bab ii tinjauan pustaka -...

20
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Motorik kasar 1. Pengertian perkembangan motorik kasar Perkembangan motorik adalah perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh dan perkembangan tersebut erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik otak. Perkembangan motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot yang lebih besar (Depkes, 2008, dalam Sukesih 2009). Motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh atau gerakan yang menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh (Kurniasih, 2008 dalam yuiniati, 2009). 2. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat perkembangan motorik antara lain ialah (Rumini, dkk, 2004) : a. Faktor genetik Individu yang mempunyai beberapa faktor keturunan yang dapat menunjang perkembangan motorik misalnya otot kuat, syaraf baik, cerdas, menyebabkan perkembangan motorik individu tersebut menjadi baik dan cepat. b. Faktor kesehatan pada periode pranatal Janin yang selama dalam kandungan dalam keadaan sehat, tidak keracunan, tidak kekurangan gizi, tidak kurang vitamin, dapat membantu memperlancar perkembangan motorik anak. c. Faktor kesulitan dalam kelahiran

Upload: phamhuong

Post on 22-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Motorik kasar

1. Pengertian perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik adalah perkembangan dari unsur

kematangan dan pengendalian gerak tubuh dan perkembangan tersebut

erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik otak.

Perkembangan motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan

melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan

tenaga karena dilakukan oleh otot yang lebih besar (Depkes, 2008,

dalam Sukesih 2009).

Motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang membutuhkan

keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh atau gerakan yang

menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh

(Kurniasih, 2008 dalam yuiniati, 2009).

2. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik

Faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat

perkembangan motorik antara lain ialah (Rumini, dkk, 2004) :

a. Faktor genetik

Individu yang mempunyai beberapa faktor keturunan yang dapat

menunjang perkembangan motorik misalnya otot kuat, syaraf baik,

cerdas, menyebabkan perkembangan motorik individu tersebut

menjadi baik dan cepat.

b. Faktor kesehatan pada periode pranatal

Janin yang selama dalam kandungan dalam keadaan sehat, tidak

keracunan, tidak kekurangan gizi, tidak kurang vitamin, dapat

membantu memperlancar perkembangan motorik anak.

c. Faktor kesulitan dalam kelahiran

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

7

Bayi yang mengalami kesulitan dalam kelahiran, misalnya dalam

perjalanan kelahiran, kelahiran dengan bantuan alat (vacum, tang)

sehingga bayi mengalami kerusakan otak, akan memperlambat

perkembangan motorik bayi.

d. Kesehatan dan gizi

Kesehatan dan gizi yang baik pada awal kehidupan pasca lahir

akan mempercepat perkembangan bayi.

e. Rangsangan

Adanya rangsangan, bimbingan dan kesempatan anak untuk

menggerakkan bagian tubuh, akan mempercepat perkembangan

motorik.

f. Perlindungan

Perlindungan yang berlebihan sehingga anak tidak ada waktu untuk

bergerak, misalnya anak hayanya digendong trus, ingin naik tangga

tidak boleh, akan menghambat perkembangan motorik anak.

g. Prematur

Kelahiran sebelum masanya disebut prematur, biasanya

memperlambat perkembangan motorik.

h. Kelainan

Individu yang mengalami kelianan, baik fisik maupun psikis,

sosial, mental, biasanya mengalami hambatan perkembangan

motorik.

i. Kebudayaan

Peraturan setempat dapat mempengaruhi perkembangan motorik

anak. Misalnya ada daerah yang tidak mengijinkan anak putri naik

sepeda, maka tidak akan diberi pelajaran naik sepeda roda tiga.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar

Faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat

perkembangan motorik antara lain ialah (Rumini, dkk, 2004) :

a. Faktor kesehatan dan gizi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

