bab 2 landasan teorilibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/rs1_2019_1...gambar 2.1: contoh...

20
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum a. Sistem “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”(Jeperson Hutahaean, 2015, 2) “Suatu sistem pada dasarnya adalag sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari definisi ini dapat dirinici lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu: a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. b. Unsur-unsur tersebut merupakan baian terpadu sistem yang bersangkutan. c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.” (Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani, 2017, 11). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berinteraksi, yang memiliki kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

14 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

a. Sistem

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau

untuk melakukan sasaran yang tertentu.”(Jeperson Hutahaean, 2015, 2)

“Suatu sistem pada dasarnya adalag sekelompok unsur yang erat

hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan

sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau

variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu

sama lain, dan terpadu. Dari definisi ini dapat dirinici lebih lanjut

pengertian sistem secara umum, yaitu:

a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

b. Unsur-unsur tersebut merupakan baian terpadu sistem yang

bersangkutan.

c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.”

(Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani, 2017, 11).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari

komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berinteraksi,

yang memiliki kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

10

b. Informasi

Jeperson Hutahaean (2015:9) mendefinisikan informasi sebagai

berikut: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti lagi bagi penerimanya. Sumber informasi adalah

data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi

pada saat tertentu.”

Nafiudin, SE., MM (2019, 24) mendefinisakan informasi sebagai

berikut: “Inormasi: data yang telah diproses menurut sekumpulan aturan

dan telah memiliki arti ata nilai.”

Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016, 12) dinyatakan pengertian

informasi sebagai beikut: “Informasi merupakan data yang sudah diolah

yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang

membutuhkan”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data

yang diolah menjadi suatu yang penting bagi penerimanya.

c. Sistem Informasi

Boell, Sebastian K dan Dubravka Cecez-Kecmanovic (2018:15)

mendefinisikan Sistem Informasi sebagai berikut:

“Information systems (IS) involve a variety of information

technologies (IT) such as computers, software, databases, communication

systems, the Internet, mobile devices and much more, to perform specific

tasks, interact with and inform various actors in different organizational

or social contexts.” Sehingga dapat diartikan bahwa Sistem Informasi

(SI) melibatkan berbagai teknologi informasi seperti komputer, perangkat

lunak, basis data, sistem komunikasi, internet, perangkat seluler dan

banyak lagi, untuk melakukan tugas-tugas khusus, berinteraksi dan

menginformasikan para aktor di dalam konteks organisasi atau sosial

yang berbeda.

d. Proses Bisnis

KANIŠKI, vica dan VINCEK, Ivan (2018:55) mendefinisikan Proses

Bisnis sebagai berikut: “Business process is a set of business activities put

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

11

together with a goal of creating added value for a specific Customer or

market.” Sehingga dapat diartikan bahwa Proses Bisnis adalah

serangkaikan kegiatan bisnis yang menjadi satu dengan tujuan untuk

menciptakan nilai tambah bagi pelanggan atau pasar tertentu.

e. Evaluasi

“Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses

sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan,

keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya)

berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian” (Mahirah B, 2017:258).

“Evaluasi adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-

aturan yang sudah ditentukan.” (Muryadi, Agustanico Dwi, 2017, 1)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem evaluasi adalah proses

menilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

f. Wawancara

Mita Rosaliza (2015, 71) Wawancara (interview) adalah salah satu kaedah

mengumpulkan data yang paling biasa digunakan dalam penelitian sosial.”

Menurut Indra Bastian, Rijadh Djatu Winardi dan Dewi Fatmawati (2018, 1)

menyatakan bahwa wawancara mengasumsikan bahwa setiap orang memiliki

kemampuan untuk berpendapat. Setaip orang memiliki pandangan dan perasaan

mengenai fakta sosial tertentu. Informasi bisa diakses melalui wawancara dengan

bertanya kepada mereka. Wawancara dilakukan ketikan peneliti ingin menggali lebih

dalam mengenai sikap, keyakinan, perilaku atau pengalaman dari responden terhadap

fenomena sosial.

