bab ii tinjauan pustaka - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/atiqoh bab ii.pdf ·...

13
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica(L) Urb) 1. Taksonomi (Backer dan Van Der Brick, 1986) Divisio : Spermathophyta Subdivisio : Angiospermae Classis : Dicotyledonaee Ordo : Umbillates Familia : Apiaceae Genus : Centella Spesies : Centella asiatica(L) Urb 2. Uraian Tanaman Tumbuhan pegagan merupakan terna liar dan berasal dari Asia. Pegagan tumbuh di tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Pegagan di tanam sebagai penutup tanah dan sebagai tanaman sayuran. Pegagan berupa tumbuhan menahun yang batangnya merayap. Banyak menghasilkan cabang yang membentuk tumbuhan baru, sehingga membentuk rumpun yang menutupi tanah.Daunnya bundar, berbentuk seperti ginjal yang tepinya bergerigi, letaknya bergerombol sekitar batang.Bunganya berwarna putih atau merah muda, sedangkan buahnya kecil – kecil seperti buni, berbentuk lonjong, berbau agak wangi, dan rasanya pahit. Tumbuhan ini tumbuh di sekitar pantai sampai dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut (Tampubolon,1981:27). 3. Kandungan Musilago, pektin, villarine (suatu senyawa antilepra dan sipilis).Juga ada vitamin B dalam jumlah yang agak banyak, resin, gula, dan juga asiaticoside (suatu senyawa heteroside) yang berkhasiat untuk mempercepat penyembuhan luka. Tumbuhan ini juga kaya akan mineral 3 Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Upload: lamminh

Post on 11-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica(L) Urb)

1. Taksonomi (Backer dan Van Der Brick, 1986)

Divisio : Spermathophyta

Subdivisio : Angiospermae

Classis : Dicotyledonaee

Ordo : Umbillates

Familia : Apiaceae

Genus : Centella

Spesies : Centella asiatica(L) Urb

2. Uraian Tanaman

Tumbuhan pegagan merupakan terna liar dan berasal dari Asia.

Pegagan tumbuh di tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar

matahari, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan

sebagainya. Pegagan di tanam sebagai penutup tanah dan sebagai

tanaman sayuran. Pegagan berupa tumbuhan menahun yang batangnya

merayap. Banyak menghasilkan cabang yang membentuk tumbuhan

baru, sehingga membentuk rumpun yang menutupi tanah.Daunnya

bundar, berbentuk seperti ginjal yang tepinya bergerigi, letaknya

bergerombol sekitar batang.Bunganya berwarna putih atau merah muda,

sedangkan buahnya kecil – kecil seperti buni, berbentuk lonjong, berbau

agak wangi, dan rasanya pahit. Tumbuhan ini tumbuh di sekitar pantai

sampai dengan ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut

(Tampubolon,1981:27).

3. Kandungan

Musilago, pektin, villarine (suatu senyawa antilepra dan

sipilis).Juga ada vitamin B dalam jumlah yang agak banyak, resin, gula,

dan juga asiaticoside (suatu senyawa heteroside) yang berkhasiat untuk

mempercepat penyembuhan luka. Tumbuhan ini juga kaya akan mineral

3

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

4

seperti garam – garam kalium, magnesium, kalsium dan besi

(Tampubolon,1981:27).

B. Pektin

Pektin adalah suatu koloid yang reversibel, dapat larut dalam air, dapat

diendapkan, dipisahkan, dan dikeringkan.Dapat dilarutkan kembali tanpa

kapasitas pembentukan gel. Semakin tinggi kadar pektin, maka semakin padat

serabut yang terbentuk dan semakin kuat mengikat cairan, demikian

sebaliknya (Pitojo, 2008:37).

C. Tablet

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa

bahan pengisi. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan

merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet dibuat

dalam berbagai ukuran, bentuk dan penandaan permukaan tergantung pada

desain cetakan tablet (Depkes RI, 1995:4).

