bab 1 laporan kknp prosedur audit penjualan

72
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Indonesia bersama dengan seluruh anggota Negara – negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN sudah menyepakati pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara - negara lain di seluruh Asia Tenggara. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, dimana salah satu profesi yang akan bersaing bebas di regional Asia Tenggara adalah profesi akuntan. Dengan diberlakukannya MEA membuat terjadinya peleburan antarnegara, sehingga tenaga kerja dari negara lain bisa masuk ke Indonesia, begitu pula sebaiknya. Adanya peleburan tenaga kerja membuat persaingan profesi 1

Upload: claire-harris

Post on 08-Jul-2016

51 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan KKNP

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pemerintah Indonesia bersama dengan seluruh anggota Negara – negara

Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN sudah menyepakati pemberlakuan

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015. Pembentukan pasar

tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini

memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara -

negara lain di seluruh Asia Tenggara. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak

hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa tetapi juga pasar tenaga kerja

profesional, dimana salah satu profesi yang akan bersaing bebas di regional Asia

Tenggara adalah profesi akuntan. Dengan diberlakukannya MEA membuat

terjadinya peleburan antarnegara, sehingga tenaga kerja dari negara lain bisa

masuk ke Indonesia, begitu pula sebaiknya. Adanya peleburan tenaga kerja

membuat persaingan profesi akuntan semakin ketat, sehingga menuntut

mahasiswa akuntansi di Indonesia untuk meningkatkan dan mempersiapkan diri

sebaik mungkin agar mampu bersaing dengan para mahasiswa akuntansi asing.

Maka dari itu perguruan tinggi juga harus mampu melahirkan mahasiswa –

mahasiswi akuntansi Indonesia yang kompeten, kritis, dan solutif untuk

menghadapi MEA yang akan berlaku di akhir tahun ini.

Selama menempuh pendidikan di universitas, para mahasiswa hanya diberikan

terkait ilmu teori saja. Untuk memasuki dunia kerja yang semakin ketat, calon

1

Page 2: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

lulusan dari universitas di Indonesia saat ini tidak hanya dituntut untuk lulus

dengan berbekal kecerdasan intelektual namun juga harus memiliki kemampuan

dasar. Kemampuan dasar yang dimaksud anatara lain pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut,

hanya dapat diperoleh dari kegiatan KKN-Profesi. Oleh karena itu, Fakultas

Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya menggalakan program KKN-Profesi.

Program KKN-Profesi merupakan kurikulum Fakultas Ekonomi & Bisnis

Universitas Brawijaya yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang

komprehensif kepada mahasiswa untuk lebih dalam mengetahui dunia kerja

sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat

mengaplikasikan teori yang telah mereka dapat selama perkuliahan. Sehingga

diharapkan mampu menghasilkan tenaga – tenaga professional yang kompeten

dan siap dalam menghadapi dunia kerja. Program KKN-Profesi ini merupakan

salah satu prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi. Dimana waktu

pelaksanaanya selama Min. 25 hari kerja.

Profesi untuk mahasiswa lulusan akuntansi salah satunya adalah akuntan

publik. Profesi ini merupakan peluang yang semakin besar dalam dunia kerja saat

ini. Sejalan dengan berkembangnya suatu badan usaha yang berbentuk PT

(Perseroan Terbatas), CV, maupun Firma, maka semakin banyak dibutuhkan

profesi dari akuntan publik. Agoes (2012:10) juga menyebutkan bahwa suatu

perusahaan yang mempunyai total asetnya 25 milyar ke atas diharuskan untuk

memasukkan laporan keuangan yang telah diaudit ke Departemen Perdagangan &

Perindustrian dan Bappepam. Selain itu, untuk pelaporan terhadap pihak pajak

2

Page 3: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

dalam pengisian SPT, laporan keuangan yang telah diaudit lebih dapat dipercaya

oleh pihak pajak.

Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, maka Kantor Akuntan Publik

merupakan tempat yang sesuai untuk dijadikan tempat KKN-Profesi. Kantor

Akuntan Publik merupakan badan usaha yang telah mendapatkan ijin dari Menteri

Keuangan sebagai wadah bagi para akuntan publik dalam memberikan jasanya.

Penulis memilih melakukan program KKN-Profesi di KAP Abdul Ghonie &

Rekan untuk mengetahui dan belajar tentang sistem yang berjalan di perusahaan

tersebut. Penulis dalam praktek kerja di tempatkan sebagai assistant dari auditor

yang memiliki tanggung jawab melakukan tugas membantu pekerjaan analisis.

Kegiatan audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak yang

independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,

beserta catatan – catatan pembukuan dan bukti – bukti pendukungnya, dengan

tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

tersebut. Selama melaksanakan kegitan KKN-Profesi penulis diikutkan pada

kegiatan audit di lapangan maupun di kantor. Berdasarkan kegiatan yang penulis

lakukan selama KKN-Profesi, maka penulis membahas Laporan Kuliah Kerja

Nyata Profesi (KKNP) dengan judul ‘’Prosedur Audit atas Akun Penjualan

dan PPN Keluaran Pada PT A’’.

1.2. TUJUAN

Tujuan KKNP :

1. Mempelajari audit secara mendalam dengan melakukan praktek kerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP).

3

Page 4: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

2. Melakukan praktek kerja sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis,

yaitu akuntansi.

3. Mendapatkan pengetahuan tentang audit secara langsung.

4. Mendapatkan pengalaman kerja nyata dengan melakukan audit secara

langsung sesuai dengan teori yang telah didapatkan selama bangku kuliah

dan bimbingan dari pihak Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk

sebagai pembimbing.

1.3. MANFAAT

Manfaat yang didapatkan setelah melaksanakan KKNP, yaitu:

1. Bagi Mahasiswa

a. Melatih kemampuan yang dimiliki yang telah didapatkan selama

perkuliahan.

b. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja terutama ketika

memposisikan diri sebagai auditor, baik pada unit kerja maupun

lingkungan kerja.

c. Mengembangkan ilmu yang telah didapat selama bangku kuliah dan

mendapatkan pelajaran – pelajaran baru yang tidak didapatkan selam

perkuliahan.

2. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (Jurusan

Akuntansi).

a. Mendapatkan umpan balik dari pelaksanaan KKNP untuk kedepannya

menyempurnakan kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan

stakeholder dan tuntutan perkembangan IPTEK.

4

Page 5: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

b. Memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai perusahaan/lembaga dan

pelaku usaha.

c. Meningkatkan pemberdayaa mahasiswa kepada masyarakat.

3. Bagi Perusahaan Tempat KKNP (KAP Abdul Ghonie Abubakar).

a. Realisasi atas misi dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan

memberikan kesempatan mahasiswa untuk melakukan praktek kerja.

b. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat

antara pihak fakultas dengan perusahaan.

1.4. LANDASAN TEORI

1.4.1. Pendapatan

Pendapatan didefinisikan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 23 Revisi 2010 Paragraf 6 sebagai berikut.

‘’Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul

dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal’’.

Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa pendapatan hanya meliputi arus masuk

bruto dari manfaat ekonomi yang diterima atau dapat diterima oleh perusahaan.

Jumlah yang diterima dari pihak ketiga seperti PPN dan pajak penjualan tidak

termasuk dalam manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas dan tidak

mengakibatkan kenaikan ekuitas sehingga tidak termasuk dalam kategori

pendapatan. Jumlah yang diterima dari hubungan keagenan juga tidak termasuk

dalam kategori pendapatan. Jumlah yang diterima dari hubungan keagenan juga

5

Page 6: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

tidak termasuk dalam kategori pendapatan karena jumlah yang ditagih merupakan

milik dari principal dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Komisi

yang diterima atas hubungan keagenan tersebutlah yang dapat diakui sebagai

pendapatan.

1.4.2. Pengukuran dan Pengakuan Pendapatan

Pada saat melakukan pengukuran atas besarnya pendapatan yang diperoleh

dari penjualan, Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011) menyatakan, nilai yang

diterima atau yang dapat diterima harus diukur berdasarkan fair value. Bentuk

diskon atau pengurangan harga apa pun harus mengurangi nilai yang diterima atau

seharusnya diterima. Paragraf 8-10 PSAK 23 Revisi 2010juga menyatakan hal

yang sama. Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang diterima atau dapat

diterima. Pendapatan biasanya ditentukan oleh kesepakatan antara pembeli dan

penjual yang diukur pada nilai wajar. Nilai wajar dari jumlah yang diterima atau

dapat diterima merupakan nilai setelah dikurangi jumlah diskon dan rabat yang

disetujui oleh perusahaan.

PSAK 23 Revisi 2010 menyebutkan bahwa prinsip dalam mengakui

pendapatan adalah diakui pada saat adanya kemungkinan manfaat ekonomi masuk

ke entoitas dan pada saat manfaat tersebut dapat diukur secara andal. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa terdapat empat pengakuan pendapatan yang diakui berdasrkan

prinsip ini, yaitu :

1. Pendapatan yang berasal dari transaksi penjualan pada tanggal penjualan.

2. Pendapatan yang diterima atas penyediaan jasa, setelah jasa sudah

diberikan dan dapat ditagihkan.