Syed Muhammad Sajjad Kabir (2016,211) “Interviewing involves asking

questions and getting answers from participants in a study. Interviewing has a variety

of forms including : individual, face-to-facee interviews and face-to-face group

interviewing. The asking and answering of questions can be mediated by the

telephone or other electronic devices (e.g computers).”

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

12

g. Observasi

Ni’matuzahroh dan Susanti Prasetyaningrum (2018, 4) “Observasi

merupakan metode pengumpulan data melalui mengamati perilaku dalam sistematis

dan memaknai peristiwai yang diamati.”

Menurut Hasyim Hasanah (2017, 42) menyatakan bahwa Metode observasi

merupakan salah satu varian pilihan metode pengumpulan data yang memiliki

karakter kuat secara metodologis. Metode observasi bukan hanya sebagai proses

kegiatan pengamatan dan pencatatan, namu lebih dari itu observasi memudahkan kita

mendapatkan informasi tentang dunia sekitar atau tentang sesuatu yang kita sedang

teliti.

h. Fit/Gap Analyst

Menurut Ieva Ancveire (2018) Analisis Fit/Gap ialah sebagai berikut:

“The Fit-Gap analysis allows evaluating gaps in business requirements

and functionality of ERP systems considered evaluation.” Sehingga dapat

diartikan bahwa analisis Fit/Gap memungkinkaan untuk mengevaluasi

kesenjangan dalam kebutuhan/persyaratan bisnis dan fungsionalitas

sistem ERP yang dipertimbangkan untuk evaluasi.

Menurut Muhammad Isa Wibisono dan Muryan Awaludin (2017,

238) menyatakan bahwa penggunaan Fit/Gap Analysis akan

menghasilkan identifikasi terhadap data atau komponen sistem yang

sesuai (fit) dan kesenjangan (gap) yang membutuhkan solusi untuk

megurangi risiko. Terkait dengan risiko yang disebabkan dari

kesenjangan tersebut, maka diperlukan analisis risiko (Risk Analysis)

lebih mendalam mengenai risiko yang akan ditimbulkan menggunakan

FMEA.

Menurut S. Rao Vallabhaneni (2020, 536) Fit/Gap analisis sebagai

berikut: “Fit gap analysis deals with how two or more thing match or

align with each other (what fits) or do not match or align (what does not

fit or gap). this analysis reveals deeper insights into how things are

working or not working. it is also defined as an exercise of comparing an

actual outcome to a standards (expected) outcome, resulting in

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

13

deficiencies between. the goal is to identfy what needs to be done to

eliminate or minimize the gap.”

Sehingga dapat diartikan bahwa Fit/Gap Analysis berkaitan dengan

bagaimana dua hal atau lebih cocok atau selaras satu sama lain (apa yang

cocok) atau tidak cocok atau tidak selaras (apa yang tidak cocok atau

kesenjangan). Analisis ini menungkap wawasan yang lebih dalam tentang

bagaimana segala sesuai bekerja atau tidak. Itu juga mendefiniskan

sebagai pelaksanaan dalam membandingkan hasil aktual dengan hasil

standar (diharapkan), menghasilkan kekurangan diantaranya. Tujuannya

adalah untuk mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan untuk

menghilangkan atau meminimalkan kesenjangan.

Menurut Suroto Adi (2017), Fit/Gap Analysis adalah metode yang

digunakan untuk membandingkan kinerja saat ini dengan kinerja

potensial atau yang diharapkan. Fit/Gap Analysis digunakan sebagai alat

evaluasi bisnis yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja

perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya.

Fit/Gap Analysis terdiri dari tiga komponen utama yaitu:

1. Daftar karakteristik (seperti atribut, kompetensi, tingkat

kinerja) dari situasi sekarang (apa yang saat ini).

2. Daftar apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan masa depan

(apa yang harus).

