kinematika dan dinamika
TRANSCRIPT
Drs. Yamin Winduono, M.Pd
KINEMATIKA DAN
DINAMIKA
UNTUK GURU SD
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
untuk Program BERMUTU
Hak Cipta pada PPPPTK IPA Dilindungi Undang-Undang
KINEMATIKA DAN DINAMIKA UNTUK GURU SD
Penulis Drs. Yamin Winduono, M.Pd Penyelia Drs. Darliana, M.Si. Desainer Grafis Agus Maulani, A.Md Layouter Apep Nurzaman
Diterbitkan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) untuk Program BERMUTU
Tahun Cetak 2010
BERMUTU v Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading
DAFTAR ISI Hal
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Pengantar 1
B. Tujuan 3
C. Sistematika 3
BAB II KEGIATAN BELAJAR 4
A. Kegiatan 1 : Kinematika 4
1. Pengantar 4
2. Tujuan 5
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar 5
4. Langkah Kegiatan 6
5. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan Peserta 9
6. Tugas 23
7. Evaluasi 23
B. Kegiatan 2 : Dinamika 24
1. Pengantar 24
2. Tujuan 24
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar 24
4. Langkah Kegiatan 25
5. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan Peserta 27
6. Tugas 31
7. Evaluasi 31
C. Kegiatan 3 : Usaha dan Energi 32
1. Pengantar 32
2. Tujuan 32
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar 33
4. Langkah Kegiatan 33
5. Bahan Bacaan Untuk Fasilitator dan Peserta 36
6. Tugas 44
7. Evaluasi 44
BAB III RANGKUMAN 46
DAFTAR PUSTAKA 48
vi BERMUTU DAFTAR ISI/DAFTAR BAGAN/DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar II.1 Perubahan posisi pada balap sepeda 10
Gambar II.2 Sketsa lintasan orang yang berjalan 11
Gambar II.3 Sketsa perpindahan benda 12
Gambar II.4 Penunjukkan gaya aksi-reaksi dengan menggunakan dinamometer
30
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel II.1 Pengamatan 1
Tabel II.2 Pengamatan 8
Tabel II.3 Pengamatan 26
Tabel II.4 Pengamatan 34
Tabel II.5 Pengamatan 35
Tabel II.6 Pengamatan 35
BERMUTU 1 Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading
BAB I. PENDAHULUAN
A. Pengantar
Program BERMUTU yang diluncurkan oleh pemerintah telah memasuki
tahun ketiga. Berbagai macam tanggapan terhadap program BERMUTU
terus mengalir. Secara umum tanggapan para peserta yang terlibat dalam
program BERMUTU adalah baik; karena program dan bentuk kegiatan yang
harus dilakukan di setiap kelompok kerja sudah disiapkan atau direncanakan
sebelum kegiatan dilaksanakan. Walaupun demikian kenyataan yang
dirasakan oleh berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, masih ada hal-hal
yang harus dibenahi supaya program BERMUTU dapat berjalan dengan
lebih baik lagi. Pembenahan yang masih harus dilakukan secara
berkelanjutan adalah penyediaan modul-modul yang akan digunakan pada
setiap kegiatan di kelompok kerja.
Ketersediaan modul-modul dalam program BERMUTU menjadi sangat
penting karena modul merupakan salah satu bahan kajian yang akan
digunakan dalam setiap kegiatan di semua kelompok kerja. Ketersediaan
dan kelengkapan modul sebagai salah satu bahan kajian di kelompok kerja
sangat penting, karena modul diperlukan untuk membantu meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme guru di negara kita. Selain itu, modul-modul
yang digunakan dalam kegiatan di kelompok kerja juga merupakan salah
satu komponen yang akan dinilai oleh LPTK setempat yang ditunjuk dan
terlibat dalam kegiatan program BERMUTU. Kualitas modul yang dipelajari
di kelompok kerja akan mempengaruhi perolehan kredit yang diakui oleh
LPTK setempat.
Oleh karena itulah pada tahun anggaran 2010, PPPPTK IPA
mengadakan kegiatan penyusunan modul untuk program BERMUTU. Pada
kegiatan tersebut PPPTK IPA menyusun 18 modul yang akan digunakan di
kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Buru Mata Pelajaran (MGMP)
di seluruh Indonesia.
Modul yang ada dihadapan anda adalah salah satu modul berjudul
Kinematika dan Dinamika. Modul ini merupakan salah satu bahan bahan
kajian yang dapat digunakan untuk kelompok kerja guru (KKG). Materi
kinematika dan dinamika, membahas berbagai hal yang berkaitan dengan
2 BERMUTU BAB I PENDAHULUAN
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
gerak benda serta hubungannya dengan gaya. Secara rinci mekanika dapat
dibedakan menjadi kinematika, dinamika, dan statika.
Kinematika mempelajari permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan gerak tanpa meninjau penyebab dari gerak tersebut. Misalnya :
gerak sebuah pesawat, mobil, atau gerak benda lainnya. Pembahasan gerak
tentunya selalu terkait dengan, pengertian jarak, perpindahan, kelajuan,
kecepatan, percepatan, jenis-jenis gerak, grafik hubungan gerak, serta
mencakup juga rumus-rumus perhitungannya. Dinamika mempelajari gerak
benda yang dikaitkan dengan adanya pengaruh gaya terhadap gerak benda,
sedangkan statika mempelajari gaya yang dikaitkan dengan sifat-sifat
kesetimbangan benda.
Pembahasan modul dilengkapi dengan kegiatan percobaan pada setiap
kegiatan belajar, dengan harapan peserta akan lebih memahami konsep
kinematika dan dinamika yang dikajinya. Untuk mengetahui daya serap
peserta terhadap modul yang telah dipelajarinya, peserta program
BERMUTU diminta untuk mengerjakan evaluasi pada pada setiap akhir
kegiatan belajar.
Modul-modul yang disusun oleh PPPPTK IPA, termasuk modul
Kinematika dan dinamika, akan digunakan pada pelatihan Provincial Core
Team (PCT). Selanjutnya PCT menggunakan modul tersebut pada pelatihan
secara berjenjang kepada District Core Team (DCT) atau Tim Inti
Kabupaten/Kota. Demikian juga DCT menggunakan modul itu pada
pelatihan Tim tersebut. Tim Kabupaten/Kota juga menggunakan modul
tersebut bagi guru pemandu. Akhirnya guru pemandu secara langsung
melakukan pendampingan kepada guru-guru di setiap kelompok kerja.
Setelah mengikuti program BERMUTU peserta kelompok kerja
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya,
sehingga pendidikan di negara kita dapat meningkat dan dapat mengejar
ketertinggalannya dari negara-negara lain.
Selamat Belajar dan sukses selalu, semoga amanah yang kita emban
sebagai pendidik dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
dilembari dengan keikhlasan yang tulus. Semoga kita dapat menghantarkan
putra-putri didik dalam menggapai cita-cita yang diinginkannya. Amin.
BERMUTU 3 BAB I PENDAHULUAN
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari uraian materi yang ada dalam modul ini, anda
diharapkan dapat menguasai konsep kinematika dan dinamika untuk
diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:
a. Menjelaskan cakupan bahasan mekanika
b. Menjelaskan pengertian kinematika
c. Menjelaskan pengertian dinamika
d. Membedakan kinematika dan dinamika
e. Mendeskripsikan pengertian usaha
f. Mendeskripsikan pengertian energi
g. Menuliskan hubungan energi dan usaha
C. Sistematika
Modul ini terdiri atas lima bagian, yaitu : I. Pendahuluan berisikan pengantar
tentang alasan penulisan modul, tujuan umum dan khusus, dan sistematika
pembahasan modul, II. Kegiatan Belajar 1 berisikan pengantar, indikator, alur
pembelajaran, strategi pembelajaran kinematika, dan pembahasan materi
kinematika, percobaan kegiatan belajar 1, dan evaluasi kegiatan belajar 1. III.
Kegiatan Belajar 2 berisikan pengantar, indikator, alur pembelajaran, strategi
pembelajaran dinamika, pembahasan materi dinamika, percobaan kegiatan
belajar 2, dan evaluasi kegiatan belajar 2. IV. Kegiatan Belajar 3 berisikan
pengantar, indikator, alur pembelajaran, strategi pembelajaran energi dan usaha,
pembahasan materi energi dan usaha, percobaan kegiatan belajar 3, dan
evaluasi kegiatan belajar 3.
BERMUTU 4 Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading
BAB II. KEGIATAN BELAJAR
A. Kegiatan Belajar 1: Kinematika
1. Pengantar
Jika kita cermati peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, banyak peristiwa-peristiwa yang terkait dengan peristiwa fisika.
Bunyi yang ditimbulkan oleh mobil yang bergerak, terjadinya petir, jatuhnya
benda, bertiupnya angin, menyalanya lampu pengatur lalu lintas, proses
beroperasinya komputer merupakan contoh peristiwa yang terkait dengan fisika.
