bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/ahmad abu basil bab i.pdf2 2...

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan merupakan masalah klasik yang sudah tidak asing lagi bagi setiap individu. Kecemasan merupakan suatu reaksi yang normal bagi setiap individu, namun jika kecemasan yang dihadapi berlebihan dan individu tersebut tidak mampu meredam kecemasan yang dialaminya, maka kecemasan akan menjadikan seseorang tidak rasional dan menimbulkan ketakutan. Kecemasan dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dimana saja dengan atau tanpa alasan apapun seperti berbicara didepan umum, tekanan pekerjaan yang tinggi, menghadapi ujian, mengidap/mengalami penyakit kronis yang berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh, salah satunya adalah kecamasan terhadap penyakit cardiovaskuler. Situasi-situasi tersebut dapat memicu munculnya kecemasan bahkan rasa takut. Penyakit cardiovaskuler merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara maju dan berkembang. Penyakit ini dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu gangguan fungsi jantung, gangguan struktur jantung, infeksi dan non inflamasi, serta gangguan system vascular (Brunner & Suddarth, 2002). Penyakit cardiovaskuler masih menjadi penyakit yang menakutkan di seluruh dunia dan menjadi penyebab utama kematian di negara maju. Menurut World Health Organization (WHO) diperkirakan 17,3 juta orang meninggal 1 Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Upload: dinhdien

Post on 12-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecemasan merupakan masalah klasik yang sudah tidak asing lagi bagi

setiap individu. Kecemasan merupakan suatu reaksi yang normal bagi setiap

individu, namun jika kecemasan yang dihadapi berlebihan dan individu

tersebut tidak mampu meredam kecemasan yang dialaminya, maka kecemasan

akan menjadikan seseorang tidak rasional dan menimbulkan ketakutan.

Kecemasan dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dimana saja dengan

atau tanpa alasan apapun seperti berbicara didepan umum, tekanan pekerjaan

yang tinggi, menghadapi ujian, mengidap/mengalami penyakit kronis yang

berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh, salah satunya adalah kecamasan

terhadap penyakit cardiovaskuler. Situasi-situasi tersebut dapat memicu

munculnya kecemasan bahkan rasa takut.

Penyakit cardiovaskuler merupakan masalah kesehatan masyarakat di

negara maju dan berkembang. Penyakit ini dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu

gangguan fungsi jantung, gangguan struktur jantung, infeksi dan non inflamasi,

serta gangguan system vascular (Brunner & Suddarth, 2002).

Penyakit cardiovaskuler masih menjadi penyakit yang menakutkan di

seluruh dunia dan menjadi penyebab utama kematian di negara maju. Menurut

World Health Organization (WHO) diperkirakan 17,3 juta orang meninggal

1

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

2

2

akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian

akibat penyakit cardiovaskuler terjadi di negara berpenghasilan rendah dan

menengah, dan pada tahun 2030 diperkirakan lebih dari 23,3 juta orang akan

meninggal setiap tahun akibat penyakit cardiovaskuler.

Penyakit cardiovasculer di Australia masih menjadi penyebab kematian

utama, ditahun 2011 tercatat 45.600 kematian (31 % dari semua kematian)

disebabkan oleh penyakit ini. Penyakit cardiovaskuler membunuh seorang

warga Australia dalam setiap 12 menit (www.Heartfoundation.org.au,

Desember 2011).

Prevalensi penyakit cardiovaskuler di Indonesia dari tahun ke tahun

terus meningkat, angka kematian akibat penyakit jantung dan Penyakit Tidak

Menular (PTM) pada tahun 1995 sebesar 41,7% dan meningkat menjadi

59,5% pada tahun 2007. Sementara, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) kejadian tertinggi ada di Provinsi Aceh 12,6%, Sumatera Barat

11,3%, Gorontalo 11,0%, Sulawesi Tengah 9,4% dan Nusa Tenggara Timur

6,8 % (http://suar.okezone.com, 8 Februari 2012).

