asuhan keperawwatan pada an

36
ASUHAN KEPERAWWATAN PADA An. W DENGAN GANGGUAN SISTE PENCERNAAN (GASTRITIS) DI RUANG KEPERAWATAN ANAK 1Ra2 RSU YARSI PONTIANAK Nama : Mat Guntur Ruang: Keperawatan Anak 1Ra2 NIM : I32112014 A. IDENTITAS KLIEN Nama : An. W Usia : 9 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku/ Bangsa : Melayu/ Indonesia Pendidikan : SD (Sekolah Dasar) Pekerjaan : Pelajar Alamat asal : Tanjung Raya I Gg. Slasih no. 11 No. RM : 0855XX Tanggal Masuk : 25 Januari 2015 Tanggal Pengkajian : 26 Januari 2015 Diagnosa Medik : Gastritis Golongan Darah : - Penanggung Jawab & Biaya : Tn. A Ruangan : 1Ra2 B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB Nama : Tn. A Usia : 41 tahun Jenis Kelamin : laki - laki 1

Upload: vicky-ohara

Post on 17-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWWATAN PADA An. WDENGAN GANGGUAN SISTE PENCERNAAN (GASTRITIS)DI RUANG KEPERAWATAN ANAK 1Ra2RSU YARSI PONTIANAKNama: Mat GunturRuang: Keperawatan Anak 1Ra2NIM: I32112014

A. IDENTITAS KLIENNama: An. WUsia: 9 TahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamSuku/ Bangsa: Melayu/ IndonesiaPendidikan: SD (Sekolah Dasar)Pekerjaan: PelajarAlamat asal: Tanjung Raya I Gg. Slasih no. 11

No. RM: 0855XXTanggal Masuk: 25 Januari 2015Tanggal Pengkajian: 26 Januari 2015Diagnosa Medik: GastritisGolongan Darah: -Penanggung Jawab & Biaya: Tn. ARuangan: 1Ra2

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWABNama: Tn. AUsia: 41 tahunJenis Kelamin: laki - lakiAgama: IslamSuku/ Bangsa: Melayu/ IndonesiaPendidikan: SMA (Sekolah Menengah Atas)Pekerjaan: SwastaAlamat Asal: Tanjung Raya I Gg. Slasih no. 11Hubungan dengan Klien: Orang tua (Ayah)C. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN1. Riwayat Kesehatan Masa Lalu:a. Penyakit yang Pernah Diderita:Tiga bulan yang lalu klien pernah dirawat diuah sakit dengan diagnosa typhus abdominalis. Klien juga sebelumnya juga sudah dua kali dirawat dirumah sakit yang sama Karena gastritis.b. Riwayat AlergiKeluarga klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat alergi apapun.c. Tindakan Operatif yang Pernah didapat:Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum pernah dilakukan tindakan operatif.

2. Riwayat Kesehatan Saat ini:a. Alasan Masuk RS:Nyeri di ulu hati 2 hari, muntah 2X sejak kemarin (25 Januari 2015), mual, nafsu makan menurun.b. Keluhan Utama Saat ini (saat didata):Klien mengatakan keluhan saat ini adalah nyeri ( P: iritasi mukosa lambung, Q: nyeri terasa seperti di tusuk tusuk, R: nyeri terasa di abdomen bagian kiri atas, S: nyeri dirasakan ada diskala 8 dari angka 0 10, T: nyeri dirasakan saat duduk, berjalan, merubah posisi tubuh, dan bahkan saat istirahat). Klien juga mengalami mual, muntah dan penuruna nafsu makan,D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGAPenyakit yang pernah diderita keluarga: Penyakit menular: keluarga klien mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan hepatitis. Penyakit keturunan: keluarga klien juga mengatakan bahwa tidak memiliki penyakit keturunan seperti diabetes militus dan hipertensi.

22

E. STRUKTUR KELUARGA/ GENOGRAM

Keterangan:= garis keturunan= laki laki = perempuan= klien= tinggal satu rumah

An. W merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri Tn. A. An. W saat ini berusia 9 tahun dan berada pada masa pertumbuhan sekolah. An. W dirumah tinggal bersama ayah dan ibu serta kedua kakaknya.

F. PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan Umum:Kesadaran klien composmentis, klien tampak gelisah dan meringis menahan nyeri pada area abdomen. Klien juga tampak lemah dan pucat.Tanda-tanda vital klien suhu 360 C, RR 28 x/menit, nadi 106 x/menit.2. Kesadaran:GCS E: 4 V: 5 M: 6 = 15composmentis3. Tanda-tanda vital:Suhu : 360 CRR: 28 x/menitNadi :106 x/menit4. BB dan TB:BB: 19 KgTB: 115 cmBMI: = 14,36

5. Sistem Pernapasana. Dada, Thorax, & Paru-paruInspeksi:Dada simetris, tidak ditemukan ruam, kemerahan, edema, masa maupun kelainan. Pernafasan regular 28 X/ menit.Palpasi:Tidak ada nyeri tekan di area dada, tidak ada edema maupun masa.Perkusi:Perkusi paru kanan terdengar resonan. Pada perkusi paru kiri terdengar bunyi dullness pada bagian ics 2-6 karena adanya jantung.Auskultasi:Bunyi nafas noral yaitu vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan seperti ronki, krekels.6. Sistem Kardiovaskulera. JantungInspeksi:Iktus kordis tidak nampak, tidak ditemukan masa, ruam, edema maupun kelainan.Palpasi:Saat palpasi teraba iktus cordis, tidak ada nyeri tekan, edema, maupun masa. Tidak ditemukan kelainan lain seperti kardioegali.Perkusi:Saat perkusi batas atau tepi pekak janting berada di ics 4. Terdengar bunyi dullness mulai dari ics 2, pada batas jantung 4 cm kea rah kiri dari sterna.Auskultasi:Terdengar bunyi S1 (lup) dan S2 (dup). tidak terdengar suara tambahan S3 (mur-mur) atau suara S4 (gallop).b. Capillary Refill Time (CRT)Capillary Refill Time (CRT) kurang dari 3 detik (< 3)

7. Sistem Persarafan

a. Sensasi Nyeri:Klien mengatakan skala nyeri berada di angka 8 dari skala nyeri yang di berikan 0-10.

b. Reflek (Fisiologis & Patologis):Saat dilakuan pemeriksaan reflek klien baik. Tidak ada kelainan dan keluhan.

c. Pemeriksaan rangsang meningeal (jika ada):(kaku kuduk, brudzinski I-II, Lasegue, Kernig)

d. Nervus I-XII :NI (olfaktorius): kemampuan menghidu klien baikNII(optikus): lapang pandang da penglihatan klien baik.NII(okulomotorius): pergerakan bola mata dan elevasi alis klien baikNIV (troklearis): pergerakan bola mata kebawah baikNV (trigeminus): klien bisa mengunyah dengan baikNVI (abdusen): klien bisa menggerakan bola mata secara lateralNVII (fasialis): klien bisa berekspresi dengan baik NVIII (vestibulokoklearis): kemampuan mendengar dan keseimbangan baikNIX (glossofaringeus): sensasi rasa makanan klien baikNX (vagus):reflex muntah dan menelan klien baikNXI (accessories): klien bisa melawan balik saat pundaknya diberikan tekananNXII (hipoglosus): klien bisa menggerakan lidah sesuai arahan (kiri, kanan, atas)e. Kekuatan otot& Tonus otot:55

55

Kekuatan dengan angka lima berarti klien bisa bergerak bebas dan bisa memberikan tahanan sesuai beban yang diberikan saat dilakukan pemeriksaanf. Pola Istirahat & TidurSMRS: klien bisa tidur siang pukul 13:00 15:00 dan tidur mala pukul 20:00 06:00.MRS: klien tidak bisa tidur siang dan tidur malam sering terganggu karena adanya yeri yang dirasakan.8. Sistem Pencernaana. Mulut dan KerongkonganInspeksi: mukosa bibir tampak kering, tidak terlihat masa, lesi, pemmbesaran tonsil, an karies gigi. Gigi klien masih lengkap dengan kebersihan yang cukup baik.Palpasi: tulang rahang simetris, tidak ada nyeri tekan

b. AbdomenInspeksi: abdomen simetris, tidak ada kemerahan, lesi, edema, jaringan parut, striae, maupun kelainan lainnya.

