anatomi kulit.docx

21
Anatomi Kulit 1.1 Pengertian Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dengan lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 m 2 dengan berat kira-kira 15% dari berat badan. 1.2 Anatomi Kulit Secara Histopatologik 1.2.1 Lapisan Epidermis atau kutikel Terdiri atas: 1. Stratum kormeum (lapisan tanduk) Lapisan kulit paling luar, terdiri atas beberapa sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadil meratin (sel tanduk) 2. Stratum lusidum Terdapat dibawah lapisan korneum, lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak jelas di telapak tangan dan kaki. 3. Stratum granulosum (lapisan kerato hialin) Merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar (terdiri atas keratohialin) dan terdapat inti di antaranya. Tampak jelas pada telapak kaki dan tangan. 4. Stratum spinosum (stratum malphigi) Dsebut juga prickle cell layer (lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel poligonal yang besarnya berbeda-beda

Upload: melta-marza

Post on 01-Jan-2016

92 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

JJIU

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Kulit.docx

Anatomi Kulit

1.1 Pengertian

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dengan lingkungan

hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 m2 dengan berat kira-kira 15% dari berat badan.

1.2 Anatomi Kulit Secara Histopatologik

1.2.1 Lapisan Epidermis atau kutikel

Terdiri atas:

1. Stratum kormeum (lapisan tanduk)

Lapisan kulit paling luar, terdiri atas beberapa sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti,

dan protoplasmanya telah berubah menjadil meratin (sel tanduk)

2. Stratum lusidum

Terdapat dibawah lapisan korneum, lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan

protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut

tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

3. Stratum granulosum (lapisan kerato hialin)

Merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar (terdiri atas

keratohialin) dan terdapat inti di antaranya. Tampak jelas pada telapak kaki dan

tangan.

4. Stratum spinosum (stratum malphigi)

Dsebut juga prickle cell layer (lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel poligonal

yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasma jernih karena

banyak mengandung glikogen, dan inti terletak ditengah.

5. Stratum basal

Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada

perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan ini berada

paling bawah dari epidermis. Sel-sel basal ini bermitosis dan berfungsi reproduktif.

Terdiri atas 2 jenis sel. Yaitu:

a. Sel-sel kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar,

dihubungkan satu dengan yang lain oleh jembatan antar sel

b. Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell merupakan sel-sel berwarna

muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen

(melanosomes)

Page 2: Anatomi Kulit.docx

1.2.2 Lapisan Dermis

Adalah lapisan yang lebih tebal dan bearada dibawah epidermis, lapisan ini terdiri atas

lapisan elastik dan fibrosa pada dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut, dibagi

menjadi:

a. Pars papillare

Bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.

b. Pars retikulare

Bagian yang menonjol kearahh subkutan, terdriri atas serabuut-serabut penunjang

misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin

1.2.3 Lapisan Subkutis

Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak didalamnya. Dilapisan ini terdapat

ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.

1.2.4 Vaskularisasi

Vaskularisasi di kulit diatur oleh dua pleksus, yaitu:

a. Pleksus superfisialis

Pleksus yang terletak dibagian atas dermis, mengadakan anastomosis di papil dermis

b. Pleksus profunda

Pleksus yang terletak dibagian subkutis, mengadakan anastomosis, diabgian ini

pembuluhh darah lebih besar, bergandengan dengan saluran getah bening.

1.3 Adneksa Kulit

1.3.1 Kelenjar kulit

a. Kelenjar keringat (glandula sudofera)

Kelenjar Ekrin

Kelenjar ekrin kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan sekret yang

encer. Kelenjar ekrin dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan dan

berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Saluran kelenjar berbentuk spiral dan

bermuara langsung ke kulit. Terdapat diseluruh permukaan kulit, dan

terbanyak pada telapak tangan dan telapak kaki, dahi dan aksila. Sekreesi

bergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi saraf kolinergik, faktor

panas, dan stress emosional.

Kelenjar apokrin

Page 3: Anatomi Kulit.docx

Kelnejar apokrin lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya kental.

Dipengaruhi saraf adrenergik, terdapat di aksila, areola mame, pubis, labia

minora dan saluran telinga luar.

Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa, pH sekitar 4-6,8.

b. Kelenjar palit (glandula sebasea)

Disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar berasal

dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Terdapat diseluruh permukaan kulit manusia

kecuali pada permukaan tangan dan kaki, biasanya terdapat disamping akar

rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sekersi

dipengaruhi oleh hormonn adndrogen.

1.3.2 Kuku

Bagian terminal stratum korneum (lapisan tanduk) yang menebal.

- Nail root bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari

- Nail plate bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari

- Nail groove sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku

- Eponikium kulit tipis yang menutupi kuku di bagian proksimal

- Hiponikium kulit yang ditutupi bagian kuku bebas

- Kecepatan pertumbuhan kuku kira-kira 1 mm/minggu

1.3.3 Rambut

Komposisi rambut terdiri atas karbon (50,60%), hidrogen (6,36%), nitrogen (17,14%), sulfur

(5.0%), dan oksigen (20,80%).

- Akar rambut bagian yang terbenam dalam kulit

- Batang rambut bagian yang berada diluar kulit

Ada 2 macam tipe rambut, yaitu :

- Lanugo rambut halus, tidak mengandung pigmen dan terdapat pada bayi

- Rambut terminal rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai

medula dan terdapat pada orang dewasa.

Rambut tumbuh secara siklik:

- Fase anagen fase pertubmbuhan, berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh

kira-kira 0,35 mm/hari. mengalami 85%.

- Fase telogen fase istirahat, berlangsung beberapa bulan

- Fase katage (involusi temporer) fase yang terdapat diantara fase anagen dan

telogen. Mengalami 15%.

Page 4: Anatomi Kulit.docx

Morfologi Kulit

Pembagian macam-macam kelainan kulit secara sistematis menurut SIEMENS (1958), yaitu:

a. Setinggi permukaan kulit

o Makula

Hanya berupa perubahan warna kulit yang berbatas tegas

Ex. Tinea vesikolor, melanodema, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis

b. Bentuk peralihan, tidak terbatas pada permukaan kulit

o Eritema

Makula yang berwarna merah akibat pelebaran pembuluh darah kapiler yang

reversibel

Ex. Dermatitis, lupus eritematosus

o Telangiektasis

Pelebaran kapiler yang menetap pada kulit

c. Di atas permukaan kulit

o Urtikaria

Edem setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan

Ex. Gigitan serangga, dermatitis medikamentosa

o Vesikel

Gelembung yang berisi cairan serosa dengan diameter < 1 cm. Jika berisi darah

(vesikel hemoragik)

Ex. Varisela, herpes zoster

o Bula

Vesikel dengan diamter > 1 cm. Jika berisi darah (bula hemoragik), berisi nanah

(bula purulen)

Ex. Pemfigus, luka bakar

o Pustul

Vesikel berisi nanah, vesikel hipopion (bila nanah mengendap di bagian bawah

vesikel)

Ex. Variola, varisela, psoriasis pustulosa

o Kista

Penonjolan di atas permukaan kulit berupa kantong yang berisi cairan serosa atau

padat atau setengah padat

Page 5: Anatomi Kulit.docx

Ex. Kista epidemoid

o Abses

Kantong berisi nanah didalam jaringan

Ex. Abses bartolini dan abses banal

o Papul

Penonjolan pada di atas permukaan kulit, berbatas tegas, berukuran < 1 cm.

Ex.

Berbentuk setengah bola eksem atau dermatitis

Berbentuk kerucut keratosis folikularis

Berbentuk datar veruka plana juvenilis

Berbentuk datar dan berdasar poligonal liken planus

Berbentuk duri veruka vulgaris

Bertangkai fibroma pendulans dan veruka filiformis

o Nodula

Papul dengan diameter > 1 cm

Ex. Prurigo nodularis

o Tumor

Penonjolan di atas permukaan kulit berdasarkan pertumbuhan sel maupun

jaringan tubuh

o Vegetasi

Pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu. Granulasi

vegetasi dibawah permukaan kulit

d. Bentu peralihan, tidak terbatas pada suatu lapisan saja

o Sikatrik

Jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang sudah hilang.

