(bisinosis) penyakit akibat kerja

7/17/2019 (BISINOSIS) Penyakit Akibat Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/bisinosis-penyakit-akibat-kerja 1/16

Penyakit akibat kerja

( bisinosis)

Nia.Roswita.Batmomolin

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida

Wacana(UKRIDA)

Jalan Aruna Utara No ! " Jakarta Barat ##$%&

Nia'lackswit*a+oo.com

,-NDAU/UAN

,a0aran deu di lin1kun1an kera da0at menimulkan era1ai 0en*akit 0aru kera*an1

men1akiatkan 1an11uan 2un1si 0aru dan kecacatan. 3eski0un an1ka keadiann*a tam0ak

lei+ kecil diandin1kan den1an 0en*akit40en*akit utama 0en*ea cacat *an1 lain5terda0at

ukti a+wa 0en*akit ini men1enai cuku0 an*ak oran15 k+ususn*a di ne1ara4ne1ara *an1

sedan1 1iat men1eman1kan industri.,enilain dam0ak 0a0aran deu 0ada manusia 0erlu

di0ertiman1kan se0erti sumer 0a0aran6 enis 0arik5 laman*a 0a0aran5 0a0aran dari

sumer *an1 lain5 0ola aktivitas se+ari4+ari serta 0enilaian ter+ada0 2aktor42aktor 0en*erta

*an1 0otensial er0en1aru+ misaln*a umur5 1ender5 etnis5 keiasaan merokok dan 2aktor

aler1en.,arik tekstil *an1 memakai ka0as sea1ai a+an dasar memeri risiko 0a0aran

deuka0as 0ada saluran na2as 0ekera. 7ala+ satu a+a*a kese+atan *an1 ditimulkan ole+

karena 0en1+isa0an deu ka0as5 +em0 atau 2la8 sea1ai a+an dasar tekstil adala+ Bisinosis

,en*akit Bisinosis adala+ 0en*akit 0neumoconiosis *an1 diseakan ole+ 0encemaran deu

atau serat ka0as di udara *an1 kemudian ter+isa0 ke dalam 0aru40aru. Deu ka0as atau serat

ka0as ini an*ak dium0ai 0ada 0arik 0emintalan ka0as5 0arik tekstil5 0erusa+aan dan

0er1udan1an ka0as serta 0arik atau ekera lain *an1 men11unakan ka0as atau tekstil9

se0erti tem0at 0emuatan kasur5 0emuatan ok kursi dan lain sea1ain*a.

3asa inkuasi 0en*akit isinosis cuku0 lama5 *aitu sekitar : ta+un. ;anda4tanda awal

0en*akit isinosis ini eru0a sesak na0as5 terasa erat 0ada dada5 terutama 0ada +ari 7enin

1 | P a g e

mailto:[email protected]

mailto:[email protected]



(*aitu +ari awal kera 0ada setia0 min11u). 7ecara 0sikis setia0 +ari 7enin ekera *an1

menderita 0en*akit isinosis merasakan ean erat 0ada dada serta sesak na2as.

,-3BAA7AN

7kenario D <

7eoran1 0ekera 0arik =armen men1elu+ timul rasa erat di dada atau na0as 0endek

disertai u1a demam dan n*eri otot 0ada setia0 +ari 0ertama kemali ekera dari setia0 +ari

liur 0anan1 ( +ari ra*a Idul Fitri) atau0un se+ais linu satu dan min11u.

,a0aran deu di lin1kun1an kera da0at menimulkan era1ai 0en*akit 0aru kera *an1

men1akiatkan 1an11uan 2un1si 0aru dan kecacatan. 3eski0un an1ka keadiann*a tam0ak

lei+ kecil diandin1kan den1an 0en*akit40en*akit utama 0en*ea cacat *an1 lain5terda0at

ukti a+wa 0en*akit ini men1enai cuku0 an*ak oran15 k+ususn*a di ne1ara4ne1ara *an1

sedan1 1iat men1eman1kan industri#5>.

,enilain dam0ak 0a0aran deu 0ada manusia 0erlu di0ertiman1kan se0erti sumer 0a0aran6

enis 0arik5 laman*a 0a0aran5 0a0aran dari sumer *an1 lain5 0ola aktivitas se+ari4+ari serta

0enilaian ter+ada0 2aktor42aktor 0en*erta *an1 0otensial er0en1aru+ misaln*a umur5 1ender5

etnis5 keiasaan merokok dan 2aktor aler1en#5>.

,arik tekstil *an1 memakai ka0as sea1ai a+an dasar memeri risiko 0a0aran deuka0as

0ada saluran na2as 0ekera. 7ala+ satu a+a*a kese+atan *an1 ditimulkan ole+ karena

0en1+isa0an deu ka0as5 +em0 atau 2la8sea1ai a+an dasar tekstil adala+ Bisinosis#5?.

2 | P a g e



,ada kasus ini 0erlu dilakukan indeti2ikasi 0en*akit akiat kera den1an cara 0endekatan

klinis secara individu den1an men11unakan

A. 7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI :

1. DIAGNOSIS KLINIS :

Anamnesis Riwa*at 0enderita san1at 0entin1 dalam mem0erkirakan lin1kun1an atau

0ekeraan sea1ai 2aktor *an1 menimulkan 0a0aran 0ada 0enderita. @an1 0erlu

ditan*akan adala+ riwa*at 0en*akit sekaran15 riwa*at 0en*akit terda+ulu *an1 0erna+

dideritai ole+ 0asien5 dan riwa*at 0en*akit keluar1a. Ju1a ditan*akan riwa*at 0en*akit

sekaran1 *an1 men1ara+ ke0ada suda+ era0a lama ekera sekaran15 serta riwa*at

0ekeraan seelumn*a. ,ertan*aan ke0ada 0ekeraan40ekeraan s0esi2ik5 termasuk

kontaminasi a+an4a+an s0esi2ik5 0en11unaan alat4alat 0roteksi 0erna2asan5 esar dan

ventilasi ruan1an kera5 adan*a 0ekera40ekera lain *an1 mem0un*ai kelu+an *an1 sama.

,ertan*aan u1a men1ara+ ke0ada alat dan a+an kera *an1 di1unakan5 0roses kera *an1

dialankan5 aran1 *an1 di0roduksi6 di+asilkan5 waktu ekera dalam se+ari5 +uun1an

1eala den1an waktu kera5 dan kemun1kinan 0aanan *an1 dialami?5!. ,erlu u1a

ditan*akan kemun1kinan terkena 0a0aran at toksik di tem0at lain5 misaln*a men1enai

+oi dan lin1kun1an di ruma+. Kontak dalam waktu sin1kat *an1 0otensial toksik u1a

0erlu di0ertiman1kan.

Riwa*at medis6 0ekeraan da0at di1unakan untuk di0erkirakan waktu antara 0a0aran dan

timuln*a awitan 1eala5 den1an demikian da0at dinilai eratn*a 0en*akit.

Untuk kelu+an sesak na0as 0asien5 ditan*akan sesuai den1an kriteria sesak na2as menurut

American ;+oracic 7ociet* (A;7) ! < (& )tidak ada ;idak ada sesak na2as kecuali e8ercise

erat (# ) rin1an Rasa na2as 0endek ila eralan ce0at mendatar atau mendaki (?) sedan1

Beralan lei+ lamat diandin1kan oran1 lain sama umur karena sesak atau +arus

er+enti untuk erna2as saat eralanmendatar (> )erat Ber+enti untuk erna2as setela+

eralan #&& meter6eera0amenit5 eralan mendatar ($ )7an1at erat ;erlalu sesak untuk

keluar ruma+5 sesak saat men1enakan ataumele0askan 0akaian.

3 | P a g e



2. PAJANAN YANG DIALAMI

Deu or1anik (ka0as)Deu or1anik da0at men*eakan 0en*akit 0erna2asan5 antaran*a

isinosis. Ini karena ke0ekaan dari saluran na2as a1ian awa+ terutama alveoli ter+ada0

deu menin1kat. Ke0ekaan inila+ *an1 men1akiatkan 0en*em0itan saluran na2as5

+in11a da0at men1+amat aliran udara *an1 keluar masuk 0aru dan akiatn*a sesak

na0as. Ban*ak enis deu or1anik di+asilkan ole+ industri tekstil mulai dari 0roses awal

*akni 0emuatan ii ka0as sam0ai 0enenunan. 3asa atau waktu untuk timuln*a

0en*akit ini cuku0 lama5 den1an waktu *an1 ter0endek adala+ : ta+un!.

=eala k+as *an1 muncul dari 0en*akit ini adala+ merasa erat di dada atau sesak.

Berdasarkan 0enelitian5 an1ka kesakitan isa menca0ai !& dan an1ka tertin11i teradi

0ada mereka *an1 ekera di a1ian 0emintalan. 7ecara 2isik5 0encemar udara da0at

di1olon1kan dua5 *aitu 1olon1an 1as dan va0our serta aerosol. Deu (0articulate)

termasuk kate1ori aerosol dia1i menadi dua5 *aitu 0adat (solid) dan cair (liCuid). Deu

terdiri atas 0artikel 0adat da0at diedakan la1i menadi ti1a macam5 *akni dust5 2umes5

dan smoke. Dust meru0akan 0artikel 0adat *an1 di+asilkan den1an 0roses 1rindlin15

lastin15 drillin15 dan 0uveirin15 erukuran mulai dari su mikrosko0ik sam0ai *an1

esar. @an1 era+a*a adala+ ukuran *an1 ias ter+isa0 kedalam sistem 0erna2asan5

umumn*a lei+ kecil dari #&& mikron?.

