bab 6 . dinamika pa rtike l

45
06/13/22 1 BAB 6. Dinamika Partikel

Upload: tamara-dillon

Post on 30-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 6 . Dinamika Pa rtike l. Pendahuluan. Dinamika (cabang mekanika), mempelajari menga - pa benda menjadi bergerak ( diam ) dan jika ber - gerak bagaimana lintasan gerak benda tersebut. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 1

BAB 6.Dinamika Partikel

Page 2: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 2

Dinamika (cabang mekanika), mempelajari menga-pa benda menjadi bergerak (diam) dan jika ber-gerak bagaimana lintasan gerak benda tersebut.

Dinamika, membicarakan mengapa benda di sekitar permukaan bumi selalu jatuh menuju bumi, benda bergerak lurus, melingkar dan lain sebagainya. Di alam benda selalu berinteraksi dengan benda la-in.

Hasil interaksi, menyebabkan benda bergerak dan pada umumnya lintasannya lengkung.

Pendahuluan.

Page 3: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 3

Konsep interaksi antar benda memunculkan kon-sep gaya (notasi F).

F inilah yang menjadi dasar pembicaraan dalam di-namika.

Gerakan benda-benda langit, akibat interaksi antar benda langit yang satu dengan yang lain, hasil ge-rakannya berupa garis lengkung.

Bumi mengelilingi matahari dengan lintasan elips (lengkung tertutup).

Bumi mengelilingi matahari merupakan hasil inter- aksi antara bumi-matahari.

Lanjutan.

Page 4: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 4

Sir Isaac Newton (1642 - 1727) ilmuwan ber-

kebangsaan Inggris, banyak jasanya dalam

mengembangkan mekanika.

reaksi) - (aksi III,

) ( II,

n)(kelembama I,

gerak) (tentangNewton Hukum

m aF

Lanjutan.

Page 5: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 5

Page 6: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 6

Partikel bebas (partikel yang berdiri sendiri, kon-sep ideal) dianggap partikel yang tidak melaku-kan (tidak memiliki) interaksi dengan partikel lain.

Hukum Pertama Newton.

Benda bebas dibuat dengan cara benda/partikel dilindungi agar tidak melakukan interaksi dengan benda lain (kita mengabaikan interaksinya).

Hal tersebut sebenarnya sulit diperoleh, karena bagaimanapun partikel di alam pasti melakukan interaksi dengan partikel-partikel lain.

Page 7: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 7

Sir Isaac Newton mendefinisikan hukum pertama

dengan pernyataan partikel (zarah) bebas selalu

mempertahankan keberadaannya.

Sehingga, jika diam (v = 0) akan tetap diam dan

jika bergerak (v ≠ 0) akan bergerak lurus dengan

kecepatan tetap (atau a = 0).

Hukum pertama Newton disebut juga hukum kelem-

baman (hukum inersial).

Lanjutan.

Page 8: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

zz

yy

xx

mvp

mvp

mvp

kartesian)koordinat (dalam komponen pp

04/19/23 8

Momentum (= p) besaran vektor.

Momentum p.

Benda yang bergerak selalu memiliki p.

Benda massa m bergerak dengan kecepatan (v)

memiliki p yang didefinisikan, sebagai,

p = m v

Page 9: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 9

Satuan p, kg m s-1 dan dimensinya [MLT-1].

Besaran mv disebut p linier partikel untuk (mem-

bedakan dengan p anguler).

p dihubungkan dengan hukum inersial, parti-

kel bebas selalu bergerak dengan p tetap.

p menyatakan kualitas gerak benda dalam sis-tem.

p, sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukur-

an kesulitan untuk mendiamkan benda.

Lanjutan.

Page 10: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 10

Benda m = 4 kg, memiliki v = 50 i m s-1. Berapa-

kah p-nya juga besar p benda tersebut ?

Contoh.

p = m v

= (4 kg)( 50 i m s-1) = 200 i kg m s-1

Penyelesaian.

Besar momentumnya, p = 200 kg m s-1

Page 11: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

dt

dm

dt

dm

dt

md

dt

dv

vvpF

)(

04/19/23 11

Seandainya benda, memiliki p berubah, benda akan memiliki a (percepatan penyebab perubah-an v).

Hukum Kedua Newton.

Perubahan momentum (p) tiap satuan waktu (t) disebut F.

Pernyataan F (besaran vektor) dimunculkan oleh Newton sebagai hukum kedua.

Satuan (F), kg m s-2 atau newton (N) dimensi [M L T-

2].

