bahan ajar mata kuliah: prinsip-prinsip · pdf filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian...

27
Prinsip-Prinsip Epidemiologi BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI (Frekuensi Masalah Kesehatan) OLEH LIA AMALIA JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERITAS NEGERI GORONTALO 2012

Upload: doandiep

Post on 01-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

BAHAN AJAR

MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI

(Frekuensi Masalah Kesehatan)

OLEH

LIA AMALIA

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN

UNIVERITAS NEGERI GORONTALO

2012

Page 2: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

BAHAN AJAR

Nama Mata Kuliah : Prinsip-Prinsip Epidemiologi

Kode MK : 8314-2-1032

Jumlah SKS : 2 SKS

1. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah prinsip-prinsip epidemiologi diperuntukkan untuk mahasiswa

yang terdaftar pada program studi kesehatan masyarakat (S1) dan menjadi

mata kuliah wajib untuk seluruh mahasiswa kesehatan masyarakat.

Mata kuliah ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa tentang

konsep dasar epidemiologi, yang meliputi; pengertian, sejarah dan tokoh

epidemiologi, trias epidemiologi, riwayat alamiah penyakit, upaya-upaya

pencegahan, frekuensi masalah kesehatan, hubungan asosiasi, survailans

hingga penelitian epidemiologi.

2. Tujuan Pembelajaran

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan

determinat penyakit, serta upaya pengendalian penyakit tersebut. Ilmu

epidemiologi telah berkembang sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan,

sehingga ilmu ini hampir meliputi seluruh aspek kehidupan, bukan hanya

tentang penyakit menular saja tapi aspek sosial perilaku sampai genetik dan

Page 3: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan

untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep dasar epidemiologi,

Untuk memperluas perspective mahasiswa berbagai studi epidemiologi juga

akan didiskusikan dan dipresentasikan. Mata kuliah prinsip-prinsip

epidemiologi adalah mata kuliah inti pada program studi ilmu kesehatan

masyarakat yang akan memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk berfikir

kritis, logis dan sistematik menurut kaidah ilmiah. Penguasaan desain studi

yang baik memberi keterampilan khsusus bagi mahasiswa untuk selalu meneliti

dan mencari fakta-fakta ilmiah yang menjadi dasar yang kuat dalam

penyusunan kebijakan untuk mengembangkan evidence base planning.

3. Standar Kompetensi

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan

prinsip-prinsip epidemiologi

4. Kompetensi Dasar

Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan pengertian, peranan dan ruang lingkup epidemiologi

2. Menjelaskan tujuan, jangkauan dan jenis-jenis epidemiologi

3. Menjelaskan sejarah perkembangan epidemiologi dan tokoh-tokoh yang

berperan dalam perkembangan epidemiologi

Page 4: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

4. Menjelaskan segitiga epidemiologi, karakteristik segitiga epidemiologi &

konsep person, place dan time

5. Menerangkan pengertian, tahap-tahap dan manfaat riwayat alamiah

penyakit

6. Menjelaskan tingkat pencegahan dan bentuk upaya pencegahan

7. Menjelaskan pengertian, tujuan, sasaran, validitas, reliabilitas dan yield

dalam proses pelaksanaan screening

8. Menghitung Frekuensi Masalah Kesehatan

9. Memberikan contoh hubungan semu, hubungan asosiasi kausal dan

hubungan asosiasi non kausal

10. Menerangkan definisi, tujuan, sumber, manajemen serta pendekatan

survailans

11. Menjelaskan sumber data, metode dan teknik pengumpulan data

12. Menguraikan tujuan penelitian epidemiologi, hipotesis dan bentuk

penelitian epidemiologi serta sumber bias.

5. Susunan Bahan Ajar

POKOK

BAHASAN

SUB POKOK

BAHASAN

DOSEN

BAB I Pendahuluan

(Pengantar Mata

Kuliah

Kontrak

Perkuliahan

Lia Amalia, S.KM, M.Kes

Page 5: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

BAB II Mengenal

Epidemiologi

Pengertian

Epidemiologi

Peranan dan

Ruang Lingkup

Epidemiologi

Tujuan

Epidemiologi

Jangkauan

Epidemiologi

Jenis-jenis

Epidmiologi

Lia Amalia, S.KM, M.Kes

BAB III Sejarah dan Tokoh

Epidemiologi

Sejarah

Perkembangan

Epidemologi

Tokoh

Epidemiologi

Lia Amalia, S.KM, M.Kes

BAB IV Trias Epidemiologi Segitiga

Epidemiologi

Karakteristik

Segitiga

Epidemiologi

Person, Place

and Time

Lia Amalia, S.KM, M.Kes

BAB V Riwayat Alamiah

Penyakit

Proses

Perkembangan

penyakit

Pola

Penyebaran

Penyakit

Manfaat

Riwayat

Alamiah

Penyakit

Lia Amalia, S.KM, M.Kes

BAB VI Upaya

Pencegahan

Tingkat

Pencegahan

Bentuk Upaya

Pencegahan

Screening (Uji

Tapis)

Proses

pelaksanaan

screening

Lia Amalia, S.KM, M.Kes

Page 6: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

BAB

VII

Frekuensi

Masalah

Kesehatan

Arti dan

penggunaan

frekuensi

penyakit

Insidensi dan

prevalensi

Rate, Ratio dan

Proporsi

Lia Amalia, S.KM, M.Kes

BAB

VIII

Hubungan

Asosiasi

Hubungan

Semu

Hubungan

Asosiasi Kausal

Hubungan

Asosiasi Bukan

Kausal

Sirajuddien S. Bialangi,

S.KM, M.Kes

BAB IX Survailans Definisi

survailans

Tujuan

survailans

Sumber

Survailans

Manajemen

Survailans

Pendekatan

Survailans

Sirajuddien S. Bialangi,

S.KM, M.Kes

BAB X Pengumpulan

Data

Sumber data

Metode

pengumpulan

data

Teknik

pengumpulan

data

Sirajuddien S. Bialangi,

S.KM, M.Kes

Bab XI Penelitian

Epidemiologi

Tujuan

penelitian

epidemiologi

Hipotesis

dalam

penelitian

epidemiologi

Bentuk

penelitian

epidemiology

Sumber Bias

Sirajuddien S. Bialangi,

S.KM, M.Kes

Page 7: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

6. Petunjuk Bagi Mahasiswa

a. Kuliah dengan beban 2 sks meliputi tatap muka 100 menit, dan kerja

mandiri sekitar 1-2 jam berupa aktifitas belajar kelompok dan diskusi.

b. Kuliah tatap muka akan didukung oleh bahan ajar dan print out yang dapat

dikomparasikan dari berbagai sumber.

c. Pembelajaran kelompok menjadi bagian yang penting dalam mata kuliah ini

dan partisipasi peserta menjadi bagian dari evaluasi studi.

d. Setiap awal perkuliahan selalu diawali dengan quis/pertanyaan untuk

mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat menerima atau mengerti

terhadap materi yang telah disampaikan/dijelaskan pada minggu

sebelumnya.

e. Pengelompokan peserta berdasarkan pembagian materi dengan jumlah

anggota perkelompok sekitar 5-6 orang.

f. Diskusi kelompok dipresentasikan dan di review secara kritis oleh

mahasiswa lain, sehingga dalam diskusi kelompok aka nada penilaian

individu dan penilaian kelompok

7. Ringkasan isi

Alasan mendasar dari subjek mata kuliah ini adalah bahwa peserta didik

membutuhkan konsep dasar berpikir secara epidemiologi dalam menganalisis

masalah kesehatan. Secara ringkas isi masing masing bab akan dijelaskan

Page 8: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

sebagai berikut; Bab 1 . Pendahuluan, pada bab 1 membahas tentang kontrak

perkuliahan. Bab 2 Mengenal Epidemiologi, pada bab 2 membahas tentang

Pengertian, Peranan dan Ruang Lingkup, Tujuan, Jangkauan dan Jenis-jenis

Epidemiologi, Bab 3. Sejarah dan Tokoh Epidemiologi. Bab ini membahas

tentang sejarah Perkembangan Epidemologi dan berbagai studi pencapaian

epidemiologi. Bab 4. Trias Epidemiologi. Bab ini membahas tentang segitiga

epidemiologi, karakteritik segitiga epidemiologi dan konsep person, place and

time. Bab 5. Riwayat Alamiah Penyakit. Bab ini membahas Pola Penyebaran

Penyakit, Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit dan Proses Perkembangan

