5. penyakit akibat kerja.pptx

40
SITI THOMAS Z, SKM.MKES PENYAKIT AKIBAT KERJA = MAN MADE DISEASES

Upload: dhex-wiesnuw

Post on 25-Sep-2015

272 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PENYAKIT AKIBAT KERJA = MAN MADE DISEASES

Siti Thomas Z, SKM.MKesPENYAKIT AKIBAT KERJA = MAN MADE DISEASESMenurut International Labor organization (ILO) :1,1 juta kematian karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan300,000 kematian adalah akibat 250 juta kecelakaan yang terjadi160 juta peny. akibat hubungan kerja/thLATAR BELAKANG3

WHO data mengenai penyakit akibat kerja yang ada: hanya bagian dari puncak gunung es.Pengawasan langsung terhadap K3 di perusahaan lemah 4Latar belakang Gunung Es Penyakit Akibat Kerja 5DILAPORKANTDK DILAPORTerkena, tanpa gejalaAda gejala, tidak berobatBerobat, tidak terD/ PAKD/P.A.K.Simposium Internasional mengenai PAKPenyakit akibat kerja Occupational Disease:Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui6DEFINISI-DEFINISI:Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan Work Related Disease:

Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks7Definisi-definisi Penyakit yang mengenai populasi pekerja Diseases affecting working populations

Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi kesehatan

8Definisi-definisi Keppres RI no 22/1993Penyakit yang timbul karena hubungan kerja :

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

9Definisi-definisi ILO (1983): Pengertian Occupational Disease & Work Related Disease masih dipisah Gagasan WHO & ILO (1987)- adopsi (1989):Work related disease dapat digunakan untuk peny. Akibat kerja yg sudah diakui & gangg. Kesehatan dimana lingkungan kerja dan proses kerja merupakan salah satu faktor penyebab yang bermakna10Definisi-definisi Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit

Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi daripada pada masy. Umum

Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif di tempat kerja11Kriteria umum Peny. Akibat KerjaFisikBunyi, dapat menyebabkan ketulian sementara hingga menetapSuhu tinggi yang dapat menyebabkan heat stroke, heat cramps, atau hyperpirexia. Suhu rendah menyebabkan chilblain, trench foot, atau frosbiteRadiasi dari sinar Rontgen atau radio aktif menyebabkan penyakit-penyakit darah, kemandulan, kanker kulit dan sebagainya

FAKTOR PENYEBAB PAKPenerangan yang kurang atau yang terlalu terang (menyilaukan) menyebabkan kelainan penglihatan dan memudahkan teijadinya kecelakaane. Penurunan tekanan udara (dekompresi) yang mendadak dapat menyebabkan caisson disease

Golongan KimiaDebua dan serbuk yang menyebabkan penyakit saluran nafasKabut dari racun serangga yang menimbulkan keracunanGas, misalnya keracunan karbon monooksida, hidrogen sulfidaUap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulitCairan beracunGolongan BiologisTumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergiPenyakit antrak dari hewan brucella pada pekerja penyamak kulit.Golongan FisiologisKonstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai dengan mekanisme tubuh manusiaSikap kerja yang menyebabkan keletihan dan kelainan fisikCara kerja yang membosankan dan melelahkan

Golongan PsikologisProses kerja yang rutin dan membosankanHubungan kerja yang terlalu menekan dan sangat menuntutSuasana kerja yang kurang aman

berdasarkan Kepmenaker No. 333/1989 :

- ditemukan/didiagnosa saat pemeriksaan kesehatan berkala

- Oleh dokter , dengan dasar : pemeriksaan klinis, pemeriksaan kondisi lingk. kerja

PENYAKIT AKIBAT KERJAPendekatan Epidemiologis (Komunitas):Untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit:Kekuatan asosiasiKonsistensiSpesifisitasHubungan waktuHubungan dosis

HSE Gathering18PENYAKIT AKIBAT KERJA ..Pendekatan Klinis (Individu):Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja:Diagnosis klinisPajanan yang dialami Hubungan pajanan dengan D/ klinisJumlah Pajanan yang dialami Peranan faktor individu (genetik, dll)Faktor lain diluar pekerjaanDiagnosis PAK atau bukan PAK