Sikatrik tampak licin, garis kulit dan adnekas hilang.

Sikatrik atrofi jaringan ikat lebih cekung

Sikatrik hipertrofi jaringan ikat lebih menonjol

Sikatrik eutrofi normal

o Cekung

o Hipotrofi

o Anetodema

Page 6: Anatomi Kulit.docx

Bila kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan berarti pada bagian kulit yang

lain

Ex. Striae gravidarum

o Erosi

Kerusakan kulit sampai stratum spinosum. Kulit tampak menjadi merah dan

keluar cairan.

Ex. Dermatitis kontak

o Ekskoriasi

Kerusakan kulit sampai ujung stratum papilaris sehingga kulit tampak merah

disertai bintik-bintik perdarahan

Ex. Dermatitis kontak dan dermatitis ektima

o Ulkus (tukak)

Kerusakan kulit (epidermis dan dermis) yang memiliki dasar, dinding, tepi dan isi

Ex. Ulkus tropikum, ulkus durum

o Deposit (melekat di atas kulit)

o Skuama

Pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit

Ex.

Sisik halus dan berwarna coklat tinea vesikolor

Sedang dermatitis

Kasar dan berwarna putih psoriasis

Seperti sisik ikan iktiosis

o Krusta

Onggokan cairan darah, kotoran, nanah hdan obat yang sudah mengering diatas

permukaan kulit, warna hitam (jaringan nekrosis), merah (darah), coklat (darah,

nanah, serum)

Ex. Impetigo krustosa, dermatitis kontak

o Sel-sel asing dan hasil metabolisnya

o Kotoran

Jenis ruam kulit:

1. Ruam kulit primer

Makula

Page 7: Anatomi Kulit.docx

Eritema

Papula

Nodula

Vesikula

Bula

Pustula

Urtikaria

Tumor

Kista

2. Ruam kulit sekuder

Skuama

Krusta

Erosi

Ekskoriasi

Ulkus

Rhagaden

Belahan-belahan kulit dengan dasar yang sangat kecil/dalam

Ex. Keratoskisis, keratoderma

Sikatrik

Keloid

Hipertrofi yang pertumbuhannya melampaui batas

Abses

Likenifikasi

Penebalan kulit sehingga garis-garis lipatan/relief kulit tampak jelas

Ex. Prurigo, neurodermatitis

Guma

Kerusakan kulit yang destruktif, kronik, dengan penyebaran serpiginosa

Ex. Sifilis gumosa

Hiperpigmentasi

Penimbunan pigmen berlebihan sehingga kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya

Ex. Melasma, pascainflamasi

Hipopigmentasi

Kelainan yang menyebabkan kulit tampak lebih putih dari sekitarnya

Ex. Skleroderma dan vitiligo

Page 8: Anatomi Kulit.docx

3. Efloresensi khusus

Kanalikuli

Saluran-saluran pada stratum korneum, yang timbul sejajar denga npermukaan kulit

Ex. Scabies

Milia (white head)

Penonjolan di atas permukaan kulit berwarna putih yang tditimbulkan oleh

penyumbatan saluran kelenjar sebasea

Ex. Akne sistika

Komedo (black head)