Tablet harus merupakan produk menarik (bagus dilihat) yang

mempunyai identitas sendiri serta bebas dari serpihan, keretakan, pemucatan /

pelunturan, kontaminasi, sanggup menahan guncangan mekanik selama

produksi, pengepakanserta harus mempunyai kestabilan fisika dan kimia

untuk mempertahankan kelengkapan fisiknya sepanjang waktu.Kemudian dari

segi lain, tablet harus dapat melepas zat berkhasiat ke dalam tubuh (Lachman,

1994:647-648).

Menurut Lachman dkk, (1994:645) dengan mempertimbangkan

beberapa perbandingan, keuntungan tablet antara lain:

1. Merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif yang

tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk

sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas yang rendah.

2. Merupakan sediaan oral yang paling ringan dan kompak.

3. Merupakan sediaan oral yang paling mudah dan murah untuk dikemas

serta dikirim.

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

5

4. Merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.

5. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah.

6. Dapat dijadikan produk dengan profil penglepasan khusus, seperti

pelepasan di usus atau produk lepas lambat.

7. Paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal di

tenggorokan, terutama bila bersalut yang memungkinkan pecah /

hancurnya tablet tidak segera terjadi.

8. Dapat diproduksi secara besar – besaran, sederhana, cepat, sehingga

biaya produksinyalebih rendah.

9. Merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia,

mekanik serta stabilitas mikrobiologi yang paling baik.

Menurut Lachman dkk, (1994: 645-646) tablet juga mempunyai

kerugian, antara lain:

1. Beberapa obat tidak dapat dikempa padat dan kompak, tergantung pada

keadaan amorfnya, flokulasi, atau rendahnya bobot jenis.

2. Obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya cukup atau tinggi,

absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi

dari sifat tersebut, akan sukar atau tidak mungkin diformulasi dan

dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan

bioavailabilitas obat cukup.

3. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat dihilangkan,

atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembaban udara perlu

pengapsulan atau penyelubungan dulu. Padakeadaan ini kapsul dapat

merupakan jalan keluar yang paling baik serta lebih murah.

D. Bahan Tambahan Tablet

Komposisi tablet umumnya terdiri dari beberapa bahan tambahan.

Pada dasarnya bahan tambahan dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan tujuan

spesifiknya, yaitu bahan pengisi, bahan pengikat, bahan pelicin, bahan

penghancur, dan bahan tambahan lain yang cocok.

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

6

1. Bahan Pengisi (Diluents)

Bahan pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk

membuat bulk.Obat yang mempunyai dosis cukup tinggi, bahan pengisi

tidak diperlukan (misal aspirin, dan antibiotik tertentu).Pengisi juga dapat

ditambahkan karena alasan kedua yaitu memperbaiki daya kohesi sehingga

dapat dikempa langsung atau untuk memacu aliran (Lachman dkk,

1994:697).

Menurut Lachman dkk, (1994:698) bahan pengisi harus

mempunyai beberapa kriteria, diantaranya:

a. Non toksik dan dapat memenuhi peraturan – peraturan dari negara

dimana produk akan dipasarkan.

b. Tersedia dalam jumlah yang cukup di semua negara tempat produk itu

dibuat.

c. Stabil secara fisik dan kimia, baik dalam kombinasi dengan berbagai

obat atau komponen tablet lain.

d. Bila obat itu termasuk sebagai makanan (produk-produk vitamin

tertentu), bahan pengisi dan bahan pembantu lainnya harus

mendapatkan persetujuan sebagai bahan aditif pada makanan.

e. Harganya harus cukup murah.

f. Colour compactible (tidak boleh mengganggu warna).

g. Tidak boleh mengganggu bioavailabilitas obat.