PENYAKIT AKIBAT KERJA ..Hak pekerjaDasar TherapyMembatasi kecacadanMelindungi pekerja lainTUJUAN DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA Riwayat pekerjaanSejak mulai meninggalkan bangku sekolah sampai pekerjaan yang terakhir. Secara rinci perlu ditanyakan lamanya melakukan pekerjaan, alat atau bahan yang digunakan dalam bekerja, keadaan lingkungan kerja, cara bekerja, sebab pindah atau ganti pekerjaan dstDIAGNOSIS PAK2.Pemeriksaan tempat dan lingkungan kerja :Untuk mendeteksi kaitan langsung antara penyakit yang timbul dan faktor penyebabnya. Perlu dilakukan pula pengukuran kuantitatif kadar bahan kimia di udara tempat kerja, sehingga dapat ditentukan apakah kadar bahan tersebut cukup dosisnya atau tidak sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit tersebut

3.Membandingkan riwayat penyakit dalam keadaan bekerja dan keadaan tidak bekerja. Umumnya keadaan tidak bekerja (cuti/istirahat)gejala PAK berkurang, bahkan kadang-kadang hilang. Gejala tersebut muncul kembali atau menjadi lebih berat apabila tenaga kerja bekerja kembali.1.SubtitusiYaitu dengan mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan bahan-bahan yang kurang atau tidak berbahaya, tanpa mengurangi hasil pekerjaan maupun mutunya2.IsolasiYaitu dengan mengisolir (menyendirikan) proses-proses yang berbahaya dalam perusahaan.Misalnya menyendirikan mesin-mesin yang sangat gemuruh, atau proses-proses yang menghasilkan gas atau uap yang berbahaya.

USAHA-USAHA PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PAKVentilasi PenyedotanKipas penghisap atau exhaust fan pada tempat-tempat ttt dipasang agar gas yang berbahaya terhisap keluar dan diganti dengan udara bersih.

Vetilasi umumtempat-tempat bekerja bagi karyawan seperti tempat pengemasan atau dapur produksi harus dilengkapi dengan ventilasi umum untuk memudahkan peredaran usaraAlat pelindungPara karyawan dilengkapi dengan alat pelindung sesuai dengan jenis pekerjaannya. Misalnya: masker, kacamata, sarung tangan. sepatu, topi, dll.Pemeriksaan kesehatan pra-karya:Setiap karyawan harus terlebih dahulu melalui pemeriksaan kesehatan umum dan khusus untuk menghindari kelemahan masing-masingPemeriksaan Kesehatan berkalaPemeriksaan kesehatan ulangan pada para karyawan secara berkala Pada waktu-waktu tertentu secara berkala dilakukan pemeriksaan ulangan untuk mengetahui adanya penyakit-penyakit akibat kerja pada tingkat awal agar pengobatan dapat segera diberikan

Pemeriksaan kesehatan khususkaryawan yang menunjukkan gejala yang dicurigai ada kaitannya dengan lingkungan kerjanya harus dikirimke klinik spesialis untuk menjalani px khusus.

9.Penerangan atau penjelasan sebelum kerjaKepada para karyawan diberikan penerangan /penjelasan sebelum kerja agar mereka mengetahui, mengerti dan mematuhi peraturan-peraturan serta agar lebih berhati-hati.10. Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerjaPara karyawan diberikan pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja secara kontinyu dan teratur agar tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya,

Pencegahan PrimerPromosi KesehatanPendidikan kesehatanPeningkatan giziPengembangan kepribadianPerusahaan yang sehat dan emmadaiRekreasiLingk kerja yang memadaiPendidikan seks, penyuluhan dllTINGKAT-TINGKAT PENGOBATAN YANG BERSIFAT PENCEGAHANb. Perlindungan khusus ImunisasiHigiene peroranganSanitasi lingkunganProteksi terhadap bahaya dan kec kerja

