bab iv konsep perancangan kawasan pasar · pdf filekonsep perancangan kawasan pasar johar ......

28
Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar Johar IV.1 ARAHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN IV.1.1 Visi dan Misi Pengembangan Kawasan Pasar Johar Visi : “Johar Art and Cultural Marketplace” Misi : a. Menghidupkan kembali kawasan perdagangan Johar dengan perancangan ruang publik yang diperkaya dengan aktivitas seni dan budaya. b. Menciptakan imej baru untuk Kawasan Johar sebagai objek destinasi belanja sekaligus sebagai tujuan wisata dan rekreasi bagi penduduk dalam maupun luar kota. IV.1.2 Strategi Pengembangan Kawasan Pasar Johar Berdasarkan kajian literatur dan analisa potensi kawasan, maka untuk mewujudkan visi kawasan sebagai kawasan wisata seni dan budaya, dibutuhkan strategi pengembangan yang mencakup hal-hal sebagai berikut : (1) Melangsungkan kerjasama dengan banyak pihak Menjalin kerjasama antar instansi dan masyarakat lokal amat penting untuk membantu meningkatkan dukungan lokal, serta karena pariwisata membutuhkan sumber daya yang tidak satu pun badan tunggal yang mampu menyediakan. Partisipasi aktif dengan banyak pihak akan mendukung kesuksesan pengembangan kawasan budaya, seperti kerjasama dengan political leaders, business leaders, biro wisata, seniman dan pengrajin, hotel/motel, dan sebagainya. Dalam studi ini, antara pemerintah kota Semarang, pihak swasta sebagai investor, akademisi, pedagang setempat, dan masyarakat umum Semarang perlu dilibatkan secara langsung pada pelaksanaan revitalisasi kawasan perancangan agar tidak menimbulkan konflik kepentingan untuk ke depannya. IV - 1

Upload: vuongmien

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Bab IV

Konsep Perancangan Kawasan Pasar Johar

IV.1 ARAHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN

IV.1.1 Visi dan Misi Pengembangan Kawasan Pasar Johar

Visi :

“Johar Art and Cultural Marketplace”

Misi :

a. Menghidupkan kembali kawasan perdagangan Johar dengan perancangan

ruang publik yang diperkaya dengan aktivitas seni dan budaya.

b. Menciptakan imej baru untuk Kawasan Johar sebagai objek destinasi

belanja sekaligus sebagai tujuan wisata dan rekreasi bagi penduduk dalam

maupun luar kota.

IV.1.2 Strategi Pengembangan Kawasan Pasar Johar

Berdasarkan kajian literatur dan analisa potensi kawasan, maka untuk

mewujudkan visi kawasan sebagai kawasan wisata seni dan budaya, dibutuhkan

strategi pengembangan yang mencakup hal-hal sebagai berikut :

(1) Melangsungkan kerjasama dengan banyak pihak

Menjalin kerjasama antar instansi dan masyarakat lokal amat penting untuk

membantu meningkatkan dukungan lokal, serta karena pariwisata membutuhkan

sumber daya yang tidak satu pun badan tunggal yang mampu menyediakan.

Partisipasi aktif dengan banyak pihak akan mendukung kesuksesan

pengembangan kawasan budaya, seperti kerjasama dengan political leaders,

business leaders, biro wisata, seniman dan pengrajin, hotel/motel, dan sebagainya.

Dalam studi ini, antara pemerintah kota Semarang, pihak swasta sebagai investor,

akademisi, pedagang setempat, dan masyarakat umum Semarang perlu dilibatkan

secara langsung pada pelaksanaan revitalisasi kawasan perancangan agar tidak

menimbulkan konflik kepentingan untuk ke depannya.

IV - 1

Page 2: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

(2) Memberikan ciri khas Jawa Tengah dan tradisi lokal kota Semarang

untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai daya tarik yang sarat akan unsur

sejarah dan budaya setempat

Program revitalisasi harus bersifat realistis dan berbasis lokalitas setempat,

sebaiknya dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh lingkungan setempat serta

memanfaatkan potensi budaya setempat sehingga sesuai dan dengan sendirinya

akan dapat diterima oleh masyarakat lokal. Maka dari itu, penyuntikan aktivitas

bercitarasa Jawa Tengah perlu ditekankan secara lebih lanjut sebaga ia daya tarik

kawasan.

Gambar IV.1. Lokalitas setempat sebagai daya tarik kawasan perancangan. Sumber : www.google.com.

Dalam studi ini, aktivitas lokal yang dapat dilakukan pada kawasan perancangan

adalah sebagai berikut :

Tabel IV.1. Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan Johar

Nama Aktivitas Budaya

Keterangan Usulan Penempatan

Lokasi Aktivitas Budaya

DugDer

Kata Dug Der, nama upacara ini, diambil dari perpaduan bunyi bedug yang dipukul sehingga berbunyi dug, dug dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan der. Telah dilakukan sejak 1881, tradisi yang dikenal dengan dugder ini menjadi tanda bahwa bulan Ramadhan sudah menjelang karena dilaksanakan tepat satu hari sebelum bulan puasa. Beberapa hari sebelum acara ini berlangsung, biasanya, banyak pedagang yang telah

Ruang terbuka berupa boulevard yang terletak di depan Masjid Kauman.

IV - 2

Page 3: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Nama Usulan Penempatan Aktivitas Keterangan Lokasi Aktivitas Budaya Budaya

menggelar dagangannya untuk menyambut pembeli pada saat acara ini dimulai. Ciri khas acara ini adalah Warak Ngendog yang dilestarikan hingga kini. Warak Ngendog adalah jenis binatang rekaan yang bertubuh kambing dan berkepala naga dengan kulit seperti bersisik dibuat dari kertas warna-warni. Pada masa sekarang, sebelum acara dibuka, dilakukan arak-arakan yang menampilkan Warak Ngendog dan pengantin Semarangan.

Gambang Semarangan

Kesenian ini merupakan perpaduan antara tari dengan diiringi alat musik dari bilah-bilah kayu dan gamelan Jawa yang biasa disebut “gambang”. Muncul pada event-event tertentu : Festival Dugderan, Festival Jajan Pasar. Gambang Semarang telah ada sejak tahun 1930 dengan bentuk paguyuban yang anggotanya terdiri dari pribumi dan peranakan Cina dengan mengambil tempat pertunjukan di Gedung Pertemuan Bian Hian Tiong di Gang Pinggir.

