makalah prinsip-prinsip komunikasi

22
T2/PIK/TV&FILM PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI Disusun Oleh Syifa Afiati Amatillah 210410150027 Mochamad Arbani 210410150004 Agung Trita Putra 210410150006 UNIVERSITAS PADJADJARAN TELEVISI DAN FILM JATINANGOR

Upload: syifa-afiati

Post on 04-Jan-2016

1.173 views

Category:

Documents


84 download

DESCRIPTION

Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

T2/PIK/TV&FILM

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI

Disusun Oleh

Syifa Afiati Amatillah

210410150027

Mochamad Arbani

210410150004

Agung Trita Putra

210410150006

UNIVERSITAS PADJADJARAN

TELEVISI DAN FILM

JATINANGOR

2015

Page 2: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

DAFTAR ISI

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1. Latar belakang...................................................................................................1

2. Rumusan Masalah..............................................................................................1

BAB II PRINSIP – PRINSIP KOMUNIKASI..............................................................2

1. Komunikasi Adalah Proses Simbolik................................................................2

2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi.............................................4

3. Komunikasi Punya Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan.................................4

4. Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan.....................5

5. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu..................................6

6. Komunikasi Melihat Prediksi Peserta Komunikasi...........................................6

7. Komunikasi Bersifat Sistemik...........................................................................6

8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Semakin Efektiflah Komunikasi................................................................................................................7

9. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial.................................................................7

10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, Dan Transaksional..........................8

11. Komunikasi Bersifat Irreversible.......................................................................9

12. Komunikasi Bukan Panasea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah............9

BAB III........................................................................................................................11

PENUTUP....................................................................................................................11

1. Kesimpulan......................................................................................................11

2. Saran................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

i

Page 3: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi

juga diuraikan dengan berbagai cara oleh pakar komunikasi. Untuk

melakukan komunikasi dengan baik, maka kita harus memperhatikan apa

saja yang seharusnya dilakukan oleh seorang komunikan, terutama

memperhatikan prinsip-prinsipnya. Dari tahun ke tahun minat orang untuk

mempelajari komunikasi makin banyak. Bukan saja di kalangan

mahasiswa, tetapi juga di kalangan anggota masyarakat lainnya.

Komunikasi memang merupakan sesuatu hal yang sangat fundamental

dalam kehidupan manusia, bahkan di tengah persaingan yang makin ketat

dalam memperoleh peluang berusaha dan meningkatkan karir. Dalam

hidup masyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang

lain niscahya akan terisolasi dari masyarakatnya. Maka dari itu dalam

makalah kami membahas bagaimana prinsip – prinsip dalam komuniksi.

2. Rumusan Masalah

Apa itu prinsip-prinsip komunikasi?

Apa saja prinsip-prinsip komunikasi?

1

Page 4: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

BAB II

PRINSIP – PRINSIP KOMUNIKASI

1. Komunikasi Adalah Proses Simbolik

        Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti di katakan Sussanne K.

Langer, adalah kebutuhan kebutuhan simbolisasi atau penggunaan

lambang.  dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya

dengan keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.

Lambang atau simbol  adalah sesuatu yang digunakan untuk

menunjuk suatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.

Lambang meliputi kata – kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan

objek maknanya di sepakati bersama, misalnya memasang bendera di

halaman rumah untuk menyatakan kehormatan atau kecintaan terhadap

Negara kemampuan manusia menggunakan lambang verbal

memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara

manusia dan objek  baik nyata maupun abstrak) tanpa kehadiran manusia

dan objek tersebut.

  Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda

dengan objek dapat di presentasikan oleh ikon dan indeks tidak

memerlukan kesepakatan.

Ikon  adalah suatu benda fisik yang menyerupai yang

direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan

kemiripan. Misalnya, patung soekarno adalah ikon soekarno dan Foto anda

di KTP adalah ikon anda. Indek adalah suatu tanda yang secara alamiah

merepresntasikan objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk

indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga

gejala (symptom). Indek muncul berdasarkan hubungan antara sebab

2

Page 5: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

akibat yang punya kedekatan eksistensi.Misalnya awan gelap indeks hujan

yang akan turun, sedangkan asap adalah indeks api.