2. Pencegahan tingkat keduaDiagnosa dini setiap keluhan dan pengobatan segeraPembatasan titik-titik lemah untuk mencegah terjadinya komplikasiPencegahan Tingkat ketigapencegahan ini meliputi rehabilitasi dan memperkerjakan kembali penderita cacat, sedapat mungkin perusahaan mencoba menempatkan karyawan-karyawan yang cacat dijabatan yang sesuai

4.Pemeriksaan berkalaAnamnesesPx phisikPx penunjang LaboratoriumRadiologiPx tempat kerja penentuan ekposur hazardPEMERIKSAAN PAK PADA PARU-PARU / SALURAN NAFASAdl inhalasi kronik debu anorganik atau bahan-bahan partikel yang berasal dari udara lingkungan atau tempat kerjaBeberapa jenis pneumokoniasis antara lain :Debu Batu bara Coal workers pneumokoniosisDebu Silika silikosisDebu Asbes asbetosisDebu Kapas byssinosisDebu berillium beriliosis

PNEUMOKONIOSISPrevalensi masih rendah industri masih baru & jarangnya penelitianPAK Di Indonesia Silikosis & ByssinosisPneumokoniosis akibat debu silika (SiO2)Masa inkubasi 2-4 tahunPada pekerja batu bara untuk bangunan seperti granit, keramik, tambang timah putih, tambang besi dan lain-lainPenyakit parenkim paru berupa fibrosis paru difus akibat inhalasi, retensi dan reaksi parenkim paru terhadap debu atau kristal silikaSILIKOSISAda 3 bentuk silikosis :Silikosis acut (15 tahun)

Diagnosis SilikosisAdanya riwayat inhalasi debu silikaAdanya gambaran radiologis abnormalAdanya kelainan faal paruPrognosis jelek bila bersamaan dengan tuberkulosis

PENCEGAHAN :Hindari paparan debuGunakan masker basahBentuk peneumokoniosis khas pada pekerja tamnbang batu bara inhalasi debu batu baraCiri khas : paru-paru berwarna hitam ( black lung)Diagnosis :Adanya riwayat paparan debu batu baraAdanya abnormalitas gambaran radiologiCOAL WORKERS PNEUMOKONIOSIS (CWP) / BLACK LUNGpneumokoniosis yang penyebabnya terutama oleh debu kapas kepada pekerja-pekerja dalam industri tekstilMasa inkubasi kurang lebih 5 tahunpenyebab yang sesungguhnya mengapa debu kapas meninbulkan byssinosis belum jelas, oleh karena itu terdapat dugaan sebagai berikut :Efek mekanis debu kapas yang dihirup ke dalam paru-paru.Akibat pengaruh endotoksin bakteri-bakteri ke alat pernafasan.Merupakan gambaran reaksi alergi dari pekerja pada debu kapas.Akibat bekerjanya bahan-bahan kimia dari debu pada pam-pam.Reaksi psikis dari para pekerja.Kelima faktor tersebut di atas dianggap bekerjasama dalam menimbulkan gejalagejala byssinosis.

BYSSINOSISDiagnosis :AnamnesisPx klinikLaboratorium dan radiologi

Usaha-usaha pencegahan byssinosis antara lain :Pemeliharaan rumah tangga yang baik di perusahaan tekstil, sehingga debu kapas sangat sedikit di udara.Pembersihan mesin karding sebaiknya dengan pompa udara, jadi tidak secara mekanis.Ventilasi umum secara meniupkan udara tidak baik, seharusnya secara hisap.Bila mungkin, kapas diperciki minyak segera sesudah dibuka dari bal-balnya.Pemeriksaan kesehatan pekerja sebelum kerja, terutama menolak para calon dengan sakit paru-paru antara lain TBC paru dan asma bronchial.Pemeriksaan kesehatan secara berkala dengan wawancara dan uji faal untuk menemukan tanda penyakit pada keadaan sakit dini.Pekerja-pekerja yang telah nyata dipengaruhi debu kapas harus segera dipindahkan pekerjaannya ke tempat yang kurang atu tidak berbahaya.