analisis wacana pada kumpulan cerpen bh karya emha · pdf fileiii abstrak analisis wacana pada...

75
i ANALISIS WACANA KUMPULAN CERPEN "BH" KARYA EMHA AINUN NAJIB Skripsi Diajukan kapada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Islam Oleh: SAHABUDIN NIM : 102051025614 Di bawah bimbingan: Dra. Armawati Arbi. M.Si NIP : 150246288 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: dohanh

Post on 22-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

i

ANALISIS WACANA

KUMPULAN CERPEN "BH" KARYA EMHA AINUN NAJIB

Skripsi

Diajukan kapada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Sosial Islam

Oleh:

SAHABUDIN

NIM : 102051025614

Di bawah bimbingan:

Dra. Armawati Arbi. M.Si

NIP : 150246288

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

ii

ANALISIS WACANA

KUMPULAN CERPEN "BH" KARYA EMHA AINUN NAJIB

Oleh:

SAHABUDIN NIM : 102051025614

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 3: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

iii

ABSTRAK

ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH”

KARYA EMHA AINUN NAJIB

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk berdakwah, misalnya berdakwah

melalui sastra sebagaimana yang dilakukan Emha Ainun Najib dalam kumpulan cerpennya yang baertajuk “BH”. Judul ini terlihat unik dan mungkin sedikit fulgar,

namun di balik semua itu, terdapat pesan-pesan yang dapat kita ambil, khususnya pesan-

pesan dakwah.

Melihat konteks di atas, kemudian timbul pertanyaan, bagaimana pesan-pesan

dakwah yang disampaikan dalam kumpulan cerpen tersebut?.Untuk menjawab

pertanyaan tersebut, penulis dituntun oleh tiga sub-pertanyaan; (1) Bagaimana wacana

yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu dalam Kumpulan

Cerpen “BH”?, (2) Bagaimana kognisi pengarang dalam memahami seseorang atau

peristiwa tertentu yang dianalisis dalam Kumpulan Cerpen “BH”?, (3) Bagaimana

wacana (konteks sosial) yang berkembang dalam masyarakat dengan penggambaran

seseorang atau peristiwa tertentu dalam Kumpulan Cerpen “BH”?

Dalam kumpulan cerpennya ini, Emha mengajak para pembacanya untuk

menengok dan melihat lebih dalam lautan hikmah yang terjadi dalam kehidupan realitas

sosial. Kumpulan cerpen ini bisa disebut buku pemikiran, di mana pembaca di ajak berpikir dan merenungi lebih dalam bagaimana suatu peristiwa itu terjadi dan ada apa di

balik kejadian itu?, itulah yang disebut hikmah yang Emha ingin sampaikan melalui cerpennya ini.

Teori Analisi Wacana Teun Van Djik adalah teori yang tepat untuk melihat bagaimana hikmah itu disampaikan. Menurut Van Djik ada tiga dimensi analisis wacana

dalam memahami suatu teks, yaitu: analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Melalui penelitian yang mendalam dan wawancara langsung dengan Emha

Ainun Najib dan Penerbit Buku Kompas, akhirnya ketiga pertanyaan di atas dapat

terjawab. Dari segi teks dapat dilihat dari sisi tematik, skematik, semantik, sintaksis,

stilistik, retoris. Sedangkan dari segi kognisi sosial, khususnya kognisi pengarang dalam

memahami suatu peristiwa tertentu, semuanya terjadi secara spontan dibantu oleh

kreatifitas pengarang itu sendiri. Sedangkan proses produksi teks sehingga menjadi satu

buku dilakukan oleh Penerbit Buku Kompas, dengan mengumpulkan cerepn-cerpen

Emha yang dimuat di Kompas dan media lainnya dan cerpen yang dikirim oleh Emha

langsung. Kemudian dari segi konteks sosial, karya Emha ini memang bertemakan

sosial dan menggambarkan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan keseharian kita.

Namun tidak sampai di situ, tapi bagaimana melihat hikmah yang terjadi dari kejadian

tersebut.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah yang terdapat dalam

Kumpulan Cerpen “BH “disajikan melalui tiga dimensi analisis wacana; Teks, Kognisi Sosial dan Konteks Sosial.

Page 4: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

iv

KATA PENGANTAR

��� ا ا���� ا�����

Tiada kata yang dapat terucapkan pada saat ini kecuali kata syukur dan terima

kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan segalanya kepada hambanya ini baik

itu berupa keimanan, keislaman dan juga kesehatan yang sangat berguna sehingga

penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Walaupun penulis menyadari masih

jauh dari kesempurnaan karena masih banyak terdapat kekurangan yang tak lain adalah

dari kebodohan penulis sendiri.

Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan keharibaan junjungan Nabi

Muhammad SAW, penghulu para nabi dan rasul, yang dengan sebab kehadirannya kita

bisa bahagia. Semoga Islam yang beliau sebarkan di bumi ini terus disyiarkan oleh

pengikutnya hingga kiamat kelak.

Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis tak lupa mengucapkan rasa terima

kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

meyelesaikan pembuatan skripsi ini secara langsung ataupun tidak. Ucapan terima kasih

yang tak terhingga ini penulis hanturkan kepada:

1. Bapak Dr. Murodi. MA sebagai Dekan Fakultas Dakwah, Bapak Dr. Arif Subhan.

MA sebagai Pudek I Fakultas Dakwah, Drs. H. Mahmud Jalal. MA sebagai Pudek II

Fakultas Dakwah dan Bapak Drs. Study Rizal LK. MA sebagai Pudek III Fakultas

Dakwah

2. Bapak Drs. Wahidin Saputra M.Ag sebagai Ketua Jurusan KPI, Ibu Dra. Umi

Musyarofah. MA sebagai Sekretaris Jurusan KPI, serta segenap staf Fakultas

Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 5: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

v

3. Ibu Dra. Armawati Arbi. M.Si sebagai Dosen Pembimbing penulis yang telah

memberikan arahannya kepada penulis dalam membuat karya ilmiah ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Faktultas Dakwah yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis, mudah-

mudahan tetap komitmen dalam menjalankan tugas sucinya.

5. Bapak Emha Ainun Najib sebagai narasumber yang telah memberikan keterangan

berupa data mengenai cerpennya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

ini dengan lancar.

6. Forum Kenduri Cinta yang telah membantu mempertemukan penulis dengan Emha

Ainun Najib. Terima kasih atas bantuannya. Semoga Kenduri Cinta tetap eksis

dalam memberikan ide-ide baru dalam rangka pencerahan masyarakat.

7. Bapak Irwan Suhanda sebagai Staf Redaksi Penerbit Buku Kompas yang sangat

kooperatif dalam memberikan data-datanya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyempurnakan data yang diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan

Fakultas Dakwah dan juga Bapak pimpinan Perpustakaan Umum Islam Iman Jama

yang telah memberikan pinjaman bukunya guna melengkapi data yang penulis

butuhkan.

9. Ibunda tercinta dan juga ayahanda yang dengan cinta dan pengorbanannya, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman baikku Mustopa, Mansur dan Rohmani terima kasih atas dukungan dan

semangat yang kalian berikan dan juga teman-temanku yang lain yang selalu ada di

saat penulis susah maupun senang.

Page 6: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

vi

11. Rita Fauziah, Mansyur, Lisa dan teman-teman lain seperjuanganku di KPI E.

semoga kalian sukses selalu. Persahabatan kita tak akan kulupakan.

12. “Putri Hwang-Koe, makasih atas motivasi dan semangat yang kamu berikan.

Akhirnya penulis hanya dapat berdo’a semoga amal shaleh mereka dibalas oleh

Allah SWT dengan balasan yang sebaik-baiknya

Tangerang, 3 Juni 2008

Penulis

Page 7: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

vii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah telah menghendaki Islam untuk menjadi sebuah risalah universal yang

abadi, yaitu sebagai petunjuk Allah untuk semua manusia dari segala bangsa (umat),

segala kelas sosial, segala individu dan segala generasi.1

Umat Islam adalah pedukung amanah, untuk meneruskan risalah dengan

dakwah; baik sebagai umat kepada umat-umat yang lain, ataupun selaku perseorangan

di tempat manapun mereka berada, menurut kemampuan masing-masing.2

Banyak hal yang dapat digunakan sebagai media dakwah, salah satunya adalah

dengan cerita, baik berupa cerita yang panjang dan sistematis seperti novel, maupun

cerita pendek yang menarik seperti cerpen. Cerpen merupakan sebuah prosa yang dapat

dijadikan sebagai media dakwah. Ceritanya yang pendek dan menarik membuat cerpen

menjadi sebuah bacaan yang menarik untuk dibaca baik oleh remaja maupun orang

dewasa.

Pemanfaatan cerpen sebagai media dakwah kini bukan menjadi hal yang baru,

banyak cerpenis-cerpenis muda yang telah sukses membuat pembaca terbawa dengan

cerita yang dibuatnya, sehinggga cerpen kerap kali menjadi sebuah bacaan hiburan dan

dakwah yang diandalkan dalam media-media cetak, baik koran harian, tabloit, ataupun

majalah

Judul dalam cerpen terkadang menjadi bumbu yang dapat memancing pembaca

dan membuatnya penasaran, sehinggga ketika melihat judul cerpen tersebut, pembaca

1 Yusuf Al-Qardhawi, Pengantar Kajian Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997), Cet. Ke-2,

h. 142 2 Mohammad Natsir, Fiqhud Dakwah, (Kakarta: Yayasan Cipta Selecta, 1996), Cet. Ke-10, h.

109

Page 8: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

viii

sudah tergoda untuk membaca cerpen tersebut. Seperti halnya kumpulan cerpen yang

dibuat oleh salah seorang tokoh sastra dan budayawan Indonesia Emha Ainun Najib.

Kumpulan cerpen-cerpen ini kemudian dirampungkan dalam sebuah buku yang berjudul

Kumpulan Cerpen “BH”, orang mungkin akan berpikir hal-hal kotor ketika membaca

judul tersebut, padahal ketika dibaca, cerita tersebut berisi gambaran kehidupan sosial

masyarakat yang erat dengan hubungannya dengan sesama dan Tuhan, atau dengan

istilah lain hablumminallah dan hablumminannas.

Dengan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat sebuah skripsi

dengan judul “Analisis Wacana Kumpulan Cerpen BH Karya Emha Ainun Najib.” Hal

ini berdasarkan atas alasan-alasan berikut:

Pertama, seiring dengan berjalannya waktu, karya-karya sastra seperti cerpen

sudah mulai banyak digemari dan digandrungi oleh para penikmatnya, khususnya

cerpen-cerpen yang mengangkat sisi-sisi kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat

sehari-hari, seperti apa yang disajikan oleh Emha dalam kumpulan cerpennya yang

berjudul “BH”.

Kedua, walaupun terlihat fulgar, cerpen-cerpen Emha bagi penulis mampu

mengurai lautan hikmah dalam tiap laku kemanusiaan kita, lingkungan sekitar kita

sesederhana dan sekecil apapun yang sering luput dari perhatian kita dengan senantiasa

mengasah kelembutan serta kedalaman rasa dan pikir., setidaknya bagi penulis buku

Emha yang satu ini adalah juga buku pemikiran. Apapun yang bisa membuat kita

berpikir dan menyadari sesuatu yang berharga dari kehidupan.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

1. Batasan Masalah

Page 9: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

ix

Pembahasan dalam skripsi ini hanya dibatasi 5 judul cerpen dari 15 judul cerpen

yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen “BH” karya Emha Ainun Najib. Hal ini

dengan alasan bahwa kelima judul tersebut banyak mengandung pesan dakwah dalam

isi ceritanya.Kelima judul tersebut adalah:

a. BH

b. Kepala Kampung

c. Ambang

d. Podium

e. Di Belakangku

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau

peristiwa tertentu yang terdapat kelima cerpen dari kumpulan cerpen ”BH”?

b. Bagaiman kognisi pengarang dalam memahami seseorang atau peristiwa

yang dianalisis dalam kelima cerpen dari kumpulan cerpen ”BH”?

c. Bagaimana wacana (konteks sosial) yang berkembang dalam masyarakat

dengan penggambaran seseorang atau peristiwa tertentu dalam kelima cerpen

dari kumpulan cerpen ”BH”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan Pokok Permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang

atau peristiwa tertentu dari kelima cerpen dalam kumpulan cerpen ”BH”.

Page 10: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

x

2. Mengetahui bagaimana kognisi pengarang dalam memehami seseorang atau

peristiwa tertentu yang akan dianalisis dari kelima cerpen dalam kumpulan

cerpen ”BH”.

3. Memahami bagaimana wacana (konteks sosial) yang berkembang dalam

masyarakat dengan penggambaran seseorang atau peristiwa tertentu dari kelima

cerpen dalam kumpulan cerpen ”BH”.

D. Metodologi Penelitian

Pada penelitian kali ini digunakan pendekatan analisis wacana (discourse

analisis) dengan menggunakan paradigma konstruktifisme yang menyatakan bahwa

fakta merupakan konstruksi atas realitas. Kebenaran suatu fakta bersifat relatif, berlaku

sesuai konteks tertentu.3

Dalam hal ini, analisis wacana merupakan salah satu alternatif teknik penelitian

untuk memperoleh gambaran isi pesan selain analisis isi kuantitatif. Melalui analisis

wacana tidak hanya mengetahui isi pesan yang disampaikan, tetapi juga bagaimana

pesan itu disampaikan. Karena analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan

dalam analisisnya, analisis wacana lebih bersifat kualitatif, karena analisis wacana lebih

menekankan pada pemaknaan teks daripada penjumlahan unit kategori seperti analisis

isi kuantitatif. Unsur penting dalam analisis wacana adalah kepaduan (coherence), dan

kesatuan (unity) serta penafsiran peneliti.4

Adapun model analisis wacana yang banyak dipakai adalah model Teun A. Van

Dijk. Modelnya kerap disebut sebagai kognisi sosial. Istilah ini sebenarnya diadopsi dari

pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjelaskan struktur dan proses

3 Dedy Mulyana, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media (Yogyakarta: LkiS,

2002), Cet. Ke-1, h. 19 4 Alex Sobur, Analisis Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana dan Framing. (Bandung:

PT. Remja Rosda Karya, 2002), Cet. Ke-2, h. 68

Page 11: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xi

terbentuknya teks. Menurutnya, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan

pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari satu praktek produksi yang harus

diamati.5

Oleh karena itu, Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi: teks,

kognisi sosial, dan konteks sosial. Bila digambarkan, maka skema penelitian dan

metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Skema dan Metode Penelitian Van Dijk6

STRUKTUR METODE

Teks

Menganalisa bagaimana wacana yang

dipakai untuk menggambarkan seseorang

atau peristiwa tertentu.

Critical Linguistiq

- Tematik

- Skematik

- Semantik

- Sintaksis

- Stilistik

- Retoris

Kognisi Sosial

Menganalisa bagaimana kognisi

pengarang dalam memahami seseorang

atau peristiwa tertentu yang akan

dianalissis.

Interview/wawancara

Konteks Sosial

Menganalisa bagaimana wacana

(konteks sosial) yang berkembang dalam masyarakat dengan penggambaran

seseorang atau peristiwa tertentu .

Studi Pustaka

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah cerpen “BH” sebagai salah satu judul sentral yang

terdapat dalam buku kumpulan cerpen karya Emha Ainun Najib dan objek penelitiannya

adalah wacana di dalam pesan-pesan dakwah pada cerpen tersebut.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Teks

5 Eriyanto, Analisis Wacana, (yogyakarta: LkiS, 2003), Cet. Ke-3, h. 270

6 Ibid., h. 275

Page 12: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xii

Sebagai metode ilmiah, observasi adalah suatu cara penelitian untuk

memperoleh data dalam bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena

yang diselidiki.7

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi teks yaitu pengamatan untuk

menganalisis isi makna pesan yang terdapat di dalamnya, kemudian dilakukan

pengamatan dengan sistematis fenomena yang terdapat dalam teks tersebut sebagai

objek penelitian yaitu teks cerpen “BH” pada buku kumpulan cepen “BH” karya Emha

Ainun Najib.

b. Interview (Wawancara)

Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.8

Penulis melakukan wawancara bebas terpimpin, yaitu pertanyaan yang diajukan, penulis

tidak hanya berpedoman pada sistematika pertanyaan yang telah disediakan tetapi juga

pemberi data dapat menjawab dengan bebas dan terbuka.

Pada penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan Cak Nun, nama

yang kita ketahui sebagai nama panggilan akrab Emha Ainun Najib tentang buku

kumpulan cerpennya khususnya cerpen yang berjudul “BH” dan bagaiman proses

pengambilan judul tersebut.

c. Dokumentasi

Penulis menghimpun data-data dan literatur yang berkaitan dengan penulisan

skripsi ini yang didapat melalui penelitian kepustakaan.

3. Teknik Olah Data

7 Sutrisno, Metodologi Researce, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h. 192

8 Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: BPFE-UI, 1995), h. 62

Page 13: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xiii

Untuk penelitian ini, pengolahan data akan disesuaikan dengan kerangka analisis

wacana yang dikemukakan oleh Teun Van Dijk, yaitu meneliti dari analisis teks, kognisi

sosial, dan konteks sosial.

4. Teknik Analisis Data

a. Proses Penafsiran Data

Dasar dari analisis wacana adalah interpretasi, karena analisis wacana

merupakan bagian dari metode interpretative yang mengandalkan interpretasi dan

penafsiran peneliti.

Dalam tahap ini, penulis akan memperlihatkan data-data yang terdapat dalam

data utama yaitu cerpen “BH”, kemudian akan ditafsirkan oleh peneliti dengan

disesuaikan pada kerangka dalam analisis wacana.

b. Penyimpulan hasil penelitian

Dalam tahap ini, kesimpulan yang akan diambil oleh peneliti dengan

mendasarkan pada semua data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian.

Pada teknik penulisan penelitian ini, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, terbitan UIN Press tahun 2007.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan penulis terdiri dari lima bab yang disesuiakan dengan pokok permasalahan yang hendak

dibahas. Adapun sistematika penulisan secara lengkap adalah sebagai berikut:

BAB I Yaitu pendahuluan yang terdiri atar latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penulisan, metode penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.

BAB II Yaitu Tinjauan teoritis dari cerpen, dan dakwah islamiyah. Berisikan tentang cerpen sebagai media

dakwah mencakup pengertian dakwah dan cerpen secara garis besar, membahas bagaimana wacana yang dibangun oleh pengarang, dan juga membahas konsep dan model analisis wacana Van Dijk.

BAB

III

Berisikan Profil pengarang cerpen yaitu Emha Ainun Najib, dan gambaran umum dari kumpulan

cerpen BH.

BAB

IV

Yaitu Analisis cerpen “BH”. Analisis wacana pesan dakwah cerpen “BH” yang terdapat dalam buku

kumpulan cerpen “BH” karya Emha Ainun Najib meliputi gagasan atau ide cerpen dan analisa data.

BAB V Bab ini adalah bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran yang membangun demi

perkembangan dakwah Islamiyah.

Page 14: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xiv

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Kerangka Teoritis

Dalam kerangka teoritis kali ini, penulis menggunakan teori Agenda Setting.

Teori ini ditemukan oleh McComb dan Donald L. Shaw sekitar 1968. Teori ini

mempunyai kesamaan dengan teori peluru yang mengangap media mempunyai

kekuatan memengaruhi khalayak. Bedanya teori peluru memfokuskan pada sikap

(afektif), pendapat atau bahkan perilaku. Agenda setting memfokuskan pada kesadaran

dan pengetahuan (kognitif)9. Teori ini sesuai dengan apa yang Emha Ainun Najib

sampaikan dalam kumpulan cerpennya kali ini. Di mana Emha ingin mengajak para

pembacanya untuk berpikir dan menyadari betapa berharganya setiap kejadian yang

terjadi di sekeliling kita, menyadari betapa banyak hikmah yang dapat kita ambil dari

kejadian itu.

Model ini mempunyai asumsi bahwa ada hubungan positif antara penilaian yang

diberikan media pada suatu persoalan dengan perhatian yang diberikan khalayak pada

persoalan tersebut. Jadi, jika suatu persoalan dianggap penting oleh suatu media, maka

persoalan itu akan dianggap penting oleh masyarakat sebaliknya jika persoalan

dianggap tidak penting oleh suatu media, maka persoalan itu juga akan dianggap tidak

penting oleh masyarakat.

Asumsi dasarnya adalah: To tell what to think about membentuk persepsi

khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dasar pemikirannya adalah: di antara

berbagai topik yang dimuat media massa, topik yang lebih banyak mendapat perhatian

dari media massa akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya, akan dianggap penting

9 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:Kencana, 2007), Cet. Ke-2, h.

220

Page 15: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xv

dalam suatu periode tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang kurang dapat

perhatian dari media massa.10

Stephen W. Littlejohn (1996: 361) mengutip Rogers & Dearing mengatakan

bahwa fungsi agenda setting merupakan proses linier yang terdiri dari tiga bagian.

Pertama, Agenda media ini harus disusun oleh awak media. Kedua, agenda media

dalam berbagai hal memengaruhi atau berinteraksi dengan Agenda Publik atau naluri

publik tentang pentingnya isu, yang nantinya memengaruhi Agenda Kebijakan. Ketiga,

Agenda Kebijakan (policy) adalah apa yang dipikirkan oleh para pembuat kebijakan

publik dan privat penting atau pembuatan kebijakan publik yang dianggap penting oleh

publik.

Dalam persinya yang paling sederhana dan paling langsung, teori agenda setting

meramalkan agenda media memengaruhi agenda public dan pada gilirannya , agenda

publik memengaruhi agenda kebijakan.11

Model Agenda Setting12

Variabel Variabel Variabel Variabel Efek

Media Massa Antara Efek Lanjutan

- Panjang - Sifat Stimulus - Pengenalan - Persepsi

- Penonjolan - Sifat Khalayak - Salience - Aksi

- Konflik - Prioritas

10

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2006), Cet.

Ke-1, h. 54-55 11

Rahmat Kriyantono, Op. Cit.,h. 221 12 Ibid., h. 222-223

Agenda Media Agenda Publik Agenda Kebijakan

Page 16: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xvi

B. Ruang Lingkup Dakwah

1. Pengertian dan Tujuan Dakwah

Ditinjau dari segi etimologi kata dakwah berasal dari bahasa Arab yang

berbentuk masdar. Sedangkan kata kerjanya (fi’il) adalah yang bererti menyeru,

memanggil, mengajak, menjamu.13 Arti dakwah seperti ini sering kali dijumpai dalam

ayat-ayat Alqurqn, seperti:

������ ���� ������ ������

���☺���������� ��� �"#�☺�$���%

���&'(������ ) *,�$�-.�/�%

0123$���� 4��5 6'(78%9 � :;��

��<��� �#=5 >*?7%9 6�☺�� :�'@ 6�

A�9������� ) �#=5�% >*?7%9

�BC�-�D7,☺�$���� E@F�

Artinya :

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan jalan hikmah dan pelajaran yang

baik serta bantahlah mereka dengan jalan yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah

lebih mengetahui antara siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS : An-nahl: 125)

Para pemikir Islam mengemukakan definisi tentang dakwah menurut redaksi dan

susunan bahasa mereka masing-masing, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut M. Isa Anshari dakwah yaitu “ menyampaikan seruan Islam, mengajak

dan memanggil umat manusia, agar menerima dan mempercyai keyakinan dan hidup

Islam”. 14

13

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, ( Jakarta :Yayasan Penyelenggaraan

Penerjemah/penafsiran Alquran, 1973), h. 127 14

Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjau Aspek dalam Berdakwah di Indonesia, (Jakarta :

Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. Ke-1, h. 26

Page 17: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xvii

Lebih jauh Ki M.A. Mahfoeld mengartikan dakwah yaitu “panggilan yang

tujuannya untuk menbangkitkan keinsyafan orang agar kembali ke jalan Allah SWT

yang sifatnya adalah ekspansif, memperbesar jumlah orang yang berada di jalan Allah

SWT”.15

Senada dengan M. Isa Anshari, A. Hasjmy mengatakan dakwah yaitu “mengjak

orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syari’at Islam yang terlebih

dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah sendiri”.16

Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa dakwah merupakan suatu kegiatan/usaha untuk mengajak individu maupun

golongan agar mengikuti ajaran islam dan merealisasikannya dalam kehidupan yang

tercermin melalui sikap dan tingkah laku yang dapat dilakukan dalam berbagi cara dan

metode-metode tertentu dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di dunia

maupun di akhirat.

Dakwah bertujuan untuk mengajak kepada syari’at dan menelaahnya dalam

persoalan hidup, baik hidup perseorangan, berumah tangga, berjamaah, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Dakwah juga dapat memanggil kepada tujuan hidup yang

hakiki yakni menyembah Allah.17

Selain dakwah juga bertujuan untuk menumbuhkan

pengertian, kesadaran, penghayatan pengamalan ajaran agama yang dibawa oleh aparat

dakwah atau penerang agma (da’i).18

Dengan demikian tujuan dakwah adalah

menerapkan ajaran agama Islam kepada setiap insan.

15

Ibid., h. 27 16

A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), h. 87 17

M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, ( Jakarta : Gema Insani Press, 1999), cet. Ke-1, h. 70 18

M. Arifin, Psikologi Dakwah (suatu pengantar studi). (Jakarta : Bumi Aksara, 1993), cet. Ke-

2 , h.3-4

Page 18: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xviii

2. Media Dakwah

Media merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam aktivitas kehidupan

manusia bahkan menurut juru media manusia menjadi sasaran media. Dalam kamus

komunikasi pengertian media adalah sarana yang dpergunakan oleh komunikator

sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, apabila

komunikan jauh tempatnya, banyak jumlahnya atau kedua-duanya.

Maka dakwah sebagai bagian dari aktivitas komunikasi sangat memerlukan

media agar dapat menunjang proses kegiatan dakwah sehingga tujuan dakwah dapat

tercapai.

Berdasarkan pengertian di atas, media dakwah yang dimaksud dapat berupa

barang (material), orang, tempat, kondisi tertentu dan sebaginya.

3. Metode Dakwah

Metode dakwah sangat diperlukan dalam proses dakwah guna keberhasilan

dakwah Islam, tanpa metode dakwah yang tepat dan sesuai dengan kontekstualnya maka

sulit rasanya perkembangan dakwah akan berhasil dengan baik. Terlebih lagi di zaman

modern ini sasaran dakwah semakin kompleks dan hiterogen dan pelaksanaan dakwah

dituntut secara metodologis agar dapat sesuai dengan perubahan dan perkembangan

zaman.metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i

(komunikator) kepada mad’u (komunikan) untuk mencapai suatu tujuan atas dasar

hikmah dan kasih saying.19

Metode dakwah dapat diaktualisasikan melalui dakwah yang disampaikan

dengan hikmah, mauizhoh hasanah, mujadilah, dengan cara yang baik dan tidak

menggunakan paksaan atau kekerasan.

19

Munjir Suparta dan Harjani Helfi, Metode Dakwah, (Jakarta: Rahmat Semesta, 2003), cet. Ke-

1, h. lih. Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, h. 43

Page 19: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xix

C. Ruang Lingkup Cerpen

1. Pengertian Cerpen

Cerpen (cerita pendek) adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang

memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan daripada satu tokoh dalam

satu situasi (pada suatu situasi).20

Menurut Jakob Sumarjo, dalam wujud fisiknya cerpen adalah cerita yang

pendek. Tapi tentang panjang dan pendeknya orang bisa berdebat. Pendek di sini bisa

berarti cerita yang habis dibaca selama sekitar sepuluh menit, atau sekitar setengah jam.

Cerita yang dapat dibaca sekali duduk. Atau cerita yang terdiri dari sekitar lima ratus

kata bahkan ada yang terdiri dari tiga puluh ribu kata.21

Lebih lanjut Henry Tarigan dalam bukunya prinsip-prinsip dasar sastra mengutip

beberapa definisi cerpen antara lain:

Ellwry Sedwick, menyatakan bahwa cerpen adalah penyajian suatu keadaan

tersendiri atau suatu kelompok yang memberikan kesan yang tunggal pada jiwa

pembaca.

Nugroho Noto Susanto menyatakan bahwa cerpen adalah cerita yang

panjangnya di sekitar lima ribu kata atau tujuh belas halaman kuarto spasi rangkap yang

terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.

Ajip Rosidi membiri batasan dan keterangan bahwa cerpen adalah cerita yang

pendek dan merupakan suatu kebetulan ide, sebuah cerpen adlah lengkap, bulat dan

singkat.22

20

Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1988), cet. Ke-1, h. 165 21

Jakob Sumarjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Cerita Pendek 22 Henry Tarigan, Prinsip-Prinsip Dasar Sastra, (Padang: Angkasa, 1993), cet. Ke-10, h. 17

Page 20: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xx

Jadi cerpen merupakan sebuah cerita yang pendek dalam bentuk wujud fiksinya

yakni dapat dibaca dalam kurun waktu singkat. Dan memberi arti sebuah cerpen, pada

dasarnya mencari tema yang dikandung oleh cerpen tersebut.

Ciri essensial pertama dari cerpen adalah wujud fisiknya, yakni singkat, kedua,

sifat naratifnya atau ceritanya. Cerpen harus naratif dan pendek. Dan ciri essensial

ketiga, cerpen adalah fiksi, fiksi yang berarti ciptaan atau rekaan (fiktif).23

Meskipun cerpen merupakan fiksi, tapi ia harus berdasarkan realitas yang berarti

dapat terjadi seperti itu. Maka salahlah anggapan sementara orang bahwa membaca fiksi

(novel atau cerpen) hanyalah membuang waktu.

Orang membaca fiksi berarti orang ikut terjun menghayati pengalaman

seseorang. Dalam membaca cerpen atau kita mengidentifikasi diri dengan tokoh cerita

sehingga kita sendiri seakan ikut mengalami pengalaman, perubahan, perasaannya.24

2. Unsur-unsur Cerpen

Untuk memahami sebuah karya sastra dibutuhkan seperangkat ilmu yang

memadai sebagai bahan pelengkap agar daya apresiasi dapat mencerna dengan baik.

Perihal semacam ini sejalan dengan pengertian mengarang yang dikemukakan oleh

Cipta Loka Caraka. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur tanpa rasa

emosionil yang berlebih-lebihan, realitas, dan tidak menghamburkan-hamburkan kata

secara tak jelas. Pengungkapan mesti jelas dan teratur, sehingga meyakinkan para

pembaca. Maka uraian harus mencerminkan bahwa pengarang sungguh-sungguh dan

mengerti atau menghayati apa yang diuraikan itu.25

23

Jakob Sumarjo, Op. Cit., h. 8-9 24

Ibid, h. 9 25 Cipta Loka Caraka, Teknik Mengarang, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), cet. Ke- 14, h. 8

Page 21: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxi

Untuk meningkatkan daya apresiasi pembaca dengan baik, maka seseorang

pengarang harus mempunyai prinsip-prinsip dalam membuat karangan tersebut.