6

Page 7: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

3. Pendapatan yang diperoleh karena perusahaan mengizinkan pihak lain

menggunakan aset milik perusahaan, dan

4. Pendapatan yang diperoleh karena menjual aset selain barang dagangan

pada saat tanggal penjualan.

PSAK No. 23 Revisi 2010 menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi yang

harus dipenuhi untuk dapat mengakui pendapatan atas penjualan,yaitu:

1. Perusahaan telah memindahkan resiko dan kepemilikan barang secara

signifikan kepada pembeli.

2. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan

kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas

barang yang dijual.

3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.

4. Kemungkinan besar ada manfaat ekonomi yang akan mengalir ke entitas

terkait dengan transaksi tersebut, dan

5. Biaya yang terjadi atau akun terjadi sehubungan dengan transaksi

penjualan tersebut dapat diukur secara andal.

1.4.3. Pajak Pertambahan Nilai

Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak

Pertambahan Nilai Barang dan Jasa atas Penjualan Barang Mewah sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 42 tahun

2009, yang selanjutnya disebut dengan ‘’UU PPN tahun 2009’’, Pasal 4 ayat 1,

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang akan dikenakan atas

konsumsi barang atau jasa yang dilakukan di dalam negeri. Hal tersebut menjadi

7

Page 8: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

salah satu karakter hukum dari PPN. Beberapa karakter hukum dari PPN lainnya

adalah sebagai berikut (Ikatan Akuntan Indonesia,2012;Waluyo,2011).

1. PPN merupakan salah satu pajak objektif, yakni kewajiban pajak yang

timbul dari suatu objek pajak. PPN akan dikenakan tanpa memperhatikan

keadaan dari diri Wajib Pajak.

2. PPN merupakan pajak tidak langsung karena beban PPN dapat dialihkan

kepada pihak lain. Pemikul beban PPN secara nyata adalah pembeli

Barang Kena Pajak (BKP) atau penerima Jasa Kena Pajak (JKP).

Sedangkan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak ke Kas Negara

adalah pihak yang memungut PPN.

3. PPN termasuk dalam kelompok multi-stage tax, yaitu pajak yang

dikenakan di setiap mata rantai jalur produksi dan jalur distribusi. Nilai

tambah BKP dan JKP merupakan dasar dari pengenaan PPN.

4. PPN dipungut menggunakan alat bukti Faktur Pajak sebagi konsekuensi

dari penggunaan credit method (metode kredit) untuk menghitung PPN.

Metode kredit merupakan sebuah metode dengan cara mencari selisih

antara pajak yang dibayar saat [embelian dengan pajak yang dipungut saat

penjualan. Mekanisme tersebut sesuai dengan cara yang disebutkan dalam

UU PPN tahun 2009 Pasal 8A.

5. PPN bersifat netral. Netralitas ini dibentuk karena adanya dua faktor, yaitu

karena PPN dikenakan atas konsumsi barang atau jasa, dan dipungut

menggunakan prinsip tempat tujuan. Pemungutan PPN yang didasarkan

pada prinsip tempat tujuan berarti PPN dipungut di tempat barang atau

jasa tersebut dikonsumsi. PPN juga menggunakan prinsip lain dalam

8

Page 9: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

pemungutannya, yaitu tempat asal. Prinsip tempat asal ini diartikan bahwa

PPN dipungut di tempat asal barang atau jasa yang akan dikonsumsi.

6. PPN tidak menimbulkan pajak ganda. Hal ini disebabkan karena PPN

memiliki mekanisme untuk melakukan pengkreditan dari pajak yang telah

dibayarkan sebelumnya melalui pembelian.

1.4.4. Pengauditan

1.4.4.1. Definisi Pengauditan

Terdapat berbagai definisi mengenai pengauditan, diantaranya adalah sebagi

berikut.

1. Elder et al. (2009) mendefinisikan pengauditan sebagai proses

pengumpulan dan evaluasi barang bukti mengenai informasi yang

digunakan untik menentukan dan melaporkan kesesuaian antara informasi

dengan kriteria yang sudah ditentukan, yang harus dilakukan oleh orang

yang berkompeten dan independen.

2. O’Regan (2003) menyatakan bahwa pengauditan merupakan proses

evaluasi dengan auditor berperan sebagai perantara antara dua kelompok

atau lebih. Auditor telah mengumpulkan, memeriksa, dan mengevaluasi

bukti-bukti historis kemudian membandingkannya dengan kriteria yang

telah ditentukan, kemudian melaporkan hasilnya terhadap kelompok-

kelompok yang memiliki kepentingan.

3. Messier, Glover, dan Prawitt (2012) mendefinisikan bahwa pengauditan

adalah sebuah proses sistematis dari pengumpulan dan evaluasi bukti yang

diperoleh secara objektif, terkait dengan pernyataan tentang tindakan dan

9

Page 10: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan

tersebut dengan kriteria yang ada dan menyampaikan hasilnya pada pihak

yang memiliki kepentingan.

Dari ketiga definisi tersebut terdapat persamaan yang dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1. Kegiatan audit mencakup pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti

dari tindakan dan peristiwa ekonomi.

2. Bukti-bukti tersebut kemudian diukur kesesuainnya terhadap kriteria yang

telah ditentukan.

3. Hasil dari pemeriksaan terhadap kesesuaian kriteria yang ditentukan

kemudian disampaikan kepada pihak atau kelompok yang berkepentingan.

1.4.4.2. Proses Audit atas Penjualan

Berdasarkan Elder et al. (2009) dan Meisser, Glover, dan Prawitt (2012)

proses audit atas penjualan dibagi menjadi dua tahap. Tahap yang pertama adalah

melakukan pengujian terhadap aktivitas pengendalian (test of controls) dan

pengujian substantif dari transaksi penjualan (substantive test of transaction).

Sedangkan tahap kedua adalah melakukan prosedur analitis (analytical

procedures) dan pengujian terhadap detail saldo akun (test of details of balances).

1. Tahap 1: Test of controls dan substantive test of transactions

a. Pada tahap ini auditor perlu memahami pengendalian internal dari

perusahaan terkait dengan proses penjualan. Pemahaman ini dapat

dilakukan dengan mempelajari flowchart atas siklus penjualan, melakukan

wawancara dengan pihak yang terlibat dalam proses penjualan, melakukan

10

Page 11: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

walkthrough (penyusuran) terhadap proses penjualan perusahaan, dan

melalui kuisioner.

b. Setelah memahami pengendalian internal yang dilakukan perusahaan,

auditor kemudian mengidentifikasi risiko dalam proses penjualan dan

penerimaan kas berdasrkan prosedur pengendalian utamanya (key control

activities). Resiko-resiko yang sudah teridentifikasi kemudian akan

dihubungkan dengan tujuan audit yang terkait dengan transaksi. Auditor

akan menilai besarnya resiko pengendalian dengan mengavaluasi aktivitas

pengendalian dan kekurangan dari setiap tujuan audit.

c. Dari tingkat resiko atas pengendalian yang sudah ditetapkan, auditor baru

akan melakukan pengujian terhadap pengendalian. Pengujian dilakukan

untuk masing-masing prosedur pengendalian utamnya melalui beberapa

satu atau lebih prosedur. Apabila berdasrkan pengujian terhadap

pengendalian dibuktikan bahwa pengendalian sudah efektif, maka

substantive test of transaction tidak perlu dilakukan secara mendalam.

Sedangkan apabila yang terjadi adalah sebaliknya, maka substantive test

of transaction perlu dilakukan secara lebih ekstensif.

2. Tahap 2: Analytical procedures dan test of details of balances

a. Prosedur analitis yang dilakukan saat pengujian terhadap penjualan dapat

dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:

i. Membandingkan presentase laba kotor dengan periode sebelumnya.

ii. Membandingkan tingkat penjualan per bulan.

iii. Membandingkan presentase retur penjualan dengan periode sebelumnya,

dan

11

Page 12: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

iv. Membandingkan saldo penjualan dari satu pelanggan dengan periode

sebelumnya.

b. Meskipun auditor lebih menekankan terhadap akun-akun di Laporan Posisi

Keuangan dalam melakukan test of detais of balances, akun-akun pada

Laporan Laba/Rugi tidak begitu saja diabaikan. Akun-akun pada Laporan

Laba/Rugi berhubungan dengan akun-akun di Laporan Posisi Keuangan,

seperti akun Piutang dan Penjualan. Jadi apabila terdapat salah saji pada

akun di Laporan Posisi Keuangan, maka terdapat kemungkinan salah saji

terjadi pada akun di Laporan Laba/Rugi.

Tabel 2.1 Tujuan Audit terkait Transaksi

Asersi Tujuan Audit terkait TransaksiPenjualan Penerimaan Kas

Occurrence Penjualan yang terjadi dan tercatat tidak berasal dari transaksi dengan pihak fiktif.

Penerimaan kas yang dicatat didasarkan atas penerimaan uang yang benar-benar diterima perusahaan.

Completeness Penjualan yang terjadi sudah dicatat sebelumnya.

Penerimaan kas yang terjadi sudah dicatat seluruhnya

Accuracy Transaksi penjualan yang tercatat sesuai dengan jumlah barang yang dikirim dan sudah dicatat dan ditagih secara tepat.

Kas yang diterima sudah disimpan dan dicatat sesuai dengan jumlah yang diterima.