,arik tekstil dalam +al ini men1eluarkan a+an 0encemar deu. Bila er+ada0an den1an

a+an 0encemar deu (entuk 0artikel) maka *an1 0erlu dievaluasi adala+ kom0osisi

kimiawi dari deu terseut9 tentan1 ukuran aerodinamik 0artikel deu terseut5 karena +al

ini er+uun1an den1an de0osisi di dalam saluran na2as9 serta kadar dari deu terseut5

+al ini er+uun1an den1an Nilai Aman1 Batas (NBA).4 7u+u " ,eneran1an 4 dan

;in1kat keisin1an.

4 | P a g e



3. HUBUNGAN PAJANAN DENGAN PENYAKIT

,artikel deu da0at menimulkan 0en*akit atau tidak er1antun1 ke0ada$4!5

4 Ukuran par!k"# $"%u. Bila 0artikel deu *an1 masuk ke dalam 0aru erukuran

diameter ?4#&mikron5 ia akan terta+an dan melekat 0ada dindin1 saluran 0erna2asan

a1ian atas.7edan1 *an1 erukuran >4: mikron akan masuk lei+ dalam dan

tertimun 0adasaluran na2as a1ian ten1a+. ,artikel deu *an1 erukuran #4> mikron

akan masuk lei+ dalam la1i sam0ai ke alveoli dan men1eda0. 7edan1kan *an1

ukurann*a lei+kecil dari # mikron5 tidak men1enda0 di alveoli karena teramat rin1an

dan 0en1aru+adan*a 0eredaran udara.

4 D!&r!%u&! $ar! par!k"# $"%u 'an( "r!n)a#a&!. Kadar dan laman*a 0a0aranBiasan*a di0erlukan kadar *an1 tin11i untuk da0at men1ala+kan kera eskalator silia

den1an waktu 0a0aran *an1 lama. ,ada isinosis5 memerlukan waktu 0a0aran selama

: ta+un.

4 S!*a $"%u Ba+an4a+an tertentu terutama deu or1anik se0erti serat ka0as da0at

menimulkan isinosis.

4 K"r"nanan !n$!+!$u al ini sulit di0erkirakan karena individu *an1 ereda

den1an 0a0aran *an1sama akan menimulkan rekasi *an1 ereda. Di0erkirakan

dalam 0a0aran ter+ada0 a+an kimia dan deu da0at merusak e0itelium saluran na2as5

sensitasi rese0tor sensoris se+in11a da0at menin1katkan re2leks ronkokonstriksi.

4 ,emersi+an 0artikel deu ;erda0at dua mekanisme 0emersi+an 0artikel deu5 *aitu

mukosiliaris dan 0en1aliran limo0atik. -2isiensi mekanisme ini ervariasi tia0

individu. ,emersi+an 0artikel ter1antun1 dari mana 0artikel terseut dide0ositkan.

,artikel *an1 tertin11al di atas mukus siliaris e0itelium5 sistem silia akan mendoron1

0artikel terseut ke2arin15 kemudian akan ditelan atau diatukkan keluar ersama

mukus. ,artikel *an1 tertimun 0ada daera+ distal5 0ada saluran na2as *an1 tidak

men1andun1 silia diersi+kan lei+ lamat5 0artikel ini akan di2a1ositir ole+

makro2a1 kemudian diawa ke saluran na2as *an1 dila0isis e0itel ersilia se+in11a

ikut teran1 melalui mukus. 7ea1ian 0artikel akan tertin11al di 0arenkim 0aru atau

diawa ole+ makro2a1 melalui sistem lim2atik.;anda4tanda awal 0en*akit isinosis ini

eru0a sesak na0as5 terasa erat 0ada dada5 terutama 0ada +ari 7enin (*aitu +ari awal

kera 0ada setia0 min11u). 7ecara 0sikis setia0 +ari 7enin ekera *an1 menderita

5 | P a g e



0en*akit isinosis merasakan ean erat 0ada dada serta sesak na2as. Reaksi aler1i

akiat adan*a ka0as *an1 masuk kedalam saluran 0erna0asan u1a meru0akan 1eala

awal isinosis. ,ada isinosis *an1suda+ lanut atau erat5 0en*akit terseut iasan*a

u1a diikuti den1an 0en*akit ronc+itis kronis dan mun1kin u1a disertai den1an

em0+*sema$4!.