3. Daftar kesenjangan apa yang ada dan perlu diisi.

Adapun langkah-langkah Fit/Gap Analysis sebagai berikut:

1. Rangking Requirement, yaitu memastikan proses bisnis dapat

diakomodasikan selama implementasi sistem yang baru dan

memastikan area-area yang penting bagi organisasi yang

memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam

meningkatkan proses bisnis.

2. Degree of Fit, yaitu menentukan sejauh mana kebutuhan dapat

diakomodir oleh sistem.

3. Gap Resolution, yaitu menentukan alternatif dan

merekomendasikan solusi untuk mengatasi gap yang ada.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

14

Jadi dapat disimpulkan bahwa Fit/Gap Analysis adalah metode yang

digunakan untuk menentukan kesenjangan (Gap) dalam proses bisnis

berjalan apakah sudah sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan, untuk

memaksimalkan potensi pertumbuhan bisnis.

i. FMEA

Kapil Dev Sharma dan Shobhit Srivastava (2018, 1) “FMEA is a

systematic method of identifying and preventing system, product and process

problems before they occur. It is focused on preventing problems, enhancing safety,

and increasing customer satisfaction. Dapat diartikan bahwa FMEA adalah metode

sistematis untuk mengidentifikasi dan mencegah masalah sistem, produk, dan proses

sebelum terjadi. Fokusnya adalah mencegah masalah, meningkatkan keselamatan

dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Carl S. Carlson (2012) “Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) is

a method designed to:

a. Identify and fully understand potential failure modes and their

causes, and the effects of failure on the system or end users, for a

given product or process.

b. Assess the risk associated with the identified failure modes, effects

and causes, and prioritize issues for corrective action.

c. Identify and carry out corrective actions to address the most

serious concerns.”

Sehingga dapat diartikan bahwa Failure Mode and Effect Analysis

(FMEA) adalah metode yang dirancang untuk:

a. Mengidentifikasi dan memahami sepenuhnya mode kegagalan

potensial dan penyebabnya, serta efek kegagalan pada sistem

atau pengguna akhir, untuk produk atau proses tertentu.

b. Menilai risiko yang terkait dengan mode, efek dan penyebab

kegagalan yang diidentifikasi, dan memprioritaskan masalah

untuk tindakan korektif.

c. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan korektif untuk

mengatasi masalah yang paling serius.

“There are many other objectives for doing FMEAs, such as:

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

15

a. identify and prevent safety hazards.

b. minimize loss of product performance or performance

degradation.

c. improve test and verification plans (in the case of System or

Design FMEAs).

d. improve Process Control Plans (in the case of Process FMEAs).

e. consider changes to the product design or manufacturing process.

f. identify significant product or process characteristics.

g. develop Preventive Maintenance plans for in-service machinery

and equipment.

h. develop online diagnostic techniques.”

Sehingga dapat diartikan bahwa, ada banyak tujuan lain untuk melakukan

FMEA, seperti:

a. Mengidentifikasi dan mencegah bahaya keselamatan.

b. Meminimalkan hilangnya kinerja produk atau penurunan kinerja.

c. Meningkatkan rencana pengujian dan verifikasi (dalam hal FMEA

Sistem atau Desain).

d. Meningkatkan Rencana Kontrol Proses (dalam hal FMEA Proses).

e. Pertimbangkan perubahan pada desain produk atau proses

pembuatan.

f. Mengidentifikasi karakteristik produk atau proses yang signifikan

g. Mengembangkan rencana Perawatan Preventif untuk mesin dan

peralatan dalam-layanan.

h. Mengembangkan teknik diagnostik Online.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

16

Gambar 2.1: Contoh Template FMEA

“Component in FMEA Template:

1. An “item” is the focus of the FMEA project.

2. A “function” is what the item or process is intended to do, usually to

a given standard of performance or requirement.

3. A “failure mode” is the manner in which the item or operation

potentially fails to meet or deliver the intended function and

associated requirements.

4. An “effect” is the consequence of the failure on the system or end

user.

