bab iii momen inersia luasan 3.1 pendahuluan dan pengertian · 2015. 11. 28. · contoh soal 3.1:...

26
BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian Pada bab ini dan selanjutnya, akan ditelaah aspek kekuatan permesinan dan baja struktural. Salah satu konsep yang perlu dipelajari adalah tentang momen inersia. Momen inersia dari suatu luasan merupakan konsep abstrak dalam ilmu kekuatan material . Konsep ini bukanlah merupakan sifat dari luasan, tetapi lebih merupakan besaran matematis murni. Momen inersia luasan merupakan konsep yang sangat penting di dalam mempelajari kekuatan material. Perhatikan luasan bidang A pada gbr 3.1. Nyatakan X-X dan Y-Y sebagai sumbu persegi- panjang pada luasan. Luasan A dibagi menjadi luasan kecil-kecil (dinyatakan dengan a). Koordinat

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

BAB III

MOMEN INERSIA

LUASAN

3.1 Pendahuluan dan Pengertian

Pada bab ini dan selanjutnya, akan ditelaah

aspek kekuatan permesinan dan baja struktural.

Salah satu konsep yang perlu dipelajari adalah

tentang momen inersia. Momen inersia dari suatu

luasan merupakan konsep abstrak dalam ilmu

kekuatan material. Konsep ini bukanlah merupakan

sifat dari luasan, tetapi lebih merupakan besaran

matematis murni. Momen inersia luasan merupakan

konsep yang sangat penting di dalam mempelajari

kekuatan material.

Perhatikan luasan bidang A pada gbr 3.1.

Nyatakan X-X dan Y-Y sebagai sumbu persegi-

panjang pada luasan. Luasan A dibagi menjadi

luasan kecil-kecil (dinyatakan dengan a). Koordinat

Page 2: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

a adalah jarak terhadap sumbu x dan y. Suatu

momen inersia harus selalu dihitung terhadap

sumbu tertentu. Pada gbr. 3.1, jika kita mempunyai

momen inersia terhadap sumbu X-X dinyatakan

dengan Ix, atau terhadap sumbu Y-Y dinyatakan

dengan Iy. Momen inersia luasan dinyatakan

sebagai jumlah semua luasan kecil-kecil, masing-

masing dikalikan dengan kwadrat jarak (lengan

momen) dari sumbu yang digunakan sebagai acuan.

Gambar 3.1 Momen Inersia Luasan

Maka, sebagaimana ditunjukkan pada gbr. 3.1,

momen inersia terhadap sumbu X-X adalah jumlah

dari perkalian masing-masing luasan a dan kwadrat

dari panjang lengan momen y, atau:

Page 3: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Ix = ∑ay2 (3.1)

Dengan cara yang sama, momen inersia

terhadap sumbu Y-Y adalah:

Iy = ∑ax2 (3.2)

Pernyataan matematis pada persamaan (3.1)

dan (3.2) sering disebut momen kedua (second

moment) dari luasan, karena masing-masing luasan

kecil, jika dikalikan dengan lengan momen,

memberikan momen luas (atau momen pertama

luasan). Pernyataan momen inersia luasan

sesungguhnya kurang tepat karena bidang luasan

tidak mempunyai tebal, sehingga tidak mempunyai

massa atau inersia. Tetapi, konsep momen inersia

luasan akan digunakan untuk menjelaskan kekuatan

suatu bahan terhadap gaya yang bekerja. Karena

momen inersia adalah luasan dikalikan kwadrat

jarak, maka satuan SI adalah mm4 atau m4. Momen

inersia selalu berharga positif. Besaran momen

inersia adalah diukur dari kemampuan suatu

Page 4: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

penampang luasan terhadap tahanan tekuk

(buckling) atau lentur (bending). Jadi jika dua buah

balok terbuat dari bahan yang sama tetapi

mempunyai luas penampang yang berbeda, maka

balok yang memiliki luas penampang lebih besar

akan mempunyai nilai momen inersia lebih besar

sehingga mempunyai ketahanan terhadap bending

yang juga lebih besar. Akan tetapi, balok dengan

dengan momen inersia lebih besar tidak selalu

mempunyai luas penampang yang lebih besar.

Distribusi luasan relative terhadap sumbu acuan

juga akan menentukan besar momen inersia.

Pada buku teks ini, penentuan momen inersia

suatu luasan bangun struktural terhadap sumbu

yang melalui sentroid. Kajian momen inersia

terhadap sumbu yang tidak sejajar dengan sumbu

simetri diluar kajian pada buku teks ini.

Page 5: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Tabel 3.1 Sifat-Sifat Luasan

Page 6: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Tabel 3.1 Sambungan

3.2 Momen Inersia

Menggunakan bentuk kalkulus dari persamaan

(3.1) dan (3.2) dengan menganggap luasan total

dibagi menjadi luasan komponen kecil-kecil

Page 7: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

(infinitesimal component area), memiliki solusi eksak

yang sangat matematis dan itu di luar lingkup

pembahasan pada buku teks ini. Tabel 3.1

merupakan rumusan momen inersia untuk luasan

geometris yang umum digunakan dalam banyak

aplikasi teknik. Pendekatan untuk menentukan

momen inersia dari suatu luasan dapat diperoleh

dengan membagi luas total menjadi luasan

komponen tertentu. Momen inersia masing-masing

komponen kemudian dapat dihitung dengan

menggunakan ∑ax2 atau ∑ay2. Momen inersia dari

luasan total adalah sama dengan jumlah momen

inersia dari komponen luasan. Ini akan

menghasilkan nilai pendekatan momen inersia

dengan tingkat akurasi sebagai fungsi dari ukuran

yang dipilih pada luasan komponen. Semakin kecil

ukuran luasan komponen yang digunakan maka

akan semakin tinggi tingkat akurasinya.

Page 8: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Contoh Soal 3.1:

Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X

pada luasan seperti yang ditunjukkan pada gbr. 3.2.,

dengan:

(a) Gunakan rumus eksak

(b) Gunakan metode pendekatan dan bagi luasan

menjadi empat bagian mendatar sejajar smb.X-X

(c) Gunakan metode pendekatan, dengan membagi

luasan menjadi delapan bagian mendatar yang

sama besar.

Untuk bagian (b) dan (c), bandingkan hasilnya

dengan bagian (a) dan hitung prosentase

kesalahan.

Gambar 3.2 Luasan Persegi-panjang

Page 9: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Penyelesaian:

(a) Menggunakan rumusan eksak dari tabel 3.1,

(b) Bagi luasan menjadi empat bidang

horizontal (lihat gbr. 3.3). Masingmasing bagian

mempunyai luas 200 cm2. Jarak tegak-lurus

sentroid masingmasing komponen luas

(dinyatakan dengan a1 dan a2) pada sumbu

sentroid X-X (lihat gambar 3.3.), jarak ini diberi

notasi y1 dan y2 :

y1 = 15 cm, dan y2 = 5 cm

karena bangun adalah simetri terhadap sumbu

X-X, maka momen inersia bagian atas akan

sama dengan bagian bawah. Sehingga kita

hanya perlu menghitung momen inersia

setengahnya kemudian dikali dua untuk

mendapatkan momen inersia total luasan.

Menggunakan persamaan (3.1) diperoleh:

Page 10: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Gambar 3.3 Momen Inersia Pendekatan

Bandingkan dengan momen inersia eksak,

prosentase error adalah:

(c) Bagi luasan menjadi delapan bagian

horizontal yang sama (lihat gambar 4.4).

Masing-masing bagian mempunyai luas 100

cm2. Jarak tegak-lurus dari sentroid masing-

masing luasan terhadap sumbu sentroid X-X

sebagimana diperlihatkan pada gbr. 3.4.

Persamaan (3.1) menghasilkan:

Ix = ∑ay2 = 2(a1y12 + a2y2

2 + a3y3

2 + a4y4

2)

Page 11: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

= 2{100 (2,5)2 + 100 (7,5)

2 + 100 (12,5)

2 +100

(17,5)2 }

= 105.000 cm4

Bandingkan dengan momen inersia eksak,

maka prosentase error adalah:

Gambar 3.4 Momen Inersia Pendekatan

Contoh di atas memperlihatkan bahwa, semakin

kecil pembagian ukuran suatu luasan maka akan

semakin diperoleh nilai yang semakin mendekati

nilai eksak. Contoh berikut ini akan memperlihatkan

kenyataan bahwa momen inersia adalah sifat

geometris, jadi momen inersia tidak dipengaruhi

jenis bahan.