3enurut W5 deraat isinosis dia1i ?5 *aitu<

4 Deraat B#< rasa tertekan di dada dan atau sesak na0as 0ada +ari 0ertama kemali

ekera

4 Deraat B?< rasa tertekan di dada dan atau sesak na0as 0ada +ari 0ertamakemali

ekera dan 0ada +ari4+ari ekera selanutn*a. Deraat issinosis *an1 ditentukan dari

ka0asitas ventilasi serta kuesioner standarn*a

4 Deraat &< tidak ada issinosis

4 Deraat E< kadan14kadan1 rasa dada tertekan atau sesak na0as 0ada tia0 +ari 0ertamamin11u ekera

4 Deraat #< rasa dada tertekan atau sesak na0as 0ada tia0 +ari 0ertama min11u kera.

4 Deraat ?< rasa erat di dada dan sukar erna0as tidak +an*a 0ada +ari 0ertama

ekera5 teta0i u1a 0ada +ari lain min11u kera.

4 Deraat >< 1eala se0erti deraat ? ditama+ erkuran1n*a toleransi ter+ada0 aktivitas

secara meneta0 dan atau 0en1uran1an ka0asitas ventilasi.

,. PAJANAN YANG DIALAMI -UKUP BESA

Bisinosis adala+ 0en*akit ter1olon1 0neumoconiosis *an1 0en*ean*a terutama deu

ka0as ke0ada 0ekera40ekera dalam industri te8til. ,en*akit ini terutama ertalian erat

6 | P a g e



den1an 0ekeraan lowin1 dan cardin1. ta0i terda0at 0ula 0ada 0ekeraan40ekeraan

lainn*a. a+kan dari 0ermulaan 0roses (0emuan1an ii ka0as) sam0ai ke0ada 0roses

ak+ir (0enenunan). 3asa inkuasi rata4rata ter0endek adala+ : ta+un a1i 0ara 0ekera

0ada lowin1 dan cardin1. Ba1i 0ekera lainn*a lei+ dari waktu : ta+un$.

,aanan4 0aanan *an1 dialami ole+ 0ekera itu sendiri adala+ <

4 ,ekera 0ada %#/0!n( $an ar$!n(. Ba1i 0ekera lainn*a lei+ dari waktu : ta+un.

;idak +an*a dari 0roses kera si 0asien sendiri.

4 #!n(kun(an k"ra *an1 er+uun1an den1an deu ditama+ sistem ventilasi *an1

tidak e2isien men*eakan 0asien men1alami isinosis.

4 #!%a) kapa& *an1 erteran1an (2l*in1 waste) dan erserakan di ruan1an 0arik

mau0un di luar 0arik.

4 San!a&! ter+ada0 2asilitas di 0arik se0erti kamar mandi5 tem0at 1anti 0akaian5 dan

ruan1 transit 0ekera +arus di0er+atikan. 7ala+ satu a1ian *an1 0entin1 0ada sanitasi

lin1kun1an kera adala+ ketataruma+tan11aan.

4 Su)u lin1kun1an kera 0acta lokasi 0en*im0anan a+an aku I(ill store) +in11a

0roses 0emintalan ka0as menadi enan1 (2inis+in1) melei+i aman1

atasken*amanan ekera ?#4>& G.

4 P"n"ran(an 0acta setia0 tem0at 0emrosesan 0emintalan ka0as umum*a masi+

kuran1 dari *an1 dis*aratkan (#&& lu8) untuk 0eneran1an *an1 cuku0 a1ar 0ekera

da0at memedakan aran14aran1 kecil secara se0intas.

4 T!n(ka k"%!&!n(an *an1 melei+i aman1 atas 0enden1aran (H: dB) terda0at

0ada mesin s0eed. s0innin1 dan 2inis+in1.

4 ,ada 0roses 0emintalan5 lima+ deu ka0as (2l*in1 waste) 0alin1 an*ak dida0at 0ada

0roses lowin1. cardin1 dan s0innin1. /ima+ aktual 0ada 0ekeraan lowin1 .

4. PEAN 5AKTO INDI6IDU

7tatus kese+atan*a 0asien sendiri a0aka+ ia memiliki riwa*at aler1i atau tidak5 dalam

keluar1an*a ada tidak aler1i kemudian status kese+atan mental 0asien sendiri dan

keiasaan olara1a iasa dilakukan atau tidak serta +i1iene 0eroran1an dari 0asien ini $.

. 5AKTO LAIN DILUA PEKEJAAN

7 | P a g e



oi 0ekera *an1 er+uun1an den1an deu. Keiasaan merokok ditama+ 0a0aran

ter+ada0 deu menin1katkan risiko isinosis. ,asien mun1kin ter0aan deu di ruma+

karena tidak mem0un*ai sistem ventilasi *an1 a1us serta +*1iene *an1 uruk

,ekeraan samilan 0asien *an1 terkait den1an deu atau asa0 kotoran:.