Menurut Jakob Sumardjo ada beberapa unsur (prinsip) dalam cerpen diantaranya:

a. Gagasan, menjadi premis utama cerita atau ide yang akan diuraikan dalam

cerita.

b. Alur, sering kali disebut Plot (rangkaian peristiwa sehingga tergambar

bagaimana uraian kejadian.

c. Penokohan.

d. Latar atau setting, menjelaskan mengenai dimensi ruang dan waktu.

e. Sudut Pandang, merupakan posisi penulis/ pengarang cerita.

f. Gaya, cara khas pengungkapan seseorang.

g. Suasana atau rasa.26

D. Cerpen Sebagai Media Dakwah

Dakwah dalam Islam adalah mengajak manusia dengan cara yang bijaksana

kepada jalan yang yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan

kebahagiaan mereka di dunia maupun di akhirat.

Dakwah juga bisa diartikan sebagi sebuah kegiatan komunikasi melalui media

cetak. Untuk itu dalam kegiatan dakwah terdapat komponen-komponen komunikasi.

Seperti tersirat dalam definisi klasik dari Lasswell “who says what in which channel to

whom with what effect”.27

“Who says” adalah da’i, “what”, adalah pesan dakwah, “in

which channel”, adalah media dakwah, “to whom” adalah sasaran dakwah dan “with

what effect” adalah efek dakwahnya.

26

Ibid. h.15-40 27

Hafied Cangra, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Cet.

Ke-1. h. 78

Page 22: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxii

Konsep Islam dan sastra sebenarnya adalah satu kaki dari kaki dakwah yang

lainnya. Sebagaimana yang dikatakan para ulama bahwa setiap kita adalah da’i. maka

tentu saja kita memposisikan diri sebagia da’i sebelum yang lain.28

Adapun sastra (cerpen) merupakan salah satu cabang seni yang berbeda dengan

cabang-cabang seni yang lainnya. Sastra menggunakan bahasa sebagai alat ukurnya.

Itulah sebabnya pemahaman bahasa dalam rangka apresiasi sastra merupakan hal yang

mutlak. Maka dapat dikatakan sastra merupakan aktualisasi bentuk-bentuk kehidupan.

Dengan menggunakan bahasa dari pengalaman seseorang.

Sudah selayaknya sebagai muslim dan muslimah berpikir bagimana menjadikan

sastra sebagi sarana dakwah yang bukan saja memberikan pencerahan fikriyah namun

juga pencerahan ruhiyah bagi para pembaca.

Dengan cerpen orang tidak merasa didakwahi atau dinasehati. Cerpen juga bisa

menasehati dengan menghibur. Cerpen artinya bereaksi terhadap realitas dan orang akan

bisa bercermin lewat cerpen.

28 Helvi Tiana Rosa, Sekali Lagi Tentang Sastra Islami, Annida, x, 1 (September, 2000), h. 36

Page 23: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxiii

E. Konsep Wacana dan Model Analisis Teun Van Dijk

Istilah wacana sekarang ini dipakai sebagai terjemahan dari perkataan bahasa

Inggris discourse, kata discourse inipun berasal dari bahasa Latin diskursus, dis: dari,

dalam arah yang berbeda dan currere: lari, sehingga berarti lari kian kemari.

Pemakaian istilah wacana memiliki perbedaan makna, ini dikarenakan

perbedaan disiplin ilmu yang memakainya. Bahkan kamus, kalau dianggap merujuk

pada referensi yang yang objetif, juga memiliki definisi yang berbeda pula. Dalam salah

satu kamus bahasa Inggris terkemuka disebutkan bahwa wacana adalah: komunikasi

buah pikiran dalam kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasan, konvensi atau

percakapan.29

Ismail Muharimin mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju (dalam

pembahasan) menurut urutan-urutan yang teratur dan semestinya”, dan “komunikasi

buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur”.30 Dari definisi ini,

wacana harus mempunyai dua unsur penting, yaitu kesatuan (unity) dan Kepaduan

(coherence).

Alex Sobur berupaya merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia

memandang wacana sebagai “rangkaian ujar atau rangkaian tidak tutur yang

mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu

kasatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun non segmental

bahasa”.31

29

Ibid., h. 71 30

Ismail Muharimin, Menulis Secara Populer, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1994), h. 26 31 Alex Sobur, Op. Cit., h. 11

Page 24: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxiv

Istilah analisis dalam kamus pintar bahasa Indonesia diartikan sebagia suatu sifat

penelitian, penguraian, kupasan. Sedangkan analisa adalah penyelidikan terhadap suatu

peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya.32

Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun

belakangan ini. Aliran-aliran linguistic selama ini membatasi penganalisaannya hanya

kepada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli memalingkan

perhatiannya kepada penganalisaan wacana.33

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan

dikembangkan oleh para ahli, model Van Dijk adalah model yang paling banyak

dipakai. Hal ini kemungkinan karena Van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana

sehingga dapat didayagunakan dan dipakai secara praktis.34

Wacana oleh Van Dijk

digambarkan memiliki tiga dimensi yaitu: teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Ketiga

bagian ini adalah bagian yang integral dalam kerangka Van Dijk, untuk itulah Van Dijk

menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut dalam satu kesatuan analisis.

1. Teks

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur dari teks. Van Dijk melihat

suatu teks terdiri dari beberapa struktur atau tingkatan yang masing bagian saling

mendukung. Ia membaginya kedalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro, yaitu

makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topic atau tema yang diangkat oleh

suatu teks. Kedua, super struktur, yaitu: kerangka suatu teks, seperti bagian

pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan. Dan ketiga struktur mikro, yaitu makna

32

Hamis ST, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Pustaka Dua, 2000), cet. Ke-1, h. 34 33

A. Hamid Lubis, Analisis Wacana Pragmatis, (Bandung: Angkasa,1993), cet. Ke-1, h. 12 34 Alex Sobur, Op. Cit., h. 69

Page 25: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxv

wacan yang dapat diamati dari suatu teks yakni; kata, kalimat, proposisi dan gaya yang

dipakai dari suatu teks.35

2. Kognisi Sosial

Dalam dimensi ini, menerangkan bagaimana teks diproduksi oleh pembuat teks,

cara memandang suatu realitas social yang melahirkan teks tertentu. Analisis kognisi

sosial menekankan bagaimana peristiwa dipahami, didefinisikan, dianalisis dan

ditafsirkan kemudian ditampilkan dalam suatu model dalam memori. Proses

terbentuknya teks yang demikian ini, tidak hanya bermakna mengetahui proses

terbentuknya teks, pada tahap ini pula dimasukkan informasi yang digunakan untuk

menulis dari suatu wacana tertentu.

3. Konteks Sosial

Konteks sosial adalah bagian dari wacana yang berkembang di masyarakat,

sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti

bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi oleh masyarakat.

Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar

teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Titik perhatian dari analisis wacana adalah

menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses komunikasi.

Konteks sangat penting dalam menentukan makna dari suati ajaran.

Dalam kerangka Van Djik, penelitian terhadap bagaimana wacana diproduksi

dalam masyarakat sangat diperlukan, sehingga dalam hal ini dapat dilihat mengenai teks

yang dihubungkan lebih jauh dengan strukrur sosial dan pengetahuan yang berkembang

atas suatu wacana.

35 Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKiS, 2003), Cet. Ke- 2, 225-226

Page 26: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxvi

BAB III

PROFIL DAN GAMBARAN UMUM

A. Profil Emha Ainun Najib

1. Latar Belakang Keluarga

Muhammad Ainun Najib adalah wong Jombang. Muhammad disingkat menjadi

inisial M.H. yang pada akhirnya menjadi Emha.36 Ia adalah anak desa. Tepatnya desa

santri. Dari desa ia banyak mendapatkan pengalaman dan pelajaran tentang

kasederhanaan, kebersahajaan, kewajaran, dan kearifan hidup. Karena pelajaran besar

itulah Emha menganggap bahwa peran sosial bukan sebagai karir. Melainkan sebagai

kewajiban dan fungsi sosial yang mampu memberi makan kepada masyarakat. Karena

pelajaran besar itu pulalah, Emha tetap bertahan untuk hidup sederhana. Dikatakan

bertahan, karena secara ekonomis ia sesungguhnya mampu menyesuaikan diri dengan

gaya hidup kelas menengah yang borjuistic. Setiap hari ia masih makan di warung di

pinggir jalan. Sampai-sampai ia sakit karena kurang gizi.

Peraih bintang Medal of Islamic Excellence 2005 dari The Moslem News

(Inggris)37 yang juga dikenal dengan sapaan Cak Nun ini lahir pada hari Rabu Legi 27

Mei 1953 di Menturo, sumobito, Jombang, Jawa Timur. Menturo adalah pusat budaya

dan tradisi yang cukup penting bagi pengembaraan panjang Emha, baik dari dimensi

sosial, intelektual, kultural, maupun spiritual.38

36

Ian Leonard Betts, Jalan Sunyi Emha (Jakarta : Penerbit Buku Kompas, Juni 2006), h. 1 37

Ibid., h. xi. 38

Emha Ainun Najib(Muhammad AinunNajib), Sedang Tuhan pun Cemburu, Refleksi

Sepanjang Jalan, (Yogyakarta: SIPRESS, Januari 1995), Cet. Ke-3, h. 305

Page 27: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxvii

Emha adalah anak keempat dari lima belas bersaudara.39

Ayahnya bernama

Muhammad Abdul Latif, seorang kiai terpandang di desa Menturo, Sumobito, Jombang,

Jawa Timur. Sedangkan ibunya bernama Chalimah.40 Dari kedua orang tuanya inilah

yang sangat berpengaruh dalam pembentukan watak intelektual maupun prilaku

kehidupan sehari-sehari, terutama dalam bidang kesantrian Emha kecil.

Kepribadian Emha yang sangat kritis terhadap ketimpangan-ketimpangan

apapun yang terjadi di sekitarnya sudah tampak sejak ia masih anak-anak. Guru SD-nya

pun pernah merasakan kekritisan prilaku Emha ketika ia masih duduk sebagai siswa SD.

“Suatu ketika, Emha terlambat masuk sekolah. Resikonya ia dihukum

gurunya: berdiri di depan kelas sampai seluruh pelajaran selesai. Emha

konsekuen dengan aturan sekolah itu. Baginya aturan itu harus dijunjung

tinggi oleh siapapun. Maka ketika pada suatu hari gurunya pun terlambat

mengajar, Enha pun secara konsekuen menerapkan aturan itu. Ia menghukum

sang guru untuk memikul sepedanya keliling halaman sekolah! Tentu saja, sang guru merasa dilecehkan. Ia tersinggung berat. Ia marah. Ujungnya Emha

keluar dari SD itu, yang dianggap telah menerapkan aturan yang tidak adil”.41

Potongan kenangan masa silam itu hanyalah ilustrasi kecil dari daya kritis dan

“kenakalan” Emha yang mendorongnya untuk selalu menggugat ketidakadilan. Tak

peduli siapa pelakunya. Di depan Emha, semua sama. Termasuk ayah dan bundanya.

“Masih dalam rangkaian masa kecil Emha, suatu ketika ibunya memasak

makanan yang mewah. Tapi makanan itu hanya terbatas bagi keluarganya.

Tidak bisa dibagikan kepada para tetangganya yang hanya sehari-hari hanya

makan thiwul (nasi gaplek) atau nasi jagung. Emha protes keras. Makanan

yang siap disantap diobrak-abriknya. Baginya, tidak etis makan makanan yang

mewah di tengah orang-orang yang kesulitan makan. Lebih baik memasak

makanan yang sederhana tapi bisa dinikmati banyak orang. Protes ini dipahami

ayah dan ibu Emha. Bahkan mereka menganggap sikap kritis dan “kenakalan”

itu sebagai hal wajar dan wajib dikembangkan.

Boleh dikatakan maqam referensi pemahaman Islam yang dimiliki Emha sampai

sekarang adalah diperoleh dari kedua orang tuanya di mana ia dilahirkan. Dari beberapa

39

Ian Leonard Betts, Op. Cit., h.1 40

Emha Ainun Najib(Muhammad Ainun Najib), Op. Cit., h. 303 41 Emha Ainn Najib (Muhammad Ainun Najib). Loc.Cit., h. 303

Page 28: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxviii

kisah di atas juga dapat ditelusuri mengenai pembentukan kepribadian Emha, ketika ia

tumbuh dan berkembang dalam asuhan dan kasih sayang kedua orang tuanya. Tentang

sosok kedua orang tuanya Emha mengungkapkan:

“Ayah saya adalah seorang petani dan kiai yang mempunyai sebuah

surau, tetapi dia adalah pemimpin masyarakat, tempat bertanya dan mengadu orang desa untuk berbagai masalah yang mereka hadapi. Begitu pula ibu saya.

Semua masalah yang tidak dapat mereka pecahkan mereka ajukan ke orang tua

saya untuk dipecahkan. Bahkan ketika saya masih dalam buaian., dan

kemudian menjadi anak kecil, saya sering kali dibawa ibu mengunjungi para

tetangga untuk menanyakan apa yang mereka masak, apakah mereka

menyekolahkan anak-anak mereka sekolah,dan banyak masalah lain.

Pengalaman ini membentuk kesadaran dan sikap sosial saya, dan nilia-nilai

kami didasarkan agama karena ajaran kunci Islam menolong sesama manusia

dari kemiskinan dan membuat mereka mampu berfungsi sebagai manusia

seutuhnya”.42

Berbagai macam peristiwa dan pengalaman yang ia dapatkan dalam keluarga

ikut memperoses sikap sosial Emha. Apalagi jika Emha melihat bagaimana ibunya

berusaha menangani permasalahan yang dialami ibu-ibu lain di desanya, terutama

masalah ekonomi. Akan pengorbanan ibunya itu Emha menuliskan:

“Ibu saya menjual barang-barang seperti TV, mebel, sepeda motor, dan lain-lain secara kredit karena ia kasihan kepada mereka. Padahal sebenarnya ia

miskin. Ia hanya mempunyai sepasang pakaian, kain batik, dan kerudung.

Jangan heran kalau ia terbelit hutang. Tetapi kenaifannya dalam pengelolaan

merupakan suatu yang luhur bagi kami, anak-anaknya.”43

Keadilan menjadi titik kunci baginya. Artinya, keadilan menjadi titik pusat

dalam dalam setiap aktualisasi peran sosial Emha. Atas nama keadilan pula, Emha

merasa wajib menggedor-gedor langit.”…saya tidak bisa asyik sendiri di kamar. Tekun

beribadah merayu Tuhan agar saya masuk syurga sendirian, sementara ketidakadilan

bagai hujan lebat menikam bumi…”44

42

Ian Leonard Betts, Op. Cit., h. 7 43

Ibid. h 7 44 Emha (Muhammad) Ainun Najib, Op. Cit., h. 304

Page 29: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxix

Kalau mau, sesungguhnya Emha punya paspor untuk memasuki lingkaran

kekuasaan. Tetapi ia tetap bertahan sebagai orang pinggiran. Emha tetap bertahan di

kemah Yogya yang jauh dari hiruk-pikuk perebutan kekuasaan lokal, nasional, maupun

glogal.