penyakit. Bab 6. Upaya Pencegahan, bab ini membahas Tingkat Pencegahan,

Bentuk Upaya Pencegahan, Screening (Uji Tapis) dan Proses pelaksanaan

screening. Bab 7. Frekuensi Masalah Kesehatan, bab ini membahas tentang Arti

dan penggunaan frekuensi penyakit, Insidensi dan prevalensi, Rate, Ratio dan

Proporsi. Bab 8 Hubungan Asosiasi, bab ini membahas tentang hubungan

semu, hubungan asosiasi kausal, hubungan asosiasi bukan kausal. Bab 9

Survailans, bab ini membahas tentang definisi survailans, tujuan survailans,

sumber survailans, manajemen survailans dan pendekatan survailans. Bab 10

pengumpulan data, bab ini membahas Sumber data, Metode pengumpulan data

dan Teknik pengumpulan data. Bab 11 Penelitian epidemiologi, bab ini

membahas Tujuan penelitian epidemiologi, Hipotesis dalam penelitian

epidemiologi, Bentuk penelitian epidemiologi dan Sumber Bias.

Page 9: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

8. Evaluasi

Penilaian pembelajaran berdasarkan partisipasi aktif dalam kelompok,

penugasan mandiri, mid semester dan final test. Standar Penilaian Standar

penilaian mengikuti pedoman Universitas Negeri Gorontalo yang membagi nilai

menjadi 5 tingkat kelulusan yaitu: A: ≥85 B: 70 – 85 C: 60 – 69 D: 50 – 59 dan

E: < 50% (gagal, harus mengulang perkuliahan) Perlu diingat oleh mahasiswa,

bahwa IPK terendah yang diinginkan PS adalah 2,75 sehingga nilai yang dapat

dikatakan baik adalah minimal B.

9. Tim Pengajar

Penanggung jawab : Lia Amalia, S.KM, M.Kes.

Email : [email protected]

Handphone : 085240256079

Anggota Tim Pengajar : Sirajuddien S Bialangi, S.KM, M.Kes.

10. Teks dan materi pendukung

a. Buku teks:

1) Azwar, Asrul. Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi, Binarupa Aksara,

Jakarta, 1999

2) Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D., Introduction

to Epidemiology. USA : Open University Press ; 2005

Page 10: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

3) Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T. Basic epidemiology. Geneva: World

Health Organization; 1993. p. 133

4) Budiarto, Eko, Anggraeni, dewi. Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta : EGC ;

2002.

5) Budiarto, Eko dan Anggraeni Dewi. Pengantar Epidemiologi Edisi Ke-2,

Buku Kedokteran, Bandung, 2001

6) Budiarto, Eko. Metodologi Penelitian Kedokteran, Buku Kedokteran,

Bandung, 2000

7) Bustan, Nadjib. Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Makassar, 1999

8) Bustan, Nadjib. Pengantar Epidemiologi, FKM-Unhas, Makassar, 1997

9) Center for disease Control and Prevention, Principles of Epidemiology in

Public health Practise, 3rd edition. Atlanta : U.S Department of Health

and Human services

10) Mukti, Bhismar. Prinsip dan metode Riset Epidemiologi Edisi Ke-2 Jilid

Pertama, UGM, Yogyakarta, 2001

11) Noor, Nur Nasry, Epidemiologi. Makassar : HUP ; 2004

12) Noor, Nasri Nur, Dasar Epidemiologi, Rineka Cipta, 2000

13) Subaris, Heru dkk, Manajemen Epidemiologi, Media Pressindo,

Yogyakarta, 2004

14) Sutrisna, Bambang. Pengantar Metoda Epidemiologi, Dian Rakyat, 1994

Page 11: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

b. Jurnal:

1) http://bmj.bmjjournals.com (gratis untuk artikel tertentu bagi pengakses

di negara berkembang)

2) http://highwire.stanford.edu/lists/devecon.dtl (gratis untuk artikel

tertentu bagi pengakses di negara berkembang)

3) http://www.who.int/buletin/en (gratis)

c. Penelusuran data:

1) http://www.eldis.org

2) http://scholar.google.com

d. Badan-badan internasional:

1) http://www.globalhealth.org

2) http://www.who.int

3) http://www.worldbank.org

e. Lembaga pemerintahan dan badan-badan nasional

1) http://depkes.go.id

2) http://sjsn.menkokesra.go.id

3) http://www.kebijakankesehatanindonesia.net

Page 12: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Pertemuan 10 – 11

Frekuensi Masalah Kesehatan

Bab I. Pendahuluan

A. Pengantar

Frekuensi terjadinya penyakit dan kematian pada penduduk bervariasi

dari waktu ke waktu. Prinsip-prinsip dan metode epidemiologi digunakan untuk

menjelaskan frekuensi dan determinan kejadian-kejadian tersebut. Pada bagian

ini membahas mengenai arti dan penggunaan frekuensi penyakit, Insidensi dan

prevalensi dan Rate, Ratio dan Proporsi yang digunakan untuk mengukur

frekuensi dari mortalitas dan morbiditas dalam sebuah populasi.

B. Ruang lingkup

Pada bagian ini membahas mengenai arti dan penggunaan frekuensi

penyakit, Insidensi dan prevalensi dan Rate, Ratio dan Proporsi perhitungan

kasus baru, perhitungan kasus lama/ prevalensi penyakit, dan ukuran

mortalitas.

C. Kaitan Materi

Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari mengenai konsep dasar

epidemiologi dan komponen-komponen pendekatan epidemiologi. Pada bagian

Page 13: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

ini lebih membahas komponen-komponen tersebut yang diperkenalkan dengan

pertanyaan what, who, where, when, dan why dan menemukan bagaimana

penggunaannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam

penelitian epidemiologi.

D. Sasaran pembelajaran modul

Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa dapat :

1. Melakukan pengumpulan data terkait dengan tugas yang akan diberikan

2. Menghitung frekensi masalah kesehatan

3. Menyusun suatu laporan

Page 14: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Bab II. Pembelajaran

A. Informasi Kontrak Pembelajaran

Kontrak pembelajaran mata kuliah prinsip-prinsip epidemiologi tertuang

pada rancangan pembelajaran mata kuliah.

B. Keterkaiatan Mata Kuliah Dengan Kompetensi

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat

menerapkan perhitungan rate, ratio, dan proporsi untuk menentukan angka

morbiditas dan mortalitas dengan turun langsung ke lapangan dan menyusun

sebuah laporan.

C. Ruang lingkup mata kuliah

Ruang lingkup pada bagian ini membahas mengenai :

1. Pengertian Frekuensi Masalah Kesehatan

Frekuensi Masalah Kesehatan adalah keterangan tentang banyaknya

suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam sekelompok manusia yang

dinyatakan dengan angka mutlak, rate atau ratio. Beberapa hal pokok yang

harus diperhatikan dalam melakukan pengukuran frekuensi masalah kes

yaitu:

Page 15: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

• Mengupayakan agar masalah kesehatan yang akan diukur hanya masalah

kesehatan yang dimaksudkan saja.

• Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yang akan diukur dapat

masuk dalam pengukuran

• Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran adalah dalam bentuk yang

memberikan keterangan optimal

2. Pengertian insidensi dan prevalensi

Insidensi merupakan kasus baru suatu penyakit yang terjadi dalam

kurun waktu tertentu. Batasan untuk angka insidensi adalah proposi kelompok

individu yang terdapat dalam penduduk suatu wilayah atau negara yang

semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun waktu tertentu dan

pembilang pada proporsi tersebut adalah kasus baru. Rumusnya sebagai

berikut:

p : estimasi angka insidensi

d : jumlah kasus baru

n : jumlah individu yang awalnya tidak sakit

k : konstanta

Atau jumlah kejadian dalam kurun waktu tertentu dibagi penduduk yang

mempunyai risiko (population at risk) terhadap kejadian tersebut dalam kurun

waktu tertentu dikalikan dengan konstanta “k”.

Page 16: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Angka insidensi dalam epidemiologi merupakan ukuran yang penting dan

banyak digunakan. Istilah-istilah yang banyak digunakan misalnya incidence

rate atau cummulative incidence rate, atau attack rate. Untuk memperoleh

insidensi harus dilakukan dengan melakukan pengamatan kelompok penduduk

yang mempunyai risiko terkena penyakit yang ingin dicari yaitu dengan cara

mengikuti secara prospektif untuk menentukan insidensi kasus baru. Beberapa

pertimbangan dalam menghitung angka insidensi adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan tentang status kesehatan populasi studi

Kelompok individu dalam populasi harus ditentukan status

kesehatannya dan diklasifikasikan menjadi “sakit” atau “tidak sakit”.