8

Kecukupan pangan yang sesuai baik kualitas dan kuantitas

sangat penting dalam memicu perkembangan motorik kasar yang

normal. Pada malnutrisi protein kalori yang berat terjadi

keterlambatan dalam pertumbuhan tulang dan maturasi,

kelambatan penyatuan epivisi sekitar satu tahun dibandingkan

dengan anak gizi cukup, dan proses pubertas juga mengalami

keterlambatan. Banyak zat atau unsur yang penting untuk memicu

perkembangan motorik kasar bayi, yaitu yodium, kalsium, fosfor,

magnesium, besi, flour, dan juga beberapa macam vitamin, seperti

vitamin A, B12, C, dan D dapat mempengaruhi perkembangan

bayi.

4. Tahap perkembangan motorik kasar usia 7-8 bulan (Denver).

a. Usia 7-8 bulan

1) Bayi dapat duduk tanpa pegangan

2) Bayi dapat berdiri dengan berpegangan

3) Bangkit lalu duduk

4) Bangkit untuk berdiri

5. Cara mengukur perkembangan motorik kasar

a. Menggunakan denver development stress test (DDST).

DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap

kelainan terhadap perkembangan anak, tes ini bukanlah tes

diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang

diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan

cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkan validitas

tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata

DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan 80-100% bayi dan

anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan

perkembangan, dan pada follow up selanjutnya ternyata 89% dari

kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di usia 5-6 tahun

kemudian.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

9

Tetapi dari penelitian Borowitz (1986) menunjukkan bahwa

DDST tidak dapat mengidentifikasikan setengah dari anak yang

mengalami kelainan bicara. Frankerburg melakukan revisi dari

DDST tersebut diganti dengan denver II.

1) Aspek perkembangan yang dinilai

Semua perkembangan itu disusun berdasarkan urutan

perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang dsebut

sektor perkembangan, yang meliputi :

a) Personal sicial (perilaku sosial)

b) Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)

c) Language (bahasa)

d) Gross motor (gerakan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap

tubuh.

Setiap tugas (kemampuan) digambarkan dalam bentuk

kotak persegi panjang horisontal yang berurutan menurut umur,

dalam lembar DDST. Pada umunnya pada saat waktu tes, tugas

yang perlu diperiksa pada waktu setiap kali skrining hanya

berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan

waktu lama hanya sekitar 15-20 menit.

2) Alat yang digunakan

a) Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik,

kubus warna merah-kuning, hijau biru, permainan anak,

btol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas, dan pensil.

b) Lembar formulir DDST

c) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-

cara melakukan tes dan cara penilaiannya.

3) Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu :

a) Tahap I : secara periodik dilakukan pada setiap anak yang

berusia:

(1) 3-6 buan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

10

(2) 9-12 bulan

(3) 18-24 bulan

(4) 3-5 tahun

b) Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya

hambatan perkembangan pada tahap I. Kemudian

dilanjutkan pada tahap evaluasi diagnostik yang lengkap.

4) Cara penilaian

Buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana

melakukan penilaian apakah lulus (passed=P), gagal (fail=F),

atau anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas

(No.Opportunity=N.O). kemudian digaris sesuai umur

kronologisyang memotong garis horisontal tugas

perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada

masing-masing sektor, berapa yamg P dan berapa yang F,

selanjutnya berdsarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan

daalam : Normal, Abnormal, dan meragukan (Questionable)

dan tidak dapat dites (Untesteble)

a) Abnormal

(1) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada dua

sektor atau lebih.

(2) Bila dalam 1 sektor atau lebih di dapatkan 2 atau lebih

keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan

keterlambatan dan apad 1 swktor yang sama tersebut

tidak ada yang luluspada kontak yang berhubungan

dengan garis vertikal usia.

b) Meragukan

(1) Bila dalam 1 sektor mengalami 2 keter lambatan atau

lebih.

(2) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 1

keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

11

yang lulus pada kontak yang berpotongan pada garis

verikal usia.