2. Latar Belakang Pendidikan

Riwayat pendidikan Emha boleh dikatakan kurang indah. Spintas, Emha

menempuh jenjang pendidikan formal akademiknya dengan langkah sempoyongan,

bahkan juga agak kacau. Dia mengenyam pendidikan SD di Jombang (1965) dan SMP

Muhammadiyah di Yogyakarta (1968).45

Sempat masuk pondok modern (P.M) Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur

tapi kemudian dikeluarkan karena melakukan demo atas ketidakadilan Qismul Amn

pada awal 1968 atau pertengahan tahun ketiga studinya. Tapi Emha tidak merasa

dendam atas kejadian itu. Ia malah menuliskan:

“Saya mensyukuri hikmah dari pengadilan subyektif itu. Bahkan

penghargaan saya terhadap Gontor sama sekali tidak pernah menurun. Sejak itu saya sangat rakus dengan metode bersikap , sangat keras, bahkan kejam

kepada diri sendiri dan menyeleksi cita-cita menjadi hanya sebiji bekerja keras

sampai terakhir hidup saya.”46

Selama di P.M. Darussalam Gontor, Emha mendapatkan setruman pendidikan

war’i. Baju hanya satu, tidak punya kasur apalagi pillow. Dalam soal kepemimpinan

dan pergaulan, memang sejak di P.M. Darussalam Gontor telah terlihat pada dirinya

bakat-bakat tersebut. Mas Kurdi ( salah seorang staf redaksi Harian Surya yang menjadi

shohibul hamim sewaktu di P.M. Darussalam Gontor, berkomentar: “…Mas Emha

45

Data diakses pada 16 April 2007 dari www. Padhangmbulan.com 46

Emha (Muhammad) Ainun Najib, Melihat Dunia dari Secangkir Teh (Ponorogo: Warta

Mingguan Darusalam Pos, 2002), h. 36

Page 30: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxx

memang sejak dulu memiliki kepribadian menarik dan ngangeni baik itu di kamar, di

kelas, dan di kelompok olah raga, khususnya sepak bola…”47

Drop-out dari Pondok Pesantren Modern (P.M) Darussalam Gontor Ponorogo

Jawa Timur, ia melanjutkan studinya ke SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta. Setelah

menjadi alumni SMA 1 Yogyakarta tersebut Emha mencoba menambah ilmu

pengetahuannya dan memilih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada

(UGM) Yogyakarta. Tapi ia tidak suka berlama-lama di sana. 48

Salah satu hal yang menarik dan patut mendapat perhatian dari latar belakang

pendidikan Emha di sini adalah ia tumbuh di Nahdhatul Ulama (NU) sedangkan secara

akademis banyak belajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Dari sini dapat ditelusuri

mengenai pembentukan pemikiran Emha yang menerima kedua organisasi tersebut

sebagia kekuatan umat Islam Indonesia.

Setelah menempuh pendidikan formal, Emha lebih memilih belajar nonformal di

Malioboro. Malioboro adalah jalan induk Yogyakarta yang sekarang merupakan pusat

industri turisme di sana.49 Emha langsung jatuh cinta kepada kota Gudeg ini. Bahkan

Yogya menjadi ibukota hati dan ibukota budayanya yang kedua sesudah Jombang.

Emha pun memmbentur-benturkan dirinya dalam realitas hidup yang sesungguhnya di

Yogya. Ia pantang menyerah menghadapi kesusahan-kesusahan hidup yang ia dapatkan

dalam periode ini. 50

Semua pengalaman itulah yang kemudian membantu memacu Emha untuk

menegakkan tekad untuk berguru pada alam: gurunya siapa saja, kampusnya di mana

47

Ibid., h. xiii 48

Emha (Muhammad) Ainun Najib, Op. Cit., h. 307 49

Ian Leonard Betts, Op. Cit., h.1 50 Ibid., h. 306-307

Page 31: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxi

saja, kurikulum atau mata kuliahnya apa saja. Pendeknya, situasi darurat yang

melingkari kehidupannya telah mengantarkan Emha menjadi ia yang sekarang ini.

Lima tahun (1970-1975) Emha belajar sastra. Ia hidup menggelandang di

Malioboro, yogyakarta. Semenjak akhir tahun 60-an bergabung dengan kelompok

penulis muda Persada Studi Klub (PSK), di bawah asuhan maha guru yang dikaguminya

Umbu Landu Paranggi, seorang sufi yang hidupnya misterius yang popular dengan

sebutan Presiden Penyair Malioboro Yogyakarta dan sangat mempengaruhi

perjalanannya.51

Emha sendiri memberi gelar dengan istilah “…Raja Penyair

Malioboro, Umbu Landu Paranggi…”.52

Di PSK, Emha makin menyadari potensi

kepenyairan dan kepenulisannya dan dari sini pula pengembaraan sosial, intelektual,

kultural, maupun spiritual berlanjut.

Pada tahun 1970-an, Emha, PSK, dan teman-temannya mengisi kehidupan

sastra. Pada awalnya di sekitar lingkungan sendiri; diskusi di antara sesama penyair,

cerpenis, penulis, atau wartawan yang hampir setiap minggu diadakan di kantor surat

kabar Pelopor Yogya. Sesekali kegiatan melebar dan menjelajah kampung dan kampus.

Beberapa nama berkibar bersama Emha, seperti Linus, Yudhistira Adgi Nugraha, Iman

Budhi Santosa, Suwarno Pragolapati, Bambang Indra Basuki (alm), Bambang Darto,

dan Saiff Bakham.53

Kegelisahan untuk senantiasa menawarkan alternatif nilai, menjadikan Emha

seorang manusia yang selalu tidak kerasan untuk menetap dalam suatu kamapanan

institusi. Ia singgah dari suatu institusi untuk kemudian ditinggalkannya. Ia pernah

menjadi pengasuh Ruang Sastra di Harian Masa Kini, Yogyakarta (1970). Kemudian

51

Ibid., h. 1 52

Agus Ahmad Safei, Ensiklopedi pemikiran Emha Ainun Najib, Wasiat Pengembara

(Yogyakarta: Tinta, Oktober 2002), h.xiii 53 www. Padhangmbulan.com

Page 32: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxii

menjadi wartawan/Redaktur di Harian Masa Kini, Yogyakarta (1973-1976), sebelum

manjadi pemimpin Teater Dinasti (yogyakarta), ia pernah menjadi Sekretaris Dewan

Kesenian Yogyakarta. Pernah didhapuk jadi Fungsionaris Ikatan Cendikiawan Muslim

Indonesia (ICMI) dan pemimpin grup musik Kiai Kanjeng hingga kini. Penulis puisi

dan kolumnis di beberapa media.54

Bagai udara, ayah dari vokalis grup band Letto (Neo) ini terus beredar. Singgah

di berbagai ruang dan peristiwa. Mengikuti berbagi festival dan lokakarya puisi dan

teater. Di antaranya mengikuti lokakarya teater di Filipina (1980), Internasional Writing

Program di Universitas Lowa, Amerika Serikat (1984), Festival Penyair Internasional

(Internasional Poetry Festival) di Rotterdam, Belanda (1984) dan Festival Horizonte II

di Berlin Barat, Jerman.55

untuk menumbuhkan potensial rakyat. Bersama Grup Musik

Kiai Kanjeng, Cak Nun rata-rata 10-15 kali per bulan berkeliling ke berbagai wilayah

nusantara, dengan acara missal yang ummnya dilakukan di area luar gedung.56

Aktivitas dakwah Emha adalah aktivitas bergumulan dengan masyarakat bawah,

melalui forum-forum silaturahmi seperti:

1. Padhang Bulan

2. Mocopat Syafaat

3. Kenduri Cinta

4. Gambang Syafaat

3. Karya-Karya Emha

Apaun yang pernah Emha capai di masa silam adalah suatu yang harus kita

capai di masa yang akan datang. Meskipun tentu saja membutuhkan reformulasi-

54

Emha, Sedang Tuhan pun Cemburu, Refleksi Sepanjang Jalan, op. cit., h. 307 55

Ian Leonard Betts, op. cit., h. 9 56 Ibid., h. 3

Page 33: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxiii

reformulasi karya-karyanya menggambarkan Indonesia lewat mata orang Jawa Timur.

Adaun karya-karyanya sebagai berikut:

A. Buku dan Berbagai Tulisan

a. 99 Untuk Tuhanku

b. Melihat Dunia dari Secangkir Teh

c. Cahaya Maha Cahaya

d. Hikmah Puasa, Mudik Dunia Akhirat

e. Kafir Liberal

f. Kiai Kocar-kocir

g. Mati Ketawa Cara Repotnasi, Menyorong Rembulan

h. Sedang Tuhan pun Cemburu, Refleksi Sepanjang Jalan

i. Kumpulan Cerpen “BH”

B. Album Kaset Maupun VCD/DVD

a. Konser Kenduri Cinta Vol. 1 dan 2

b. Menyorong Rembulan

c. Perahu Nuh

d. Allah Merasa Heran

e. Wirid Padang Bulan

C. Gambaran Umum Buku Kumpulan Cerpen “BH”

Nama Emha Ainun Najib dalam Jagad kepenulisan kita sudah tidak asing lagi.

Ratusan kolom dan belasan buku telah lahir dari tangannya, termasuk sejumlah feature

yang ditulisnya untuk media massa. Namun, dari sekian banyak tulisannya, orang

mungkin akan mencatat bahwa karya Emha di bidang penulisan cerpen jauh lebih

sedikit dibanding puisi atau esai-esainya, meski tak kalah fenomenal, cerpen-cerpen

Page 34: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxiv

yang ditulisnya merentang dari tahun 1977 sampai 1982, masa-masa awal ketika Emha

baru memulai kariernya sebagai penulis. Segenggam cerpen itu, yang kini telah terbit

dalam antologi tunggal BH (2005), menunjukkan dengan jernih bagaimana Emha

berevolusi menjadi penulis yang benar-benar matang dalam mengolah kata-kata. Apa

yang terbayang pertama kali ketika bersentuhan dengan cerpen-cerpen Emha? Pembaca

setidaknya akan menemukan satu ciri khas yang menjadi latar mengapa cerpen-cerpen

itu terlihat memikat, yakni kegemaran Emha untuk bersikap “realis”. Emha tak muluk-

muluk mengusung tema besar, melainkan kerap kali berangkat dari satu kejadian remeh

di sekelilingnya. Peristiwa dalam cerpen Emha begitu berperan dalam membangun

struktur cerita, sekaligus menopang logika yang membuat cerita itu mudah dicerna dan

kerap tak terduga.

Selama ini kita lebih akrab dengan esai-esai sosial budayanya Emha, puisi-

puisinya, naskah drama, dan novel. Di dunia seni panggung Emha dikenal dengan Kiai

Kanjengnya serta suaranya diakrabi lewat forum pengajian-pengajian dan sarasehan

yang membahas berbagai dimensi kehidupan. Namun dalam dunia cerpen, hal ini sering

luput dari perhatian kita. Harus diakui bahwa untuk soal ini Emha kurang begitu

produktif. Dan buku ini adalah sebentuk usaha gigih penerbit Kompas intuk

menghimpun ceceran-ceceran cerpen karya Emha yang ditulisnya 1979-1982 yang

tersebar di berbagai media massa. Usaha penerbit Kompas tersebut patut dipuji sehingga

memungkinkan kita untuk turut dapat menikmati karya cerpen-cerpen Emha dalam satu

buku kumpulan cerpen yang diberi judul ”BH”Emha ini.

Apa yang dikisahkan Emha dalam buku ini bukanlah semata-mata perihal BH

melulu. Kumpulan cerpen ini memuat 15 judul cepen. Cerpen BH hanyalah salah

satunya. Apa yang menarik dari cerpen-cerpen Emha? Karakter khas tulisan Emha

Page 35: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxv

adalah sederhana, bersahaja dan mengalir. Kesederhanaan bahasanya sangat terkait

dalam lingkungan wong cilik, masyarakat yang selama ini sangat dekat dengan

kehidupannya. Sebagaimana yang selalu disuarakannya dalam bentuk-bentuk produk

fakir yang lain-lain, Emha tetaplah Emha yang konsisten menyuarakan berbagai soal

kemanusian sehari-hari. Membikin peristiwa yang keseharian itu untuk ditafakuri

sehingga kita jadi tambah mengerti sesuatu setiap menghadapi sepenggal peristiwa. Ia

mengajarkan agar jangan meremehkan peristiwa keseharian sekecil atau sesederhana

apapun. Intinya lewat kumpulan cerpen ‘BH’ Emha mengajak kita berpikir bahwa setiap

kejadian keseharian sesederhana apapun merupakan sebuah peristiwa kemanusiaan yang

mengandung hikmah yang amat berharga. Seorang pemikir sepatutnya sensitive

terhadap perisrtiwa apapun dalam hidupnya. Karena papun sepatutnya menjadi hikmah,

tanpa perlu banyak membebek pada deretan kutipan-kutipan bijak atau argumen-

argumen ilmiah para pemikir yang kesannya ‘complicated’. Akan tetapi menjadikan

pengalaman kesehariannya sendiri sebagai ladang dialektika dan sarana menemukan

sesuatu dengan mengempiriskannya sendiri. Sederhana saja kok, kadang kita sendiri

yang bikin asumsi harus rumit, karena pengen terkesan elit.

Apa yang dilakukan Emha pada cerpen-cerpennya seperti mengajak ngobrol

atau berdialektika, merenungi setiap peristiwa atau kejadian dalam cerita yang terkesan

sangat dekat, akrab, intim dengan diri pembaca seperti halnya peristiwanya sendiri.

Emha sangat bersahaja mengolah peristiwa keseharian menjadi sebuah kisah bernuansa

reflektif/perenungan. Ia sangat fasih membawa pembaca kepada dialog batiniah. Hal ini

sebagai bukti bahwa Emha sangat mendalami suasana batin tokoh-tokoh dalam

cerpennya. Dari peristiwa menangis, cerita pelacur, romantika persuami istrian,

Page 36: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxvi

kewanitaam, eksistensi diri, keresahn hidup, pergulatan batiniah/pikir, hingga urusan

BH dapat dijadikan bahan kontemplasi.

Cerpen-cerpen Emha mengajak kita untuk mampu mengurai lautan hikmah

dalam tiap laku kemanusiaan kita, lingkungan sekitar kita sesederhana dan sekecil

apapun yang sering luput dari perhatian kita dengan senantiasa mengasah kelembutan

serta kedalaman rasa dan pikir. Sungguh, setidaknya buku Emha yang satu ini adalah

buku pemikiran. Apapun yang bisa membuat kita berpikir dan menyadari sesuatu yang

berharga.

Page 37: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxvii

BAB IV

ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH

PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB

A. Analisis Cerpen-Cerpen Pada Kumpulan Cerpen “BH”

Nama Ainun Najib dalam jagad kepenulisan kita sudah tidak asing lagi. Ratusan

kolom dan belasan buku lahir dari tangannya, orang mungkin akan mencatat bahwa

karya Emha di bidang penulisan cerpen jauh lebih sedikit disbanding puisi atau esai-

esainya, meski tak kalah fenomenal. Cerpen-cerpen yang ditulisnya merentang dari

tahun 1977-1982, masa-masa awal ketika Emha baru memulai karirnya sebagai penulis.

Segenggam cerpen itu yang yang kini telah terbit dalam antalogi tunggal “BH” (2005),

menunjukan dengan jernih sebagaimanaEmha berevolusi menjadi penulis yang benar-

benar matang dalam mengolah kata-kata. Dan segenggam cerpen ini terdiri 15 judul

cerpen, namun penulis hanya mengambil 5 judul saja, yang penulis anggap di dalamnya

terdapat pesan-pesan dakwah. Kelima judul tersebut adalah: BH, Ambang, Kepala

Kampung, Podium dan Di belakangku.