Ruam kulit berupa bintik-bintik hitam yang timbul akibat oksidasi udara terhadap

sekresi kelenjar sebasea di permukaan kulit

Ex. Akne

Eksantema

Ruam kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama,

biasanya didahului demam

Ex. Demam berdarah

Roseola

Eksentema lentikular berwarna merah tembaga seperti pada sifilis dan frambusia

Purpura

Yaitu perdarahan didalam/dibawah kulit yang tampak kemerahan, dan tidak hilang

pada penekanan kulit

Ex. Dermatitis medikamentosa

Page 9: Anatomi Kulit.docx

Gambar penampang berbagai ruam

Makula :

a. Hiperpigmentasi, pigmen melanin

b. Biru, bayangan melanosit

c. Eritema, vasodilatasi kapiler

d. Purpura, ekstravasasi eritrosit

Nodus

a. Infiltrat sampai subkutan

b. Infiltrat di dermis

Papul

a. Deposit metabolik

b. Serbukan sel radang

c. Hiperplasi sel epidermis

Urtikaria

Edema setempat karen pengumpulan

serum di dermis bagian atas

Plak

Papul datar

Penampang > 1 cm

Vesikel

a. Subkorneal

b. Intra epidermal

c. Supra basal

Page 10: Anatomi Kulit.docx

Kista

Ruangan berisi cairan dan dikelilingi kapsul

Sikatrik

a. Hipertrofi

b. Hipotrofi

Kerusakan kulit

a. Erosi

b. Ekskoriasi

c. Ulkus

Krusta

a. Krusta tipis

b. Krusta tebal dan lekak

Page 11: Anatomi Kulit.docx

Sifat-sifat Efloresensi

1.1 Ukuran

- Miliar : sebesar kepala jarum pentul

- Lentikular : sebesar biji jagung atau kacang hijau

- Numular : sebesar uang logan 100 rupiah

- Plakat : lebih besar dari numular

1.2 Susunan kelainan/gambaran

Liner seperti garis lurus

Sirsinar/Anular seperti lingkaran

Arsinar seperti bulan sabit

Polisiklik bentuk pinggiran yang sambung

menyambung

Herpetiformis vesikel berkelompok

Irisformis eritema berbentuk bulat lonjong

dengan vesikel berwarna lebih gelap di

tengahnya

Berkelompok

Konfluens dua atau lebih sel menjadi satu

Page 12: Anatomi Kulit.docx

Korimbiformis susunan seperti induk

ayam yang dikelilingi anak-anaknya

1.3 Bentuk lesi

- Teratur misalnya bulat, lonjong, seperti ginjal, dsb

- Tidak teratur tidak mempunyai bentuk teratur

1.4 Lokalisasi/penyebaran

- Solitar hanya satu lesi

- Multipel lesi banyak

- Regional menyerang satu regio

- Diskrit lesi-lesi terpisah satu dengan yang lain

- Simetris mengenai kedua belahan badan yang sama

- Bilateral menyerang kedua belahan badan

- Unilateral menyerang separuh badan

- Universal seluruh tubuh terkena

- Generalisata Jika seluruh/hampir seluruh tubuh terkena

- Sirkumskirp berbatas tegas

- Difus tidak berbatas tegas

- Herpetiformis vesikel berkelompok

- Konfluens dua atau lebih sel menjadi satu

- Serpiginosa proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan pada

bagian yang ditinggalkan

- Irisformis eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel berwarna lebih gelap di

tengahnya

Page 13: Anatomi Kulit.docx

STATUS DERMATOLOGIS

RUAM PRIMER

Bentuk Jumlah Ukuran Susunan Letak GambaranMakula

EritemaHipopigmentasiHiperpigmentasiKecoklatan

TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Papula

EritemaHiperpigmentasiWarna kulit

TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Vesikula TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Pustula TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Plak

EritemaHiperpigmentasiWarna kulit

TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Nodul TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Page 14: Anatomi Kulit.docx

Tumor TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Kista TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Urtikaria TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Eritema TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Page 15: Anatomi Kulit.docx

RUAM SEKUNDER

Bentuk Jumlah Ukuran Susunan Letak Gambaran

Skuama TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Krusta TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Erosi TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Ekskoriasi TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Ulkus TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris

Fisura TunggalBuahMultipel

MiliterLentikulerNumularPlakatGeografis

SoliterBerkelompokDiseminata

DifuseDiskretKonfluenseKoalisiDiseminata

AnularSirsinarAsinerGeografisGirataPolisiklikKorimbiformisLesi iris