bab ii tinjauan pustaka pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/vita fatimah...

42
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai perdarahan interstisial substansi atau tanpa diikuti terputusnya konsistinuitas otak (Hudak & Gallo, 1996). Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatic pada kepala tulang tengkorak dan otak, pembuluh darah dan selaput otaknya (Junaidi,1998). Cedera kepala adalah suatu penyebab kematian dan kecacatan utama pada usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas (Mansjoer, 2000). Cedera kepala adalah satu di antara kebanyakan bahaya yang menimbulkan kematian dan kecacatan pada manusia (Cholik Harun,dkk.2007) Cedera kepala adalah suatu gangguan traumamatik dari fungsi otak yang di sertai atau tanpa disertai perubahan intestisial dalam substansi otak tanpa di ikuti terputusnya kontuinitas otak (Walidi dan Aryadi,1997). Cedera kepala adalah trauma otak sehingga dapat terjadi perubahan pada fisik, emosional dan sosial (Black & Thafassarin – Jacop, 1997). Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa di sertai perdarahan intertisial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontuniutas otak (Tarwoto,dkk.2007). Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Upload: lytruc

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang

disertai perdarahan interstisial substansi atau tanpa diikuti terputusnya

konsistinuitas otak (Hudak & Gallo, 1996).

Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatic pada kepala tulang

tengkorak dan otak, pembuluh darah dan selaput otaknya (Junaidi,1998).

Cedera kepala adalah suatu penyebab kematian dan kecacatan utama

pada usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas

(Mansjoer, 2000).

Cedera kepala adalah satu di antara kebanyakan bahaya yang

menimbulkan kematian dan kecacatan pada manusia (Cholik Harun,dkk.2007)

Cedera kepala adalah suatu gangguan traumamatik dari fungsi otak

yang di sertai atau tanpa disertai perubahan intestisial dalam substansi otak

tanpa di ikuti terputusnya kontuinitas otak (Walidi dan Aryadi,1997).

Cedera kepala adalah trauma otak sehingga dapat terjadi perubahan

pada fisik, emosional dan sosial (Black & Thafassarin – Jacop, 1997).

Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai atau

tanpa di sertai perdarahan intertisial dalam substansi otak tanpa diikuti

terputusnya kontuniutas otak (Tarwoto,dkk.2007).

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Cedera kepala (cedera kraniocerebral) merupakan salah satu penyebab

utama kecacatan dan kematian (Tarwoto,dkk.2007)

B. Anatomi dan Fisiologi

1. Anatomi Otak

2. Fisiologi Otak

Menurut Syaifuddin (1999:125-127),otak terdiri dari 3 bagian penting ;

a. Serebelum (otak kecil)

Fungsi serebelum adalah ;

1. Pusat penerima implus dari reseptor sensori umum (Paleaserebelum).

2. Untuk keseimbangan dan rangsangan pendengaran ke otak (

Arkhioserebelum).

3. Untuk mengatur gerakan (Neoserebelum).

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

b. Sereberum (Otak besar)

Otak besar merupakan bagian terluar dan terberas dari otak,

berbentuk telur dan mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak.

Sereberum terdiri 4 lobus yaitu;

1. lobus frontalis

2. Lobus parietalis

3. Lobus temporalis

4. Lobus oktipitalis

Adapun fungsi sereberum terdiri dari :

1. Mengingat pengalaman masa lalu

2. Pusat persarafan yang menangani aktifitas mental, akal, intelegensi,

keinginan dan memori.

3. Pusat menangis, BAB, dan BAK.

c. Batang otak

Batang otak terdiri dari Diensefalon, mesensefalon, pons varoli dan

medula oblongata.

Diensevalon,bagian batang otak paling atas yang berfungsi;

1. Vasokonstriktor, mengecilkan pembuluh darah,

2. Respiratori/membantu proses pernafasan

3. Mengontrol kegiatan refleks,

4. Membantu pekerjaan jantung.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Mesensefalon berfungsi:

1. Membantu pekerjaan bola mata dan mengangkat kelopak mata,

2. Memutar mata dan pusat pergerakan mata,

Pons varoli berfungsi ;

1. Penghubung antara kedua bagian serebelum,

2. Pusat syaraf trigeminus.

Medula Oblongata berfungsi;

1. Mengontrol pekerjaan jantung

2. Mengecilkan pembuluh darah

3. Pusat pernafasan

4. Mengontrol kegiatan refleks

Cairan serebro spinalis di peroleh dalam ventrikel-ventrikel otak,di

dalam kanalis sentralis medula spinalis dan di dalam organ-organ

subaraknoid. Lingual bekerja sebagai bantalan pada system syaraf dan

menunjang bobot otak. Cairan serebro spinal di buat pada ventrikel-

ventrikel dipleksus khoroideus,di dalam 24 jam pleksus khoroidesus

mensekresi 500-570ml cairan serebrospinal. Namun hanya 125-150ml saja

yang bersirkulasi di sekitar otak dan medula spinalis. Cairan kembali ke

otak dan diarbsorbsi di ruang subarakhoid. Kemudian cairan serebro

spinalis terus masuk ke dalam system venous dan mengalir ke vena

jugularis ke vena kava superior masuk ke dalam sirkulasi sistemik (Long,

1996;106).

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Sistem sirkulasi pada otak terdiri dari perpaduan arteri-arteri yang

besar dan pembuluh darah yang kecil. Arteri-arteri beras mengirimkan

darah ke daerah :

1. Atreri karotis antara 60%-80% dari suplai darah

a. Arteri serebral anterior

1) Permukaan medial dari modus frontalis dan parientalis

2) Basl ganglior

3) Bagian dan kapsul corpus colosum intana

b. Arteri serebral media

1) Permukaan lobus parietalis dan temporalis

2) Prasental (motorik)

3) Giri paksa sentral (sensori)

2. Arteri vertebralis 20% dari suplai darah

a. Arteri basilaris

1) Batang otak

2) Cerebelum

b. Arteri cerebral posterior

1) Sebagian lobus temporal dan oksipitalis

2) Organ-organ vestibular

3) Aparatus cochlear (Long: 1996:213-216)

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Meningen merupakan selaput yang membungkus orak dan sumsum

tulang belakang, melindungi struktur saraf halus yang membawa

pembuluh darah dan cairan seksesi selaput otak terdiri dari tiga lapisan

(Syaifudin, 1999).

1. Durameter

Merupakan lapisan paling luar, menutup otak dan medulla

spinalis. Sifat dura meterliat, tebal tidak elastis, berupa serabut dan

berwarna abu-abu. Bagian pemisah dura : faal-faal serebri yang

memisahkan kedua hemisfir dibagian longitudinal dan tentorium yang

merupakan lipatan dura yang membentuk jaring-jaring membran yang

kuat.

2. Arakhnoid

Meurpakan membran bagian tengah, membran yang bersifat

tipis dan lembut ini menyerupai sarang laba-laba karena itu disebut

Arachnoid. Membran ini berwarna putih karena tidak dialiri darah.

Pada dinding Arachnoid terdapat pleksus khoroid yang bertanggung

jawab memproduksi cairan serebrospinal (CSS).

3. Piameter

Merupakan membran yang paling dalam berupa dinding yang

tipis, transparan yang menutupi otak dan meluas kesetiap lapisan

daerah otak

Cerebrum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu hemister kiri dan

kanan terdiri dari 4 lobus utama yaitu frontal, pariental, temporal,

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

oksipital. Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak dibungkus dari

sebelah luar dengan serebral korteks. Bagian luar hemister serebri

terdiri dari substansia grisea yang disebut sebagai korteks serebri

terletak di atas substansial alba yang merupakan bagian dalam

hemisfer dan dinamakan pusat medula.

Area broca terletak di tengah konvulsi arteri serebral bagian

tengah, daerah ini bertanggung jawab untuk mengontrol kombinasi

gerakan otot yang dibutuhkan untuk mengucapkan maisng-masing

kata, sel-sel yang menentukan otot-otot bicara berada di dalam area

motorik pada korteks, pengucapan membutuhkan sebuah kombinasi

atau rangkaian kombinasi kontraksi, tetapi juga tengkorak, lidah,

pelatum mole, bibir dan dinding dada harus berkontraksi. Sel-sel

konvulsi broka langsung berhubungan dengan sel-sel area motorik

yang membuat kontraksi otot pada waktu yang telat dan dengan

kekuatan yang sesuai.

C. Etiologi

Menurut Black (1997,741)

1. Kecelakaan kendaraan bermotor seperti kendaraan bermotor dan mobil

2. Tembakan yang merupakan trauma tembus dan pukulan langsung pada

kepala yang merupakan truma pukulan

3. Jatuh dan kecelakaan olah raga

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Menurut Syamsuhidayat (1997). Cedera dapat terjadi benturan

langsung / tanpa benturan langsung pada kepala. Pada suatu benturan dapat di

bedakan beberapa macam kekuatan yakni komprei, aselerasi, di deselerasi.

Sulit di pastikan kekuatan mana yang paling berperan. Cedera percepatan

(aselerasi) terjadi jika benda sedang bergerak membentur kepala yang sedang

diam eperti trauma akibat pukulan benda tumpul atau karena lemparan benda

tumpul.

Menurut Tarwoto, dkk. 92007) cidera kepala dapat di sebabkan karena

kecelakaan lalu lintas, terjatuh, kecelakaan industri, kecelakaan olah raga, luka

pada persalinan.

D. Patofisiologi

Cedera kepala bervariasi dari luka kulit yang sederhana seperti gegar

otak, luka terbuka dari tengkorak, di sertai kerusakan – kerusakan otak.

Luasnya luka buka merupakan indikasi berat ringannya gangguan. Pengaruh

umum dari cedera kepala yaitu dari tingkat ringan sampai tigkat berat ialah

cedera otak, devisit sensorik dan motorik. Peningkatan tekanan intrakranial,

kerusakan selanjutnya timbul herniasi otak laniscemia dan hipoksia.

(Long,1996)

Pertimbangan paling penting cedera kepala manapun adalah apakah

otak tidak mengalami cedera, keadaan cedera ”minor” dapat menyebabkan

kerusakan otak bermakna cedera otak sering terjadi / tanpa fraktur tengkorak,

setelah pukulan / cedera pada kepala yang menimbulkan komosio, kotusio,

laserasi, hemoragi. Kromosio serebral setelah cedra kepala adalah hilangnya

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

fungsi neurologis sementara tanpa kerusakan struktur. Kromosio umumnya

meliputi sebuah periode tidaak sadarkan dir waktu yang berakhir salama

beberapa detik sampai beberapa menit. Getaran otak sedikit saja hanya akan

menimbulkan pusing / berkunang – kunang, atau dapat juga kehilangan

kesadaran komplit sewaktu. Jika jaringan otak silobus rasional yang aneh,

dimana keterlibatan lobus temporal dapat menimbulkan amnesia / disorientasi.

Setelah cedera kepala, darah berkumpul di daerah epidural (eksta dural) di

antara tengkorak dan dura. Keadaan ini sering di akibatkan dari fraktur tulang

tengkorak yang menyebakan arteri meningkat, tengah putus atau rusak

(laserasi), di mana arteri ini berada pada dura dan terngkorak daerah inferior

menuju bagian tipis tulang tengkorak, hemoragi karena arteri ini menyebabkan

penekanan pada otak.

E. Gejala Klinis

1. Nyeri akibat benturan

2. Amnesia pasca traumatik selama kurang dari 30 menit serta masalah

memori yang dapat secara bermakna mengubah gaya hidup klien pasca

cidera

3. Hematoma kulit kepala.

Tanda gejala menurut Tarwoto, dkk.(2007) secara umum tanda dan

gejala pada cedera kepala meliputi ada atau tidaknya ffraktur tengkorak,

tingkat kesadaran dan kerusakan jaringan otak.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

1. Fraktur tengkorak

Fraktur tengkorak dapat melalui pembulah darah dan syaraf-syaraf

cairan cerebrospinal. Jika terjadi fraktur tengkorak kemungkinan yang

terjadi adalah:

1. Keluarnya cairan cerebrospinalis atau cairan lain dari hidung

(rhinorrhoe) dan telinga (otorrhoe).

2. Kerusakan saraf intrakranial.

3. Perdarahan di belakang membran timpani.

4. Ekimosis pada priorbital.

Jika terjadi fraktur basiler, kemungkinaan adanya gangguan pada

syaraf kranial dan kerusakan bagian dalam telinga. Sehingga

kemungkinan tanda dan gejalanya:

a. Perubahan tajam penglihatan karena kerusakan nervus optikus.

b. Kehilangan pendengaran karena kerusakkan pada nervus auditorius.

c. Dilatasi pupil dan hilangnya kemampuan pergerakkan beberaapa otot

mata karena kerusakan nervus okulomotorius.

d. Peresis wajah karena kerusakan nervus fasialis.

e. Vertigo karena kerusakan nervus fasialis

f. Nistagmus karena kerusakan pada sistem vestibular.

g. Warna kebiruaan di belakang telinga di atas mastoid (battle sign).