Posting and Summarization

Penjualan yang dilakukan secara kredit sudah dimasukkan ke dalam master file piutang dan sudah dikelompokkan secara berdasarkan tiap pelanggan.

Penerimaan kas atas pembayaran piutang sudah dimasukkan ke dalam master file piutang dans sudah dikelompokkan secara tepat untuk masing-masing pelanggan.

Classification Penjualan sudah diklasifikasikan secara tepat, antara penjualan secara tunai dan secara

Transaksi penerimaan kas sudah diklasifikasikan secara tepat.

12

Page 13: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

kredit.Timing Penjualan sudah dicatat

pada tanggal yang tepat.Penerimaan kas sudah dicatat pada tanggal yang tepat.

Sumber: Elder et al. (2009) telah diolah kembali.

1.4.4.3. Audit atas PPN Keluaran

PPN Keluaran merupakan pajak yang terutang yang timbul dari adanya

penyerahan barang atau jasa kena pajak. Jumlah PPN Keluaran akan dikreditkan

pada akhir masa pajak dengan PPN Masukan. Apabila jumlah PPN Keluaran lebih

besar setelah dikreditkan dengan PPN Masukan, maka PKP wajib menyetorkan

dan melaporkannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Konsep tersebut sesuai

dengan definisi dari liabilitas yang terdapat dalam Paragraf 10 PSAK 57 Revisi

2009, yang menyatakan bahwa kewajiban timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesainnya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya

perusahaan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa PPN Keluaran merupakan

sebuah kewajiban sehingga memiliki nature yang sama seperti utang.

Tujuan utama dalam melakukan audit atas akun utang adalah untuk

memastikan bahwa akun ini sudah disajikan secara wajar dan diungkapkan secara

benar. Elder et al. (2009) menyatakan bahwa terdapat 3 (tiga) tahapan dalam

melakukan audit terhadap akun utang. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Tahap Pertama

Kegiatan yang dilakukan auditor pada tahap ini mencakup identifikasi resiko

usaha klien yang dapat mempengaruhi akun utang, penentuan tingkat salah saji

yang ditolerensi dan penilaian inherent risk, serta penentuan control risk dalam

13

Page 14: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

siklus terkait. Dalam melakukan identifikasi resiko usaha klien yang dapat

mempengaruhi akun utang, auditor perlu memahami sistem atau siklus yang

terkait dengan akun ini, seperti sistem perpindahan inventori dan keterbukaan

akses terhadap catatan utang karena dapat menjadi indicator dalam

mengidentifikasi ada atau tidaknya salah saji.

2. Tahap Kedua

Tahap ini mencakup perancangan dan pelaksanaan uji terhadap kontrol (test of

control) dan uji substantif dari transaksi. Auditor akan menilai keefektifan dari

kontrol internal yang dimiliki perusahaan yang terkait dengan akun utang dengan

melakukan tanya-jawab dengan staf perusahaan yang berkaitan dengan akun atau

siklus yang terkait dengan akun utang, memeriksa dokumen, catatan, ataupun

laporan, melakukan observasi terhadap aktivitas kontrol, atau dengan melakukan

kembali prosedur kontrol yang dilakukan perusahaan. Setelah dapat

memenentukan tingkat keefektifan dari kontrol internal perusahaan, auditor akan

melakukan uji substantif dari transaksi. Apabila dinilai bahwa kontrol yang

dilakukan sudah efektif, maka uji substantif akan dilakukan secara minimal.

Sebaliknya, apabila control yang dilakukan tidak efektif, maka uji substantif akan

dilakukan secara lebih ekstensif.

3. Tahap Ketiga

Auditor akan melakukan perancangan dan pelaksanaan dari prosedur analitis

dan pengujian terhadap detail dari akun utang. Dalam melakukan prosedur

analitis, auditor dapat membandingkan antara saldo tahun ini dengan tahun

sebelumnya untuk dapat mendeteksi ada atau tidaknya salah saji. Auditor juga

14

Page 15: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

dapat melihat keterkaitannya dengan total beban. Sedangkan dalam melakukan

pengujian terhadap detail dari akun utang, auditor dapat melakukan prosedur yang

terkait dengan asersi atas akun utang sebagai berikut. (Elder et al., 2009; Meisser,

Glover, dan Prawitt, 2012).

a. Detail tie-in: melakukan kalkulasi ulang atas utang-utang yang tercatat dan

mencocokannya dengan jumlah yang terdapat di buku besar.

b. Existence: melacak utang yang tercatat ke tagihan/faktur dari masing-

masing vendor dan melakukan konfirmasi atas utang kepada vendor yang

bersangkutan )dengan melakukan sampling).

c. Completeness: melakukan pencocokkan anatar daftar utang yang dimiliki

perusahaan dengan yang dicatat di buku besar, memeriksa unrecorded

liabilities (kewajiban tidak tercatat) dengan melakukan tanya-jawab

dengan manajemen perusahaan atau dengan memeriksa transaksi

pembayaran atas utang yang diakui pada tahun yang sedang di audit, yang

terjadi setelah tanggal tutp buku, serta dengan mencocokkan dokumen

tagihan vendor yang ada dengan yang saldo tercatat atas vendor tersebut.

d. Accuracy: dapat melakukan pencocokkan utang yang tercatat dengan

tagihan/faktur dari masing-masing vendor dan juga dapat memeriksa ada

atau tidaknya kewajiban yang tidak tercatat.

e. Classification: memeriksa kembali daftar utang untuk transaksi yang

dilakukan dengan pihak berelasi, wesel bayar atau kewajiban lainnya yang

berbunga, kewajiban jangka panjang, dan saldo debit.

f. Cutoff: melakukan pemeriksaan atas transaksi yang pembayarannya terjadi

setelah tutup buku, atas utang yang diakui pada tahun yang sedang diaudit

15

Page 16: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

dan menguji utang-utang yang dicatat pada sekitar tanggal tutup buku,

baik setelah maupun sebelum tanggal tutup buku.

g. Obligation: melakukan konfirmasi kepada vendor atas utang yang ada.

16

Page 17: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

BAB II

RENCANA KEGIATAN KKNP

2.1. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN KKNP

Kegiatan KKN-Profesi dilakukan di KAP Abdul Ghonie Abubakar Malang

selama 25 hari kerja. Dimulai pada tanggal 14 Agustus 2015 sampai dengan 24

September 2015. Jam kerja yang berlaku adalah mengikuti jam kerja yang telah

ditetapkan yaitu selama enam hari kerja (Senin – Sabtu) dalam satu

minggu,dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jam Kerja KKN-P di KAP Abdul Ghonie Abubakar

No Hari Kerja Jam Kerja Istirahat1 Senin s/d Kamis Pukul : 08.00 s/d 16.00 Pukul : 12.00 s/d 13.002 Jumat Pukul : 08.00 s/d 16.00 Pukul : 11.00 s/d 13.003 Sabtu Pukul : 08.00 s/d 14.00 Pukul : 12.00 s/d 13.00

Sumber: KAP Abdul Ghonie Abubakar

2.2. RENCANA KEGIATAN KKNP

Tabel 2.2 Rencana Kegiatan KKNP

Waktu Kegiatan Rencana KegiatanMinggu ke-1 1. Pengenalan dan adaptasi terhadap Kantor Akuntan

Publik Abdul Ghonie Abubakar.2. Mengetahui gambaran umum Kantor Akuntan

Publik Abdul Ghonie Abubakar.3. Melakukan perkenalan dan mengetahui deskripsi

kerja tiap individu.Minggu ke-2 1. Melakukan praktek kerja sesuai dengan posisi yang

ditentukan.2. Melakukan pengamatan terhadap laporan tahunan

perusahaan yang diaudit.3. Mempelajari langkah-langkah audit atas laporan

keuangan.Minggu ke-3 1. Melakukan praktek kerja sesuai dengan posisi yang

17

Page 18: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

ditentukan.2. Melakukan audit lapangan.3. Mengumpulkan data-data yang terkait dengan

kegiatan KKNP.Minggu ke-4 1. Melakukan praktek kerja sesuai dengan posisi yang

ditentukan.2. Mengumpulkan data-data lain yang terkait dengan

kegiatan KKPNP.3. Membuat laporan kegiatan KKNP.

Minggu ke-5 1. Membuat laporan kegiatan KKNP.2. Mengolah data yang ada sehingga dapat

dimasukkan ke dalam laporan.3. Melengkapi segala persyaratan sesuai dengan buku

petunjuk kegiatan KKNP.

18

Page 19: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

BAB III

PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN

3.1. GAMBARAN UMUM OBYEK KKNP

3.1.1. Kantor Akuntan Publik Abdul Ghonie Abubakar

Kantor Akuntan Publik Abdul Ghonie Abubakar pertama kali didirikan di

kota Malang dan mulai beroperasi sejak tahun 1998 berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan nomor KEP-578/KM.17/1998. Pada tahun 2002, Kantor

Akuntan Publik ini berpindah lokasi ke Jakarta dan telah mendapat izin praktek

baru dengan surat Keputusan Menteri Keuangan nomor KEP-239/KM.6/2002.

Saat ini KAP ini berpusat di Gedung Graha Satria 3rd Floor R. VIP 304, JL.

Fatmawati, Jakarta Selatan, No. 5. KAP ini memiliki kantor perwakilan di kota

Malang yang beralamat di Jalan Baiduri Pandan Nomor 11 Tlogomas Malang.

