asuhan keperawatan pada leukimiaa

Upload: dery-pyeoruz

Post on 03-Mar-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Asuhan Keperawatan Pada Leukimiaa

TRANSCRIPT

Asuhan keperawatan pada leukimia

Asuhan keperawatan pada leukimiaKelompok 11 :Eka hindriawatiMuhammad LutfiRaTih Durratun WirawandhaniAnatomi Fisiologi Sel Darah Putih

Leukosit(sel darah putih) adalah unit-unit yang dapat bergerak dalam suatu pertahanan tubuh, keadaan tubuh dan sifat-sifat leukosit berlainan dengan eritrosit dan apabila kita periksa dan kita lihat dibawah mikroskop maka akan terlihat.

Macam-macam leukosit meliputi agranulosit dan granulosit:

AgranulositLimfosit Macam limfosit yang dihasilkan dari jaringan rtikulum endothelial system dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang kecil ada yang besar didalam sitoplasma tidak terdapat granula dan intinya besar. Fungsinya sebagai pembuluh dan pemakan bakteri yang masuk kedalam jaringan tubuh.Manosit Macam limfosit yang terbanyak dibuat disumsum merah lebih besar daripada limfosit. Fungsinya sebagai fagosit.

Granulosit

*Neutrofil / folimur nucleus leukosit Mempunyai inti sel yang barang kali kadang-kadang. seperti terpisah-pisah. Protoplasma nya banyak bintiik-bintik halusEusinofil Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan netrofil tetapi granula dan sitiplasamanya lebih besarBasofil Sel ini kecil daripada eusotonofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur didalam protoplasmanaya terdapat granula-granula besar.

Leukemia adalah poriferasi sel leukosit yang abnormal,ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat memyebabkan anemia, trombositopenia dan diakhiri dengan kematian. ( Djoerban Zubairi,dkk.1990)Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darh putih yang berasal dari sumsum tulang, ditanadai dengan porifer sel-sel darah putih, denagn manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi.(Permono, Bambang.2005)

Sumsum tulang (dalam bahasa Inggris: bone marrow, medulla ossea) adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang:sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.Sumsum merah ditemukan terutama pada tulang pipih seperti tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang rusuk, tulang punggung, tulang belikat, dan pada bagian lunak di ujung tulang panjang femur dan humerus.

sumsum kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya.Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian tengah tulang panjang.Pada keadaan sewaktu tubuh kehilangan darah yang sangat banyak, sumsum kuning dapat diubah kembali menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel darah.

Klasifikasi Leukimia

Leukemia Mielogenus Akut AML timbul dari cell batang myeloid tunggal dan di tandai dengan berkembangnya kematangan myeloblasts didalam sumsum tulang. Semua kelompok usia dapat terkena; insidensi meningkat sesuai bertambahnya usia. Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi.

Luekemia Limfositik Akut ALL meningkat dari cell batang lymphoid tunggal dengan kematangan yang lemah dan penggumpalan cell-cell penyebab kerusakan didalam sumsum tulang. ALL dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak, laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 ALL jarang terjadi.

Leukemia Mielogenus KronisCML juga dimasukan dalam keganasan sel normal di dinding pada bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. Abnormalitas genetic yang dinamakan kromosom philadelpia ditemukan pada 90% sampai 95% pasien dengan 20 CML . CML jarang menyerang rasa individu berusia di bawah 20 tahun. Namun insidensinyameningkat sesuai pertambahan usia.

Leukemia Limfositik KronisLeukimia limfositik kronic (CLL) cenderung merupakan kelinan ringan yang terutama mengenai individu antara usia 50 sampai 70 tahun. Yang ditandai dengan berlimpahnya sejumlah kecil kematangan B-lymphocytes dan tidak nomal yang menjurus kepenurunan sintesis dari immunoglobulins dan penekanan respon antibody.

Etiologi

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia yaitu :Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur gen ( T cell leukemia-lymphoma virus/HTLV)Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen anti neoplastik. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrolFaktor herediter, misalnya pada kembar monozigot Kelainan kromosom : Sindrom Blooms, trisomi 21 (Sindrom Downs), Trisomi G (Sindrom Klinefelters), Sindrom fanconis, Kromosom Philadelphia positif, Telangiektasis ataksia.

Patofisiologi

Leukimia adalah jenis gangguan pada system hematopoietic yang fatal dan terikat dengan sumsum tulang dan pembuluh lymphe ditandai dengan tidak terkendalinya proliferasin dari leokocyre dan prosedirnya. Jumlah besar dari cell pertama-tama menggumpal pada tempat asalnya san menyebar ke organ hematopoetic dan lanjut ke organ yang lebih besar . Poriferasi dari satu jenis cellsering mengganggu produksi normal cell hemotopoetic lainnya dan mengarah ke pengembangan / pembelahan cell yang cepat dan ke Cytopenias (penurunan jumlah). Pembelahan dari cell darah putih mengakibatkan menurunya immune Competence dengan meningkatnya kemungkinan mendapat infeksi. Penyebab leukemia adalah belumdiketahui .