2. Kesadaran

Tingkat kesadaran pasien tergantung dari berat ringannya cedera

kepala, ada atau tidaknya amnesia retrograt, mual dan muntah.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

3. Kerusakan jaringan otak.

4. Manifestasi klinik kerusakan jaringan otak bervariasi dari cedera kepala.

Untuk melihatnya kerusakan cedera kepala perlu di lakukan pemeriksaan

Computed Tomography Scanning (CT scan) atau Magnetic Resonance

Imaging (MRI).

Tanda dan gejala dari cedera kepala menurut Smeltzer (1997) adalah :

1. Tingkat kesadaran berubah

2. Bingung.

3. Abnormalitas pupil

4. Tidak ada refleks muntah

5. Nyeri akibat benturan

6. Amnesia pasca traumatik selama kurang dari 30 menit

7. Hematome kulit kepala

Menurut Carpenito (2000) gejala-gejala yang ditimbulkan

tergantung pada besarnya dan distribusi cedera otot yang di jabarkan

sebagai berikut:

1. Nyeri menetap atau setempat biasanya menunjukan adanya fraktur.

2. Fraktur pada kubah kranial menyebabkan hemoragi pada hidung,

faring/telinga/konjungtiva.

3. Ekomosis mungkin terlihat di atas mastoid.

4. Drainase cairan serebro spinal dapat menyebabkan infeksi serius.

5. Cairan serebrospinal yang mengandung darah menunjukkan laserasi

otak/kontusio.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

F. Klasifikasi Cedera Kepala

1. Berdasarkan kerusakan jaringan otak

a. Komosio serebri (gegar otak) : Gangguan fungsi neurologik ringan tanpa

adanya kerusakan stuktur otak, terjadi hilangnya kesadaran kurang dari

10 menit atau tanpa di sertai amnesia retrograd, mual,muntah,nyeri

kepala.

b. Kontosio serebri (memar) : gangguan fungsi neurologik disertai

kerusakan jaringan otak tetapi kontuniutas otak masih utuh, hilangnya

kesadaran lebih dari 10 menit.

c. Laserasio serebri: gangguan fungsi neurologik di sertai kerusakan otak

yang berat dengan fraktur tengkorak terbuka. Masa otak terkelupas ke

luar ke rongga intrakranial.

2. Berdasarkan berat ringannya cidera kepala:

a. Cidera kepala ringan: jika GCS antara 13-15, dapat terjadi kehilangan

kesadaran kurang dari 30 menit, tidak terdapat fraktur tengkorak,

kontusio atau hematom.

b. Cidera kepala sedang: jika nilai GCS antara 9-12, hilang kesadaran

antara 30 menit sampai dengan 24 jam, dapat di sertai fraktur

tengkorak, disorientasi ringan.

c. Cidera kepala berat: jika GCS antara 3-8, hilang kesadaran lebih dari

24 jam, biasanya di sertai kontusio, laserasi atau adanya hematom,

edema serebral.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

G. Mekanisme cedera

Ada 3 mekanisme yang berpengaruh dalam trauma kepala yaitu:

akselerasi, deselerasi, dan deformitas (Tarwoto,dkk.2007)

a. Akselerasi yaitu jika benda bergerak membentur kepala diam, misalnya

orang yang diam kemudian di pukul atau terlempar batu.

b. Deselerasi yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam,

misalnya pada saat kepala terbentur.

c. Deformitas yaitu perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi

akibat trauma, misalnya adanya fraktur kepala, kompresi, ketegangan

ataupemotonganpada jaringan otak.

Pada saat deselerasi ada kemungkinan terjadi rotasi kepala

sehingga dapat menambah kerusakan. Mekanisme cedera kepala dapat

mengakibatkan kerusakan pada daerah dekat benturan (kup) dan kerusakan

pada daerah yang berlawanan dengan benturan (kontra kup).

H. Komplikasi

1. Menurut Tarwoto, dkk.(2007), Komplikasi yang mungkin terjadi pada

cidera kepala diantaranya:

a. Defisit neurologik

b. Kejang

c. Pneumonia

d. Perdarahan

e. Perdarahan gastrointestinal

f. Disritmia jantung

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

g. Syndrom of inappropriate secretion of antidiuretuc hormone (SIADH)

h. Hidrocepalus

i. Kerusakan kontrol respirasi

j. Inkontinensia bladder dan bowel

I. Tipe Trauma Kepala

a. Trauma kepala terbuka

Trauma ini dapat menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan

laserasi durameter. Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak

menusuk otak, misalnya akibat benda tajam atau tembakan.

Fraktur linear di daerah temporal, dimana arteri meningeal media

berada dalam jalur tulang temporal, sering menyebabkan perdarahan

epidural. Fraktur linear yang melintang garis tengah, sering menyebabkan

perdarahan sinus dan robekannya sinus sagitalis superior.

Fraktur di daerah basis, di sebabkan karena trauma dari atas atau

kepala bagian atas yang membentur jalan atau benda diam. Fraktur difosa

anterior, sering terjadi keluarnya liquor melalui hidung (rhinorhoe) dan

adanya brill hematoma (raccoon eyes).

Fraktur pad os petrosus, berbentuk longitudinal dan transversal

(lebih jarang). Fraktur anterior biasanya karena trauma di daerah temporal,

sedang yang posterior di sebabkan trauma di daerah oksipital.

Fraktur longitudinal sering menyebabkan kerusakan pada meatus

akustikus intrnal, foramen jugularis dan tube eusthakhius. Setelah 2-3 hari

akan tampak battle sign (warna biru di belakang telinga). Perdarahan dari

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

telinga dengan trauma kepala hampir selal;u di sebabkan oleh retak tulang

dasar tengkorak. Pada dasarnya fraktur tulang tengkorak itu sendiri tidaklah

menimbulkan hal yang emergensi, namun yang sering menimbulkan

masalah adalah fragmen tulang itu menyebabkan robekan pada durameter,

pembuluh darah jaringan otak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pusat

vital, syaraf kranial, dan saluran syaraf (nerve pathway).

Fraktur basis tengkorak tidak selalu dapat di deteksi oleh foto

rontgen, karena terjadi sangat besar. Tanda-tanda klinik yang dapat

membantu mendiagnosa adalah:

1. Battle sign (warna biru/ ekhimosis di belakang telinga di atas os

mastoid)

2. Hemotimpani (perdarahan di aerah gendng telinga)

3. Periorbital ecchymosis (mata warna hitam tanpa trauma langsung)

4. Rhinorrhoe (liquor keluar dari hidung)

5. Otorrohoe (liquor keluar dari telinga)

Komplikasi pada trauma kepala terbuka adalah infeksi, meningitis

dan perdarahan/ serosaninguis.

b. Trauma kepala tertutup

1. Komusio serebri /gegar otak

Merupakan bentuk trauma kapitis ringan, dimana terjadi pingsan

(kurang dari 10 menit). Gejala-gejala lain mungkin termasuk pusing,

noda-noda di depan mata dan linglung. Komusio serebri tidak

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

meninggalkan gejala sisa atau tidak menyebabkan kerusakkan struktur

otak.