(3) Tidak dapat dites

(4) Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes

menjadi abnormal atau meragukan.

c) Normal

Semua yang tidak tercantum didalam kreteria tersebut di

atas.

Dalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak

perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan

30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Jika dalam

perhitiungan umum kurang dari 15 dibuletkan kebawah dan

sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas. Agar

lebih cepat dalam melasanakan skrining, maka dapat digunakan

tahap praskrining dengan menggunakan :

a) DDST short form, masing-masing sektor hanya diambil 3

tugas 8 seluruhnya ada 12 bulan, yang ditanyakan pada

ibunya. Bila didapatkan salah satu gagal atau ditolak, maka

dianggap suspect dan perlu dilanjutkan dengan DDST

lengkap. Dari penelitian Frenkenburg didapatkan 25% anak

pada pemeriksaan DDST short from ternyata memerlukan

pemeriksaan DDST lengkap

b) PDQ (pra-screenning development questionnaire)

Bentuk koesioner ini digunakan orang tua yang

berkependidikan SLTA keatas. Dapat diisi orang tua

dirumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10

pertanyaan pada koesioner yang sesuai dengan umur anak.

Kemungkinan dinilai berdasarkan kriteria yang sudah

ditentukan, dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes

DDST lengkap (Marimbi, 2010)

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

12

B. MP-ASI

1. Pengertian MP-ASI

Makanan pendamping ASI adalah makanan dan minuman yang

mengandung gizi yang diberikan kepada bayi untuk memenuhi

kebutuhan gizinya. Makanan pendamping merupakan proses

perubahan dari asupan susu menuju ke makanan semi padat. Hal ini

dilakukan karena bayi membutuhkan lebih banyak gizi. Bayi juga

ingin berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan

yang berbentuk cairan semi padat dengan memindahkan makanan dari

lidah ke bagian depan dan belakang (Sukaca, 2009)

Pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap dan sesuai

dengan kemampuan bayi. Hal ini dimaksudkan agar kualitas dan

kuantitas untuk peertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan

bayi berkembang dengan pesat (Sukaca, 2009)

Seiring dengan bertambahnya usia anak, ragam makanan yang

diberikan harus bergizi lengkap dan seimbang. Peran zat gizi ini

penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Dalam hal

pengaturan pola konsumsi makan, ibu mempunyai peran yang sangat

penting dalam memilih jenis makanan yang bergizi seimbang.

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman

yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24

bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes, 2006

dalam Khandila, 2010).

2. Tujuan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI)

Menurut Marimbi 2010 tujuan pemberian makanan pendamping

ASI (MP-ASI) adalah :

a. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang

b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-

macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk

c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

13

d. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar

energi tinggi

3. Cara pemberian makanan pendamping ASI pada bayi

a. Berikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit dari bentuk encer

kemudian yang lebih kental secara berangsur-angsur.

b. Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar

dapat menerimanya.

c. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir

dan harus dicoba sedikit demi sedikit.

d. Dalam pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan

pada waktu lapar (Marimbi, 2010).

4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan

pendamping ASI ( MP-ASI )

Pemberian makanan pendamping ASI terdapat beberapa tahapan

dalam pemberiannya yaitu :

a. Mutu bahan makanan, mutu bahan makanan yang baik sangat

penting dalam membantu proses pertumbuhan karena yang

tergantung di dalam makanan sangat tinggi.

b. Tekstur dan kekentalan makanan, bayi dengan tekstur makanan

lumat, cair akan membantu dalam proses makan secara bertahap.

c. Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu

jenis makanan supaya mengenal dengan baik sehingga nantinya

dengan perkembangan waktu dapat menerima makanan yang baru.

d. Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap

merupakan cara yang tepat dalam proses makanan. Jangan sekali

memaksa bayi untuk menghabiskan makanan karena akan

mengurangi rasa selera makan bayi.

e. Urutan pemberian MP-ASI, makanan yang diberikan secara

bertahap dan berurutan dari makanan yang ringan kemudian agak

padat, seperti maknan saring, nasi tim, sari jeruk dan jus kemudian

di lanjutkan sayuran dan daging.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

14

f. Jadwal waktu makan, jadwal makan yang diperlukan bayi sangat

bervariasi tergantung tingkat lapar pada bayi. Jadwal yang sesuai

dengan keadaan lapar atau haus yang sngat berkaitan dengan

pengosongan lambung sehingga saluran cerna siap untuk makan (

Ferdinan, 2008 ).