Art and Cultural Center, ruang terbuka berupa boulevard yang terletak di depan Masjid Kauman, ruang terbuka dengan fasilitas layar lebar

Tari Semarangan

Tari Semarangan ini merupakan tari khas dari Semarangan yang ditarikan oleh dua orang putrid berpasangan. Tari yang sering ditampilkan dalam event-event seperti dugderan dan festival jajan tradisional ini sekarang dikembangkan oleh Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang.

Art and Cultural Center, ruang terbuka berupa boulevard yang terletak di depan Masjid Kauman, ruang terbuka dengan fasilitas layar lebar

Kethoprak

Kethoprak merupakan kesenian tradisional yang mengangkat cerita tentang babad Tanah Jawa. Sejarah yang dijadikan landasan cerita sering dibumbui dengan berbagai pemanis sehingga menjadi cerita yang enak dinikmati. Saat ini ketoprak sering ditampilkan di Taman Budaya Raden Saleh setiap malam Selasa Kliwon.

Art and Cultural Center, ruang terbuka berupa boulevard yang terletak di depan Masjid Kauman, ruang terbuka dengan fasilitas layar lebar

Wayang Orang

Semarang memiliki kelompok wayang orang yang terkenal sejak tahun 70-an. Pada waktu itu setiap malam kelompok ini menggung di Gedung Ngesti Pandowo yang berada satu komplek dengan GRIS. Setelah Gedung Ngesti Pandowo diambil oleh Pemerintah, kelompok wayang orang yang biasa manggung disana diberi tempat lain yaitu gedung kesenian di komplek Taman Majapahit dan manggung setiap malam dari pukul 20.00 WIB.

Art and Cultural Center, ruang terbuka berupa boulevard yang terletak di depan Masjid Kauman, ruang terbuka dengan fasilitas layar lebar

Wayang Kulit

Wayang kulit adalah wayang yang menggunakan wayang-wayang dari kulit dimainkan oleh seorang dalang dengan cerita yang sudah pakem sebagai mana dimainkan oleh wayang orang. Wayang kulit dimainkan setiap malam Jumat Kliwon di Taman Budaya Raden Saleh.

Art and Cultural Center, ruang terbuka dengan fasilitas layar lebar

Sumber : Bappeda Tk. II Kota Semarang (1999), www.semarang.go.id (2006), hasil analisa (2007)

IV - 3

Page 4: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

(3) Menghidupkan kawasan perancangan dengan menyuntikan aktivitas-

aktivitas menarik berupa rangkaian acara-acara temporer yang dilakukan di

dalam kawasan.

Pengunjung akan lebih tertarik apabila banyak indra aktif yang mereka gunakan

dalam mengeksplorasi suatu tempat, dengan sendirinya ikatan mereka dengan

tempat tersebut akan semakin kuat, dan menyebabkan sebuah tempat akan

menjadi lebih berkesan mendalam. Oleh karena itu dibutuhkan penyuntikan

aktivitas, aktivitas yang bersifat kesenian dan kebudayaan serta bertaraf nasional

sekaligus internasional.

Gambar IV.2a. Penyuntikan aktivitas-aktivitas yang menarik sebagai daya tarik

kawasan perancangan. Sumber : www.google.com.

Dalam studi ini, usulan program aktivitas yang dapat dilaksanakan pada kawasan

perancangan adalah sebagai berikut :

a. Festival Seni dan Budaya :

Berbagai budaya dan kesenian yang terdapat di bumi nusantara dan dunia

amat menarik apabila dikumpulkan dalam suatu event khusus. Sebagai contoh,

dapat diadakan tema-tema festival sebagi berikut :

- Asian Art and Culture Festival : Acara ini sempat diadakan pada bulan

Agustus 2007 di Kota Semarang. Acara ini menghadirkan tim kesenian dari

sepuluh negara anggota ASEAN ditambah dari Cina, Jepang, Korea, India,

dan beberapa negara dari Timur Tengah, berkolaborasi untuk menciptakan

pertunjukan spektakuler.

IV - 4

Page 5: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

- Festival Mainan Tradisional Indonesia : Menampilkan kembali mainan-

mainan tradisional Indonesia beserta sejarah dan cara bermainnya, untuk

kemudian diadakan lomba-lomba dalam memenangkan permainan tradisional

yang ditampilkan.

- Festival Jajan Pasar Asia : Berbagai jenis makanan khas dari Indonesia dan

berbagai negara Asia akan dijajakan pada festival ini. Acara ini sempat

diadakan juga pada event Semarang Pesona Asia pada bulan Agustus 2007.

- Festival Jajan Pasar Jawa Tengah : Berbagai jenis jajanan pasar tradisional

khas Jawa Tengah akan dijajakan pada festival ini.

b. Festival Film :

Penyelenggaraan berbagai festival film makin marak dilakukan di

Indonesia beriring dengan majunya dunia perfilman Indonesia (Kompas, 16

Desember 2007). Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia, dapat

turut berperan dalam penyelenggaraan festival yang dapat bersifat lokal,

nasional, maupun internasional ini. Sebagai contoh, dapat dilakukan festival

film dengan tema sebagai berikut :

- Jakarta International Film Festival (JiFFest) : Festival film internasional

yang biasanya diadakan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya kini dapat

dilaksanakan di kawasan Johar karena penambahan Big Screen Area pada

kawasan perancangan.

- Festival Film Inspirasi Asia : Kompetisi film bagi pembuat film Indonesia

dan mancanegara inisempat diadakan di Semarang. Jenis film yang dapat

diikutkan dalam festival ini adalah film yang mampu menginspirasi penonton

agar selalu berbuat baik.

- Karnaval Film Pendek : Event ini pertama kali diadakan di Banyumas, yang

memutar film-film karya para pekerja film asal Cilacap, Banyumas,

Purbalingga, dan Banjarnegara. Semarang pun dapat turut mengadakan acara

ini dengan mengadakannya pada kawasan Johar ke depannya.

- Festival film lainnya, seperti Festival Film Dokumenter, Festival Film Asia-

Afrika, dan lain sebagainya.

c. Festival yang bersifat Kompetisi dan Hiburan :

- Festival Musik, Retro Festival, dan sebagainya.

IV - 5

Page 6: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Gambar IV.2b. Lokasi Penempatan Aktivitas sebagai daya tarik kawasan

perancangan. Sumber : hasil perancangan, 2007.