  Lambang memiliki beberapa sikaf seperti berikut :

Lambang bersifat sembarang, manasuka atau wewenang – wenang

Apa saja bisa dijadikan lambang, bergantung pada

kesepakatan bersama. Alam tidak memberikan penjelasan kepada

kita mengapa manusia menggunakan lambang-lambang tertentu

untuk merujuk pada hal-hal tertentu baik yang konkret atau pun

yang abstrak.

Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna : kitalah yang

memberi makna pada lambang.

Makna sebenarnya ada dalam kepala kita, bukan terletak

pada lamban itu sendiri. Persolan akan timbul bila para peserta

komunikasi tidak member makna yang sama pada suatu kata.

Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang alami antara lambang

dengan referent (objek yang ditujunya).

Lambang itu bervariasi

Lambang itu bervariasi dari suatu budaya ke budaya lain,

dari suatu tempat ke tempat lain, dari suatu konteks waktu ke

konteks waktu lain. Begitu juga lambang yang kita berikan pada

lambang tersebut. Makna yang di berikan kepada sesuatu lambang

boleh jadi berubah dalam perjalanan waktu, meskipun berubahan

makna itu berjalan lambat. Misalnya, panggilan Bung yang pada

zaman revolusi lazim di gunakan dan berkonotasi positif karena

menunjukan kesederajatan kini tidak populer lagi, kecuali di

gunakan oleh penyaji acara olah raga ketika berbicaranya dengan

nara sumbernya di studio TV.

3

Page 6: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi

Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (We cannot not

communicate). Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi.

Komuniikasi terjadi bila seseorang memberikan makna pada perilaku

orang lain atau perilakunya sendiri. Contohnya  anda meminta seseorang

untuk tidak berkomunikasi. Amat sulit baginya untuk berbuat demikian,

karena setiap perilakunya punya potensi untuk ditafsirkan. Kalau ia

tersenyum dia bisa di tafsirkan bahagia, kalau ia cemberut ia di tafsirkan

ngambek.

3. Komunikasi Punya Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan

Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan

disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukan muatan (isi)

komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan

menunjukan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaraktkan

bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu, dan bagaimana

seharusnya pesan itu ditafsirkan. Sebagai contoh, kalimat ‘aku benci

kamu’ yang di ucapkan nada menggoda mungkin sekali jutru berarti

sebaliknya.

Tidak semua orang menyadari bahwa pesan yang sama bisa

ditafsirkan berbeda bila disampaikan dengan cara berbeda. Dalam

komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan sedangkan dimensi

hubungan merujuk kepada unsur -unsur lain termasuk juga jenis saluran

yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu

pesan juga akan berbeda bila disajikan dengan media yang berbeda.

Pengaruh pesannya juga akan berbeda bila di sajikan dengan media

yang berbeda. Cerita yang penuh dengan kekerasan dan sensualitas yang

disajikan Televisi boleh jadi menimbulkan pengaruh lebih hebat, misalnya

4

Page 7: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

dalam bentuk peniruan oleh anak anak atau remaja, bila di bandingkan

dengan penyajian cerita yang sama lewat majalah atau radio, karena

televisi memiliki sifat audio Visual, sedangkan majalah mempunyai sifat

visual saja, dan radio mempunyai sifat audio saja.

4. Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan

Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari

komunikasi yang tidak sengaja sama sekali (missal ketika anda melamun

sementara orang memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-

benar direnacanakan dan disadari (ketika anda menyampaikan suatu

pidato). Kesengajaan bukanlah syaratuntuk terjadinya komunikasi.

Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada

orang lain, perilaku kita potensial untuk ditafsirkan atau tidak menafsirkan

perilaku kita. Dalam berkomunikasi., kesadaran kita lebih tinggi dalam

situasi khusus alih-alih dalam situasi rutin. Misalnya ketika anda diuji

secara oleh dosen anda atau  ketika anda berdialog dengan orang asing

yang berbahasa Inggris di bandingkan ketika anda bersenda gurau dengan

keluarga anda.

Dalam komunikasi sehari-hari terkadang kita mengucapkan pesan

verbal yang tidak kita sengaja. Namun lebih banyak pesan nonverbal yang

kita tunjukan tanpa kita sengaja. Komunikasi telah terjadi bila penafsiran

telah berlangsung. Terlepas dari apakah anda menyengaja perilaku

tersebut atau tidak. Kadang-kadang komunikasi yang disengaja dibuat

tampak tidak sengaja. Jadi, niat kesengajaan bukanlah syarat mutlak bagi

seseorang untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi antara orang-orang

berbeda budaya ketidaksengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi

untuk kita perhatikan.

