analisis sistematika teknik penyusunan perundang

Upload: gilar-amrizal

Post on 06-Jul-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

    undangan sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 telah disahkan pada

    tanggal 12 Agustus 2011 serta berlaku pada tanggal diundangkan sebagaimana tercantum

    dalam Pasal 104 Undang-Undang tersebut. Banak penambahan ketentuan ang ter!adi

    dengan adana Undang-Undang baru tersebut" salah satuna keharusan menertakan

     Naskah Akademik dalam rancangan peraturan ang dia!ukan.

     Naskah Akademik sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 angka 11 Undang-Undang

     Nomor 12 Tahun 2011 adalah hasil penelitian atau pengka!ian hukum dan hasil penelitian

    lainna terhadap suatu masalah tertentu ang dapat dipertanggung!a#abkan secara ilmiah

    mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu $ancangan Undang-Undang" $ancangan

    Peraturan %aerah Pro&insi atau $ancangan Peraturan %aerah 'abupaten('ota sebagai solusiterhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masarakat.

    Undang-Undang $epublik )ndonesia Nomor * Tahun 2014 Tentang %esa merupakan

    Undang-Undang ang telah dinantikan oleh segenap masarakat desa tak terkecuali

     perangkat desa selama + tahun. Tepatna" $abu 1, desember 201" $ancangan Undang-

    Undang $UU/ Tentang %esa disahkan men!adi UU %esa. 'emudian pada 1 !anuari 2014"

    Presiden usilo Bambang udhoono B/ menandatangani guna mengesahkan UU

    tersebut.

    UU ini secara umum mengatur materi mengenai asas pengaturan" kedudukan dan !enis

    desa" penataan desa" ke#enangan desa" penelenggaraan pemerintahan desa" hak dan

    ke#a!iban desa dan masarakat desa" peraturan desa" keuangan desa dan aset desa"

     pembangunan desa dan pembangunan ka#asan perdesaan" badan usaha milik desa" ker!a

    1

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    2/22

    sama desa" lembaga kemasarakatan desa dan lembaga adat desa" serta pembinaan dan

     penga#asan. elain itu" UU ini !uga mengatur dengan ketentuan khusus ang hana berlaku

    untuk %esa Adat sebagaimana diatur dalam Bab 3))).

     Namun setiap produk hukum" seperti Undang-Undang" tidak terlepas dari kelebihan dan

    kekurangan setelah disahkan. Begitupula dengan UU %esa. Pada analisa ini" kelompok kami

    akan menganalisa kelebihan dan kekurangan tersebut dilihat dari 2 hal

    1. %ari segi sistematika teknis penusunan UU No. * Tahun 2014 tentang desa

     berdasarkan ketentuan dalam UU No. 12 Tahun 2011

    2. %ari segi isi dan penerapanna

    B. RUMUSAN MASALAH

    1. Bagaimana sistematika teknis penusunan UU No. * Tahun 2014 tentang desa berdasarkan ketentuan dalam UU No. 12 Tahun 2011

    2. Apa sa!a kelemahan dan kekurangan UU No. * Tahun 2014 tentang desa dilihat dari

    segi isi dan penerapanna 5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    3/22

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    4/22

     penetapan adalah tahun 2014" sedangkan nama peraturanna adalah %esa" unsur ini

    telah terpenuhi.

    2. Nama Peraturan Perundang?undangan dibuat secara singkat dengan menggunakan1

    kata aitu %esa tetapi secara esensial maknana telah dan mencerminkan isi

    Peraturan Perundang?undangan" unsur ini telah terpenuhi.

    . 6udul Peraturan Perundang-undangan ditulis seluruhna dengan huru= kapital ang

    diletakkan di tengah mar!in tanpa diakhiri tanda baca" unsur ini telah terpenuhi.

    4. Tidak adana penambahan singkatan atau akronim dalam !udul peraturan

     perundang-undangan" unsur ini telah terpenuhi.

    B.  PEMBUKAAN

    Pembukaan Peraturan Perundangundangan terdiri atas

    1. :rase %engan $ahmat Tuhan ang 9aha 8sa@

    2. 6abatan Pembentuk Peraturan Perundangundangan@

    . 'onsiderans@

    4. %asar ;ukum@ dan

    . %iktum.

    ". +'ase *en$an Rahmat Tuhan ,an$ Maha Esa

    :rase %engan $ahmat Tuhan ang 9aha 8sa Pada pembukaan tiap !enis

    Peraturan Perundangundangan sebelum nama !abatan pembentuk Peraturan

    Perundangundangan %icantumkan =rase %8N

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    5/22

    6abatan pembentuk Peraturan Perundangundangan ditulis seluruhna dengan

    huru= kapital ang diletakkan di tengah mar!in dan diakhiri dengan tanda baca koma.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa terdapat !abatan P$8)%8N

    $8PUB7)' )N%>N8)A ang ditulis dengan huru= kapital ang diletakkan di

    tengah mar!in dan diakhiri dengan tanda baca koma" !adi ketentuan adana !abatan

    dalam pembukaan UU telah terpenuhi.

    -. Konsi%e'ans

    • 'onsiderans dia#ali dengan kata 9enimbang.