Peristiwa atau fenomena fisika yang terjadi menarik minat para ilmuwan
untuk melakukan penyelidikan. Dengan menggunakan berbagai peralatan para
ilmuwan melakukan berbagai percobaan untuk memecahkan berbagai masalah
yang terjadi di alam berdasarkan fenomena fisika yang dipelajarinya. Diawali
rasa ingin tahu yang besar, kerja keras dan ketekunan para ilmuwan dapat
memecahkan teka-teki yang diselidikinya. Berbagai hasil penelitian para
ilmuwan dalam bidang fisika kemudian diorganisir menjadi bidang-bidang ilmu
fisika yang antara lain pengelompokkannya adalah: mekanika, gelombang dan
optik, listrik dan magnet, dan fisika modern. Pengelompokkan ini dilakukan untuk
memudahkan setiap orang yang berminat untuk mempelajarinya. Setiap
kelompok materi fisika memiliki karakteristik yang berbeda, sesuai dengan
fenomena yang terjadi dari obyek yang diamatinya.
Kegiatan belajar 1 hanya membahas kinematika. Kinematika
mempelajari permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan gerak tanpa
meninjau penyebab dari gerak tersebut. Misalnya : gerak sebuah pesawat,
mobil, atau gerak benda lainnya. Pembahasan gerak selalu terkait dengan jarak,
perpindahan, kelajuan, kecepatan, percepatan, jenis-jenis gerak, serta
mencakup juga rumus-rumus perhitungannya.
Untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap materi kinematika,
pada kegiatan belajar 1 dilengkapi dengan beberapa percobaan. Harapan yang
ingin dicapai setelah melaksanakan percobaan tersebut, adalah peserta menjadi
lebih memahami konsep yang sedang dipelajarinya.
BERMUTU 5 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Pada bagian akhir kegiatan belajar 1, peserta diminta untuk
mengerjakan evaluasi kegiatan belajar 1. Berdasarkan evaluasi tersebut guru
pemandu dapat mengetahui daya serap peserta terhadap modul yang telah
dipelajarinya.
2. Tujuan
Setelah peserta mempelajari kegiatan belajar 1, peserta diharapkan
dapat:
1. Menjelaskan pengertian jarak
2. Menjelaskan pengertian perpindahan
3. Membedakan pengertian jarak dan perpindahan
4. Mendeskripsikan pengertian kelajuan
5. Mendeskripsikan pengertian kecepatan
6. Membedakan pengertian kelajuan dan kecepatan
7. Menyebutkan jenis-jenis gerak benda
8. Menjelaskan pengertian gerak lurus beraturan
9. Menjelaskan pengertian gerak lurus berubah beraturan
10. Menuliskan rumus yang berlaku dalam kinematika
11. Menggunakan rumus untuk menyelesaikan perhitungan
12. Menafsirkan grafik-grafik dalam kinematika
13. Melakukan percobaan yang berhubungan dengan kinematika
14. Menyusun laporan hasil percobaan
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar
1. Stopwatch
2. Saputangan
3. LKS
6 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
4.Langkah Kegiatan
A.
B.
Pendahuluan (15 menit)
Di awal pertemuan Guru pemandu menginformasikan kompetensi dan
tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 1, selanjutnya guru pemandu
menjelaskan teknik kerja kelompok serta persiapan alat bahan yang harus
disiapkan untuk menunjang kegiatan belajar 1. Guru pemandu memberi
kesempatan kepada peserta untuk bertanya atau berdiskusi, jika ada hal-hal
yang belum jelas atau belum disepakati untuk pelaksanaan kegiatan belajar 1.
Kegiatan Kelompok (90 menit)
Pada kegiatan kelompok, guru pemandu meminta peserta untuk
mengkaji kegiatan belajar 1 secara berkelompok; selanjutnya setiap kelompok
melakukan percobaan sesuai dengan panduan praktikum yang ada dalam
kegiatan belajar 1. Guru pemandu berkeliling untuk memberikan bimbingan
kepada setiap kelompok pada saat melaksanakan kegiatan praktikum. Hasil
pengkajian kegiatan belajar 1 dari setiap kelompok dibuat dalam bentuk
rangkuman materi dan laporan praktikum.
Pendahuluan: - Informasi Kompetensi
dan tujuan pembelajaran
- Teknik kerja kelompok - Persiapan alat dan
bahan - Diskusi dan Tanya
jawab pelaksanaan Kegiatan Belajar 1
(15 menit)
Kegiatan Kelompok : - Pengkajian Kegiatan Belajar 1 - Praktik percobaan kinematika - Penyusunan laporan percobaan kinematika
(90 menit)
Diskusi Kelas : - Presentasi laporan hasil kerja kelompok - Tanggapan terhadap kelompok presenter - Klarifikasi dan penguatan dari pembimbing / guru pemandu terhadap kelompok presenter
(45 menit)
Evaluasi : Pengerjaan
evaluasi Kegiatan Belajar 1
(30 menit)
Reviu dan Klarifikasi : - Pembahasan soal
evaluasi - Klarifikasi dan
Pendalaman materi yang telah dibahas
(20 menit)
BERMUTU 7 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Permasalahan 1:
Samakah jarak dengan perpindahan benda?
Prosedur Kerja
1. Tetapkan posisi awal yang akan digunakan sebagai titik acuan.
2. Mintalah seorang temanmu untuk berjalan lurus dari posisi satu ke dua,
kemudian berjalan lurus lagi (boleh berbelok) dari posisi dua ke posisi tiga.
Berilah tanda pada setiap posisi.
3. Ukur setiap perubahan jarak dari posisi satu (posisi awal) sampai ke posisi
tiga (posisi akhir).
4. Gambarkan sketsa pergerakkannya pada setiap perubahan posisi.
5. Hubungkan posisi satu (posisi awal) dengan posisi tiga (posisi akhir) dengan
menggunakan benang atau tali raffia.
6. Ukur panjang tali rafia untuk menentukan perpindahannya.
7. Lakukan langkah 1- 6 untuk beberapa tempat yang berbeda.
8. Masukkan hasilnya ke dalam tabel pengamatan
Tabel II.1 Pengamatan
No
Posisi
Sketsa Pergerakan
Jarak
Perpindahan satu dua tiga
1
2
3
8 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Pertanyaan :
1. Berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan, samakah jarak dengan
perpindahan ?
2. Jelaskan pengertian jarak ?
3. Jelaskan pengertian perpindahan ?
Permasalahan 2 :
Berapakah kecepatan gerak benda?
Prosedur Kerja :
1. Tentukan dua tempat di pinggir jalan sebagai posisi awal dan posisi akhir.
2. Ukur jarak antara posisi awal dengan posisi akhir dengan menggunakan
meteran.
3. Kibaskan sapu tangan oleh orang pertama sebagai tanda saat benda (mobil,
sepeda, beca, gerobak, orang yang sedang berjalan) tepat melintasi posisi
awal.
4. Tekan tombol stopwatch oleh orang di posisi akhir tepat bersamaan dengan
kibasan sapu tangan dari orang di posisi awal.
5. Tekan kembali stopwatch pada saat benda yang akan kita tentukan
kecepatannya tepat melintas di posisi akhir.
6. Catat waktu yang diperlukan benda tersebut untuk menempuh jarak dari
posisi awal ke posisi akhir.
7. Lakukan langkah 1 – 6 untuk beberapa benda yang berbeda.
8. Masukkan hasilnya ke dalam tabel pengamatan.
9. Tentukan kecepatan untuk setiap benda .
Tabel II.2 Pengamatan
No. Nama Benda Jarak
Posisi 1 – posisi 2
Waktu
tempuh
Kecepatan
1
2
3
4
5
BERMUTU 9 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Pertanyaan :
1. Samakah kecepatan gerak setiap tempat?
2. Faktor apa yang mempengaruhi perbedaan kecepatan benda ?
Diskusi Kelas (45 menit)
Setelah waktu pengkajian selesai, peserta secara bergiliran
mempresentasikan hasil kerjanya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Tanggapan hendaknya berupa perbaikan atau melengkapi hal-hal yang dibahas
oleh kelompok presenter. Pada akhir presentasi dari dari setiap kelompok, guru
pemandu memberikan klarifikasi dan penguatan sehingga materi kajian dapat
dipahami oleh seluruh peserta.
Evaluasi (30 menit)
Semua peserta mengerjakan evaluasi kegiatan belajar 1, setelah
peserta menyelesaikan seluruh evaluasi sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan. Peserta kemudian menyerahkan hasil kerjanya kepada guru
pemandu untuk diperiksa. Guru pemandu menyerahkan hasil evaluasi kegiatan
belajar 1 pada pertemuan berikutnya.
Reviu dan Klarifikasi (20 menit)
Guru pemandu meminta beberapa peserta untuk mengerjakan evaluasi
kegiatan belajar 1 yang dianggap sulit di papan tulis. Jika ada kesulitan dan
pertanyaan yang belum jelas, guru pemandu memberikan klarifikasi sekaligus
memberikan pendalaman materi untuk kegiatan belajar 1.
5. Bahan Bacaan untuk Fasilitator dan Peserta
1. Beberapa Pengertian dalam Kinematika
a. Pengertian Gerak
Gerak setiap saat terjadi di alam, misalnya gerak orang berlari,
gerak kendaraan, gerak planet-planet, dan sebagainya. Tahukah kalian
apa yang dimaksud gerak? Pernahkah kalian melihat balap sepeda?
Bagaimana keadaan atau perubahan posisi sepeda mulai di garis start
sampai di garis finis?
10 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Untuk lebih jelasnya kita dapat memperhatikan gambar di bawah ini !
Gambar II.1 Perubahan posisi pada balap sepeda
Sebelum balap sepeda 100 meter dimulai, semua pembalap berada
di garis start. Misalkan sepeda dikendarai oleh A, C, dan D. Begitu aba-
aba star dibunyikan, setiap pembalap sepeda berusaha mengayuh
sepedanya dengan cepat. Beberapa saat kemudian ternyata jarak yang
dicapai oleh masing-masing pembalap berbeda. Kedudukan atau posisi
pembalap sepeda selama bergerak setiap saat berubah terhadap titik
acuan yaitu garis start. Sepeda akan terus bergerak menjauhi garis start
sampai akhirnya mencapai garis finis.
Lamanya waktu yang digunakan oleh setiap pembalap sepeda untuk
sampai ke garis finis berbeda-beda. Hal tersebut bergantung pada
kecepatan masing-masing pembalap sepeda. Jika kita perhatikan gambar
di atas, pembalap sepeda C lebih dulu mencapai garis finis; sedangkan
pembalap sepeda D paling akhir mencapai garis finis. Berarti, pada saat
balapan sepeda berlangsung, gerak pembalap sepeda C paling cepat,
sedangkan gerak pembalap sepeda D paling lambat.
Semua pembalap sepeda dikatakan bergerak karena posisi atau
tempat kedudukan setiap pembalap sepeda selalu berubah menjauhi
garis start yang dianggap sebagai titik acuan. Selama bergerak tempat
kedudukan atau posisi semua pembalap sepeda selalu berubah setiap
saat terhadap garis start atau garis yang menjadi acuan. Jika setelah
melewati garis finish pembalap sepeda diam (berhenti). Pada saat itu
tempat kedudukan atau posisinya tidak berubah terhadap garis start.
0 m
50 m
100 m
D
C
A
D”
C”
A”
BERMUTU 11 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan gerak adalah perubahan posisi atau tempat kedudukan
suatu benda terhadap suatu titik yang menjadi acuannya. Dengan kata
lain, suatu benda dikatakan dalam keadaan bergerak apabila posisi atau
tempat kedudukannya selalu berubah setiap saat terhadap suatu titik
acuan.
b. Pengertian Jarak
Perhatikan gambar di bawah ini !
0 10 20 30 40 50 60 70 80
(meter)
P Q R
Gambar II.2 Sketsa lintasan orang yang berjalan
Jika pejalan kaki bergerak dari P menuju R kemudian kembali lagi
dan berhenti di Q, maka jarak yang ditempuh pejalan kaki tersebut adalah
sama dengan panjang lintasan PR + panjang lintasan RQ.
Atau :
Jarak = panjang lintasan PRQ
= panjang lintasan PR + panjang lintasan RQ
= 80 Km + ( 80 Km - 50 Km )
= 80 Km + 30 Km
Jarak = 110 Km
Berdasarkan uraian tersebut dapat didefinisikan bahwa yang
dimaksud dengan jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh
suatu benda.
Posisi
Awal Posisi Akhir
12 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
c. Pengertian Perpindahan
Untuk memahami pengertian perpindahan perhatikan gambar di
bawah ini !
Posisi Posisi
Awal Akhir
0 10 20 30 40 50 60 70 80
A B C
Gambar II.3 Sketsa perpindahan benda
Jika kita ada benda yang bergerak dari titik A menuju titik C;
selanjutnya dari titik C benda tersebut bergerak lagi dan akhirnya
sampai dan berhenti di titik B. Nilai perpindahannya dapat ditentukan
dengan memperhatikan posisi akhir dan posisi awal dari benda tersebut.
Perpindahan adalah seberapa besar perubahan posisi dihitung dari
pisisi awalnya.
Berarti :
Perpindahan = perubahan posisi dari posisi awal
Perpindahan = posisi akhir – posisi awal
= posisi B – posisi A
= 30 Km – 0 Km
Perpindahan = 30 Km
Berdasarkan uraian tersebut dapat didefinisikan bahwa yang
dimaksud dengan perpindahan adalah perubahan posisi atau tempat
kedudukan benda dihitung dari posisi awalnya.
BERMUTU 13 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
d. Kelajuan (speed)
Kelajuan atau speed didefinisikan sebagai panjang lintasan atau
jarak yang ditempuh oleh suatu benda tiap satuan waktu, yaitu besarnya
kecepatan pada saat tertentu, karena itu kelajuan bukan besaran vektor.
Kelajuan tidak memperhatikan atau memandang arah dari gerak
bendanya. Kelajuan termasuk besaran skalar, karena kelajuan hanya
memiliki nilai tetapi tidak mempunyai arah.
jarak
Kelajuan =
waktu
Dirumuskan dengan :
s
v =
t
Dimana :
v = kelajuan (ms-1)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
e. Kecepatan (velocity)
Kecepatan atau velocity didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh
suatu benda tiap satuan waktu. Kecepatan suatu benda selalu
memperhatikan arah gerak benda dan nilainya. Kecepatan merupakan
besaran vektor karena mempunyai nilai dan arah.
perpindahan
Kecepatan =
waktu
14 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Dirumuskan dengan :
s
v =
t
Dimana :
v = kecepatan (ms-1)
s = perpindahan (m)
t = waktu ( s)
f. Kecepatan rata-rata adalah perbandingan perpindahan benda dengan
waktu yang digunakan selama melakukan perpindahan tersebut.
x
A B
xA xB x
tA t tB
xB - xA x
Vr = =
tB - tA t
g. Kecepatan sesaat adalah nilai limit dari kecepatan rata-rata dengan
selang waktu yang mendekati nol (t 0 )
x
V = lim Vr = lim
t 0 t 0 t
BERMUTU 15 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
h. Percepatan (aceleration) adalah perubahan kecepatan benda setiap
satuan waktu.
Perubahan kecepatan
Percepatan =
Waktu
Atau
dv
a =
t
Dimana :
a = percepatan (ms-2)
dv = kecepatan (ms-1)
t = waktu (s)
i. Percepatan rata-rata adalah rata-rata perubahan kecepatan persatuan
waktu.
v
ar =
t
j. Percepatan sesaat adalah nilai limit dari kecepatan rata- rata dengan
selang waktu mendekati nol (t 0 )
v
a = lim ar = lim
t 0 t 0 t
16 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Kecepatan, percepatan, perpindahan, dan perpindahan termasuk
besaran vektor sebab kecepatan, percepatan, dan perpindahan
mempunyai nilai dan arah. Kelajuan dan jarak termasuk besaran skalar,
sebab hanya mempunyai nilai saja.
2. Jenis-jenis Gerak Benda
Berdasarkan lintasannya gerak benda dapat dibedakan menjadi:
a. Gerak lurus, adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk garis lurus.
b. Gerak Parabola, adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk
parabola.
c. Gerak Melingkar, adalah gerak benda yang lintasannya berbentu
lingkaran.
Pembahasan gerak dalam modul ini hanya dibatasi pada gerak lurus,
sedangkan gerak parabola dan gerak melingkar akan dibahas pada modul
yang lain. Gerak lurus dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Adapun
pembahasan gerak lurus secara rinci adalah sebagai berikut.
3. Jenis-jenis Gerak Lurus
Berdasarkan kecepatannya gerak lurus dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu :
a. Gerak lurus Beraturan ( GLB )
Adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus yang
kecepatannya selalu tetap setiap saat. Kecepatan tetap, artinya selama
benda tersebut bergerak tidak mengalami perubahan kecepatan, Dengan
kata lain, suatu benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika benda tidak
mengalami percepatan.
Cirinya :
1) kecepatannya tetap atau v = tetap
2) percepatannya nol atau a = 0
BERMUTU 17 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Contoh :
- Tentara yang sedang berparade
- Orang yang sedang jalan santai
Persamaan matematis yang berlaku dalam gerak lurus beraturan
adalah :
s
v =
t
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( GLBB )
Jika kita perhatikan, seorang anak yang bersepeda melalui jalan
menurun ternyata sepeda yang dinaikinya dapat bergerak tanpa
mengayuh. Laju sepeda pada awalnya pelan, kemudian secara bertahap
kelajuannya bertambah, dan kelajuannya menjadi paling besar pada saat
berada di ujung jalan.
Gejala sebaliknya akan dirasakan jika bersepeda melewati jalan
yang menanjak. Anak tersebut harus mengayuh sepeda dengan kuat agar
bisa sampai di bagian jalan yang paling atas. Jika anak tidak kuat
mengayuh, anak tersebut tidak dapat mencapai bagian yang paling atas
atau puncak dari jalan yang menanjak tadi. Semakin mendekati puncak
dari jalan tersebut, gerak sepeda menjadi semakin pelan.
Sepeda yang bergerak di jalan yang menurun semakin lama menjadi
semakin cepat karena mengalami percepatan; sebaliknya sepeda yang
bergerak di jalan yang menanjak semakin lama menjadi semakin pelan
karena mengalami perlambatan.
Peristiwa bertambahnya kelajuan sepeda ketika melewati jalan yang
menurun identik dengan gerak benda yang mengalami jatuh bebas. Pada
gerak jatuh bebas (GJB) kecepatan benda terbesar adalah pada saat
menyentuh tanah. Peristiwa berkurangnya kelajuan sepeda di jalan yang
menanjak identik dengan gerak benda yang dilempar vertikal ke atas.