(4) Fokus terhadap kualitas ruang dan keunikan tempat

Kualitas ruang dan keunikan Kawasan Johar perlu diolah lebih lanjut sebagai

pencipta identitas kawasan, yang merupakan salah satu syarat untuk penciptaan

place. Kualitas ruang yang sudah menurun akibat padatnya densitas kawasan perlu

ditata ulang agar terdapat ruang terbuka yang akan meningkatkan kualitas ruang

tersebut. Beberapa keunikan Kawasan Johar adalah fungsinya yang sebagai pasar

tradisional, yakni di mana aktivitas budaya lokal terjadi, perlu ditingkatkan

kualitas kenyamanan dan keamanannya agar dapat menjadi daya tarik utama bagi

kawasan. Untuk mendukung strategi pengembangan ini, hal yang perlu dilakukan

adalah menambahkan bangunan yang berfungsi sebagai museum dan art center,

IV - 6

Page 7: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

sebagai pusat informasi dan dokumentasi untuk sejarah dan perkembangan

kawasan Johar dan sekitarnya hingga saat ini.

(5) Preservasi dan Proteksi

Penanganan preservasi yang baik dan tidak hanya ‘menambal’ kerusakan yang

terjadi pada bangunan lama, akan membantu memperbaiki citra kawasan dan

kualitas lingkungan, sehingga nilai tempat tersebut akan semakin terlihat oleh

mata para pengunjung. Dalam kawasan perancangan, bangunan cagar budaya

(Pasar Johar) tetap dipertahankan, namun bangunan ini tetap diperbaiki dan

ditingkatkan kualitasnya dengan campur tangan para ahli yang kompeten dengan

mengikuti kaidah dan aturan-aturan baku mengenai preservasi bangunan

bersejarah.

Kelima strategi tersebut diterapkan pada tesis ini dan dilengkapi kembali dengan

strategi perancangan yang telah dianalisa dan diolah lebih lanjut. Tentunya ini

semua memerlukan manajemen pariwisata yang baik agar strategi revitalisasi dan

perancangan ini dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu dalam

pengembangan kawasan Johar sebagai tempat tujuan wisata budaya, diusulkan

adanya strategi place marketing yang baik.

Place marketing adalah proses merekonstruksi imej tempat, namun berbeda

dengan mengiklankan secara konservatif, place marketing ini lebih

mengeksploitasi karakteristik budaya dan warisan budaya suatu tempat yang

bersifat unik sehingga terbentuk imej baru mengenai tempat tersebut dan dengan

sendirinya akan menarik wisatawan. (Tiesdell et al, 1996). Untuk mewujudkan

place marketing ini, perlu adanya kerjasama dengan Dinas Pariwisata serta dapat

mencontoh Singapura dalam membuat publikasi populer mengenai informasi

kawasan wisata budaya yang terdapat pada kota Semarang untuk mendidik

masyarakat lokal, sehingga dengan sendirinya langkah ini akan menciptakan rasa

bangga dan dukungan masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata budaya

tersebut.

IV - 7

Page 8: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

IV.2 KONSEP DASAR PERANCANGAN KAWASAN

IV.2.1 Penataan Ruang Publik dengan Konsep Festival Marketplace

Konsep perancangan akan menitikberatkan pada penciptaan ruang publik yang

berorientasi kepada ruang luar, yaitu penataan jalur pedestrian dan ruang terbuka

untuk menampung sejumlah skala aktivitas.

Jalur pedestrian adalah salah satu ruang publik yang paling umum ditemui di

perkotaan. Sebagai ruang publik, jalan merupakan ruang dimana seluruh

masyarakat mempunyai akses untuk menggunakannya (Natalivan, 2003),

sehingga perancangan jalur pedestrian yang baik akan membantu meningkatkan

kualitas ruang perkotaan. Sedangkan ruang terbuka merupakan tempat manusia

saling berkumpul dan bersosialisasi, dengan adanya ruang terbuka, maka manusia

diberikan sarana untuk berkumpul dan beraktivitas, sehingga suasana kawasan

akan hidup dengan sendirinya (Carr et al, 1992; Project for Public Space, 2007;

CABE Space, 2007).

Menurut Carr dalam Darmawan (2005) pada bab terdahulu, pasar tradisional

merupakan salah satu bentuk ruang publik yang termasuk tipologi atrium atau

pasar di dalam ruang (indoor market place). Pasar ataupun pusat perbelanjaan di

pusat kota biasanya memanfaatkan bangunan tua yang kemudian direhabilitasi

ruang dalamnya sebagai ruangan komersial. Terkadang juga digunakan sebagai

festival pasar dan dikelola sendiri oleh pemilik gedung atau pengembang/investor.

Dengan memfokuskan perancangan kepada ruang publik, maka muncullah konsep

Festival Marketplace. Festival Marketplace adalah “a shopping centre not focused

upon the traditional suburban anchor tenants (department stores) but upon

innovative tourist-leisure oriented shopping anchored by a speciality food

complex, in a setting of periodic events and festivies” (Ashworth/Tunbridge,

1990). Secara gamblang, Festival Marketplace adalah konsep pengembangan

sebuah pasar tradisional yang menggunakan ‘aktivitas’ sebagai daya tarik utama

kawasan, selain faktor-faktor lainnya yang menunjang sebuah kawasan

perdagangan. Aktivitas tersebut difasilitasi dengan adanya ruang terbuka publik

IV - 8

Page 9: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

yang luas dan dapat digunakan sewaktu-waktu untuk acara-acara festival yang

akan menghidupkan kawasan.

Gambar IV.3. Konsep Festival Marketplace yang berorientasi pada penataan ruang

publik. Sumber : www.pps.org, www.gettyimages.com.

Konsep Festival Marketplace pertama kali diciptakan oleh Rouse Company pada

tahun 1973. Konsep ini pertama diterapkan pada pengembangan kompleks pasar

tradisional Quincy Market menjadi Faneuil Hall Marketplace di Boston, Amerika

Serikat. Kemudian salah satu pasar tradisional yang turut sukses mengemban

konsep perancangan ini adalah kawasan Covent Garden di London, Inggris.

Konsep perancangan inilah yang nantinya akan diterapkan pada kawasan Johar.

Festival Marketplace menggunakan pendekatan ruang publik untuk menciptakan

suasana festive. Penataan ruang publik yang dilakukan mencakup penyediaan food

court, penataan gerai-gerai pedagang, penataan jalur pejalan kaki, dan penyediaan

ruang terbuka sebagai area tempat diadakannya acara-acara atraksi wisata.