Page 12: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

3.3 Rumus Perpindahan

Seringkali perlu untuk menentukan momen

inersia suatu luasan terhadap sumbu tidak sentroid

(noncentroidal axis), tetapi sejajar terhadap sumbu

sentroid. Ini dikenal dengan rumus perpindahan

(transfer formula). Perhatikan gambar 3.6, momen

inersia luasan terhadap suatu sumbu sebarang (X’ -

X’ ) yang sejajar terhadap sumbu sentroid (disebut

juga parallel axis theorem), ditentukan oleh

rumusan:

Gambar 3.6 Momen Inersia terhadap Sumbu non-Sentroid

Dengan penjelasan dari gambar 3.6, maka:

I : momen inersia luasan terhadap sumbu

tertentu (mm4, m

4)

I0 : momen inersia luasan terhadap sumbu

sentroid-nya (mm4, m

4)

Page 13: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

a : luasan (mm2, m

2)

d : jarak tegak-lurus diantara sumbu sejajar,

sebagai akibat perpindahan jarak

Perpindahan hanya bisa dilakukan diantara sumbu

sejajar. Karena sumbu-sumbu termasuk sejajar,

maka persamaan (3.3) juga disebut theorema

sumbu sejajar (parallel axis theorem).

3.4 Momen Inersia Luasan Komposit

Seringkali suatu luasan disusun oleh berbagai

komponen luasan (disebut komposit, lihat

penjelasan pada bagian 3.3). Masing-masing luasan

komponen boleh jadi memiliki sumbu sentroid yang

berbeda. Jika luasan disusun oleh n komponen

luasan, dinyatakan dengan a1, a2, a3, .... an, maka

rumus perpindahan (pers. 3.3) diterapkan pada

masing-masing luasan komponen. Momen inersia

adalah jumlah dari momen-momen inersia semua

Page 14: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

komponen luasan. Secara matematis dapat

dinyatakan:

Contoh Soal 3.3:

Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X

dan Y-Y suatu luasan komposit sebagaimana

ditunjukkan pada gbr. 3.7.

Gambar 3.7 Luasan Komposit

Penyelesaian:

Sumbu vertikal Y-Y adalah sumbu sentroid

karenanya adalah simetri. Untuk menentukan titik

sumbu sentroid X-X, dipilih sumbu referensi di

bagian bawah luasan komposit yang akan dibagi

Page 15: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

menjadi tiga komponen persegi-panjang

sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.8. Tabel

3.2 menunjukkan format table perhitungan (dengan

menggunakan MS Office EXCELL) untuk

menentukan momen inersia.

Gambar 3.8 Titik Sumbu Sentroid

Tabel 3.2 Format Tabel Contoh 3.3

Maka, dari tabel 3.2:

Page 16: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Kemudian, hitung momen inersia terhadap luasan

komposit dengan mengacu terhadap sumbu sentroid

X-X. Dengan melihat gambar 3.9, jarak perpindahan

adalah:

d1 = 21,15 – 1,25 = 19,9 cm

d2 = 21,15 – 17,8 = 3,35 cm

d3 = 34,35 – 21,15 = 13,2 cm

Gambar 3.9 Penentuan Jarak Perpindahan

Momen inersia masing-masing luasan komponen

terhadap sentroidnya, diperoleh dari tabel 3.1:

sehingga:

Page 17: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Menghitung momen inersia dari luasan komposit

terhadap sumbu sentroid X-X, menggunakan pers.

(3.4):

Tabel 3.3 menunjukkan bagaimana solusi dapat

dikerjakan dengan format tabel (MS Office Excell).

Tabel 3.3 Format Tabel Contoh 3.3

Dari tabel 3.3,

dan

Page 18: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Momen inersia terhadap sumbu sentroid Y-Y lebih

mudah dihitung karena sumbu sentroid masing-

masing luasan komponen berimpit (coincide)

dengan sumbu sentroid Y-Y. Maka bentuk ad2 untuk

masing-masing luasan komponen adalah nol.

Rumus perpindahan menunjukkan bahwa momen

inersia luasan komposit adalah jumlah dari momen

inersia luasan komponen terhadap sumbu

sentroidnya yang berimpit dan sejajar terhadap

sumbu sentroid Y-Y. Momen inersia terhadap

sumbu sentroid Y-Y adalah:

3.5 Radius Girasi

Radius girasi dari suatu luasan dinyatakan sebagai

jarak dari sumbu referensi terhadap suatu luasan

yang dapat dianggap berada pada titik tertentu

Page 19: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

tanpa mengalami perubahan momen inersianya.

Pengertian yang lebih praktis menyatakan bahwa

radius girasi dari suatu luasan terhadap suatu

sumbu adalah hubungan antara momen inersia dan

luasannya. Radius girasi diberi simbol r dan

dinyatakan sebagai:

(3.5)

dengan

r : radius girasi terhadap sumbu tertentu (mm)

I : momen inersia terhadap sumbu yang sama (mm4)

A : luas penampang (mm2)

Radius girasi merupakan fungsi dari momen

inersia. Rumusan radius girasi untuk bentuk

geometris sederhana diberikan pada tabel 3.1.

