asuhan keperawatan pada tn.s
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
KELEBIHAN VOLUME CAIRAN PADA SISTEM PERKEMIHAN
DI RUANG IGD RSUD KEBUMEN
Disusun Oleh:
Dwi Ristianingsih (A1.0900515)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2012
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kelebiha volume cairan adalah peningkatan retensi cairan isotonik(NANDA, 2009).
B. Etiologi
Menurut NANDA 2009, etiologi Kelebihan Volume Cairan adalah
1. Gangguan mekanisme regulasi
2. Kelebihan asupan natrium
3. Kelebihan asupan cairan
C. Batasan Karakteristik
1. Bunyi nafas adventisius
2. Gangguan elektrolit
3. Anasarka
4. Azotermia
5. Perubahan tekanan darah
6. Perubahan pada status mental
7. Perubahan pada pola pernafasan
8. Penurunan Hb
9. Dispnea
10. Edema
11. Peningkatan tekanan vena sentral
12. Asupan melebihi haluaran
13. Distensi vena jugularis
14. Oliguria
15. Ortopnea
16. Efusi pleura
17. Reflek hepatojugular positif
18. Perubahan tekanan arteri pulmonal
19. Gelisah
20. Perubahan berat jenis urin
21. Bunyi jantung s3
22. Penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat
D. Pathway Keperawatan
(Terlampir)
E. Intervensi Keperawatan
NOC:
Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 30 menit, diharapkan keseimbangan cairan lien
terpenuhi.
Kriteri hasil:
Fluid Balance
Indikator:
1. Tekanan darah dalam batas yang diharapkan
2. Rata – rata tekanan arteri dalam batas yang diharapkan
3. Tekanan venasentral dalam batas yang diharapkan
4. Nadi perifer teraba jelas
5. Tidak ada hipotensi ortostatik
6. Intake dan outpute 24 jam seimbang
7. Tidak ada suara nafas tambahan
8. Berat badan stabil
9. Tidak ada asites
10. JVP tidak tampat
11. Tidak terdapat edema perifer
12. Tidak ada sunkes – eyes
13. Pusing tidak ada
14. Tidak terdapat haus abnormal
15. Hidrasi kulit
16. Membrane mukosa lembab
17. Elektrolit serum dalam batas normal
18. Hematokrit dalam batas normal
19. Tidak terdapat endapan urin
NIC:
Fluid Management
1. Timbang popok/ pembalut jika diperlukan
2. Perthankan catatan intake dan output yang akurat
3. Pasang urin kateter jika diperlukan
4. Monitor status hidrasi(kelembapan membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik) jika diperlukan.
5. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi urin(BUN, Hmt, osmolalitas urin).
6. Monitor vital sign
7. Monitor indikasi retensi/ klebihan cairan
8. Berikan diuretic sesuai intruksi
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Biodata
1. Indentitas klien
Nama :Tn. S
Umur :66 tahun
Jenis kelamin :Laki - laki
Pekerjaan :-
Agama :Islam
Alamat :Karangsambung, Kebumen
No.RM :841551
Tanggal pengkajian :13 November 2012
Diagnosa medis :CHF
2. Identitas penangung jawab
Nama :Tn. D
Umur :45 tahun
Jenis kelamin :Laki - laki
Pekerjaan :-
Alamat :Kebumen
Hub. dengan klien :Anak
B. Pengkajian
1. Pengkajian primer
a. Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas
Tidak ada secret
Tidak ada suara nafas tambahan
b. Breathing
RR : 28 x/mnt
Retraksi dada +
c. Circulating
TD :110/70 mmHg
Nadi : 90x/mnt
Tidak sianosis
CRT < dari 2 detik
2. Pengkajian sekunder
a. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran komposmetis
GCS : E4MV5
KU : lemah
b. Tanda – tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 90x/mnt
RR : 24x/mnt
Suhu :364 0C
c. Keluhan utama
Klien mengeluh kedua kakinya bengkak sudah satu bulan ini
d. Riwayat kesehtan sekarang
Klien datang ke IGD RSUD Kabupaten Kebumen diantar oleh anaknya dengan
keluhan kedua kakinya bengkak sudah satu bulan ini. Klien mengatakan lemas,
belum BAB selama 5 hari namun sebelumnya mencret, makan mau tapi sedikit,
sehari minum 6 gelas besar air putih. Terpasang infuse RL 20 tpm makro dan
menjalani pemeriksaan RO thorax.
e. Riwayat penyakit dahulu
Klien sudah pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya karena tidak bisa BAB.
f. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan
klien.
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala :Mesocepal, tidak ada jejas, rambut agak putih, kulit kepala bersih
b. Mata :konjungtiva anemis, sclera tak ikterik, ukuran pupil isokor,
rangsangan cahaya -/-, penglihatan terganggu(buta).
c. Hidung :cuping hidung -, tidak ada polip, tidak ada secret.
d. Mulut :mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada secret.
e. Telinga :simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat bantu,
fungsi pendengaran baik.
f. Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan
tekanan vena jugularis
g. Thorax :Gerakan dada simetris, ada retraksi dinding dada, perkusi sonor.
h. Abdomen :tidak ada jejas, tidak ada nyerii tekan
i. Ekstremitas : Ekstremitas atas: terpasang infuse RL 20 tpm di
venaradialis sinistra
Ekstremitas bawah: ada edema pada kedua kaki, tidak ada
varises,
j. Genitalia : Terpasang DC no.16, kemaluan edema, tidak ada hemoroid.
4. Pemeriksaa penunjang
RO Thorax + : ada pembesaran
Pemeriksaan EKG : sinus bradikardi
C. Analisa Data
No Tanggal/ Waktu
Data Fokus Pathway Problem Etiologi
1 13 November 2012
Ds: Klien mengeluh kedua kakinya bengkaka sudah satu bulan ini, sehari minum 6 gelas besar.