5. “Severity” is a ranking number associated with the most serious

effect for a given failure mode

Gambar 2.2: Contoh Ranking of Severity

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

17

6. A “cause” is the specific reason for the failure, preferably found by

asking “why” until the root cause is determined.

7. “Occurrence” is a ranking number associated with the likelihood that

the failure mode and its associated cause will be present in the item

being analyzed.

Gambar 2.3: Contoh Ranking of Occurence

8. “Controls” are the methods or actions currently planned, or are

already in place, to reduce or eliminate the risk associated with each

potential cause.

9. “Detection” is a ranking number associated with the best control

from the list of detection-type controls, based on the criteria from the

detection scale.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

18

Gambar 2.4: Contoh Ranking of Detection

10. “RPN” is a numerical ranking of the risk of each potential failure

mode/cause, made up of the arithmetic product of the three elements:

a. severity of the effect

b. likelihood of occurrence of the cause

c. likelihood of detection of the cause.

11. “Recommended actions” are the tasks recommended by the FMEA

team to reduce or eliminate the risk associated with potential causes

of failure. They should consider.”

Sehingga dapat diartikan bahwa komponen pada template FMEA (Contoh

template terdapat pada Gambar 2.1):

1. "Item" adalah fokus dari proyek FMEA.

2. “Fuction” adalah tujuan dari item atau proses tersebut untuk

melakukan, biasanya dengan standar kinerja tertentu atau kebutuhan.

3. "Failure Mode" adalah cara item atau operasi berpotensi gagal

memenuhi atau mengirimkan fungsi yang dimaksudkan dan

persyaratan terkait.

4. "Effect" adalah konsekuensi dari kegagalan pada sistem atau

pengguna akhir.

5. "Severity" adalah nomor peringkat yang terkait dengan efek paling

serius untuk mode kegagalan yang diberikan. Contoh peringkat untuk

Severity terdapat pada Gambar 2.2.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

19

6. "Cause(s)" adalah alasan spesifik untuk kegagalan tersebut, lebih

disukai ditemukan dengan menanyakan "mengapa" sampai akar

penyebabnya ditentukan.

7. "Occurence" adalah nomor peringkat yang dikaitkan dengan

kemungkinan bahwa mode kegagalan dan penyebabnya terkait akan

hadir dalam item yang dianalisis. Contoh peringkat untuk Occurrence

terdapat pada Gambar 2.3.

8. "Controls" adalah metode atau tindakan yang saat ini direncanakan,

atau sudah ada, untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang

terkait dengan setiap penyebab potensial.

9. "Detection" adalah nomor peringkat yang terkait dengan kontrol

terbaik dari daftar kontrol tipe deteksi, berdasarkan kriteria dari skala

deteksi. Contoh peringkat untuk Detection terdapat pada Gambar 2.4.

10. "RPN" adalah peringkat numerik risiko setiap mode / penyebab

kegagalan potensial, yang terdiri dari produk aritmetika dari tiga

elemen:

a. keparahan efeknya. (Severity)

b. kemungkinan terjadinya penyebabnya. (Occurrence)

c. kemungkinan deteksi penyebabnya. (Detection)

11. “Recommendation Action” adalah tugas yang direkomendasikan oleh

tim FMEA untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang terkait

dengan potensi penyebab kegagalan yang harus mereka

pertimbangkan.

Adapun setiap komponen pada template FMEA memiliki keterkaitan satu

sama lain. Berikut adalah gambar dari hubungan antar kompenen FMEA:

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

20

Gambar 2.5: Hubungan antar Komponen FMEA

j. Unified Modeling Language (UML)

“Satzinger, Jackson, Burd (2010) UML is the standard set of model

constructs and notations defined by the Object Management Group

(OMG).” Dapat diartikan bahwa UML adalah kumpulan standar

konstruksi dan notasi model yang ditentukan oleh Object Management

Group (OMG). Dalam buku Systems Analysis and Design in a Changing

World, menyatakan UML terdiri dari beberapa diagram, salah satunya

yanga akan digunakan dalam peneliatian ini adalah Activity Diagram.

Menurut Krishna Rungta (2019, 1, 4) UML ialah sebagai berikut:

UML stands for unified modeling language. it is a standars which is

mainly used for creating object-oriented, meaningful documentation

models for any software system present in the real world. it provides us a

way to develop rich models that describe the working of any

software/hardware systems. In short UML is an object oriented unified

modeling language. UML diagrams are the output of the unified modeling

language. uml diagram is a model that describes a part of system. it is

used to define the functionality of a design of a system.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

21

Dapat diartikan bahwa UML adalah singkatan dari bahasa pemodelan

terpadu. Itu adalah standar yang utama digunakan untuk membuat model

dokumentasi berorientasi objek, bermakna untuk setiap sistem perangkat

lunak yang hadir di dunia nyata. Ini memberi kita cara untuk

mengembangakn model yang kaya dalam menggambarkan cara kerja

sistem perangkat lunak/perangkat keras apapun. Singkatnya UML adalah

bahasa pemodelan terpadu berorientasi objek. Diagram UML adalah

output dari bahasa pemodelan terpadu. Diagram UML adalah model yang

menggambarkan bagian dari sistem. Ini digunakan untuk mendefinisikan

fungsionalitas atau desain suatu sistem.

(Satzinger, Jakson, Burd; 2010) “An Activity Diagram is simply a

workflow diagram that describes the various user (or system) activities,

the person who does each activity, and the sequential flow of these

activities. The activity diagram is one of the Unified Modeling Language

(UML) diagrams associated with the object-oriented approach, but it can

be used with any development approach.“ Sehingga dapat diartikan

Activity Diagram adalah diagram alur kerja yang menggambarkan

berbagai aktivitas pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setiap

aktivitas, dan aliran berurutan dari aktivitas ini. Activity Diagram adalah

salah satu diagram Unified Modeling Language (UML) yang terkait

dengan pendekatan berorientasi objek, tetapi dapat digunakan dengan

pendekatan pengembangan apa pun.

Gambar 2.6: Notasi dalam Activity Diagram

Sumber: Satzinger, Jakson & Burd (2010, p142)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

22

Notasi-notasi yang digunakan di dalam Activity Diagram adalah

sebagai berikut:

a. Swimlane

Swimlane adalah area persegi panjang pada Activity Diagram

yang menunjukkan aktivitas dari sebuah agen.

b. Starting activity

Starting activity adalah notasi yang berbentuk lingkaran dengan

warna hitam untuk menandakan keadaan awal sebelum aktivitas

berlangsung.

c. Transition arrow

Transaition arrow adalah notasi yang berbentuk anak panah

yang menggambarkan arah alur proses dari sebuah aktivitas ke

aktivitas selanjutnya.

d. Activity

Activity adalah notasi yang berbentuk oval yang memberikan

penjelasan singkat dari aktivitas yang dilakukan oleh user.

e. Ending activity

Ending activity adalah notasi yang berbentuk lingkaran yang

diberikan warna hitam hanya pada bagian tengahnya. Notasi ini

menandai akhir dari sebuah proses/aktivitas.

f. Synchronization bar

- Synchronization bar (split) adalah notasi yang berbentuk

batang yang membagi satu alur aktivitas menjadi dua

aktivitas yang bersamaan.

- Synchronization bar (join) adalah menggabungkan dua

aktivitas yang bersamaan kembali menjadi satu alur aktivitas

pada satu waktu.

g. Decision activity

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

23

Decision activity adalah notasi yang berbentuk berlian yang

menandakan sebuah keputusan di mana setidaknya terdapat dua

jalur keluar dari keputusan.

k. User Interface

Saha, Debasmita dan Mandal, Ardhendu (2015:127) mendefinisikan

Sistem Informasi sebagai berikut:

“User Interface (UI) is the part of the system that acts as an

intermediately between the user and system facilitating the user to

interact with the system in an efficient manner. The user interface is

everything the end user comes into contact with while using the system

physically, perceptually, and conceptually.”

Sehingga dapat diartikan bahwa User Interface (UI) adalah bagian

dari sistem yang bertindak sebagai perantara antara pengguna dan sistem

yang memfasilitasi pengguna untuk berinteraksi dengan sistem secara

efisien. User Interface adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh

pengguna akhir saat menggunakan sistem secara fisik, persepsi, dan

konseptual.

(Satzinger, Jakson, Burd; 2010, 165) “Designing the user interface

can be thought of as an analysis and a design activity. It has elements of

analysis in that the developers must understand the user’s needs and how

the user carries out his or her job. Not only must the user interface carry

the right information, but it must also be ergonomically efficient and

esthetically attractive. User-interface design is also a design activity in

that it requires creativity and conformity to rigorous technology

requirements. Many type of models and tools are used to perform user-

interface design, including mock-ups, storyboards, graphic layouts, and

prototyping with screen-modeling tools“

Sehingga dapat diartikan sebagai berikut: merancang user interface

dapat dianggap sebagai analisis dan aktivitas desain. Ini memiliki elemen

analisis dimana developers harus memahami kebutuhan user dan

bagaimana user melakukan pekerjaanya. Bukan hanya user interface yang

harus membawa informasi yang benar, tetapi juga harus efisien secara

ergonomis dan menarik secara estetika. Desain user interface juga

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

24

merupakan aktivitas desain yang membutuhkan kreativitas dan kesesuaian

dengan persyaratan teknologi yang ketat. Banyak jenis model dan alat

yang digunakan untuk melakukan desain user interface, termasuk mock-

up, storyboard, graphical layouts, dan prototyping dengan screen-

modeeling tools.

2.2 Teori Khusus

a. ERP

Menurut O’Brien dan Marakas (2011:324) “Enterprise Resource

Planning (ERP) is a cross-functional enterprise system driven by an

integrated suite of software modules that supports the basic internal

business processes of a company”. Dapat diartikan bahwa ERP adalah

sebuah lintas fungsi sistem perusahaan yang didorong oleh sebuah

rangkaian terintegrasi dari modul-modul perangkat lunak yang dapat

membantu proses bisnis internal utama dari sebuah perusahaan.

Benefit of ERP:

• “ Quality and efficiency. ERP creates a framework for integrating

and im- proving a company’s internal business processes that

results in significant improvements in the quality and efficiency of

customer service, production, and distribution.” Dapat diartikan

bahwa ERP menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan

dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang

menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas dan efisiensi

layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.

• “ Decreased costs. Many companies report significant reductions

in transaction processing costs and hardware, software, and IT

support staff compared to the non-integrated legacy systems that

were replaced by their new ERP systems.” Dapat diartikan bahwa

banyak perusahaan melaporkan pengurangan yang signifikan

dalam biaya pemrosesan transaksi dan perangkat keras, perangkat

lunak, dan staf pendukung TI dibandingkan dengan sistem lama

yang tidak terintegrasi yang digantikan oleh sistem ERP baru

mereka.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

25

• “ Decision support. ERP provides vital cross-functional

information on business performance to managers quickly to

significantly improve their ability to make better decisions in a

timely manner across the entire business enterprise.” Dapat

diartikan bahwa ERP memberikan informasi lintas fungsional

penting tentang kinerja bisnis kepada manajer dengan cepat untuk

secara signifikan meningkatkan kemampuan mereka untuk

membuat keputusan yang lebih baik secara tepat waktu di seluruh

perusahaan bisnis.