Pada gerak vertikal ke atas (GVA) semakin ke atas kelajuan benda yang
dilempar menjadi semakin berkurang dan akhirnya berhenti pada saat
mencapai puncak.
18 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Yang mempengaruhi perubahan kelajuan pada gerak jatuh bebas
dan gerak vertikal ke atas adalah percepatan gravitasi. Percepatan
gravitasi menyebabkan adanya percepatan/perlambatan pada benda.
Jika kita telusuri, percepatan/perlambatan yang dialami suatu benda
diakibatkan oleh adanya pengaruh percepatan gravitasi yang terus bekerja
pada benda. Kedua peristiwa tersebut selalu dialami anak setiap
bersepeda melalui jalan yang menurun atau menanjak.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat kita definisikan bahwa yang
dimaksud dengan gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda yang
lintasannya berupa garis lurus yang kecepatannya selalu berubah setiap
saat secara konstan.
Adapun ciri-ciri dari gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
sebagai berikut.
kecepatannya berubah-ubah atau v = berubah-ubah
percepatannya tidak sama dengan nol atau a 0
(Jika nilai percepatannya negatif, dinamakan perlambatan)
Contoh :
Benda yang meluncur di bidang miring
Buah yang jatuh yang lepas dari tangkainya
Mobil yang bergerak dengan suatu kecepatan, kemudian direm
secara teratur sampai berhenti.
Persamaan matematis yang berlaku dalam gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) adalah :
1. Vt = V0 + at
2. St = V0 t + ½ at 2
3. Vt2 = V0
2 + 2 a s
BERMUTU 19 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Keterangan :
Vt = Kecepatan benda pada saat t m/s
V0 = Kecepatan awal benda m/s
a = Percepatan ( + ) m/s2
= Perlambatan ( - ) m/s2
St = Jarak tempuh benda pada saat t m
s = Jarak tempuh benda m
t = waktu s
c. Jenis-jenis Gerak Lurus Berubah Beraturan ( GLBB )
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat dibedakan menjadi
beberapa bagian, yaitu :
1. Gerak Jatuh Bebas ( GJB )
Adalah gerak benda tanpa kecepatan awal yang mengalami
percepatan gravitasi.
Untuk lebih jelasnya, kita perhatikan gambar di bawah ini !
g v0 = 0
h
vt
g
Cirinya :
- Kecepatan awalnya nol atau V0 = 0
- Percepatannya = percepatan gravitasi atau a = g
- Jarak = ketinggian atau s = h
20 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Contohnya :
a. Orang yang sedang terjun bebas
b. Buah yang jatuh dari pohon
2. Gerak Vertikal Ke atas ( GVA )
Adalah gerak vertikal suatu benda yang memiliki kecepatan awal
tetapi mengalami perlambatan gravitasi.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini !
vt = 0
g
h
V0 0
g
Cirinya :
Mempunyai kecepatan awal atau V0 0
Percepatannya = perlambatan gravitasi atau a = - g
Jarak tempuh = ketinggian atau s = h
di titik tertinggi diam sesaat atau Vt = 0
Contohnya :
- Batu yang dilemparkan vertikal ke atas
BERMUTU 21 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
3. Gerak Vertikal Ke bawah ( GVB )
Adalah gerak vertikal suatu benda yang memiliki kecepatan awal
yang mengalami percepatan gravitasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar di bawah ini !
v0 0
g
h
vt
g
Cirinya :
Mempunyai kecepatan awal atau V0 ≠ 0
Percepatannya = percepatan gravitasi atau a = g
Jarak tempuh = ketinggian atau s = h
Pada saat menyentuh tanah kecepatannya paling tinggi
atau vt = maksimal
Contohnya :
- Batu yang dilemparkan vertikal ke bawah dari suatu ketinggian.
22 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Persamaan matematis yang berlaku pada Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) beserta jenis-jenisnya yang meliputi Gerak Jatuh
Bebas (GJB), Gerak Vertikal ke Atas (GVA), dan Gerak Vertikal ke
Bawah (GVB) adalah sebagai berikut.
GLBB
Jenis – jenis GLBB
G J B
V0 = 0 ; s = h ; a
= g
G V A
V0 0 ; s = h ; a = - g
G V B
V0 0 ; s = h ; a =
g
1. Vt = V0 +
at
1. Vt = gt
1. Vt = V0 – g t
di titik tertinggi diam
sesaat
atau : Vt = 0
sehingga :
V0 = g t
1. Vt = V0 + g t
2. St = V0 t + ½
at 2
2. ht = ½ gt 2
t = 2h/g
2. ht = V0 t - ½ g t 2
2. ht = V0 t + ½
gt 2
3. Vt2 = V0
2 + 2 a
s
3. Vt2 = 2 g h
Vt = 2 g h
3. Vt2 = V0
2 - 2 g h
di titik tertinggi
diam sesaat
atau : Vt = 0
h = hm
sehingga :
V0 2 = 2 g h
V0 = 2 g hm
hm = V0 2 / 2 g
3. Vt2 = V0
2 + 2 gh
BERMUTU 23 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
6.TUGAS
1. Buatlah laporan kedua hasil percobaan yang telah anda lakukan secara
berkelompok.
2. Sebutkan beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang relevan
dengan kedua percobaan tersebut.
3. Serahkan laporan yang telah anda buat untuk diperiksa oleh guru pemandu.
7.EVALUASI
1. Seorang anak dari arah timur berjalan lurus ke arah barat sejauh 12 meter;
kemudian anak tersebut berjalan lurus lagi ke arah selatan sejauh 3 meter.
Sesampai di posisi kedua, anak tersebut berjalan lurus lagi ke arah timur
sejauh 12 meter.
Tentukan :
a. Sketsa perjalanan anak tersebut.
b. Jarak yang ditempuh oleh anak tersebut
c. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut
2. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Jika mobil bergerak
selama 10 menit, berapakah jarak yang ditempuh oleh mobil tersebut?
3. Seekor burung terbang dengan kecepatan 9 ms-1 selama 3 menit. Hitung
panjang lintasan yang ditempuh oleh burung tersebut !
4. Benda A dan benda B mula-mula berjarak 32 m. Kedua benda kemudian
bergerak saling berlawanan arah. Benda A dan B bergerak lurus beraturan
dengan kecepatan masing-masing 4 ms-1 dan 3 ms-1.
Tentukan :
a. Waktu yang diperlukan untuk bertemu
b. Jarak saat bertemu
5. Sebuah benda dilepas dari ketinggian 360 m dari atas tanah.
Tentukan :
a. Ketinggian benda pada saat 2 detik dan 5 detik
b. Waktu yang yang diperlukan benda tersebut mencapai tanah
c. Kecepatan pada saat tiba di tanah
24 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
B. Kegiatan Belajar 2: Dinamika
1. Pengantar
Setelah kita memahami bahwa kinematika adalah cabang mekanika
yang mempelajari gerak benda tanpa meninjau penyebabnya, selanjutnya kita
akan mempelajari dinamika. Dinamika mempelajari gerak benda yang dikaitkan
dengan adanya pengaruh gaya terhadap gerak benda. Kita sering melihat gejala
yang berkaitan dengan dinamika; misalnya: mengapa orang yang sedang
berjalan jika didorong punggungnya geraknya menjadi lebih cepat? Mengapa
mobil yang sedang berjalan jika direm menjadi berhenti? Apa sebabnya bola
yang mengenai dinding dapat memantul kembali? Apa yang sebabnya
permainan tarik tambang dua tim yang seimbang berlangsung lebih lama?
Perubahan gerak seperti itu tentunya terjadi karena adanya gaya yang
bekerja pada benda. Tentunya jika kita membicarakan gaya, maka kita tidak
dapat lepas dari Hukum-hukum gaya yang dikemukakan oleh Newton.
Permasalahan gerak seperti itulah yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar
2.
2. Tujuan
1. Mendeskripsikan hukum-hukum gaya yang dikemukakan oleh Newton
2. Memprediksi pengaruh gaya terhadap benda bergerak
3. Menuliskan rumus yang berlaku dalam dinamika
4. Menggunakan rumus-rumus dinamika untuk memecahkan masalah
5. Melakukan percobaan yang berhubungan dengan dinamika
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar
a. Power supply e. Benang
b. Tiker timer f. Katrol
c. Pita kertas g. Papan Landasan
d. Kereta dinamika h. Beban bercelah
BERMUTU 25 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
4. Langkah Kegiatan
Pendahuluan (15 menit)
Di awal pertemuan Guru pemandu menginformasikan kompetensi dan
tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 2, selanjutnya guru pemandu
menjelaskan teknik kerja kelompok serta persiapan alat bahan yang harus
disiapkan untuk menunjang kegiatan belajar 2. Jika ada hal-hal yang belum jelas
atau belum disepakati untuk pelaksananan kegiatan belajar 2, guru pemandu
mempersilahkan peserta untuk bertanya atau berdiskusi.
