bab i, ipo l@s3

21
1 BAB I PENDAHULUAN Surat Roma berisi masalah yang menyangkut banyak aspek dan merupakan hasil penyusunan yang sangat teliti dari Paulus sebagai penulisnya. Kemerosotan nilai-nilai hidup merupakan salah satu didalamnya. Paulus melihat pada lingkungan kehidupan orang Yahudi yang berusaha menyelesaikan masalah kebenaran dengan ketaatan yang amat cermat kepada Hukum Taurat . 1 Hukum Taurat sendiri sudah dimulai pada Perjanjian Lama tepatnya saat Musa memimpin Umat Israel menuju tanah Perjanjian (Kel 20:1-17). Hukum ini berisi tentang peraturan yang harus ditaati dengan tujuan mengatur kehidupan bangsa Israel baik terhadap sesama maupun terhadap Allah sebagai bukti mereka adalah umat Allah dan sebagai suatu pedoman yang harus dipenuhi Israel sesudah mengikat perjanjian dengan Allah setelah keluar dari Mesir. Dalam penjabarannya, inti Hukum Taurat adalah kasih kepada Allah dan sesama sehingga 1 Barclay, William., Pemahaman Alkitab, Roma, (Jakarta: BPK.Gunung Mulia, 2006), hlm. 13.

Upload: ipo-lastri

Post on 22-Jun-2015

181 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

1BAB I PENDAHULUANSurat Roma berisi masalah yang menyangkut banyak aspek dan merupakan hasil penyusunan yang sangat teliti dari Paulus sebagai penulisnya. Kemerosotan nilai-nilai hidup merupakan salah satu didalamnya. Paulus melihat pada lingkungan kehidupan orang Yahudi yang berusaha menyelesaikan masalah kebenaran dengan ketaatan yang amat cermat kepada Hukum Taurat .1 Hukum Taurat sendiri sudah dimulai pada Perjanjian Lama tepatnya saat Musa memimpin Umat Israel menuju tanah Perjanjian (K

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I, ipo l@s3

1

BAB I

PENDAHULUAN

Surat Roma berisi masalah yang menyangkut banyak aspek dan

merupakan hasil penyusunan yang sangat teliti dari Paulus sebagai penulisnya.

Kemerosotan nilai-nilai hidup merupakan salah satu didalamnya. Paulus melihat

pada lingkungan kehidupan orang Yahudi yang berusaha menyelesaikan masalah

kebenaran dengan ketaatan yang amat cermat kepada Hukum Taurat .1

Hukum Taurat sendiri sudah dimulai pada Perjanjian Lama tepatnya saat

Musa memimpin Umat Israel menuju tanah Perjanjian (Kel 20:1-17). Hukum ini

berisi tentang peraturan yang harus ditaati dengan tujuan mengatur kehidupan

bangsa Israel baik terhadap sesama maupun terhadap Allah sebagai bukti mereka

adalah umat Allah dan sebagai suatu pedoman yang harus dipenuhi Israel sesudah

mengikat perjanjian dengan Allah setelah keluar dari Mesir. Dalam

penjabarannya, inti Hukum Taurat adalah kasih kepada Allah dan sesama

sehingga dapat dikatakan bahwa hukum ini merupakan ungkapan atau

konkretisasi dari kasih.2

Dalam Perjanjian Baru, Hukum Taurat banyak dipermasalahkan diantara

kalangan Yahudi dan orang-orang farisi (kitab Injil) dan selalu bertentangan

dengan Yesus karena dengan adanya hukum ini mereka ingin membeli status umat

Allah. Dalam teks Roma 13:8-14, Paulus menyampaikan suratnya tentang kasih

dan mengasihi sesama dan kaitannya dengan Hukum Taurat. Secara aplikatif ia

menguraikan tujuan dan makna kasih kepada jemaat Roma sebagai penerima saat

1Barclay, William., Pemahaman Alkitab, Roma, (Jakarta: BPK.Gunung Mulia, 2006), hlm. 13.

2Ir. Basuki Djati Utomo, Teologi Alkitab, (Jakarta: Departemen Agama, 1996), hlm. 345.