Penyakit Tidak Menular (PTM) di Provinsi Jawa Tengah dilaporkan

bahwa di 34 Kabupaten pada tahun 2012 mencapai 97,14%, jumlah ini

mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun PTM tertinggi

pada tahun 2012 adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari total

1.212.167 kasus yang dilaporkan sebesar 66,51% (806.208 kasus) adalah

penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

3

3

Penderita cardiovaskuler yang semakin memburuk keadaan penyakitnya

harus segera diatasi dan dibawa ke Rumah Sakit agar segera mendapatkan

pengobatan dan perawatan, jika penderita cardiovaskuler dalam keadaan kritis

dan membutuhkan perawatan dan pengawasan intensif maka harus segera

mendapatkan perawatan di Ruang Intensive Care Unit/ Intensive Coronary

Care Unit (ICU/ICCU). Salah satu masalah psikologis yang sering muncul

pada pasien gangguan cardiovaskuler adalah kecemasan, terlebih lagi jika

harus menjalani perawatan diruang ICCU, ruang ICCU kelihatan sangat

menakutkan bagi pasien karena dikelilingi oleh alat-alat yang terlihat asing,

seperti monitor yang mengeluarkan bunyi yang berulang-ulang. Dalam sebuah

penelitian yang dilakukan di Pakistan oleh Imtiaz Ahmad Dogar dkk

menyimpulkan bahwa penyakit cardiovaskuler merupakan penyebab utama

gangguan kecemasan (Borgeat & Suter, 1992 dalam Soesanto & Nurkholis

2008).

Kondisi medis pada umumnya seperti gangguan jantung dapat

menyebabkan timbulnya kecemasan, walaupun tanpa disertai oleh rasa kuatir

atau firasat/perasaan sesuatu yang menakutkan akan terjadi (Tomb, 2004).

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Soesanto dan Nurkholis

menyimpulkan bahwa penderita cardiovaskuler yang dirawat diruang ICCU

secara umum menunjukkan sebagian besar (76,9%) pasien mengalami

kecemasan dengan tingkat kecemasan bervariasi, baik ringan sampai berat

namun lebih didominasi pada kecemasan ringan (41,0%).

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

4

4

Kecemasan masih menjadi masalah utama dan perlu penanggulangan

segera, karena dapat merugikan berbagai hal, baik materil maupun non

materil. Berdasarkan data yang diperoleh, lebih dari 23 juta penduduk, kira-

kira satu dari empat individu di Amerika Serikat mengalami gangguan

kecemasan setiap tahunnya. Gangguan kecemasan menghabiskan 46,6 milyar

dolar Amerika Serikat pada tahun 1990 dalam biaya langsung dan tidak

langsung, hampir 1/3 dari total biaya kesehatan jiwa Amerika Serikat sebesar

148 milyar dolar. Penduduk yang mengalami gangguan panik menghabiskan

biaya besar untuk pelayanan kesehatan. Suatu survey menemukan bahwa

seorang pasien yang mengalami serangan panik rata-rata melakukan 7 kali

kunjungan medis dalam satu tahun. Kurang dari 25% penduduk yang

mengalami gangguan panik mencari bantuan karena mereka tidak menyadari

gejala fisik yang mereka alami.

Gangguan kecemasan pada umumnya adalah suatu kondisi penyebab

kegelisahan atau ketegangan yang menahun dan berlebihan, sering kali tidak

dipicu oleh factor-faktor provokatif apapun. Kebanyakan orang dengan

kondisi demkian senantiasa hidup dengan rasa takut akan mendapatkan

malapetaka serta khawatir terhadap sebagian besar aspek kehidupannya

seperti kesehatan, uang, keluarga pekerjaan dan sebagainya (Ramaiah, 2003).

Capernito dalam Kasmawati (2010:4) mengemukakan bahwa kecemasan

yang mungkin dialami pasien dapat dilihat dengan adanya perubahan-

perubahan fisik seperti: meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan,

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

5

5

gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab,

gelisah, mengajukan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, sering

berkemih.

Kecemasan yang berlarut-larut dan tidak terkendali dapat mendorong

terjadinya respon defensif sehingga menghambat mekanisme koping yang

adaptif. Sebaliknya dengan kecemasan yang terkendali, pasien dapat

mengembangkan konsep diri dengan baik, sehingga pasien kooperatif

terhadap tindakan perawatan. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi

yang akan membahayakan bagi pasien, sehingga tidak heran jika sering kali

pasien menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang

dialami. Kecemasan yang dialami biasanya terkait dengan kondisi pasien yang

lemah serta nyeri dada yang menyebabkan pasien gelisah (Effendy, 2005).

Tindakan keperawatan untuk menangani masalah kecemasan pasien

dapat berupa tindakan mandiri oleh perawat seperti tehnik relaksasi dan

distraksi (Potter, 2005). Salah satu teknik distraksi yang digunakan untuk

mengatasi kecemasan pada pasien adalah dengan murottal (mendengarkan

bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an), karena tehnik distraksi merupakan tindakan

untuk mengalihkan perhatian.

Terapi religi sebagai terapi non farmakologis terus dikembangkan, salah

satunya terapi murottal Al-Qur’an yang dapat mempercepat proses

penyembuhan, hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang telah

dilakukan Ahmad Al-Khadi, direktur utama Islamic Medicine Institute for

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

6

6

Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi

tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah Missuori AS, Ahmad Al-

Khadi melakukan presentasi tentang hasil penelitianya dengan tema

“Pengaruh Al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi”.

Hasil penelitian tersebut menunjukan hasil positif bahwa mendengarkan ayat

suci Al-Qur’an memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan

ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara

kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer

(http://www.quranhadis.com, 2012).

Terapi murottal Al-Qur’an sebagai terapi non farmakologis sebagai terapi

kecemasan diharapkan mampu menjadi alternative bagi profesi keperawatan

untuk berperan aktif dalam menjalankan tugas mandiri keperawatan guna

membantu proses penyembuhan pasien dari penyakitnya. Sebuah penelitian

yang dilakukan oleh Elisabeth dari Tilburg University Belanda

mengemukakan bahwa pada penderita penyakit cardiovaskuler yang

mengalami kecemasan akan memperburuk kondisi penyakit yang dideritanya.

Keberadaan gangguan kecemasan pada pasien sakit jantung dapat digunakan

untuk mengingatkan mereka yang menghadapi risiko sangat tinggi. Evaluasi

dan pengobatan kecemasan juga mungkin dipertimbangkan sebagai bagian

dari penanganan menyeluruh semua pasien Coronary Heart Disease (CHD)

(Balipost.com, 13 juli 2010). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ichiro

Kawachi dkk menyimpulkan bahwa ada hubungan kecemasan terhadap

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

7

7

buruknya penyakit jantung koroner fatal, khususnya, kematian jantung secara

tiba-tiba (Ichiro Kawachi et all, 1994).

ICU/ICCU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo adalah ruangan

perawatan intensive (total care) tersier yang merupakan unit pelayanan

tertinggi bagi pasien untuk mencegah terjadinya kecacatan, dimana semua

kegiatan dilakukan oleh seorang dokter ICCU yang berdedikasi, paramedis

yang terlatih serta bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam satu tim.

Daya tampung ruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo adalah 4

tempat tidur.

Selama bulan April–Juni 2013 rata-rata Bed Occupancy Rate (BOR) di

ruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo adalah 117,50% dengan

demikian apabila dibandingkan dengan standar nasional 75-85% maka

pemakaian tempat tidur yang tersedia di ruang ICCU RSUD Prof.

Dr. Margono Soekarjo pada bulan April–Juni 2013 sudah efesien. Sedangkan

rata-rata pasien yang menjalani perawatan di ruang ICCU RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo dalam 3 bulan terakhir (April-Juni 2013) adalah 37 orang.

Adapun jenis penyakit cardiovaskuler yang dialami pasien yang menjalani

perawatan diruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo antara lain,

Acute Transmural Myocardial Infarction of Arteri, Congestif Heart Failure

(CHF) atau Gagal Jantung Kongestif, dan Myocard Infark (MCI).

Hasil wawancara dengan perawat yang bertugas di ruang tersebut,

perawat tersebut mengatakan bahwa sebagian besar pasien yang dirawat di

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

8

8

ruang ICCU mengalami kecemasan dengan tingkatan yang bervariasi (ringan,

sedang, berat, panik) baik yang diungkapkan pasien secara verbal maupun

nonverbal.

Berdasarkan data dan permasalahan tingkat kecemasan pada pasien yang

dirawat diruang tersebut, salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah

dengan memberikan terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Maka pada

penelitian ini peneliti ingin menggunakan terapi nonfarmakologis yaitu terapi

murottal Al-Qur’an dengan frekuensi 7-14 Hertz selama 15 menit untuk

mengurangi tingkat kecemasan yang dialami pasien diruang ICCU untuk

membantu proses penyembuhan pasien.

B. Rumusan Masalah

a. Identifiksi

Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu panjang

dan sebagian besar tergantung pada seluruh pengalaman hidup seseorang.

Peristiwa-peristiwa atau situasi-situasi khusus dapat mempercepat

munculnya kecemasan tetapi hanya setelah terbentuk pola dasar yang

menunjukkan reaksi-reksi cemas pada pengalam hidup seseorang

(Ramaiah, 2003).

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa rata-rata jumlah pasien yang

menjalani perawatan diruang ICCU berjumlah 37 orang dan sebagian

besar pasien mengalami gangguan kecemasan,baik kecemasan ringan,

sedang, berat hingga berat sekali, Untuk itu peneliti ingin mengetahui

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

9

9

seberapa besar pengaruh terapi murottal Al-Qur’an sebagai terapi

nonfarmakologis terhadap penurunan tingkat kecemasan yang di alami

pasien selama di rawat di ruang ICCU.

b. Pertanyaan Penelitian

Apakah ada pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan

tingkat kecemasan pada pasien yang di rawat di ruang ICCU?

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi

murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien

yang dirawat diruang ICCU RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto.

b. Tujuan Khusus

a) Mengetahui tingkat kecemasan pasien yang dirawat diruang ICCU

sebelum diberikan terapi murottal Al-Qur’an.

b) Mengetahui tingkat kecemasan pasien yang dirawat diruang ICCU

sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an.

c) Membandingkan tingkat kecemasan pasien yang dirawat diruang

ICCU sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal Al-Qur’an.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat praktis

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

10

10

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi

dan pertimbangan bagi instansi kesehatan dalam menentukan kebijakan

yang berhubungan dengan terapi nonfarmakologis untuk penurunan

tingkat kecemasan pasien yang dirawat di Rumah Sakit.

b. Manfaat keilmuan

a) Bermanfaat bagi ilmu keperawatan sebagai evident best practice

khususnya bidang keperawatan kritis guna menanggulangi

kecemasan yang sering di alami pasien saat dirawat di rumah sakit

terutama di rung ICU/ICCU.

b) Memeberikan wawasan yang baru mengenai tehnik untuk

menurunkan tingkat kecemasan yang di alami pasien saat di rawat

dirumah sakit terutama pasien yang dirawat diruang ICCU.

c) Hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu

pengetahuan dan sebagai bahan bacaan dan sumber informasi bagi

peneliti selanjutnya.

c. Manfaat bagi pasien/keluarga

Mengurangi dan menghilangkan dampak kecemasan yang dialami pasien

selama menghadapi penyakitnya saat dirawat diruang ICCU dan

mempercepat proses penyembuhan pasien. Begitu juga bagi kelurga

pasien yang mengharapkan kesembuhan pasien.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

11

11

d. Manfaat bagi peneliti

Merupakan suatu pengalaman berharga bagi peneliti dalam memperluas

wawasan keilmuan, khususnya mengenai terapi murottal Al-Qur’an

sebagai terapi nonfarmkolagis untuk menurunkan tingkat kecemasan yang

dialami pasien saat menjalani perawatan di Rumah Sakit.

E. Penelitian Terkait

a. Penelitian yang dilakukan oleh Faradisi pada tahun 2012 dengan

judul“Efektivitas terapi murottal dan terapi music klasik terhadap

penurunan tingkat kecemasan pasien praa operasi di pekalongan “ .

Jenis penelitian quasi eksperiment, tipe pre test and post test design.

Sample penelitian adalah pasien fraktur ekstremitas di RSI

Muhammadiyah Pekajangan. Tehnik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling. Tehnik pengambilan data dengan

cara observasi dan wawancara. Analisa data menggunakan uji t-

dependent (paired sample t test). Uji beda tingkat kecemasan dengan

terapi musik diperoleh nilai t hitung sebesar 8,887 (p = 0,000 < 0,05).

Artinya pemberian terapi musik efektif menurunkan tingkat

kecemasan pasien. Uji beda tingkat kecemasan dengan terapi murotal

diperoleh nilai t hitung sebesar 10,920 (p = 0,000 < 0,05), artinya

pemberian terapi murotal efektif menurunkan tingkat kecemasan

pasien. Uji beda tingkat kecemasan dengan terapi musik dan murotal

diperoleh nilai t hitung sebesar 2,946 (p = 0,000 < 0,05), artinya

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

12

12

pemberian terapi murotal lebih efektif menurunkan tingkat kecemasan

pasien dibandingkan dengan terapi musik.

b. Penelitian mengenai terapi murottal Al Qur’an juga pernah dilakukan

oleh Novianti tahun 2013. Efektivitas mendengarkan bacaan al qur’an

terhadap skor kecemasan pada lansia di shelter dongkelsari wukirsari

cangkringan sleman Yogyakarta.