7. DIAGNOSIS OKUPASI

,asien den1an kelu+an rasa erat didada atau na0as 0endek *an1 disertai demam dan

n*eri otot 0ada setia0 +ari 0ertama liur didia1nosis menderita isinosis *an1

meru0akan 0en*akit akiat kera$.

B. DEAJAT KEPAAHAN PENYAKIT

3enurut W5 deraat isinosis dia1i ?5 *aitu!<

4 Deraat B#< rasa tertekan di dada dan atau sesak na0as 0ada +ari 0ertama kemali

ekera

4 Deraat B?< rasa tertekan di dada dan atau sesak na0as 0ada +ari 0ertamakemali

ekera dan 0ada +ari4+ari ekera selanutn*a. Deraat issinosis *an1 ditentukan dari

ka0asitas ventilasi serta kuesioner standarn*a

4 Deraat &< tidak ada issinosis

4 Deraat E< kadan14kadan1 rasa dada tertekan atau sesak na0as 0ada tia0 +ari

0ertamamin11u ekera4 Deraat #< rasa dada tertekan atau sesak na0as 0ada tia0 +ari 0ertama min11u kera.

4 Deraat ?< rasa erat di dada dan sukar erna0as tidak +an*a 0ada +ari 0ertama

ekera5 teta0i u1a 0ada +ari lain min11u kera.

4 Deraat >< 1eala se0erti deraat ? ditama+ erkuran1n*a toleransi ter+ada0 aktivitas

secara meneta0 dan atau 0en1uran1an ka0asitas ventilasi.

8 | P a g e



-. DIAGNOSIS BANDING

1.B!&!n/&!&

=amar #.#.0en*akit akiat kera isinosis

7umer< +tt0<66www.smallcra.com6kese+atan6:?&4:4macam40en*akit4akiat40encemaran40artikel4deu4di4udara

Bisinosis adala+ 0en*akit 0aru akiat kera *an1 0en*ean*a +iru0an deu ka0as5 rami5 dan

sisal. le+ karena 0enemuan 1eala inila+ maka timul istila+ demam senin 0a1i atau

3onda* mornin1 2ever. Istila+ *ssinosis dikemukakan ole+ seoran1 dokter erkean1saan

0rancis *an1 ernama ,roust dan istila+ ini diamil dari a+asa *unani *an1 erarti linan atau

rami +alus. Karakteristik untuk 0en*akit isinosis adala+ adan*a rasa +ari 7enin atau sindrom

+ari 7enin (3onda* 2eelin1s atau 3onda* s*ndrome) 0ada isinosis tin1kat dini (#6? dan

9 | P a g e



#)5 *aitu kelu+an erat di dada dan 0endek na2as 0ada +ari4+ari senin (+ari 0ertama sesuda+

tidak ekera ? +ari 7atu dan 3in11u)5 teta0i kelu+an terseut tidak dirasakan 0ada +ari4+ari

lainn*a. ;entu saa5 se0erti *an1 tela+ diseutkan a+wa kelu+an ini tidak semata4mata 0ada

+ari senin teta0i 0ada +ari dimana 0ekera masuk kemali ke tem0at kera setela+ liur

eera0a +ari$4!.

Faktor42aktor *an1 da0at mem0en1aru+i erat atau rin1ann*a 1rade isinosis ditentukan ole+<

#. laman*a ekera di industri tekstil.

?. level dari 0a0aran deu

=eala klinis < ;anda4tanda awal 0en*akit isinosis ini eru0a

8 sesak na0as5 terasa erat 0ada dada5 terutama 0ada +ari 7enin (*aitu +ari awal kera

0ada setia0 min11u)..

8 Demam

8 N*eri otot

=amaran isinosis ereda den1an asma5 dimana 0ada asma terda0at reaksi ce0at antara #&

" >& menit setela+ ter0aan 0rotein anti1en untuk menimulkan 1eala5 sedan1kan 1eala 0ada

isinosis adala+ reaksi lamat *an1 memutu+kan waktu +in11a eera0a am. ,eredaan

lain5 *aitu isinosis men1enai sea1ian 0ekera *an1 ter0aan sedan1kan asma +an*a

sea1ian kecil saa. 7elain itu5 0ada isinosis tidak ada riwa*at keluar1a dan riwa*at asma

se0erti 0ada 0enderita asma.

2. A&a %r/nk!a#

Asma meru0akan 1an11uan in2lamasi kronik alan na0as *an1 meliatkan era1ai sel

in2lamasi. Dasar 0en*akit ini adala+ +i0eraktivitas ronkus dalam era1ai tin1kat5 ostruksi

alan naoas dan 1eala 0erna0asan(men1i dan sesak). struksi alan na0as umumn*s ersi2at

reversiel5 namun da0at menadi kuran1 reversiel a+kan relati2 nonreversiel ter1antun1

erat dan laman*a 0en*akit. ,emicun*a se0erti asa05 ulu inatan15 seruk sari5 deu 0olusi

udara5 udara din1in5 dan olara1a#.