• “ Enterprise agility. Implementing ERP systems breaks down

many former departmental and functional walls or “silos” of

business processes, information systems, and information

resources. This results in more flexible organizational structures,

managerial responsibilities, and work roles, and therefore a more

agile and adaptive organization and workforce that can more

easily capitalize on new business opportunities.” Dapat diartikan

bahwa menerapkan sistem ERP memecah banyak tembok

departemen dan fungsional atau "silo" proses bisnis, sistem

informasi, dan sumber daya informasi. Ini menghasilkan struktur

organisasi yang lebih fleksibel, tanggung jawab manajerial, dan

peran kerja, dan oleh karena itu organisasi dan tenaga kerja yang

lebih gesit dan adaptif yang dapat lebih mudah memanfaatkan

peluang bisnis baru.

b. Microsoft Dynamics AX 2012 R2

“Microsoft Dynamics AX is an enterprise resource planning (ERP)

solution for midsize and larger organizations that helps people to work

effectively, manage change, and compete globally” (Microsoft Dynamics

AX, 2014). Dapat diartikan bahwa Microsoft Dynamics AX merupakan

solusi perencanaan sumber daya perusahaan untuk organisasi sekala

menengah dan besar yang membantu orang untuk bekerja secara efektif,

mengelola perubahan, dan bersaing secara global.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

26

“Microsoft Dynamics AX works like and with familiar Microsoft

software and is a solution that automates and stream lines financial,

business intelligence, and supply chain processes in a way that can help

you with your business” (Microsoft Dynamics AX, 2014). Dapat diartikan

bahwa Microsoft Dynamics AX adalah software Enterprise Resource

Planning (ERP) yang dikembangkan oleh Microsoft dan dapat

memberikan solusi untuk membantu perusahaan dalam mengotomatiskan

dan memperlancar proses financial, business intelligence, dan supply

chain.

i. Modul Project Management and Accounting

Khairunj dan Vince Nolan (2014) menyatakan dalam situs resmi

Microsoft Documentation dijelaskan bahwa modul modul project

management and accounting dapat digunakan untuk: “Use Project

Management and accounting to plan, create, manage, control and

complete projects for your organization”. Dapat diartikan bahwa,

penggunaan modul Project Management and Accounting dapat

digunakan untuk merencanakan, membuat, mengelola,

mengendalikan, dan menyelesaikan sebuah proyek dalam sebuah

ugorganisasi.

dijelaskan bahwa terdapat beberapa tipe proyek pada modul

Project Management and Accounting, yaitu seperti berikut:

1. Time and Material Project: Invoice yang dikirimkan kepada

Customer untuk menagihkan proyek yang dikerjakan

berdasarkan hours, fees, items dan expenses yang dikeluarkan

selama pengerjaan proyek.

2. Fixed-Price Project: Invoice yang dikirimkan kepada

Customer berdasarkan jadwal penagihan (billing schedule)

yang telah diatur dan tertera dalam kontrak.

3. Internal Project: Tipe proyek ini memungkinkan perusahaan

untuk memesan dan mengelola sumber daya perusahaan dalam

mengerjakan proyek internal, seperti biaya, waktu dan

investasi.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

27

ii. Modul Service Management

Menurut Khairunj dan Vince Nolan (2014) dalam situs resmi

Microsoft Documentation dijelaskan bahwa modul Service

Management dapat digunakan untuk:

1. Membuat service agreements dan service subscriptions:

service agrrements dapat digunakan untuk menentukan

resources dalam service visit, melihat resources ditagihkan

kepada Customer, dan menentukan standard response times

dan tools untuk mencatat waktu sebenarnya.

2. Menangani service orders dan Customer inquiries: service

orders dapat digunakan untuk mengelola informasi (hours of

work, type of service or repair, item to repair, expenses and

fees) mengenai kunjungan terjadwal maupun tidak terjadwal

oleh teknisi kepada Customer.

3. Mengelola dan menganalisis layanan yang telah diberikan

kepada Customer: sebagai reporting tools untuk memonitor

service order margin dan subscription transaction.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...Gambar 2.1: Contoh Template FMEA “Component in FMEA Template: 1. An “item” is the focus of the FMEA

28

2.3 Kerangka Pikir

Gambar 2.7: Kerangka Pikir