5

Page 8: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

5. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu

Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu,

sosial, dan psikologis.Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu

pesan, misalnya orang menelpon dini hari dengan siang hari akan berbeda.

Kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi

orang-orang berkomunikasi, misalnya dua orang yang berkonflik akan

canggung jika ada disituasi berdua tidak ada orang, namun dengan adanya

orang ketiga, keadaan akan bisa lebih mencair. Suasana psikologis peserta

komunikasi tidak pelak mempengaruhi suasana komunikasi.

6. Komunikasi Melihat Prediksi Peserta Komunikasi

Ketika orang – orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek

perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat

oleh aturan atau tata krama. Artinya orang-orang memiliki strategi tertentu

berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan meresponnya.

Prinsip ini mengansumsikan bahwa hingga derajat tertentu ada

keteraturan pada perilaku manusia, minimal secara persial dapat di

ramalkan.

7. Komunikasi Bersifat Sistemik

Mengacu olah tubuh manusia yang dapat dipandang sebagai suatu

system, setidaknya terdapat dua sistem dasar yang bekerja dalam proses

komunikasi, yaitu sistem internal dan sistem eksternal.

Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh

individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia serap selama

sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya. Pendeknya, sistem

internal ini mengandung semua unsur pembentuk individu.

6

Page 9: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

Berbeda dengan sistem internal, sistem eksternal terdiri dari unsur-

unsur dalam lingkungan luar individu, termasuk kata-kata yang ia pilih

untuk berbicara, isyarat fisik pesrta komunikasi, kegaduhan disekitarnya,

tata ruang, cahaya, dan temperatur ruangan.

8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Semakin Efektiflah

Komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai

dengan harapan orang yang sedang berkomunikasi. Kesamaan hal-hal

tertentu, misalnya agama, ras (suku), bahasa, tingkat pendidikan, atau

tingkat ekonomi akan mendorong orang untuk saling tertarik dan pada

akhirnya karena kesamaan itulah komunikasi menjadi lebih efektif. Hal

yang paling utama adalah bahasa, ketika dua orang sedang berkomunikasi

menggunakan bahasa yang sama, ini akan memudahkan kedua orang

tersebut untuk saling memahami, namun berbeda jika keduanya

menggunakan dua bahasa yang berbeda, dimana satu sama lain tidak

mengetahui bahasa orang yang sedang diajak berkomunikasi.

9. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial

Meskipun terdapat banyak model komunikasi linier atau satu arah,

sebenarnya komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah.

Ketika seseorang berbicara dengan seorang lainnya, atau dengan

sekelompok orang, sebenarnya kita sedang melakukan komunikasi dua

arah, karena orang-orang yang kita anggap sebagai pendengar atau

penerima pesan, sesungguhnya memberikan pesan pula kepada kita

melalui perilaku nonverbal mereka.

Beberapa pakar komunikasi mengakui sifat sirkuler atau

komunikasi dua arah ini, misalnya Frank Dance, Koncaid, dan Schramm,

yang mereka sebut model komunikasi antar manusia yang memusat.

7

Page 10: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

Komunikasi sirkuler ditandai dengan beberapa hal berikut:

1. Orang-orang yang berkomukasi dianggap setara. Mereka sama-

sama mengirim dan menerima pesan pada saat yang sama.

2. Proses komunikasi berjalan secara timbal balik

3. Dalam praktiknya, kita tidak lagi membedakan pesan dengan

feedback, karena pesan komunikator 1 sekaligus feedback untuk

komunikator 2, dan feedback dari komunikator 2 sekaligus pesan

untuk komunikator 1. Begitupula sebaliknya.

4. Komunikasi yang sebenarnya terjadi jauh lebih rumit, misalnya

komunikasi antara dua orang sebenarnya secara simultan

melibatkan komunikasi dengan diri sendiri (berpikir) sebagai

mekanisme unuk menanggapi pihak lainnya. Samovar dan Porter

mengatakan bahwa sapaan ‘Halo’ saja melibatkan banyak

komponen yang bekerja pada saat yang bersamaan.