Manifestasi Klinis

Pucat LemahPenurunan beratbadanPembesaran kelenjar lymfePembesaran organ limpa dan hatiNyeri tulangJaundice (kekuning-kuningan)Gangguan penglihatan

Penatalaksanaan Medis

- Pelaksanaan chemotherapy- Transplatasi sumsum tulang -Terdapat tiga fase pelaksanaan keoterapi :Fase induksiFase Profilaksis Sistem saraf pusatKonsolidasi

Komplikasi

Anemia (kurang darah).Terinfeksi berbagi penyakit. Perdarahan.Gangguan metabolism :Berat badan turun,Demam tanpa infeksi yang jelas, Kalium dan kalsium darah meningkat malah ada yang rendah, sertaGejala asidosis.Pencegahan

Pencegahan infeksiTempatkan pasien dalam ruangan tersendiri.Tempatkan pasien di ruang isolasi.Hindari dilakukan catherisasi.Lengkapi kebutuhan personal hygien.Jaga lingkungan tetap bersih.

Pencegahan HemmorrhageJaga seluluh sisi pendarahan.Uij urin dalam stool untuk darah.Berikan penekanan selama 5 menit pada bagian venpuncuture dan 10 menit sekali pada bagian arterial untuk perawatan.Hindari pengambilan temperature rectal atau pamberian enemas.

Pemeriksaan Diagnostik

Hitung darah lengkap : menunjukkan normositik, anemia normositikHemoglobulin : dapat kurang dari 10 gr/100mlTrombosit : sangat rendah (< 50000/mm)SDP : mungkin lebih dari 50000/cm dengan peningkatan SDP immaturPTT : memanjangLDH : mungkin meningkatAsam urat serum : mungkin meningkatMuramidase serum : pengikatan pada leukemia monositik akut dan mielomonositikCopper serum : meningkatZink serum : menurunFoto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat keterlibatan CT scanAspirasi sumsum tulang (di tusuk pakai jarum untuk melihat kandungan sumsum)Pemeriksaan elektrolit

ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA

PengkajianIdentitas klienTerdiri dari :NamaJenis KelaminAgamaSukuPekerjaanStatusAlamat Tanggal masukDiagnosa medisRiwayat KesehatanKeluhan saat didataKeluhan yang paling dirasakan adalah lemah, pucat, muntah, sakit kepala anoreksia, sesak, nafas cepat.Riwayat kesehatan masa laluMempunyai riwayat penyakit waktu kecilMempunyai penyakit kanker sebelumnyaRiwayat Keluargaadanya gangguan hematologis,adanya faktor herediter misal kembar monozigot) Riwayat Psikososial dan Gaya hidupKebiasaan : merokok, alcohol, obat-obatPekerjaan : debu, zat kimia dan lain-lainBerpergian ke daerah endemic

LingkunganKondisi tempat tinggal dan lingkungan sekitar.Data socialBagaimana hubungan klien dengan keluarga dan dengan masyarakat serta dengan tim kesehatan lainya.Data spiritualData biologisNutrisiKehilangan berat badanAnorexia (kehilangan nafsu makan)Makan dan minumIstirahat tidurEliminasiPersonal hygniesPola aktifitas

Pemeriksaan fisik

Keadaan umum klienKesadaran klienObservasi TTV, TD, nadi, suhu, pernafasan Tinggi badan dan berat badanKaji adanya tanda-tanda leukopenia : demam, stomatitis, gejala infeksi pernafasan atas, infeksi perkemihan; infeksi kulit dapat timbul kemerahan atau hiotam tanpa pus. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia : ptechiae, purpura, perdarahan membran mukosa, pembentukan hematoma, purpura; kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medula: limfadenopati, hepatomegali, splenomegali. Kaji adanya pembesaran testis, hemAturia, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi di sekkitar rektal dan nyeri.