Secara singkat, konsep Festival Marketplace yang akan diterapkan pada kawasan

Johar akan disesuaikan dengan budaya Indonesia, maka muncullah konsep

IV - 9

Page 10: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

inovatif pengembangan pusat perdagangan menjadi kawasan wisata yang

berorientasi kepada ruang publik, yakni kompleks pusat jajanan serba ada

(pujasera) berupa area Pedagang Kaki Lima (PKL) dan restoran/kafe pada ruang

terbuka publik yang dipadukan dengan pasar tradisional yang telah ada, konsep ini

berbeda dengan pasar modern perkotaan seperti mall yang berfokus kepada

anchor tenant yang muncul akibat pengaruh Barat.

Seni dan budaya dapat memberikan peranan sebagai katalisator dalam revitalisasi

dan proyek urban renewal (Carr et al, 1992; Creative City Network of Canada,

2007). Revitalisasi dan pembaharuan kawasan kota yang sukses seringkali

menggunakan organisasi serta aktivitas seni dan kebudayaan untuk mengundang

pengunjung datang ke kawasan tersebut, menghidupkan kawasan, dan

menciptakan vitalitas. Maka dengan demikian diperlukan penambahan atraksi

wisata berupa street entertainment, special event, dan manajemen festival seni dan

budaya untuk menciptakan sense of place (Getz dalam Page, 1995; CABE Space,

2007).

Pada nantinya diasumsikan manajemen pariwisata yang diterapkan akan

mencakup manajemen event dan acara-acara festival budaya Jawa Tengah (seni

tari, seni drama, seni musik, dan seni suara) yang sewaktu-waktu dilaksanakan

pada kawasan ini.

IV.2.2 Prinsip Perancangan “Place” Kawasan Wisata Budaya Johar

Perancangan kawasan perdagangan haruslah bersifat atraktif dan menarik

perhatian agar terbentuk identitas lingkungan yang kuat dan selanjutnya akan

berpengaruh terhadap keberhasilan kawasan perdagangan tersebut. Dengan

memperhatikan gagasan awal strategi placemaking yang telah dianalisa pada bab

II (tabel IV.1), maka kemudian dirumuskan prinsip perancangan kawasan wisata

budaya sebagai ruang publik seperti yang diperlihatkan oleh tabel IV.2.

IV - 10

Page 11: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Tabel IV.2. Gagasan Awal Strategi Placemaking untuk Kawasan Johar

Gagasan untuk Kawasan Johar Aspek yang Dibutuhkan Indikator

Desain Non-Desain Aktivitas Terdapat berbagai pilihan dan

variasi aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung.

Menambah fungsi galeri seni, workshop seni/budaya, dan sebagainya.

Menambahkan variasi pilihan aktivitas, seperti workshop seni membatik, pembuatan wayang, pasar seni, dan sebagainya.

Mudah diakses dan terkoneksi dengan lingkungan sekitarnya.

Perlu peningkatan kualitas. -

Kawasan terbuka secara visual, tidak menggunakan pagar masif.

Perlu peningkatan kualitas. -

Aksesibilitas

Ruang terbuka dalam kawasan saling terintegrasi satu sama lain, sehingga muncul kontinuitas yang baik.

- Menata ruang terbuka yang dirancang agar saling terintegrasi. - Memberi tema untuk masing-masing ruang terbuka

-

Jalur pedestrian ternaungi oleh vegetasi maupun naungan buatan (pergola dan sebagainya) untuk sebagai peneduh dan penurun suhu lingkungan sekitar kawasan.

Perlu penambahan penanaman vegetasi dengan tema berbeda pada tiap spot ruang terbuka.

-

Trotoar menerus dan tidak terpotong oleh jalur kendaraan maupun los pedagang ilegal.

Perlu peningkatan kualitas. -

Tersedia fasilitas penerangan yang memadai.

Perlu peningkatan kualitas. -

Tersedia perabot jalan dan tata informasi yang tertata dan fungsional.

Perlu penataan perabot jalan yang sesuai dengan skala manusia dan fungsional.

-

Terdapat area TPS yang tertata dan tersembunyi dari area publik.

Menentukan area TPS yang tidak akan mengganggu aktivitas perdagangan.

Area parkir tersembunyi dari pandangan publik.

Perlu adanya penambahan kantong parkir dan parkir basement.

Kenyamanan

Jalur sirkulasi jelas dan tidak membingungkan pengunjung.

Perlu peningkatan kualitas.

Sociability Ruang terbuka dapat digunakan sebagai sarana untuk bertemu, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lain.

Merancang area ruang terbuka dengan penambahan aktivitas tertentu, seperti pusat jajanan, sarana olahraga dan rekreasi, dan sebagainya, yang dapat digunakan sebagai area bertemu dan bersosialisasi.

-

IV - 11

Page 12: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Gagasan untuk Kawasan Johar Aspek yang Indikator Dibutuhkan Desain Non-Desain Menggunakan potensi lokal sebagai penguat karakter kawasan.

- Sewaktu-waktu mengadakan festival seni dan budaya khas Semarang pada kawasan ini.

Adanya peranan tokoh lokal dalam aktivitas kawasan untuk memperkuat citra lokalitas setempat.

- Mengundang tokoh-tokoh seniman Semarang (pewayang, pemain ketoprak, dan sebagainya) untuk meramaikan aktivitas kawasan.

Adanya aktivitas komersial yang partisipatif, yakni proses timbal balik antara “sang tempat” dan “sang pengunjung”.

- -

Karakter, imej, dan identitas

Ruang publik dan ruang privat terdefinisikan dengan jelas.

- Perlu adanya penataan dan pengelolaan los-los pasar. -Perlu penambahan area parkir yang aman serta nyaman.

-

Adaptability Ruang terbuka publik dapat berubah fungsi dengan mudah.

Perlu penambahan ruang terbuka untuk publik yang sehari-harinya dapat digunakan untuk area berdagang atau area pujasera, namun sewaktu-waktu ruang terbuka tersebut dapat digunakan untuk festival seni dan budaya.

-

Keberagaman Terdapat berbagai variasi dan pilihan komoditi barang dagangan.

- -

Tersedia ruang parkir yang memadai sehingga tidak terbentuk kantong-kantong parkir ilegal.

Menambah area parkir berupa kantong parkir dan parkir basement dengan aksesibilitas yang baik.

-

Tersedia fasilitas kendaraan umum dan fasilitas transportasi lainnya, seperti halte, jaringan jalan yang baik, dan sebagainya.