5. Syarat-Syarat makanan pendamping ASI

Pemberian makanan pendamping pada anak harus memenuhi

beberapa syarat yang harus diperhatikan pada ibu, diantaranya adalah :

a. Makanan yang disajikan harus sesuai dengan kebutuhan bayi.

b. Makanan yang disajikan dapat diterima dengan baik oleh organ

pencernaan bayi.

c. Makanan yang dsajikan aman dikonsumsi oleh bayi yaitu makanan

disajikan bebas dari gangguan pathogen dan organic lainnya bebas

dari racun dan bahan-bahan yang berbahaya lainnya.

Ditambahkan lagi menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan

pendamping yang baik untuk bayi adalah :

a. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhannya terutama

zat-zat besi, kalsium, vitamin A, B, C, D, dan K.

b. Bersih dan aman

1) Tidak ada pathogen misalnya tidak ada bakteri penyebab

penyakit, atau organisme penyebab penyakit.

2) Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya.

3) Makanan yang disajikan tidak terlalu panas.

4) Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas.

5) Makanan mudah dicerna oleh organ pencernaan.

6) Makanan disukai oleh anak.

7) Makanan tersedia dan mudah dijangkau.

6. Usia dalam pemberian makanan pendamping ASI ( MP-ASI )

Menurut Lewis ( 2004 ) dan Amalia ( 2006 ) kebutuhan nutrisi

yang harus dikonsumsi oleh bayi, yaitu :

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

15

a. Usia 0-6 bulan

Bayi hanya diberi ASI saja, lebih sering lebih baik karena

ASI banyak mengandung zat-zat antibody yang sangat dibutuhkan

oleh tubuh, serta sangat baik untuk petumbuhan otak si bayi.

b. Usia 6-9 bulan

Bayi yang diberi ASI dan makanan pendamping pada usia 6

bulan lebih karena dalam hal ini alat cerna sudah berfunsi dengan

baik, makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung

beras, bubur encer, pisang lumat, dan pepaya lumat.

c. Usia 9-12 bulan

Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti

makanan bubur, nasi, dan menginjak usia 10 bulan bayi mulai

diperkenalkan makanan keluarga.

d. Usia 12-24 bulan

Bayi tetap diberikan ASI dan makanan lengkap sekurang-

kurangnya diberikan 3x sehari dengan porsi setengah makan tetap

diberikan makanan selingan 2-3x sehari.

7. Masalah yang sering timbul dalam pemberian MP-ASI

a. Alergi makanan dan susu

Anak yang alergi terhadap susu sapi pada umumnya juga

alergi terhadap makanan lapin. Inilah yang menjadi dasar mengapa

susu sapi dan makanan padat tidak boleh diberikan pada bayi

sebelum umur enam bulan.

b. Konstipasi

Sembelit atau konstipasi dapat dialami oleh bayi. Biasanya

dikarenakan terlalu banyak makanan padat yang dimakan oleh

bayi. Jika hal itu terjadai maka kurangilah makanan yang terlalu

padat dan buatlah lebih encer. Begitu juga penggunaan susu sapi

biasanya ibu suka membuat susunya lebih pekat sehingga membuat

konstipasi. Buatlah susu sesuai petunjuk penggunaan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

16

c. Bayi tersedak

Hati-hati jika bayi tersedak. Sebab akan membuat bayi

tidak nyaman. Mulailah ibu belajar mengenali makanan yang bisa

mengakibatkan anak anda tersedak, biasanya makanan keras, halus,

licin, kenyal, dan bulat penuh (Sukaca, 2009).