Page 2: BAB I, ipo l@s3

2

itu. Secara keseluruhan dalam kitab ini Paulus banyak mengetengahkan

permasalahan Hukum Taurat bahkan ia juga sempat menemukan keadaan yang

paradoks karena hukum itu kudus namun disatu sisi memunculkan dosa. Menurut

Yosef Frizmyer di dalam Perjanjian Baru hanya Pauluslah yang memiliki

pemahaman Hukum Taurat(hukum Musa) yang bersifat Kristologis.3

Berdasarkan masalah diatas penulis terdorong untuk memahami maksud

dan tujuan Paulus menyampaikan pesannya tentang kasih yang merupakan

kegenapan Hukum Taurat kepada jemaat Roma berdasarkan teks Roma 13:8-14.

3Roland E. Murphy, 101 Tanya Jawab tentang Taurat, (Jakarta, Obor, 2004), hlm 54.

Page 3: BAB I, ipo l@s3

3

BAB II

EKSPOSISI KITAB

1. ANALISA KONTEKS DAN TEKS

Konteks Dekat

Teks Roma pasal 13 ini secara umum berisi tentang bagaimana sikap

hidup orang Kristen yang sebenarnya dan isinya berupa nasehat yang bersifat

umum. Dalam 13:1-7, Paulus mengaitkan nasehat yang telah diberikannya dalam

Roma 12:9-21 dengan sikap orang Kristen terhadap penguasa-penguasa.

Kemudian pada teks ini (ay.8-14) Paulus lebih menekankan isi suratnya yang

menekankan bahwa kasih sebagai dasar kelakuan orang Kristen. Roma pada

zaman Paulus merupakan ibu kota sebuah kerajaan yang terbentang dari Inggris

sampai ke Arab.4 Masyarakat Kristen disana saat itu terdiri dari campuran bangsa

Yahudi dan bangsa-bangsa lainnya, sedangkan kota Roma dikenal sebagai kota

Kosmopolitan yang kaya dan merupakan pusat diplomatik dan perdagangan dunia

yang begitu pesat.

Konteks Jauh

Bangsa Yahudi adalah bangsa pilihan (umat Allah). Dalam surat Roma ini

Paulus membedakan orang Yahudi dan orang yang non-Yahudi yang

kedudukannya terpisah sebelum kedatangan Tuhan Yesus dan setelah Yesus

datang permasalahan itu ditiadakan. Hukum Taurat dan sunat merupakan tanda

4HandBook To The Bible…

Page 4: BAB I, ipo l@s3

4

pemulihan itu dan dengan tujuan itulah Paulus dalam suratnya kepada jemaat di

Roma menyajikan ..begitu luas mengenai Hukum Taurat dan injil. Dalam Roma

2:12-29, Paulus menjelaskan tentang Hukum Taurat mengenai tuntutan

dan ketaatan dalam melakukannya dan ini juga berkaitan dengan arti sunat yang

sebenarnya menurut pengajaran Paulus. Kemudian pada Roma 7:1-26, Paulus

kembali menguraikan tentang arti Hukum Taurat yang menbawa dia sendiri

mengenai dosa.

Jenis Genre

Secara umum surat Roma merupakan uraian yang logis mengenai

penerapan praktis kehidupan orang-orang percaya yang sesungguhnya dan sehari-

harinya. Surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen atau masyarakat Kristen

Roma agar memperhitungkan nilai-nilai kekristenan yang telah mereka lalui atau

tunjukkan. Dengan demikian teks ini memiliki jenis genre pengajaran.

Analisa Teks

Teks ini berisi tentang nasihat-nasihat rasul Paulus tentang bagaimana

mengamalkan hukum kasih yang tersirat dalam Hukum Taurat. Diawali dengan

kalimat “janganlah kamu…” artinya kalimat ini ditulis kepada orang-orang

tertentu yang bersifat individual.

Beberapa pembagian Teks :

13:8-10, Paulus berusaha menjelaskan bahwa kasih itu adalah hukum

yang…

Kasih itu kegenapan hukum taurat keharusan suatu kewajiban terhadap

sesama yang pelaksanaannya.