=eala klinis < 1eala *an1 timul iasan*a er+uun1an den1an eratn*a deraat

+i0eraktivitas ronkus.

10 | P a g e



Bisin1 men1i(w+eein1)

Batuk 0rodukti2 serin1 0ada malam +ari

Na0as 0endek 6 dada tertekan

Dis0nue di 0a1i +ari dan se0anan1 malam5 sesuda+ lati+an 2isik(terutama saat cuaca

din1in)5 er+uun1an den1an in2eksi saluran na0as atas5er+uun1an den1an 0a0aranter+ada0 aler1en se0erti 0ollen dan ulu inatan1.

Bersi2at 0aroksismal *aitu memaik 0ada sian1 +ari dan memuruk 0ada malam +ari.

3. H!p"r&"n&!+!a& pn"/n!a"

3eru0akan kum0ulan 0en*akit 0aru aler1i akiat sensitisasi ter+ada0 deu or1anik. ,en*ekit

ini meru0akan sindrom res0irasi akut 0ada 0ekera40ekera *an1 menan1ani secara tidak

enar deu 1andum. Kelainann*a di2us5 in2lamasi mononuklear 0arenkim 0aru di ronkiolus

terminalis dan alveoli. ,en*ean*a in+alasi dan sensitisasi erulan1 anti1en at or1anik

se0erti akteri5 amur5 0rotein5 serum(urun1)5 at kimia5 deu ko0i5 dll$.

=eala klinis <

4 7esak *1 teradi !4 am setela+ kontak

4 Batuk non 0rodukti2

4 Demam

4 3en11i1il

4 3*al1ia

4 7akit ke0ala dan malaise

4 Ban*ak erkerin1at5 adan lema+

4 ;es 0rovokasi (L)5 ronki asa+ +alus di asal 0aru

4 ;an0a 0en1oatan s0esi2ik #4> +ari men1+ilan1 .

D.PENATALAKSANAAN

,en1oatan ter0entin1 a1i 0asien isinosis adala+ men*in1kirkann*a dari lin1kun1an kera $

11 | P a g e



*an1 0otensial risiko tin11i.,enatalaksaan *an1 +arus dilakukan 0ada 0asien den1an isinosis

adala+ <

3edika mentosa

Jika 1eala sedan1 kamu+5 1unakan oat asma se0erti M?4a1onis5 steroid aerosol5 disodium

c+ormo1licate5 dan anti+istamin.

4 Nonmedika mentosa

4 0en11unaan masker sea1ai 0elindun1 untuk men1+indari teradin*a kekamu+an.

4 ,asien den1an 1eala k+as *an1 menunukkan 0enurunan F-# #& atau lei+ +arus

di0inda+kan ke daera+ *an1 tidak ter0aan.

4 ,asien den1an 0en*umatan alan na2as sedan1 atau erat5 misaln*a F-# lei+ renda+ dari

!& dari nilai *an1 di0erkirakan5 u1a +arus lei+ aik tidak ter0aan lei+ lanut.

E. PENGENDALIAN

Dalam usa+a untuk men1endalikan an1ka kesakitan 0en*akit isinosis dalam 0ekera 0arik

maka di lakukan > lan1ka+ *1 sea1ai erikut :5!<

1. E$uka&!

4 -dukasi *an1 dierikan 0ada 0asien *aitu 0erua+an cara kera *aitu 0asien di

erikan 0enelasan tentan1 0en*akitn*a dan 2aktor42aktor *an1 memicu timuln*a

1eala serta dianurka untuk men1+indari lin1kun1an *an1 eresiko tin11i 5dalam

0elaksanaann*a iasan*a 0ara 0ekera dilakukan 0ertukaran kera.

4 Kontrol kadar deu dalam lin1kun1an kera. ,emeli+araan ruma+ tan11a *an1 aik di

0erusa+aan tekstil se+in11a deu ka0as san1at sedikit di udara.

4 Disarankan untuk memakai alat 0elindun1 diri (A,D) se0erti masker untuk

men1+indari kekamu+an

4 3enin1katkan mutu sistem ventilasi di ruan1an kera.

4 Rotasi 0ekera *an1 tela+ ter0a0ar deu ka0as ke tem0at *an1 tidak era+a*a.

2. T"kn!k

;eknik *an1 di1unakan dalam +al ini adala+ teknik eliminasi den1an diadakann*a eliminasi

untuk menatasi dan men*eleksi 0ekera den1an diadakann*a medical cek u0 a1i setia0

0ekera!.