Kantor perwakilan yang berlokasi di Malang berasosiasi dengan Sunrise

Corporation yang dipimpin oleh Bapak Drs. Agus Sambodo. Pada lokasi yang

sama saat ini terdapat 3 lembaga yang saling bekerjasama yaitu Kantor Akuntan

Publik Abdul Ghonie Abubakar, Kantor Konsultan Pajak Agus Sambodo, serta

Lembaga Pendidikan Ciptajasatama.

3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KAP Abdul Ghonie Abubakar

19

Page 20: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

Sumber: KAP Abdul Ghonie Abubakar (2014).

3.1.3. Bidang Usaha

1. Pemeriksaan Umum (General Audit)

Pemeriksaan Umum diperlukan antara lain:

a. Laporan pertanggungjawaban dari pimpinan perusahaan (management)

kepada dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham

b. Persyaratan memperoleh fasilitas kredit dari bank atau lembaga

keuangan non-bank

c. Persyaratan memperoleh izin menjual saham kepada masyarakat

d. Penilaian pertanggungjawaban keuangan dari anak perusahaan kepada

induk perusahaan ata dari cabang ke kantor pusat

e. Laporan keuangan untuk kepentingan merger atau joint venture

lainnya

20

Drs. Agus Sambodo, SH., MSA., BKP.CEO

Cipta Jasatama Training &

Education Center

Yuli EmmaSupervisor

StaffAugus Satrio

Audit and Athestation

Division

Arsanto RaharjoSupervisor

StaffDewi Ernawati

Octadila

Tax and Management Consultant Division

Nur AzizahSupervisor

Staff:Sugiyanti

Dwi Hariyani

Sunrise Tour and Travel

Tuhu Pamekas

Staff:Reni P

Sunrise Hall & Meeting Room

RefsiyantiSupervisor

Staff:Warsito

Vocational School Connection

ApriliaSupervisor

Staff:Eka Rahayu

Expert Board :Drs. Ali Irfan, MSA., Ak., BKP.

Drs. Sugiharto, BKP.Arsanto Raharjo, SE., Ak., BKP.

Dra. Yuli Omiati, Msi., Ak

Marketing Executive :Tuhu Pamekas

Accounting & Finance :Refsiyanti (Manager)

Venti Dita (Staff)

Associates :DRS. Abd. Ghonie Abubakar -

Reg. Public Accountant Drs. Purwanti - Psychologist

Henny Mono - Advocate

Page 21: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

f. Untuk kepentingan perpajakan

2. Pemeriksaan Khusus (Investigation)

Pemeriksaan khusus (investigation) dilakukan atas permintaan

perusahaan untuk memeriksa kejadian-kejadian khusus yang meliputi

antara lain:

a. Masalah Pembelian

b. Masalah kecurangan atau penggelapan

c. Masalah perluasan usaha

d. Masalah struktural permodalan usaha

e. Masalah kalkulasi harga pokok

3. Pemeriksaan Pengeolaan (Management Audit)

Pemeriksaan pengelolaan (management audit) atau disebut juga

pemeriksaan operasional (operational audit) merupakan evaluasi secara

bebas, selektif, dan analitis terhadap suatu program, kegiatan, atau fungsi

dalam manajemen utnuk memberikan saran atau informasi pentign demi

terselenggaranya pelaksanaan manajemen yang sehat, efektif, dan efisien.

Pemeriksaan manajemen meliputi antara lain:

a. Menilai apakah sistem akuntansi dan pelaporan sudah cuku memadai.

b. Menilai apakah kegiatan operasi perusahaan sudah berjalan secara

efektif dan efisien.

c. Menilai apakah cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan

tertentu telah dilaksanakan dengan biaya efisien.

d. Menilai efektifitas kerja, saluran distribusi, serta efektifitas pemasaran.

21

Page 22: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

e. Menilai efektivitas perusahaan baik intern maupun dalam

perbandingannya dengan perusahaan pesaing atau dengan rata-rata

perusahaan sejenis.

4. Penyusunan Sistem Informasi dan Akuntansi (Accounting and Information

System Design) dan Perancangan Program Aplikasi Sistem Informasi

Yang dimaksud dengan sistem informasi dan akuntansi adalah semua alat

bantu menajemen, mengumpulkan, mengklasifikasi, melaporkan dan menafsirkan

informasi mengenai transaksi perusahaan secara efektif, agar dapat menjamin

kemanan harta milik perusahaan serta dpat dilaksanakannya kebijakan-kebijakan

yang telah ditetapkan. Ruang Lingkup penyusunan sistem akuntansi meliputi:

a. Penilaian dan prosedur berbagai fungsi dalam organisasi perusahaan yang

dapat dipertanggungjawabkan ditinjau dari segi pengawasan (internal

control).

b. Penyusunan Sistem dan prosedur berbagai fungsi dalam organsiasi

perusahaan yang meliputi: sistem prosedur penjualan dan penerimaan kas;

pembelian dan pengeluaran kas; persediaan; produksi; pembayaran gaji

dan upah; hubungan antara anak perusahaan dengan induk perusahaan;

hubungan kantor cabang dan kantor pusat dna sebagainya.

c. Penyusunan pedoman akuntansi umum (general accounting manual).

d. Penyusunan pedoman klasifikasi rekening dan kode rekening.

e. Merancang bentuk dan isi formulir, buku besar, buku bantu, serta bentuk

dan isi laporan keuangan, laporan produksi, dan laporan lainnya.

22

Page 23: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

Yang dimaksud dengan perancangan program aplikasi sistem informasi meliputi

antara lain:

a. Perancangan Secara Umum

Secara umum perancangan program aplikasi terdiri dari masukan data, mutasi,

dan menampilkan program. Pengisian identitas adalah langkah awal struktur data

base yaitu pengisian dari data yang telah ditentukan.

b. Perancangan Secara Rinci

- Struktur Modul, Struktur modul disusun secara hierarki untuk

menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan

output yang harus dihasilkan oleh tiap fungsi dan sesuai dengan kebutuhan

pemakai.

- Perancangan Output, Perancangan output adalah untuk mengasilkan

laporan (output) yang merupakan hasil pengolahan data.

- Perancangan Input. Untuk mempermudah pemasukan data informasi

kedalam tabel pemakai menggunakan form terkustomisasi yang bisa

menuntun pemakai memasuki informasi yang tepat, memeriksa kesalahan,

dan menyimpan informasi kedalam tabel yang tepat.

- Perancangan Database. Perancangan database adalah pemilihan software

aplikasi yang tepat untuk diajukan ke perusahaan sehingga terbentuk

kumpulan data terpadu yang memakai berbagai karakteristik tertentu

secara bersama-sama, dan salah satu cara untuk menata data yang berisi

subjek atau topik yang sama yang tersimpan dalam record (baris) dan field

(kolom).

23

Page 24: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

- Proses perancangan dan Algoritma program. Dalam proses ini perancang

akan melakukan tahap awal untuk membuat tabel, query, form sampai

kepada laporan yang dihasilkan dan juga langkah pemrograman suatu

aplikasi

5. Konsultan Pajak (Tax Consultant)

a) Jasa Konsultasi Pajak yang Bersifat Rutin:

- Memberikan konsultasi perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku sehingga Wajib Pajak sehingga dapat lebih mudah

memenuhi kewajiban perpajakan seperti kewajiban PPH pasal 21, pasal

22, pasal 23, pasal 25, pasal 26, PPN/PPnBM, PBB serta kewajiban

menyampaikan SPT Masa, Tahunan, dan lain-lain.

- Memberikan konsultasi perpajakan dalam hal Wajib Pajak diperiksa,

mengajukan keberatan, mengajukan banding atau mengajukan restitusi

kelebihan pembayaran pajak

- Memberikan konsultasi perpajakan dalam hal Wajib Pajak melakukan

KSO (JO) atau mengadakan kontrk dengan pihak lain.

- Memberikan konsultasi perpajakan dalam rangka merger, konsolidasi,

akuisisi, pemekaran/pemecahan usaha, likuidasi, atau bentuk

restrukturisasi lainnya.

- Membantu mencarikan pemecahan atas masalah perpajakan yang dihadapi

wajib pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang

berlaku.

24

Page 25: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

- Memberitahukan peraturan-peraturan baru dibidang perpajakan kepada

wajib pajak sehingga perencanaan posisi keuangan wajib pajak dapat

diatur sebaik-baiknya, apabila diminta.

b) Jasa Konsultasi Perpajakan yang Bersifat Khusus

- Membantu pengurusan perolehan ruling mengenai suatu kasus tertentu

dari Direktorat Jendral Pajak.

- Membantu pengurusan penyelesaian surat keberatan, surat permohonan

banding atau restitusi kelebihan pembayaran pajak.

- Membantu pengurusan penyelesaian penyelesaian tax clearance dan lain-

lain.

- Membantu menyelesaikan masalah perpajakan sehubungan dengan

rencana Go Public

- Mengadakan In House Training

- Atas permintaan wajib pajak, melakukan kunjungan ke tempat wajib pajak

untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban pajak.