Do: terlihat edema
CHF
Gagal pompa ventrikel kiri
Renal flow
RAA
Aldosteron
ADH
Kelebihan
volume
cairan
Kelebihan asupan
cairan
Retensi Na + H20
Kelebihan volume cairan
2 13 November 2012
Ds: Klien mengeluh lemasDo: - Konjungtiva
anemis- Px EKG :
sinus bradikardi
- TD : 110/70mmHg
CHF
Gagal pompa ventrikel kiri
Suplai darah ke jaringan menurun
Metabolisme anaerob
Asidosis metabolic
Penimbunan asam laktat
dan penurunan
ATP
Fatigue
Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
D. Intervensi
Tanggal Masalah Keperawatan NOC NIC
13 November 2012
Kelebihan volume cairan b.d Kelebihan asupan cairan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan keseimbangan cairan klien terpenuhiKriteria hasil:
Fluid BalanceIndikator IR ER
Fluid Management
1. Monitor intake
dan output cairan
2. Monitor tingkat
edema
3. Kolaborasi
pemasangan DC
Tidak terdapat edema perifer
2 4
Mmebran mukosa lembab
3 5
Keterangan:1. Keluhan ekstrim2. Keluhan berat3. Keluhan sedang4. Keluhan ringan 5. Tidak ada
keluhan
4. Kolaborasi
pemberian cairan
5. Kolaborasi
pemeberian obat
diuretic
13
November
2012
Intoleransi aktivitas b.d
Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan
oksigen
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan aktivitas klien meningkatKriteria hasil:Activity ToleranceIndikator IR ERTD normal saat beraktivitas
3 4
EKG normal
3 5
Keterangan:1. Keluhan ekstrim2. Keluhan berat3. Keluhan sedang4. Keluhan ringan 5. Tidak ada
keluhan
Activity Therapy
1. Monitor TTV
2. Berikan posisi
semifowler
3. Anjurkan untuk
istirahat
4. Kolaborasi px
EKG
E. Implementasi
Tanggal/ Waktu No Dx. Kep
Implementasi Respon
13 November 201211.00
1, 2 1. Melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital
TD: 110/70N: 90RR : 24S : 364
11.05
11.15
11.25
11.30
1
2
1
2
2. Melakukan pemasangn infuse RL 20 tpm, makro
3. Melakukan pemeriksaan EKG
4. Pemasangan DC no.16
5. RO thorax
Klien terpasang infuse RL 20 tpm, makro
Sinus Bradikardi
Klien merasa sedikit kurang nyaman
Ada perubahan jantung kiri.
F. Evaluasi
Tanggal/ Waktu No. Dx. Kep Evaluasi13 November 2012 1 S: Klien mengatakan kedua kakinya masih
bengkakO: masih ada edemaA: Masalah kelebihan volume cairan belum teratasiP: Lanjutkan intervensi
- Monitor intake an output cairan- Kolaborasi pemberian diuretik- Pindah ruang
13 November 2012 2 S: Klien mengatakan sudah agak tidak lemasO: - Klien terlihat lebih segar
- TD: 100/80mmHg- N: 88x/mnt
A: Masalah ntoleransi aktivitas belum teratasiP:Lanjutkan intervensi
- Pertahankan semifowler- Pertahankan pola istirahat- Pindah ruang
BAB III
PEMBAHASAN
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk matabolisme jaringan. (Sylvia A Price dan
Lorraine M.Wilson.1995:583)
Gagal jantung adalah suatu keadaan ketidakmampuan untuk memompakan darah
keseluruhan tubuh sesuai dengan kebutuhan metabolisme. (National Cardiovasculer
Harkit.2001:119)
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk mempertahankan sirkulasi
yang adekuat, ditandai dengan dispneu, dilatasi vena dan edema. (Kamus Kedokteran
Dorland.1998:291)
Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa gagal jantung adalah
keadaan ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah ke seluruh tubuh sesuai
dengan kebutuhan.
Berdasarkan kasus, saya munculkan diagnose kelebihan volume cairan yang
berarti peningkatan retensi cairan isotonik(NANDA, 2009), karena pada kasus ini klien
mengalami edema/bengkak pada kedua kakinya selama satu bulan ini. Dan dilihat
berdasarkan Dx medis juga, kelebihan volume cairan dapat terjadi pada seseorang
penderita DHF karena gagalnya pemompaan ventrikel kiriyang mengakibatkan
penurunan kemampuan ginjal kemudian meningkatkan RAA, Aldosteron, ADH dan
berdampak retensi NA dan H2O. Sedangkan pada diagnose kedua yaitu intoleransi
aktivitas adalah ketidakcukupan energy psikologis atau fisologis untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari –hari yang harus atau yang ingin dilakukan,
mengapa saya mengambil diagnose ini kerena klien mengeluhlemas dan konjungtivanya
anemis, dan pada kasus CHF intoleransi aktivitas dapat terjadi karena kegagalan pompa
ventrikel kiri yang mengakibatkan penurunan suplai O2 dan tubuh melakukan metabolism
anaerob sebagai kompensasinya, yang mengakibatkan penimbunan asam laktat dan
penurunan ATP selanjutnya menimbulkan fatigue.
DAFTAR PUSTAKA
NANDA.2009.Diagnosis Keperawatan.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
Price A. Sylvia & Lorraine M. Wilson.2006. Patofisologi edisi 6,vol.2. Penerbit buku
kedokteran.EGC.Jakarta.
Wilkinson, Judith.2007.Buku Saku Diagnosa Keperawatan dan Intervensi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC