bab ii landasan teori a. belajar 1. definisi belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 b. gaya...

23
BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajar Pengertian belajar secara umum ialah, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungnya. Menurut Howard L. Kingsley (2012:104) belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Menurut J. Bruner (2013:11) belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. Menurut James O. Whittaker (2012:104) belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Gagne ( Ratna W 2011:2) belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses dimana setiap individu berinteraksi dengan lingkungan untuk memperoleh berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perubahan tingkah laku untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Upload: truongdang

Post on 01-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Definisi Belajar

Pengertian belajar secara umum ialah, belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungnya. Menurut Howard L. Kingsley (2012:104) belajar adalah

proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

Menurut J. Bruner (2013:11) belajar tidak untuk mengubah tingkah laku

seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa

sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. Menurut James O.

Whittaker (2012:104) belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Gagne ( Ratna W 2011:2)

belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses dimana setiap individu berinteraksi dengan lingkungan untuk

memperoleh berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perubahan tingkah

laku untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

10

B. Gaya Belajar

1. Pengertian Gaya Belajar

Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10) gaya belajar

adalah suatu karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikomotorik, sebagai

bagai indikator yang bertidak relatif stabil untuk pembelajaran merasa saling

berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar. Menurut Reid, dkk (dalam

Ghufron dan Risnawita 2014:11) gaya belajar merupakan cara yang sifatnya

individu untuk memperoleh dan menyerap informasi dari lingkungnya, termasuk

lingkungan belajar. Menurut Kolb (dalam Ghufron dan Risnawita 2014:11) gaya

belajar merupakan metode yang dimiliki individu untuk mendapatkan informasi,

yang pada prinsipnya gaya belajar merupakan bagian integral dalam siklus belajar

aktif.

Menurut Gunawan (dalam Ghufron dan Risnawita 2014:11) gaya belajar

adalah cara-cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir,

memproses dan mengerti suatu informasi. Menurut Dunn dan Griggs (dalam

Ghufron dan Risnawita 2014:11) menjelaskan bahwa beberapa pelajar tidak dapat

belajar dengan baik pada waktu pagi hari, tetapi mereka dapat belajar ketika siang

hari, beberapa pelajar dapat belajar pada penerangan yang cukup, dan lingkungan

yang berisik, namun terdapat pelajar yang dapat belajar dengan baik pada

lingkungan yang tenang dan sunyi. Beberapa pelajar dapat belajar dengan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

11

instruksi yang formal, namun terdapat juga pelajar yang dapat belajar dengan baik

dengan instruksi yang formal. Beberapa pelajar dapat belajar dengan baik jika

diberi bimbingan, namun terdapat juga pelajar yang belajar dengan baik dengan

inisiatif sendiri. Dunn dan Griggs melanjutkan bahwa inilah yang menjelaskan

alasan setiap pelajar memiliki gaya belajar yang personal dan unik.

Menurut Marton dkk (dalam Ghufron dan Risnawita 2014:12) berpendapat

bahwa kemampuan seseorang untuk mengetahui sendiri gaya belajarnya dan gaya

belajar orang lain dalam lingkungannya akan meningkatkan efektivitasnya dalam

belajar. Marton dengan studi Phenomenograhic menemukan sekaligus

mengukuhkan suatu kesimpulan tentang hubungan konsep belajar individual

sebagai suatu usaha yang dilakukan individu untuk belajar, dan hasil usaha

indvidu untuk belajar. Keberadaan dan pengukuran hasil belajar dan prestasi

akademis.

Dari beberapa definisi yang di atas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar

adalah cara yang dipakai seseorang dalam proses belajar yang meliputi bagaimana

menangkap, mengatur, serta mengolah informasi yang diterima sehingga

pembelajaran menjadi efektif dan hasil belajar yang optimal.

2. Macam-macam Gaya Belajar

Menurut Rusma (2013:33) ada beberapa macam tipe gaya belajar yaitu

gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Walaupun

masing-masing siswa belajar dengan menggunakan ketiga gaya belajar ini,

kebanyakan siswa lebih cenderung pada salah satu diantara gaya belajar tersebut.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

12

a. Gaya Belajar Visual

Berdasarkan arti katanya, gaya belajar visual adalah gaya belajar

dengan cara melihat, mengamati, memandang, dan sejenisnya. Kekuatan

gaya belajar ini terletak pada indera penglihatan. Bagi orang yang

memiliki gaya ini, mata adalah alat yang paling peka untuk menangkap

setiap gejala atau stimulus (rangsangan) belajar. Gaya belajar ini

menjelaskan bahwa kita harus melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa

mempercayainya.

Orang dengan gaya belajar visual senang mengikuti ilustrasi,

membaca instruksi, mengamati gambar-gambar, meninjau kejadian secara

langsung, dan sebagainya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan

metode dan media belajar yang dominan mengaktifkan indera penglihatan

(mata). Orang yang suka dengan gaya belajar ini sangat peka dengan

warna, memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung reaktif

terhadap suara.

Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat

sehingga mata sangat memegang peranan penting. Gaya belajar secara

visual dilakukan seseorang untuk memperolah informasi seperti melihat

gambar, giagram, peta, poster, grafik, dan sebagainya. Bisa juga dengan

melihat data teks seperti tulisan dan huruf. Seorang yang bertipe visual,

akan cepat mempelajari bahan-bahan yang disajikan secara tertulis, bagan,

grafik, gambar. Pokoknya mudah mempelajari bahan pelajaran yang dapat

dilihat dengan alat penglihatannya. Sebaliknya merasa sulit belajar apabila

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

13

dihadapkan bahan-bahan bentuk suara, atau gerakan. Dari beberapa

pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang

menggunakan gaya belajar visual memperoleh informasi dengan

memanfaatkan alat indera mata. Orang dengan gaya belajar visual senang

mengikuti ilustrasi, membaca instruksi, mengamati gambar-gambar,

meninjau kejadian secara langsung, dan sebagainya.

b. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar dengan cara

mendengar. Orang dengan gaya belajar ini, lebih dominan dalam

menggunakan indera pendengaran untuk melakukan aktivitas belajar.

Dengan kata lain, ia mudah belajar, mudah menangkap stimulus atau

melalui alat indera pendengaran (telinga). Orang dengan gaya belajar

auditorial memiliki kekuatan pada kemampuannya untuk mendengar.

Oleh karena itu, mereka sangat mengandalkan telinganya untuk

mencapai kesuksesan belajar, misalnya dengan cara mendengar seperti

ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi. Selain itu, bisa juga

mendengarkan melalui nada (nyanyian/lagu).

Anak yang bertipe auditorial, mudah mempelajari bahan-bahan

yang disajikan dalam bentuk suara (ceramah), begitu guru menerangkan ia

cepat menangkap bahan pelajaran, disamping itu kata dari teman (diskusi)

atau suara radio/casette ia mudah menangkapnya. Pelajaran yang disajikan

dalam bentuk tulisan, perabaan, gerakan-gerakan ia mengalami kesulitan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

14

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang

menggunakan gaya belajar Auditorial memperoleh informasi dengan

memanfaatkan alat indera telinga. Untuk mencapai kesuksesan belajar,

orang yang menggunakan gaya belajar auditorial bisa belajar dengan cara

mendengar seperti ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi.

c. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara bergerak,

bekerja, dan menyentuh. Maksudnya ialah belajar dengan mengutamakan

indera perasa dan gerakan-gerakan fisik. Orang dengan gaya belajar ini

lebih mudah menangkap pelajaran apabila ia bergerak, meraba, atau

mengambil tindakan. Misalnya, ia baru memahami makna halus apabila

indera perasanya telah merasakan benda yang halus.

Individu yang bertipe ini, mudah mempelajari bahan yang berupa

tulisan-tulisan, gerakan-gerakan, dan sulit mempelajari bahan yang berupa

suara atau penglihatan. Selain itu, belajar secara kinestetik berhubungan

dengan praktik atau pengalaman belajar secara langsung. Dari pengertian

di atas dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang menggunakan gaya

belajar kinestetik memperoleh informasi dengan mengutamakan indera

perasa dan gerakan-gerakan fisik. Individu yang mempunyai gaya belajar

kinestetik mudah menangkap pelajaran apabila ia bergerak, meraba, atau

mengambil tindakan. Selain itu dengan praktik atau pengalaman belajar

secara langsung.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

15

3. Media Pembelajaran Penunjang Gaya Belajar

Media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu pendidik

dalam menunjang gaya belajar peserta didik sebagai berikut:

a. Media pembelajaran berbasis visual contohnya : video, film, grafik,

gambar, foto, lukisan, poster, bagan, slide, kartu.

b. Media pembelajaran berbasis auditorial contohnya : radio, lagu dan

cerita.

c. Media pembelajaran berbasis kinestetik contohnya : praktek, peragaan,

dan penemuan.