C. ASI Eksklusif

1. Pengertian ASI Eksklusif ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI selama 6 bulan,

tanpa memberikan tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,

madu, air teh, dan air putih, serta tanpa memberikan makanan

tambahan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan

nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping

ASI (MP-ASI). ASI dapat biberikan sampai anak usia 2 tahun

(Kristiyansari, 2009).

Pemberian ASI secara Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa

menambahkan makanan dan minuman lain pada bayi berusia 0-6

bulan. Makanan dan minuman yang dimaksud adalah susu formula,

jeruk, madu, air teh, ataupun makanan padat seperti pisang, pepaya,

bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. Bahkan air putih tidak

diberikan dalam tahap pemberian ASI Eksklusif (Kodrat, 2010).

ASI Eksklusif atau atau lebih tepatnya pemberian ASI secara

Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan

apapun seperti susu forrmula, jeruk, madu, air putih, dan tanpa

tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,

bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya tidak memerlukan tambahan

makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaan khusus

dibenarkan/dibolehkann mulai memberikan makanan padat setelah

usia 4 bulan tetapi belum berusia 6 bulan. Misalnya karena terjadi

peningkatan berat badan kurang atau didapatkan tanda-tanda lain yang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

17

menunjukkan pemberian ASI Eksklusif tidak berjalan dengan baik

(Roesli, 2000).

2. Fisiologi laktasi ASI dipengaruhi oleh kerja gabungan antara hormon dan reflek.

Menurut Roesli (2000), selama kehamilan terjadi perubahan hormon

yang berfingsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk

memproduksi ASI. Terbentuknya hormon esterogen dan progesteron

berfungsi untuk maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin adalah

hormon yang berfungsi untuk produksi ASI. Sebelum kehamilan

hormon prolaktin dari plasenta meningkat, tetapi ASI biasanya belum

keluar karena masih dihambat oleh hormon esterogen dan progesteron

yang tinggi. Pasca persalinan, kadar esterogen dan progesteron turun

drastis dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Pada waktu bayi

menghisap ASI, akan terjadi 2 reflek yang menyebabkan ASI keluar

pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat. Reflek-reflek tersebut

adalah :

a. Reflek prolaktin/ pembentukan produksi ASI Puting susu terdapat banyak ujung syaraf sensorik, bila

dirangsang akan timbul implus yang menuju hipotalamus

selanjutnya ke kelenjar hipofisis anterior yang mengeluarkan

hormon prolaktin. Hormon ini yang berperan dalam produksi ASI

tingkat alveoli. Dengan demikian makin sering rangsangan

penyusuan makin banyak pula produksi ASI (Roesli, 2000).

b. Let down reflek/ reflek aliran Rangsangan puting susu tidak hanya diteruskan sampai

hipofisis anterior, tapi juga ke hipofisis posterior yang

mengeluarkan hormon oksitosin yang berfungsi memacu kontraksi

otot polos yang ada di dinding alveolus dan dinding saluran ASI

sehingga ASI dipompa keluar (Roesli, 2000)

3. Macam-macam ASI Menurut Roesli (2000) ASI dibedakan menjadi 3, yaitu :

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

18

a. Kolostrum Kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama

sampai hari ke empat atau hari ke tujuh, berwarna kuning atau

dapat juga jernih. Ini lebih menyerupai darah dari pada susu, sebab

mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat

membunuh kuman. Pada hari pertama dan kedua setelah

persalinan, meskipun ASI yang keluar sedikit, tetapi kolostrum

yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang

berusia 1-2 hari. Kolostrum lebih banyak mengandung protein

dibanding dengan ASI matang.

b. ASI transisi/ peralihan

ASI transisi adalah ASI yang keluar setelah kolostrum

sampai sebelum ASI matang. Dimulai sejak hari keempat atau hari

ketujuh sampai hari kesepuluh atau hari keempat belas, berwarna

kuning keputih-putihan. Kadar protein makin rendah sedangkan

kadar karbohidrat makin tinggi dengan volume yang makin

meningkat.

c. ASI matang/ mature

Merupakan ASI yang keluar sekitar hari keempat belas dan

seterusnya dengan komposisi relatif konstan, berwarna putih. Pada

ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup. ASI merupakan satu-

satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6

bulan.