Page 12: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

2

2

1 t

mt

tm

oo

o

FvRR

Fvv

04/19/23 12

Sistem klasik (m tetap), dm/dt = 0 dan dv/dt = a, sehingga

F = m a

Persm (F = m a), dikenal sebagai hukum Newton kedua.

Jika pada benda bekerja banyak F, (F lebih dari satu tetapi setitik tangkap) sehingga formulasi hu-kum Newton kedua menjadi, F = m a.

Lanjutan.

Page 13: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

2

1

2

1

a

a

m

m

04/19/23 13

Massa memperlihatkan karakteristik sifat benda pada suatu F.

Bila F, bekerja pada benda m1 memperoleh per-cepatan a1, maka F tersebut dikerjakan pada benda m2 memperoleh percepatan a2. Sehingga diperoleh persm F = m1 a1 = m2 a2 atau,

Massa benda dapat didefinisikan dengan menerap-kan F (sama) yang bekerja pada masing-masing benda dan membandingkan a-nya.

Perbandingan tersebut tidak tergantung pada jenis

Lanjutan.

Page 14: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 14

F yang digunakan (misal gaya pegas, atraksi gravitasi, atraksi listrik atau magnet dan lain sebagainya)

Page 15: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

1

2

s m 5,12

)s 5(s m 5,2 0,Kecepatan

tm

Fvv o

2s m 5,2kg 2

5,Percepatan

N

m

Fa

04/19/23 15

Benda m = 2 kg dikenai F = 5 N. Hitunglah besar a yang dihasilkan oleh F tersebut ? Jika pada mulanya benda diam pada sistem kerangka acuan tertentu. Hitunglah perpindahan dan v yang di-peroleh saat t = 5 detik !

Contoh.

Penyelesaian.

Page 16: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

m 25,31)s 5(kg 2

5

2

1)s 5( 00

2

1,nPerpindaha

2

2

N

tm

Ftvrr oo

04/19/23 16

Johannes Kepler

1571 - 1630

Page 17: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

2-s m ) 5,2 5,1 (

kg 4,0

N ) 6,0 (

ji

jiFa

m

04/19/23 17

Contoh.

Sebuah partikel m = 0,4 kg dikenai dua F yaitu F1 = (2 i - 4 j) N dan F2 = (- 2,6 i + 5 j) N. Jika partikel mulai dari keadaan diam (t = 0) berada di titik asal, tentukan posisi dan v-nya pada t = 1,6 detik.

Gaya total (jumlahan dua F) akan menjadi, F = F1 + F2 = (2 i - 4 j) N + (- 2,6 i + 5 j) N = (- 0,6 i + j) N.

Penyelesaian.

a partikel,

Page 18: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 18

Komponen percepatan,

ax = - 1,5 m s-2 dan

ay = 2,5 m s-2. Partikel saat t = 0, mula-mula diam, di titik asal koordinat (x, y) setelah t = 1,6 detik menjadi,

x = ½ ax t2 = ½ (- 1,5 m s-2)(1,6 s)2 = - 1,92 m,

y = ½ ay t2 = ½ (2,5 m s-2)(1,6 s)2

= 3,20 m

Posisi partikel setelah 1,6 detik (- 1,92 ; 3,20) m.

Kecepatan (v = a t) partikel setelah 1,6 detik,

Page 19: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 19

Komponen vx = ax t = (-1,5 m s-2)(1,6 s)

= - 2,40 m s-1 dan

vy = ay t = (2,5 m s-2)(1,6 s) = 4,0 ms-1.

Dengan notasi vektor r dan v ber-persm:

Posisi, r = (- 1,92 i + 3,20 j) m

Kecepatan, v = (- 2,40 i + 4,00 j) m s-1.

Lanjutan.

Page 20: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 20

Nama Gaya

Jenis nama a memberikan bermacam jenis nama F.

Benda melakukan gerak melingkar padanya akan

bekerja dua gaya yaitu,

Contoh.

Gaya sentripetal (FN = m aN karena percepatan sentripetal)

Gaya tangensial (FT = m aT karena percepatan tangensial).

Page 21: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 21

Gaya Sistem Koordinat.

Kartesian, F = m (ax + ay + az)

Kutub, F = m (ar + aθ)

Ada dua jenis percepatan yaitu : ar dan aθ.

Ada tiga jenis percepatan yaitu: ax , ay , az.

Page 22: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

dt

rd

dt

drr

dt

rd

dt

d

dt

dr

dt

dr

dt

d

dt

dr

rdt

dr

dt

dr

dt

d

ˆˆ

ˆ ˆˆ

ˆ ˆ

2

2

2

2

a

04/19/23 22

Contoh.