4. Prinsip Dasar Gaya Belajar yang Ideal

Prinsip dasar gaya belajar yang ideal yang digunakan ketika proses

pembelajaran sebagai berikut:

a. Pembelajaran melibatkan seluruh pikiran dan tubuh.

b. Pembelajaran berarti berkreasi bukan berkonsumsi.

c. Kerjasama membantu proses pembelajaran

d. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.

e. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan

balik.

f. Emosi positif sangat membantu pembelajaran.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

16

5. Karakteristik Gaya Belajar

Belajar dengan gaya visual berarti belajar dengan cara mengamati dan

menggambarkan. Visual berarti bahwa belajar dan harus menggunakan indra mata

yang melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca,

menggunakan media dan alat peraga. Auditorial atau audio, yaitu belajar dengan

berbicara dan mendengar. Belajar dengan gaya auditorial bermakna bahwa belajar

haruslah mendengarkan, menyimak, berbicara, memberikan pendapat, gagasan,

menanggapi dan beragumentasi. Kinestetik, belajar dengan bergerak dan berbuat.

Kinestetik bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktitivitas fisik). Belajar itu

haruslah mengalami dan melakukan. Gaya belajar ini menganggap bahwa

pembelajaran akan efektif dengan memperhatikan ketiga hal tersebut di atas.

Dengan kata lain manfaatkanlah potensi siswa yang telah dimilikinya dengan

melatih dan mengembangkannya.

Gaya belajar akan optimal jika ketiga gaya belajar yaitu audio, visual dan

kinestetik menjadikan peserta didik menjadi nyaman. merupakan tiga modalitas

yang dimiliki oleh setiap manusia. Ketiga modalitas itu akhirnya dikenal dengan

gaya belajar yang efektif. Gaya belajar mengkombinasi dari bagaimana seseorang

dapat menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar

model ini mementingkan pengalaman langsung yang menyenangkan bagi peserta

didik. Pengalaman secara langsung didapat dengan gaya belajar visual yaitu

dengan cara mengingat, belajar dengan mendengar (audio) serta belajar dengan

gerak dan emosi (kinesetik). Pemanfaatan dan pengembangan potensi siswa dalam

gaya belajar ini harus memperhatikan gaya belajar siswa.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

17

Bagi peserta didik visual, akan mudah belajar dengan menggunakan

bantuan media dua dimensi seperti grafik, gambar, video. Peserta didik auditorial,

akan lebih mudah belajar dengan menggunakan bantuan media pendengaran,

sesuatu yang di ucapkan, atau dengan menggunakan audio. Sedangkan peseta

didik kinestetik, akan mudah belajar sambil melakukan kegiatan tertentu,

misalnya eksperimen, bongkar pasang, membuat model, manipulasi bedan, dan

sebagainya yang berhubungan dengan system gerak.

6. Ciri-ciri dan kelemahan Peserta Didik Dengan Gaya Belajar

a. Ciri-ciri Orang Visual

1) Rapi dan teratur

2) Berbicara dengan cepat

3) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik

4) Teliti terhadap detail

5) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi

6) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam

pikiran mereka

7) Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar

8) Mengingat dengan asosiasi visual

9) Biasanya tidak terganggu oleh keributan

10) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika

ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginnya

11) Pembaca cepat dan tekun

12) Lebih suka membaca daripada dibacakan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

18

13) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap

waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah

atau proyek.

14) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat

15) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain

16) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak

17) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato

18) Lebih suka seni daripada music.

b. Kelemahan gaya belajar visual

1) Susah belajar dalam suasana yang ramai, ribut dan banyak gangguan.

2) Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau

grafik.

3) Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan

seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak

menarik atau justru jelek.

c. Ciri-ciri orang Auditorial

1) Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja

2) Mudah terganggu oleh keributan

3) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika

membaca

4) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

5) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna

suara

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

19

6) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita

7) Berbicara dalam irama yang terpola

8) Biasanya pembicara yang fasih

9) Lebih suka musik daripada seni

10) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang di diskusikan

daripada yang dilihat

11) Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar

12) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan

visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain

13) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

14) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

d. Kelemahan gaya belajar auditorial

1) Tidak membaca dengan baik (umunya membaca dengan pelan).

2) Susah mengingat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.

3) Susah untuk membuat karangan.

4) Susah diam dalam waktunya cukup lama.

5) Mudah terganggu dengan keributan.

e. Ciri-ciri orang kinestetik

1) Berbicara dengan perlahan

2) Menanggapi perhatian fisik

3) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka

4) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang

5) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

20

6) Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar

7) Belajar melalui menapulasi dan praktik

8) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

9) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca

10) Banyak menggunakan isyarat tubuh

11) Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama.

f. Kelemahan gaya belajar kinestetik

1) Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk

dalam waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat.

2) Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.

3) Jika membaca menggunakan jari telunjuk.

4) Kurang menguasai dalam bidang geografi.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Djamarah (2011:175) menyatakan bahwa “perubahan adalah hasil yang

telah dicapai dari proses belajar. Menurut Rohani (2011:205) hasil pembelajaran

adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari

penggunaan strategi pembelajaran. Penilaian hasil belajar bertujuan melihat

kemajuan hasil belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran

yang telah dipelajari dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

21

Menurut Slameto (2008:7) hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari

suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan

menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa. Menurut Arends (2011: 33)

mengemukakan bahwa ada tiga hasil belajar yang diperoleh pelajar yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, yaitu inkuiri

keterampilan memecahkan masalah, belajar model peraturan orang dewasa, dan

keterampilan belajar mandiri.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar digunakan

sebagai acuan atau patokan guru untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa

terhadap bahan ajar atau materi dengan melakukan evaluasi pada setiap akhir

proses pembelajaran dan untuk mengukur hasil belajar tersebut diperlukan tes.

2. Manfaat Hasil Belajar dalam Proses Pembelajaran

Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang

mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan dan pengajaran

dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik

merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang

ditempuhnya melalui program dan kegiatan-kegiatan yang dirancang dan

dilaksanakan oleh pendidik dalam pembelajaran tersebut memberi manfaat antara

lain:

a. Bagi siswa

Melalui penilaian, siswa dapat mengetahui sejauh mana telah

berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Apakah siswa

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

22

merasa puas atau tidak puas atas hasil yang diperolehnya. Bila hasilnya

memuaskan akan menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk

belajar lebih giat lagi, sementara bila hasil tidak memuaskan maka ia akan

berusaha agar penilaian berikutnya memperoleh hasil yang memuaskan.

b. Bagi orang tua

Memberi informasi kepada orang tua tentang tingkat keberhasilan

siswa dalam belajar dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau

memperluas pelajarannya.

c. Bagi guru

Dapat mengetahui siswa mana yang sudah berhak melanjutkan

pelajarannya dan siswa mana yang belum berhasil menguasai bahan. Guru

juga dapat mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi

siswa atau belum, apabila materi tepat maka diwaktu yang akan datang

tidak perlu diadakan perubahaan. Guru akan mengetahui metode yang

digunakan sudah tepat atau belum. Jika hasil yang diperoleh sebagian

besar hasil yang diperoleh siswa buruk maka metode yang digunakan

harus dipertimbangkan kembali dan kalau perlu diganti.

d. Bagi sekolah

Keberhasilan guru dan siswa melaksanakan pembelajaran akan

berdampak positif bagi sekolah, dengan demikian penilaian bagi sekolah

dapat mengetahui kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sesuai

dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cerminan kualitas

suatu sekolah. Untuk mengetahui tepat tidaknya kurikulum yang dipakai.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

23

Untuk dapat mengetahui kemajuan perkembangan penilaian dari tahun ke

tahun sehingga menjadi pedoman bagi sekolah untuk tindakan selanjutnya.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Munadi (2012:124) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal

1) Faktor fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,

tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani

dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam

menerima materi pelajaran.