Waktu sudah dekat (13:11-14)

Paulus menyajikan alasan semua nasehat yang diberikannya yaitu

dekatnya keselamatan (kedatangan Kristus kembali).

Page 5: BAB I, ipo l@s3

5

Penerima surat

Surat Roma merupakan surat satu-satunya yang ditulis oleh rasul Paulus

kepada jemaat yang belum dikenalnya atau sama sekali belum pernah

dikunjunginya. Menurut tradisi Katolik, jemaat di Roma didirikan oleh Petrus

pada tahun 42. Jemaat Roma terdiri dari orang-orang Yahudi (Kis. 18:2; Rom.

16:3). Jika diamati surat ini ditujukan kepada orang Yahudi (2:17 dan 14:1) dan

juga untuk orang bukan Yahudi (11:13), bahkan Roma 1:5-6, 13; 11:17-31 dan

15:14-16 memberi kesan bahwa banyak dari para pembacanya adalah orang bukan

Yahudi.

2. EKSPOSISI TEKS

Ayat 8: Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi

hendaklah kamu saling mengasishi. Sebab barang siapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi Hukum Taurat.

Kata berhutang dalam bahasa Yunani o)fei/lete dalam bentuk imperatif

jamak yang menyatakan suatu perintah. Berhutang diartikan sebagai kewajiban

yang harus dipenuhi berbeda dengan makna sebenarnya yaitu mata uang atau

materi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Menurut terjemahan LAI, kata ini

mengandung makna bahwa sipenerima saat itu tidak boleh mengabaikan

kewajiban terhadap seorangpun juga. Kata janganlah yang berarti kalimat

perintah menandakan adanya suatu penegasan dari Paulus sendiri. menurut

tafsiran para bapak gereja, Paulus seolah-olah menyampaikan pesan dengan isi,

kamu harus melunasi segala kewajibanmu kepada semua orang dan hanya satu

kewajiban yang tidak dapat kamu lunasi sampai habis yaitu kewajiban untuk

harus mengasihi sesamamu (Van Den End: 1995, 612). Menurut Cranfield, kata

ini mengulangi apa yang tertulis dalam Roma 13:7 yaitu bahwa kita harus

membereskan segala kewajiban kita dan tidak membiarkan hutang yang harusnya

Page 6: BAB I, ipo l@s3

6

sudah dilunasi. Menurutnya ayat ini tidak melarang adanya pinjam-meminjam

tetapi setiap hutang harus dilunasi(Dave HagelBerg:1998, 257).

Pada bagian kedua ayat ini yaitu “… barang siapa mengasihi sesamanya ia

sudah memenuhi hukum taurat…”. Memenuhi berarti melaksanakan dengan

sempurna apa yang menjadi tuntutan hukum taurat itu sendiri. Inilah alasan Paulus

mengutarakan keinginannya agar jemaat Roma hidup saling mengasihi.

Hubungannya dengan Tuhan Yesus, mengasihi merupakan tanda pembayaran

hutang kita kepadaNya sebagai ganti karya penebusan manusia dari dosa yang

mendatangkan maut yang telah dibayar lunas dikayu salib oleh Yesus. Yesus

datang kedunia karena kasih sehingga orang Kristen mempunyai satu hutang yang

oleh Bengel disebut hutang yang tidak fana.5 Ini berarti kita berhutang kepada

Yesus dan harus dibuktikan kepada sesama. Tuhan Yesus telah menggenapi

Hukum Taurat dengan sempurna dengan mati di kayu salib (Mat.5:17-20). Kasih

adalah satu-satunya kewajiban yang menggenapi segala kewajiban yang dituntut

Hukum Taurat. Demikian juga yang dikatakan R. C. H. Lenski mengenai kasih,

bunyinya:

Love is the only debt that the Christian not only permits to stand but of necessity must let

stand. The Obligation to love is new every morning like the light of another day. Love to

the limit, you can never get trough. All other debt Christian can and should pay and be

done with, this debt of love will constantly owe and constantly pay. “be owing no one

anything”, does not mean: Never contract the debt, never borrow money or anything else!