2. Kontusio serebri/memar otak

Merupakan perdarahan kecil/ptechie pada jaringan otak akibat

pecahnya pembuluh darah kapiler. Hal ini bersama-sama dengan

kerusaknya jaringan syaraf dan otak yang akan menimbulkan edema

jaringan otak di daerah sekitarnya. Bila daerah yang mengalami edema

cukup luas akan terjadi peningkatan tekanan intrakranial dapat

menimbulkan herniasi serebri yang mengakibatkan penekanan batang

otak. Bila edema mengenai batang otak akan menyebabkan fatal.

Berdasarkan atas lokasi benturan, lesi diedakan atau kup

kontusio di mana lesi terjadi lesi koup, sedang kepala dalam keadaan

bebas bergerak akan terjadi kontra koup.

J. Hematom Intrakranial Listiono, DSBD.(1998)

Kejadian komplikasi ini dapat menjadikan penderita cedera kepala

derajat ringan dalam waktu yang singkat masuk ke dalam suatu keadaan yang

gawat mengancam jiwanya. Di satu pihak memang hanya sebagian saja kasus

cedera kepala yang datang ke rumah sakit berlanjut menjadi hematom, tetapi

di lain pihak frekuensi hematom ini terdapat pada 75% kasus yang datang

sadar dan keluar meninggal.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Hematom intrakranial di kelompokkan menjadi; hematom yang

terletak di luar durameter yaitu; hematom epidural, dan yang terletak di dalam

durameter yaitu; hematom subdural dan hematom intraserebral,; di mana

masing-masing dapat terjadi sendiri ataupun bersamaan.

a. Hematom Epidural

Hematom epidural merupakan pengumpulan darah di antara tengkorak

dalam durameter (di kenal dengan hematom ekstradural). Hematom jenis

ini biasanya berasal dari perdarahan atrerial akibat adanya fraktur linear

yang menimbulkan laserasi langsung atau robekan arteri-arteri meninges.

b. Hematom subdural

Hematom subdural merupakan perdarahan yang mengumpul di antara

korteks serebri dan durameter. Ia di sebabkan olah regangan dan robekan

vena-vena drainase yang berjalan melintang – menggantung di rongga

subdural antara permukaan kortikal otak dengan sinus duramatris.

Hematom subdural di klasifikasikan berdasarkan kronologisnya menjadi;

1. Hematom subdural akut ; 1-3 hari pasca trauma.

2. Hematom subakut; 4-12 hari pasca trauma

3. Hematom kronis; lebih dari 21 hari pasca trauma

c. Hematoma Intraserebral

Hematoma intraserebral paska traumatik merupakan koleksi darah fokal

yang biasanya di akibatkan oleh regangan atau robekan rotasional terhadap

pembuluh – pembuluh darah intra parenkimial otak, atau kadang-kadang .

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

K. Faktor Basis Kranii dan Kebocoran Likuor

Faktor basis kraniidapat di duga berdasarkan tampilan klinis berupa

ekhimosis periobital (Raccon’s eyes atau brill hematome) dan rinorre pad

fraktur bagian anterior, dan battle sign serts otorre untuk fraktur basis fosa

media.

Permasalahan dalam kasus-kasus dengan fraktur basis kranii adalah

terjadinya robekan durameter dengan segala konsekuensi patologisnya,

yaitu : kebocoran likuor melalui hidung, aerokel, meningitis, posisi

fragmen fraktur sendiri.

a. Rinore Likuor

Keadaan ini terjadi pada seperempat penderita fraktur basis

kranii anterior, dan kadang ada beberapa kasus yang likuornya keluar

melalui segmen timpani ke dalam telinga tengah dan baru keluar

melalui tube eustakhius sampai ke hidung. Rinnore yang terjadi

belakangan kemungkinan di akibatkan karena sebelumnya kebocoran

itu tertutup oleh hematom yang kemudian mengalami resolusi atau

otak yang bengkak.

Pada tahap awal biasanya penderita di istirahatkan berbaring

dan di berikan suntikan antibiotik seperti : Deca-durabolin, serta

pervensi terhadap kemungkinan infeksi. Penanganan bedah untuk

menutup kebocoran biasanya di terapkan setelah 10 – 14 hari

kemudian bila tidak ada tanda-tanda penyembuhan.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

b. Otorre Likuor

Kejadian ini terjadi pada kira – kira 7% kasus fraktur basis

kranii. Walaupun sering kali kebocorannya profus, ia hampir selalu

dapat pulih secara spontan setelah 5 – 10 hari. Prinsip penanganannya

secara umum mirip dengan kebocoran likuor melalui hidung.

L. Pemeriksaan penunjang,

Pemeriksaan penunjang menurut Doenges, Moorhouse, & Geissler. (2000).

a. CT Scan (Computed Tomography Scanning)

Mengidentifikasikan adanya hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler,

pergeseran jaringan otak, pemeriksaan penunjang di perlukan untuk

iskemia atau infrak mungkin tak terdeteksi dalam 24-27 jam paska

trauma.

b. Angiografi serebral

Menunjukkan kelainan sirkulasi serebral seperti pergeseran jaringan efek

akibat edema, perdarahan, trauma.

c. EEG (Elektro Ensefalo Grafik)

Untuk memperlihatkan keberadaan perkembangan gelombang

patologis.

d. Sinar X

Mendeteksi adanya perubahan stuktur tulang (fraktur), pergeseran

stuktur dari garis tengah (karena perdarahan edema), adanya fragmen

tulang.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

e. GDA (analisa gas darah)

Mengetahui ketidak seimbangan yang berperan dalam meningkatkan

TIK / perubahan mental.

f. Pemantauan kesadaran

Klasifikasi yang mendekati keadaan klinis adalah berdasarkan nilai GCS

yang di keluarkan oleh The traumatik Coma Data Bank ; (Hudak &

Gallo,1996) .

Kategori penentuan keparahan cedera kepala berdasarkan nilai skala

koma gaslow :

1. Ringan (GCS = 13 – 15 )

Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 30

menit. Tidak ada fraktur tengkorak, disorientasi ringan.