Penentuan ini dapat dilakukan melalui catatan yang ada atau melalui

penyaringan atau pemeriksaan lain. Hal ini penting untuk menentukan

keadaan awal bahwa penyakit yang akan diteliti pada kelompok individu

belum terjadi. Selain itu, penentuan keadaan awal tersebut juga penting bila

hasilnya akan dibandingkan dengan kelompok lain karena kedua kelompok

yang akan dibandingkan angka insidennya harus komparabel dengan

variabel-variabel penting yang sama antara kedua kelompok.

b. Menentukan waktu awal penyakit

Menentukan kriteria diagnostik saat mulai timbulnya penyakit bagi

kelompok penduduk yang akan dicari insidensnya merupakan hal yang

sangat penting. Dalam beberapa hal, penentuan ini relatif mudah, kecuali

pada pada penyakit kronis yang pada awalnya tidak menunjukkan gejala

Page 17: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

yang khas. Pada kejadian demikian hendaknya digunakan tanda-tanda

sedini mungkin yang dapat ditentukan secara obyektif.

c. Spesifikasi penyebut

Bila penelitian epidemiologis untuk mencari insidensi penyakit

dilakukan dalam jangka waktu lama, maka ada kemungkinan ada subyek

studi yang drop out. Dengan alasan lain dan hanya mengikuti pengamatan

sebagian waktu maka batasan atau rumus angka insidensi yang telah

dibahas sebelumnya harus diadakan perbaikan yanitu pada penyebut

digunakan person-time sehingga insidensi rate disebut person years incidence

rate atau cummulative incidence rate. Perhitungannya adalah sebagai

berikut :

Dimana: p : estimasi kumulatif insidensi rate

d : jumlah kaasus baru

n : jumlah person at risk

w: jumlah yang mengundurkan diri

Bila diasumsikan bahwa semua yang mengundurkan diri terjadi pada

pertengahan tahun pengamatan maka jumlah yang mengundurkan diri

menjadi ½ w.

Manfaat insidensi adalah untuk mengetahui masalah kesehatan yang

dihadapi, risiko untuk terkena terkena masalah kesehatan yang yg dihadapi,

Page 18: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

serta untuk mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh

suatu fasilitas pelayanan kesehatan.

d. Spesifikasi pembilang yaitu jumlah orang vs jumlah kejadian

Misalnya, dalam hal tertentu orang dapat mengalami sakit yang sama

beberapa kali dalam kurun waktu tertentu, misalnya influenza. Hal ini

menimbulkan dua angka insidensi dari data yang sama, yaitu angka

insidensi berdasarkan orang yang menderita dan angka insidensi

berdasarkan kejadian penyakitnya. Angka insidensi berdasarkan penyakit

dapat lebih besar dibandingkan dengan angka insidensi berdasarkan

penderita karena dalam periode tertentu seseorang dapat menderita

penyakit yang sama lebih dari satu kali, terutama penyakit-penyakit yang

akut yang cepat sembuh dan sering relaps.

e. Periode pengamatan

Angka insidensi harus dinyatakan dalam kurun waktu tertentu,

biasanya satu tahun, tetapi dapat juga dalam periode waktu lain asalkan

cukup panjang. Misalnya, pada penyakit dengan frekuensi yang sangat

sedikit membutuhkan waktu bertahun-tahun. Pada populasi besar, penyebut

hendaknya menggunakan penduduk hasil sensus, misalnya pada

pengamatan insidensi penyakit TBC suatu kota. Pada populasi kecil atau

terbatas seperti sekolah atau industri, untuk penyebut digunakan individu

yang benar-benar tidak menderita sakit pada saat dilakukan pengamatan.

Untuk penyakit dengan insidensi yang terjadi dalam waktu yang pendek

Page 19: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

digunakan istilah attack rate. Attack rate adalah jumlah penderita baru

suatu penyakit yang ditemukan pada satu saat dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut. Manfaatnya untuk

dapat memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit.

Makin tinggi nilai attack rate maka penyakit tsbt memiliki derajat serangan

dan atau penularan yang tinggi

Prevalensi adalah frekuensi dari penyakit yang ada dalam populasi

tertentu pada titik waktu tertentu. Untuk prevalensi terdapat dua ukuran,

yaitu point prevalence (prevalensi sesaat) dan period prevalence (prevalensi

periode).

