penyakit akibat kerja

Upload: bhibi-andalank

Post on 13-Jul-2015

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENYAKIT AKIBAT KERJA (KEBISINGAN)

MUHAMMAD NUR QALBI 70200108055

Pengertian kebisingan : Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

No. KEP-48/MENLH/11/1996 definisi bising adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Kebisingan dapat juga diartikan sebagai bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga secara umum kebisingan dapat diartikan sebagai suara yang merugikan manusia dan lingkungan.

Jenis kebisingan Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi

yang luas (mesin, kipas angin, dapur pijar) Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit (gergaji serkuler, katup gas) Bising terputus-putus/Intermitten (suara lalu lintas, kebisingan di lapangan terbang) Bising Implusif (tembakan, suara ledakan mercon, meriam) Bising Implusif berulang (mesin tempa)

Jenis kebisingan Berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia Bising yang mengganggu (Irritating noise).Intetitas

tidak terlalu keras. Misalnya mendengkur Bising yang menutupi (Masking noise) merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas. Bising yang merusak (damaging / injurious noise). Adalah bunyi yang intesitasnya melampaui NAB.

Dampak dan Akibat Kebisingan Terhadap Kesehatan/P.A.K Gangguan Fisiologis

Gangguan Psikologis Gangguan Komunikasi Gangguan keseimbangan

Gangguan terhadap pendengaran (Ketulian)

Gangguan Fisiologis :Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, basal metabolisme, konstruksi pembuluh darah kecil terutama pada bagian kaki, dapat menyebabkan pucat

Gangguan Psikologis :Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang kosentrasi, susah tidur, emosi dan lain-lain. Pemaparan jangka waktu lama dapat menimbulkan penyakit, psikosomatik seperti gastristis, penyakit jantung koroner dan lain-lain.

Gangguan KomunikasiGangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan mungkin terjadi kesalahan, terutama bagi pekerja baru yang belum berpengalaman. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung akan mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, karena tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya dan tentunya akan dapat menurunkan mutu pekerjaan dan produktifitas kerja.

Gangguan terhadap pendengaran (Ketulian)

Ketulian ini dapat bersifat progresif atau awalnya bersifat sementara tapi bila bekerja terus menerus di tempat bising tersebut maka daya dengar akan menghilang secara menetap atau tuli.

Penurunan daya dengar : Trauma AkustikTrauma akustik adalah efek dari pemaparan yang singkat terhadap suara yang keras seperti sebuah letusan. Dalam kasus ini energi yang masuk ke telinga dapat mencapai struktur telinga dalam dan bila melampaui batas fisiologis dapat menyebabkan rusaknya membran thympani, putusnya rantai tulang pendengaran atau rusak organ spirale.

Temporary Threshold Shift (TTS)/Tuli SementaraTTS adalah kelelahan fungsi pada reseptor pendengaran yang disebabkan oleh energi suara dengan tetap dan tidak melampui batas tertentu.

Lanjitan.... Permanent Threshold Shift (PTS)/Tuli Permanen

Tuli permanen adalah kenaikan ambang pendengaran yang bersifat irreversible sehingga tidak mungkin tejadi pemulihan.

Fase-fase perkembangan kurangnya pendengaran akibat bising tetap Fase I

Terjadi pada 10-20 hari pertama pemaparan bising. Pada saat sudah bekerja, telinga penderita terasa penuh, mendenging, sakit kepala ringan, pusing, dan merasa lelah. Fase II Terjadi pada jangka waktu pemaparan beberapa bulan sampai beberapa tahun. Pada fase ini semua gejala subjektif hilang, kecuali telinga yang mendenging secara intermitten.

Lanjutan.... Fase III

Pada kondisi ini penderita merasa pendengarannya tidak normal lagi. Penderita tidak dapat lagi mendengar pembicaraan-pembicaraan terutama jika terdapat bising latar belakang. Fase IV Pada fase ini, diikuti oleh tinnitus yang tetap (terus menerus) yang menunjukan bahwa terjadi kerusakan pada struktur syaraf dari cochlea. Hal ini tidak hanya mengganggu pendengaran, tetapi juga mengganggu istirahat, tidur, dll.

Tabel Pengaruh Bunyi terhadap Fisiologis dan Psikologis Manusia

Pengendalian Kebisingan

Pengendalian pada sumber Pengendalian pada media bising Pengendalian pada penerimaan

Pengendalian pada sumber Meredam bising/ getaran yang ada

Mengurangi luas permukaan yang bergetar Mengatur kembali tempat sumber Mengatur waktu operasi mesin

Pengecilan atau pengurangan volume Pembatasan jenis dan jumlah lalu lintas dan lainnya

Pengendalian pada media bising Memperbesar jarak sumber bising dengan pekerjaan

atau pemukiman Memasang peredam suara pada dinding dan langitlangit Membuat ruang kontrol agar dapat dipergunakan mengontrol pekerjaan dari ruang terpisah Bila sumber bising adalah lalulinas, bisa dilakukan pembatasan jalan dengan rumah/ gedung/ rumah sakit, dan lain-lain

Pengendalian pada penerimaan Memberi alat pelindung diri seperti ear plug, ear

muff, dan helmet Memberikan latihan dan pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya tentang kebisingan dan pengaruhnya.

APLAUSE DULU