makalah prinsip prinsip pengajaran

27
PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar yang dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I Oleh: Andri Sujatmiko (20130109037) Mohammad Firman Anshari (20130109014) Nur Azizah (20130109033) Semester IV i

Upload: firman-anz

Post on 26-Jul-2015

258 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah prinsip prinsip pengajaran

PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Strategi Belajar Mengajar

yang dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I

Oleh:

Andri Sujatmiko (20130109037)

Mohammad Firman Anshari (20130109014)

Nur Azizah (20130109033)

Semester IV

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH IBNU SINA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN S1 PENDIDIKAN

APRIL 2015

i

Page 2: Makalah prinsip prinsip pengajaran

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T. atas

segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Pengajaran”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar

mengajar yang dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. Namun, tanpa

adanya bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan bisa

terselesaikan. Sehingga, pada kesempatan ini kami selaku penyusun ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Hj. As’adul Anam, M.Ag, selaku Ketua 1 Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah IBNU SINA yang telah banyak memberikan kemudahan berupa

tersedianya sarana dan prasarana.

2. Bapak Arito Nur Rohmah. M.A, selaku Ketua Program Studi Sekolah Tinggi

Ilmu Tarbiyah IBNU SINA yang telah memilihkan paket matakuliah selama

satu semester.

3. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I, selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam

penyusunan makalah ini.

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat

bermanfaat kepada penulis selama ini.

5. Aziz Ma’rifatullah selaku ketua kelas semester IV Prodi PAI STIT IBNU

SINA, yang telah sangat membantu kami dalam kelancaran pembuatan

makalah dan selalu setia menemani kami.

6. Bapak To dan Bapak Narko yang selalu membersihkan kelas kami sebelum

kami memasuki kelas dan selalu menyediakan kopi panas ketika kami

istirahat.

ii

Page 3: Makalah prinsip prinsip pengajaran

7. Ibu Nur Azizah yang telah memberikan masukan dan meminjamkan buku

sebagai bahan rujukan serta membelikan martabak gula ketika pembuatan

makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah yang tersusun ini masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh kelemahan serta

terbatasnya pengetahuan dan materi yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi mahasiswa khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya, dan

semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan mendapat Imbalan

dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Kepanjen, 29 Maret 2015

Penulis

iii

Page 4: Makalah prinsip prinsip pengajaran

DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................ i

PRAKATA ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan Makalah ............................................................ 3

D. Batasan Masalah ........................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Pengajaran ...................................................... 5

B. Cara meningkatkan Partisipasi Peserta didik dalam KBM ........... 5

C. Implikasi minat peserta didik dalam KBM ................................... 7

D. Penerapan Prinsip Pengulangan Dalam KBM .............................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 11

B. Saran ............................................................................................. 12

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 13

iv

Page 5: Makalah prinsip prinsip pengajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Profesi guru pada saat ini masih banyak dibicarakan masyarakat

karena kebanyakan kegagalan dalam mengajar dan memberi keteladanan

akhlak yang baik. Ketika terjadi kesalahan peserta didik maka yang pertama

kali disalahkan adalah guru. Salah satu penyebab kegagalan dalam mengejar

dan pemberian keteladanan adalah, guru tidak mengetahui prinsip-prinsip

pengajaran, sehingga peserta didik kurang matang dalam menerima dan

memahami ilmu yang diberikan oleh guru. Guru cenderung bersifat

monoton dalam mengajar sehingga peserta didik merasa tidak nyaman

ketika kegiatan belajar mengajar, peserta didik merasa bosan, peserta didik

merasa takut dan tertekan. Salah satu penyebabnya adalah guru kurang

menguasai prinsip-prinsip pengajaran jadi guru cenderung menerapakan

satu dari berbagai macam prinsip-prinsip pengajaran.

Tugas utama seorang pengajar adalah menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran. Agar kegiatan itu terselenggarakan dengan efektif, seorang

pengajar harus mengetahui prinsip-prinsip pengajaran dan strategi kegiatan

belajar mengajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku

melalui interaksi antara individu dan lingkungan dimana dia hidup. Dalam

hal ini proses merupakan rangkaian kegiatan yang berkelanjutan1.