Secara skematis, insidensi, point prevalence, dan period prevalence

digambarkan sebagai berikut :

Page 20: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Keterangan:

Insidensi : 2, 3 dan 4

Prevalensi sesaat : 1 dan 5

Prevalensi Period : 1, 2, 3, 4 dan 5

3. Hubungan antara insidensi dan prevalensi

Angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya

penyakit. Lamanya sakit adalah periode mulai didiagnosanya penyakit sampai

berakhirnya penyakit tersebut, yaitu sembuh, mati, atau kronis. Hubungan

antara prevalensi, insidensi dan lamanya sakit dapat dinyatakan dalam rumus

berikut :

1

2

3

4

5

6

1 Januari 2011

31 Desember 2011

Page 21: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Dimana P = Prevalensi

I = Insidensi

D = Lamanya sakit

Bila karena kemajuan teknologi bidang pengobatan suatu penyakit hanya

dapat menghindarkan kematian tetapi tidak menyembuhkan maka pada

keadaan ini prevalensi akan meningkat meskipun tidak terjadi peningkatan

insidensi. Sebaliknya, adanya kemajuan teknologi kedokteran hingga suatu

penyakit dengan cepat dapat disembuhkan atau suatu penyakit yang dengan

cepat menimbulkan kematian maka prevalensi akan tetap, bahkan mungkin

menurun meskipun terjadi kenaikan insidensi. Penurunan prevalensi

dipengaruhi oleh :

a. Menurunnya insidensi

b. Lamanya sakit yang menjadi pendek

c. Perbaikan pelayanan kesehatan.

Bila kita membandingkan prevalensi suatu penyakit antara beberapa

wilayah, harus memperhatikan ketiga faktor tersebut. Angka kesakitan dan

kematian merupakan indeks kesehatan yang penting dalam mempelajari

epidemiologi untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Morbiditas

meliputi penyakit, cedera/ kecelakaan, dan cacat/disability. Angka-angka

morbiditas yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

Page 22: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Angka Morbiditas Pembilang Penyebut

Proporsi insidensi

(attack rate/ risk)

Secondary attack rate

Incidence rate

(person-time place)

Point prevalence

Period prevalence

Jumlah kasus baru pada

interval waktu tertentu

Jumlah kasus baru antara

kontak

Jumlah kasus baru dalam

interval waktu tertentu

Jumlah semua kasus

(baru dan lama) yang

tercatat pada waktu

tertentu

Jumlah semua kasus yang

tercatat (baru dan lama)

dalam periode tertentu

Populasi dalam interval

waktu tertentu

Jumlah populasi kontak

Jumlah penduduk/rata-

rata populasi dalam

interval waktu tertentu

Populasi penduduk pada

waktu tertentu

Rata-rata atau

pertengahan interval

populasi

Sumber : US Department of Health and Human Services, Principles of

Epidemiology in Public Health Practice, 3rd edition, CDC

Ukuran frekuensi mortalitas : Mortality rate

Merupakan ukuran dari kejadian kematian pada populasi tertentu pada

waktu tertentu. Ukuran mortalitas dan morbiditas relatif sama, hanya

tergantung pada apa yang ingin diukur, kesakitan atau kematian. Rumus

perhitungannya adalah sebagai berikut :

Page 23: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Beberapa angka kematian yang sering digunakan :

Angka Mortalitas Pembilang Penyebut

Angka kematian

umum (CDR)

Angka kematian

khusus :

Angka kematian bayi

(AKB/IMR)

Angka kematian

neonatal (NMR)

Angka kematian

perinatal (PMR)

Angka kematian ibu

(AKI/MMR)

Angka kematian

sebab khusus (SCDR)

Angka kematian pada

penyakit tertentu

(CFR)

Jumlah seluruh kematian

dalam setahun

Jumlah kematian bayi

(umur <1 tahun)dalam 1

tahun

Jumlah kematian

neonatal (umur < 29 hari)

dalam 1 tahun

Jumlah kematian

perinatal (janin dalam

kandungan usia 28

minggu sampai bayi usia

1 minggu) dalam 1 tahun

Jumlah kematian ibu

karena proses reproduksi

dalam 1 tahun

Jumlah kematian karena

satu sebab tertentu

dalam satu tahun

Jumlah kematian karena

penyakit tertentu

Jumlah penduduk

pertengahan tahun

Jumlah kelahiran hidup

pada tahun yang sama

Jumlah kelahiran hidup

pada tahun yang sama

Jumlah seluruh kelahiran

pada tahun yang sama

Jumlah kelahiran hidup

tahun yang sama

Jumlah penduduk

pertengahan tahun

Jumlah penderia penyakit

tersebut pada periode

yang sama

Sumber: Noor, Nasry, Epidemiologi, 2004, HUP

Page 24: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

4. Pengertian rasio, proporsi, angka/rate

Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai

kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut.