Beberapa bahan pengisi yang sering digunakan yaitu Laktosa yang

dapat dikombinasi dengan zat aktif sebanyak 20 – 25%, tepung gandum,

jagung atau kentang (Lachman, 1994:699).Bahan lainnya Avicel dengan

70% zat aktif (Agoes, 2006:180).

2. Bahan Pengikat (Binders)

Bahan pengikat dimaksudkan untuk memberikan kekompakan dan

daya tahan tablet. Oleh karena itu, bahan pengikat menjamin penyatuan

beberapa partikel serbuk dalam sebuah butir granulat.Demikian juga

kekompakan tablet dapat dipengaruhi baik oleh tekanan pencetakan

ataupun bahan pengikat. Oleh sebab itu, sebaiknya bahan pengikat

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

7

digunakan sesedikit mungkin.Bahan pengikat dalam jumlah memadai

ditambahkan ke dalam bahan yang akan di tabletasi melalui bahan pelarut

atau larutan bahan pengikat yang digunakan pada saat granulasi (Voight,

1995:202).

Contoh dari bahan pengikat adalah amilum, gelatin, avicel, larutan

sukrosa, turunan selulosa (Solusio Metilsellulose 5%), mucillago Gummi

Arabici 10 – 20% dan PVP 5 – 10% dalam air atau dalam alkohol (Anief,

2000:211).

3. Bahan Pelincir, Antilekat, dan Pelicin (Lubrikant, antiadherent, dan

glidant)

Suatu bahan anti lekat juga mempunyai sifat – sifat pelincir dan

pelicin.Suatu pelincir diharapkan dapat mengurangi gesekan antara

dinding tablet dengan dinding die, pada saat tablet ditekan ke luar.

Antilekat bertujuan untuk mengurangi lengket atau adhesi bubuk atau

granul pada permukaan punch atau dinding die. Pelicin ditujukan untuk

memacu aliran serbuk atau granul dengan jalan mengurangi gesekan

diantara partikel – partikel (Lachman dkk, 1994:703).

Lubrikan ditambahkan secara kering saat semuanya homogen, lalu

dicampur pada 2 – 5 menit akhir dari total waktu pencampuran 10 – 30

menit. Penambahan lubrikan di akhir (sebagai fase luar) memberikan hasil

yang lebih baik terhadap kekerasan tablet dan kemudahanya untuk

dikeluarkan dari cetakan. Beberapa contoh bahan pelincir, antilekat, dan

pelicin antara lain talcum 5%, magnesii stearas, acidum stearicum (Anief,

2000:211).

4. Bahan Penghancur (Disintegrant)

Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau

hancurnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran cerna. Syarat

bahan penghancur adalah harus inert, yaitu tidak memiliki efek

farmakologi. Bahan penghancur digunakan bila diinginkan pemisahan

yang cepat dari bahan-bahan tablet kempa. Hal ini menjamin pelepasan

segera dari partikel – partikel obat ke dalam proses melarut yang akan

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

8

meningkatkan absorbsi obat (Ansel, 2005:257). Bahan penghancur

berfungsi menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan

tablet pecah menjadi bagian – bagian.Fragmen – fragmen itu mungkin

sangat menentukan kelarutan selanjutnya dari obat dan tercapai

biovailabilitas yang diharapkan.Kanji USP dan jenis – jenis lainnya

merupakan bahan penghancur yang paling banyak dipakai, dan harganya

juga murah.Biasanya digunakan dengan konsentrasi 5 – 20% dari bobot

tablet(Lachman, 1994:702). Macam –macam kanji sebelum gelatinisasi

juga dipakai sebagai bahan penghancur biasanya dengan konsentrasi 5%

(Lachman dkk, 1994:702).

