artikel neck stiffness

17
NECK STIFFNESS 1. Pengertian Leher kaku (neck stiffness) adalah gejala yang disebabkan oleh tekanan (stress) pada jaringan-jaringan lunak, tulang- tulang, atau sendi-sendi dari cervical spine (tulang belakang servikal) atau struktur struktur yang berdekatan Nyeri leher, bahu, lengan dan tangan yang berasal dari protusi diskus intervertebralis terjadi karena adanya penekanan pada dural sleeve, dan apabila terjadi juga penekanan pada serabut sarafnya maka akan disertai gejala paresthesia. Mekanisme nyeri yang berasal dari regio cervicalis dikarenakan adanya gangguan ruang atau kesalahan gerak / posisi. Gerak leher mengakibatkan gliding movement antara vertebra satu dengan yang lain, sehingga terjadi distorsi pada diskus intervertebralis. Diskus yang normal memungkinkan terjadinya distorsi secara fisiologis dan pemulihannya tanpa adanya distorsi yang berlebihan dari diskus atau pembukaan pada kolumna vertebralis.Ligamen cervicalis membantu menjaga bentuk diskus ketika terjadi distorsi yang berlebihan. Gangguan pada diskus dapat mempengaruhi hubungan antar komponen tulang belakang dan mengubah ukuran serta bentuk foramen intervertebralis, baik dalam keadaan statis maupun dinamis. Isi dari foramen intervertebralis, saraf dan pembuluh darah, mengalami iritasi akibat tekanan, traksi, angulasi dan peradangan, sehingga gangguan pada foramen intervertebralis menyebabkan nyeri dan disfungsi. 1

Upload: ola-rain-cimeng

Post on 11-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

adobala

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Neck Stiffness

NECK STIFFNESS

1. Pengertian

Leher kaku (neck stiffness) adalah gejala yang disebabkan oleh tekanan (stress) pada

jaringan-jaringan lunak, tulang-tulang, atau sendi-sendi dari cervical spine (tulang belakang

servikal) atau struktur struktur yang berdekatan

Nyeri leher, bahu, lengan dan tangan yang berasal dari protusi diskus intervertebralis

terjadi karena adanya penekanan pada dural sleeve, dan apabila terjadi juga penekanan pada

serabut sarafnya maka akan disertai gejala paresthesia. Mekanisme nyeri yang berasal dari

regio cervicalis dikarenakan adanya gangguan ruang atau kesalahan gerak / posisi. Gerak

leher mengakibatkan gliding movement antara vertebra satu dengan yang lain, sehingga

terjadi distorsi pada diskus intervertebralis. Diskus yang normal memungkinkan terjadinya

distorsi secara fisiologis dan pemulihannya tanpa adanya distorsi yang berlebihan dari diskus

atau pembukaan pada kolumna vertebralis.Ligamen cervicalis membantu menjaga bentuk

diskus ketika terjadi distorsi yang berlebihan. Gangguan pada diskus dapat mempengaruhi

hubungan antar komponen tulang belakang dan mengubah ukuran serta bentuk foramen

intervertebralis, baik dalam keadaan statis maupun dinamis. Isi dari foramen intervertebralis,

saraf dan pembuluh darah, mengalami iritasi akibat tekanan, traksi, angulasi dan peradangan,

sehingga gangguan pada foramen intervertebralis menyebabkan nyeri dan disfungsi.

Vertebra cervicalis merupakan bagian dari columna vertebralis, yang paling banyak

pergerakannya serta paling rentan terhadap cidera.15 Normalnya, leher bergerak 600 kali per

jam di saat aktivitas atau tidur, tidak ada bagian dari sistem musculoskeletal lainnya yang

mempunyai gerakan konstan seperti leher. Vertebra cervicalis rentan terhadap tekanan dan

regangan saat aktivitas seharihari, berbicara, gesture, duduk, berjalan, menengok bahkan saat

tidur.(Kapandji,1977)