Memberikan area halte angkot dan parkir bis untuk sarana fasilitas pariwisata.

-

Pelayanan (service)

Sarana infrastuktur tersedia dengan memadai.

- Perlu penanganan infrastruktur yang baik.

Daya tarik Adanya manajemen acara-acara festival, special event, dan street entertainment, untuk menghibur para pengunjung.

- Perlu adanya manajemen acara-acara festival, special event, dan street entertainment, untuk menghibur para pengunjung yang khusus ditujukan untuk kawasan

IV - 12

Page 13: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Gagasan untuk Kawasan Johar Aspek yang Indikator Dibutuhkan Desain Non-Desain ini.

Adanya landmark, public art, maupun magnet kawasan berupa anchor tenant.

Perlu ditingkatkan lagi kualitasnya.

-

Sumber : hasil analisa (2007)

Tabel IV.3. Prinsip Perancangan “Place” padaKawasan Wisata Budaya Johar

No. Variabel Prinsip Perancangan

Menambah fungsi galeri seni, workshop seni/budaya, dan sebagainya. Menambah fungsi hunian dan fasilitas penunjang sebagai pendukung kawasan wisata budaya.

1. Tata Guna Lahan

Lantai dasar bangunan diarahkan menjadi area retail dan pujasera untuk menghidupkan area permukaan kawasan. Mempertahankan dan memperbaiki kualitas bangunan Pasar Johar tanpa mengubah ciri khas bangunan tersebut. Merancang tata informasi yang secara tidak langsung turut memasukkan unsur kesejarahan kawasan Johar, seperti pencantuman nama jalan lama (dengan bahasa Belanda) pada signage nama jalan dalam kawasan. Merancang tata informasi yang menarik dan informatif dengan motif dan bentuk etnik tradisional sebagai penguat ciri kawasan sebagai kawasan wisata budaya.

2. Preservasi dan Konservasi Warisan Kota

Meminimalkan perubahan struktur jaringan jalan yang telah ada. Menata kembali struktur ruang pasar dan pengelolaan los-los pasar agar mempermudah aksesibiltas dan pencapaian. Merancang tata massa bangunan secara vertikal untuk mengurangi kepadatan kawasan. Gaya bangunan dirancang secara contextual continuity sesuai dengan kawasan historis di sekitarnya (Kota Lama dan Pecinan)

3. Tata Ruang dan Massa Bangunan

Bangunan dengan fungsi landmark dirancang secara contextual juxtaposition agar mampu menarik perhatian pengunjung.

IV - 13

Page 14: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

No. Variabel Prinsip Perancangan Memberikan beberapa titik masuk, bukaan jendela, dan beragam fungsi pada bangunan perimeter untuk mengaktifkan bagian tepi kawasan. Menghindarkan penempatan dinding masif pada area jalur pejalan kaki. Merancang trotoar menerus dan tidak terpotong oleh jalur kendaraan maupun los pedagang ilegal. Memberikan fasilitas penerangan yang memadai pada jalur pedestrian. Menyediakan perabot jalan dan tata informasi yang tertata dan fungsional. Memberi naungan dan pembayangan untuk sebagian besar jalur pejalan kaki. Menciptakan vista dan tautan antara node sirkulasi untuk memperkuat citra jalan sebagai ruang publik.

4. Jalur Pejalan Kaki

Memberikan traffic calming maupun area penyebrangan jalan yang cukup luas pada area pertemuan jalur pejalan kaki dan jalur kendaraan untuk mengurangi resiko kecelakaan dan untuk menambah kenyamanan pejalan kaki. Merancang area ruang terbuka dengan penambahan aktivitas tertentu, seperti pusat jajanan, sarana olahraga dan rekreasi, dan sebagainya, yang dapat digunakan sebagai area bertemu dan bersosialisasi. Merancang ruang terbuka dengan aktivitas 24 jam yang bersifat fleksibel: sehari-harinya dapat digunakan untuk area berdagang atau area pujasera, namun sewaktu-waktu ruang terbuka tersebut dapat digunakan untuk festival seni dan budaya. Mengintegrasikan masing-masing ruang terbuka yang ada. Memberikan tema untuk masing-masing ruang terbuka. Merancang tata massa bangunan secara vertikal untuk penambahan ruang terbuka. Memberikan aktivitas berupa area PKL, kafe, panggung seni dan budaya pada ruang terbuka.

5. Ruang Terbuka dan Lahan Hijau

Menanam vegetasi dengan tema berbeda, berdasarkan warna dan jenis vegetasi, pada tiap spot ruang terbuka. Menambah fasilitas parkir kendaraan dengan membangun gedung parkir, basement, maupun parkir permukaan yang tidak mengganggu jalur sirkulasi. Memberikan area halte angkutan umum dan parkir bis untuk sarana fasilitas pariwisata. Merancang jalur sirkulasi yang mudah diakses dan terkoneksi dengan lingkungan sekitarnya.

6. Sirkulasi Kendaraan dan Parkir

Kawasan terbuka secara visual, tidak menggunakan pagar masif.

IV - 14

Page 15: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

No. Variabel Prinsip Perancangan Memperkuat jalur sirkulasi dengan menciptakan vista dan tautan antara node yang satu dengan yang lainnya. Menambah tata informasi yang menarik dan informatif sebagai pengarah sirkulasi. Perlu adanya manajemen acara-acara festival, special event, dan street entertainment, untuk menghibur para pengunjung yang khusus ditujukan untuk kawasan ini. Menambahkan variasi pilihan aktivitas, seperti workshop seni membatik, pembuatan wayang, pasar seni, dan sebagainya. Mengundang tokoh-tokoh seniman Semarang (pewayang, pemain ketoprak, dan sebagainya) untuk turut berpartisipasi dalam event-event yang diadakan pada kawasan. Memberikan landmark, public art, maupun magnet kawasan berupa anchor tenant.

7. Karakter dan Aktivitas Kawasan

Memberikan aktivitas PKL dan restoran/kafe dengan area duduk-duduk di area ruang publik.

Sumber : hasil analisa (2007)

IV - 15

Page 16: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

IV.3 KONSEP PERANCANGAN

IV.3.1 Konsep Tata Guna Lahan

Dalam RTRW Kota Semarang (1999), kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan

perdagangan. Kawasan Johar saat ini memiliki dominansi fungsi perdagangan

hingga mencapai sekitar 90% dari keseluruhan fungsi, hingga dibutuhkan

penambahan fungsi lain atau bangunan multifungsi (mixed-use) untuk menunjang

aktivitas manusia selama 24 jam, yang diharapkan akan meningkatkan profit

sekaligus menghindarkan kawasan ini dari rawannya kriminalitas pada malam

hari. Selain itu dengan adanya bangunan multifungsi akan menunjang

pemanfaatan lahan secara maksimal sebagai wadah aktivitas manusia serta

memperpendek jarak antar fungsi bangunan sehingga mobilitas menjadi lebih

efektif.

Gambar IV.4. Konsep Tata Guna Lahan : menambah wadah aktivitas dan fungsi lain

dengan bangunan multifungsi (mixed-use) untuk menunjang aktivitas manusia selama 24 jam. Sumber : hasil perancangan, 2007.

Gambar IV.5. Penyuntikan fungsi-fungsi baru dengan aktivitas 24 jam diharapkan akan

menghidupkan kawasan sepanjang hari dan meningkatkan profit kawasan. Sumber : Belltown Urban Center Village Design Guidelines, http://jpatokal.iki.fi/photo/ travel/ Singapore/Central/. 2004-2005.

IV - 16

Page 17: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Berdasarkan prinsip perancangan pada tabel IV.2, maka disarankan penambahan

fungsi pada Kawasan Johar ini adalah sebagai berikut :

1. Fungsi hunian, agar masih terdapat aktivitas manusia dalam kawasan pada

malam hari. contoh : Apartemen, hotel, wisma tamu, townhouse, dan

sebagainya.

Gambar IV.6a. Preseden tipologi bangunan hunian pada kawasan urban.

Sumber : www.imagesearch.com, 5th Degree portfolio, Belltown Urban Center Village Design Guidelines. 2005-2006.

2. Fungsi retail dan tempat makan, agar masih terdapat aktivitas manusia

dalam kawasan pada malam hari. Contoh : retail 24 jam, restoran, area

pujasera PKL, café, dan sebagainya.

Gambar IV.6b. Preseden tipologi bangunan retail dan tempat makan pada kawasan

urban. Sumber : www.imagesearch.com, Belltown Urban Center Village Design Guidelines. 2005-2006.

IV - 17

Page 18: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

3. Fungsi seni dan budaya, untuk memperkuat identitas kawasan sebagai

kawasan wisata budaya. Contoh : museum, galeri, studio workshop seni

tradisional, dan sebagainya.

Gambar IV.6c. Preseden tipologi bangunan museum dan galeri seni pada kawasan urban.

Sumber : www.greatbuildings.com, 2004.

4. Fungsi perkantoran, sebagai penunjang fungsi lainnya. Contoh : sebaiknya

dikhususkan untuk perkantoran dengan bidang jasa kreatif seperti kantor

biro arsitek, desain, periklanan, dan semacamnya.

Gambar IV.6d. Preseden tipologi bangunan perkantoran-hunian (live-work unit) pada

kawasan urban. Sumber : Belltown Urban Center Village Design Guidelines. 2005.

5. Fungsi rekreasi, untuk menunjang kebutuhan kawasan wisata. Contoh :

ruang terbuka, teater, bioskop, night club, fasilitas olahraga, dan

sebagainya.

Gambar IV.6e. Preseden tipologi bangunan dan ruang terbuka dengan fungsi rekreasi

pada kawasan urban. Sumber : Urban Design Compendium, www.pps.org. 2004-2006.

IV - 18

Page 19: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

6. Lahan parkir, untuk menunjang kebutuhan parkir kawasan. Contoh :

gedung parkir, parkir permukaan, basement parkir.

Gambar IV.6f. Preseden tipologi bangunan parkir dengan fungsi hunian pada

perimeternya pada kawasan urban. Sumber : Urban Design Compendium. 2004.

IV.3.2 Konsep Preservasi dan Konservasi Warisan Kota

“What is needed is continuity ... historic preservation is not sentimentality but a

psychological necessity.We must learn to cherish history and preserve worthy old

buildings ... we must learn how to preserve them, not as pathetic museum pieces,

but by giving them new uses.”

(Austin et al,1988).

Kesenian dan kesejarahan adalah aspek vital untuk mendorong munculnya sense

of place. Dengan memperhatikan aspek preservasi dan konservasi warisan kota,

maka muncul prinsip perancangan sebagai berikut :

(1) Mempertahankan bangunan bersejarah pada kawasan Johar

Adanya dua buah bangunan bersejarah pada kawasan ini, yakni Masjid Kauman

dan Pasar Johar1, memberikan potensi yang besar untuk pengembangan kawasan

sebagai kawasan wisata budaya. Oleh karena itu, disarankan agar kedua bangunan

bersejarah ini tetap dipertahankan sesuai rancangan aslinya dengan cara

rekonstruksi2. Dengan demikian, diharapkan suasana masa lalu yang terbentuk

1 Masjid Kauman dan Pasar Johar dilindungi oleh SK Wali Kota No 646/50/1992 yang mengacu pada UU No 5/1992 tentang Cagar Budaya, bangunan yang berusia 50 tahun atau bernilai sejarah patut dilindungi. 2 Rekonstruksi adalah upaya mengembalikan kondisi asli sebuah lingkungan binaan yang telah hilang ataupun rusak, perbedaan bentuk kegiatan pemugaran ini dengan restorasi adalah bahwa kegiatan rekonstruksi ini dapat menggunakan material baru (Burra Charter, 1982).

IV - 19

Page 20: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

dapat memperkaya pengalaman ruang kawasan pada masa kini. Untuk rencana

rekonstruksi ini Pemkot dapat turut bekerjasama dengan LSM yang bergerak pada

disiplin ilmu sejarah arsitektur dan rancang kota setempat, sehingga hasil

rekonstruksi sesuai dengan kaidah pelestarian bangunan bersejarah.

(2) Meminimalkan perubahan struktur jaringan jalan

Perubahan struktur jaringan jalan eksisting diminimalkan agar pola jalan yang

dirancang sejak jaman Belanda ini masih dapat dinikmati dan dipelajari oleh

generasi mendatang, selain agar biaya proyek revitalisasi ini dapat ditekan

seminimal mungkin.