2. Sedang (GCS =9 - 12 )

Kehilangan kesadaran dan / amnesia lebih dari 30 menit tetapi

kurang dari 24 jam. Dapat mengalami fraktur tengkorak, disorientasi

ringan

3. Berat (GCS =3 – 8 )

Hilang kesadaran lebih dari 24 jam, biasanya disertai kontusio,

laserasi atau adanya hematom.

d. Serum alkohol : Mendeteksi penggunaan sebelum cedera kepala, di

lakukan terutama pada cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas.

e. Serum obat : Mengetahui penyalahgunaan obat sebelum cedera kepala.

f. Pemeriksaan obat dalam urine : Mengetahui pemakaian obat sebelum

kejadian.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

M. Penatalaksanaan Keperawatan

1. Penatalaksanaan keperawatan

a. Pemasangan infus dengan cairan Nacl 0,9% atau RL lebih efektif cairan

isotoner dalam mengganti volume intravaskuler dari pada cairan

hipotonis dan larutan ini tidak menambah edema serebri.

b. Pada klien dengan koma (skor GCS <8) atau pada kllien dengan tanda

herniasi lakukan tindakan berikut:

1. Elerasi kepala 30

2. Hiperventilasi : intubasi dan berikan ventilasi mardatorik intermiten

dengan kecepatan 16 -20x /mnt dengan volume tidal 10 – 12ml /kg

BB.

3. Pemberian manitol 20% IV dalam 20 -30 menit. Dari ulangan dapat

diberikan 4 -6 jam sampai maksimal 48 jam .

4. Konsul bedah syaraf bila terdapat indikasi (hematoma epidural

besar, hematoma subdural, cedera kepala terbuka dan fraktur

impresi).

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

2. Penatalaksanaan Keperawatan

Pathway dan perumusan diagnosa keperawatan

Kecelakaan Tembakan Jatuh Pukulan Cedera kepala Laserasi pada Kulit kepala Tulang tengkorak Jaringan otak area tubuh hematome Fr. contusio - Contusio cerebral yang lain laserasi kulit kepala Fr. impresi - Hematome epidural - Hematome subdural Edema serebri Isi kranium membentur dinding tulang Sistem persyarafan Herniasi otak - Sakit kepala - Wajah meringis Peningkatan TIK - Respon menarik Pada rangsangan Nyeri yang hebat Perdarahan intra serebral Gangguan pada Gangguan pada sistem Paralisis Neruos vagus saraf Gangguan Sistem muskulus keleta - Mual, muntah Gangguan medula area broca - Merasa lemah, lelah - disfagia Oblangata - Perubahan kesadaran - Anireksia Disfasia rentang gerak - Kelemahan otot Dispnea, apnea Mengunyah

- Abrasi - Kontusio - Laserasi - Avulsi

Gambar 2. Pathway Cedera Kepala Sedang dan Perumusan diagnosa keperawatan (Lang & Phipps, 1996, Doengoes, 2000,

Carpenito 2000).

Resiko Infeksi

Nyeri

Perubahan perfusi serebri

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Pola nafas tidak efektif

Kerusakan komunikasi verbal

Intoleransi aktifitas

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

H. Fokus Intervensi Keperawatan

1. Perubahan perfusi jairngan berhubungan dengan penghentian aliran darah

oleh SOL (hemorage, hematoma); idema serebral (respons local atau

umum pada cedera, perubahan merabolik, takar lajak obat/alcohol);

penurunan TD sistemik / hipoksi (hipovvolemi, distritmia, jantung).

Tujuan dan kriteria hasil. ;

a. Mempertahankan tingkat kesadaran biasa/perbaikan, kognisi dan fungsi

motorik / sensori.

b. Mendemonstrasikan tanda vital stabil dan tak ada tanda-tanda

peningkatan

Intervensi :

a. Tentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu atau

menyebabkan koma/penurunan perfusi jaringan otak dan potensial

peningkatan TIK.

Rasional :

Menentukan pilihan intervensi. Penurunan tanda/gejala neurologis atau

kegagalan dalam pemilihannya setelah serangan awal mungkin

menunjukkan bahwa pasien itu perlu dipindahkan ke perawatan intensif

untuk memantau tekanan TIK dan/atau pembedahan.

b. Pantau/catat status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan

nilai standar (misalnya skala normal Glascow).

Rasional :

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Mengkaji adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran dan potensial

peningkatan TIK dan bermanfaat dalam menentukan lokasi, perluasan

dan perkembangan kerusakan SSP.

c. Pantau TD

Rasional :

Normalnya, autoregulasi mempertahankan aliran darah otak yang

konstan pada saat ada fluktuasi tekanan darah sistemik.

d. Frekuensi jantung, catat adanya pradikardia, takikardia, atau bentuk

disritmia lainnya.

Rasional :

Perubahan pada ritme (paling sering bradikardia) dan disritmia dapat

timbul yang mencerminkan adanya depresi/trauma pada batang otak

pada pasien yang tidak mempunyai kelainan jantung sebelumnya.

e. Evaluasi keadaan pupil, catat ukuran, ketajakan, kesamaan antara kiri

dan kanan, dan reaksinya terhadap cahaya.

Rasional :

Reaksi pupil diatur oleh saraf cranial akulomotor (III) dan berguna

untuk menentukan apakah batang otak masih baik.UKuran/kesamaan

ditentukan oleh keseimbangan antara persarafan simatis dan

parasimpatis. Respons terhadap cahaya mencerminan fungsi yang

terkombinasi dari saraf cranial optikus (II) dan akulomotor (III).

f. Kaji perubahan pada penglihatan, seperti adanya penglihatan yang

kabur, ganda, lapang pandang menyempit dan kedalaman persepsi.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Gangguan penglihatan, yang dapat diakibatkan oleh kerusakan

mikroskopik pada otak, memunyai konsekuensi terhadap keamanan

dan juga akan mempengaruhi pilihan intervensi.

g. Pertahankan kepala/leher pada posisi tengah atau pada posisi netral,

sokong dengan gulungan handuk kecil atau bantal kecil. Hindari

pemakaian bantak besar pada kepala.

Rasional :

Kepala yang miring pada salah satu sisi menekan bena jugularis dan

menghambat aliran darah vena, yang selanjutnya akan meningkatkan

TIK.

h. Berikan waktu istirahat diantara aktivis keperawatan yang dilakukan

dan batasi waktu dari setiap prosedur tersebut.

Rasional :

Aktivitas yang dilakukan terus-menerus dapat meningkat kan TIK

dengan menimbulkan efek stimulasi kumulatif.

i. Perhatikan adanya gelisah yang meningkat, peningkatan keluhan, dan

tingkah laku yang tidak sesuai lainnya.

Rasional :

Petunjuk nonverbal ini mengidentifikasikan adanya peningkatan TIK

atau menandakan adanya nyeri ketika pasien tidak dapat

mengungkapkan keluhannya secara berbal. Nyeri yang tidak hilang

dapat menjadi pemacu.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

j. Observasi adanya aktivitas kejang dan lindungi pasien dari cedera.