2) Faktor psikologis

Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya

memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut

mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologi meliputi

intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan

daya nalar peserta didik.

b. Faktor eksternal

1) Faktor lingkungan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

24

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor

lingkungan ini meliputi lingkungan fisk dan lingkungan social.

Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar

pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan

sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran pada

pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang cukup

untuk bernafas lega.

2) Faktor instrumental

Faktor- faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk

tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor

instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.

4. Pengukuran Hasil Belajar

Menurut Suharsimi Arikunto dalam Pujianti (2011:10) dalam proses

belajar mengajar, khususnya untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik pada

umunya digunakan tes hasil belajar atau tes prestasi belajar istilah tes merupakan

alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui, atau mengukur sesuatu

dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Ditinjau

dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara menjawab, tes dapat dibedakan

menjadi dua yaitu:

a. Tes Tertulis

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

25

Yaitu tes dimana orang yang memberikan tes dalam mengajukan butir-

butir pertanyaan dilakukan secara tertulis dan jawabannya secara tertulis.

b. Tes Lisan

Yaitu tes dimana orang memberikan tes dalam mengajukan pertanyaan-

pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan dan memberi jawabannya

secara lisan pula.

D. Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar

Gaya belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang

diterapkan siswa sebagai usaha belajarnya dalam rangka mencapai prestasi yang

diinginkan. Penilaian baik buruknya usaha yang dilakukan akan tergambar dalam

bentuk prestasi. Usaha atau Gaya belajar seseorang akan terlihat dari hasil belajar

yang diperoleh oleh siswa tersebut. Sehingga hasil belajar yang baik juga

dipengaruhi oleh cara belajar yang baik pula, menurut Slameto (2003:73) banyak

siswa dan mahasiswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam belajar

karena tidak mengetahui gaya belajar yang efektif. Semakin baik siswa dalam

mengetahui cara belajar yang baik maka akan baik pula hasil belajarnya.

Dengan memiliki gaya belajar yang baik nanti akan terasa bahwa setiap

usaha belajar selalu memberikan hasil yang memuaskan. Dari penjelasan diatas

dapat disimpulkan secara teroritis bahwa ada hubungan gaya belajar terhadap

hasil belajar siswa.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

26

Secara umum, sudah banyak karya ilmiah yang membahas tentang gaya

belajar, akan tetapi belum ada karya ilmiah atau penelitian yang sama persis

dengan yang peneliti lakukan. Dalam konteks gaya belajar ini, peneliti nemukan

karya ilmiah peneliti terdahulu yang relefan dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti yang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian

No Nama

Peneliti

Judul Peneliti Persamaan Perbedaan

1. Happy Ayu

Agmila

Pengaruh Gaya

Belajar Terhadap

Motivasi Dan Hasil

Belajar Peserta Didik

Min Jati Pandansari

Ngunut Tulungagung

Dalam Belajar

Matematika Tahun

2015

Sama meneliti

tentang gaya

belajar.

Tujuan yang

ingin dicapai

sama yaitu

hasil belajar.

Subyek dan

lokasi penelitian

berbeda. Materi

pelajaran yang

diteliti berbeda.

Menambahkan

penelitian

terhadap

motivasi peserta

didik.

2.

Sawitri Dwi

Prastiti

Pengaruh Faktor

Preferensi Gaya

Belajar Terhadap

Prestasi Belajar

Mahasiswa

Akuntansi Tahun

2012

Sama meneliti

tentang gaya

belajar.

Materi

pelajaran

yang diteliti

sama.

Subyek dan

lokasi penelitian

berbeda.

Menambahkan

penelitian

terhadap

prestasi belajar.

Materi pelajaran

yang diteliti

berbeda

3. Asti Widya

Putri

Pengaruh Gaya

Belajar Siswa

(Visual, Kinestetik,

Dan Auditorial) Pada

Mata Pelajaran

Mengelola Peralatan

Kantor Terhadap

Hasil Belajar Tahun

2013

Sama meneliti

tentang gaya

belajar.

Tujuan yang

ingin dicapai

sama yaitu

hasil belajar.