Auskultasi: bising usus terdengar dalam batas normal yaitu 7 kali permenit.

Palpasi: tidak ditemukan masa, asites, edema, nyeri tekan, pembesaran hepar maupun kelainan lainnya.

Perkusi: terdengar bunyi kembung diarea abdomen.c. Anus: tidak ada hemoroid, lesi, maupun kelainan.

d. Pola Nutrisi:

SMRS: klien biasa makan 3 kali sehari dan bisa menghabiskannya dengan porsi yang disiapkan dirumahMRS: klien hanya bisa menghabiskan setengah porsi bubur yang disediakan rumah sakit.

e. Pola Eliminasi (BAB):SMRS: klien setidaknya BAB 1 kali sehariMRS: sejak masuk pada tanggal 25 Januari 2015, klien belum pernah BAB

9. Sistem Perkemihana. Pola Eliminasi (BAK):SMRS: klien bisa setidaknya 5-6 kali sehariMRS: klien BAK 3-4 kali sehari

b. Genitalia: klien mengatakan tidak ada keuhan di area genitalia

c. Penggunaan alat bantu berkemih: klien tidak meggunakan alat bantu berkemih

10. Sistem Muskuloskeletala. EkstrimitasAtas: tidak ada keluhan dan tidak ada kelainan pada ekstremitas atasBawah: tidak ada keluhan dan tidak ada kelainan pada ekstremitas bawahKekuatan Otot:Kekuatan dengan angka lima berarti klien bisa bergerak bebas dan bisa memberikan tahanan sesuai beban yang diberikan saat dilakukan pemeriksaan

55

55

b. Aktivitas/ kegiatanSMRS: klien biasanya bermain dengan teman sebaya dan teman sekolahnyaMRS: klien hanya bisa beraktivitas disekitas tempat tidur dan ruangan

11. Sistem Integumena. KulitInspeksi: tugor kulit elastis, tidak ada lesi, kemerahan, adema, maupun kelainanPalpasi: tidak ada nyeri tekan, edema, maupun masab. Rambut & Kuku: Rambut: rambut panjang, tidak da ketombe dan tidak rontok Kuku: kuku pendek dn bersih karena selalu dipotongc. Pola Kebersihan (Hygiene):SMRS: klien bisanya mandi 3 kali sehariMRS: klien mandi 2 kali sehari

12. Sistem Persepsi Sensoria. TelingaInspeksi: simetris, tidak ada penumpukan serumen, tidak ada lesi, edema, kemerahan maupaun kelainanPalpasi: tidak ada nyeri tekan pada telinga, tidak ada edema maupun masa.Uji Pendengaran: kemampuan pendengaran klien baik.b. HidungInspeksi: simetris, tidak ada secretm polip, edema, masa, kemerahan lesi maupun kelainan.Palpasi: tidak ada nyeri tekan di area hidung, tidak ada masa maupun edema.Kemampuan menghidu: kemampuan menghidu klien baikc. MataInspeksi: simetris, reflex cahaya baik, produksi air mata baik, reflex kedip baik, konjungtiva anemis, tidak ada kemerahan dan masa.Palpasi: ttidak ada nyeri tekan pada area mataUji Kemampuan penglihatan: kemampuan pnglihatan klien baik

G. DATA PSIKOLOGIS1. Status Emosi: status emosi klien baik dan stabil2. Konsep Diri: klien menyadari sepenuhnya siapa dirinya dan perannya yaitu sebagai pelajar disekolah dan sebagai anak dan adik dirumah.3. Gaya Komunikasi & Pola Interaksi:Klien dirumah menggunakan bahasa melayu sedangkan disekolah menggunakan bahasa indonesi dan berinterakasi dengan baik di sekolah maupun dirumah.4. Pola Koping: klien dan keluarga bis bersabar menerima penyakit yang diderita dan berdoa agar klien cepat sembuh.

H. DATA SOSIAL1. Hubungan Sosial:Klien berhubungan baik dengan teman seusianya baik diseklah maupun di lingkungan sekitar rumah2. Faktor Sosio-kultural:Keluarga menyatakan bahwa penyakit yang diderita tidak ada hubungan dengan adat dan kebiasaan mereka3. Gaya Hidup:Klien sering jajan disekolah dan di luar rumah.

