya turun sampai menit ke %&-.

    konsentrasinya naik lagi yang merupakan konsentrasi puncak pada menit ke %-. /edangkan

     pada tikus & data yang didapat tidak valid karenanya tidak dapat diketahui kapan #ma;nya.Faktor"faktor yang mempengaruhi distribusi obat selain aliran darah, juga dipengaruhi oleh

    sifat fisikakimia obat. !arasetamol bersifat basa, dimana akan mudah terlarut dalam aliran

    darah sehingga distribusinya cepat.!arasetamol yang nonpolar sehingga mudah menembus

    sawar otak. 0emudian berdasarkan kurva.

    alam menentukan waktu sampling (pengambilan cuplikan), dapat ditentukan dengan

    rumus '" ; #%?& untuk data darah. 4lasan digunakan data darah dibandingkan data urin

    dalam penentuan model farmakokinetik adalah karena kemudahan dalam pengambilan

    cuplikan, darah mengambil obat dari tempat absorbsi, distribusi ke jaringan sasara, serta

    menghantarkan ke organ eliminasi, penetapan kadar pada cuplikan darah akan memberikan

    suatu indikasi langsung berapa kadarnya yang mencapai sirkulasi.

     :ilai t%?& eliminasi tidak dapat dihitung karena 0 eliminasinya bernilai negatif.

    !ada obat /ulfametoksazol langkah awal yang dilakukan adalah membuat larutan stok 

    sulfametoksazol. Aangkahnya hampir sama seperti saat analisis dengan obat parasetamol.

    ari hewan uji yang telah diberikan obat sesuai dengan bobotnyakemudian diambil cuplikan

    darah pada menit ke"%, '-,*-, 1-, %&-, %-, %-, &-, dan '--. #etapi karena keterbatasan

    waktu pencuplikan hanya dilakukan sampai menit ke"%-.7uplikan darah ditampung dalam

    evendrop yang telah berisi heparin. 3eparin berfungsi sebagai antikoagulan yang dapatmencegah penggumpalan pada sampel darah. 0emudian ditambahkan #74 9 sebanyak &,-

    ml, disentrifuge untuk mengendapkan protein berupa sel"sel darah merah dan sel darah putih

    serta kandungan protein lainnya. /ebanyak %, ml beningan diambil dan diencerkan dengan

    &,- ml aDuadest. Aalu ditambahkan -,& ml :a:& -,% 9. !ada saat ditambah :a:&, timbul

    gelembung gas :&  ketika dikocok. 0emudian didiamkan ' menit setelah gelembung gas

    hilang.!enambahan :a:& dimaksudkan untuk membentuk senyawa diazonium. /etelah itu

    ditambahkan -,& ml 4sam sulfamat -, 9secara perlahan"lahan sambil dikocok untuk 

    menghilangkan gas :&, lalu didiamkan & menit. 0emudian ditambahkan -,& ml :(%"naftil)

    etilendiamin -,% 9 dan didiamkan menit ditempat gelap. :(%"naftil) etilendiaminmerupakan pereaksi yang digunakan untuk mengkopling senyawa diazonium sehingga

  • 8/16/2019 biofar p 2

    26/28

    membentuk kompleks berwarna ungu. 0ompleks larutan berwarna ini mudah teroksidasi atau

    tidak stabil dengan adanya cahaya, sehingga sebelum dilakukan pengukuran harus segera

    didiamkan ditempat yang gelap. /etelah itu larutan sampel diencerkan lagi dengan ml

    aDuadest.

    !engukuran menggunakan spektrofotometer untuk sulfametoksazol dilakukan pada

     panjang gelombang maks -nm dan # yang dibutuhkan selama & menit. Aangkah

    selanjutnya sama dengan parasetamol.

    ari kurva hubungan waktu vs konsentrasi, dapat disimpulkan dapat diasumsikan

     bahwa /ulfametoksazol menganut model kompartemen & terbuka 5B (ekstravaskuler). Model

    kompartemen % terbuka 5B disebut bifase karena terdiri dari dua fase, yaitu fase absorbsi dan

    eliminasi.

    !ada cuplikan % sulfametoksazol, tikus & menunjukkan dari menit ke - konsentrasinya

    naik terus sampai menit ke '-. 0emudian turun dan naik lagi pada menit ke 1-.

  • 8/16/2019 biofar p 2

    27/28

    =I+ Kei%&!"an

    %. Model kompartemenpada/ulfametoksazoladalah model kompartemen&terbuka 5B

    (5ktravaskuler) yang terdiridarifaseabsorbsidaneliminasi (bifase).

    &. 4sumsi model kompartemenpada!arasetamolbelum dapat ditentukan.

    '. :ilai t%?& eliminasi tidak dapat dihitung karena 0 eliminasinya bernilai negatif.

    =II+ Da;4ar P!4a'a

    epkes >@. %11.  ar&akope %ndone#ia *di#i %+ . Rakarta$ epartemen 0esehatan

    >epublik @ndonesia

    7ahyati, Jeyet /. %1. Cer&in Dnia -edokteran, "engantar ar&akokinetika.

    Rakarta $ !usat !enelitian dan !engembangan !#. 0albe Farma

    Nibaldi, M., and !errier, . %1&. "har&aokineti# 2nd *dition. :ew Jork$ Marcel

    ekker 

    3oan, #jay #an dan 0irana >ahardja. &--+. /!at/!at "enting . Rakarta $ !#.

    Nramedia

    /hargel, Aeon and 4ndrew Ju. %111.  Applied iophar&aeti# and 

     "har&aokineti#, +*"++, Fourth 5dition. 6nited /tates of 4merica$4ppleton and Aange.

    Mengetahui, /emarang, % ktober &-%'

    osen!embimbing !raktikan

    FS. /ulistyanto O. /., /./i., 4pt. Mira >amdini

    Mohamad @Dbal F. M..

     :urani Fatimah

  • 8/16/2019 biofar p 2

    28/28

     :oor 4nisa

     :urizka F.