Cerpen yang menjadi tajuk kumpulan ini, “BH”, mengisahkan sebuah dramatik

yang khas bagaimana dua orang yang saling mencintai memahami arti cinta lebih dari

sekedar seks atau hubungan intim di atas ranjang, melainkan ketulusan dan kepandaian

memelihara batas, walaupun ada kesempatan buat “aku” untuk melakukan hal yang

dilarang Allah SWT. Hal ini mengingatkan kita bagaimana Nabi Yusuf a.s, yang dapat

mengendalikan hawa nafsunya untuk tidak mengindahkan ajakan Siti Zulaiqo untuk

berhubungan intim dengannya. Hal ini tidak lain karena pertolongan dan hidayah dari

Allah SWT.

Page 38: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxviii

Kepandaian Emha dalam menyelami pergumulan batin para tokoh cerpennya

dituangkan dalam sebuah cerpen yang berjudul Ambang, yang menuturkan pengalaman

ambang seorang lelaki yang berhadapan dengan kematian. Sang lelaki dengan tanpa

gentar menggugat Tuhan dan mempertanyakan mengapa ia harus mati. Dialog-dialog

yang panjang dalam cerpen ini mencerminkan betapa serius dan mendalam Emha

menghayati batin sang tokoh. Pergulatan-pergulatan batin itu dituturkan dengan cara

yang mengejutkan dan sering meledak-ledak.

Sedangkan dalam judul kepala kampung, dikisahkan seorang pemimpin atau

kepala kampung yang dihadapkan oleh persoalan di mana ia harus berhadapan oleh

sekelompok masyarakat yang berusaha menentang kepemimpinannya. Dan hal ini

sering terjadi di lingkungan sekitar kita.

Kemudian dalam judul Podium dikisahkan seorang manusia biasa yang

kemudian Allah berikan keajaiban atau karomah kepanya dengan tiba-tiba, sehingga

menjadi seorang yang disegani di masyarakat. Dengan kata lain seorang abangan

menjadi priayai atau orang biasa menjadi kiai. Kemudian Gus Nur, sosok Kiai yang

diceritakan dalam cerita ini mempunyai seorang asisten yang selalu membantunya, yang

kemudian menjadi “Aku” dalam cerita ini.

Dan dalam judul Di belakangku, dikisahkan seseorang yang menanyakan

eksistensi dan keberadaan Tuhan dalam dirinya. Setelah melalui proses pergolakan

dalam hatinya akhirnya, Ia menemukan bahwa keberadaan Tuhan itu sangat dekat,

seolah-olah ketika kita memandang ke depan berarti Tuhan ada berlawanan arah dengan

pandangan Kita, artinya kita tidak dapat melihat Tuhan tapi Tuhan itu ada dan sangat

dekat dengan kita.

B. Temuan Data

Page 39: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xxxix

Sesuai dengan kerangka analisis wacana yang digunakan Teun A. Van Djik,

yaitu dengan cara analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Namun sebelum

memasuki analisis data, terlebih dahulu penulis memaparkan temuan data yang

diperoleh dengan cara mengambil data-data yang berkaitan dengan hal-hal yang akan

diteliti pada cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen “BH” yang mengandung pesan-

pesan dakwah. Cerpen tersebut adalah: (1). BH, (2). Ambang, (3). Kepala Kampung,

(4). Podium, (5). Di belakangku.

1. Kerangka Data Analisis Teks

Dalam analisis teks, penulis memfokuskan pada strategi wacana serta teknik

yang dipakai untuk menggambarkan peristiwa tertentu, dengan cara menguraikan

struktur kebahasaan secara makro, super struktur dan mikro, yang terdiri dari elemen

tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik dan retoris.

a. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks.57 Hal yang

diamati dalam elemen ini adalah tema atau topik apa yang disampaikan penulis melalui

cerpennya. Kata tema kerap disandingkan dengan apa yang disebut topik yaitu

menunjukkan informasi yang paling penting atau inti pesan yang ingin disampaikan

oleh komunikator dalam hal ini penulis cerpen.58

Pada pesan dakwah dalam Kumpulan

Cerpen “BH”, ditemukan beberapa tema besar, yaitu:

1) Akidah

2) Ibadah

57

Eriyanto, Analisis Wacana, (yogyakarta : LkiS, 2001), Ct. Ke-2, h. 229 58

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analaisis Wacana semiotic dan

Framing, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001), Cet. Ke-2, h. 75

Page 40: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xl

3) Akhlak

4) Tarikh

Berikut penjabaran dari tema-tema yang terdapat pada masing-masing judul

cerpen:

Tabel 2

Kerangka Data Analisis Teks Tematik

Tema/Topik Sub-tema Temuan

Akidah

Kecintaan dan

kerinduan bertemu

Tuhan

G Hidupku diisi oleh idaman terhadap-Mu,

persis seperti pemuda yang

mengidamkan istrinya. (Ambang)

G Lebih dari sekedar kesepian, Tuhan.

Lebih dari sekedar kekosongan. Telah

kutata perasaanku, telah kupusatkan

pikiranku, telah kuletakkan jiwaku, dan

telah kuberikan sikap terhadap-Mu, lebih

dari selayaknya mampu kuberikan oleh

seorang makhluk kepada Tuhannya.

G Di ujung dosa terbesar yang pernah

kulakukan, telah kutemukan hasrat

cintaku yang terbesar pula terhadap

Tuhanku. (Ambang)

Kebesaran Allah

dan Kerasulan

Muhammad SAW

G Sedangkan selama ini Tuhan itu Maha

Besar, Maha Tinggi, Maha Kasih,

bahkan ada keadaan di mana Tuhan itu

marah atau murka. (Di belakangku)

G “Tapi saya ini bukan Nabi, “ia

menegaskan. Nabi kita tetap

Muhammad SAW dan Tuhan kita tetap

Allah SWT!” (Podium)

Page 41: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xli

Ibadah

Tawakkal

Dzikir

Shalat

G Aku lebih dari sekedar pasrah. Tuhan.

Aku memberimu kebebasan dalam

permintaan kecil yang tak

menguntungkanku sendiri. Adakah

sikap tertinggi dari sikap kepasrahanku

terhadap-Mu yang harus dimiliki oleh

seorang manusia? (Ambang)

G Segalanya niscaya kembali kepada-

Nya. Juga kebanggaan yang bisa

menggelincirkan. (podium)

G Kita memang harus menyebut Tuhan

dengan kata-kata, karena untuk

beromong-omong tentang Tuhan

antara kita, kita harus memakai kata-

kata. (Di belakangku)

G Alhamdulillah Niken peka menangkap

isi perasaan dari gerakku itu…(BH)

G “Audzubillahiminasyaithonirrojim”,

dengan agak tegang kulewati ayat demi

ayat…(BH)

G Aku menambah jumlah sembahyangku

dan di mana-mana tak pernah henti

memohon tambahan kekuatan agar

mampu menghadapi dan

memenangkan kenyataan yang

menggelisahkan ini. (Kepala

Kampung)

G Kalian tidak boleh melalaikan

sembahyang dan rukun Islam

lainnya…(Podium)

G Mana Samiran?, cepat ia mulai tobat

dan sembahyang….(podium)

Page 42: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xlii

Akhlak

Tarikh

Do’a

Memohon

Ampun/Tobat

Pemaaf

Kunjungan

Rasulullah ke Ta’if

G Aku berlindung kepada Allah yang

Maha Bijak semoga mereka segara

dianugerahi mata yang jernih di otak

mereka....(Kepala Kampung).

G Aku tak pernah membayangkan.

Sejauh keinsyafanku atas segala wajah

dan kotor dan dosa hidupku..(Ambang)

G Mas mau memaafkan Aku?“Kenapa

tidak? Tuhanpun Maha Pemaaf”.(BH)

G Seperti Nabi Muhammad ketika

berkunjung ke Ta’if, beliau dilempari

baru hingga luka-luka, namun beliau

berdo’a: Tuhan ampunilah mereka,

sebab mereka tidak mengerti apa yang

mereka kerjakan. (Kepala Kampung)

G Seperti Nabi Muhammad ketika

berkunjung ke Ta’if, beliau dilempari

batu hingga luka-luka, namun beliau

berdo’a: Tuhan ampunilah mereka

karena mereka tidak mengerti apa

yang mereka kerjakan. (Kepala

Kampung)

Dari tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa pesan-pesan yang terdapat dalam

kelima judul cerpen dari kumpulan cerpen “BH” yang telah disebutkan di atas ternyata

memiliki tema-tema yang telah diklasifikasikan. Meskipun ada pesan dakwah yang

sama mencakup tema-tema yang berbeda. Seperti pesan dakwah yang terdapat pada

judul “Kepala Kampung”( mencakup tema pemaaf dan peristiwa besar).

b. Skematik

Page 43: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xliii

Elemen ini menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disususn dan

diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Skematik memiliki dua kategori besar

yaitu Summary terdiri dari judul dan lead dan story. Berikut penjabarannya:

Tabel 3

Kerangka Data Analisis Teks Skematik

Hal yang diamati Temuan

1). Summary

a). Judul

Pada buku Kumpulan Cerpen “BH” terdapat 15 judul,

namun hanya lima judul yang digunakan yang sesuai

dengan apa yang diceritakaan yaitu: (1) BH, (2) Ambang,

(3) Kepala Kampung, (4) Di belakangku, (5) Podium

b). Lead(teras berita)

pada umumnya sebagai

ringkasan apa yang

dikatakan sebelum

masuk dalam isi berita

secara ringkas59

Dari pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam kelima

judul cerpen di atas ditemukaan lead, karena bentuknya

cerita jadi ada kalimat sebelum sampai pada isi pesan-

pesan dakwah tersebut. Berikut penjabarannya:

“Hanya karena akhirnya sempat sedikit berkeringat saja

maka ia akan merasa segar. Tetapi wajahnya tetap sangat

pucat, rambutnya kusust, seluruh tubuhnya kuyu dan

berantakan, sedang kedua matanya begitu letihnya

sehingga hampa seluruh cahayanya. Mata orang yang

dikalahkan!”. (Ambang)

“Sudah selayaknya orang seperti aku ini menduduki

jabatan sebagai kepala kampung. Dan sudah sepatutnya

pula kalau para rakyatku dengan senang hati memberikan

separo dari kekayaan kampung, misalnya sawah,

kepadaku.” (Kepala Kampung)

“Sekarang tugasku yang penting adalah menjadi muadzin

keliling. Beredar tiap hari Jumat dari mesjid kampung ini

ke kampung itu, dan masjid sana sedang menunggu

giliran berikutnya. Nooriman Dutawaskita, yang

59 Eriyanto, Op.Cit., h. 232

Page 44: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xliv

memberiku tugas, selalu juga bertindak sebagai khatib di

mesjid-mesjid itu.pada minggu-minggu terakhir ini

bahwa ada tugas lain: Gus Nooriman (demikian orang-

orang kampung memanggilnya) memberi pengajian, dan

aku mengawalimya dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-

Quran.” (Podium)

“”Benar lho, Mas, jangan melihat ke sini dulu!” kata

Niken Lestari. Suaranya lentik dan manja. Dia sibuk

mengenakan pakaian khususnya. Longdress, BH ukuran

34, sungut, eye-shadow dan beberapa cat muka.” (BH)

“Akhirnya terjadi kisahnya yang konyol ini ketika dating

seseorang, entah siapa ia, yang mengemukakan kepadaku

bahwa Tuhan itu sesungguhnya berada di

belakangku.”(Di belakangku)

2). Story, merupakan

isi secara keseluruhan.

Elemen ini berisi

situasi dan proses

jalannya peristiwa dan

disertai dengan

komentar yang

ditampilkan dalam teks.

Data yang ditemukan dalam elemen story adalah bahwa

hampir setiap pesan dakwah berbentuk isi dari yang

hendak diceritakan.dan dari setiap pesan dakwah yang

terdapat dalam kelima judul cerpen di atas yang di awali

latar belakang karena bersifat kronologis. Sedangkan

untuk komentar terdapat di beberapa pesan yang

diceritakan.

Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada pesan-pesan tersebut disesuaikan dengan

apa yang hendak diceritakan. Karena cerpen adalah sebuah cerita, jadi ada rangkaian

kalimat yang mengantarkan kepada isi pesan-pesan dakwah tersebut. Sementara untuk

story, ada pesan dakwah yang sifatnya komentar.

c. Semantik

Page 45: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xlv

Elemen ini berisi makna yang ingin ditentukan dalam teks. Terdiri dari latar,

detil, dan maksud.

Tabel 4

Kerangka Data Analisis Teks Semantik

Hal yang diamati Temuan

1). Latar yaitu untuk

menyediakan latar

belakang hendak kemana

suatu teks itu dibawa

Kelima judul cerpen di atas memiliki latar yang cukup

jelas, yaitu menggambarkan kejadian sehari-hari yang

sering terjadi di lingkungan sosial kita. Dan kejadian

tersebut sering luput dari perhatian kita.

2). Detil Adapun untuk detil, ada bebrapa kalimat yang

disampaikan secara detil, namun ada juga yang

disampaikan secara kiasan. Contohnya sebagai berikut:

”Benar lho, Mas, jangan melihat ke sini dulu!” kata

Niken Lestari. Suaranya lentik dan manja. Dia sibuk

mengenakan pakaian khususnya. Longdress, BH

ukuran 34, sungut, eye-shadow dan beberapa cat

muka.” (BH)

“Hanya karena akhirnya sempat sedikit berkeringat saja

maka ia akan merasa segar. Tetapi wajahnya tetap

sangat pucat, rambutnya kusust, seluruh tubuhnya kuyu

dan berantakan, sedang kedua matanya begitu letihnya

sehingga hampa seluruh cahayanya. Mata orang yang

dikalahkan!”. (Ambang)

3). Maksud yaitu untuk

melihat apakah teks itu

disampaikan secara

eksplisit ataukah tidak60

Maksud dari pesan-pesan yang terdapat dalam kelima

judul cerpen ini adalah penyampaian nilai-nilai Islam

atau dakwah secara universal kepada para pembaca dan

juga memberikan corak atau ciri khas pengarang yang

juga berperan sebagai da’I yaitu Emha Ainun Najib.

60 Alex Sobur, Op. Cit., h. 79

Page 46: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xlvi

Tabel di atas menunjukkan adanya latar yang cukup jelas dalam setiap pesan

dakwah yang terdpat dalam buku kumpulan cerpen “BH”.artinya, penceritaan dalam

teks sesuai dengan alur cerita atau plot yang disesuaikan juga dalam konteks

masyarakat, yakni dengan adanya latar belakang masalah tersebut dan harus bertindak

seperti apa dan bagimana. Tentunya ada pencapaian maksud dari setiap pesan dakwah

dalam kumpulan cerpen “BH” tersebut., yakni penyampain pesan dakwah tersebut

kepada pembaca untuk dijadikan sebagai cerminan dari I’tibar dalam menjalani

kehidupan ini.

d. Sintaksis

Dijelaskan bagaimana pendapat yang disampaikan berkaitan dengan bentuk

kalimat, koherensi dan kata ganti yang dipilih. Berikut penjabarannya:

Page 47: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xlvii

Tabel 5

Kerangka Data Analisis Teks Sintaksis

Hal yang diteliti Temuan

1). Bentuk kalimat Dari sebagian besar pesan-pesan dakwah yang

diampaikan menggunakan kalimat aktif. Namun ada

beberapa yang menggunakan kalaimat pasif.