I. PENGETAHUAN TENTANG PENYAKITKeluarga sedikit banyak sudah mengetahui tentang gastritis in karena ibu dan kedua kakak klien juga mengalami penyakit yang sama.J. DATA SPIRITUAL1. Keyakinan terhadap Tuhan:Klien dan keluarga menganut agama islam2. Kegiatan ibadah selama sakit:Kegiatan ibadah selama sakit lebih sering berdoa.

K. DATA PENUNJANG ( Laboratorium, Radiologi, Biopsi, dll)HASILNORMALRANGE

26 Januari 2015RBC : 4,67 1012/1HCT : L 323 %PLT : 323 109/1WBC : 8,3 109/1HGB : 11,7 g/dl3,5035,001003,511,55,5055,04001016,5

27 Januari 2015RBC : 4,67 1012/1HCT : L 323 %PLT : 314 109/1WBC : 4,9 109/1HGB : 11,7 g/dl3,5035,001003,511,55,5055,04001016,5

L. MEDIKASI/ PENGOBATANUGD: 25 Januari 2015

Ranitidin 2 x 20 mlBaxidin 3 x 2,5 mgOndancentron 3 x 2 mgInspepsa 3 x 5 mlCurmunos 2 x 10 mlInfus RL 6 tpm/ macro

Ruang Keperawatan Anak

26 Januari 201527 Januari 201528 Januari 2015

Inspepsa 3 x 5 mlRanitidin 2 x 20 mlRanitidin 2 x 20 mlOndancentron 3 x 2 mgCurmunos 2 x 10 mlRanitidin 2 x 20 mlBaxidin 3 x 2,5 mg

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1Ds :P: iritasi mukosa lambungQ: klien mengatakan nyeri seperti ditusuk tusukR: klien mengatakn nyeri di area abdomen kiri atasS: klien mengatakan nyeri skala 8 dari 0-10.T: klien mengatakan nyeri saat duduk, berjalan, merubah posisi badan maupun saat istirahat.Do : Suhu: 360 C RR: 28 x/mnt Nadi 106 x/mnt Pucat Meringis dan memegangi perutnyaIritasi mukosa lambungGangguan rasa nyaman: Nyeri

2Ds: Ibu klien mengatakan nafsu makan klien menurunDo: Pucat, bb 19 kg, TB 115 BMI 14, 36 Mukosa bibir kering HGB 11,7 g/dl mual muntahIntake nutrisi tidak adekuat dan outpu berlebihan karena muntahKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

3.Ds: ibu klien mengatakan klien muntah ibu klien mengatakan klien minum 2-3 gelas sehari ibu klien mengatakan klien kencing 3-4 kali sehariDo: mukosa bibir kering muntah pucat konjungtiva anemis terpasang infus RL 6 tpm macroIntake cairan tidak adekuat dan output yang berlebihanResiko deficit volume cairan

Rencana KeperawatanNoDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensi

1.Gangguan rasa nyaman nyeri b. d. iritasi mukosa lammbungP: nyeri dikarenakan iritasi mukosa lambungQ: klien mengatakan nyri seperti ditusuk-tusukR: klien mengatakan nyeri di ulu hatiS: klien mengataka nyeri ada diskla 8 dari 0-10T: klien mengatakan nyeri saat duduk, berjalan, merubah posisi, maupun saat istirahat.Do: Suhu: 360 C RR: 28 x/mnt Nadi 106 x/mnt Pucat Meringis dan memegangi perutnyasetelah dilakukan tindakan keperawtan selam 2 X 48 jam nyeri berkurang atau teratasi.Kriteria hasil: Ekspresi wajah rileks Skala 0-2 atau hilang dala waku 2 X 48 jam TTV dalam batas normal1. Identifikasi nyeri2. Dorong klien melaporkan nyeri yang dialami3. Kaji factor-faktor yang menyebabkan nyeri4. Observasi adanya distensi abdoen5. Ajarkan klien dan keluarga teknik management nyeri ( relaksasi dan distraksi)6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi medikasi