4. Komposisi ASI

a. Karbohidrat

Karbohidrat ASI terasa manis dan segar, karena laktosa ASI

memang manis dan segar rasanya. Karbohidrat utma ASI adalah

laktosa (gula). Menurut Reosli (2000), ASI lebih banyak

mengandung laktosa dibanding dengan susu formula, atau sangat

menguntungkan karena laktosa ini difermentasikan menjadi asam

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

19

laktat. Adanya asam laktat memberi suasana asam, di dalam usus

memberikan kandungan, yaitu :

1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis.

2) Memacu prtumbuhan mikroorganisme yang memproduksi

asam organik dan mensintesis vitamin.

3) Memudahkan absorbsi dari mineral misalnya kalsium dan

magnesium. Laktosa relatif tidak larut sehingga waktu proses

digesti di dalam usus bayi lebih lama sehingga dapat diabsorbsi

dengan baik oleh usus bayi. Selain laktosa yang merupakan 7

% dari total ASI juga terdapat glukosa, galaktosa, dan

glukosamin yang merupakan produk-produk dari laktosa.

Galaktosa penting untuk pertumbuhan otak danmedulla spinalis

karena pertumbuhan di medulla spinalis dan sintesis

galaktosida di otak membtuhkan galaktosa. Sedangkan

glukosamin merupakan bifidus faktor, disamping laktosa yang

memacu pertumbuhan lactobacillus bifidus yang sangat

menguntungkan bayi (Roesli, 2000).

b. Protein dalam ASI

Protein adalah bahan baku untuk pertumbuhan. Protein ASI

yang utama adalah whey yang merupakan protein halus dan lembut

serta mudah dicerna. Sedangkan protein lainnya adalah : alfa

laktalbumin yang melindungi usus bayi dari bakteri, taurin

merupakan protein otak yang dibtuhkan untuk pertumbuhan otak,

susunan syaraf, juga penting untuk pertumbuhan retina. Kemudian

lysosyme yang merupakan satu kelompok antibiotik alami di dalam

ASI (Roesli, 2000).

c. Lemak dalam ASI

Lemak dalam ASI adalah komponen ASI yang dapat

beubah-ubah kadarnya. Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan

kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang tumbuh. Perubahan kadar

lemak ini terjadi secara otomatis, dapat menyesuaikan diri dengan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

20

jumlah kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dari hari

ke hari. Lemak utama ASI adalah ikatan panjang (omega-3,

omega-6, DNA, Arachidonic acid) suatu asam lemak esensial,

merupakan komponen penting untuk pembentukan selaput isolasi

yang melindungi selaput syaraf (mielinisasi) yang akan membantu

rangsangan menjalar cepat. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap

oleh bayi karena mengandung enzim lipase. Lemak juga

mengandung kolesterol yang berguna untuk meningkatkan

pertumbuhan otak bayi. Kandungan kolesterol dalam ASI

tergolong tinggi. Berdasarkan penelitian pada saat pertumbuhan

otak yang cepat dibutuhkan kadar kolesterol yang tinggi.

Kolesterol juga diperkirakan berfungsi dalam pembentukan enzim

untuk metabolisme kolesterol yang akan mengendalikan kadar

kolesterol dikemudian hari, sehingga dapat mencegah serangan

jantung dan penebalan pembuluh darah (arteri dan sclerosis) pada

usia muda (Roesli, 2000).

d. Faktor pelindung dalam ASI

Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi

belum dapat membentuk kekebalannya sendiri secara sempurna.