.Diagnosa keperawatan

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahun sekunder Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan pendarahanNyeri akut berhubungan dengan pembesaran organ/nodus limfe, sumsum tulang yang dikemas dalam leukemik. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum tujuan laporan peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur (nadi, pernafasan, tekanan daerah dalam batas normal).Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpanjan pada sumber

Tujuan dan kriteria hasilMengindentifikasi tindakan untuk mencegah atau menurunkan resiko tinggimenunjukkan volume cairan adekuat, dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi dan haluan urin Melaporkan nyeri hilang atau terkontrolMelaporkan peningkatan toleransi aktivitas yang dapat di ukurMenyatukan pemahaman kondisi / proses penyakit dan pengobatanintervensiResiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahun sekunder Tempatkan pada ruangan khusus, batasi pengunjung sesuai indikasi.Berikan protokol untuk mencuci tangan yang baik untuk semua petugas dan pengunjung.Awasi tanda-tanda infeksi. Perhatikan hubungan antara peningkatakan suhu dan pengobatan kemoterapi. Observasi demam sehubungan dengan takikardi, hipotensi, perubahan mental samar Cegah mengigil tindakan cairan. Berikan mandi kompresDorong klien untuk sering mengubah posisi nafas dalam dan batuk Insfeksi kulit untuk nyeri tekanInspeksi membran mukosa mulut.Hitung darah lengkapBerikan obat sesuai indikasi, contoh antibioticBerikan diet rendah bakteri, misalnya makanan dimasak diproses

Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan pendarahanawasi intake dan outputtimbang berat badan setiap hari.awasi tekanan darah dan frekuensi jantung.perhatikan darah gusiberikan cairan intravena sesuai indikasiberikan transfusi SDM, trombosit, faktor pembekuan. Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran organ/nodus limfe, sumsum tulang yang dikemas dalam leukemik. Selidiki keluhan nyeri, perhatikan perubahan pada derajat dua sisi (gunakan skala 0-10)Tempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi, ekstrimitas dengan bantal atau bantalanMemperbaiki sirkulasi jaringan dan mobilitas sendiMembantu manajemen nyeri dengan perhatian langsungPenggantian cepet dan dekstruksi leukimia (sel) selama kemoterapi meningkatkan asam urat, menyebabkan pembekakan dan nyeri sendiri.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum tujuan laporan peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur (nadi, pernafasan, tekanan daerah dalam batas normal).Perhatikan ketidak mampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas Sehari-hari.Berikan lingkungan yang tenangImplmentasikan tehnik penghematan energyBerikan oksigen tambahan

Kurang pengetahuan berhubungan dengankurang terpanjan pada sumber Kaji ulang patologi batuk khusus leukinia dan berbagaibatu PengobatanRasionalDX 1melindungi dari sumber potensi patogen/infeksi catatan : supresi sumsum tulang berat, neutropenia, dan kemotrapi menempatkan pasien pada resiko tinggi infeksiMencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi Hipermia lanjut terjadi pada beberapa tipe infeksi, dan demam (tidak berhubungan dengan obat atau produk darah) terjadi pada banyak pasien leukimia. Catatan : Septikemia dapat terjadi tanda demam.Membantu menurunkan demam, yang menambah ketidak seimbangan cairan, ketidak nyamanan, dan komplikasi SSPMencegah statis sekret pernapasan, menurunkan resiko telektasis/pneumonia Mengidentifikasi infeksi localRongga mulut adalah medium yang baik untuk perumbuhan organismPenurunan SDP abnormal dapat diakibatkan oleh proses penyakit atau kemotrapiUntuk mengobati infeksiMeminimalkan sumber potensi kontaminasi bakteriDX 2kemungkinan dapat dapat menyebabkan batu ginjal, retensi urin dan ginjal.Mengukur keadekuatan penggantian cairan sesuai fungsi ginjal.perubahan dapat menunjukkan efek hipovolimia (pendarahan/dehidrasi).supresi sumsum tulang dapat produksi trombosit menempatkan pasien pada resiko pendarahan spontan tak terkendali.mempertahankan keseimbangan cairan atau elektrolit karena tidak adekuatnya pemasukan oralmempernaiki atau menormalkan jumlah SDM dan kapasitas pembawa oksigen untuk memperbaiki anemia, berguna untuk mencegah dan mengobati pendarahan

DX 3Membantu mengkaji kebutuhan untuk intervensi dapat mengidentifikasi terjadinya komplikasidapat menurunkan ketidaknyamanan tulang atau sendibantuan atau berikan aktivitas terapeutik dan tehnik relaksasiAwas kadar asam uratBerikan obat sesuai indikasiDX 4Efek leukimia, anemia dan kemoterapian : mungkin komulatifMenghemat energi untuk aktivitas dan regenarasi seluler / Penyembuhan jaringanMemaksimalkan persedian energi untuk tugas perawatan diriMemaksimalkan persediaan oksigen untuk kebutuhan seluler

DX 5Pengobatan doat termasuk berbagai obat anti neoplastik radiasi Seluruh tubuh atau hati limfa, transfusi atau transportasi sumsum Tulang.

tHaNk YoU