Subyek dan

lokasi penelitian

berbeda. Materi

pelajaran yang

diteliti berbeda.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

27

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Happy Ayu Agmila Tahun 2015 ,

Hasil penelitiannya adalah adanya pengaruh gaya belajar terhadap motivasi

belajar dengan hasil 0,803, adanya pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar

dengan hasil 0,859, adanya pengaruh gaya belajar terhadap motivasi dan hasil

belajar 0,954. Jadi kesimpulannya dari hasil penelitian tersebut bahwa yang

mendominasi gaya belajar adalah motivasi dan hasil belajar. Dalam penelitian

yang dilakukan oleh Sawitri Dwi Prastiti Tahun 2012 terdapat pengaruh yang

positif Faktor Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi belajar Mahasiswa

Akuntansi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Asti Widya Putri Tahun 2013

Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran mengelola

peralatan kantor sebesar 68,1 %.

Meskipun sama-sama membahas tentang gaya belajar peserta didik ,

namun ketiga penelitian di atas memiliki fokus yang berbeda dengan penelitian

yang akan dilaksanakan kali ini. Letak perbedaannya pada variabel terikatnya.

Pada penelitian yang akan dilaksanakan lebih fokus pada Pengaruh Gaya Belajar

Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Ips di SMA N 3

Tapung.

F. Kerangka Berpikir

Dalam seluruh proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami

oleh peserta didik sebagai anak didik. Masing-masing peserta didik memiliki tipe

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

28

atau gaya belajar sendiri-sendiri. Kemampuan peserta didik dalam menangkap

materi dan pelajaran tergantung dari gaya belajarnya.

Banyak peserta didik yang hasil belajarnya tidak sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang diharapkan, karena disekolah kadang seorang pendidik tidak

memperhatikan gaya belajar peserta didiknya. Maka dari itu seorang pendidik

diharapkan dapat mengenali gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didiknya agar

dalam proses pembelajaran mereka bisa mudah memahami pelajaran yang

dijelaskan oleh pendidik, secara menyenangkan, dan bisa membuat mereka tidak

merasa malas untuk belajar, sehingga mempermudah pencapaian tujuan

pembelajaran. Dari penjelasan tersebut peneliti menjelaskan kerangka berfikir

sebagai berikut.

Bagan kerangka berfikir

rx1y

rx2y

Rx123y

rx3y

Keterangan bagan kerangka berpikir:

Gaya Belajar

Auditorial

X2

Gaya Belajar

Kinestetik

X3

Gaya Belajar

Visual

X1

Hasil

Belajar

Y

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

29

X1 : Gaya Belajar Visual

X2 : Gaya Belajar Auditorial

X3 : Gaya Belajar Kinestetik

Y : Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di

SMA N 3 Tapung

rx1y : Pengaruh Gaya Belajar Visual Terhadap Hasil Belajar

rx2y : Pengaruh Gaya Belajar Auditorial Terhadap Hasil Belajar

rx3y : Pengaruh Gaya Belajar Kinestetik Terhadap Hasil Belajar

Ry123 : Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik secara

bersama-sama Terhadap Hasil Belajar

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori yang dikembangkan di atas, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

Ha1 = Ada Pengaruh Gaya Belajar Visual Terhadap Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA N 3 Tapung

H01 = Tidak Ada Pengaruh Gaya Belajar Visual Terhadap Hasil Belajar Pada

Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA N 3 Tapung

Ha2 = Ada Pengaruh Gaya Belajar Auditorial Terhadap Hasil Belajar Pada

Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA N 3 Tapung

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

30

H02 = Tidak Ada Pengaruh Gaya Belajar Auditorial Terhadap Hasil Belajar

Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA N 3 Tapung

Ha3 = Ada Pengaruh Gaya Belajar Kinestetik Terhadap Hasil Belajar Pada

Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA N 3 Tapung

H03 = Tidak Ada Pengaruh Gaya Belajar Kinestetik Terhadap Hasil Belajar

Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA N 3 Tapung

Ha4 = Ada Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik Terhadap

Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA

N 3 Tapung

H04 = Tidak Ada Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik

Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI

IPS di SMA N 3 Tapung.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Definisi Belajarrepository.uir.ac.id/559/2/bab2.pdf10 B. Gaya Belajar 1. Pengertian Gaya Belajar Menurut Keefe ( dalam Ghufron dan Risnawita 2014:10)

31