Cara penambahan bahan penghancur :

a. Penambahan Ekstragranular

Bahan penghancur yang ditambahkan secara ekstragranular

akan membantu hancurnya tablet menjadi granul (Sulaiman, 2007:95).

b. Penambahan Intragranular

Pada penambahan secara intragranular, bahan penghancur

yang ditambahkan dapat berfungsi menghancurkan granul menjadi

partikel halus (Sulaiman, 2007:95).

c. Kombinasi antara penambahan eksternal dan internal

Penambahan bahan penghancur memakai kombinasi kedua cara

tersebut, yaitu sebagian bahan penghancur ditambah secara eksternal dan

sebagian secara internal, dengan jalan ini diharapkan efektifitas

penghancur tablet dapat lebih baik karena penambahan dengan cara

kombinasi dimaksudkan agar ikatan antar granul cepat terpisah (eksternal)

dan cepat menjadi partikel-partikel kasar (internal) (Sulaiman, 2007:95).

Bahan penghancur yang digunakan adalah serbuk pegagan.Serbuk

pegagan merupakan suatu alternatif untuk memenuhi tuntutan pemakaian

secara cepat dan praktis.Serbuk pegagan bersifat lebih awet, ringkas dan

mudah dikemas.Pektin pada tanaman sebagian besarterdapat pada lamela

tengah dinding sel (Nurdin & Suharyono, 2007).

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

9

E. Metode Pembuatan Tablet

Metode pembuatan sediaan tablet disesuaikan dengan karakteristik zat

aktif yang akan dibuat tablet, yaitu kemampuan untuk mengalir dan dapat

dicetak. Karakteristik lainnya yang diinginkan adalah kompresibilitas yaitu

sifat untuk membentuk massa yang stabil, kompak bila diberi tekanan. Hal –

hal yang menyebabkan tablet menjadi bentuk sediaan yang popular seperti

kekompakan dan stabilitas kimianya terutama ditentukan oleh kualitas

granulasinya. Granulasi adalah proses yang bertujuan untuk meningkatkan

aliran serbuk dengan jalan membentuknya menjadi bulatan – bulatan atau

agregat – agregat dalam bentuk beraturan yang disebut granul (Lachman dkk,

1994:680-681).

Sediaan tablet dapat dibuatdengan tiga cara umum, yaitu granulasi

basah, granulasi kering, dan kempa langsung (Depkes RI, 1995:5).

1. Granulasi Basah

Granulasi basah merupakan metode yang paling banyak digunakan

dalam memproduksi tabletkompresi.Granul dibentuk dengan jalan

mengikat serbuk suatu perekat sebagai pengganti pengompakan.Umumnya

kerja pengikat akan lebih efektif apabila serbuk dicampur dengan perekat

dalam bentuk cair. Bahan pengikat yang ditambahkan harus memberikan

kelembaban yang cukup. Apabila dibasahi secara berlebihan akan

menghasilkan granul yang terlalu keras dan pembasahan yang kurang akan

menghasilkan tablet yang lunak dan cenderung mudah remuk (Ansel,

2005:263).

Pembuatan tablet dengan cara granulasi basah `dapat dilakukan

sebagai berikut: zat berkhasiat, zat pengisi, dan zat penghancur dicampur

homogen, kemudian dibasahi dengan larutan bahan pengikat, bila perlu

ditambah dengan pewarna. Setelah itu diayak menjadi granul dan

dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40 – 600C.Setelah kering

diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan

ditambahkan bahan pelicin kemudian dikempa menjadi tablet dengan

mesin tablet (Anief, 2000:211).

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

10

Keuntungan granulasi basah yaitu meningkatkan fluiditas dan

kompaktibilitas, sesuai untuk tablet dosis tinggi dengan sifat aliran /

kompaktibilitas buruk, mengurangi penjeratan udara, mengurangi debu,

pembasahan granul sesuai untuk homogenitas sediaan dois rendah,

meningkatkan keterbasahan serbuk melalui hidrofilisasi (granulasi basah),

dan memungkinkan penanganan serbuk tanpa kehilangan kualitas

campuran. Sedangkan kerugian granulasi basah yaitu setiap proses satuan

menimbulkan komplikasi, makin banyak proses satuan, hal tersebut akan

meningkatkan masalah, sulit dikontrol dan divalidasi, efek yang tidak

diingini temperatur waktu dan kecepatan pengeringan pada stabilitas obat

dan distribusi selama pengeringan serta biaya lebih mahal dari cetak

langsung dari segi ruangan waktu dan persyaratan peralatan (Agoes,

2006:195).