Sesungguhnya mengajar bukanlah perbuatan yang sederhana, bila

mengajar ingin menerapkan prinsip cepat dan tepat. Dalam hal ini

mengusasai materi, kesulitan akan muncul dari perkembangan suatu ilmu

tertentu. Guru kadang-kadang tidak mempunyai waktu luang untuk

mengikuti perkembangan itu. Karena itu, teori-teori baru kadang-kadang

tidak diketahui oleh guru. Keadaan perekonomian guru juga menjadi

1 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, cet II, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 1.

1

Page 6: Makalah prinsip prinsip pengajaran

2

kendala untuk mengikuti perkembangan suatu ilmu. Dalam ilmu agama

Islam misalnya, perkembangan pemikiran cukup cepat terjadinya. Ide-ide

baru bermunculan. Ide-ide itu biasanya muncul karena terjadinya

perkembangan kebudayaan masyarakat. Perkembangan kebudayaan itu juga

sebaiknya diketahui oleh guru.

Pada bidang studi agama Islam kesulitan itu masih ditambah dengan

sifat ilmu ini yang khas agama islam yang diajarkan disekolah adalah agama

islam sebagai ilmu dan sebagai agama. Sifat sebagai agama ini juga

menimbulkan kesulitan dalam pengajaran agama islam. Pertama kesulitan

dalam bidang teknologinya; kedua, kesulitan dalam bertoleransi dengan

berbagai aliran agama yang dianut oleh peserta didik. Barang kali tidak ada

atau jarang ada orang tua peserta didik yang memprotes guru karena guru

salah dalam mengajarkan matematika kepada anaknya. Tetapi seringkali

terjadi orang tua memprotes guru agama, karena guru agama dianggap salah

dalam mengajarkan agama pada anaknya. Agama selain merupakan

pengetahuan juga merupakan keyakinan, anutan, andalan dalam hidup.

Tidak ada yang lebih sensitif pada manusia kecuali rasa agamanya.

Masalah-masalah tersebut harus dipertimbangkan dalam membuat lesson

plan yang memuat prinsip-prinsip mengajar.

Menurut Ahmad tafsir yang dikutip oleh Binti Maunah,

menanamkan pengetahuan dan kecakapan dengan cara yang cepat dan tepat

memerlukan penguasaan teori-teori sebagian dari teori itu dibicarakan di

dalam didaktik umum. Didaktik umum membicarakan teori-teori mengajar

pada umumnya2. Teori-teori itu mempunyai bagian-bagian yang prinsip.

Prinsip-prinsip itu dibicarakan disini sebagiannya. Pembuat perencanaan

pengajaran harus menerapkan prinsip-prinsip tertentu dalam membuat

lesson plan.

Prinsip-prinsip pengajaran selain untuk membantu guru

menanamkan ilmu kepada peserta didik, juga dapat membantu tugas guru

sebagai fasilitator yang bertugas memberi kemudahan belajar kepada

2 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet I, (Yogyakarta, Sukses, 2009), h. 1

Page 7: Makalah prinsip prinsip pengajaran

3

seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang

menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani

mengemukakan pendapat secara terbuka3. Peserta didik mengemukakan

pendapat secara terbuka merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk

tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap beradaptasi,

menghadapai kemungkinan, dan memasuki era globalisasi yang penuh

berbagai tantangan.

Prinsip-prinsip pengajaran juga dapat membantu memudahkan

tercapainya tujuan pengelolaan kelas, yaitu penyediaan fasilitas bagi

bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,

emosional, dan intelektual dalam kelas.

Berdasarkan banyaknya guru yang tidak mengetahui prinsip-prinsip

pengajaran, kami dari kelompok dua pada matakuliah Strategi Belajar

Mengajar tertarik untuk menulis makalah tentang pengertian dan macam-

macam prinsip pengajaran. Dengan tujuan agar dapat memberikan

pengetahuan kepada guru pada umumnya dan pembaca pada umumnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian Prinsip pengajaran?

2. Bagaimana Cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM?

3. Bagaimana implikasi minat peserta didik dalam KBM?

4. Bagaimana penerapan prinsip pengulangan?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui pengertian Prinsip pengajaran?

2. Mengetahui cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM?

3. Mengetahui implikasi minat peserta didik dalam KBM?

4. Mengetahui penerapan prinsip pengulangan?

3 Mulyasa, Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 53.

Page 8: Makalah prinsip prinsip pengajaran

4

D. Batasan Masalah

Dari rumusan masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran

dimensi permasalahan yang begitu luas namun menyadari adanya

keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis memandang perlu

memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus .

Selanjutnya masalah yang menjadi pokok bahasan dibatasi hanya

pada cara meningkatkan keterlibatan peserta didik dan cara menarik minat

peserta didik.

Page 9: Makalah prinsip prinsip pengajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Pengajaran

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat

mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam

melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip

belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat4. Banyak

teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu

dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan.

Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti “asas (kebenaran

yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya) dasar.”5

Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima

sebagai dasar dalam berfikir atau bertindak. Jadi prinsip dapat diartikan

sebagai  sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak atau

bertindak.

Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan

belajar. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar

yang dilakukan oleh pihak guru dan belajar dilakukan oleh peserta didik.

Jadi, prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan

berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya

proses pembelajaran yang dinamis dan terarah.

B. Cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM

Termasuk dalam pembelajaran, peserta didik harus selalu aktif.

Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai pada kegiatan psikis

yang susah diamati.6 Dengan demikian belajar yang berhasil harus melalui

banyak aktivitas baik fisik maupun psikis. Bukan hanya sekedar menghafal

4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Rineka Cipta, Jakarta, 2006), h. 41.5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I, (Jakarta. Balai

Pustaka, 2001), h. 8966 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. . . h. 45.

5

Page 10: Makalah prinsip prinsip pengajaran

6

sejumlah rumus-rumus atau informasi tetapi belajar harus berbuat, seperti

membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan

sebagainya.

kegiatan pembelajaran perlu menyediakan pengalaman belajar yang

dikaitkan dengan pengetahuan awal siswa serta disesuaikan dengan

keterampilan dan nilai yang dimiliki siswa sambil memperluas dan

menunjukan keterbukaan pada cara pandang dan cara tindak sehari-hari7.

Prinsip aktivitas di atas menurut pandangan psikologis bahwa segala

pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri.

Jiwa memiliki energi sendiri dan dapat menjadi aktif karena didorong oleh

kebutuhan-kebutuhan.8 Jadi, dalam pembelajaran yang mengolah dan

mencerna adalah peserta didik sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat

dan latar belakang masing-masing, guru hanya merangsang keaktifan

peserta didik dengan menyajikan bahan pelajaran.

Menurut Binti Maunah9

Peserta didik dapat dikatakan berpartisipasi aktif bila dia ikut melakukan gerakan-gerkan badaniyah. Peserta didik yang ikut aktif secara akliyah atau batiniyah dalam proses pengajaran dapat juga disebut dia telah ikut secara aktif berpartisipasi dalam proses pengajaran. Bila peserta didik mulai tidak dapat mengikuti isi ceramah guru, atau tulisan guru atau perbuatan-perbuatan peserta didik tidak mendukung kegiatan, pikiran atau perasaannya teah berpindah kepada objek lain yang tidak ada hubungannya dengan pengajaran itu, kita mengatakan bahwa peserta didik tersebut tidak ada lagi aprtisipasi aktif dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan.

Cara lain untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau

keaktifan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut:10

Cara memperbaiki keterlibatan kelas:

1. Abdikanlah waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar

mengajar.

7 http://jenabpurnamasari194.blogspot.com/2013/03/prinsip-prinsip-pembelajaran.html (diakses pada hari senin tanggal 22 Maret 2015, pukul 23.40)

8 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Cet. II; Jakarta.Rineka Cipta, 2004), h. 49 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 2710 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 26

Page 11: Makalah prinsip prinsip pengajaran

7

2. Tingkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam kegiatan belajar

mengajar dengan menuntut respons yang aktif dari siswa.

Gunakan berbagai teknik mengajar, motivasi, serta penguatan.

3. Masa perubahan antara berbagai kegiatan dalam mengajar

hendaknya dilakukan secara cepat dan luwes.

4. Berikanlah pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan

mengajar yang akan dicapai.

5. Usahakan agar pengajaran dapat lebih menarik minat murid.

Untuk itu guru harus mengetahui minat siswa dan mengaitkannya

dengan bahan dan prosedur pengajaran.

Cara meningkatkan keterlibatan siswa:

1. Kenalilah dan bantulah peserta didik yang kurang terlibat, selidiki

apa yang menyebabkannya dan usaha apa yang bisa dilakukan

untuk meningkatkan partisipasi anak tersebut.