Rasional :

Kejang dapat terjadi sebagai akibat dari iritasi serebral, hioksia, atau

peningkatan TIK dan kejang dapat meningkatkan TIK lebih lanjut

yang meningkatkan kerusakan jaringan serebral.

k. Kaji adanya peningkatan rigiditas, regangan, meningkatnya

kegelisahan, peka rangsang, serangan kejang.

Rasional :

Merupakan indikasi dari iritasi meningeal yang dapat terjadi

sehubungan dengan kewrusakan pada durameter dan/atau

perkembangan infeksi selama periode akut atau penyembuhan dari

trauma kepala.

l. Tinggikan kepala pasien 15-45 derajat sesuai indikasi/yang dapat

ditoleransi.

Rasional :

Meningkatkan aliran balik vena dari kepala, sehingga akan

mengurangi kongesti dan edema atau risiko terjadinya peningkatan

TIK.

m. Batasi pemberian cairan sesuai indikasi. Berikan cairan melalui IV

dengan alat kontrol.

Rasional :

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Pembatasan cairan mungkin diperlukan untuk menurunkan edema

serebral; meminimalkan fluktuasi aliran vakuler, rekanan darah (TD)

dan TIK.

n. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi

Rasional :

Menurunkan hipoksemia, yang mana dapat meningktkan vasodilatasi

dan volume darah derebral yang meningkatkan TIK.

2. resiko tinggi nafas tidak efektif berhubungan kerusakan neurovaskuler

(cedera dan pusat pernapasan otak). Obstruksi trakeobronkial.

Tujuan dan criteria Hasil :

a. Mempertahankan pola pernapasan normal/efektif, bebas sisonis dengan

GOA dalam batas normal pasien.

Intervensi :

a. Pantau frekuensi, irama, kedalaman pernapasan. Catat ketidakteraturan

pernapasan.

Rasional :

Perubahan dapat menandakan awitan komplikasi pulmonal (umumnya

mengikuti cedera otak) atau mendandakan lokasi/luasnya keterlibatan

otak. Pernapasan lambat, periode apnea dapat menandakan perlunya

ventilasi mekanis.

b. Angkat kepala tempat tidur sesuai aturannya, posisi miring sesuai

indikasi.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Rasional :

Untuk memudahkan ekspansi paru/ventilasi paru dan menurunkan

adanya kemungkinan ekspansi paru/ventilasi paru dan menurunkan

adanya kemungkinan lidah jatuh yang menyumbat jalan napas.

c. Anjurkan pasien untuk melakukan napas dalam yang efektif jika pasien

sadar

Rasional :

Mencegah/menurunkan atelektasis

d. Auskultasi suara napas, perhatikan daerah hipovetilasi dan adanya

suara-suara tambahan yang tidak normal seperti krekels, ronki, mengik.

Rasional :

Untuk mengidentifikasi adanya masalah paru seperti atelektasis,

kongesti, atau obstruksi jalan nafas yang membahayakan oksigenasi

serebral dan/atau menandakan terjadinya infeksi paru (umumnya

merupakan komplikasi dari cedera kepala).

e. Pantau penggunaan dari obat-obat depresan pernapasan, seperti

sedative.

Rasional :

Dapat meningkatkan gangguan/komplikasi pernapasan.

f. Kolaborasi :

Pantau atau gambarkan analisa gas darah, tekanan oksimetri.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Rasional:

Menentukan ukupan pernapasan, keseimbangan asam basa dan

kebutuhan akan terapi.

g. Lakukan rongen toraks ulang

Rasional :

Melihat kembali keadaan ventilasi dan tanda-tanda komplikasi yang

berkembang (seperti etelektasis atau bronkopneumonia).

h. Berikan oksigen

Rasional :

Memaksimalkan oksigen pada darah arteri dan membantu dalam

pencegahan hipoksia. Jika pusat pernapasan tertekan, mungkin

diperlukan ventilasi mekanik.

3. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan respirasi

sensori, transmisi atau integriras (trauma atau deficit neurologist).

Tujuan dan kriteria hasil :

a. Melakukan kembali atau memperhatahankan tingkat kesadaran

biasanya dan fungsi persepsi.

b. Mengkaji perubahan dalam kemampuan dan adanya keterlibatan residu

c. Mendemonstrasikan perubahan perilaku atau gaya hidup untuk

mengkompensasi/defisit hasil.

Intervensi :

a. Evaluasi/pantau secara teratur prubahan orientasi, kemampuan

berbicara, alam perasaan/afektif, sensorik, dan proses pikir.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Rasional :

Fungsi serbral bagian a tas biasanya terpengaruh lebih dulu oleh

adanya gangguan sirkulasi, oksogenasi.

b. Kaji kesadaran sensorik seperti respon sentuhan, panas/dingin, benda

tajam/tumpul dan kesadaran terhadap gerakan dan letak tubuh.

Perhatikan adanya masalah penglihatan atau sensasi yang lain.

c. Informasi penting untuk keamanan pasien. Semua system sensorik

dapat terpengaruh dengan adanya perubahan yang melibatkan

peningkatan atau penurunan sensitivitas atau kehilangan

sensasi/kemampuan untuk menerima dan berespon secara sesuai pada

suatu stimulasi.

d. Berikan lingkungan terstruktur termasuk terapi, aktivitas. Buatkan

jadwal untuk pasien (jika memungkinkan) dan tinjau kembali secara

teratur.

Rasional :

Meningkatkan konsistensi dan keyakinan yang dapat menurunkan

ansietas yang berhubungan dengan ketidaktahuan pasien tersebut.

Meningkatkan rasa terhadap control diri atau melatih kognitif kembali.

e. Buat jadwal istirahat yang adekuat/periode tidur tanpa ada gangguan

Rasional :

Mengurangi kelelahan, mencegah kejenuhan, memberikan kesempatan

untuk tidur REM (ketidakadaan tidur REM ini).

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

f. Berikan kesempatan yang lebih banyak untuk berkomunikasi dan

melakukan aktivitas.

Rasional :

Menurunkan frustasi yang berhubungan dengan perubahan

kemampuan/pola respon yang memanjang.

Kolaborasi :

Rujuk pada ahli fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, dan terapi

kognitif.

g. Pendekatan antardisiplin dapat menciptakan rencana penatalaksanaan

terintegrasi yang didasarkan atas kombinasi

kemampuan/ketidakmampuan secara individu yang unik dengan

berfokus pada peningkatan evaluasi dan fungsi fisik, kognitif, dan

keterampilan perceptual.

4. Perubahan proses piker berhubungan dengan perubahan fisiologis, konflik

psikologis.

Tujuan dan kriteria hasil :

a. Mempertahankan atau melakukan kembali orientasi mental dan realitas

biasanya.

b. Mengenali perubahan berpikir atau prilaku

c. Berpartisipasi dalam aturan teraputik atau penyerapan kognitif.