• ,emeriksaan kese+atan 0rakera

Dilakukan seelum 0ekera di terima5 tuuann*a untuk memastikan 0ekera dalamkeadaan se+at5 tidak mem0un*ai 0en*akit menular5 cocok den1an 0ekeraan*a.

12 | P a g e



,emeriksaan eru0a < 0emeriksaan 2isik5 kese1aran asmani5 ront1en 0aru40aru5 la

rutin.

• ,emeriksaan kese+atan erkala

Dilakukan 0ada waktu? tertentu5 tuuann*a untuk mem0erta+ankan deraat kese+atan

tena1a kera sesuda+ erada dalam 0ekeraan*a5 dilakukan minimal seta+un sekali.

,emeriksaan eru0a < 0emeriksaan 2isik5 kese1aran asmani5 ront1en 0aru40aru5 la

rutin.

• ,emeriksaan kese+atan k+usus

,emeriksaan kese+atan *an1 dilakukan ole+ dokter secara k+usus ter+ada0 0ekera

tertentu. Dilakukan 0ada 0ekera *an1 men1alami kecelakaan atau 0en*akit *an1

memutu+kan 0erawatan *an1 lei+ dari ? min11u5 tena1a kera *an1 erusia di atas

$& ta+un.

3. A#a P"#!n$un( D!r!

Alat 0elindun1 diri adala+ se0eran1kat alat *an1 di1unakan tena1a kera untuk melindun1i

sea1ian atau seluru+ tuu+n*a dari adan*a 0otensi a+a*a atau kecelakaan>5:. Alat ini

di1unakan seseoran1 dalam melakukan 0ekeraann*a5 *an1 dimaksud untuk melindun1i

dirin*a dari sumer a+a*a tertentu aik *an1 erasal dari 0ekeraan mau0un dari lin1kun1an

kera. Alat 0elindun1 diri ini tidakla+ secara sem0urna da0at melindun1i tuu+n*a teta0i akan

da0at men1uran1i tin1kat ke0ara+an *an1 mun1kin teradi. ,erlindun1an tena1a kera melalui

usa+a4usa+a teknis 0en1aman tem0at5 0eralatan dan lin1kun1an kera adala+ san1at 0erlu

diutamakan. Namun kadan14kadan1 keadaan a+a*a masi+ elum da0at dikendalikan

se0enu+n*a5 se+in11a di1unakan alat4alat 0elindun1 diri. Alat 0elindun1 diri +arusla+ enak

di0akai5 tidak men11an11u kera dan memerikan 0erlindun1an *an1 e2ekti2 . >5:

Jenis alat 0elindun1 0erna2asan <

4 3asker

3asker er1una untuk melindun1i masukn*a deu atau 0artikel40artikel

*an1 lei+ esar ke dalam saluran 0erna2asan5 da0at teruat dari kain

den1an ukuran 0ori40ori tertentu.

4 3asker 0en*arin1 deu

13 | P a g e



3asker ini er1una untuk melindun1i 0erna2asan dari asa0

0emakaran5 au +asil 0emakaran dan deu.

4 3asker er+idun1

3asker ini da0at men*arin1 deu atau enda sam0ai ukuran &5: mikron.

4 3asker ertaun1

3asker ini 0un*a 2ilter *an1 lei+ aik dari0ada masker ar+idun1. 3asker ini te0at

di1unakan untuk melindun1i 0erna2asan dari 1as tertentu.

4 Res0irator

Res0irator sekali 0akai5 dari a+an 2ilter cocok a1i deu 0erna0asan. Ba1ian muka alat

ertekanan ne1ati2 karena 0aru menadi 0en11erakn*a.

Res0irator se0aru+ masker5 *an1 diuat dari karet atau 0lastik dan dirancan1 menutu0i

+idun1 dan mulut. Alat ini memiliki cartrid1e *an1 sesuai5 alat ini cocok untuk deu5 1as

serta ua0. Ba1ian muka ertekanan ne1ati25 karena +isa0an dari 0aru.

Res0irator seluru+ muka5 diuat dari karet atau 0lastik dan dirancan1 untuk menutu0i mulut5

+idun1 dan mata. 3edium 2ilter di0asan1 didalam kanister *an1 lan1sun1 disamun1 den1an

samun1an lentur. Den1an kanister *an1 sesuai5 alat ini cocok untuk deu5 1as dan ua0.

Ba1ian muka mem0un*ai tekanan ne1ati25 karena 0aru men1+isa0 disana>5:.