Disamping itu ada juga bentuk kalimat langsung dan

tidak langsung. Contohnya sebagai berukut:

G Aku membolak-balik al-Quran…(BH)

G Aku menambah jumlah sembahyangku…(Kepala

Kampung)

G ….Beliau dilempari batu hingga luka-luka...(Kepala

Kampung)

G ….Dari keikhlasannya dari yang ditakdirkan Tuhan

baginya…(BH)

G Jangna takut sesungguhnya Tuhan bersama kita, kata

Nabi (Kepala Kampung)

G Bapak mengatakan Tuhan itu tidak mungkin lebih

dari satu (Di belakangku)

2). Koherensi,

adalah pertalian antar

kata, proposisi atau

kaliamat. Ini dapat

ditampilkan melalui

hubungan sebab-akibat,

bisa juga sebagai

penjelas.

Beberapa pesan yang tedapat koherensi kata

penghubung:

G Maha adil Tuhan, karena terhadap orang macam

Niken ini, ia lebih memberikan kemurahan.(BH)

G Tapi tak mustahil ia bisa memperoleh kebahagiaan

yang lebih tinggi darinya, dari keikhlasaannya dari

yang ditakdirkan Tuhan baginya. (BH)

G Aku menambah jumlah sembahyangku dan di mana-

mana tak pernah henti memohon tambahan kekuatan

agar menghadpai dan memenangkan kenyataan yang

menggelisahkan ini. (Kepala Kampung)

G Seperti Nabi Muhammad ketika berkunjung ke Taif,

Page 48: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xlviii

beliau dilempari batu hingga luka-luka, namun

beliau berdo’a: Tuhan ampunilah mereka, sebab

mereka tidak mengeri apa yang mereka kerjakan.

(Kepala Kampung)

G Jangan takut, sesungguhnya Tuhan bersama kita,

kata Nabi. Dan adalah contoh yang kini

kurencanakan, yakni pembasmian tikus-tikus itu,

tiada lain adalah mencontoh perbuatan luhur dan

perkasa Nabi. (Kepala Kampung)

G Aku tak pernah menbayangkan, sejauh keinsyafanku

atas segala wajah dan kotor dan dosa hidupku

(Ambang)

G Segalanya niscaya kembali kepada-Nya, juga setiap

kebanggaan yang dapat menggelincirkan. (Podium)

G Mana Samiraan? Cepat ia mulai berdobat dan mulai

sembahyang. Jangan suka mencopet lagi dan curi

tebu di kebun atau ketela di telaga. (Podium)

G “Sunyi dan rasa takut akan mempertemukan lebih

cepat dengan Allah!. Kata Gus Nur (Podium)

G kita memang harus menyebut nama Tuhan dengan

kata-kata, karena untuk beromong-omong tentang

Tuhan antara kita, kita harus memakai kata-kata (Di

belakangku).

3). Kata Ganti, ada yang

merupakan penggantiaan

ataau sikap resmi dari

komunikator semata-mat

dan yang merupakan

representasi dari sikap

bersama komunitas

tertentu.61

Untuk kata ganti yang dipakai dalam pesan-pesan

dakwah tersebut adalah: Aku, Ia, Kita.

61 Ibid., h. 82

Page 49: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

xlix

Dari tabel di atas, kita ketahuai bahwa bentuk kalimat yang dipakai dalam

pesan-pesan dakwah dalaam kumpulan cerpen “BH” adalah kalimat aktif, pasif,

langsung dan tidak langsung. Kemudian adanya koherensi antar kalimat, sehingga tidak

terdapat kejanggalan dalam setiap pertautan antar kalimat yang terdapat dalam pesan-

pesan tersebut. Dan kata ganti sebagai penggantian dimaksudkan agar tidaka ada

pemborosan dalam setiap kata dalam kalimat yang digunakan.

e. Stilistik

Mengungkapkan bagaimana pilihan kata yang digunakan dalam penyampian

suatu teks. Pusat perhatian stilistik adalah style yaitu gaya bahasa. Gaya bahasa pada

pesan-pesan dakwah dalam kumpulan cerpen “BH” mencakup majas. Berikut

penjabarannya:

Tabel 6

Kerangka Data Analisis Teks Stilistik

Hal yang diamati Temuan

Majas, adalah susunan

kata yang terjadi karena

persaan yang tumbuh

atau hidup dalam hati

penulis, dan sengaja

atau tidak menimbulkan

perasaan tertentu dalam

hati.62

1). Repetisi,

pengulangan beberapa

G Lebih dari sekedar kesepian, Tuhan. Lebih dari

sekedar kekosongan, telah kutata perasaanku, telah

62

Suparni, Bahasa dan Sastra Indonesia, (Bandung: Ganesa Exact, 1988), Cet. Ke-1, h. 13 63

Bambang Tutuko, Diktat Gaya Bahasa, SMK Makarya Jakarta. Cet Ke-1, h. 1 64 Ibid., h. 13

Page 50: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

l

kali, untuk

mempertegas.

2). Metafora, adalah

suatu cara mengatakan

atau melukiskan sesuatu

dengan

memeperbandingkannya

dengan sesuatu yang

lain.63

3). Klimaks, adalah

suatu cara

mengungkapkan suatu

ide atau keadaan dengan

mengurutkan dari

tingkat yang lebih

rendah menuju ke

tingkat yang lebih

tinggi.64

kupusatkan pikiranku, telah kuletakkan jiwaku, dan

telah kuberikan sikap terhadap-Mu…(Ambang)

G Tapi tak mustahil ia bisa memperoleh kebahagiaan

yang lebih dari dirinya sendiri, dari keikhlasan dari

yang ditakdirkan Tuhan baginya. (BH).

G “Bukan aku yang bertanya itu. Tapi kebisuan-Mu”.

Bisu bagai gunung es….(Ambang)

G “Demi Allah yang Maha Jeli akan setiap kebenaran,

kami semua tunduk dan patuh di bawah telapak

tangan Bapak yang teramat bijak….(Kepala

Kampung)

G Telah kutata perasaanku, telah kupusatkan pikiranku,

telah kuletakkan jiwaku, dan telah kuberikan sikap

terhadap-M, lebih dari selayaknya mampu diberikan

oleh seseorang makhlik kepada Tuhannya. (Ambang)

Dari tabel di atas, terdapat tiga jenis majas yang terkandung dalam kalimat yang

terdapat pada pesan-pesan dakwah kumpulan cerpen “BH” yaitu repetisi (pengulangan),

metafora (perbandingan) dan klimaks (meningkat),. Majas-majas itu sendiri lahir dari

rasa yang tumbuh dalam hati penulis cerpen.

f. Retoris

Page 51: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

li

Dalam retoris, hal yang diamati adalah bagaimana dan dengan cara apa

penekanan terhadap kalimat-kalimat dalam teks dilakukan. Elemen yang berkaitan

adalah grafis dan metafora. Berikut penjabarannya:

Tabel 7

Kerangka Data Analisis Teks Retoris

Hal yang diamati Temuan

1). Grafis, elemen ini

dapat dimunculkan

dalam bentuk foto,

gambar atau tabel

untuk mendukung

gagasan atau untuk

bagian lain yang tidak

ingin dimunculkan.

2). Metafora,

mengandung kiasan,

ungkapan sehari-hari,

ayat-ayat al-Quran,

kesemuanya digunakan

untuk memperkuat

pesan dakwah.

Dalam buku kumpulan cepen “BH” terdapat gambar

yang berupa cover dari buku tersebut yang menampilkan

foto seorang wanita yang sedang menangis yang

merupakan gambaran singkat dari isi buku tersebut.

Selain pada cover, terdapat juga gambar pada setiap

halaman depan dari setiap judul cerpen yang

mengilustrasikan judul-judul tersebut . Dan dilihat dari

isinya ada beberapa kalimat yang menggunakan tanda

petik atau baca lainnya khususnya kalimat yang

mengandung pesan dakwah.

G Aku membolak-balik al-Quran. Kupilih surat An-Nur,

tentang Tuhan adalah cahaya. Bagi langit dan bumi

cahaya itu menyala sebelum dinyalakan…(BH)

G Jangan takut, sesungguhnya Tuhan bersama kita, kata

Nabi. (Kepala Kampung)

G Aku tak pernah membayangkan, sejauah keinsyafanku

atas segala wajah dan kotor dan dosa

hidupku.(Ambang)

Dari tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa yang mencakup elemen retoris

adalah diantara grafis dan metafora. Grafis itu sendiri ditunjukkan dengan adanya

gambar pada cover buku dan pada setiap halaman pertama dari setiap judul cerpen.

Page 52: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lii

Selain itu terdapat juga tanda petik dan tulisan yang bercetak miring dalam isi cerpen

tersebut. Sedangkan untuk elemen metafora ditunjukkan pada ungkapan sehari-hari,

makna kiasan dan beberapa kalimat yang diambil dari Hadits Nabi yang terdapat pada

judul BH, Kepala Kampung dan Ambang.

2. Kerangka Data Kognisi Sosial

Pada tingkat kognisi sosial, peneliti akan menganalisa bagaimana Emha Ainun

Najib sebagai penulis dalam memahami keadaan atau peristiwa tertentu yang akan

diteliti. Hal inipun akan berkaitan dengan pembentukan teks, juga bagaimana buku

kumpulan cerpen “BH” berperan dalam penyampaian pesan-pesan dakwah melalui

cerita atau kalimat di dalamnya.

Pada cerita-cerita yang mengandung pesan dakwah pada kumpulan cerpen “BH”

tersebut, Emha Ainun Najib sebagai penulis dalam buku ini merupakan sososk utama

yang berperan dalam terbentuknya teks cerita. Meskipun ide awal daripada penulisan

cerita-cerita tersebut merupakan pengalaman pribadi atau melihat konteks masyarakat

saat ini.

Di sinilah yang akan penulis teliti yaitu dalam rangka penulisan cerita-cerita

yang berawal dari pengalaman pribadi atau peristiwa aktual yang terjadi pada

masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan kognisi pengarang dalam upaya

memahami karakter atau peristiwa yang terjadi. Sehingga cerpen-cerpen tersebut

memiliki nilai sebuah cerita yang baik dan pesan-pesan yang akan disampaikan oleh

pengarang dapat pula dipahami oleh pembaca.

3. Kerangka Data Konteks Sosial

Page 53: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

liii

Dalam konteks sosial, penulis akan menganalisa bagaimana konteks social yang

terjadi yang kemudian melatarbelakangi terbentuknya teks atau cerita yang digagas oleh

Emha Ainun Najib.

Dalam cerita-cerita Kumpulan cerpen “BH”, ditemukan beberapa gejala yang

berkaitan persoalan kehidupan yang biasa terjadi. Pada judul “Kepala Kampung”,

seorang pemimpin yang menghadapi tantangan dari pihak yang tidak suka dengan

kepemimpinannya, namun dengan bijaksana ia sikapi persoalan itu dengan

menyarahkan semuanya kepada Allah SWT dan meminta pertolongan-Nya dengan

memperbanyak sholat dan do’a. sebagaimana dikutip dalam kalimat:

Aku menambah jumlah sembahyangku dan di mana-man tak henti memohon

tambahan kekuatan agar mampu menghadapi dan memenangkan kenyataan yang

menggelisahkan ini…..(Kepala Kampung)

Pada judul “Ambang” juga tergambar bagaimana seseorang yang dihadapkan

oleh kematian, dengan secara tidak gentar menggugat Tuhan tentang mengapa ia harus

mati, namun di dalam keambangannya itu ia teringat akan dosa-dosa yang pernah ia

lakukan dan ketinggian hasrat cintanya kepada Tuhan. Di sini tergambar bagaimana

pergolakan psikologi tokoh dalam cerpen tersebut terjadi.

Sebagaiman dikutip dalam kalimat:

Di ujung dosa besar yang pernah kulakukan, telah kutemukan hasrat cintaku

yang terbesar pula terhadap Tuhanku. Maka telah kutumpahkan

segalanya….(Ambang)

Selain itu ditemukan pula gejala psikologi yang menggambarkan bagfaimana

tokoh dalam cerpen ini mengalami kejolak kerinduan yang sangat besar kepada

Tuhannya. Terdapat pada kalimat:

Hidupku diisi oleh idaman terhadap-Mu, persis seperti pemuda yang yang

mengidamkan bakal istrinya (Ambang)

Page 54: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

liv

Dengan data yang ada dalam teks cerita cerpen tersebut, dapat dihubungkan

kepada wacana masyarakat dalam menyikapi penggambaran dalam cerita dan

bagaimana penarikan pesan-pesan dakwah yang terdapat di dalamnya.

C. Analisis Data

Setelah peneliti mengamati dan menemukan data-data yang berkaitan dengan

penelitian analisis wacana dalam teks cerita pada kumpulan cerpen “BH”, maka peneliti

akan mengnalisis data tersebut, dikaitkan dengan pesan-pesan dakwah yang akan

disampaikan.

1. Pesan Dakwah Melalui Analisis Teks

Untuk mengungkapkan pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam teks cerita

pada kumpulan cerpen “BH” , maka penulis menjabarkan data-data yang telah ada

dalam elemen tematik saja, karena elemen ini yang lebih memiliki kaitan erat dengan

hal penyampaian pesan dakwah.

Sesuai dengan data-data yang ditemukan, pada elemen tematik terdapat beberapa

tema besar yang diangkat, yaitu:

a) Akidah atau Keimanan

Akidah atau keimanan adalah pokok dasar dalam beragama. Seorang muslim

yang akidahnya kuat akan tidak mudah tergoda untuk melakukan hal yang dilarang oleh

Allah SWT. Islam mengajarkan kita untuk menjadikan Allah SWT sebagai puncak

tertinggi dari rasa cinta kita. Karena sangat pantas seorang hamba mencintai Tuhannya

dikarenakan dengan segala ni’mat yang telah Tuhan berikan kepadanya.

Mengenai keagungan dan kebesaran Allah serta kecintaan seorang hamba

kepada Tuhannya dapat dilihat dari kutipan kalimat:

Hidupku diisi oleh idaman terhadap-Mu, persis seperti pemuda yang

mengidamkan bakal istrinya…(Ambang)

Page 55: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lv

Lebih dari sekedar kesepian, Tuhan. Lebih dari sekedar kakosongan. Telah kutata perasaanku, telah kupusatkan pikiranku, telah kuletakkan jiwaku, dan

telah kuberikan sikap terhadap-Mu, lebih dari selayaknya mampu diberikan oleh seorang makhluk kepada Tuhannya…(Ambang)

Sedangkan selama ini kita menyebut Tuhan Maha Besar, Maha Tinggi, Maha

Kasih, bahkan ada keadaan dimana Tuhan marah dan murka….(Di belakangku)

b) Ibadah

Ibadah secara etimologis berarti mematuhi, tunduk dan berdo’a. sedangkan

secara terminologis pengertian ibadah adalah kepatuhan/ketundukan kepada dzat yang

memiliki puncak keagungan, Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah mencakup segala bentuk

kegiatan (perkataan dan perbuatan) yang dilakukan oleh setiap mukmin-muslim dengan

tujuan mencari keridhoan Allah.65

Nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam kumpulan cerpen “BH” yang

berkaitan dengan ibadah adalah:

1) Tawakkal

Tawakkal adalah berserah diri kepada Allah SWT, menyerahkan keputusan

segala perkara, ikhtiar dan usaha kepada-Nya.66

Ini merupakan sifat terpuji yang harus

dimiliki oleh setiap muslim. Apabila diri seorang muslim sudah dihiasi dengan sifat

mulia ini maka ia akan memandang hidupnya dengan optimis, tak kenal menyerah

dalam menjalani kerasnya kehidupan. Ia mengembalikan segala urusan hidup hanya

kepada-Nya baik di kala senang maupun susah.