Partikel ditarik menuju pusat sistem koordinat oleh F radial. Tunjukkan ω berbanding terbalik dengan jarak kuadrat !

Dalam koordinat kutub terdapat dua a (dua jenis F yaitu radial (Fr) dan tangensial (FT) dinyatakan seba-gai,

Penyelesaian.

Page 23: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

22

22

2

tetapan

01

0 2

r

c

dt

d

dt

dr

dt

dr

dt

d

rdt

d r

dt

d

dt

dr

ˆ ˆˆ ˆˆ 2

2

2

2

dt

d

dt

drr

dt

rdr

dt

d

dt

dθrr

dt

d

dt

d

dt

dr

rdt

dr

dt

rd

dt

d r

dt

d

dt

drr ˆ dan ˆ 2

22

2

2

FF

04/19/23 23

Jika hanya F radial yang bekerja (diketahui) pada

benda berarti Fθ = 0, maka artinya memberlakukan

Lanjutan.

Page 24: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 24

0rang berada dalam lift berdiri di atas neraca pe-gas terbaca 120 N. Lift yang dinaiki tersebut ber-gerak (dapat naik maupun turun) dengan perce-patan ¼ g. Berapakah w orang tersebut (yang ter-baca oleh skala neraca saat lift naik maupun tu-run) ?

Contoh.

m g + m Ao = m a! atau g + Ao = a!

Penyelesaian.

Saat lift naik.

Diketahui percepatan Ao = ¼ g, atau a! = 1,25 g.

Berat orang saat naik, (120 N)(1,25) = 150 N

Page 25: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 25

m g – m Ao = m a! atau g - Ao = a!

Saat lift turun.

Sehingga, a! = 0,75 g.

Berat orang saat turun, (120 N)(0,75) = 90 N

Lanjutan.

Page 26: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 26

Contoh.

Dua buah benda massa m dan M, (m < M) di-hubungkan dengan tali dilewatkan pada piringan. Piringan dapat berputar pada sumbunya segala se-suatu yang berhubungan dengan piringan diabai-kan. Hitunglah a kedua benda tersebut, dan berapa besar tegangan talinya !

Penyelesaian.

Benda M bergerak turun (m naik), dengan perce-patan sama (a). Hukum Newton yang digunakan Fi = m! a . Fi dalam hal ini diwakili oleh M g – m g dan m! dalam hal ini diwakili oleh M + m sehingga berlaku,

(M - m) g = (M + m) a

Page 27: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

gmM

mMa

gmM

mMa

gmM

mMg

mM

mMmmgT

2

2

04/19/23 27

Percepatan,

Cara lain.

M

m

M g

m g

T1

T2

Benda M turun berlaku M g - T1 = M a dan m naik berlaku T2 - m g = m a (dalam hal ini T1 = T2) Kedua persm dijumlahkan dihasilkan,

Benda m naik dengan percepatan a berlaku T2 – m g = m a sehingga

Page 28: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

gmM

mMg

mM

mMMgMT

2

1

04/19/23 28

Benda M turun dengan percepatan a berlaku, M g – T1 = M a sehingga menghasilkan,

Leonardo da Vinci1452 - 1519

Page 29: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

) (-g )(2

21

2

1 amaMmMTamgmT

aMTgM

04/19/23 29

Contoh.

Perhatikan gambar di samping. Batang bermassa M dan bola m, (M > m). Pada awalnya bola berada pada ujung bawah batang. Setelah t detik, bola sejajar ujung atas batang. Bila panjang batang L tentukan tegangan tali (ideal).

Penyelesaian.

L

M

m

T

Percepatan relatif m, terhadap M,

A = a1 + a2 = 2 a, (a1 = a2 = a).

Page 30: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

gmM

mMa

)(

2

)(

2

)( 2)( 2

2

22

mMt

L M mT

amM

mM

mM

amM

mM

amMT

04/19/23 30

Panjang batang ditempuh oleh m, dengan waktu t sehingga,

L = ½ A t2 = a t2.

Lanjutan.

Page 31: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

gw

fa

m

wfa

1

04/19/23 31

Contoh.

Sebuah batu berat w dilemparkan vertikal ke atas di udara dari lantai dengan kecepatan awal v0. Jika, ada gaya konstan f akibat gesekan/hambatan udara selama melayang dan asumsikan percepatan gra-vitasi bumi (g) konstan, maka tentukan :a). tinggi maksimum yang dicapai (nyatakan dalam: vo, g, f dan w )b). laju batu saat menyentuh lantai kembali (nyata- kan dalam: vo, f dan w)

Penyelesaian:

a). Batu ke atas, a (berupa perlambatan): Σ F = m a

Page 32: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

a

vh o

2

2

a

vt o

12

2

w

fg

vh o

m

04/19/23 32

v

v0

hmax

v= 0

fw

wf

Tinggi maksm dicapai batu:

h = vo t – ½ a t2 ,

dengan, sehingga,

b. Gerak batu ke bawah, percepatan: gw

fwa

Kecepatan saat menyentuh lantai :

w

fwg

vg

w

fwvahv

222

2022

Lanjutan.