For Jesus Himself commands us to lend (Mat. 5:41) and thereby shows that borrowing is

not wrong.

Ayat 9:

Karena firman jangan berzinah, jangan membunuh, jangan

mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga telah tersimpul dalam

firman ini, yaitu kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

5 A. Simanjuntak, Tafsiran Alkitab Masa Kini, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1994), hlm. 459.

Page 7: BAB I, ipo l@s3

7

memakai bentuk kata kerja jamak present pasif indikatif

yang berarti tersimpul. LAI memakai kata dua kali firman yaitu entole dan logos.

Sedangkan sesama manusia dalam bahasa asli .

Ayat ini merupakan bukti atau tindakan nyata dari apa yang tertulis atauu

yang dikehendaki Paulus dalam nasihatnya sebelumnnya (8). Hal ini dapat

dikuatkan pada kalimat terakhir…dan firman lain manapun juga telah tersimpul

dalam firman ini. Kata tersimpul mengartikan atau membuktikan bahwa barang

siapa mengasihi manusia, ia sudah memenuhi hukum taurat.

Ayat 10:

Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah

kegenapan hukam taurat.

Dalam ayat ini lebih jelas lagi apa yang menjadi tuntutan kasih itu, ia tidak

berbuat jahat. Jahat dalam bahasa asli memakai kata yang berbentu kata sifat

jamak akusatif, itu berarti kata ini merupakan akibat perbuatan salah atau

merugikan. Dalam ayat ini, pernyataan pada ayat sebelumnya (9) diulang secara

negatif (Hagelberg:1995, 295). Orang Kristen akan terhindar dari perbuatan jahat

jika hidup memelihara kasih. Kegenapan (pleroma). Kata ini mengandung arti

melakukan atau suatu perbuatan dengan tujuan memenuhi, mencapai sesuatu yaitu

apa yang dituntut oleh hukum taurat itu. Dengan kata lain, kasih sadar akan tujuan

hukum dan kasih menjiwai penaatan hukum.

Ayat 11:

Hal ini harus kamu lakukan karena kamu mengetahui keadaan waktu

sekarang, yaitu saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangu dari tidur. Sebab

sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kta daripada waktu kita menjadi

percaya.

Keadaan waktu sekarang dalam bahasa aslinya (saat, waktu krisis

dan tantangan). Dalam hal ini Paulus mengartikan waktu menjelang kedatangan

Page 8: BAB I, ipo l@s3

8

Tuhan Yesus kembali sebagai peringatan untuk menguatkan nasihatnya tentang

mengasihi. Dekatnya waktu Tuhan ini dikatakan sebagai dorongan yang terkuat

untuk hidup secara Kristen (Fil.4:4-7; 1 Tes. 5; Ibr 10:24-25; Yak. 5:10-11; 1 Pet.

4:7-11; Mat. 25:31-46; Mrk. 13:33-37). 6

Bangun dari tidur mrupakan kiasan yang disampaikan Paulus dengan

maksud agar hidup penerima saat itu berjaga-jaga dan tidak lengah untuk hidup

sebagai orang-ornag percaya yang dinamis. Tidur menggambarkan keadaan rohani

yang tidak sesuai dengan dekatnya kerajaan Allah seperti dalam 1Tes. 5, 10; Ef.

5:14 (Dave Hagelberg: 1998,306). Sedangkan keselamatan diartikan sebagai

keselamatan yang akan tergenapi saat Yesus datang untuk yang kedua kalinya

nanti. KedatanganNya itu semakin dekat dan kita sedang menantikannya dengan

penuh kesiapan dan kesadaran penuh. Kemungkinan akan segera berakhir atau

tiap hari makin dekat.7

Ayat 12-13:

Hari sudah jauh malam, telah hamper siang. Sebab itu marilah kita

menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan menenakan perlengkapan

senjata terang! Marilah kita hidup sopan seperti pada siang hari, jangan dalam

pestapora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan

dalam perselisihan dan iri hati.