Metode penelitian ini adalah Quasy experimental dengan pendekatan

Pre-Post Test Design with Control Group. Responden berjumlah 37

orang lansia yang telah memenuhi kriteria subyek penelitian yang

dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 19 orang dan

kelompok kontrol 18 orang. Alat ukur penelitian ini menggunakan

Hamilton Rating Scale for Anxiety dan analisa data menggunakan uji

paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian dengan uji paired

t-test menunjukkan nilai signifikansi 0,005 (p<0,05) dan independent t

test sebesar 0,002 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa

mendengarkan bacaan Al-Qur’an efektif dalam menurunkan skor

kecemasan pada lansia.

c. Penelitian yang lain nya juga dilakukan Siswantinah pada bulan Maret

2011 yang berjudul “ pengaruh terapi murottal terhadap kecemasan

pasien gagal ginjal kronik yang dilakukan tindakan Hemodialisa di

RSUD Keraton Kabupaten Pekalongan”. Penelitian menggunakan

metode quasi experiment tanpa randomisasi. Sampel penelitian adalah

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

13

13

pasien gagal ginjal kronik berjumlah 30 orang dengan menggunakan

tehnik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.

Analisa data dengan uji Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon diperoleh value

sebesar 0,001 berarti ada pengaruh yang signifikan terapi murrotal

terhadap kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang dilakukan

tindakan hemodialisa.

d. Penelitian terkait juga pernah dilakukan oleh Mir Bagher AjorPaz N

dan N Ranjbar pada tahun 2012 di Iran yang berjudul “Effects of

Recitation of Holy Quran on Anxiety of Women before Cesarean

Section: A Randomize Clinical Trial”. Methode dalam penelitian ini

quasi eksperimental, dengan sample 80 orang wanita operasi caesar

dipilih secara acak yang sesuai karakteristik dan dibagi menjadi dua

kelompok: kelompok kontrol ( 30 anggota ) dan kelompok eksperimen

( 50 anggota ) . Instrumen pengumpulan data adalah angket dua bagian

termasuk karakteristik demografis, dan persediaan kecemasan. Tingkat

kecemasan untuk kedua kelompok dievaluasi sebelum caesar, Data

dianalisis dengan menggunakan Chi Square, satu sampel &

dipasangkan T -test, dan Pvalue dari 0 < 0,05. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tingkat kecemasan menurun pada kelompok

eksperimen setelah intervensi ( P = 0,0001 ), tetapi tidak pada

kelompok kontrol ( P = 0,98 ) Perbandingan dari kedua kelompok

menunjukkan perbedaan yang signifikan setelah intervensi ( P = 0,002

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/4923/2/Ahmad Abu BasiL BAB I.pdf2 2 akibat penyakit cardiovaskuler pada tahun 2008, lebih dari 80% kematian akibat penyakit

14

14

) Kesimpulan :Menurut hasil penelitian ini bahwa irama Al-Qur’an

dapat digunakan sebagai musik diagnostik dan aspek kesaktian, dan

sebagai metode non obat untuk mengurangi kecemasan sebelum

wanita sesar .

e. Penelitian yang dilakukan oleh Sadeghi tahun 2011 di Sabzevar Iran

dengan judul “Voice of Quran and health: A review of performed

studies in Iran”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menyelidiki

dan menganalisis mengenai irama Al-Qur’an dan domain kesehatan di

Iran. Kesimpulan dari penelitian tersebut didapatkan hasil yang

berharga dari pengaruh irama Al-Qur’an terutama di bidang kesehatan

mental dan kebersihan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Dokter,

perawat dan sosiolog, di samping menggunakan metode psikologis

dan obat-obatan, dapat juga menggunakan kata inspirasi roh wahyu

untuk mengurangi masalah pasien mereka dan meminta klien untuk

memasukkan perilaku agama seperti membaca Al-Qur’an dalam

jadwal hidup mereka untuk mengurangi stres dan kekhawatiran

(kecemasan) mereka.

Pengaruh Terapi Murottal..., Ahmad Abu Basil, Keperawatan S1 UMP, 2014