Kegiatan Kelompok (135 menit)
Pada kegiatan kelompok, guru pemandu meminta peserta untuk
mengkaji kegiatan belajar 2 secara berkelompok; selanjutnya peserta masih
dalam kelompoknya melakukan percobaan sesuai dengan panduan praktikum
yang ada dalam kegiatan belajar 2. Guru pemandu berkeliling untuk
memberikan bimbingan kepada setiap kelompok pada saat melaksanakan
kegiatan praktikum. Hasil pengkajian kegiatan belajar 2 dari setiap kelompok
dibuat dalam bentuk rangkuman materi dan laporan praktikum.
Pendahuluan: - Informasi Kompetensi
dan tujuan pembelajaran
- Teknik kerja kelompok - Persiapan alat dan
bahan - Diskusi dan Tanya
jawab pelaksanaan Kegiatan Belajar 2
(15 menit)
Kegiatan Kelompok : - Pengkajian Kegiatan Belajar 2 - Praktik percobaan dinamika - Penyusunan laporan percobaan dinamika
(135 menit)
Diskusi Kelas :
- Presentasi laporan hasil kerja kelompok - Tanggapan terhadap kelompok presenter - Klarifikasi dan penguatan dari pembimbing / guru pemandu terhadap kelompok presenter
(90 menit)
Evaluasi : Pengerjaan
evaluasi kegiatan belajar 2
(30 menit)
Reviu dan Klarifikasi : - Pembahasan
evaluasi kegiatan belajar 2
- Klarifikasi dan Pendalaman materi yang telah dibahas
(15 menit)
26 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Permasalahan 1 :
Berubahkah kecepatan gerak benda?
Prosedur Kerja
1. susunlah semua peralat seperti gambar di bawah ini.
a
b d
c e f
g
h
Keterangan :
a. Power supply e. Benang
b. Tiker timer f. Katrol
c. Pita kertas g. Papan Landasan
d. Kereta dinamika h. Beban bercelah
2. Hidupkan power supply untuk menjalankan tiker timer.
3. Lepaskan beban bercelah sehingga kereta dinamika bergerak menarik pita
kertas.
4. Lakukan beberapa kali sampai diperoleh rekaman berupa titik-titik yang paling
jelas pada kertas pita seperti gambar di bawah ini.
5. Potonglah kertas pita dengan menggunakan gunting untuk setiap sepuluh titik
yang berurutan.
6. Susunlah potongan kertas pita pada kertas berpetak dengan cara
mengelemnya sehingga membentuk suatu grafik.
7. Ukurlah setiap potongan kertas pita dengan menggunakan mistar. Masukkan
hasilnya ke dalam tabel dibawah ini !
BERMUTU 27 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Tabel II.3 Pengamatan
No. Potongan Kertas Pita Panjang (cm)
1 pertama
2 kedua
3 ketiga
4 keempat
5 kelima
Pertanyaan
1. Samakah waktu yang diperlukan untuk membentuk 10 titik pada setiap
potongan kertas pita?
2. Samakah panjang potongan kertas pita ?
3. Berdasarkan susunan potongan kertas pita pada kertas berpetak, apa yang
dapat disimpulkan dari kegiatan tersebut?
4. Apa yang menyebabkan adanya perubahan kecepatan pada kegiatan
tersebut?
5. Berdasarkan percobaan tersebut, jelaskan pengertian dari percepatan !
Diskusi Kelas (90 menit)
Setelah waktu pengkajian selesai, peserta secara bergiliran
mempresentasikan hasil kerjanya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Tanggapan hendaknya berupa perbaikan atau melengkapi hal-hal yang dibahas
oleh kelompok presenter. Guru pemandu memberikan klarifikasi dan penguatan
pada akhir presentasi dari setiap kelompok, sehingga materi yang dikaji dapat
dipahami oleh seluruh peserta.
Evaluasi (60 menit)
Semua peserta secara serentak mengerjakan evaluasi yang terdapat
pada kegiatan 2; setelah selesai peserta menyerahkan hasil kerjanya kepada
guru pemandu untuk diperiksa.
Reviu dan Klarifikasi (15 menit)
Guru pemandu meminta beberapa orang peserta untuk mengerjakan di
papan tulis soal-soal yang dianggap sulit. Jika ada kesulitan dan pertanyaan
yang belum jelas, guru pemandu memberikan klarifikasi sekaligus memberikan
pendalaman materi untuk kegiatan belajar 2.
28 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
5. Bahan Bacaan untuk Fasilitator dan Peserta
Dinamika mempelajari permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan gerak benda yang dipengaruhi karena adanya gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Gejalanya sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika seseorang yang sedang berjalan santai,
punggungnya didorong dari belakang dengan gaya yang kuat ?
Menjadi semakin cepat atau semakin lambatkan jalannya? Tentunya
gerak orang tersebut akan menjadi semakin cepat. Adanya perubah kecepatan
gerak orang tersebut disebabkan adanya gaya searah yang bekerja padanya
dan searah dengan arah geraknya. Hal seperti itulah yang dipelajari dalam
dinamika. Dengan kata lain sebenarnya dinamika adalah kinematika yang
memperhitungkan juga adanya pengaruh gaya terhadap gerak suatu benda.
Penguasaan terhadap materi dinamika menjadi penting, karena pada
kenyataannya pada setiap gerak benda, sebenarnya kita tidak bisa
mengabaikan adanya gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut. Gaya-
gaya yang bekerja pada benda yang bergerak dapat menyebabkan gerak
bendanya menjadi semakin cepat atau dapat juga menyebabkan gerak
bendanya menjadi semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut sangat
tergantung arah gaya yang bekerja pada benda. Jika arah gayanya searah
dengan arah gerak bendanya maka gerak benda menjadi semakin cepat,
sebaliknya jika arah gayanya berlawanan dengan arah gerak bendanya maka
gerak benda menjadi semakin lambat.
Orang yang pertama kali menyelidiki adanya hubungan gaya dan gerak
benda adalah Galileo (1564 – 1642) dengan ”prinsip inersia”nya. Selanjutnya
sesuai dengan prinsip inersia yang dikemukakan Galileo, pada tahun 1687
Isaac Newton mengemukakan tiga hukum yang berkaitan dengan gerak dan
gaya; yaitu : hukum I Newton tentang gerak, hukum II Newton hubungan massa
benda dan gaya, dan hukum III tentang aksi = reaksi.
Untuk lebih jelasnya, uraian dari Hukum-hukum Newton adalah sebagai berikut
Hukum I Newton
Sebuah bola pingpong akan tetap diam di atas meja jika tidak ada gaya
yang mempengaruhinya. Jika terhadap bola pingpong dikerjakan gaya yang
cukup, bola pingpong yang tadinya diam akan bergerak. Karena adanya
BERMUTU 29 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
gesekan antara bola pingpong dengan bidang meja, bola pingpong akhirnya
berhenti. Supaya gerak bola pingpong menjadi lebih jauh jika diberikan gaya
yang sama, kita harus dapat mengupayakan agar gesekan antara permukaan
bola pingpong dengan bidang meja medekati licin sempurna atau koefisien
gesekannya mendekati nol. Hal tersebut memang sulit kita buat, tetapi secara
teori kita dapat menganggap bahwa hal tersebut dapat kita upayakan.
Berdasarkan gejala tersebut, Newton mengemukakan sebagai Hukum
Kelembaman Benda atau Hukum I Newton.
“ Suatu benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut “
Hukum I Newton dapat diaplikasikan atau digunakan untuk
menyelesaikan persoalan persoalan kesetimbangan partikel. Secara matematis
hukum I Newton dapat dirumuskan dengan :
F = 0
Fx = 0 ; Fy = 0
Hukum II Newton
Seperti telah diuraikan di atas, bola pingpong yang diam menjadi
bergerak; artinya bola pingpong memiliki kecepatan. Adanya perubahan
keadaan bola pingpong dari diam menjadi bergerak dipengaruhi adanya gaya
yang bekerja padanya. Dalam percobaannya Newton menyelidiki pengaruh
perubahan gaya yang dikenakan pada suatu benda serta mengamati
perubahan kecepatan yang dimiliki benda tersebut.
Berdasarkan percobaannya Newton menyimpulkan bahwa : “
Percepatan yang dimiliki oleh suatu benda berbanding lurus dengan besar
gaya yang bekerja pada benda itu dan berbanding terbalik dengan massa
bendanya “
Secara matematis hukum II Newton dapat dirumuskan dengan :
F = m . a
atau
a = F/m
Keterangan :
F = gaya
m = massa
a = percepatan
30 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Hukum III Newton
Jika kita melemparkan bola tenis ke dinding, ternyata setelah
menyentuh dinding bola tenis akan dipantulkan ke arah yang berlawanan
dengan gerak asalnya. Berdasarkan fenomena tersebut dapat diartikan bahwa
jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda yang lain, maka benda yang
lain tersebut akan mengerjakan gaya yang arahnya berlawanan terhadap
benda yang pertama. Gaya yang dikerjakan bola tenis terhadap dinding
dinamakan gaya aksi, sedangkan gaya yang dikenakan dinding terhadap bola
tenis yang dinamakan gaya reaksi.
Adanya gaya aksi dan gaya reaksi dapat ditunjukkan secara sederhana
dengan menggunakan 2 buah dinamometer yang dirangkai dan ditarik saling
berlawanan arah seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar II.4 Gaya aksi-reaksi pada dua pegas
yang ditarik berlawanan arah
Gejala seperti diuraikan di atas dikenal sebagai hukum III Newton.
Rumusan hukum III Newton dinyatakan dengan : “ Jika pada sebuah benda
diberikan sebuah gaya(aksi), maka benda tersebut akan memberikan gaya(reaksi)
yang besarnya sama dengan gaya perama tetapi arahnya berlawanan “
Secara matematis hukum III Newton dapat dinyatakan dengan ::
Faksi = - Freaksi
Faksi Freaksi
BERMUTU 31 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
6. TUGAS
1. Buatlah laporan hasil percobaan yang telah anda lakukan secara
berkelompok.
2. Sebutkan beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang relevan
dengan kedua percobaan tersebut.
3. Serahkan laporan yang telah anda buat untuk diperiksa oleh guru pemandu.
7. EVALUASI
1. Sebuah benda yang massanya 3 kg secara bergantian diberikan gaya 12 N,
0,5 N, dan 80 N. Hitung masing-masing percepatan dari
benda tersebut.
2. Sebuah benda pada saat mendapatkan gaya 15 N percepatannya 2,5 ms-2.
Berapakah percepatannya jika benda tersebut diberi gaya yang besarnya
25 N ?
3. Setelah 3 detik benda yang massanya 25 gram kecepatannya menjadi 45
cms-1. Jika kecepatan mula-mulanya 25 cms-1, berapakah gaya yang
bekerja pada benda tersebut?
4. Coba urutkan oleh anda percepatan 3 kg, 0,5 kg, dan 1,5 kg jika secara
bergantian mendapatkan gaya 30 N dan 45 N
5. Perhatikan gambar berikut ini !
300
Jika massanya 2 kg, berapakah percepatan yang dimiliki balok tersebut ?
32 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
C. Kegiatan Belajar 3: Usaha dan Energi
1. Pengantar
Seseorang dikatakan memiliki energi yang besar jika dia dapat
mengangkat suatu benda yang berat dengan mudah; sebaliknya dikatakan
memiliki energi yang kecil jika dia hanya dapat mengangkat benda yang ringan.
Demikian juga dengan peralatan teknis yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Energi yang dapat dilakukan oleh bus lebih besar jika dibandingkan
dengan energi yang dilakukan sepeda motor. Hal ini ditunjukkan jika kita
membandingkan kemampuan daya angkutnya. Daya angkut bus jauh lebih
banyak/besar jika dibandingkan dengan daya angkut sepeda motor.
Energi selalu berkaitan dengan kemampuan melakukan usaha atau kerja
terhadap suatu benda. Untuk memindahkan sejumlah barang dari suatu tempat
ke tempat yang lain diperlukan usaha atau kerja.
Pengertian usaha atau kerja dalam fisika berbeda dengan pengertian
usaha atau kerja dalam kehidupan sehari-hari. Usaha atau kerja dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan profesi suatu pekerjaan; sedangkan
usaha atau kerja dalam fisika menyatakan besarnya suatu gaya yang
menyebabkan berpindahnya suatu benda ke posisi yang baru.
Tentunya karena energi dan usaha saling berkaitan, maka kita tidak dapat
memisahkannya satu dengan lainnya. Permasalahan seperti itulah yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar 3.
2. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian usaha
2. Menuliskan rumus yang usaha
3. Mendeskripsikan pengertian energi
4. Menyebutkan jenis-jenis energi
5. Menjelaskan pengertian energi kinetik
6. Menjelaskan pengertian energi potensial
7. Mendeskripsikan perubahan energi mekanik
8. Menjelaskan usaha sebagai perubahan energi kinetik
9. Menjelaskan usaha sebagai perubahan energi potensial
10. Mendeskripsikan pengertian daya
11. Menggunakan rumus energi dan usaha untuk memecahkan masalah
12. Melakukan percobaan yang berhubungan dengan energi dan usaha
BERMUTU 33 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar
1. Muffin cup
2. Neraca Teknis
3. Stop watch
4. Langkah Kegiatan
Pendahuluan (15 menit)
Di awal pertemuan Guru pemandu menginformasikan kompetensi dan tujuan
pembelajaran pada kegiatan belajar 3, selanjutnya guru pemandu menjelaskan
teknik kerja kelompok serta persiapan alat bahan yang harus disiapkan untuk
menunjang kegiatan belajar 3. Jika ada hal-hal yang belum jelas atau belum
disepakati untuk pelaksananan kegiatan belajar 3, guru pemandu
mempersilahkan peserta untuk bertanya atau berdiskusi.
Pendahuluan: - Informasi Kompetensi
dan tujuan pembelajaran
- Teknik kerja kelompok - Persiapan alat dan
bahan - Diskusi dan Tanya
jawab pelaksanaan Kegiatan Belajar 3
(15 menit)
Kegiatan Kelompok : - Pengkajian Kegiatan Belajar 3 - Praktik percobaan usaha dan energi - Penyusunan laporan percobaan usaha dan energi (10 menit)
Diskusi Kelas : - Presentasi laporan hasil kerja kelompok - Tanggapan terhadap kelompok presenter - Klarifikasi dan penguatan dari pembimbing / guru pemandu terhadap kelompok presenter
(135 menit)
Evaluasi : Pengerjaan
evaluasi kegiatan belajar 3
(30 menit)
Reviu dan Klarifikasi : - Pembahasan
evaluasi kegiatan belajar 3
- Klarifikasi dan Pendalaman materi yang telah dibahas
(15 menit)
34 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Kegiatan Kelompok (135 menit)
Pada kegiatan kelompok, guru pemandu meminta peserta untuk mengkaji
kegiatan belajar 3 secara berkelompok; selanjutnya peserta masih dalam
kelompoknya melakukan percobaan sesuai dengan panduan praktikum yang
ada dalam kegiatan belajar 3. Guru pemandu berkeliling untuk memberikan
bimbingan kepada setiap kelompok pada saat melaksanakan kegiatan
praktikum. Hasil pengkajian kegiatan belajar 3 dari setiap kelompok dibuat
dalam bentuk rangkuman materi dan laporan praktikum.
Permasalahan :
Berubahkah anergi Mekanik suatu benda?
1. Timbang satu buah Muffin cups dengan menggunakan neraca teknis
2. Tentukan posisi awal muffin cups, ukur ketinggian tertentu awalnya
3. Lepas muffin cups dari posisi awal.
4. Gunakan stopwatch untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak 3 meter dan 5 meter dari posisi awal.
5. Tentukan kecepatan muffin cups pada saat menempuh jarak 3 meter dan 5
meter.
6. Masukkan seluruh hasil pengamatan ke dalam tabel II.4 untuk menentukan
energi kinetik pada setiap perubahan posisi.
Tabel II.4 Pengamatan
Jenis
muffin cups
Massa
Perpindahan
(ketinggian)
Waktu Energi Kinetik
(1 – 2 ) (2 – 3) 1 2
Kecil
Sedang
Besar
BERMUTU 35 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
7. Masukkan juga seluruh hasil pengamatan ke dalam tabel II.5 untuk
menentukan energi potensialnya
Tabel II.5 Pengamatan
Jenis
muffin cups
Massa
Ketinggian Percepatan
gravitasi
Energi Potensial
(1 – 2 ) (2 – 3) 1 2
Kecil
Sedang
Besar
8. Berdasarkan hasil pengolahan tabel 1 dan 2 masukkan ke dalam tabel II.6
Tabel II.6 Pengamatan
Jenis
muffin cups
Energi Kinetik Energi potensial
(1) (2) (2) (2)
Kecil
Sedang
Besar
9. Berdasarkan tabel II.6, kesimpulan apa yang dapat ditarik dari kegiatan
tersebut ?
Kesimpulan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
........................................................................................................................
36 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Diskusi Kelas (90 menit)
Setelah waktu pengkajian selesai, peserta secara bergiliran
mempresentasikan hasil kerjanya untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
Tanggapan hendaknya berupa perbaikan atau melengkapi hal-hal yang dibahas
oleh kelompok presenter. Guru pemandu memberikan klarifikasi dan penguatan
pada akhir presentasi dari setiap kelompok, sehingga materi yang dikaji dapat
dipahami oleh seluruh peserta.
Evaluasi (60 menit)
Semua peserta secara serentak mengerjakan evaluasi yang terdapat
pada kegiatan 3; setelah selesai peserta menyerahkan hasil kerjanya kepada
guru pemandu untuk diperiksa.
Reviu dan Klarifikasi (15 menit)
Guru pemandu meminta beberapa orang peserta untuk mengerjakan di
papan tulis soal-soal yang dianggap sulit. Jika ada kesulitan dan pertanyaan
yang belum jelas, guru pemandu memberikan klarifikasi sekaligus memberikan
pendalaman materi untuk kegiatan belajar 3.
5. Bahan Bacaan untuk Fasilitator dan Peserta
1. Pengertian Usaha
Usaha atau kerja dalam pelajaran fisika berbeda dengan pengertian
usaha atau kerja dalam kehidupan sehari-hari. Dalam fisika pengertian usaha
atau kerja adalah hasil perkalian antara besarnya gaya dengan jarak
perpindahan yang ditimbulkan oleh gaya tersebut. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut ini.