Misalnya sebuah nilai kuantitatif A dan nilai kuantitatif lain adalah B, maka

rasio kedua nilai tersebut adalah A/B. Proporsi adalah perbandingan dua nilai

kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Pada proporsi,

perbandingan menjadi : A/(A+B). Rate/angka adalah proporsi dalam bentuk

khusus, dimana perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan

dalam batas waktu tertentu.

Penilaian

a. Teknik dan Instumen Penilaian: Kuis dan latihan soal

b. Keaktifan mahasiswa dalam menyampaikan pertanyaan atau kemampuan

mahasiswa dalam menjawab pertanyaan dosen.

1. Jelaskan pengertian tentang frekuensi masalah kesehatan?

2. Apa yang dimaksud dengan Angka Insidens?

3. Apa yang dimaksud dengan Angka prevalensi dan angka Insidens?

4. Jelaskan angka angka kematian yang sering digunakan ?

5. Jelaskan angka angka kesakitan yang sering digunakan ?

6. Jelaskan pengertian tentang angka Proporsi, Rasio dan Rate?

Page 25: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

7. Kita menggunakan data RS dlm hal ini LB1 pada SP3 selama setahun.

Selama tahun 2011 di kecamatan A tercatat ada 100 kasus baru dan 800

kasus lama. Jumlah yang meninggal 50 orang. Jumlah penduduk 10000

orang. Hit: IR, Prevalence Rate dan CFR?

8. Dalam suatu kota berpenduduk 5000 orang ada 150 orang meninggal dlm

setahun, 50 diantaranya disebabkan penyakit x. Berapa angka kematian

kasar per 1000? Berapa angka kematian khusus penyebab per 1000?

9. Selama tahun 2011, sejumlah 200 kasus penyakit B dilaporkan dari

komuniti berpenduduk 20000. Hitung. Angka insidensi!

10. Penelitian selanjutnya menyatakan dari 200 kasus tersebut ada 160 kasus

wanita dan jumlah laki-laki pada populasi tersebut 9800 orang. Hitung:

angka insidensi khusus jenis kelamin per 10000 penduduk, tentukan Rasio

kasus laki-laki terhadap wanita dan rasio wanita terhadap laki-laki serta

proporsi kasus menurut seks!

Tindak Lanjut

Mahasiswa dapat menghitung frekuensi masalah kesehatan dengan mengambil

data/survai dil lapangan terkait beberapa masalah kesehatan

Page 26: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Bahan Bacaan Materi

1. Budiarto, Eko, Anggraeni, dewi. Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta : EGC ; 2002.

2. Bailey, L., Vardulaki, K., Langham, J., Chandramohan, D., Introduction to

Epidemiology. USA : Open University Press ; 2005

3. Beaglehole R, Bonita R, Kjellstrom T. Basic epidemiology. Geneva: World

Health Organization; 1993. p. 133

4. Center for disease Control and Prevention, Principles of Epidemiology in

Public health Practise, 3rd edition. Atlanta : U.S Department of Health and

Human services

5. Noor, Nur Nasry, Epidemiologi. Makassar : HUP ; 2004

Page 27: BAHAN AJAR MATA KULIAH: PRINSIP-PRINSIP · PDF filep-i biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi. Mata kuliah ini bertujuan untuk menggambarkan kepada mahasiswa tentang konsep

Pri

nsi

p-P

rin

sip

Ep

idem

iolo

gi

Bab III. Penutup

Ciri dari analisis epidemiologi adalah perbandingan, seperti perbandingan

pada jumlah penyakit yang diamati pada populasi dengan jumlah yang

diperkirakan. Perbandingan dapat diukur dengan menggunakan ukuran-

ukuran risk ratio, rate ratio, dan odds ratio. Ukuran-ukran ini memberikan

bukti tentang hubungan kausal antara paparan dengan penyakit.