- Review perpajakan yang meliputi PPh pasal 21/26, PPh pasal 22, PPh

pasal 23/26, PPh pasal 24, PPh pasal 25, PPh pasal 29, dan PPn/PPnBM.

c) Tax Management (Tax Planning)

- Usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalkan pajak

dengan cara yang diperbolehkan oleh Undang-Undang

- Pengendalian pajak lebih bayar bagi PPh

- Dan lain-lain.

i. Agar kegiatan bisnis yang dilaksanakan maupun yang sedang berjalan

tetap berada di jalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan.

25

Page 26: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

ii. Sebagai pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan

iii. Untuk mengetahui proses, arah, dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan

iv. Memaksimalkan peluang keberhasilan perusahaan.

v. Sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga (seperti pihak

perbankan, investor, lembaga keuangan, dan sebagainya)

3.2. KEGIATAN YANG DITEKUNI

Selama satu bulan menjalani program KKNP, penulis memperoleh

kesempatan untuk turut terlibat secara langsung dalam kegiatan audit atas laporan

keuangan. Penulis didampingi oleh senior auditor dan associate yang membantu

menjelaskan prosedur dalam melakukan audit di kantor dan lapangan. Tugas yang

diberikan bervariasi, mulai dari kegiatan administrative, dokumentasi, klerikal,

hingga melakukan prosedur audit secara langsung terhadap beberapa akun di

bawah pengawasan oleh senior auditor dan associate.

Selama melaksanakan kegiatan KKNP, penulis memperoleh kesempatan

untuk melakukan audit atas dua perusahaan (PT A dan PT B). Penulis tidak

melakukan prosedur audit sendirian, namun bekerja sama dengan seorang

associate untuk melakukan audit atas dua perusahaan tersebut. Audit dilakukan

secara penuh atas laporan keuangan tahun 2014. Penulis diberikan penjelasan dari

seorang associate sehingga dapat mengerti tujuan dari dilakukannya suatu

prosedur. Senior Auditor akan melakukan review terhadap hasil pekerjaan penulis

sehingga penulis dapat memahami kekurangan atas working paper yang telah

dihasilkan dan kemudian merevisinya. Adapun uraian beberapa kegiatan selama

KKNP yang dilaksanakan oleh penulis di KAP Abdul Ghonie Abubakar dapat

dijelaskan sebagai berikut :

26

Page 27: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

Tabel 3.1 Laporan Kegiatan Harian KKNPNo. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Yang Dilakukan

1 Jumat, 14 Agustus 2015 Mendapat pengarahan serta briefing mengenai job description dari supervisor mengenai magang di KAP Abdul Ghonie Abubakar.

2 Sabtu, 15 Agustus 2015 Melakukan Test saldo akun-akun neraca kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien PT A.

3 Selasa, 18 Agustus 2015 Melakukan Test saldo akun-akun neraca kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien PT A.

4 Rabu, 19 Agustus 2015 Melakukan Test saldo akun-akun Laba/Rugi kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien PT A.

5 Kamis, 20 Agustus 2015 Melakukan Test saldo akun-akun Laba/Rugi kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien PT A.

6 Jumat, 21 Agustus 2015 Melakukan rekonsiliasi atas seluruh saldo hasil test mutasi dengan perhitungan yang dilakukan oleh pihak PT A.

7 Sabtu, 22 Agustus 2015 Mengerjakan daftar aset tetap dan menghitung akumulasi penyusutan aset tetap PT A.

8 Senin, 24 Agustus 2015 Menghitung akumulasi penyusutan aset tetap dan memeriksa biaya penyusutan dengan membandingkan dengan perhitungan klien PT A.

9 Selasa, 25 Agustus 2015 Audit siklus hutang usaha klien PT A dan melakukan sampling.

10 Rabu, 26 Agustus 2015 Audit siklus piutang klien PT A dan melakukan sampling.

11 Kamis, 27 Agustus 2015 Audit siklus penjualan klien PT A dan melakukan sampling.

12 jumat, 28 Agustus 2015 Audit siklus pengeluaran klien PT A dan melakukan sampling.

13 Sabtu, 29 Agustus 2015 Melakukan tes saldo akun-akun Neraca kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien PT B.

14 Senin, 31 Agustus 2015 Melakukan tes saldo akun-akun Neraca kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien PT B.

15 Selasa, 1 September 2015 Melakukan tes saldo akun-akun Laba/Rugi kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien

27

Page 28: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

PT B.16 Rabu, 2 September 2015 Melakukan tes saldo akun-akun

Laba/Rugi kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien PT B.

17 Kamis, 3 September 2015

Melakukan tes saldo akun-akun Laba/Rugi kedalam kertas kerja sesuai dengan mutasi dibuku besar pada klien PT B.

18 Jumat, 4 September 2015 Membantu Audit senior Membuat dan mengisi supporting schedule untuk tahun 2014 untuk audit laporang keuangan PT A, serta menyajikan masing-masing saldo per audit tiap-tiap akun.

19 Sabtu, 5 September 2015 Membantu Audit senior Membuat dan mengisi supporting schedule untuk tahun 2014 untuk audit laporang keuangan PT A, serta menyajikan masing-masing saldo per audit tiap-tiap akun.

20 Senin, 7 september 2015 Audit siklus Piutang usaha PT B dan melakukan sampling.

21 Selasa, 8 September 2015 Audit siklus hutang usaha PT B dan melakukan sampling.

22 Rabu, 9 September 2015 Audit siklus penjualan PT B dan melakukan sampling.

23 Selasa, 22 September 2015

Audit siklus pengeluaran PT B dan melakukan sampling.

24 Rabu, 23 September 2015

Membantu Audit senior Membuat dan mengisi supporting schedule untuk tahun 2014 untuk audit laporang keuangan PT B, serta menyajikan masing-masing saldo per audit tiap-tiap akun.

25 Kamis, 24 September 2015

Membantu Audit senior Membuat dan mengisi supporting schedule untuk tahun 2014 untuk audit laporang keuangan PT B, serta menyajikan masing-masing saldo per audit tiap-tiap akun.

Untuk laporan hasil KKN-Profesi, penulis akan membahas mengenai

Prosedur Audit atas Akun Penjualan dan PPN Keluaran pada PT A yang

28

Page 29: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

penulis samarkan namanya pada tahun buku 2014 di KAP Abdul Ghonie

Abubakar.

3.3. EVALUASI HASIL KEGIATAN KKNP

3.3.1. Profil Perusahaan Klien (PT A)

3.3.1.1. Profil Perusahaan

PT A merupakan salah satu produsen alumunium ekstrusi di Indonesia

yang telah beroperasi sejak tahun 1995. Memiliki pabrik seluas hampir empat

acre di Ngoro Industri Persada M-1, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur, perusahaan

didukung oleh 600 lebih karyawan dan tenaga ahli dari Cina dan Taiwan. PT X

telah dikenal sebagai produsen alumunium ekstrusi yang berintegrasi dengan

berbagai bidang industri terkemuka di kota-kota besar di Indonesia serta dunia,

seperti: arsitektur dan konstruksi bangunan, elektronika dan kelistrikan, indutri

mebel, industri otomobil, profile standar, dan industri lainnya. Kapasitas tahunan

PT A telah mencapai 20.000 MT dan akan terus ditingkatkan menjadi 36.000 MT

dalam rangka memenuhi pasar Internasional, dan kini telah memegang posisi

pasar yang penting di Amerika, Australia, Afrika dan kawasan Pasifik.

PT A memiliki visi yaitu menjadi perusahaan alumunium terintegrasi yang

terdepan di Indonesia, selain itu PT A memiliki misi :

1. Menciptakan inovasi, solusi yang handal dan harga yang kompetitif adalah

prioritas perusahaan, selain terus meningkatkan kualitas produk maupun

pelayanan terhadap para pelanggan.

29

Page 30: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

2. Menyediakan rekrutmen yang memadai dan mengadakan berbagai

pelatihan agar para karyawan semakin kompeten di bidangnya masing-

masing.

3.3.1.2. Proses Bisnis Penjualan pada PT A

Dalam menjalankan aktivitas operasional, PT A menggunakan sistem yang

sudah terkomputerisasi yang disebut synergy core 3. Sistem ini dirancang untuk

membantu manajemen perusahaan mencapai efisiensi dan efektivitas professional.

PT A menggunakan fungsi keuangan standar dalam sistem yang terdiri dari

beberapa modul :

a. Buku Besar, modul ini digunakan untuk mencatat semua transaksi

keuangan.

b. Piutang, modul ini digunakan untuk mencatat transaksi piutang, merekam

saldo pelanggan, mendukung manajemen kredit, dan catatan pembayaran

pelanggan.

c. Hutang, modul ini digunakan untuk mencatat transaksi hutang,

mempermudah proses hutang, mengelola dan memantau saldo hutang, dan

mengotomatisasi proses pembayaran hutang.

d. Manajemen kas, modul ini digunakan untuk mengelola arus kas.

e. Manajemen biaya, modul ini digunakan melakukan analisis biaya.

f. Akuntansi logistik, modul ini digunakan untuk mencatat pemasukan atau

pengeluaran inventori yang terjadi, melacak dan memantau pengiriman

barang.

g. Penjualan, modul ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan.