2. Siapkanlah peserta didik secara tepat. Persyaratan awal apa yang

diperlukan anak untuk mempelajari tugas belajar yang baru.

3. Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual

peserta didik. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan usaha

dan keinginan siswa untuk berperan secara aktif dalam kegiatan

belajar.

C. Implikasi minat peserta didik dalam KBM

Setiap peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang

berbeda-beda (terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis), maka sudah

tentu perbedaan tersebut sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar11.

Seperti minat yang rendah, tentu hasilnya akan lain jika dibandingkan

dengan anak yang belajar dengan minat yang tinggi.

Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan

perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif

menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap

11 Abu Ahmadi dan Tri Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2005), h. 107.

Page 12: Makalah prinsip prinsip pengajaran

8

belajar sebab dengan minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang

diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan

sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap bidang kesenian,

maka dia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian.

Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat

murid, baik yang bersifat kognitif, seperti kecerdasan dan bakat maupun

yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya.

Minat peserta didik merupakan faktor utama yang menentukan

derajat keaktifan belajar siswa. jadi, efektif merupakan faktor yang

menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar.

Mengingat pentingnya minat dalam belajar, maka perlu mengetahui

minat peserta didik mulai dari minat terhadap makanan, perlindungan

terhadap pengaruh iklim, mempertahankan diri, terhadap macam-macam

bahaya dan musuh, bekerja sama dalam olahraga.

Atas dasar uraian di atas, maka tahap awal suatu proses pengajaran

hendaknya dimulai dengan usaha membangkitkan minat peserta didik12.

Minat harus dijaga selama proses pengajaran berlangsung, karena mudah

sekali berkurang atau hilang.

D. Penerapan Prinsip Pengulangan Dalam kegiatan Belajar Mengajar

Prinsip pengulangan ini tidaklah sulit diterapkan dalam kegiatan

belajar mengajar. Bila pembelajaran itu dibuat dengan perencanaan yang

matang, maka prinsip pengulangan dapat diterapkan dengan baik.

Kita dapat menerima anggapan bahwa prinsip pengajaran yang satu

tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan prinsip pengajaran yang

lain. Bahwa prinsip pengajaran yang berdiri sendiri, itu tidak benar. Yang

benar adalah bahwa prinsip pengajaran yang satu selalu mempunyai

hubungan kadang-kadang amat erat, dengan prinsip pengajaran yang lain.

Hubungan satu prinsip pengajaran dengan prinsip pengajaran yang lain tidak

mesti mengambarkan dekatnya jarak prinsip pengajaran itu. Prinsip

12 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 4

Page 13: Makalah prinsip prinsip pengajaran

9

pengajaran di kelas satu Mts mungkin saja mempunyai hubungan sangat

erat dengan prinsip pengajaran di kelas tiga, dan sebagainya.

Prinsip pengulangan diterapkan untuk menjaga keutuhan hubungan-

hubungan itu. Prinsip pengulangan juga diterapkan pada bahan kegiatan

yang menyangkut materi yang harus diajarkan secara mekanis, tetapi ini

bukan berarti bahan-bahan yang menuntut pemahaman tidak memerlukan

pengulangan sama sekali, sebab pemahaman sesungguhnya tidak terlepas

dari ingatan. Oleh karena itu prinsip pengulangan, dapat membantu menjaga

keutuhan bahan pengajaran dan penangkapan murid13.

Prinsip pembelajaran yang menekankan pentingnya pengulangan

yang barangkali paling tua seperti yang dikemukakan oleh teori psikologi

daya. Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada

pada manusia yang terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengingat,

menghayal, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan

pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang14.

Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori

koneksionisme. Tokohnya yang terkenal adalah Thorndike dengan teorinya

yang terkenal pula yaitu “law of exercise” bahwa belajar ialah pembentukan

hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap

pengalaman-pengalaman itu memperbesar timbulnya respon benar.

Selanjutnya teori dari phychology psikologi conditioning respons sebagai

perkembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme yang dimotori oleh

Pavlov yang mengemukakan bahwa perilaku individu dapat dikondisikan

dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau

respons terhadap sesuatu. Begitu pula mengajar membentuk kebiasaan,

mengulang-ulang sesuatu perbuatan sehingga menjadi suatu kebiasaan dan

pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi

dapat juga oleh stimulus penyerta15.