Fx Fx
A B
s
Misalkan kita mengamati sebuah gaya mendatar Fx yang bekerja pada
balok. Karena pengaruh gaya Fx, balok yang tadinya berada di posisi A
berpindah sejauh s ke posisi B. Jika kita memandang antara balok dengan
BERMUTU 37 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
bidang tidak ada gesekan, maka besarnya usaha atau kerja pada balok dapat
kita tentukan dengan menggunakan rumus :
W = Fx . s
Dimana :
W = usaha joule
Fx = Gaya Newton
s = Jarak perpindahan m
Usaha atau kerja dapat didefinisikan sebagai hasil kali antara vektor
gaya dengan perpindahan vektor yang sejajar dengan arah lintasannya.
Jika gaya yang bekerja pada balok membentuk sudut terhadap arah
perpindahannya atau dapat juga dikatakan gayanya tidak sejajar dengan
lintasannya, maka besarnya usaha akan dipengaruhi oleh nilai sinus dari gaya
tersebut. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan gambar berikut ini !
F F
a
b Fx Fx
s
Karena vektornya membentuk sudut, maka untuk menghitung nilai usaha kita
harus menentukan nilai Fx :
Karena : Fx = F cos
= F . b/a
Maka bentuk matematis usaha atau kerja dapat dituliskan menjadi :
W = F cos . s
Atau :
W = F. b/a . s
38 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Jika kita bandingkan besarnya usaha yang ditimbulkan gaya mendatar
dengan gaya yang membentuk sudut, maka dapat disimpulkan bahwa usaha
pada gaya mendatar lebih besar jika dibandingkan dengan gaya yang
membentuk sudut. Hal tersebut sesuai dengan yang kita rasakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kita akan lebih mudah menarik suatu benda dengan
gaya mendatar jika dibandingkan menarik benda dengan gaya yang
membentuk sudut. Berarti semakin besar sudut yang dibentuk oleh gaya
terhadap bidang datar, maka usahanyapun menjadi semakin kecil.
2. Pengertian Energi
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha atau
kerja. Jadi segala sesuatu yang dapat melakukan usaha atau kerja dikatakan
memiliki energi.
Energi mekanik dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Energi Kinetik
Adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang sedang bergerak.
Setiap benda pasti memiliki massa; dan setiap benda yang bergerak
pasti memiliki kecepatan. Massa dan kecepatan merupakan variabel yang
menentukan besarnya energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda. Untuk
benda yang sama semakin besar kecepatannya, maka energi kinetiknya
menjadi semakin besar. Selain itu, untuk kecepatan yang sama semakin besar
massanya, maka energi kinetiknya menjadi semakin besar. Kedua variabel
itulah yang mempengaruhi besar-kecilnya energi kinetik yang dimiliki oleh suatu
benda.
Secara matematik besarnya energi kinetik suatu benda dapat
dirumuskan dengan :
Ek = ½ m v 2
Keterangan :
Ek = energi potensial (joule)
M = massa (kg)
v = kecepatan (ms-1)
BERMUTU 39 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Kita mencoba membandingkan energi kinetik sebuah truk dengan
sebuah sebuah angkutan kota. Jika keduanya memiliki kecepatan yang sama,
maka jelas energi kinetik truk lebih besar jika dibandingkan dengan energi
kinetik yang dimiliki angkutan kota.
Untuk menentukan kecepatan sebuah benda jika energi kinetiknya yang
diketahui, kita dapat menggunakan persamaan matematik sebagai berikut.
v = 2 Ek / m
b. Energi Potensial
Adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena benda tersebut
berada di suatu ketinggian tertentu. Energi potensial dinamakan juga energi
tempat atau energi diam, karena setiap benda yang memiliki energi potensial
dapat dipastikan memiliki berada pada suatu ketinggian.
Besarnya energi potensial yang dimiliki oleh suatu benda sangat
tergantung pada massa, percepatan gravitasi, dan ketinggiannya. Secara
matematis besarnya energi potensial suautu benda dapat dinyatakan dengan:
Ep = m . g . h
Keterangan :
Ep = energi potensial (joule)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
h = ketinggian (m)
Untuk tempat-tempat yang sama misalkan di kota Bandung, energi
potensial benda menjadi semakin besar jika massanya semakin besar dan
posisi bendanya semakin tinggi.
Setelah anda memahami variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
nilai energi potensial suatu benda, coba sekarang anda pikirkan bagaimanakah
caranya untuk menyelidiki energi potensial benda pada beberapa posisi yang
berbeda-beda?
40 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Salah satu cara yang dapat anda coba untuk menyelidiki hal tersebut
ditunjukkan oleh gambar dan kangkah-langkah kegiatan berikut ini.
1 m
g
h1
2 m
h2
3 m
h3
Siapkan sebutir kelereng, kemudian ikuti langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut.
1. Jatuhkan kelereng dari suatu ketinggian ke atas meja; dengarkan bunyi
yang ditimbulkannya.
2. Jatuhkan kembali kelereng dari posisi yang lebih tinggi; dengarkan
kembali bunyi yang ditimbulkannya.
3. Ulangi langkah 2 untuk beberapa ketinggian yang berbeda.
4. Bandingkan keras bunyi yang ditimbulkannya untuk setiap perubahan
ketinggian kelereng.
Berdasarkan percobaan sederhana tersebut, apa yang dapat anda
simpulkan? Relevankah bunyi yang terjadi antara kelereng dan meja sebagai
pendeteksi besar-kecilnya energi potensial?
BERMUTU 41 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
Pada saat kelereng jatuh dari suatu ketinggian, berarti telah terjadi
perubahan dari energi potensial menjadi energi kinetik. Selanjutnya karena
kelereng menumbuk meja, maka energi kinetik yang dimiliki kelereng berubah
menjadi energi bunyi dan sedikit energi panas. Timbulnya bunyi merupakan
gejala yang paling mudah untuk diamati oleh kita. Untuk membedakan besar-
kecilnya energi potensial benda, kita dapat mengamati keras-lemahnya bunyi
yang muncul sebagai akibat tumbukan antara kelereng dengan meja. Semakin
keras bunyi yang ditimbulkan, semakin besar energi potensialnya; sebaliknya
semakin lemah bunyi yang ditimbulkan, semakin kecil energi potensialnya. Jadi
percobaan sederhana tersebut cukup relevan dapat digunakan untuk
membuktikan besar-kecilnya energi potensial yang dimiliki oleh suatu benda.
2. Usaha dan energi Kinetik
Kita tinjau sebuah mobil yang mula–mula bergerak dengan kecepatan v1, jika
kemudian pedal gas ditekan lebih dalam oleh sang sopir, maka kecepatan
mobil tersebut berubah menjadi v2. Pada saat kecepatannya v1, energi kinetik
mobil tersebut adalah ½ m v12, sedangkan pada saat kecepatannya v2, energi
kinetik mobil tersebut menjadi ½ m v22. Perubahan energi kinetik yang dimiliki
mobil karena pada mobil tersebut dikerjakan gaya yang berasal dari mesinnya
sehingga mobil berpindah tempat.
Berarti, perubahan energi kinetik mobil tidak lain karena adanya usaha pada
mobil. Berdasarkan logika berpikir tersebut, dapat kita tuliskan hubungan usaha
dengan energi kinetik sebagai berikut.
W = Ek2 – Ek1
Atau :
F.s = ½ m v22 - ½ m v1
2
Dimana :
F = gaya (Newton)
S = jarak perpindahan (m)
½ m v22 = energi kinetik akhir (joule)
½ m v12 = energi kinetik awal (joule)
42 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
3. Usaha dan energi potensial
Misalkan kita memandang sebuah benda mula yang tergantung di h1 di
dekat permukaan Bumi. Kemudian benda tersebut ditarik vertikal ke atas tanpa
mengalami perubahan kecepatan, sehingga ketinggiannya berubah menjadi h2.
Karena pada saat mengubah ketinggian benda kita menggupayakan benda
tidak mengalami perubahan kecepatan, berarti gerak bendanya GLB. Dengan
kata lain, pada benda tersebut dapat dianggap sama sekali tidak terjadi
perubahan energi kinetik.
Usaha atau kerja yang dilakukan terhadap benda adalah W = F.h
Pada saat tergantung benda mengalami gaya gravitasi yang besarnya F = m.g
Berarti :
Besarnya usaha sehingga benda berpindah dari ketinggian h1 ke ketinggian h2
adalah :
W = F. ∆h
W = m.g. ∆h atau W = m.g.h2 - m.g.h1
F = m.g
Keterangan :
W = usaha (joule)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (ms-1)
h = ketinggian (m)
m.g.h2 = energi potensial akhir (joule)
m.g.h1 = energi potensial mula-mula (joule)
4. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Bayangkan anda memegang sebuah penghapus pensil sambil berdiri,
kemudian penghapus tersebut anda lepas. Begitu penghapus dilepas,
penghapus jatuh ke arah permukaan bumi karena adanya pengaruh gravitasi.
Jika kita meninjau pergerakan penghapus selama jatuh, posisi (ketinggian)
penghapus secara bertahap terus berubah. Berarti, energi potensial penghapus
secara bertahap berkurang sesuai dengan perubahan ketinggiannya.