30

Page 31: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

Sebagai perusahaan eksportir yang terus berkembang, PT A melakukan

penjualan ke banyak perusahaan dalam negeri maupun luar negeri. Pelanggan PT

A sebagian besar adalah perusahaan real estate dan property. Penjualan yang

dilakukan perusahaan didasarkan pada kontrak jual beli antara perusahaan dengan

setiap pelanggannya. Dalam kontrak jual beli tersebut ditetapkan seluruh rincian

penjualan, mulai dari jenis dan kualitas produk yang diinginkan, kuantitas

penjualan, harga yang disepakati, jadwal pengiriman, pihak mana yang

menanggung biaya pengiriman, ketentuan pembayaran, dan lain-lain. Dengan

sistem kontrak seperti demikian, maka perusahaan memiliki jaminan bahwa aka

nada penjualan dengan jumlah tertentu selama waktu tertentu.

3.3.1.3. Sistem Akuntansi atas Penjualan pada PT A

PT A menerima pesanan pembelian dari pelanggan. Setelah itu divisi

logistik memeriksa ketersediaan persediaan untuk pesanan pembelian tersebut

kemudian manajer logistik akan meninjau dan mengotorisassi pesanan pembelian

tersebut. Apabila manajer logistik menyetujui pesanan pembelian tersebut, staf

logistik memasukkan data yang ada di pesanan pembelian seperti nama

pelanggan, produk, dan harga penjualan ke dalam sistem lalu sistem tersebut

mempersiapkan proforma invoice. Barang dikemas untuk menunggu proses

pengiriman. Untuk menghindari terjadinya penggadaan proforma invoice, maka

proforma invoice tersebut harus diberi nomor.

Divisi keuangan memproses proforma invoice. Pertama-tama staf

keuangan meninjau batas kredit pelanggan. Apabila pelanggan mempunyai

piutang yang beredar yang melampaui batas, maka perusahaan menunda proses

31

Page 32: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

penjualan. Namun, apabila pelanggan tidak mempunyai masalah dalam

piutangnya, maka staf keuangan mengeluarkan proforma invoice dan manajer

keuangan meninjau dan mengotorisasi proforma invoice. Proforma invoice ini

digunakan sebagai pesanan penjualan. Divisi logistik segera mempersiapkan

delivery order apabila mereka telah menerima proforma invoice yang telah

diotorisasi.

Setelah manajer logistik meninjau dan mengotorisasi delivery order, staf

gudang menginformasikan pelanggan apabila barang sudah dikemas dan siap

untuk dikirim. Untuk barang berkuantitas besar, barang dikirim oleh perusahaan

atau melalui forwarder. Sementara itu, untuk barang berkuantitas kecil, pelanggan

langsung mengambil barang tersebut di gudang perusahaan. Pelanggan

menandatangani delivery order saat mereka menerima barang dengan spesifikasi

sesuai yang mereka minta.

Staf keuangan menerbitkan commercial invoice sementara staf pajak

menerbitkan tax invoice saat barang telah dikirimkan hal ini sesuai dengan

kebijakan PT A yang membedakan invoice untuk keperluan keuangan dan

keperluan pajak. Selanjutnya, manajer keuangan menyetujui commercial invoice

sementara manajer manajer pajak menyetujui tax invoice. Harga jual barang pada

PT A adalah harga jual yang sudah termasuk dengan PPN. Jadi, pembayaran yang

dilakukan oleh pelanggan merupakan pembayaran atas harga jual yang sudah

dikenakan PPN. Perhitungan dalam menentukan besarnya harga jual sebelum

pajak adalah sebagai berikut :

PPN Keluaran = 100/110 x Harga termasuk PPN.

32

Page 33: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

Jurnal yang tercatat adalah sebagai berikut.

Kas / Piutang xxx

Penjualan xxx

PPN Keluaran xxx

3.3.2. Tahap Pelaksanaan Audit atas Siklus Penjualan PT A

3.3.2.1. Merencanakan dan Merancang Pendekatan Audit

Audit yang dilakukan olek KAP Abdul Ghonie Abubakar merupakan audit

atas laporan keuangan yang dilaksanakan berdasarkan standar pengauditan uang

ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Audit atas laporan keuangan

PT A dilakukan atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014. Pengujian-pengujian yang dilakukan dalam rangka audit terhadap Laporan

Keuangan PT A dilakukan oleh supervisor dan staff audit. Saat melaksanakan

pengujian, tim audit untuk PT A bertanggung jawab secara langsung kepada

seorang manager. Pelaksanaan audit dilakukan berdasarkan prosedur audit yang

ditetapkan oleh Partner dan Manager.

PT A adalah klien lama dari KAP Abdul Ghonie Abubakar. KAP Abdul

Ghonie Abubakar telah melakukan evaluasi terhadap kondisi bisnis perusahaan,

lingkungan bisnis, risiko, peraturan terkait, dan juga evaluasi terhadap penugasan

yang diberikan. Hal ini dilakukan pada awal penugasan tahun pertama audit atas

PT A. Pada tahun-tahun berikutnya, KAP tidak lagi melakukan evaluasi atas

pertimbangan bahwa evaluasi tersebut sudah pernah dilakukan pada audit periose

sebelumnya, sehingga auditor telah memahami lingkup usaha, kondisi

33

Page 34: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

perusahaan, serta resiko bisnis yang dihadapi PT A. Risiko bisnis yang dihadapi

PT A memiliki nilai yang tidak besar dan tidak signifikan, sehingga pada periode

berikutnya KAP Abdul Ghonie Abubakar bersedia untuk melakukan audit atas

laporan keuangan PT A.

Dalam merencanakan dan merancang pendekatan audit, manajemen PT A

juga telah mengadakan pertemuan dengan tim audit KAP Abdul Ghonie Abubakar

untuk membahas keinginan manajemen dalam audit atas laporan keuangan pada

tahun 2014. Keinginan manajemen yang dimaksud adalah target penyelesaian

yang diinginkan oleh manajemen PT A, cakupan audit, isu yang ingin

diselesaikan, update atas informasi terbaru, serta pembahasan mengenai audit fee.

Pada awal penerimaan pekerjaan audit atas PT A, KAP Abdul Ghonie

Abubakar dan PT A membuat perjanjian tertulis atas kerja sama audit yang tertera

di dalam Audit Engagement Letter (AEL). Perjanjian ini berisi tentang informasi-

informasi terkait penugasan audit, seperti tujuan dilakukannya audit, tanggung

jawab dan lingkup audit, biaya audit, batas waktu pelaporan, dan lainnya. Contoh

Audit Engagement letter antara KAP Abdul Ghonie Abubakar dengan PT A dapat

dilihat di (Lampiran 1).

Menurut penulis, aktivitas ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang

didalamnya dijelaskan bahwa KAP harus membuat suatu perjanjian tertulis yang

meliputi tujuan perikatan, tanggung jawab auditor dan manajemen, serta batasan-

batasan perikatan penugasan audit. Dengan adanya AEL ini, maka akan tercipta

pemahaman yang jelas antara auditor dank lien terkait tanggung jawab masing-

masing sehingga kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dapat dihindari.

34

Page 35: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

Selain itu, dalam perencanaan anatar tim audit KAP atas penugasan audit

laporan keuangan PT A, diadakan team planning event dimana dilakukan

pembahasan intern antar sesama anggota tim audit untu membahasa mengenai:

a. Cakupan dari pekerjaan audit

b. Pemahaman mengenai kegiatan bisnis PT A

c. Struktur penugasan tim KAP Abdul Ghonie Abubakar

d. Jadwal perencanaan audit

e. Cakupan pekerjaan dari divisi lain selain audit

f. Pembahasan mengenai kemungkinan kesalahan yang mungkin terjadi

sesuai dengan penugasan sebelumnya.

g. Alokasi dari kemungkinan kesalahan yang mungkin terjadi

h. Identifikasi atas akun-akun yang signifikan serta pengungkapan dan

pernyataan yang relevan

i. Rekomendasi atas kegiatan audit yang dilakukan

j. Identifikasi masalah awal dalam kegiatan audit

k. Pembuatan laporan audit

Dengan adanya pembahasan di atas, maka KAP Abdul Ghonie Abubakar

sudah mencapai tujuan awal dalam perencanaan atas pendekatan audit PT A,

yaitu:

1) Pemahaman entitas bisnis dan lingkungan industri PT A

Agar lebih memahami kegiatan usaha dan industri klien, tim audit

melakukan identifikasi mengenai internal faktor dan eksternal faktor yang

mempengaruhi kegiatan usaha klien. Dari sisi internal, tim audit perlu

35

Page 36: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

mengidentifikasi kegiatan usaha PT A secara spesifik, yakni mengetahui bidang

usaha yang dijalani, struktur kepemilikan dan tatakelola perusahaan, pihak-pihak

yang berafiliasi, objektif dan strategi perusahaan, proses akuntansi perusahaan,

dan aktivitas pengendalian yang dilakukan atas prosedur yang dimiliki PT A.

Sedangkan untuk faktor-faktor eksternal, tim audit melakukan identifikasi

terhadap peraturan yang berlaku baik dari peraturan mengenai kebijakan

akuntansi, penyajian dan pelaporan keuangan, dan peraturan lainnya seperti

peraturan ketanagakerjaan, serta kondisi ekonomi yang mempengaruhi kondisi

perusahaan terutama untuk tingkat penjualan.