(3) Merancang tata informasi yang secara tidak langsung turut memasukkan

unsur kesejarahan kawasan Johar, seperti pencantuman nama jalan lama

(dengan bahasa Belanda) pada signage nama jalan dalam kawasan

Nama jalan pada kawasan Johar yang ada pada saat ini adalah nama jalan yang

dibuat Pemkot untuk menggantikan nama jalan berbahasa Belanda yang

digunakan saat bangsa Belanda masih menduduki Indonesia. Diusulkan adanya

perancangan tata informasi yang mencantumkan kedua nama jalan, baik yang baru

maupun yang lama, sebagai informasi kesejarahan yang mampu menghadirkan

aura masa lampau.

IV - 20

Page 21: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

IV.3.3 Konsep Tata Ruang dan Massa Bangunan

Pada tahun 1992, kondisi eksisting dengan bangunan sekitar dua hingga tiga lantai

memiliki KLB mencapai 2,2 dengan batasan maksimal KLB sekitar 4,5 ~ 5,5.

Dan KDB eksisting nyaris mencapai 100%, sedangkan maksimal KDB hanya

diperbolehkan mencapai 80% (Purnomo, 1992). Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa intensitas bangunan saat itu sudah termasuk padat.

Konsep tata ruang mengedepankan isu lahan pusat kota yang memiliki nilai lahan

yang terbilang tinggi, namun tetap ingin menyisakan ruang terbuka sebagai

kontribusi untuk kota. Maka solusinya adalah memanfaatkan lahan semaksimal

mungkin dengan pengembangan bangunan secara vertikal serta meningkatkan

kualitas ruang terbuka yang tersisa.

Gambar IV.7. Konsep Tata Ruang dan Massa Bangunan : Menggunakan hierarki ruang

terbuka-podium-tower dalam pengaturan ketinggian bangunan agar kesan skala manusia tetap terjaga secara visual. Ruang terbuka di antara massa bangunan pun dirancang sebagai ruang positif dengan penambahan aktivitas food center dan taman bermain. Sumber : hasil perancangan, 2007.

(1) Menata kembali struktur ruang pasar dan pengelolaan los-los pasar agar

mempermudah aksesibilitas dan pencapaian.

Pada saat ini, kondisi kawasan Pasar Johar memiliki densitas yang sangat padat,

sehingga diperlukan penataan ulang agar mempermudah pencapaian dan

meningkatkan aspek kenyamanan bagi pengunjung.

(2) Merancang tata massa bangunan secara vertikal untuk mengurangi

kepadatan kawasan.

Tata massa bangunan diarahkan secara vertikal untuk mengurangi kepadatan

kawasan sekaligus menambah ruang terbuka dan ditata sedemikian rupa sehingga

tidak menghalangi pandangan ke arah Masjid Kauman yang telah menjadi

IV - 21

Page 22: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

landmark Kawasan Johar. Ketinggian bangunan dirancang dengan ketinggian

rendah pada area yang dekat dengan jalan raya, dan meninggi ke arah pusat

kawasan agar tercipta kesinambungan visual pada kawasan perancangan. Penataan

ruang dan massa bangunan pada kawasan Johar ini menggunakan hierarki ruang

terbuka-podium-tower untuk pengaturan ketinggian bangunan agar kesan skala

manusia tetap terjaga secara visual. Kemudian ruang terbuka pada antara massa

bangunan pun dirancang sebagai ruang positif dengan penambahan aktivitas food

center dan taman bermain.

(3) Arahan penerapan gaya bangunan : Contextual Continuity dan Contextual

Juxtaposition

Gaya bangunan di sekitar Pasar Johar dirancang secara contextual continuity agar

sesuai dengan lingkungan historis sekitarnya (Kota Lama dan Pecinan),

sedangkan untuk bangunan yang berfungsi sebagai landmark dirancang secara

contextual juxtaposition sebagai penarik pengunjung.

IV.3.4 Konsep Penataan Jalur Pejalan Kaki

Jalur pedestrian adalah salah satu ruang publik yang paling umum ditemui di

perkotaan. Sebagai ruang publik, jalan merupakan ruang dimana seluruh

masyarakat mempunyai akses untuk menggunakannya (Natalivan, 2003),

sehingga perancangan jalur pedestrian yang baik akan membantu meningkatkan

kualitas ruang perkotaan.

Jalur pejalan kaki yang ‘hidup’ pada umumnya akan lebih aman dari tindakan

kriminalitas. Pertokoan dan pasar pada level dasar bangunan menyediakan

layanan yang dibutuhkan masyarakat kota, baik itu pekerja, pengunjung, maupun

penghuni, sehingga mendorong lalu lintas pejalan kaki pada jalan, dan

meningkatkan keamanan melalui ‘eyes on the street’ secara informal. Pintu

masuk, arkade, ruang terbuka, tempat duduk, dan elemen lainnya dapat

mendorong penggunaan jalur pedestrian dan menyediakan tempat bersosialisasi

antar manusia.

IV - 22

Page 23: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Dalam perancangan Kawasan Johar, jalur pejalan kaki dirancang secara menerus

dan terintegrasi satu dengan yang lainnya. Ruang terbuka diletakkan pada simpul-

simpul kawasan sebagai penguat identitas ruang publik. Kemudian vista dan

tautan antara node sirkulasi diciptakan dengan adanya bangunan landmark dan

perancangan ruang terbuka, yang dikombinasikan dengan penataan vegetasi di

sepanjang jalur pejalan kaki untuk memperkuat citra jalan sebagai ruang publik.

Gambar IV.8. Konsep Penataan Jalur Pejalan Kaki : Meletakkan area retail dan fungsi

tempat makan pada level dasar bangunan untuk mendorong terciptanya jalur pedestrian yang lebih hidup. Sumber : Belltown Urban Center Village Design Guidelines, 2005.

Gambar IV.9. Rencana perancangan struktur sirkulasi jalur pedestrian. Sumber : hasil analisa, 2007.

IV - 23

Page 24: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

IV.3.5 Konsep Ruang Terbuka dan Lahan Hijau

Ruang terbuka merupakan tempat manusia saling berkumpul dan bersosialisasi,

dengan adanya ruang terbuka, maka manusia diberikan sarana untuk berkumpul

dan beraktivitas, sehingga suasana kawasan akan hidup dengan sendirinya (Carr et

al, 1992; Project for Public Space, 2007; CABE Space, 2007). Dengan menata

ruang terbuka yang ada menjadi ruang terbuka aktif, yakni ruang terbuka di mana

manusia dapat melakukan aktivitasnya sekaligus sebagai tempat berkumpul dan

bersosialisasi, maka ruang terbuka tersebut dapat dibilang sukses mencapai

tujuannya sebagai ruang publik.

