anatomi dan fisiologi tenggorokan}

46

Click here to load reader

Upload: rheza-tuszakka

Post on 14-Feb-2016

72 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

alskd

TRANSCRIPT

Anatomi dan Fisiologi Tenggorokan

Anatomi dan Fisiologi Tenggorokan}Rheza Tuszakka 20100310162

{Rongga Mulut

Faring

ContMukosaOtotNasofaring: mukosa bersilia, epitel torak berlapis yang mengandung sel gobletOrofaring : epitel gepeng berlapis dan tidak bersilia Otot SirkulerOtot Longitudinalm. konstriktor faring superiorm. konstriktor faring mediam. konstriktor faring inferiorm. Stilofaring m. PalatofaringCont

nasofaringBatas batas :Superior: Sinus SfenoidInferior: Palatum moleAnterior: Rongga hidungPosterior: Vertebra servikal (C1)

7Bangunan pada Nasofaring

orofaringBatas batas :Superior : Palatum moleInferior: Tepi atas epiglotisAnterior : Rongga mulutPosterior: Vertebra cervical (C2-3)

9Bangunan pada Orofaring

laringOfaringBatas Batas :Superior: Tepi atas epiglotisInferior: EsofagusAnterior: LaringPosterior: Vertebra servikal (C4-6)

12Bangunan Pada Laringofaring

Arteri Cabang a. karotis eksterna (cabang a. pharyngea ascendens dan a. facialis) Cabang a. maksila interna (cabang a. palatina superior)

Vena superior plexus pterigoid, inferior vena jugularis interna

InervasiPleksus Faring yg berasal dari :- n. vagus (N. X)- n. glosofaringeus (N.IX)- Serabut simpatis

Cont15Laring

Batas-batas LaringLARINGKARTILAGOLIGAMENTUMOTOT-OTOTKartilago

PERSENDIAN

Ligamentum FaringLigamentum ekstrinsik :

Membran tirohioid Ligamentum tirohioid Ligamentum tiroepiglotis Ligamentum hioepiglotisLigamentum kriotrakeal

22Ligamentum intrinsik : Membran quadrangularis Ligamentum vestibular Konus elastikus Ligamentum krikotiroid media Ligamentum vokalis

23Otot Otot Laring* Otot Ekstrinsik 1. Otot-otot suprahioidM. Stilohioideus M. GeniohioideusM. Genioglosus M. Miohioideus M. Digastrikus M. Hioglosus 2. Otot-otot infrahioid- M. Omohioideus - M. Sternohioideus- M. Tirohioideus

* Otot Intrinsik1. Otot-otot adduktor : Mm. Interaritenoideus transversal dan oblik M. Krikotiroideus M. Krikotiroideus lateral Berfungsi untuk menutup pita suara.

2. Otot-otot abduktor : M. Krikoaritenoideus posterior Berfungsi untuk membuka pita suara.

3. Otot-otot tensor : Tensor Internus : M. Tiroaritenoideus dan M. Vokalis Tensor Eksternus : M. Krikotiroideus Mempunyai fungsi untuk menegangkan pita suara.

PERSARAFAN Laring dipersarafi oleh cabang N. Vagus yaitu - Nn. Laringeus Superior (Cabang interna dan eksterna) - Nn. Laringeus Inferior (Nn. Laringeus Rekuren) kiri dan kanan.

VASKULARISASI Sistem Arteri LaringLaring mendapat perdarahan dari cabang A. Tiroidea Superior dan Inferior A. Laringeus Superior dan Inferior.