Meskipun sifat sirkuler digunakan untuk menandai proses

komunikasi, unsur-unsur proses komunikasi sebenarnya tidak terpola

secara kaku. Pada dasarnya, unsur-unsur tersebut tersusun dalam suatu

tatanan yang bersifat linier, sirkuler, helical, atau tatanan lainnya. Unsur-

unsur proses komunikasi boleh jadi berproses dalam suatu tatanan tadi,

tetapi mungkin pula dalam suatu tatanan acak.

10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, Dan Transaksional

Seperti waktu, komunikasi juga tidak mempunyai awal dan tidak

mempunyai akhir, melainkan suatu proses yang sinambung (continuous).

Dalam kehidupan manusia, tidak pernah saat yang sama datang atau

muncul dua kali. Begitu juga dengan komunikasi, komunikasi terjadi

sekali waktu dan kemudian menjadi bagian dari sejarah. Implikasi dari

komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa

peserta komunikasi berubah (dari sekedar berubah pengetahuan hingga

8

Page 11: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

berubah pandangan dan perilakunya). Implisit dalam proses komunikasi

sebagai transaksi ini adalah proses penyandian (encoding) dan penyandian

balik (decoding). Kedua proses tersebut terlihat berbeda, tapi sebenarnya

adalah terjadi serempak, bukan bergantian. Keserempakan inilah yang

menjadi tanda jika komunikasi bersifat transaksi.

11. Komunikasi Bersifat Irreversible

Suatu perilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena itu perilaku

berlangsung dalam suatu waktu dan tidak dapat “diambil kembali”. Dalam

komunikasi, sekali seseorang mengirimkan pesan, maka orang tersebut

tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi penerima, apalagi

menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali. Ini sama seperti ketika

menembakkan peluru dari pistolnya, maka susah atau bahkan mustahil

untuk dapat menarik kembali peluru untuk masuk kedalam pistol tersebut.

Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai

proses yang selalu berubah. Maka dari itu bagi para komunikator dituntut

untuk bisa berhati-hati dalam mengucapkan atau mengatakan sesuatu,

sebab, apa yang telah disampaikan tidak dapat “diambil ulang”, meskipun

telah berusa keras untuk meralatnya. Misal, seseorang yang sengaja

berbohong, sulit bagi orang lain untuk tidak menganggapnya pembohong

meskipun sebenarnya apa yang dikatakan setelahnya tidak bohong lagi.

12. Komunikasi Bukan Panasea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah

Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh

masalah komunikasi. Namun komunikasi bukan panasea (obat mujarab)

untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena persoalan itu

mungkin berkaitan dengan masalah struktural. Agar komunikasi efektif,

tentu saja masalah strukturalnya pun harus dibenahi. Misalnya, meskipun

9

Page 12: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

pemerintah bersusah payah menjalin komunikasi yang efektif dengan

warga aceh dan papua, tidak mungkin usaha itu akan berhasil bila

pemerintah memperlakukan masyarakatnya diwilayah tersebut dengan

tidak adil (merampas kekayaan alam dan membawanya kepusat).

10

Page 13: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

BAB IIIPENUTUP

1. KesimpulanKomunikasi mempunyai beberapa prinsip – prinsip yang harus

diperhatikan oleh seorang komunikan, dan prinsip – prinsip ini

mempunyai peran penting untuk seseorang yang melakukan komunikasi

baik secara individu maupun dengan orang lain.

Prinsip – prinsip komunikasi terbagi atas 12 prinsip, yaitu:

Komunikasi adalah proses simbolik

Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Komunikasi punya di mensi isi dan di mensi hubungan

Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan,

Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Komunikasi bersifat sistemik

Semakin mirip latar belakang social budaya semakin efektif

komunikasi

Komunikasi bersifat nonsekuensial

Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional

Komunikasi bersifat irreversible

Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah

2. SaranDengan mengaplikasikannya dengan baik setiap prinsip-prinsip komunikasi yang

ada, manusia dapat dengan memahami setiap interaksi komunikasi dengan baik

dan dapat memenuhi setiap argument yang ada.

11

Page 14: Makalah Prinsip-prinsip Komunikasi

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung. PT

Remaja Rosdakarya. (Halaman 92/126)

12