Kemajuan teknologi membuat pola aktivitas manusia berubah, mulai dari anak-anak

hingga orang dewasa menghabiskan lebih banyak waktunya untuk duduk di depan komputer

ataupun layar smartphone. Dan duduk memberikan tekanan yang berlebihan pada diskus

intervertrebalis (White, 1990). Disain furnitur yang tidak ergonomis serta postur yang salah

dan statik dalam beraktivitas mengakibatkan perubahan alignment columna vertebralis,

terutama cervical, sehinggaengakibatkan forward head posture. Dalam jangka panjang

abnormalitas postur leher ini akan menimbulkan ketegangan otot, strain otot, bahkan

1

Page 2: Artikel Neck Stiffness

discogenic problem (protusi atau hernia nucleus pulposus). Protusi diskus dapat juga terjadi

karena trauma (whiplash injury) dan degenerasi diskus.Discogenic problem inilah yang oleh

McKenzie disebut sebagai cervical derangement syndrome.

Protusi diskusintervertebralis biasanya ke arah posterior atau posterolateral, dan

hampir tidak pernah ke arah anterior. Protusi akan menyebabkan nyeri radikuler. Penyebab

radikuler pain antara lain karena patologi pada diskusnya atau karena adanya penekanan saraf

oleh diskus. Inervasi saraf pada diskus intervertebralis hanya pada bagian luar dari annulus

fibrosus. Robekan dan celah pada annulus fibrosus memicu difusi proinflammatory

cytokine.Proinflammatory cytokines dan substansi lain, berdifusi keluar dari diskus dan

merangsang nociceptor di bagian luar annulus, sehingga terjadilah nyeri (Boos, 2008)

Kompresi oleh diskus akan menyebabkan nyeri neurogenik maupun myalgia, tergantung dari

akar saraf mana yang mengalami iritasi. Iritasi pada akar saraf bagian ventral akan

menyebabkan myalgia, dimana nyeri terjadi pada deep tissue (otot, tendon dan fascia),

sedangkan iritasi pada akar saraf bagian dorsal menyebabkan nyeri neurogenik (Calliet,

1981). Iritasi akar saraf juga akan menyebabkan refleks spasme otot, dan spasme otot akan

menyebabkan nyeri (Ibid., hal. 62.). Tarikan dan regangan pada saraf menyebabkan

regangan pada dura sheath dan akan mengganggu suplai darah, ischemic pada saraf akan

menimbulkan nyeri. Tonjolan annulus fibrosus juga akan menyebabkan penekanan yang kuat

pada ligamenlongitudinal posterior, sehingga menimbulkan nyeri diskogenik akut.

Produksi nyeri bukanlah semata-mata akibat fenomena mekanik, tetapi cidera

jaringan lunak juga dapat menghasilkan berbagai macam substansi serta algogenic potential.

Ruptur pada annulus fibrosus akan memprovokasi pelepasan mediator utama nyeri,

phospholipase A2, yang berfungsi membatasi produksi prostaglandin dan leukotriene

(Maigne, 2006).

2

Page 3: Artikel Neck Stiffness

2. Penyebab

a) Ketegangan-ketegangan otot :

Kesalahan postural merupakan penyebab utama nyeri leher.

Terlalu lama bekerja pada komputer dengan menyondongkan leher ke depan dapat

memberikan beban pada otot- otot leher sehingga otot-otot leher menjadi spasme

( keras )

Membaca dengan posisi tengkurap akan menyebabkan otot- otot leher menjadi

tegang karenan mempertahankan posisi kepala agar tetep tegak

b) Trauma

Kecelakaan-kecelakaan automobile à merobek jaringan-jaringan lunak

(seperti otot-otot dan ligamen-ligamen) dari leher, berakibat pada luka dan

nyeri.

Luka parah dapat menjurus pada patah tulang atau dislokasi dari leher, yang

mungkin merusak sumsum tulang belakang dan menyebabkan kelumpuhan.

c) Arthritis

Osteo arthritis. Terjadi pada orag-orang yang lebih tua akibat pengikisan

sendi-sendi antara tulang-tulang dari leherà nyeri menyebar ke pundak atau

3

Page 4: Artikel Neck Stiffness

antara tulang-tulang belikat. Nyeri umumnya hadir pada pagi hari, berkurang

siang hari dan kemudian kembali lagi pada malam.

Rheumatoid arthritis. Penyakit kronis yang ditandai oleh kekakuan dan

peradangan dari sendi-sendi, kelemahan, kehilangan mobilitas (gerakan) dan

deformitas (kelainan bentuk). Ia dapat menyebabkan kehancuran dari sendi-

sendi leher.

Ankylosing spondylitis . Tipe dari arthritis yang terutama mempengaruhi

spine. Secara khas ia mulai pada punggung bagian bawah namun dapat

berlanjut ke punggung bagian atas dan leher.

d) Penyakit-penyakit pada discus

Syaraf terjepit Ketika seseorang menua, discus intervertebral yang berfungsi

sebagai bantalan-bantalan antara vertebrae dari spine mulai mengering. Ini

menyempitkan ruang-ruang dalam kolom tulang belakang dimana syaraf-

syaraf keluar, dan memberikan tekanan pada syaraf-syaraf tulang belakang.

Penyakit degeneratif discus Discus memburuk dan menekan atas syaraf-

syaraf.

Herniated disc Discus intervertebral adakalanya robek, yang berarti pusat

saraf akan menonjol melalui lapisan discus yang kuat.

e) Meningitis.

Neck pain yang berhubungan dengan sakit kepala dan demam mungkin

adalah tanda dari meningitis, infeksi dari selaput-selaput yang mengelilingi

otak. Kekakuan yang ekstrim pada leher yang sulit atau tidak memungkinkan

untuk menyentuhkan dagu pada dada mungkin adalah tanda dari meningitis

dan menuntut perhatian medis yang segera.

f) Myofascial pain syndrome.

Kondisi musculoskeletal kronis yang seringkali dihubungkan dengan trauma,

postur yang buruk, duduk pada komputer atau melakukan tugas-tugas yang

berulang yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang. Pasien-pasien

seringkali melaporkan merasakan nyeri pada berbagai bagian dari tubuh

termasuk leher dan mungkin mempunyai kesulitan tidur atau merasakan

istirahat meskipun tidur.

Osteoporosis.

4

Page 5: Artikel Neck Stiffness

Penyakit penipisan tulang paling umum pada wanita-wanita selama dan

setelah menopause. Tidak ada gejala-gejala pada stadium-stadium awal,

namun pada stadium-stadium kemudian osteoporosis dapat menyebabkan

patah-patah tulang spine yang mungkin menyebabkan nyeri punggung atau

leher.

3. Pemeriksaan umum

1. Pemeriksaan klinis oleh Dokter:

a. Memastikan jenis nyeri dan faktor penyebab

b. Riwayat penyakit terdahulu

c. Pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan Radiologi

à X Ray, MRI, CT-Scan, EMG

4. Terapi obat-obatan

1. Anti Nyeri

2. Anti radang

3. Anti Deppresant

4. Sifatnya menghilangkan/mengurangi nyeri

5. Dibutuhkan obat-obat sesuai dengan penyebab

5. fisioterapi

a) Diathermy

à Rileksasi Otot

à Perbaikan sirkulasi

5

Page 6: Artikel Neck Stiffness

b) TENS

à Menghambat nyeri

à Rileksasi Otot

c) Traksi

à Mengulur tulang belakang dan otot

6

Page 7: Artikel Neck Stiffness

6. Terapi latihan cervical spine

Latihan

Postural correction

Isometric contraction

Stretching

7

Page 8: Artikel Neck Stiffness

7. Peregangan Leher

Terdapat 6 gerakan leher. Untuk hasil yang terbaik lakukan peregangan

selama 10-15 detik. Posisi tubuh duduk di kursi dan tangan berpegangan

pada kedua sis kursi.

Fleksi (dagu ke dada) – secara perlahan turunkan leher dengan menurunkan

dagu ke arah dada.

Extensi - gerakan leher ke belakang kepala sebisa mungkin.

Fleksi Lateral (telingan ke bahu) – gerakan telinga kanan ke arah bau kanan

begitu juga untuk sisi sebaliknya.

Rotasi (dagu ke bahu) – perlahan putar kepala ke kanan sampai dagu kanan

menyentuh bahiu kanan. Begitu juga untuk sisi sebaliknya.