ASI mampu memberikan perlindungan baik terhadap infeksi dan

bakteri secara aktif maupun pasif dan merangsang perkembangan

sistem kekebabalan bayi itu sendiri.

Kandungan zat anti infeksi dalam ASI menurut Suradi (2005),

yaitu :

1) Sel darah putih

ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang menyerupai

sel darah putih sehingga dinamakan sel-sel darah putih dalam

ASI. Sel ini beredar dari usus bayi dan membunuh kuman-

kuman jahat.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

21

2) Immunoglobulin

Selain sel-sel darah putih yang hidup. ASI juga

mengandung immunoglobulin. Immunoglobulin adalah suatu

protein yang beredar dan bertugas memerangi infeksi yang

masuk dalam tubuh bayi. Dapat disamakan dengan anti biotik

alamiah yang tersebar di seluruh tubuh dan membunuh kuman-

kuman jahat.

e. Vitamin, mineral, dan zat besi ASI

Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin A, D

dan C tersdia dalam jumlah yang cukup, sedangkan vitamin B

(kecuali ribloflavin dan asam pantothenik) kurang. Kadar mineral

dalam ASI tergolong lengkap. Walaupun kadarnya relatif kurang,

tetapi cukup untuk bayi sampai 6 bulan. Total mineral selama

laktasi adalah konstan, tetapi beberapa yang spesifik kadarnya

tergantung dari diit dan stadium laktasi. Fe dan Cu paling stabil,

tidak dipengaruhi oleh diit ibu. Garam organik utama pada ASI

adalah Ca, K, Na dari asam klorida dan fosfat yang terbanyak

adalah kalsium sedangkan kadar Cu, Fe, dan Mn yang merupakan

bahan pembuat darah relatif sedikit. Ca dan P yang merupakan

bahan tulang kadarnya dalam ASI cukup (Roesli, 2000).

f. Taurin

Fungsi taurin adalah berperan dalam perkembangan pada

mata si kecil. Pada mata, taurin banyak terdapat di retina, terutama

terkonsentrasi di epitel pigmen retina dan lapisan fotoreseptor.

Asupan taurin yang adekuat dapat menjaga penglihatan si kecil

dari gangguan retina. Salain itu taurin juga berperan dalam

perkembangan otak dan sistem saraf. Apabila si kecil mendapatkan

ASI, kebutuhan taurin tercukupi.

g. Lactobacillus

Lactobacillus dalam ASI berfungsi menghambat

petumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.Coli yang sering

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

22

menyebabkan diare pada bayi. Bayi yang lebih banyak yang

mengkonsumsi susu formula akan lebih sering mengalami diare

karena bakteri lactobacillus dalam susu sapi sangat sedikit.

5. Manfaat ASI

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mempunyai

manfaat yang besar, yaitu sebagai gizi dan dapat meningkatkan daya

tahan tubuh. ASI dapat menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga

lebih sehat dan cerdas. Memberikan prlindungan tehadap berbagai

penyakit terutama penyakit infeksi, karena tinggi akan zat kekebalan

serta memperindah kulit bayi, gigi, dan bentuk rahang. ASI selalu

tersedia dalam suhu yang tepat sehingga tidak akan mengecewakan

bayi karena harus menunggu. Bayi yang minum ASI tidak akan diare,

tidak akan sembelit, jarang terkena alergi dan menjalin hubungan yang

erat dan hangat dengan ibu (Roesli, 2000).

a. Manfaat utama ASI Eksklusif bagi bayi adalah :

1) Sebagai sumber zat gizi terbaik

ASI merupakan sumber zat gizi dan energi yang sangat

ideal dengan komposisi yang seimbang karena disesuaikan

dengan kebutuhan bayi pada masa pertumbuhan. ASI adalah

makanan bayi yang paling sempuna, baik kualitas maupun

kuantitas. Dengan melaksanakan tata laksana menyusui yang

tepat dan benar, produksi ASI seorang ibu akan cukup sebagai

makanan tunggal bagi bayi normal sampai dengan usia 6 bulan.