2.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. d. intake yang tidak adekuat dan output yang berlebihan karena muntahDs: Ibu klien mengatakan nafsu makan klien menurunDo: Pucat, bb 19 kg, TB 115 BMI 14, 36 Mukosa bibir kering HGB 11,7 g/dl mual muntahSetelah dilakukan tidakan keperawatan selama 2 X 48 jam gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan kriteria hasil: BB stabil Nafsu makan meningkat Mukosa bibir lemmbab Hb normal1. Observasi berat badan2. Observasi intake nutrisi3. Dorong tirah baring dan mengurangi aktivitas4. Dorong klien mengatakan tentang masalah makan dan diet5. Jelaskan pentingnya nutrisi pada klien dan keluarga6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nutrisi yang adekuat

3.Resiko defisit volume cairan b. d. intake yang kurang dan outpun yang berlebihan karena muntahDs: ibu klien mengatakan klien muntah ibu klien mengatakan klien minum 2-3 gelas sehari ibu klien mengatakan klien kencing 3-4 kali sehariDo: mukosa bibir kering muntah pucat konjungtiva anemisterpasang infus RL 6 tpm macroSetelah dilakukan tindakan keperawatn 1 X 24 jam masalah resiko defisit volume cairan teratasi dengan Kriteria Hasil : klien minum 1,5-2 liter perhari TTv dalam batas normal Mukosa bibir lembab Tugor kulit baik1. Monitor masukan dan output cairan2. Observasi tanda tanda vital3. Observasi ttugor kulit4. Pertahankanmasukan peroral5. Pantau adanya kelemmahan otot6. Anjurkan banyak minum7. Kolaborasi dalam pemberian terapi cairan.

Implementasi KeperawatanNama Pasien : An. WDiagnosa Medis: GastritisUsia: 9 tahunNama Ruang: Ira2TanggalWaktuImplementasiHasil

27-1-15 Dx 108.00

09.0011.00

13.001. Mengidentifikasi nyeri

2. Mendorong klien melaporkan nyeri yang dirasakan3. Mengkaji factor-faktor yang menyebabkan nyeri

4. Mengobservasi adanya distensi abdomen

5. Mengajarkan klien dan keluarga management nyeri (distraksi dan relaksasi)

Nyeri berasal dari iritasi mukosa lambung, terasa seperti dituduk tusuk diarea abdoen bagian kiri atas dengan skala 8. Nyeri dirasakan saat duduk, berjalan, merubah posisi badan, maupun saat istirahat.(PQRST) Klien akan melaporkan jika merasa nyeri Nyeri disebaban karena adanya iritasi mukosa lambung Tidak ada distensi abdomen Klien dan keluarga mendengarkan penjelasan dan mengikuti arahan

27-1-15 Dx 209.00

10.0013.00 Mengobservasi berat badan Mengobsevasi intake nutrisi

Mendorong klien untuk tirah baring dan mengurangi aktivitas

Mendorongklien mengatakan tentang masalah makan dan diet. Kolaborasi dengan tim gizi BB 19 Kg Ibu klie engatakan klien hanya menhabiskan setengah porsi makanan yang disediakan rumah sakit, yaitu bubur

Klien mendengarkan arahan yang disampaikan Klien mengatkan idak nafsu makan dan muntah

Klien diberikan makan dalam bentuk bubur sebanyak 3 X sehari.

27-1-15 Dx 308.00

10.00

11.00

1. Memonitor masukan dan output cairan

2. Mengobservasi tanda tanda vital

3. Observasi tugor kulit

4. Mempertahankan pembatasan per oral

5. Memantau adanya kelemahan otot

6. Menganjurkan banyak minum

7. Kolaborasi pemmberian terapi cairan1. Klien minum 2-3 gelas sehari dan BAK 4-5 kali sehari2. Suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mnt

3. Tugor kulit elastis

4. Klien minum 2-3 gelas sehari

5. Klien tammpak lemah, trutama saat berjalan

6. Kklien mendengarkan saran perawat

7. Klien terpasang infus RL 6 tmp macro

28-1-15 Dx 108.00

09.0011.00

13.001. Mengidentifikasi nyeri

2. Mendorong klien melaporkan nyeri yang dirasakan3. Mengkaji factor-faktor yang menyebabkan nyeri

4. Mengobservasi adanya distensi abdomen

5. Mengajarkan klien dan keluarga management nyeri (distraksi dan relaksasi)

1. Nyeri berasal dari iritasi mukosa lambung, terasa seperti dituduk tusuk diarea abdomen bagian kiri atas dengan skala 2. Nyeri dirasakan saat berjalan.(PQRST)