Sistem Vena LaringDarah vena dialirkan melalui V.Laringeus Superior & Inferior V. Tiroidea Superior & InferiorV.Jugularis Interna

Kelenjar limfe

Fisiologi faring & laring1. Fase oral Terjadi secara sadarMakanan yg telah dikunyah dan bercampur dengan liur makanan akan membentuk bolus makanan

Bolus bergerak dari rongga mulut melalui dorsum lidah, terletak di tengah lidah akibat kontraki otot instriksik lidahKontraksi m. levator veli palatini mengakibatkan rongga pada lekukan dorsum lidah diperluas, palatum mole terangkat dan bagian atas dinding posterior faring (Passavants ridge) terangkat pula

Karena lidah terangakat ke atas, sehingga bolus akan terdorong ke posterior

Bersamaan dengan ini terjadi penutupan nasofaring sebagai akibat kontraksi m. levator veli palatini

Selanjutnya terjadi kontraksi m. palatoglosus yang menyebabkan ismus fausium tertutup, diikuti oleh kontraksi m. palatofaring, sehingga bolus makanan tidak akan berbalik ke rongga mulut2. Fase faringalTerjadi secara refleks pada fase oral, yaitu perpindahan bolus makanan dari faring ke esofagus.

Faring dan laring bergerak ke atas oleh kontraksi m. stilofaring, m. salfingofaring, m. tirohioid, dan m. palatofaring

Aditus laring tertutup oleh epiglotis, sedangkan ketiga sfingter laring, yaitu plika ariepiglotika, plika ventirkularis dan plika vokalis tertutup karena kontraksi m. ariepiglotika dan m. aritenoid obliqusBersamaan dengan ini terjadi juga penghentian aliran udara ke laring karena refleks yang menghambat pernapasan

Sehingga bolus makanan tidak akan masuk ke dalam saluran napas

Selanjutnya bolus makanan akan meluncur ke arah esofagus, karena valekula dan sinus piriformis sudah dalam keadaan lurus3. Fase esofagealfase perpindahan bolus makanan dari esofagus ke lambung.

Dalam keadaan istirahat introitus esofagus selalu tertutup

Karena ada rangsangan bolus makanan pada akhir fase faringeal, maka akan terjadi relaksasi m. krikofaring

Sehingga introitus esofagus terbuka dan bolus makanan masuk ke dalam esofagus.Setelah bolus makanan lewat, maka sfingter akan berkontraksi lebih kuat, melebihi tonus introitus esofagus pada waktu istirahat

Sehingga makanan tidak akan kembali ke faring. Refluks dapat dihindari

Adanya kontraksi dari m.konstriktor faring inferior pada akhir fase faringeal, mempengaruhi gerakan bolus di bagian esofagus atas

Selanjutnya bolus makanan akan didorong ke distal oelh gerakan peristaltik esofagus

Dalam keadaan istirahat sfingter esofagus bagian bawah akan tertutup dg tekanan rata-rata 8 mmHg > tekanan di dlm lambung.

Pada akhir fase esofageal sfingter ini akan terbuka secara refleks ketika dimulainya peristaltik esofagus servikal u/ mendorong bolus makanan ke distal

Selanjutnya setelah bolus makanan lewat, makasfingter akan menutup kembali

Proteksi Untuk mencegah makanan dan benda asing masuk ke dalam trakeaCaranya: dengan jalan menutup aditus laring dan rima glotis secara bersamaanKontraksi otot-otot ekstrinsik laring pengangkatan laring keatas Penutupan aditus laringKartilago aritenoid bergerak ke depan (kontraksi m.tiroaritenoid & m.aritenoid) & m. ariepiglotika berfungsi sebagai sfingter.Penutupan rima glotis

Karena aduksi plika vokalis

Kartilago aritenoid kiri dan kanan mendekat karena aduksi otot- otot intrinsikFonasi f/ laring sbg fonasi : dengan membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada

Ketegangan plika vokalis

Plika vokalis aduksi( m.krikotiroid akan merotasikan kartilago tiroid ke bawah & ke depan, menjauhi kartilago aritenoid) bersamaan ( m. krikoaritenoid posterior akan menahan atau menarik kartilago aritenoid ke belakang)

Sebaliknya kontraksi m. krioaritenoid akan mendorong kartilago arotenoid ke depan sehingga plika vokalis akan mengendor

Kontraksi serta mengendornya plika vokalis akan menentukan tinggi rendahnya nadaPemeriksaanPemeriksaan faring dan tonsilMobilitas tonsilLaring Nasofaring

Terimakasih