Intervensi :

a. Kajian rentang perhatian, kebingungan, dan catat tingkat ansietas

pasien.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Rasional :

Rentang perhatian/kemampuan untuk berkonsentrasi mungkin

memendek secara tajam.

b. Pastikan dengan orang terdekat untuk membandingkan kepribadian

tingkah laku pasien sebelum mengalami trauma dengan respo pasien

sekarang.

Rasional :

Masa pemulihan cedera kepala meliputi fase agitasi, respons marah,

dan berbicara/proses pikir yang kacau.

c. Pertahankan bantuan yang konsisten oleh staf atau keberadaan staf

sebanyak mungkin.

Rasional :

Memberikan pasien perasaan yangs tabil dan mampu mengontrol

situasi.

d. Usahakan untuk menghadirkan realitas secara konsisten dan jelas,

hindari pikiran-pikiran yang tidak masuk akal.

Rasional :

Pasien mungkin tidak menyadari adanya trauma secara total (amnesia(

atau dari perluasan trauma dan arena itu pasien perlu dihadapkan pada

kenyataan terhadao terjadinya cedera pada dirinya. Orientasi realitas

yang terstruktur dapat menurunkan reaksi perlawanan dari pasien

sendiri.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

e. Jelaskan pentingnya melakukan pemeriksaan neurologist secara

berulang dan teratur.

Rasional :

Pemahaman bahwa pengkajian dilakukan secara teratur untuk

mencegah / membatasi komplikasi yang mungkin terjadi dan tidak

menimbulkan suatu hal yang serius pada pasien dapat membantu

menurunkan ansietas.

f. Kurangi stimulus yang merangsang, kritis yang negative, argumentasi,

dan konfrontasi.

Rasional :

Menurunkan risiko terjadinya respons pertengkaran atau penolakan.

Pasien dengan cedera kepala berat mungkin menajdi kasar atau

menyiksa secara fisik/verbal.

g. Instruksikan untuk melakukan teknik relaksasi. Berikan aktivitas yang

beragam.

Rasional :

Dapat membantu untuk memfokuskan kembali perhatian pasien dan

untuk menurunkanansietas pada tingkat yang dapat ditanggulangi.

5. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan persepsi atau

kognitif, penurunan kekuatan atau tahanan, terapi pembatasan atau

kewaspadaan keamanan.

Tujuan dan criteria hasil :

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

a. Melakukan kembali/mempertahankan posisi fungsi optimal, dibuktikan

oleh tak adanya kontraktuas, footdrop.

b. Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh

yang sakit dan atau kompensasi.

c. Mendemonstrasikan teknik atau perilaku yang memungkinkan

dilakukannya kembali aktivitas.

Intervensi :

a. Periksa kembali kemampuan dan keadaan secara fungsional pada

kerusakan yang terjadi.

Rasional :

Mengidentifikasi kemungkinan kerusakan secara fungsional dan

mempengaruhi pilihan intervensi yang akan dilakukan.

b. Berikan/Bantu untuk melakukan latihan rentang gerak

Rasional :

Mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi/posisi normal

ekstremitas dan menurunkan terjadinya vena yang statis.

c. Instruksi/Bantu pasien dengan program latihan dan penggunaan alat

mobilisasi. Tingkatkan aktivitas dan dan partidipasi dalam merawat

diri sendiri sesuai kemampuan.

Rasional :

Proses penyembuhan yang lambat seringkali menyertai trauma kepala

dan pemulihan secara fisik merupakan bagian yang amat penting dari

suatu program pemulihan tersebut. Keterlibatan pasien dalam

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

perencanaan dan kegiatan adalah sangat penting untuk meningkatkan

kerjasama pasien atau keberhasilan dari suatu program tersebut.

d. Berikan perawatan kulit dengan cermat, masase dengan pelembab, dan

ganti linen/pakaian yang basah dan pertahankan linen tersebut tetap

bersih dan bebas dari kerutan.

Rasional :

Meningkatkan sirkulasi dan elastisitas kulit dan menurunkan risiko

terjadinya ekskoriasi kulit.

e. Pantau saluran urine. Catat warna dan bau dari urine. Bantu dengan

latihan kandung kemih jika memungkinkan.

Rasional :

Pemakaian kateter Foley selama fase akut mungkin dibuuthkan untuk

jangka wakut yang panjang sebelum memungkinkan untuk melakukan

latihan kandung kemih.

f. Pantau pola eliminasi dan berikan/bantu untuk dapat melakukan

defekasi secara teratur.

Rasional :

Defekasi yang teratur merupakan kebutuhan yang sederhana tetapi

merupakan tindakan yang amat penting untuk mencegah terjadinya

komplikasi.

6. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan jairngan trauma, kulit

rusak, prosedur invasive. Penurunan kerja silia, statis cairan tubuh,

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

kekurangan nutrisi, respon inflamasi tertekan (penggunaan steroid),

perubahan integritas system tertutup kebocoran (CSS).

Tujuan dan criteria hasil :

a. Mempertahankan normotemia, bebas tanda-tanda infeksi.

b. Mencapai penyembuhan luka tepat waktu bila ada.

Intervensi :

a. Berikan perawatan aseptic dan antiseptic, pertahankan teknik cuci

tangan yang baik.

Rasional :

Cara pertama untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial.

b. Observasi daerah kulit yang mengalami kerusakan (seperti luka, garis

jahitan), daerah yang terpasang alat invasi (terpasang infuse dan

sebagainya), catat karakteritrik dari drainase dan adanya inflamasi.

Rasional :

Deteksi dini perkembangan infeksi memungkinkan untuk melakukan

tindakan dengan cara dan pencegahan terhadap komplikasi

selanjutnya.

c. Pantau suhu tubuh secara teratur. Catat adanya demam, menggigil

diaforesis, dan perubahan fungsi mental (penurunan kesadaran).

Rasional :

Dapat mengindikasikan perkembangan sepsis yang selanjutnya

memerlukan evaluasi atau tindakan dengan segera.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

d. Anjurkan untuk melakukan napas dalam, latihan pengeluaran secret

paru secara terus menerus. Observasi karakteriastik sputum.

Rasional :

Peningkatan mobilisasi dan pembersihan sekresi paru untuk risiko

terkadnya pneumonia, atelektasis.

e. Batasi pengunjung yang dapat menularkan infeksi atau cegah

pengunjung yang mengalami infeksi saluran napas bagian atas.

Rasional :

Menurunkan pemajanan terhadap “pembawa kuman penyebab

infeksi”.

f. Kolaborasi :

Berikan antibiotic sesuai indikasi

Rasional :

Terapi profilaktik dapat digunakan pada pasien yang mengalami

trauma (perlukaan), kebocoran CSS atau setelah dilakukan

pembedahan untuk menurunkan risiko terjadinya infeksi nosokomial.

7. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk mencerna nutrisi

(penurunan tingkat kesadaran). Kelemahan otot yang diperlukan untuk

mengucah, menelan. Status hipermetabolik.

Tujuan dan kriteria hasil :

a. Mendemonstrasikan pemeliharaan atau kemajuan peningkatan berat

badan sesuai tujuan

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

b. Tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi, dengan nilai laboratorium

dalam rnatang normal.

Intervensi :

a. Kaji kemampuan pasien untuk mengunyak, menelan, batuk, dan

mengatasi sekresi.

Rasional :

Faktor ini menentukan pemilihan terhadap jenis makanan sehingga

apsien harus terlindungi dari aspirasi.

b. Auskultasi bising usus, catat adanya penurunan/hilangnya atau suara

yang hiperaktif.

Rasional :

Fungsi saluran pencernaan biasanya tetap baik pada kasus cedera

kepala, jadi bising usus membantu dalam menentukan respons untuk

makan atau berkembangnya komplikasi, seperti paralitik uleus.

c. Timbang berat badan sesuai indikasi

Rasional :

Mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi

d. Jaga keamanan saat memberikan makan pada pasien, seperti tinggikan

kepala tempat tidur selama makan atau selama pemberian makan lewat

lewat selang NG.

Rasional :

Menurunkan resiko reguritasi dan/atau terjadinya aspirasi.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

e. Berikan makan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering

dengan teratur.

Rasional :

Meningkarkan proses pencernaan dan toleransi pasien terhadap nutrisi

yang diberikan dan dapat meningkatkan kerjasama apsien saat makan.

f. Tingkatkan kenyamanan, lingkungan yang santai trmasuk sosialisasi

saat makan, Ajarkan orang terdekat untuk membawa makanan yang

disukai pasien.

Rasional :

Meskipun proses pemilihan pasien memerlukan bantuan makan

dan/atau menggunakan alat Bantu, sosialisasi waktu makan dengan

orang terdekat atau teman dapat meningkatkan pemasukan dan

menormalkan fungsi makan.

g. Kaji feses, cairan lambung, muntah darah dan sebagainya

Rasional :

Perdarahan subakut/akut dapat terjadi (ulkus Cushing) dan perlu

intervensi dan metode alternative pemberian makan.

Kolaborasi :

Konsultasi dengan ahli gizi

Rasional :

Merupakan sumber yang efektif untuk mengidentifikasi kebutuhan

kalori/nutrisi tergantung pada usia, berat badan, ukuran tubuh, keadaan

penyakit sekarang (trauma, penyakit jantung/masalah metabolisme).

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

8. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi dan krisis

situasional. Ketidakpastian tentang hasil atau harapan.

Tujuan dan kriteria hasil :

a. Mulai mengekspresikan perasaan dengan bebas dan tetap.

b. Mengidentifikasi sumber-sumber internal dan eksternal untuk

menghadapi situasi.

c. Mengarahkan energi dalam cahaya yang bertujuan untuk merencanakan

revolusi krisis.

d. Mendorong dan memungkinkan anggota yang cedera untuk maju

kearah kemandirian

Intervensi :

a. Anjurkan keluarga untuk mengemukakan hal-hal yang menjadi

perhatiannya tentang keseriusan kondisi, kemungkinan untuk

meningal, atau kecacatan (ketidakmampuan).

Rasional :

Pengungkapan tentang rasa takut secara tebruka dapat menurunkan

ansietas dan meningkatkan koping terhadap realitas.

Rasional :

Pengungkapan tentang rasa takut secara terbuka dapat menurunkan

ansietas dan meningkatkan ko[ing terhadao realitas.

b. Dengarkan pasien dengan penuh perhatian selama pasien

mengungkapkan ketidakberdayaannya / yang membuatnya gelisah.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

Rasional :

Kegembiraan dapat berubah menjadi kesedihan/kemarahan akan

“kegilangan” dan kebutuhan pertemuan dengan “orang baru yang

mungkin asing bagi keluarga dan bahkan tidak disukai oleh

keluarganya.” Berlarutnya perasaan seperti tersebut di atas dapat

menimbulkan depresi.

c. Demonstrasikan dan anjurkan penggunaan ketrampilan penanganan

stress, seperti teknik relaksasi, latihan bernapas, visualisasi.

Rasional :

Membantu mengarahkan perhatian terhadao vitalitas sendiri untuk

meningkatkan kemampuan koping seseorang.

Kolaborasi :

d. Identifikasi sumber-sumber komunitas yang ada seperti perawatan di

rumah, konselor mengenai hokum/financial. Rujuk pada terapi

keluyarga, atau kelompok-kelompok penyokong lainnya.

Rasional :

Perubahan kognitif / kepribadian biasanya sangat sulit untuk diterima

keluarga. Penurunan impuls control, emosi yang labil, seksual yang

tidak sesuai atau perilaku agresif/bermusuhan dapat mengganggu

keluarga dan mengakibatkan perceraian dan sebagainya. Terapis dan

model peran teman sebaya mungkin membantu keluarga menghadapi

perasaan/ situasi/ memberikan dukungan untuk keputusan yang dibuat.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5214/2/Vita Fatimah BAB II.pdf · Cedera kepala adalah suatu traumatik dari fungsi otak yang disertai

9. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan kurang pemahaman, tidak mengenak informasi atau

sumber-sumber, kurang mengingat atau keterbatasan kognitif

Tujuan dan kriteria hasil :

a. Berpartisipasi dalam proses belajar

b. Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi, aturan pengobatan,

potensial komplikasi.

c. Memulai perubahan gaya gidup baru atau keterbatasan dalam program

rehabilitasi

d. Melakukan prosedur yang diperlukan dengan benar

Intervensi :

a. Berikan kembali informasi yang berhubungan dengan proses trauma

dan pengaruh sesudahnya.

Rasional :

Membantu dalam menciptakan harapan yang realitas dan

meningkatkan pemahaman pada keadaan saat ini dan kebutuhannya.

b. Diskusikan rencana untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.

Rasional :

Berbagai tingkat bantuan mungkin perlu direncanakan yang didasarkan

atas kebutuhan yang bersifat individual.

c. Anjurkan untuk mengakui perasaannya. Jangan menyangkal atau

meyakinkan bahwa segala sesuatunya akan beres / baik-baik saja.

Rasional :

Berikan instruksi dalam bentuk tulisan dan jadwal mengenai aktivitas,

obat-obatan, dan faktor-faktor pentingnya lainnya.

Asuhan Keperawatan pada..., Vita Fatimah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010