Kedua ayat ini memiliki keterkaitan karena mengandung makna sebab

akibat. Pada ayat 12 Paulus memberikan peringatan tentang keadaan dan situasi

yang sedang dihadapi orang Kristen saat itu sedangkan ayat 13 Paulus kembali

menasihati dengan memberikan ajakan untuk melakukan sesuatu untuk

menanggapi keadaan itu.

Malam dalam bahasa asli yang berarti menggambarkan keadaan gelap.

Malam merupakan suatu kiasaan yang dalam Rom.12:2 disebut “dunia ini”

(zaman ini) yaitu zaman berkuasanya maut (Rom.5:12-21) dan sebaliknya siang

6Ibid, hlm. 460… 7Ibid, hlm. 460…

Page 9: BAB I, ipo l@s3

9

( adalah zaman yang akan datang bahkan sedang datang yaitu zaman

berkuasanya kasih karunia dan hidup (Rom. 5:21). Hagelberg member kiasan

bahwa hari sudah jauh malam berarti remang-remang matahari dapat segera

muncul dan kalau kita tidak mempunyai jam tangan, maka kita tidak akan tahu

berapa menit lagi matahari itu akan terbit (Dave Hagelberg:1998, 262).

Sedangkan menurut kiasan lain kontras malam merupakan waktu dimana banyak

kejahatan terjadi dan siang hari merupakan waktu kebenaran. Untuk itulah Paulus

menegaskan bahwa para penerima surat saat itu tetap berjaga-jaga yang

diibaratkan oleh kata menanggalkan perbuatan-perbuatan dan menggunakan

senjata terang.

Segala bentuk perbuatan kegelapan itu adalah pestapora, kemabukan,

hawa nafsu, percabulan, perselisihan dan iri hati. Kemabukan tidak hanya

diartikan sebagai keadaan yang tidak sadar akibat minuman keras, tetapi

mengarah kepada keadaan manusia yang tidak seimbang, stabil, kesadaran

mengendalikan kelakuannya berkurang sehingga mudah jatuh kedalam kejahatan.

Paulus menegaskan bahwa mereka harus menanggalkan itu sama seperti

menanggalkan pakaian. Ini berarti perbuatan itu memang harus dibuang sebab

perbuatan jahat itu diibaratkan seperti pakaian kotor yang melekat ditubuh

sehingga harus ditanggalkan.

Ayat 14:

Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata

terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginnya.

Kenakanlah dalam bahasa asli dengan kata dasar yang

berarti menegenakan atau beroleh sifat kebajikan atau motivasi tertentu. Kata ini

berbentuk perintah sehingga dapat diterjemahkan bahwa Paulus memerintahkan

agar penerima surat itu mengenakan Tuhan Yesus sebagai perlengkapan senjata

terang. Kenakanlah dapat diartikan sebagai bentuk penyatuan manusia (orang

percaya) dengan Tuhan Yesus. Kita bersatu dan memihak kepada Kristus

sehingga kita meniru pola hidupNya dan persekutuan kita dengan Kristus

Page 10: BAB I, ipo l@s3

10

menyebabkan kita diperlengkapi dengan persenjataan yang kita perlukan untuk

melawan serangan iblis dan menempuh kehidupan baru. Ini berhubungan dengan

roh Allah yang memimpin manusia untuk hidup dalam persekutuan dengan Yesus

sehingga kuasa dosa dikalahkan didalam tubuh manusia.

3. KESIMPULAN

Roma 13:8-14, secara umum berisi nasihat-nasihat panjang mengenai

aturan hidup seorang Kristen. Ayat 8-10, umumnya memiliki isi yang pertama,

kasih itu adalah hukum artinya keharusan, kewajiban dimana setiap orang

percaya terus membuang sikap keegoisan, sifat berbuat seenaknya; dan yang

kedua hukum itu adalah kasih yang berarti bahwa pelaksanaannya bukanlah

takut akan sanksi atau hukuman.