Page 33: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

fw

fwvv

fw

fwvv o

022

04/19/23 33

Lanjutan.

Page 34: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 34

Contoh.

Page 35: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 35

Page 36: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 36

Sebuah sistem terdiri atas dua buah balok masing- masing bermassa m dan M (lihat gambar). Koefisien gesekan antara kedua balok µs dan balok M tidak ada gesekan dengan lantai. Tentukan besar gaya F yang harus diberikan pada balok m agar tidak turun ke bawah (nyatakan dalam : m, M, g dan µs)

Contoh.

Penyelesaian.

Teori yang mendasari hukum Newton tentang gerak

Tinjau benda massa m.

Arah mendatar, Σ Fx = m ax F – N = m ax

Page 37: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 37

Arah vertikal,

Lanjutan.

M

m

f

F

NLicin

Σ Fy = 0

m g = f = μs N

.

s

gmN

Tinjau benda massa M.

Arah mendatar, Σ Fx = M ax N = M ax M

Nax

1

.

M

mgmF

sDari, F – N = m ax

Page 38: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 38

Page 39: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 39

Contoh.

Perhatikan sistem di bawah ini L

M

mFμ2

μ1

Ada dua balok, masing-masing bermassa m dan M. Koefisien ge-sekan antara balok M dengan lantai µ1, sedangkan koefisien gesekan antara balok m dengan balok M adalah μ2 .

Balok m diberi gaya mendatar F yang cukup besar sehingga balok m akan bergerak dipunggung balok M. Balok M juga bergerak akibat gaya F ini (asumsi µ2 cukup besar). Jika balok m berpindah sejauh L relatif terhadap balok M, maka berapa usaha yang dilakukan gaya F ? Untuk memudahkan hitungan anggap :

Page 40: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 40

Lanjutan.

M = 2 m, F = λ m g = 5,6 m g, μ2 = 0,5 dan μ1 = 0,1

Teori yang mendasari: Hukum Newton tentang gerak,

GLBB, Usaha

mg

N2

Fm

f2

a2

N2 = gaya normal pada m karena M

balok m,

Σ Fy = 0 dan N2 = m g dan Σ Fx = m a2

m

mgFa 2

2

F – f2 = m a2 ; f2 = μ2 N2

F - μ2 m g = m a2 = μ2 m g

a2 percepatan m relatif terhadap lerangka lab.

Page 41: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

g

M

Mmma

)(121

04/19/23 41

Lanjutan.

mg

M

N2!

N1a1

f1

f2

N2! = reaksi dari N2 = m g

Σ Fy = 0

N1 – N2! – M g = 0

N1 = (m + M) g

Σ Fx = M a1

f2 – f1 = M a1 , f2 = μ2 m g

μ2 m g – μ1 (m + M) g = M a1 , f1 = μ1 (m + M) g

Page 42: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

)(2

)(2 12

2

2

2

12 MmmM

gtmgF

m

tSS

04/19/23 42

Lanjutan.

Total pergeseran massa M setelah selang waktu t,

212211

)(

2

1

2

1gt

M

MmmtaS

Total pergeseran massa m terhadap kerangka lab se-telah selang waktu t,

22222 2

1

2

1t

m

mgFtaS

Selisih jarak, s1 dan s2

Page 43: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 43

Lanjutan.

M

m

mg

Fgt

M

m

M

m

mg

FgtSS

dan dimana , 2

2

1122

2

112

2

2

12

Setelah t = to, selisih jarak = L, L = s2 – s1

1122

20

1122

20

2

2

Lgt

gtL

Untuk waktu to ini, massa m telah berpindah sejauh :

Page 44: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 44

Lanjutan.

1122

2

2

20

2

20

20

22022

2

2

2

1

2

1

L

gt

mg

Fgt

tm

mgFtaS

Usaha yang dilakukan oleh gaya F :

mgL

mgL

LmgSFWF

712,5

.

1122

2

1122

22

Page 45: BAB 6 . Dinamika Pa rtike l

04/19/23 45

reaksi) - (aksi III,

) ( II,

n)(kelembama I,

gerak) (tentangNewton Hukum

m aF