Firman Allah SWT:

��HI-%JK.�L IMC�N3O�� )�#P�Q���

)�%R�S�T�� 'U�☺�=�V WO��

"X ���?�Y �T�� GX�5 Z["#�N ;%9

65

Departemen Agama RI, Ensiklipedi Islam, (Jakarta), h. 385 66

Abdul Fatah, Kehidupan Manusia Di Tengah-Tengah Alam Misteri, (Jakarta: Rineka Cipta,

1995), Cet. Ke-1, h. 97

Page 56: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lvi

)�\#�]^("��L "X�����$��

*,�L�-�L%9 `����a *,�L�-�L%9

"X �&� ) )�# �:���% 3O�� � ���% WO�� �3S�#�D��a?�a

Ic#P�Q��☺�$�� E@@

“Dan betaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang

mukmin itu bertawakkal”. (QS. Al-Maidah :5:11)

Kalimat yang menunjukkan pada tawakkal adlah:

Aku lebih sekedar pasrah, Tuhan. Aku telah memberi-Mu kebebasan dengan

permintaan kecil yang tidak menguntungkanku sendiri. Adakah sikap tertinggi

dari kepasrahan mutlak terhadp-Mu yang harus dimiliki oleh seorang

manusia?….(Ambang)

Segalanya niscaya kembali kepada-Nya. Juga setiap kebanggaan yang bisa

mengelincirkan…(Podium)

2) Dzikir

Berdzikir kepada Allah adalah perkara yang sangat mulia dan besar, ibadah yang

paling utama dan jalan pendekatan diri kepada Allah SWT.67

Dengan selalu berdzikir

kepada-Nya setiap saat seorang muslim akan meraskan ketenangan dan kedamaian jiwa

waktu menjalankan rutinitas hidup yang cukup melelahkan.

Firman Allah SWT:

\��d%R�S�T���a "X�S"R�S�T%9

)�%R �73���% � fg�% ;%R h���

E@�F

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,

dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku”. (QS. Al-

Baqoroh :2:152)

Kalimat yang menunjukkan pada dzikir adalah:

Jemaah tertegun sesaat, kakaku sambil mengucap “suhanallah” segera ke ruang

imaman mengambil oper peran Gus Noor, sementara beberapa orang

membatalkan sembahyangnya dan menolong Gus Noor…”(Podium)

67

Imam Habib Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan wasiat Iman, (Malaysia: Sinar Suria,

1987), Cet. Ke.2, h. 223

Page 57: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lvii

“Audzubillahiminasyaithonirrojim”

Dengan agak tegang kulewati ayat demi ayat …(BH)

Kita memang harus menyebut nama Tuhan dengan kata-kata, karena untuk beromong-omong tentang Tuhan antara kita, kita harus memakai kata-kata…(Di

Belakangku)

3) Shalat

Shalat adalah tiang agama dan asas Islam terpenting sesudah syahadat. Seorang

muslim wajib mengerjakannya setiap hari sebanyak lima kali walau sesibuk apapun

keadaannya. Shalat merupakan sarana seorang hamba untuk berkomunikasi dengan

Tuhannya. Melalaikan shalat ini merupakan tanda lemahnya iman seoarang muslim.

Firman Allah SWT:

)�#^ �h.�8 �� �X�#?jk$��

l�#?jk$���% ���]�m#�$��

)�#Q#=N�% nO �Bo�p�P.�N EFq

“peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah

untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’ “ (QS. Al-Baqoroh :2:238)

Kalimat yang menunjukkan pada shalat adalah:

Aku menambah jumlah sembahyangku dan di mana-mana tak pernah henti

memohon tambahan kekuatan agar mampu menghadapi dan memenangkan

kenyataan yang menggelisahkam ini…”(Kepala Kampung)

Kalian tidak boleh laggi melalaikan sembahyang dan rukun Islam

lainnya…”(Podium)

Mana Samiran ? cepat ia mulai bertobat dan mulai sembahyang. Jangan suka mencopet lagi dan curi tebu di kebun atau ketela di tegalan” (Podium)

4) Do’a

Seorang muslim hendaklah memabiasakan dirinaya dalam mengharapkan

sesuatu untuk berdo’a kepada Allah. Berdo’a merupakan salah satu ni’mat yang amat

besar yang dikaruniakan Allah kepada hamban-hamba_Nya. Dan do’a merupakan

senjata orang mukmin dikala mendapat cobaan atau ujian dari Allah SWT.

Page 58: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lviii

Firman Allah SWT:

�BC�N3O���% �;#=��L O��Q

)�#���� "XHYt#=?=N:% ZJ��u/�%

"XH:v%9 ���� "XHwt��

�;#=u/�� E�1

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan

Kuperkenankan bagimu”. (QS. Al-Mu’min :40:60)

Kalimat yang menunjukkan pada do’a adalah:

“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Bijak semoga mereka segara

dianugerahi mata yang jernih di otak mereka “(Kepala Kampung)

c) Akhlak

Secara etimologi perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab dan merupakan

bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam kamus Al-Munjid bererti budi pekerti,

perangai, tingkah laku atau tabiat.68

Dalam Islam akhlak menempati tempat yang paling

tinggi. Islam dengan bimbingan Ruhuddin menanamkan sifat mulia dan mengutamakan

akhlak yang mengutamakan sendi-sendi kehidupan bangsa dan tulang punggung yang

kokoh dan kuat untuk menjamin kerukunan hidup dan ketertiban masyarakat.69

Kalimat yang menunjukkan pada akhlak ada 2 kategori:

1) Pemaaf

Ibnur Rummi telah mengatakan:

Manusia dan dunia ini pasti mempunyai kekurangan Yang tak sedap dipandang mata

Atau kelemahan yang mencemari kemulusannya Tidaklah adil jika engkau menginginkan teman yang bersih di dunia ini

Sedang engkau sendiri tidak bersih70

68

Luis Ma’luf, Kamus Al-Munjid, (Beirut: al-Maktabah al_Katulikiyah t.t), h. 194 69

Aisyah Dahlan, “Dekadensi Moral Dan Penanggulangannya”, dalam buku Islam Alim Ulama

dan Pembangunan, (Jakarata: Pusat Dakwah Isalam, 1971), h. 103 70

Aidh bin Abdullah Al-Qarni, Laa Tahzan, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2002), Cet. Ke-3,

h. 449

Page 59: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lix

Tidak layak bagi seorang teman mengambil jarak terhadap temannya karena ada

satu atau dua pekerti yang tidak disukai, padahal masih banyak pekerti lainnya yang

yang daapat diterima dan masih banyak pula sifat-sifat lainnya yang pantas dipuji. Oleh

karenanya kita sebagai muslim selayaknya memiliki akhlak yang terpuji ini yaitu

memaafkan kesalahan dan kealfaan orang lain.

Firman Allah SWT:

1�=x �#�h�=�$�� yza9�%

u�{=�$���� |qR7%9�% E6�

IMo�?�,.�,���� E@}}

“jadilah kamu pemaaf dan serulah orang mengerjakan yang ma’ruf serta

berpaling dari orang-orang yang bodoh”. (QS. 7:199)

Kalimat yang menunjukkan pada pemaaf adalah:

Mas mau memaafkan Aku?

“Kenapa tidak? Tuhanpun Maha Pemaaf” (BH)

Seperti Nabi Muhammad ketika berkunjung ke Ta’if, beliau dilempari batu hingga

luka-luka, namun beliau berdo’a: Tuhan ampunilah mereka, sebab mereka tidaak

mengerti apa yang mereka kerjakan.(Kepala Kampung)

2) Ikhlas

Ikhlas adalah sifat teragung yang Allah berikan kepada hambanya yang terpilih,

tidak semua pemburu ridho-Nya meraih hadiah tersebut. Al-Mukhlisin adalah pemburu

ridho-Nya, sedangkan Al-Mukhlasin adalah mereka yang diridhoi Allah. Karena itu kita

tidak dapat mengaku diri kita ikhlas, tugas kita hanya bermujahadah untuk meraih ridho

Allah SWT.

Seorang Mukhlasin akan merasa ridho dengan segala ketentuan Allah SWT.

Maksudnya merasa senang tidak keberatan dalam menjalankan perintah dan menjauhi

Page 60: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lx

larangan-Nya (seperti melaksanakan shalat lima waktu, ibadah puasa, dilarang berbuat

maksiat dan lain sebagainya) daan melaksanakannya, semata-mata ikhlas karena Allah,

tanpa pamrih.

Tujuan amal ibadah yang dilakukan hanya satu, yaitu bagaimana supaya apa

yang dilakukan diterima Allah SWT. Sehingga akhirnya bisa merasakan buah dari

keikhlasan yang berupa ketentraman jiwa dan ketenangan batin, sehingga hidup akan

jauh lebih indah dan bahagia.71

Kalimat yang menunjukkan pada Ikhlas adalah:

Tapi tak mustahil ia bisa memperoleh kebahagiaan yang lebih tinggi dari dirinya

sendiri, dari keikhlasannya dari yang ditakdirkan Tuhan kepadanya” (BH).

d) Tarikh

Manusia dengan segala keberadabannya tidak lepas dari sejarah dan berbagai

peristiwa. Begitu juga Islam yang mempunyai peradaban terbesar di dunia yang dapat

dijadikan teladan umatnya. Berkaca pada sejarah Rasulullah ada berbagai kejadian

penting yang dialami oleh beliau. Salah satunya adalah ketika Rasulullah berkunjung ke

negeri Ta’if untuk berdakwah, namun apa yang didapat oleh beliau?, beliau malah

dilempari batu hingga luka-luka, namun karena kemulian akhlaknya beliau malah

mendo’akan kaum taif dan memohon ampunan dari Allah SWT.

Dan kisah ini dikutip dalam cerpen yang berjudul “Kepala Kampung”:

Seperti Nabi Muhammad ketika berkunjung ke Ta’if, beliau dilempari batu hingga

luka-luka, namun beliau berdo’a: Tuhan ampunilah mereka, sebabmereka tidak

mengerti apa yang mereka kerjakan”. (Kepala Kampung)

71 Dewi Yana, Kiat-Kiat Ikhlas, (Depok: Intuisssi Press, 2006), Cet. Ke- 1, h. 75

Page 61: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxi

2. Pesan Dakwah Melalui Kognisi Sosial

Proses terbentuknya kalimat-kalimat dalam cerpen dari buku kumpulan cepen

“BH” adalah bagaimana penulis cerpen berusaha dalam memproses cerita sehingga

terbentuk dalam bentuk teks yang baik yang dapat dimengeti pesan apa yang akan

disampaikan dari cerita yang disajikan tersebut.

Menurut Emha, proses produksi teks dalam memehami peristiwa tertentu dari

cerpen-cerpennya terjadi secara spontan. Hal ini direfleksikan dari pengalaman sehari-

hari yang kemudian dituangkan dalam cerpen-cerpennya.72 Dengan bahasa yang

memikat dan “renyah” , Emha mengajak para pembacanya menyelami realitas sosial

yang kerap kali terjadi di sekeliling kita. Dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa

yang terjadi sekecil apapun peristiwa itu.

Judul-judul yang yang tertera dalam kumpulan cerpen ini didasari oleh situasi

kreatif dari seorang penulis, sehingga memberikan nuansa yang mengilhami judul-judul

tersebut.

Proses pengumpulan cerpen-cerpen ini yang kemudian menjadi buku dilakukan

oleh Kompas yang diambil dari cerpen Emha yang ditulis di Kompas itu sendiri, berbgai

surat kabar dan juga cerpen kiriman Emha yang baru dan belum dimuat di Kompas.73

Buku kumpulan cerpen Emha ini adalah yang pertama yang terbitkan oleh Kompas.

Proses produksinya memakan waktu satu bulan, setelah data terkempul dan masuk

seleksi akhirnya disepakati ada 15 judul yang menjadi isi buku tersebut. Adapun proses

pengumpulan data tersebut memakan waktu dua tahun, hal ini disebabkan karena

72

Wawancara dengan Emha Ainun Najib, 16 Mei 2088, Taman Ismail Marjuki. 73

Wawancara dengan Staf Redaksi Penerbit Buku Kompas, Bapak Irwan Suhenda, 29 Mei 2008,

Kantor Penerbit Nuku Kompas

Page 62: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxii

kesibukan Emha yang pada saat itu banyak menghadiri acara baik di dalam maupun luar

negeri. Pemilihan judul “BH” yang terdapat pada cover diambil dengan alasan untuk

menarik perhatian pembaca (eye catching) sehingga judul tersebut bisa menjual dan

kalau dilihat dari ceritanya, judul “BH” ini sangat menarik dan Kompas sengaja pilih

dikarenakan memang judul ini terdapat dalam buku kumpulan cerpen ini.74

3. Pesan Dakwah Melalui Konteks Sosial

Permasalahan yang timbul dalam kehidupan masyarakat terkadang disikapi

sebagai beban yang sulit untuk dipikul, bahkan tidak jarang yang frustasi, yang merasa

bosan akan kehidupan dan ujian yang dianggapnya tidak berpihak pada dirinya, yang

pada akhirnya timbullah perilaku yang menyimpang.

Dalam cerita-cerita kumpulan cerpen “BH” ini telah ditemukan beberapa gejala-

gejala kehidupan sosial. Dalam hal ini, gejala-gejala kehidupan sosial masyarakat yang

terjadi saat ini. Seperti misalnya, sikap atau pengalaman psikologi seseorang dalam

menghadapi kematian, kerinduan seorang hamba dan kecintaannya kepada Tuhan, juga

bagaimana menjadi pemimpin yang baik dalam menghadapi kejolak yang terjadi di

masyarakat.

Pesan yang ingin disampaikan adalah upaya peningkatan iman dan pendekatan

diri kepada Allah SWT. Sehingga kita pun tidak akan merasa jauh dari Allah SWT.

Kemudian juga bagaimana kita menyikapi hikmah dari setiap kejadian yang terjadi di

masyarakat sesederhana apapun kejadian tersebut, karena pada dasarnya setiap kejadian

pasti ada hikmah di dalamnya.

Seorang manusia harus memiliki rasa optimisme yang kuat, yakni terhadap

kekuasaan Allah SWT dan tidak berpikir negatif. Harus selalu berusaha tawakkal dalam

74 Ibid

Page 63: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxiii

menghadapi problema hidup sehari-hari, sebab sebenarnya pada setiap kesulitan ada

kemudahan.

Dan tentunya dalam menghadapi suatu permasalahan adanya dukungan dari

sekitar kita. Dengan saling bahu-membahu, mengingatkan satu sama lain bahwa Allah

SWT ada bersama kita, jika kita memohon pertolongan kepada-Nya.

Jadi, intinya dalam menghadapi problematika dan dalam pencapaian iman yang

baik harus didasari dengan niat yang tulus dan ikhlas, serta bertawakkal kepada Allah

SWT. Selain itu juga, harus adanya factor interen dari dalam diri sendiri (kemauan) dan

factor eksternal dari lingkunan sekitar (dukungan).

D. Pesan-Pesan Dakwah dalam Kumpulan Cerpen”BH” Ditinjau dari

Komunikasi Dakwah

1. Pesan-Pesan Dakwah Dzatiyah

Komunikasi dalam diri disebut juga komunikasi intrapribadi (intra personal

communication) yaitu komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak.75

Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam

konteks-konteks lainnya, meskipun dalam disiplin ilmu komunikasi tidak dibahas secara

rinci dan tuntas. Dengan kata lain, komunikasi intrapribadi ini inheren dengan

komunikasi dua orang, tiga orang dan seterusnya., karena sebelum berkomunikasi

dengan orang lain kita biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri (mempercayai dan

memastikan makna pesan orang lain), hanya saja caranya sering tidak disadari.