Contoh Soal 3.4:

Page 20: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Hitung radius girasi terhadap sumbu sentroid X-X

dari suatu luasan sebagaimana ditunjukkan pada

gambar 3.10 di bawah ini.

Gambar 3.10 Luasan Komposit

Penyelesaian:

Perhatikan bahwa luasan komposit disusun oleh

luasan dari persegi-panjang dan lingkaran (lubang,

dinyatakan dengan nilai negatif). Setelah

menentukan luasan komposit dan menghitung

momen inersianya terhadap sumbu sentroid X-X,

kemudian menghitung radius girasi terhadap sumbu

sentroid X-X. Perhitungan luasan adalah sebagai

berikut:

Page 21: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Momen inersia untuk masing-masing luasan

terhadap sumbu sentroidnya dihitung dari:

Maka momen inersia untuk luasan komposit adalah:

Maka, dari rumusan (3.5) untuk menghitung radius

girasi adalah:

3.6 Momen Inersia Polar

Pada bagian sebelumnya telah dipelajari

tentang momen inersia luasan terhadap sumbu yang

terletak pada bidang luas. Selanjutnya pada bagian

ini akan dipelajari momen inersia suatu luasan

Page 22: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

terhadap sumbu yang tegak-lurus bidang luas yang

disebut momen inersia polar.

Gambar 3.11 Momen Inersia Polar

Pada gbr. 3.11, sumbu Z-Z adalah suatu sumbu

yang tegak-lurus terhadap bidang dari luasan. Maka,

momen inersia terhadap sumbu Z-Z adalah jumlah

dari perkalian masing-masing luasan a dan kwadrat

lengan momen r. Momen inersia polar diberi notasi

J, maka:

(3.6)

untuk segitiga siku-siku

masukkan ke dalam persamaan (3.6), maka:

Page 23: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

dengan mengacu pada persamaan (3.1) dan (3.2),

maka pernyataan ini dapat ditulis sebagai:

(3.7)

Maka, kita melihat bahwa momen inersia polar

dari luasan terhadap sumbu yang tegak-lurus

terhadap bidangnya adalah sama dengan jumlah

momen inersia terhadap sumbu tegak-lurus dalam

bidangnya yang berpotongan pada sumbu polar.

Rumusan untuk momen inersia polar luasan padat

(solid) dan lingkaran berlubang (hollow circular)

adalah sifat yang diperlukan untuk menyelesaikan

masalah yang meliputi poros yang mendapat

pembebanan torsi.

Contoh Soal 3.5:

Page 24: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Hitung momen inersia polar untuk poros lingkaran

berlubang (hollow circular shaft) dengan diameter

luar 10 cm dan diameter dalam 7,5 cm.

Penyelesaian:

Dari tabel 3.1, momen inersia polar terhadap titik

pusat berat adalah:

Masukkan dari data yang diberikan:

Contoh Soal 3.6:

Untuk luasan berbentuk T sebagaimana ditunjukkan

pada gbr. 3.12, hitung:

(a) momen inersia sentroid,

(b) radius girasi terhadap sentroid

(c) momen inersia polar sumbu tegak-lurus terhadap

bidang yang melalui sentroid.

Penyelesaian:

Page 25: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Sumbu sentroid X-X dari luasan komposit telah

dinyatakan pada gbr. 3.12.

(a) Hitung Ix. Momen inersia a1 dan a2 terhadap

sumbu sentroid-nya, yang sejajar terhadap sumbu

sentroid X-X untuk luasan komposit adalah:

Gambar 3.12 Luasan Komposit

Jarak perpindahan (dinyatakan dengan d)

sebagaimana ditunjukkan pada

gambar 4.12. Dari persamaan (3.4):

Page 26: BAB III MOMEN INERSIA LUASAN 3.1 Pendahuluan dan Pengertian · 2015. 11. 28. · Contoh Soal 3.1: Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X pada luasan seperti yang ditunjukkan

Untuk momen inersia terhadap sumbu Y-Y, pers.

(3.15) dapat digunakan, dengan ad2 sama dengan

nol.

(b) Luasan total dari bentuk – T adalah:

A = a1 + a2 = 125 + 125 = 250 cm2.

Radius girasi terhadap sumbu sentroid dihitung dari

per. (3.5):

(c) Momen inersia polar terhadap sumbu Z-Z melalui

titik pusat berat CG dihitung dari persamaan (3.7):