Setelah 6 bulan bayi harus mulai diberi makanan padat

tambahan, tetapi ASI masih dapat diteruskan sampai usia 2

tahun atau lebih.

2) Meningkatkan daya tahan tubuh

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat zat

kekebalan atau daya tahan tubuh melalui plasenta, tetapi kadar

zat tersebut akan cepat menurun setelah kelahiran bayi.

Selanjutnya akan terjadi kesenjangan daya tahan tubuh.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

23

Kesenjangan tersebut dapat diatasi apabila bayi diberi ASI,

sebab ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan tubuh

yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi,

bakteri, virus, dan jamur.

3) Menyebabkan pertumbuhan yang baik

Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan

yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal

baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas.

4) Mengurangi kejadian karies dentis

Kebiasaan minum susu dengan botol dan dot, terutama

pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak

dengan susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk

akan merusak gigi.

5) Mempunyai efek psikologis yang membangun

Interaksi yang timbul waktu menyususi antara ibu dan bayi

akan menimbulkan rasa yang aman bagi bayi. Perasaan aman

ini penting untuk menimbulkan dasar kepercayaan bagi bayi.

6. Keunggulan ASI Eksklusif

Mengandung semua zat gizi dan zat kekebalan yang tidak dimiliki oleh

susu formula.

a. Komposisi berubah-ubah sesuai dengan usia bayi

b. ASI lebih mudah dicerna

c. ASI tidak pernah basi

d. ASI aman dan higienis

e. ASI tidak perlu dibeli dan praktis (Roesli, 2000)

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif

a. Perubahan sosial budaya

1) Ibu bekerja atau kesibukan lain

2) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberi

susu botol

3) Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

24

b. Faktor psikologis

1) Takut kehilangan daya tarik sebagai wanita

2) Tekanan batin (kekhawatiran ibu menjadi orang tua)

c. Faktor fisik ibu : Ibu sakit seperti mastitis dan sebagainya

d. Faktor kurangnya petugas kesehatan : Sehingga masyarakat kurang

mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian

ASI (Roesli, 2000).

D. Kerangka Teori

Bagan 2.1 kerangka teori

Sumber : Rumini (2004)

Faktor Mempengaruhi

Perkembangan Motorik bayi :

1. Faktor genetik

2. Faktor kesehatan pada periode

pranatal

3. Faktor kesulitan dalam

kelahiran

4. Kesehatan dan gizi

5. Rangsangan

6. Perlindungan

7. Prematur

8. Kelainan

9. Kebudayaan

Perkembangan motorik kasar bayi usia 7-8 bulan

ASI Eksklusif MP-ASI

Kesehatan dan Gizi

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-nurulazkan... · Pengertian perkembangan motorik kasar ... Lembar formulir DDST c)

25

E. Kerangka Konsep

Variable independent Variabel dependent

Bagan 2.2 kerangka konsep

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati

(Sugiyono, 2007). Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Variabel independent dalam penelitian ini adalah MP-ASI

dan ASI Eksklusif.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah perkembangan motorik kasar bayi usia 7-8

bulan.

G. Hipotesis

Menurut Notoatmodjo (2010), hipotesa penelitian adalah jawaban

sementara penelitian, patokan duga atau sementara, yang kebenaranya

akan dibuktikan dalam penelitian tersebut.

Ada perbedaan perkembangan motorik kasar antara bayi usia 7-8 bulan

yang mendapat MP-ASI dan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Kedungmundu kota Semarang.

ASI Eksklusif

MP-ASI

Perkembangan motorik

kasar bayi usia 7-8 bulan