Karena hubungan kerjasama antara KAP Abdul Ghonie Abubakar dan PT

A sudah berjalan cukup lama, maka auditor dapat mempelajari sifat dan nature

bisnis klien dari permanent file audit sebelumnya. Selain itu, auditor juga dapat

mempelajari mengenai isu-isu penting pada periode audit sebelumnya, serta

memahami laporan keuangan yang sudah diaudit pada periode sebelumnya. Hal

ini dapat memberikan pemahaman atas kegiatan audit yang sudah pernah

dilakukan KAP Abdul Ghonie Abubakar. Dalam melakukan pemahaman atas

bisnis A, auditor juga sebelumnya melakukan pembahasan dengan tim audit

mengenai PT A yaitu dengan adanya team planning event.

2) Memahami kontrol internal dan menetapkan risiko control

Pemahaman atas kontrol internal PT A telah dibahas di dalam team planning

event dan begitu pula dengan risiko kontrol yang mungkin terjadi telah

diantisipasi sebelumnya. Selain itu, dalam memahami kontrol internal PT A,

penulis melakukan pemahaman atas siklus penjualan (Lampiran 2) yang

36

Page 37: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

ditetapkan dalam kegiatan penjualan di PT A untuk mengetahui bagaimana

kinerja PT A dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Di dalam siklus penjualan

tersebut, penulis memahami risiko dan control atas PT A di dalam Risk Control

Matrix (Lampiran 3) sehingga dapat mengidentifikasi resiko apa saja yang

mungkin terjadi di dalam siklus penjualan PT A. Sesuai dengan Risk Control

Matrix, pembahasan atas hasil pemahaman kontrol internal PT A adalah :

a. Melakukan pemahaman atas atribut kontrol dan dokumen-dokumen yang

tersedia.

b. Melakukan pengecekan atas aktivitas kontrol sesuai dengan akun

penjualan dan mengkaitkannya dengan asersi terkait akun penjualan.

c. Melakukan pengecekan atas dokumen-dokumen pendukung yang terkait

dengan aktivitas kontrol internal yang dilakukan oleh PT A.

Pemahaman kontrol internal dapat membantu auditor dalam merancang

prosedur audit yang paling efektif dan efisien. Pemahaman mengenai kontrol

internal dapat membantu auditor dalam menentukan seberapa efektif kontrol

internal perusahaan dapat mencegah terjadinya salah saji atas lapora keuangan.

3) Meminta data-data pendukung dari klien

Data-data pendukung sebaiknya diminta di awal agar pada saat fieldwork

dapat berjalan dengan lancar dan efektif tanpa harus menunggu data-data yang

masih pending. Adapun data-data yang diminta di awal di antaranya adalah :

i. Laporan audit tahun lalu.

ii. Fotokopi rekening koran Januari s.d Desember 2014 dan Januari 2015.

iii. Fotokopi kepemilikan deposito dan penempatan dari pihak lain.

37

Page 38: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

iv. Fotokopi SPK dan daftar nominative hutang dan piutang per 31 Desember

2014.

v. Soft copy Laporan keuangan 2014.

vi. Soft copy buku besar Januari s/d Desember 2014.

vii. Soft copy daftar persediaan per 31 Desember 2014.

viii. SSP dan SPT Masa PPN dan PPh tahun 2014.

ix. SSP dan SPT Tahunan Badan tahun 2013 dan 2014.

3.3.2.2. Melakukan Pengujian Pengendalian (Test of Control)

Dalam melakukan prosedur atas audit siklus penjualan, auditor perlu

melakukan test of control.Pada saat merancang test of control, auditor

mengidentifikasi kontrol ataupun kelemahan yang dimiliki perusahaan. Proses

identifikasi kontrol ini biasanya dilakukan auditor saat melaksanakan prosedur

walkthrough. Setelah mengidentifikasi keberadaan kontrol, auditor akan

menentukan kontrol-kontrol utama atau atribut-atribut yang akan diuji

efektivitasnya. Setelah itu, auditor akan menentukan sampel untuk test of control.

Penentuan jumlah sampel test of control diambil minimal 50% dari total populasi

penjualan. Untuk penjualan bulan januari dan desember harus diambil untuk

menjadi sampel. Sisanya diambil dari bulan-bulan yang memiliki transaksi

terbesar.

Test of control yang dilakukan penulis dalam melakukan audit atas PT A

adalah test pricing. Test pricing yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk

mengetahui apakah harga yang digunakan PT A dalam proses penjualan sudah

sesuai atau belum, serta bertujuan untuk melakukan pemeriksaan yang bersifat

38

Page 39: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

administrative, seperti memeriksa validitas kontrak yang digunakan. Test pricing

atas PT A dapat dilihat dalam (lampiran 4).

Test pricing di dalam siklus audit penjualan tidak hanya digunakan untuk

mengetahui apakah harga yang digunakan dalam pencatatan sudah sesuai atau

belum, namun juga untuk melihat apakah penjualan yang dilakukan sudah valid

sesuai dengan dokumen-dokumen kontrak perjanjian yang ada serta otorisasi dari

pihak berwenang sudah benar-benar sesuai dengan standar akuntansi yang

berlaku.

3.3.2.3. Melakukan Prosedur Analitis (Analitycal Procedure)

Prosedur analitis merupakan salah satu prosedur yang digunakan untuk

mengidentifikasi hubungan antar akun serta mengetahui kemungkinan adanya

perubahan yang signifikan dan material. Setelah tim audit mendapatkan rincian

penjualan usaha dati PT A, tim audit akan membuat Top schedule untuk akun

penjualan sebagai dokumentasi audit akun penjualan. Dalam Top schedule

terdapat detail semua akun mengenai penjualan yang disertai pula nominal saldo

dari tahun lalu dan juga dari trial balance. Prosedur yang dilakukan adalah

dengan mengecek saldo akun di Top schedule dengan saldo akun di Top schedule

dengan saldo akun di trial balance.

Auditor melakukan footing dan mencocokkan nilai pada Top schedule dengan

trial balance (tie-up), serta mencocokkan saldo audit tahun lalu. Dengan

membandingkan kedua saldo ini maka akan terlihat adanya peningkatan atau

penurunan yang terjadi. Kemudian dilakukan analisis atas perubahan-perubahan

yang terjadi tersebut. Berikut Tabel 3.2 mengenai Top schedule penjualan PT A :

39

Page 40: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

Tabel 3.2 Top Schedule Akun Penjualan PT A

INDEX 31/12/14 Debet Kredit 31/12/14 31/12/13

PENJUALAN AA 754,033,279,706 - - 754,033,279,706 674,669,173,332

Jumlah ### - - ### ###Ke WBS

Sumber: KAP Abdul Ghonie Abubakar (2014).

Berdasarkan Tabel 3.2, didapat hasil tidak ditemui adanya salah saji material.

Dapat diketahui bahwa penjualan secara keseluruhan naik sekitar Rp

154.121.698.207 dibanding dengan penjualan tahun lalu. Untuk mendapatkan

alasan yang memadai, auditor melakukan inquiry terhadap pihak manajemen. Jika

hasil prosedur analitis yang dilakukan auditor kurang memuaskan, auditor dapat

memutuskan untuk memperbanyak prosedur pengujian substantif terkait saldo

sehingga dapat menambah keyakinan auditor terkait kewajaran akun penjualan PT

A.

3.3.2.4. Melakukan Test of Details terhadap Transaksi Penjualan

Prosedur ini dilakukan untuk memastikan jumlah yang tercatat pada jurnal

penjualan dan general ledger sudah sesuai dengan dokumen penjualan yang

terkait dan jumlah penjualan yang diterima di rekening perusahaan sudah sesuai

nilainya dengan nilai transaksi penjualan. Prosedur ini juga dapat membuktikan

bahwa suatu penjualan benar-benar terjadi. Proses vouching dilakukan dengan

40

Page 41: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

cara mencocokkan jumlah yang tercatat di general ledger dengan dokumen-

dokumen penjualan dan penerimaan penjualan yang terkait. Dokumen-dokumen

tersebut antara lain adalah proforma invoice, delivery order, dan commercial

invoice. Langkah yang dilakukan dalam menjalankan prosedur ini adalah sebagi

berikut.

a. Rekalkulasi jumlah transaksi penjualan dalam general ledger

Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa keakuratan saldo transaksi penjualan

pada general ledger dan juga keakuratan jumlah tagihan yang tertera pada

commercial invoice dan tax invoice.

b. Footing jurnal dan buku besar penerimaan kas per bulan.

Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa keakuratan saldo di buku besar

berdasarkan semua jurnal penjualan.

c. Melakukan pemilihan sampel dari semua transaksi penjualan yang terjadi

pada tahun 2012.

d. Berdasarkan sampel yang sudah dipilih, dilakukan pengambilan data

penjualan untuk masing-masing sampel.

e. Masing-masing sampel kemudian dicocokkan dengan bukti transaksinya

(dokumen penjualan).

f. Setelah dicocokkan dengan dokumen penjualan, maka jumlah penerimaan

atas penjualan tersebut akan diperiksa ke rekening koran.

g. Apabila terdapat selisih antara jumlah yang tercatat pada general ledger

dan jumlah yang terdapat pada dokumen pendukung, maka akan dicari

41

Page 42: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

penyebab selisih tersebut dan diungkapkan dalam sebuah worksheet yang

telah ditetapkan.