Kasih itu menuntut tindakan yang berarti bahwa kasih itu yang

menunjukkan sikap dasar orang-orang Kristen. Inilah alasan mengapa Paulus

beberapa kali menegaskan dalam teks ini bahwa kasih itu adalah kegenapan

hukum taurat. Penegasan ini pula mengandung arti bahwa orang percaya telah

dibebaskan dari kurungan hukum taurat oleh karena kasih dan penyempurnaannya

oleh Tuhan Yesus dikayu salib sebab tuntutan hukum taurat adalah sempurna dan

sempurna tidak pula dirasakan sebagai kelengkapan dalam melaksanakannya,

tetapi hukum taurat pada dasarnya mengatur kehidupan manusia dihadapan Tuhan

sehingga manusia berkenan dan sempurna sesuai tuntutan Allah. Dan bukan

kesempurnaan itu yang dimaksudkan Paulus, keadatangan Yesus yang adalah

senjata tiang imanlah yang menyempurnakannya. Bagaimana caranya?

Jawabannya adalah ketaatan Tuhan Yesus atas Hukum Taurat itu. Hukum Tuhan

menuntut ketaatan yang sempurna dalam arti tidak melalaikan salah satu dari

Hukum itu yaitu apa yang menjadi kehendak Allah bagi diriNya tetapi Kristus

menggenapinya, yaitu Kristus menjalankan kehendak Allah tanpa bercacat.

Demikian halnya disampaikan oleh Stevri Lumintang :

Page 11: BAB I, ipo l@s3

11

Tujuan penggenapannya supaya orang yang percaya kepada Kristus tidak dihukum

melainkan dimerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut serta tuntutan Hukum Taurat

digenapi dalam hidup mereka (bnd Rom.8:1-4). Hukum taurat tidak dapat membuat

manusia benar dihadapan Allah karena manusia dibenarkan hanya oleh iman didalam

Kristus. Kristus telah memenuhi tuntutan tora melalui ketaatannya yang sempurna sebab

Ia lahir dan takluk kepada hukum taurat (Gal. 4:4) dan dengan tekad menggenapkan

seluruh kehendak Allah (Mat.3:15), karena Kristus adalah kegenapan hukum taurat

sehingga kebenaran diperoleh orang-orang percaya.

Berkaitan dengan pasal 2, yang menjadi pokok permasalahan awal antara

Paulus dan tokoh-tokoh agama Yahudi adalah dalam pelaksanaannya dan disisi

lain bukan kewajiban orang percaya melakukan hukum taurat. Menjawab itu

Paulus menegaskan sifat nyata kebenaran seorang Kristen dihadapan Allah

(Rom.5). Pada pasal 8 dikatakan bahwa kedatangan Yesus didalam daging

bertujuan supaya tuntutan hukum taurat digenapi dalam diri orang percaya.8

Menurut Martin Luther, hukum taurat dalam arti kesusilaan mempunyai fungsi

menyatakan kehendak Allah dan menyadarkan manusia atas dosa.9 Sedangkan

menurut Calvin, hukum taurat berhubungan dengan kemuliaan Allah yaitu

penekanan pada pengudusan. Manusia yang sudah diampuni dan dibenarkan

karena iman harus berusaha sedapat mungkin menjaga dan mengupayakan

kekudusan hidupnya, kendati kekudusan itu tidak pernah sempurna dan tidak

dimaksudkan untuk memperoleh pengampunan dan pembenaran dari Allah. Justru

sebaliknya, manusia berusaha memelihara kekudusan karena sudah terlebih

dahulu diampuni dan dibenarkan.10

Demikianlah perbuatan-perbuatan dosa yang dalam taurat hanya disorot

secara fisik, dalam hukum Kristus disorot secara Moral-Spiritual. Dan Hukum

Taurat yang termasuk 10 Firman didalamnya pun sudah digenapi oleh Tuhan kita

Yesus Kristus. Dengan 2 macam hukum saja, kasih kepada Allah dan kasih

kepada manusia. Yesus Kristus telah menetapkan HUKUM BARU yaitu

8Van Den End, Tafsiran Alkitab Surat Roma, (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), hlm. 617.9S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di Sekitar Gereja, (Jakarta: Gunung Mulia),

hlm.65.10Ibid, hlm. 65…

Page 12: BAB I, ipo l@s3

12

HUKUM KASIH, karena kasih adalah kegenapan hukum taurat (Roma 13:10).11

4. RELEVANSINYA

Jika dihubungkan dengan kehidupan kita saat ini, hukum taurat tentu

masih dianggap relevan dan ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sebab hukum

pada dasarnya memiliki tujuan yang baik yaitu untuk mengatur kehidupan kita.

Hal ini dipandang dari sikap etis orang percaya. Pada zaman bangsa Israel hukum

taurat digunakan untuk mengatur kehidupan mereka sebagai umat Allah demikian

halnya dengan kita. Kita memang hidup dizaman yang berbeda, namun kita dapat

belajar dari ketaatan mereka dalam menuruti hukum itu sebab dengan sikap itu

mereka telah menunjukkan bahwa mereka menghargai Allah dan juga sesama.

11www. Wiklipedi Indonesia…

Page 13: BAB I, ipo l@s3

13

BAB III

IMPLIKASI

Kehidupan manusia selalu berhadapan dengan dua sisi yang penting yaitu

sisi kehidupan dengan sesama (sosial) dan sisi kehidupan dengan Allah. Untuk

mengatur hubungan itu memang dibutuhkan suatu peraturan guna terciptanya

keadaan yang teratur, sopan dan tertib. Itulah yang disebut hukum. Hukum kasih

yang dinyatakan didalam Yesus menegaskan kedua sisi ini agar berada dalam

keseimbangan yaitu sikap hidup yang sesuai kesaksian dan integritas dihadapan

dunia yang harus dianggap sangat penting. Paulus secara tidak langsung

mengingatkan kita untuk tetap hidup dalam kualitas moral dan kualitas rohani

dalam menantikan kedatangan Kristus yang keduakalinya. Sebab dengan

demikianlah akan terbukti identitas pengikut Kristus yang sesungguhnya menjadi

terang.

Hukum merupakan arena penerapan kasih yang seharusnya perlu kita

sadari. Mengasihi sesama dengan berbuat baik merupakan bukti nyata dari

penerapan kasih. Selain itu, sebagai orang Kristen kita juga harus dapat

mengekspresikan kebebasan Kristen dengan benar. Kebebasan itu diartikan

sebagai kebebasan yang terkontrol yang berarti memiliki nilai kebenaran

dihadapan Allah. Dan kebebasan ini pula yang menjadi arena penerapan hukum

kasih atau praktek kasih yang semata-mata karena iman yang terbentuk secara

pribadi dengan Tuhan Yesus atau dengan kata lain kita harus dapat membiarkan

iman kita bekerja dan bertumbuh melalui kasih (Gal. 5:6).

Berbicara mengenai hutang, penulis berpendapat bahwa kata ini lebih

mengarah kepada janji. Kita mengasihi sesama diatas kesadaran penuh akan

pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib untuk melunasi hukum maut yang

seharusnya kita terima namun sudah dilunasi oleh Tuhan Yesus dan itu karena

kasih. Aturan hutang pula menuntut bayaran sehingga dapat dikatakan lunas. Kita

telah terlebih dahulu menerima pelunasan itu sehingga kita memperoleh hidup

yang kekal tetapi kita belum membayar apa yang seharusnya kita bayar

Page 14: BAB I, ipo l@s3

14

seutuhnya. Apa yang seharusnya kita bayar sebagai pengutang itulah yang

dikatakan janji. Tuhan Yesus datang memang untuk menggenapi janjiNya bagi

manusia dan menawarkan janji jaminan hidup dan bukan berarti Dia berhutang

kepada manusia sehingga kita harus terus menuntut. Namun sebaliknya, kitalah

pengutang-pengutang dihadapan Allah yang memiliki janji yang belum terpenuhi

dihadapanNya. Apa yang dapat kita lakukan? Kita harus membiarkan kasih Allah

itu mewarnai hidup kita sesuai kehendakNya sehingga kita dapat layak

menyandang pengikut Kristus yang sejati.