13 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 2814 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 2009), h. 4615 Dimyati dan Mudjiono. . . h. 46

Page 14: Makalah prinsip prinsip pengajaran

10

Ketiga teori di atas menekankan pentingnya prinsip pengulangan

dalam pembelajaran walaupun dengan tujuan yang berbeda. Teori yang

pertama menekankan pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa, sedangkan

teori yang kedua dan ketiga menekankan pengulangan untuk membentuk

respons yang benar dan membentuk kebiasaan.

Meskipun ketiga teori ini tidak dapat dipakai untuk menerangkan

semua bentuk belajar, tetapi masih dapat digunakan karena pengulangan

masih relevan sebagai dasar pembelajaran. Sebab, dalam pembelajaran

masih sangat dibutuhkan pengulangan-pengulangan atau latihan-latihan.

Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat kalau sering dipakai

dan akan berkurang bahkan hilang sama sekali jika jarang atau tidak pernah

digunakan. Oleh karena itu, perlu banyak latihan, pengulangan, dan

pembiasaan.

Page 15: Makalah prinsip prinsip pengajaran

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak

dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses

pembelajaran yang dinamis dan terarah.

2. Cara untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau keaktifan

siswa dalam belajar adalah sebagai berikut:

3. Cara memperbaiki keterlibatan kelas:

1) Meluangkan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar

mengajar;

2) Menuntut respons yang aktif dari siswa. Gunakan berbagai teknik

mengajar, motivasi, serta penguatan;

3) kegiatan dalam mengajar dilakukan secara cepat dan luwes;

4) Mengajar secara jelas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar yang

akan dicapai;

5) Mengetahui minat siswa dan mengaitkannya dengan bahan dan

prosedur pengajaran.

4. Cara meningkatkan keterlibatan siswa:

1) Kenalilah dan bantualan peserta didik yang kurang terlibat;

2) Siapkanlah peserta didik secara tepat;

3) Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan individual peserta didik.

5. Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian

siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap

pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar

sebab dengan minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang

diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin

melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap

11

Page 16: Makalah prinsip prinsip pengajaran

12

6. bidang kesenian, maka dia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak

tentang kesenian.

7. Dalam pembelajaran masih sangat dibutuhkan pengulangan-pengulangan

atau latihan-latihan. Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat

kalau sering dipakai dan akan berkurang bahkan hilang sama sekali jika

jarang atau tidak pernah digunakan. Oleh karena itu, perlu banyak

latihan, pengulangan, dan pembiasaan.

B. Saran

Seharusnya sebagai seorang guru maupun pendidik memahami

tentang konsep dan pengertiap prinsip-prinsip pengajaran dan serta mampu

untuk menerapkan beberapa prinsip-prinsip pengajaran dalam kegiatan

belajar mengajar, karena setiap peserta didik akan mendapat pengajaran

yang lebih maksimal ketika seorang guru menerapkan prinsip-prinsip

pengajaran.

Seharusnya guru meneraplan Berbagai cara dalam upaya menarik

minat dan perhatian siswa yang telah diuraikan dalam makalah ini dapat

membantu guru untuk lebih mengorganisasikan kelas yang bertujuan untuk

menciptakan atmosfer yang menyenangkan ketika belajar mengajar.

Selain itu seirang guru juga harus mengetahui minat setiap peserta

didik agar mampu memberikan suasana pengajaran yang disukai oleh setiap

peserta didik. Pengajaran yang dikaitkan dengan minat peserta didik dapat

menambah keaktifan dan partispasi serta pemahaman peserta didik.

Page 17: Makalah prinsip prinsip pengajaran

DAFTAR RUJUKAN

Abu Ahmadi dan Tri Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, (Bandung,

CV Pustaka Setia, 2005).

Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Cet. II; Jakarta.Rineka Cipta, 2004).

Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet I, (Yogyakarta, Sukses,

2009).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I,

(Jakarta. Balai Pustaka, 2001).

Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Cet. III, (Rineka Cipta, Jakarta,

2006).

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 2009).

http://jenabpurnamasari194.blogspot.com/2013/03/prinsip-prinsip-

pembelajaran.html (diakses pada hari senin tanggal 22 Maret 2015, pukul

23.40)

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, cet II,

(Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009).

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, PT Remaja

Rosdakarya, 2006).

Mulyasa, Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung, PT Remaja

Rosdakarya, 2007).

13