Pengujian test of details atas transaksi yang dilakukan auditor untuk mencapai

tujuan audit terkait transaksi pencatatan ke buku besar adalah menelusuri

commercial invoice ke jurnal penjualan dan memeriksa jumlah, tanggal, dan

nomor invoice tersebut untuk memastikan bahwa pencatatan jurnal telah

dilakukan dengan benar sehingga saldo di general ledger juga benar.

3.3.3. Pelaksanaan Audit terhadap PPN Keluaran

Pengujian yang dilakukan terhadap akun PPN Keluaran bertujuan untuk

memastikan jumlah PPN Keluaran yang terutang sudah semuanya dicatat,

disetorkan, dan dilaporkan. Tujuan lainnya adalah untuk memastikan bahwa PPN

Keluaran yang dicatat berasal dari transaksi yang benar-benar terjadi. Prosedur

test of details tidak dilakukan secara khusu untuk PPN Keluaran karena sudah

dilakukan untuk transaksi penjualan. Apabila transaksi penjualan sudah dicatat

secara tepat berdasarkan bukti dari dokumen pennjualan yang ada, maka besarnya

PPN terutang yang dicatat pasti akurat. Berikut ini adalah tahap pengujian yang

dilakukan untuk akun PPN keluaran.

1. Membuat Top schedule akun-akun Pajak Terutang

PPN Keluaran merupakan salah satu komponen dalam kelompok Pajak

Terutang. Oleh karena itu, Top schedule yang dibuat akan digunakan untuk akun-

akun yang termasuk dalam kelompok Pajak Terutang, tidak hanya PPN. Bentuk

dari Top schedule yang dibuat tidak berbeda dengan Top schedule yang digunakan

42

Page 43: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

oleh akun penjualan. Hanya komponen akunnya saja yang berbeda. Berikut Tabel

3.3 mengenai Top Schedule untuk Pajak Terutang pada PT A :

Tabel 3.3 Top schedule Akun Pajak Terutang PT A

PT. AUTANG PAJAKINDEX WP

Registered Public Accountans KNo. Perkiraan WP Saldo Per Book Jurnal Koreksi/Reklasifikasi Saldo Per Audit Saldo Audit

INDEX 31/12/14 Debet Kredit 31/12/14 31/12/13

UTANG PAJAK

1 Utang PPh Pasal 21 200,912,587 121,937,323 2 Utang PPh Pasal 22 8,194,000 2,538,900 3 Utang PPh Pasal 25 - 113,600,000 4 Utang PPh Pasal 29 tahun 2008 29,880,712,110 29,880,712,110 5 PPN Kurang Bayar 665,477,879 207,173,517 6 Estimasi PPh tahun 2014 - -

Sumber: KAP Abdul Ghonie Abubakar (2014).

2. Merekapitulasi Surat pemberitahuan Masa (SPM) PPN PT A untuk tahun

2014

Untuk memastikan bahwa jumlah yang tercatat pada General Ledger dan

Laporan Posisi Keuangan sudah disetorkan dan dilaporkan dengan benar

dilakukan rekapitulasi SPM PPN PT A untuk tahun 2014. Prosedur ini juga

dilakukan untuk mendapat gambaran tentang kepatuhan PT A terhadap

pembayaran dan pelaporan PPN yang dilihat dari tanggal penyetoran dan

pelaporan atas PPN.

3. Melakukan tie-up Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan PPN Keluaran

43

Page 44: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

Prosedur selanjutnya adalah melakukan tie-up DPP dan PPN Keluaran dari

hasil rekapitulasi dengan angka yang tercatat di Top schedule yang dibuat. DPP

akan dilakukan tie-up (pencocokkan) dengan total seluruh penjualan.

3.3.4. Penyelesaian Audit (Finalization Audit)

Tahap terakhir dari proses audit adalah tahap penyelesaian audit yang produk

akhirnya berupa opini audit yang akan diterbitkan bersamaan dengan laporan

keuangan tahunan PT A. Sebelum opini audit dikeluarkan, auditor akan

mengumpulkan bukti audit tambahan terkait engan temuan auditnya. Selanjutnya

bukti audit tersebut akan diringkas dan dievaluasi sebagai dasar dalam

mengeluarkan opini audit.

Dalam tahap ini, auditor akan mendapatkan draft laporan keuangan dari pihak

manajemen. Draft tersebut yang akan menjadi bahan utama dalam tahap

penyelesaian audit. Tujuan audit yang ingin dipenuhi di tahap ini adalah penyajian

dan pengungkapan (presentation and disclosure). Untuk memenuhi tujuan

tersebut auditor melakukan beberapa prosedur, antara lain :

a. Memastikan bahwa seluruh penyesuaian yang telah disetujui benar-benar

dimasukkan kedalam laporan keuangan.

b. Melakukan perhitungan kembali secara keseluruhan laporan keuangan PT

A, yaitu dengan cara melakukan perhitungan kembali untuk menjamin

akurasi perhitungan dalam laporan keuangan tersebut (footing) dan

pengecekan kalkulasi laporan keuangan terhadap catatan atas laporan

keuangan (cross footing).

44

Page 45: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

c. Memastikan pengungkapan seluruh akun yang ada pada laporan keuangan

telah sesuai dengan PSAK yang berlaku.

Setelah semua prosedur dijalankan dan semua penyesuaian telah dilakukan,

maka laporan keuangan tersebut diserahkan kepada Signing Partner untuk final

review dan penandatanganan opini audit.

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Siklus penjualan merupakan bagian terpenting dari kegiatan operasional

perusahaan. Dalam siklus ini, pendapatan akan diperoleh dan akan menjadi

sumber daya utama perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya

secara keseluruhan. PPN Keluaran merupakan suatu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari transaksi penjualan. Setiap transaksi penjualan atas suatu barang

yang diatur berdasarkan undang-undang dapat dikenakan PPN, maka akan

terutang PPN keluaran.

Berdasarkan rangkaian pengujian mulai dari test of control, substantive test of

transaction, dan analytical procedure terhadap akun penjualan dan PPN Keluaran

PT A, tidak terdapat perbedaan yang melebihi tingkat materialitas yang

ditentukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa akun Penjualan dan PPN Keluaran

sudah disajikan dengan wajar. Namun, masih ditemukan beberapa perbedaan

45

Page 46: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

dengan teori audit dalam prosedur pengujian yang dilakukan oleh tim audit.

Perbedaan tersebut diantaranya adalah sebagi berikut :

a. Tidak semua objektif audit terkait dengan transaksi atau saldo akun

dilakukan, baik untuk akun Penjualan maupun PPN Keluaran.

b. Pada prosedur pengujian terhadap kelompok Pajak terutang dimana PPN

Keluaran termasuk di dalamnya, tidak dilakukan prosedur test of controls

sehingga tidak diketahui mekanisme penyetoran dan pelaporan pajak yang

dilakukan oleh PT A.

PT A, sebagai klien yang ditangani KAP Abdul Ghonie Abubakar, sudah

melakukan pencatatan dengan rapi sehingga cukup memudahkan auditor dalam

melakukan prosedur audit. PT A tampak telah mempersiapkan semua dokumen

dan data yang diperlukan auditor sebelum kedatangan auditor (fieldwork)

sehingga waktu yang biasanya terbuang dalam fieldwork untuk menunggu data

dari klien dapat diminimalisir. PT A juga telah memahami tanggung jawabnya

sebagai klien dalam audit ini, dan mampu bekerja sama dengan baik dengan tim

audit yang ditugaskan.

4.2. SARAN

4.2.1. Saran untuk PT A

Untuk PT A, sebagai klien, secara keseluruhan sudah sangat baik dalam

mempersiapkan diri untuk prosedur audit dan memenuhi kebutuhan auditor. Saran

yang dapat diberikan adalah untuk mempermudah lalu lintas dokumen pada saat

pengerjaan audit lapangan, sebaiknya PT A menugaskan satu orang untuk

bertanggung jawab menanganinya sebab kurangnya sumber daya ini terlihat saat

46

Page 47: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

lalu lintas dokumen pendukung terhambat sehingga pemcarian dokumen

(voucher) cukup memakan waktu.

4.2.2. Saran untuk KAP Abdul Ghonie Abubakar

Program magang yang diadakan KAP Abdul Ghonie Abubakar secara umum

sudah cukup baik dan mampu memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman

kerja secara nyata bagi penulis. Namun ada beberapa saran yang dapat diberikan,

yaitu :

a. Sebaiknya KAP Abdul Ghonie Abubakar memiliki kebijkan yang lebih

spesifik untuk program magang. Seperti pemberian area yang cukup unik

kepada peserta magang supaya memberikan inspirasi kepada peserta

magang untuk mengangkat topik yang menarik pada laporan magang.

b. KAP Abdul Ghonie Abubakar sebaiknya memberikan pelatihan yang

cukup dan memadai bagi peserta magang sebelum ditugaskan ke klien. Hal

ini dilakukan agar peserta magang memiliki pemahaman dan keahlian

yang mendasar terkait penugasannya, sehingga dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan baik.

c. Selain itu juga perlu ditingkatkan ketelitian dari supervisi untuk

menghindari adanya kesalahan yang dilakukan oleh tim audit yang

bertugas.

47

Page 48: Bab 1 Laporan KKNP Prosedur Audit Penjualan

48