Berkurangnya energi potensial penghapus diimbangi dengan meningkatnya
energi kinetik. Jadi pengurangan energi potensial selalu diikuti dengan
BERMUTU 43 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
penambahan energi kinetik penghapus. Ketika penghapus tepat mencapai
permukaan bumi, berarti energi potensial penghapus sama dengan nol; tetapi
pada saat yang bersamaan energi kinetiknya mempunyai nilai maksimum.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pengurangan atau
hilangnya energi potensial penghapus pada setiap posisi secara spontan selalu
diikuti dengan penambahan atau digantikan dengan oleh energi kinetik
penghapus. Hal ini dapat diartikab bahwa pada setiap perubahan posisi
penghapus, nilai energi potensial dan energi kinetiknya selalu ada.
Penjumlahan kedua energi tersebut selalu sama; berarti nilai total kedua energy
bersifat kekal. Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
1 g v = 0 2 v ≠ 0 h 3 4 v = hampir max Ep1 Ek1 Ep2 Ek2 Ep3 Ek3 Ep4 Ek4
Berdasarkan gambar di atas,
Em1 = Em2 = Em3 = Em4
Dimana Em1 energi mekanik di posisi 1, Em2 energi mekanik di posisi 2, Em3
energi mekanik di posisi 3, Em4 energi mekanik di posisi 4, dan sebagainya.jika
kita masih berminat untuk meninjau gerakan penghapus di posisi lainnya yang
berbeda.
Misalkan kita hanya meninjau untuk dua kedudukan yang berbeda, maka:
Em1 = Em2
Atau
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
mgh1 + ½ mv12 = mgh2 + ½ mv2
2
44 BERMUTU BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
5. Daya
Jika kita memperhatikan anak kecil dan orang dewasa memindahkan
barang, ternyata orang dewasa dapat lebih cepat dalam memindahkan barang
dibandingkan anak kecil. Kecepatan dalam melakukan usaha itulah yang
dimaksud dengan daya.
Secara matematis daya dapat dirumuskan dengan :
P = W/t
Keterangan :
P = daya (watt)
W = usaha (joule)
t = waktu (detik)
Satuan daya yang lain yang sering digunakan pada peralatan berat
adalah satuan tenaga kuda (Horse Power) Hp dimana 1 Hp = 746 Watt.
Berdasarkan hubungan diatas maka usaha atau kerja dapat dinyatakan
sebagai daya kali waktu dan yang sering digunakan adalah kilo-Watt (KWh).
Satu kilo watt menyatakan besarnya usaha atau kerja yang dilakukan oleh
suatu sistem yang bekerja dengan daya konstan 1 kilowatt selama satu jam.
6. TUGAS
1. Buatlah laporan hasil percobaan yang telah anda lakukan secara berkelompok.
2. Sebutkan beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang relevan
dengan kedua percobaan tersebut.
3. Serahkan laporan yang telah anda buat untuk diperiksa oleh guru pemandu.
7. EVALUASI
1. Sebuah gaya yang besarnya 100 N menyebabkan berpindahnya benda sejauh
3 m. Tentukan usahanya jika :
a. Arah gayanya searah dengan arah gerak benda
b. Arah gayanya membentuk sudut 300
c. Arah gayanya membentuk sudut 450
d. Arah gayanya membentuk sudut 600
e. Arah gayanya tegak lurus arah perpindahan
BERMUTU 45 BAB II KEGIATAN BELAJAR
KINEMATIKA DAN DINAMIKA (SD)
2. Sebuah mobil truk yang massa totalnya 2,5 ton mula-mula bergerak dengan
kecepatan 10 ms-1. Sang sopir kemudian menekan pedal gas sehingga lima
detik kemudian kecepatannya berubah menjadi 25 ms-1. Hitung :
a. Percepatan
b. Jarak tempuh
c. Usaha yang dilakukan mobil truk
d. Daya mobil truk
3. Pada sebuah balok yang massanya 30 kg bekerja dua buah gaya mendatar
yang saling berlawanan arah. Gaya-gaya tersebut masing-masing 150 N ke
arah kanan dan 350 N ke arah kiri. Gaya-gaya tersebut bekerja terhadap balok
selama 6 detik.
Tentukan :
a. Percepatan balok
b. Anggap gaya gravitasi nilainya tetap untuk jarak yang tidak terlalu besar
di atas permukaan bumi. Sebuah benda dijatuhkan tanpa kecepatan
awal dari ketinggian h di atas permukaan bumi. Berapakah energi
kinetik benda tepat sebelum sampai ke tanah.
BERMUTU 46 Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading
BAB III. RANGKUMAN Mekanika dapat dipelajari menjadi bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya
menitik beratkan pada hal yang ditinjaunya. Mekanika dapat dibedakan menjadi :
Kinematika, mempelajari permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan gerak
tanpa meninjau penyebab dari gerak tersebut. Dinamika, mempelajari gerak benda
dengan memperhatikan adanya pengaruh gaya terhadap gerak benda. Statika,
mempelajari kesetimbangan benda. Energi dan usaha, mempelajari akibat yang
ditimbulkan gaya terhadap suatu benda sehubungan dengan sifat yang dimiliki gaya.
Energi selalu berkaitan dengan kemampuan melakukan usaha atau kerja
terhadap suatu benda. Pengertian usaha atau kerja dalam fisika berbeda dengan
pengertian usaha atau kerja dalam kehidupan sehari-hari. Usaha atau kerja dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan profesi suatu pekerjaan; sedangkan usaha
atau kerja dalam fisika menyatakan besarnya suatu gaya yang menyebabkan
berpindahnya suatu benda ke posisi yang baru.
Gerak adalah perubahan posisi atau tempat kedudukan suatu benda terhadap
suatu titik yang menjadi acuannya. Dengan kata lain, suatu benda dikatakan dalam
keadaan bergerak apabila posisi atau tempat kedudukannya selalu berubah setiap
saat terhadap suatu titik acuan. Jika suatu benda bergerak, maka jaraknya menjadi
berubah terhadap titik acuan. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu
benda. Jarak merupakan besaran skalar karena hanya mempunyai nilai tetapi tidak
memiliki arah. Berbeda halnya denga jarak, perpindahan menyatakan perubahan
posisi atau tempat kedudukan benda dihitung dari posisi awalnya.
Jika variabel waktu diperhitungkan dalam pergerakan suatu benda, maka akan
ditemukan pengertian kelajuan atau speed didefinisikan sebagai panjang lintasan atau
jarak yang ditempuh oleh suatu benda tiap satuan waktu; sedangkan kecepatan atau
velocity didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh suatu benda tiap satuan
waktu. Kecepatan rata-rata menyatakan perbandingan perpindahan benda dengan
waktu yang digunakan selama melakukan perpindahan tersebut. Kecepatan sesaat
adalah nilai limit dari kecepatan rata-rata dengan selang waktu yang mendekati nol.
Kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari kecepatan gerak benda
berubah-ubah. Perubahan kecepatan benda setiap satuan waktu dinamakan
percepatan. Jika kita menentukan rata-rata perubahan kecepatan persatuan waktu
BERMUTU 47 BAB III RANGKUMAN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN (SD) SMPpppppppppppPppPERANGMEDIA PEMBELAJARAN (SMP)
kita memperoleh percepatan rata-rata. Jika kita meninjuanya untuk waktu yang
sangat singkat diperoleh konsep Percepatan sesaat.
Berdasarkan lintasannya gerak benda dapat dibedakan menjadi gerak lurus,
gerak parabola, dan gerak melingkar. Gerak lurus adalah gerak benda yang
lintasannya berbentuk garis lurus; Gerak Parabola, adalah gerak benda yang
lintasannya berbentuk parabola, dan Gerak Melingkar, adalah gerak benda yang
lintasannya berbentu lingkaran.
Berdasarkan kecepatannya gerak dapat dibedakan menjadi gerak lurus
beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak Lurus Beraturan
gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus yang kecepatannya selalu tetap
setiap saat; sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak benda yang
lintasannya berupa garis lurus yang kecepatannya selalu berubah secara konstan.
Jenis gerak lurus berubah beraturan dapat dibedakan menjadi Gerak Jatuh Bebas
(GJB ), Gerak Vertikal Ke atas ( GVA ), dan Gerak Vertikal ke Bawah (GJB).
BERMUTU 48 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Daryanto, 1997, Fisika Teknik, Penerbit Rineka Cipta & Bina diaksara, Jakarta.
2. Douglas C. Giancoli, 1994, Physics Principles with Applications, Prentice-Hall
International, Inc, Englewood Cliffs, NewJersey.
3. J.F. Gabriel, 1996, Fisika kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
4. John Avison, 1983, The World of Physics, Thomas Nelson and Sons Ltd,
Nelson House Mayfield Road, Waston-on-Thames KK 12 5 PL.
5. Marthen Kanginan, 1989, Fisika SMA, Erlangga, Jakarta.
6. Schaim-Walter, 1989, Fisika PSSC, Erlangga, Jakarta.
7. Silvia Chaplin-John Keighley, 1981, Focus on Physics, second edition,
Wheaton adivision of Pergamon Press.
8. ……. (Team), 1986, Ilmu Pengetahuan Populer jilid 5, Grolier, Inc/PT
Widyadara, Jakarta.