Untuk mencapai penciptaan ruang terbuka aktif yang berfungsi dengan baik, maka

dilakukan strategi perancnagan sebagai berikut :

(1) Merancang ruang terbuka dengan aktivitas 24 jam

Ruang terbuka yang baik adalah ruang terbuka aktif yang dapat digunakan 24 jam

denagn beragam aktivitasnya. Area ruang terbuka dimanajemen dengan

penambahan aktivitas tertentu, seperti pusat jajanan, area PKL, kafe, panggung

seni dan budaya, sarana olahraga dan rekreasi, dan sebagainya, yang dapat

digunakan sebagai area bertemu dan bersosialisasi.

(2) Merancang ruang terbuka yang bersifat fleksibel

Ruaang terbuka dirancang agar dapat bersifat fleksibel, yakni sehari-harinya dapat

digunakan untuk area berdagang atau area pujasera, namun sewaktu-waktu ruang

terbuka tersebut dapat digunakan untuk festival seni dan budaya.

(3) Menambah kuantitas ruang terbuka hijau yang berkualitas pada atap

bangunan (green roof)

Densitas kawasan yang cukup padat mengakibatkan berkurangnya lahan terbuka

yang dapat digunakan sebagai ruang terbuka hijau, oleh karena itu pada bagian

atap bangunan dirancang ruang terbuka hijau berupa tropical roof-top untuk

menambah ruang terbuka hijau di dalam kawasan.

IV - 24

Page 25: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Dalam Kawasan Johar ini, konsep penataan ruang terbuka dibagi menjadi dua

jenis, yakni ruang terbuka linier yang berupa jalur pejalan kaki dan kantong ruang

terbuka (pocket open space) yang diletakkan dekat dengan fungsi hunian dan

komersial. Masing-masing ruang terbuka dirancang terintegrasi satu sama lain

agar tercipta identitas ruang publik yang kuat.

Gambar IV.10. Rencana perancangan struktur ruang terbuka yang terintegrasi

satu sama lain dan menciptakan vista antara dua bangunan landmark bersejarah. Sumber : hasil analisa, 2007.

IV.3.6 Konsep Sirkulasi Kendaraan dan Parkir

Garnham (1985) berpendapat bahwa permeabilitas kawasan, yakni kemudahan

memandang dan bersirkulasi ke arah dalam maupun keluar kawasan, adalah salah

satu poin penting dalam memperkuat identitas sebuah tempat. Selain itu, faktor

aksesibilitas dan kemudahan pencapaian diperlukan dalam merancang sebuah

kawasan, karena aspek kenyamanan akan berkurang tanpa adanya tata informasi

dan jalur sirkulasi yang informatif bagi para pengunjung.

IV - 25

Page 26: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

Dalam Kawasan Johar ini, pola jalan eksisting secara garis besar tetap

dipertahankan untuk meminimalkan biaya revitalisasi. Namun pada bagian pusat

kawasan, jalan eksisting kendaraan dijadikan jalur pejalan kaki (dipedestrianisasi)

untuk menunjang kenyamanan dan keamanan pejalan kaki pada titik center of

activity yang dialokasikan pada bagian pusat kawasan ini.

Gambar IV.11. Rencana perancangan struktur sirkulasi jalur kendaraan.

Sumber : hasil analisa, 2007.

Kemudian penataan jalur kendaraan dilokasikan di daerah perimeter kawasan agar

tidak mengganggu jalur pejalan kaki. Perpotongan antara jalur pedestrian dan jalur

kendaraan dibuat traffic calming supaya tidak membahayakan pejalan kaki yang

melintasi jalur kendaraan tersebut.

Kebutuhan parkir yang tidak tertampung akan memunculkan kantong-kantong

parkir ilegal yang menggunakan badan jalan maupun jalur pedestrian, sehingga

menurunkan tingkat kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan. Sedangkan

walaupun terdapat bangunan parkir namun tidak dirancang dengan baik, maka

bangunan parkir tersebut akan jarang berfungsi dengan semestinya karena jarang

IV - 26

Page 27: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

digunakan, hal ini menyangkut aspek lokasi, penerangan, dan kemudahan

pencapaian. Oleh karena itu dibutuhkan adanya fasilitas parkir yang memadai dan

memiliki lokasi yang baik agar membantu mempermudah pencapaian manusia ke

dalam kawasan.

IV.3.7 Konsep Penciptaan Karakter dan Aktivitas Kawasan

Penciptaan karakter dan aktivitas kawasan diperlukan agar kawasan tersebut

memiliki identitas yang kuat dengan ciri khasnya sendiri. Dengan memasukkan

unsur historis yang telah ada dan unsur budaya lokal, diharapkan Kawasan Johar

akan memiliki identitas yang unik dan menjadi salah satu destinasi wisata di Kota

Semarang. Oleh karena itu, karakter ruang publik ditekankan bernuansa Jawa

Tengah dan ditunjang dengan penambahan tata informasi yang berdekorasi dan

motif etnik Jawa.

Gambar IV.12. Menggunakan potensi lokalitas setempat sebagai daya tarik kawasan

perancangan. Sumber : www.google.com.

Aktivitas kawasan dialokasikan menyebar dengan membuat titik-titik alokasi

aktivitas berupa Ruang Terbuka Aktif, yakni ruang terbuka yang berfungsi

fleksibel, yang pada sehari-hari dapat digunakan sebagai pusat jajanan temporer,

namun pada suatu ketika juga dapat digunakan sebagai wadah untuk event-event

tertentu yang bersifat festival, berbagai contoh festival yang dapat diadakan pada

kawasan ini telah dijabarkan pada subbab IV.1.2, yakni strategi pengembangan.

Sebagai contoh, ruang terbuka publik utama yang terletak di depan masjid

Kauman dirancang agar dapat menampung acara festival seni dan kebudayaan

yang sewaktu-waktu dapat diadakan di sana. Festival Dug Der kini dilaksanakan

di Simpang Lima karena area alun-alun depan Masjid Kauman telah menyempit,

IV - 27

Page 28: Bab IV Konsep Perancangan Kawasan Pasar · PDF fileKonsep Perancangan Kawasan Pasar Johar ... Upacara Tradisional dan Kesenian Kota Semarang yang Berpotensi untuk Diadakan pada Kwasan

maka acara bersifat tradisi lokal ini dapat dialihkan kembali ke Kawasan Johar

dengan merancang ruang publik pada kawasan ini yang dapat menampung

kebutuhan aktivitas wisata.

IV - 28