2. Klien akan melaporkan jika merasa nyeri3. Nyeri disebaban karena adanya iritasi mukosa lambung4. Tidak ada distensi abdomen5. Klien dan keluarga mendengarkan penjelasan dan mengikuti arahan

28-1-15 Dx 209.00

10.0013.00 Mengobservasi berat badan Mengobsevasi intake nutrisi

Mendorong klien untuk tirah baring dan mengurangi aktivitas

Mendorongklien mengatakan tentang masalah makan dan diet. Kolaborasi dengan tim gizi BB 19 Kg Ibu klie mengatakan klien sudah bisa menghabiskan bubur yang disediakan rumah sakit Klien mendengarkan arahan yang disampaikan Klien mengatkan tidak ada masalah tentang makan, tidak ada mual dan muntah

Klien diberikan makan dalam bentuk bubur sebanyak 3 X sehari.

08.00

10.00

11.00

8. Memonitor masukan dan output cairan

9. Mengobservasi tanda tanda vital

10. Observasi tugor kulit

11. Mempertahankan pembatasan per oral

12. Memantau adanya kelemahan otot

13. Menganjurkan banyak minum

14. Kolaborasi pemmberian terapi cairan8. Klien minum 5-6 gelas sehari dan BAK 4-5 kali sehari9. Suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mnt

10. Tugor kulit elastis

11. Klien minum 5-6 gelas sehari

12. Klien tammpak segar13. Klien minum 5-6 gelas sehari

14. Klien terpasang infus RL 6 tmp macro

Catatan PerkembanganTanggalNo. diagnoseSOAPparaf

27-1-151S: klien mengatakan nyeri masih terasa, akan tetapi sudah berkurang, nyeri seperti ditusuk tusuk diarea abdomen bagian kiri atas dengan skala 4. Nyeri dirasakan saat berjalanO: - klien masih tampak kesakitan , memegangi perutnya, ttv suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mntA: masalah terattasi sebagianP: lanjutkan rencana keperawatan: Identifikasi nyeri Ajarkan managemen nyeri Kaji fktor penyebab nyeri

2S: ibu klien mengatakan klien sudah mau makan tetapi hanya sedikit yaitu hanya menghabiskann setengah porsi bubur yang disediakan rumah sakitO: klien tampak pucat, mukosa bibir keringkonjungtiva anemis, TTV: suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mntA: Masalah teratasi sebagianP: lanjutkan rencana keperawatan Observasi intake dan output nutrisi Observasi berat badan Kaji pola eliminasi BAB

3S: ibu klien mengatakan: klien kencing 4-5 kali sehari klien masih muntah, tetapi tidak sesering waktu masuk klien minum hanya 2-3 gelas sehariO: - pucat konjungtiva anemis mukosa bibir kering TTV: suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mnt HGB 11,7 g/dlA: masalah teratasi sebagianP: lanjutkan rencana keperawatan Pantau intake cairan peroral Pantau pola eliminasi Anjurkan banyak minum Kolaborasi terapi infus RL 6 tmp macro

28-1-151S: klien mengatakan nyeri hilangO: klien tampak segar, idak meringis, TTV: suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mntA: masalahh teratasiP: hetikan intervensi

2S: ibu klien mengatakan: Nafsu mmakan meningkat Klien bisa menghabiskan porsi bubur yang disediakan rumah sakitO: tugor kulit elastis Tampak segar Berjalan sekitar ruangan BB 19 Kg Mukosa bibir lembabA: maslah teratasiP: hentikan tindakan

3S: ibu klien mengatakanklien minum 5-6 gelas sehariO: - tugor kulit elastis Mukosa bibir lembab Klien tampak segar TTV : suhu 360 C, nadi 106 x/mnt, RR 28 x/mntA: masalah teratasiP: hentikan tindakan