Res0irator erda*a5 den1an se0aru+ masker atau seluru+ muka5 diuat dari karet atau 0lastik

*an1 di0erta+ankan dalam tekanan 0ositi2 den1an alan men1alirkan udara melalui 2ilter5

den1an antuan ki0as aterai. Ki0as itu5 2ilter dan aterain*a iasa di0asan1 disauk

0in11an15 den1an 0i0a lentuk *an1 disamun1 untuk memersi+kan udara sam0ai ke muka.

14 | P a g e



Res0irator to0en1 muka erda*a mem0un*ai ki0as dan 2ilter *an1 di0asan1 0ada +elm5

den1an udara ditiu0kan ke ara+ awa+5 diatas muka 0ekera di dalam to0en1 *an1

men11antun1. ;o0en1 da0at di0asan1 ersama tamen14tamen1 0in11ir5 *an1 da0at diukur

untuk mencocokkan den1an muka 0ekera. Baterai iasan*a di0asan1 0ada sauk. 7edan1kan

2ilter dan adsorent tersedia dan enis untuk 0en1elas u1a tersedia >5:.

PENUTUP

K"&!pu#an

,en*akit Bisinosis adala+ 0en*akit 0neumoconiosis *an1 diseakan ole+ 0encemaran

deu na0as atau serat ka0as di udara *an1 kemudian ter+isa0 ke dalam 0aru40aru. Deu ka0as

atau serat ka0as ini an*ak dium0ai 0ada 0arik 0emintalan ka0as5 0arik tekstil5 0erusa+aan

dan 0er1udan1an ka0as serta 0arik atau ekera lain *an1 men11unakan ka0as atau tekstil9

se0erti tem0at 0emuatan kasur5 0emuatan ok kursi dan lain sea1ain*a.

3asa inkuasi 0en*akit isinosis cuku0 lama5 *aitu sekitar : ta+un. ;anda4tanda awal

0en*akit isinosis ini eru0a sesak na0as5 terasa erat 0ada dada5 terutama 0ada +ari 7enin

(*aitu +ari awal kera 0ada setia0 min11u). 7ecara 0sikis setia0 +ari 7enin ekera *an1

menderita 0en*akit isinosis merasakan ean erat 0ada dada serta sesak na2as. Reaksi

aler1i akiat adan*a ka0as *an1 masuk ke dalam saluran 0erna0asan u1a meru0akan 1eala

awal isinosis. ,ada isinosis *an1 suda+ lanut atau erat5 0en*akit terseut iasan*a u1a

diikuti den1an 0en*akit ronc+itis kronis dan mun1kin u1a disertai den1an em0+*sema.

Dia1nosis Bisinosis dite1akkan atas dasar 1eala suekti25 1eala dini eru0a rasadada

tertekan dan atau sesak na2as *an1 ditemukan 0ada +ari kera 0ertama sesuda+ liur ak+ir

min11u *an1 diseut 3onda* 2eelin15 3onda* mornin1 2ever5 3onda* mornin1 ast+ma.

Kelu+an ini didu1a karena teradi ostruksi saluran na0as5 ostruksi *an1 teradi inidiseut

ostruksi akut. Bila 0ekera tidak di0inda+kan dari lin1kun1an *an1 erdeu makaostruksi

akut *an1 mula4mula reversiel akan meneta0. struksi *an1 da0at ditemukan 0ada 0ekera

seelum mereka ekera 0ada +ari 0ertama setela+ istira+at 0ada +ariliurdiseut ostruksi

kronis. al ini da0at diuktikan den1an 0emeriksaan 2un1si 0aru.7edan1kan an1ka waktu

untuk teradin*a ostruksi kronis ter1antun1 an*ak +al se0ertikadar deu5 lama 0a0aran5keiasaan merokok dan sea1ain*a.

15 | P a g e



DA5TA PUSTAKA

#) Aru.W.7udo*o5Baman1 7etio*o+adi 5Idrus Alwi 5dkk. Buku Aar Ilmu ,en*akit

Dalam. Jilid III 5-disi .Jakarta Interna ,ulis+in1 9?&&O

?) 7ur*adi5 dr. Buku Aar ,raktik Kedokteran Kera. Jilid III. Jakarta ,enerit Buku

Kedokteran -=G 9 ?&#&.

>) Darmanto5 D. Res0irolo1i (Res0irator* 3edicine). Jakarta ,enerit Buku

Kedokteran -=G 9 ?&&O.

$) arrin1ton5=ill .Buku 7aku Kese+atan Kera. Jakarta ,enerit Buku Kedokteran

-=G 9 ?&&>.

:) 3uk+tar Ik+san.,enatalaksanaan ,en*akit ,aru Akiat Kera. Jakarta< UI ,ress 9

?&&?.

!) 7umaPmur ,K. i1ene ,erusa+aan dan Kese+atan Kera. Jakarta< ,; =unun1 A1un1

9 #OO!.

16 | P a g e

(bisinosis) penyakit akibat kerja

Documents