8. Peregangan bahu

Angkat bahu sampai batas telinga dan tahan 2-3 detik, sambil terus ditahan putar

bahu ke belakang (rasakan peregangan pada otot-otot dada) lalu relaks sampai ke

posisi normal. Ulangi sampai 10 kali

8

Page 9: Artikel Neck Stiffness

9. Peregangan punggung atas

Ulurkan lengan di depan tubuh dan putar tangan sampai kedua telapak

tangan saling bertemu. Anda bisa memodifikasi punggung tangan atau telapak

tangan sesuai dengan kenyamanan. Lalu bungkukan tubuh seperti akan meloncat.

Pastikan kepala fleksi pada saat bersamaan.

10. Upaya pencegahan

1. Sering istirahat.

Orang-orang yang mengemudi jarak-jarak jauh atau bekerja pada komputer

berjam-jam adalah cenderung untuk menderita otot-otot leher yang menegang.

Mengambil istirahat-istirahat dari aktivitas-aktivitas ini dapat memberikan otot-

otot leher kesempatan untuk mengendur.

1. Hindari menyelipkan phone antara telinga dan pundak à gunakan headset sebagai

gantinya.

2. Lakukan peregangan dan latihan

Otot-otot leher dapat diregangkan dengan mengangakat pundak-pundak

(bahu-bahu) keatas dan kebawah. Juga membantu untuk menarik tulang-tulang

belikat bersama dan kemudian mengendurkannya.

4. Jaga berat terdistribusi secara merata.

Jangan membawa barang-barang pada satu pundak terlalu lama. Jika

mungkin, bawa barang-barang dalam backpack, yang secara merata

9

Page 10: Artikel Neck Stiffness

mendistribusikan berat. Bagaimanapun, jangan membebankan backpack terlalu

berat.

5. Gunakan teknik-teknik mengangkat yang tepat.

Angkat dari lutut-lutut, bukan pinggang, untuk melindungi leher dan

punggung. Ketika mengangkat obyek-obyek yang berat, jaga punggung rata dan

beban dekat pada tubuh. Jangan memutar punggung ketika mengangkat. Jika

obyek berat atau canggung, jangan mengangkatnya tanpa batuan mitra.

6. Stretching dan streghtening otot-otot leher yang dilakukan secara teratur.

7. Pengaturan posisi ergonomi saat beraktivitas atau bekerja di depan komputer

Edukasi :

• Lakukan latihan leher setiap 45 menit menatap layar komputer

Untuk mencegah nyeri leher, lakukan latihan dengan menjaga dagu tegak lurus

dengan badan dan tarik kepala perlahan ke belakang, tahan selama lima detik.

11. Proper neck mechanic

Posisi tidur:

Gunakan bantal bagian tengah lebih tipis

Bila tidur terlentang .

10

Page 11: Artikel Neck Stiffness

Posisi tidur miring dengan sisi bantal agar leher tetap lurus.

Hindari tidur tengkurap.

Hindari membaca dgn posisi tengkurap.

12. Proper neck mechanic

Posisi duduk.

Posisi leher tegak:

Disc problems à cervical lordosis

Facet problems à cervical flat

Koreksi posisi duduk dgn ganjal pd punggung bawah

Hindari memutar leher utk membunyikannya.

Neck collar utk menjaga leher tetap tegak.

13. Proper neck mechanic

Posisi duduk saat bekerja.

Posisi kursi/meja memungkinkan leher menengok kanan-kiri secara

seimbang.

Didepan komputer leher tetap tegak, hindari posisi layar komputer terlalu

rendah.

Penempatan alat kerja yg tepat

Posisi kacamata lurus à cervical spine tegak.

Lakukan latihan ‘4 fingers technique’

11

Page 12: Artikel Neck Stiffness

14. Proper Neck Mechanic

Posisi berdiri:

Hindari posisi dgn leher banyak menunduk (disc problem) atau tengadah

(facets problem)

Hindari penggunaan sepatu sol tinggi

12

Page 13: Artikel Neck Stiffness

DAFTAR PUSTAKA

Maigne R; Diagnosis and Treatment of Vertebral Origin, Second Edition; Taylor and Francis;

New York; 2006; hal 83.

Calliet R; Neck and Arm Pain, Second Edition; FA Davis Company; Philadelphia; 1981; hal

58.

White AA, Panjabi MM; Clinical Biomechanics of the Spine Second Edition; JB

Lippincott Company; Philadelphia; USA; 1990; hal 386.

13