2. Granulasi Kering

Metode granulasi kering dilakukan dengan cara membuat granul

secara mekanis tanpa bantuan pengikat basah atau pelarut pengikat. Cara

ini sangat tepat untuk tabletisasi yang peka terhadap suhu atau bahan obat

yang tidak stabil dengan adanya air (Voight, 1995:179).

Pada metode granulasi kering, granul dibentuk tanpa campuran

pelembab atau penambahan bahan pengikat ke dalam campuran serbuk

obat, tetapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari

campuran serbuk dan setelah itu memecahkanya dan menjadikan pecahan

– pecahan menjadi granul yang lebih kecil. Pada pembuatan granulasi

kering dikerjakan dengan cara : zat berkhasiat, zat pengisi, zat penghancur,

bila perlu zat pengikat dicampur dan dibuat menjadi tablet yang lebih

besar (slugging). Setelah itu tablet yang sudah jadi dipecah menjadi granul

lalu diayak. Setelah pengayakan granul ditambah dengan bahan pelicin

dan terakhir dikempa cetak menjadi tablet yang dikehendaki dengan mesin

tablet (Anief, 2000:211).

Keuntungan granulasi kering adalah memerlukan tahap proses yang

lebih sedikit sehingga mengurangi kebutuhan akan proses validasi, tidak

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

11

memerlukan pengeringan sehingga tidak terlalu lama pengerjaanya, serta

tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi (Depkes RI,

1995:5).

3. Kempa Langsung

Kempa langsung adalah metode pembuatan tablet tanpa adanya

proses granulasi yang memerlukan eksipien yang cocok sehingga dapat

memungkinkan untuk dikempa secara langsung. Kempa langsung

dilakukan terutama pada keadaan dosis efektif terlalu tinggi untuk

pencetakan langsung dan obatnya peka terhadap pemanasan, kelembaban,

atau keduanya yang dapat mengganggu dalam proses granulasi. Walaupun

kempa langsung mempunyai beberapa keuntungan penting (tenaga kerja

yang sedikit, proses kering, tahap proses sedikit), tapi ada beberapa

keterbatasan pada teknik ini :

a. Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara obat dengan

pengisi dapat menimbulkan stratifikasi dalam granul sehingga dapat

menimbulkan ketidakseragaman isi obat dalam tablet.

b. Obat dosis besar dapat menimbulkan masalah dengan kempa langsung

bila tidak dikempa dengan obatnya sendiri.

c. Dalam beberapa keadaan, pengisi dapat berinteraksi dengan obat.

d. Karena kempa langsung keadaannya kering, sehingga tidak terjadi

pencampuran, hal ini dapat mencegah keseragaman distribusi obat

dalam granul (Lachman dkk, 1994:687).

Kempa langsung menghindari banyak masalah yang timbul pada

granulasi basah dan granulasi kering.Meskipun demikian sifat fisik masing

– masing bahan pengisi merupakan hal kritis, perubahan sedikit dapat

mengubah sifat alir dan kempa sehingga menjadi tidak sesuai untuk

dikempa langsung (Depkes RI, 1995:5).

F. Sifat Fisik Granul

Sebelum tabletisasi, pada umumnya bahan obat dan bahan pembantu

yang diperlukan digranulasi (latin granula : butiran), artinya partikel – partikel

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

12

serbuk diubah menjadi butiran granulasi. Dalam hal ini, diperoleh butiran,

dimana partikel serbuknya mempunyai daya lekat.Disamping itu, daya alirnya

semakin baik. Dengan daya alir tersebut, maka pengisian ulang cetak dapat

berlangsung secara kontinyu dan homogeny. Keseragaman bentuk granulasi

dapat menyebabkan keseragaman bentuk tablet. Dengan demikian, akan

dihasilkan massa tablet yang tetap dan ketepatan takaran yang tinggi (Voight,

1995:171).

G. Sifat Fisik Tablet

1. Uji Keseragaman Bobot Tablet

Keseragaman bobot dipengaruhi oleh mesin tablet, kualitas cetakan

dan punch, sifat fisik dan homogenitas granul, keteraturan aliran granul

dari corong ke cetakan (Lachman dkk, 1994:651). Jumlah bahan yang

diisikan dalam cetakan yang akan ditekan menentukan bobot yang akan

dihasilkan (Ansel, 2008:252).

Ditimbang 20 tablet satu per satu, tidak boleh lebih dari dua tablet

yang masing – masing bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya

lebih besar dari harga yang telah ditetapkan dalam kolom A, dan tidak satu

tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya lebih

besar dari harga yang ditetapkan dalam kolom B. Menurut Farmakope

Indonesia edisi III untuk tablet yang beratnya lebih dari 300 mg tidak

boleh lebih dari dua tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-

ratanya leboh besar 5% dan tidak boleh satu tablet pun yang bobotnya

menyimpang dari 10% (Depkes RI, 1979:7).

Tabel1. Syarat Penyimpangan Bobot Tablet (Depkes RI, 1979:7)

Bobot rata – rata Penyimpangan bobot rata – rata dalam %

A B 25 mg atau kurang 15 % 30 % 25 mg sampai dengan 150 mg 10 % 20 % 151 mg sampai dengan 300 mg 7,5 % 15 % Lebih dari 300 mg 5 % 10 %

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

13

2. Kontrol Kekerasan Tablet

Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan tablet melawan

tekanan mekanik, goncangan dan terjadinya keretakan tablet selama

pembungkusan, pangangkutan dan pemakaian. Faktor yang mempengaruhi

kekerasan tablet antara lain metode granulasi macam dan jumlah bahan

pengikat yang digunakan. Umumnya tablet harus cukup keras agar tahan

pecah pada saat dikemas, dikirim, dan saat ditangani secara normal. Akan

tetapi, tablet ini akan cukup lunak untuk melarut dan menghancur dengan

sempurna begitu digunakan orang atau dapat dipatahkan diantara jari – jari

bila memang tablet ini perlu dibagi untuk pemakaiannya. Dalam bidang

industri kekuatan kekerasan minimum yang sesuai untuk tablet adalah

sebesar 4 kg (Ansel, 2008:255).

3. Kontrol Kerapuhan Tablet

Kerapuhan tablet merupakan gambaran lain dari ketahanan tablet

dalam melawan pengikisan dan goncangan. Untuk uji kerapuhan tablet,

kehilangan berat lebih kecil dari 0,5 – 1% masih dapat dibenarkan

(Lachman dkk, 1994:654). Suatu tablet dianggap baik jika kerapuhan tidak

lebih dari 1% (Sulaiman, 2007:200).

4. Waktu Hancur Tablet

Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan untuk hancurnya

tablet dalam media yang sesuai. Uji waktu hancur tidak menyatakan

bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna.Tablet dinyatakan

hancur jika tablet terlarut dalam suatu medium penguji atau hancur

menjadi banyak pertikel (Voigt, 1995:224).Tablet dinyatakan hancur jika

mereka terlarut dalam suatu medium penguji atau hancur menjadi banyak

partikel. Kecuali dinyatakan waktu hancur tablet tidak lebih dari 15 menit

untuk tablet tidak bersalut (Depkes RI, 1979:7).

H. Uraian Bahan Aktif dan Bahan Tambahan

1. Parasetamol

HO NHCOCH

Gambar Rumus Bangun Parasetamol

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

14

4- Hidroksiasetanilida

C8H9NO2

BM 151.16

Khasiat parasetamol sebagai analgetik dan antipiretik, tetapi tidak

anti radang.Umumnya dianggap sebagai zat anti nyeri yang paling aman

(Tan dan Rahardja, 2002:318).Pemerian serbuk hablur putih, tidak

berbau, rasa sedikit pahit, kelarutan larut dalam air mendidih dan dalam

natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Tablet parasetamol

mengandung parasetamol C8H9NO2, tidak kurang dari 90,0% dan tidak

lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket (Depkes RI,

1995:649-650).

2. Laktosa

Laktosa merupakan bahan pengisi yang paling banyak dipakai

karena tidak bereaksi dengan hampir semua bahan obat, baik yang

digunakan dalam bentuk hidrat atau anhidrat(Lachman dkk, 1994:699).

Laktosa adalah gula yang diperoleh dari susu. Laktosa yang

digunakan dalam teknologi farmasetika adalah α-laktosa

monohidrat.Laktosa berupa serbuk atau massa hablur, keras, putih atau

putih krem, tidak berbau, rasa sedikit manis, stabil di udara, tetapi mudah

menyerap bau. Laktosa mudah larut dalam air dan lebih mudah larut

dalam air mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam

kloroform dan eter (Depkes RI, 1995:488-489).

3. Gelatin

Gelatinmerupakan suatu zat yang diperoleh dari hidrolisis parsial

kolagen dari kulit, jaringan ikat putih dan tulang hewan.Gelatin berupa

lembaran, kepingan atau potongan, atau serbuk kasar sampai halus,

kuning lemah atau coklat terang. Gelatin tidak larut dalam air dingin,

mengembang dan lunak bila dicelup dalam air, dan larut dalam air panas

(Depkes RI, 1995:405).

Gelatin apabila digunakan sebagai bahan pengikat, kadarnya

sekitar 1 – 3%.Pertama – tama dihidrasi dalam air dingin, kemudian

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2715/3/ATIQOH BAB II.pdf · farmakologi. Bahan penghancur ... kerja pengikat akan lebih efektif apabila ... Metode

15

dilarutkan dengan pemanasan sampai mendidih, dan larutan yang sudah

dipanaskan ini didinginkan untuk penggranulasian. Konsentrasi efektif

adalah larutan 5 – 10% (Agoes, 2006:188).

4. Talk dan Magnesium Stearat

Talk merupakan magnesium silikat hidrat alam, kadang – kadang

mengandung sedikit aluminium silikat. Talk berupa serbuk hablur putih

sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada kulit

dan bebas dari butiran, tidak larut dalam hampir semua pelarut (Depkes

RI, 1995:771).

Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan

campuran asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri

dari mg stearat dan mg palmitat dalam berbagai perbandingan.Mg stearat

berupa serbuk halus, warna putih, licin, bau lemah khas, mudah melekat

di kulit, praktis tidak larut dalam air, etanol 95% p dan eter (Depkes RI,

1995:515). Jumlah yang dibutuhkan untuk pelicin lebih sedikit daripada

bentuk asamnya.Hal ini karena mg stearat ukuran partikelnya lebih kecil

sehingga dihasilkan lapisan permukaan yang lebih luas.Konsentrasi

efektif mg stearat antara 0,2 – 2% (Agoes, 2006:191).

5. Serbuk pegagan

Serbuk pegagan merupakan hasil olahan dari tanamanpegagan

yang didapat dengan cara sortasi basah, pencucian dan pengeringan.

Setelah kering kemudian diblender sampai terbentuk serbuk. Serbuk

halus sampai kasar mengandung pektin alam, yang hampir tidak berbau

dan mempunyai rasa lendir (Mulyani&Gunawan, 2004:54).

Pembuatan Tablet Parasetamol..., Atiqoh, Fakultas Farmasi UMP, 2012