Disadari atau tidak, komunikasi ini juga sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan seorang da’I dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya. Sebelum

berdakwah seorang da’I harus tahu bagaimana memanfaatkan pancaindranya (sensasi),

75

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2001), Cet. Ke-2, h. 72

Page 64: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxiv

persepsi (memaknai stimuli), memori (apa yang diingat) dan cara berfikir menurut

pandangan Islam. Keempat tahapan ini merupakan siklus komunikasi dalam diri

manusia.76

Pesan dakwah dzatiyah terdapat pada:

Lebih dari sekedar kesepian, Tuhan. Lebih dari sekedar kekosongan. Telah

kutata persaanku, telah kupusatkan pikiranku, telah kuletakkan jiwaku, dan telah

kuberikan sikap terhadap-Mu, lebih dari selayaknya mampu diberikan oleh

seorang makhluk kepada Tuhannya. (Ambang)

Aku tak pernah membayangkan, sejauh keinsyafanku atas segala wajah dan

kotor dan dosa hidupku…(Ambang)

2. Pesan-Pesan Dakwah Fardiyah (Komunikasi Antarpribadi)

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunkasi

antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya

menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal.

Dalam konteks dakwah Islamiyah, komunikasi ini inheren dengan dakwah

fardiyah. Hal ini dapat dilihat ketika seorang da’I menyampaikan pesan-pesan

dakwahnya kepada mad’unya. Walaupun terkesan didominasi oleh da’I, tapi ada reaksi

dari mad’u, baik itu bersifat verbal maupun nonverbal.

Pesan dakwah fardiyah terdapat pada:

“Mas mau memaafkan Aku?

Kenapa tidak?, Tuhan pun Maha Pemaaf”. (BH)

Sunyi dan rasa takut akan mempertemukan lebih cepat dengan Allah. Kata Gus

Noor. (Podium)

3. Pesan-Pesan Dakwah Halaqah (Komunikasi Kelompok)

76 Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003), Cet. Ke-1

Page 65: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxv

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dilakukan dalam sebuah

kelompok, misalnya keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi;

kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil

keputuan. Adapun dalam Islam misalnya kelompok majlis ta’lim, organisasi Islam dan

lain sebagainya, yang kesemuanya itu bertujuan untuk melestarikan dakwah Islamiyah.

Islam juga mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan baik kepada

masyarakat. Sebagai contoh seorang muslim tidak boleh menjauhi muslim lainnya dan

berkomunikasi yang berkomunikasi yang bisa menyakiti orang lain.

Firman Allah SWT:

(QS. Al-Maidah: 54)

��HI-%JK.�L �BC�N3O�� )�#&�Q���

6�Q `-�"R�L "X��P�Q 6� A�8�&L��

��"#'(�a ��~aJ�L �O�� t�"#����

"XH������ h�8�V#�������% ~J3O�T%9

�� �Bo�&�Q��☺�$�� �l:��%9 ��

�BCR�h.���$�� Ic%-�,.�,�� ��B

������ WO�� fg�% �;#=a��L�� ���Q"#�$

t*n�g � ���$�T �7}�a WO�� �8����L

6�Q m�O���l� � �O���% ��u��%

�*��?�Y E�

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari

agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai

mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang

yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan

Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia

Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas

(pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahu”.

Pesan dakwah halaqah terdapat pada kalimat:

Pernah kukemukakan kepada mereka, tekad pengabdian mereka itu sendiri sudah

merupakan ibadah sembahyang yang tiada taranya” (Kepala Kaampung)

Page 66: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxvi

4. Pesan-Pesan Dakwah Ramzi (Simbolik)

Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K. Langer,

adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambing. Manusia memang satu-satunya

hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan

makhluk lainnya.

Simbolisasi yang terjadi dalam kumpulan cerpen “BH” dapat dilihat dari

ilustrasi dan tampilan cover yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen tersebut.

Ilustrasi yang dibuat pada tiap halaman muka dari tiap judul mengilustrasikan ataupun

menggambarkan secara singkat bagaimana isi cerita dari cerpen-cerpen itu. Seperti

ilustrasi yang terdapat pada judul “BH”, di situ tegambar seorang pria yang sedang

membaca al-Qur’an yang di bawahnya ada seorang wanita yang sedang duduk

bersimpuh di lutut pria tersebut dan ini memang terjadi di cerita dalam judul “BH

tersebut. Begitupun juga ilustrasi yang ditampilkan pada cover yang dibuat semenarik

mungkin yang memang dibuat sebagai gambaran singkat dari isi buku tersebut.

Adapun dilihat dari konteks komunikasi, simbolisasi ini terlihat dari ketiga jenis

komunikasi yang terjadi dalam cerita yang terdapat dalam kelima judul cerpen yang

telah disebutkan di atas. Berdasarkan hasil pengamatan penulis ternyata komunikasi

yang terjadi didominasi oleh komunikasi dalam diri (intra pribadi). Menurut penjelasan

Emha, hal ini didasarkan pada perenungan pribadi yang pada saat itu masih mempunyai

peluang yang cukup luas,77

seperti pada judul “Ambang”, yang mengisahkan sesorang

yang mengalami pengalaman spiritual dalam dirinya dengan menggugat eksistensi

Tuhan.

77 Wawancara dengan Emha Ainun Najib, 16 Mei 2008, Taman Ismail Marjuki.

Page 67: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxvii

Dan mekanisme internal seperti itupun sebenarnya menjadi tradisi otomatis

sampai sekarang, artinya banyak pengarang yang menggunakan komunikasi dalam diri

sebagai dimensi yang menjadi roh dalam tulisannnya. Hal ini juga bertujuan agar para

pembaca terbawa oleh cerita dan ikut menyelami kisah dari cerita itu. Tapi Emha hanya

menyeleksi tema-tema yang mengangkat nasib umat manusia secara makro sampai

dirinyapun terlupakan. Karena memang pada kenyataannya Emha berangkat dari dunia

sosial yang bertahun-tahun digelutinya.

Page 68: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxviii

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, serta hasil analisis data yang

peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Buku kumpulam cerpen “BH” karya Emha Ainun Najib adalah kumpulan

goretan cerita pendek Emha yang ditulis 20-30 tahun yang lalu. Dengan

ksederhanan dan kebersahajaannya, Emha memandang sebuah realisme sosial

menjadi sebuah media yang sangat tepat untuk mengekspresikan karya-

karyanya. Salah satunya melalui cerpen. Walaupun terlihat universal, namun

sosok Emha yang relijius tetap saja ada, melekat dan nampak dalam pesan-pesan

yang disampaikan dari cerita-cerita cerpennya. Melalui cerpen-cerpennya ini

Emha mengajak para pembacanya untuk merenungi dan mengambil hikmah dari

setiap kejadian yang terjadi di sekitar kita, sekecil apapun kejadian itu.

2. Pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh Emha dalam Kumpulan Cerpen

“BH” melalui cerita-ceritanya, dari elemen teks, penulis analisis dengan

menggunakan enam Critical Linguistics, yaitu: Tematik, Skematik, Semantik,

Sintaksis, Stilistik, dan Retoris. Dalam kognisi sosial, berkaitan bagaimana

kognisi pengarang dalam memahami peristiwa tertentu dalam membangun

sebuah teks dan juga bagaimana teks tersebut diproduksi. Dilihat dari kognisi

pengarang, proses produksi teks terjadi dari hasil kreatifitas pengarang yang

dilhami oleh pergulatan komunikasi yang terjadi dalam diri pengarang sendiri

(Emha Ainun Najib). Sedangkan proses produksi teks sehingga menjadi sebuah

buku dilakukan oleh Kompas, termasuk di dalamnya proses pengumpulan dan

Page 69: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxix

penyusunan buku tersebut. Kemudian dari sisi konteks sosial, cerita yang

dibangun oleh Emha terjadi secara spontan dengan melihat relita dari kehidupan

keseharian yang memang kerap akrab dengan kehidupan Emha.

3. Adapun untuk teknik, stuktur dan pengungkapan pesan dakwah, peneliti

menggunakan analisis wacana dengan model analisis dari Teun A. Van Dijk.

Analisis wacana berbeda dengan analisis teks media lainnya. Dalam analisis

wacana tidak hanya akan dilakukan pada penelitian teks semata. Tetapi juga

proses terbentuknya teks oleh penulis cerpen dalam memahami setiap individu

dan peristiwa tertentu. Sehinggga terbentuk dalam teks yang utuh serta dikaitkan

dengan wacana yang berkembang dalam konteks sosial masyarakat. Sehingga

terlihat lebih jelas seluk-beluk teks hingga penyampaian dan perkembangannya.

B. Saran-saran

1. Dalam penyampaian dakwah, hendaknya para juru dakwah mampu

mengemasnya dalam kemasan menarik dan aktual, sehingga mampu menarik

perhatian dan membangkitkan para mad’u untuk menelaah lebih jauh. Seperti

Emha Ainun Najib yang menyajikan pesan dakwah dalam sebuah gambaran

realitas sosial yang ia tuangkan dalam bentuk cerpen. Dengan bahasa yang

“renyah” dan mudah dipahami, Emha berhasil menarik perhatian para

pembacanya untuk larut dalam cerita dalam cerpen karyanya.

2. Bagi Emha Ainun Najib, agar tetap eksis dalam memberikan khasanah baru

guna memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam dunia sosial, politik,

budaya dan agama khususnya.

3. Bagi pecinta sastra khususnya pecinta cerpen, agar tidak sekedar membaca suatu

karya sastra, melainkan bagaimana memahami pesan apa yang disampaikan dari

Page 70: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxx

karya sastra tersebut. Seperti berbagai macam hikmah yang tersirat dalam Buku

Kumpulan Cerpen “BH” Karya Emha Ainun Najib.

Page 71: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxxi

HASIL WAWANCARA

Nasasumber : Emha Ainun Najib

Waktu : Jum’at 16 Mei 2008

Tempat : TIM (Taman Ismail Marjuki)

T : Apa visi, misi, dan tujuan dari peluncuran buku Kumpulan Cerpen “BH”?

J : Dulu saya rajin menulis dan masih sempat menulis cerpen. Sebelum masyarakat

menjadwal saya melalui problem-problem dan undangan yang saya diminta terlibat.

Sejak itu saya tidak punya waktu untuk konsentrasi sebagai penulis.

T : Apa yang mendasari terpilihnya judul-judul dalam kumpulan cerpen ini?

J : Setiap situasi kreatif memberi nuansa penulisnya sehingga ia menentukan judulnya

dari nuansa itu.

T : Bagaimana proses produksi teks dalam memahami peristiwa tertentu dari cerpen-

cerpen yang Cak Nun tulis dalam kumpulan cerpen ini?

J : Semua spontan saja, refleksi biasa dari pengalaman sehari-hari, sama saja pada setiap

manusia, hanya saja kebetulan bentuk refleksi saya berupa cerpen. Itupun saya sama

sekali bukan penulis cerpen yang baik, karena tidak pernah cukup konsenterasi di

bidang itu.

T : Apa gagasan utam dari judul : BH, Kepala Kampung, Ambang, Podium, dan Di

belakangku?

Page 72: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxxii

J : Idem nomer 2, judul selalu spontan, tiap hari selama puluhan tahun saya spontan

dituntut kasi judul, nama bayi, nam forum, nama grup musik dan macam-macam

lagi yang jumlahnya sudah puluhan ribu dan tidak terdokumentasi dengan baik.

T : Dari kelma judul tersebut, didominasi oleh komunikasi yang terjadi di dalam diri

(intra personal), mengapa demikian?

J : mungkin karena waktu itu perenungan pribadi masih ada peluang cukup luas.

Sekarangpun sebenarnya mekanisme internal seperti itu menjadi tradisi otomatis,

Cuma saya seleksi hanya sebatas tema-tema yang menyangkut nasib ummat

manusia secar makro, sehingga diri saya sendiri sama sekali hampir tak terpikirkan.

T : menurut Cak Nun, bagaimana peran dunia sastra khususnya cerpen dalam dakwah

Islam di era tekhnologi sekarang ini?

J : Sastra tidak perlu dibebani terlalu berat-berat. Pemerintah yang dibayar dan institusi-

institusi Islam yang begitu besar-besar sudah banyak dan lebih rasional untuk

dituntut.

Mengetahui

Interviewee Interviewed

Sahabudin Emha Ainun Najib

Page 73: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxxiii

HASIL WAWANCARA

Nasasumber : Emha Ainun Najib

Waktu : Jum’at 16 Mei 2008

Tempat : TIM (Taman Ismail Marjuki)

T : Apa visi, misi, dan tujuan dari peluncuran buku Kumpulan Cerpen “BH”?

J : Dulu saya rajin menulis dan masih sempat menulis cerpen. Sebelum masyarakat

menjadwal saya melalui problem-problem dan undangan yang saya diminta terlibat.

Sejak itu saya tidak punya waktu untuk konsentrasi sebagai penulis.

T : Apa yang mendasari terpilihnya judul-judul dalam kumpulan cerpen ini?

J : Setiap situasi kreatif memberi nuansa penulisnya sehingga ia menentukan judulnya

dari nuansa itu.

T : Bagaimana proses produksi teks dalam memahami peristiwa tertentu dari cerpen-

cerpen yang Cak Nun tulis dalam kumpulan cerpen ini?

J : Semua spontan saja, refleksi biasa dari pengalaman sehari-hari, sama saja pada setiap

manusia, hanya saja kebetulan bentuk refleksi saya berupa cerpen. Itupun saya sama

sekali bukan penulis cerpen yang baik, karena tidak pernah cukup konsenterasi di

bidang itu.

T : Apa gagasan utam dari judul : BH, Kepala Kampung, Ambang, Podium, dan Di

belakangku?

J : Idem nomer 2, judul selalu spontan, tiap hari selama puluhan tahun saya spontan

dituntut kasi judul, nama bayi, nam forum, nama grup musik dan macam-macam

lagi yang jumlahnya sudah puluhan ribu dan tidak terdokumentasi dengan baik.

Page 74: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxxiv

T : Dari kelma judul tersebut, didominasi oleh komunikasi yang terjadi di dalam diri

(intra personal), mengapa demikian?

J : mungkin karena waktu itu perenungan pribadi masih ada peluang cukup luas.

Sekarangpun sebenarnya mekanisme internal seperti itu menjadi tradisi otomatis,

Cuma saya seleksi hanya sebatas tema-tema yang menyangkut nasib ummat

manusia secar makro, sehingga diri saya sendiri sama sekali hampir tak terpikirkan.

T : menurut Cak Nun, bagaimana peran dunia sastra khususnya cerpen dalam dakwah

Islam di era tekhnologi sekarang ini?

J : Sastra tidak perlu dibebani terlalu berat-berat. Pemerintah yang dibayar dan institusi-

institusi Islam yang begitu besar-besar sudah banyak dan lebih rasional untuk

dituntut.

Mengetahui

Interviewee Interviewed

Sahabudin Emha Ainun Najib

Page 75: Analisis Wacana Pada Kumpulan Cerpen BH Karya EMHA · PDF fileiii ABSTRAK ANALISIS WACANA PADA KUMPULAN CERPEN “BH” KARYA EMHA AINUN NAJIB Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

lxxv