    • 'onsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok pikiran ang

    men!adi latar belakang dan alasan pembuatan Peraturan Perundangundangan.

    • Pokok-pokok pikiran pada konsiderans Undang-Undang atau

     peraturandaerah memuat unsur=iloso=is" uridis" dansosiologis ang

    men!adilatar belakang pembuatanna.

    • Pokok-pokok pikiran ang hana menatakan bah#a Peraturan Perundang-

    undangan dianggap perlu untuk dibuat adalah kurang tepat karena tidak 

    mencerminkan tentang latar belakang dan alasan dibuatna peraturan

     perundangundangan tersebut.

    • 6ika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran" tiap-tiap pokok 

     pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat ang merupakan kesatuan

     pengertian.

    • Tiap-tiap pokok pikiran dia#ali dengan huru= ab!ad" dan dirumuskan dalam

    satu kalimat ang dia#ali dengan kata bah#a dan diakhiri dengan tanda baca

    titik koma.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa dalam konsideransna sudah terpenuhi

    dilihat dari@

    1/ 'onsiderans dia#ali dengan kata 9enimbang.

    5

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    6/22

    2/ 'onsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok pikiran ang men!adi

     pertimbangan dan alasan pembentukan Peraturan Perundang?undangan.

    / Pokok pikiran pada konsiderans Undang?Undang" memuat unsur =iloso=is"

    sosiologis" dan uridis ang men!adi pertimbangan dan alasan

     pembentukanna ang penulisanna ditempatkan secara berurutan dari

    =iloso=is" sosiologis" dan uridis.

    Unsu' /i(oso/is  menggambarkan bah#a peraturan ang dibentuk 

    mempertimbangkan pandangan hidup" kesadaran" dan cita hukum ang

    meliputi suasana kebatinan serta =alsa=ah bangsa )ndonesia ang bersumber 

    dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang %asar Negara $epublik 

    )ndonesia Tahun 14. %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa

    disebutkan sebagai berikut

    “bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam

    mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dan berperan

    mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar 

     Negara Republik Indonesia Tahun 1!"#

    Unsur sosiologis menggambarkan bah#a peraturan ang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masarakat dalam berbagai aspek. %alam UU N0. *

    Tahun 2014 tentang %esa disebutkan sebagai berikut

    “bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia$ Desa

    telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan

    diberdayakan agar menjadi kuat$ maju$ mandiri$ dan demokratis sehingga

    dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan

     pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil$ makmur$

    dan sejahtera#

    Unsur uridis menggambarkan bah#a peraturan ang dibentuk untuk 

    mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan

    mempertimbangkan aturan ang telah ada" ang akan diubah" atau ang akan

    6

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    7/22

    dicabut guna men!amin kepastian hukum dan rasa keadilan masarakat.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa disebutkan sebagai berikut

    “ bahwa Desa dalam susunan dan tata cara penyelenggaraan

     pemerintahan dan pembangunan perlu diatur tersendiri dengan undang-

    undang “

    4/ 6ika konsiderans memuat lebih dari satu pertimbangan" rumusan butir 

     pertimbangan terakhir berbuni sebagai berikut

    ontoh 1 'onsiderans Undang-Undang

    9enimbang a. bah#aC@

     b. bah#a ...@

    c. bah#a C@

    d. bah#a berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru= 

    a" huru= b" dan huru= c perlu membentuk Undang-Undang tentang ...@

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa disebutkan sebagai berikut

      “ bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

    huru% a$ huru% b$ dan huru% c perlu membentuk Undang-Undang tentang 

     Desa “

    #. *asa' Hukum

    a. %asar hukum dia#ali dengan kata 9engingat.

     b. %asar hukum memuat dasar ke#enangan pembuatan

    c. Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Perundangundangan ang

    memerintahkan pembuatan Peraturan Perundangundangan tersebut.

    d. Peraturan Perundang-undangan ang digunakan sebagai dasar hukum hana

    Peraturan Perundang-undangan ang tingkatanna sama atau lebih tinggi.

    e. Peraturan Perundang-undangan ang akan dicabut dengan Peraturan Perundang-

    undangan ang akan dibentuk atau Peraturan Perundang-undangan ang sudah

    7

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    8/22

    diundangkan tetapi belum resmi berlaku" tidak dicantumkan sebagai dasar 

    hukum.

    =. 6ika !umlah Peraturan Perundangundangan ang di!adikan dasar hukum lebih

    dari satu" urutan pencantuman perlu memperhatikan tata urutan Peraturan

    Perundangundangan dan !ika tingkatanna sama disusun secara kronologis

     berdasarkan saat pengundangan atau penetapanna.

    g. %asar hukum ang diambil dari pasal -pasal/ dalam Undang-Undang %asar 

     Negara $epublik )ndonesia Tahun 14 ditulis dengan menebutkan pasal atau

     beberapa pasal ang berkaitan :rase Undang-Undang %asar Negara $epublik 

    )ndonesia Tahun 14 ditulis sesudah penebutan pasal terakhir dan kedua huru= 

    ditulis dengan huru= kapita.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa tercantum sebagai berikut

     &engingat ' (asal " ayat )1*$ (asal 1+$ (asal 1+, ayat )*$ (asal .$ dan (asal 

    D ayat )*Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

    Tahun 1!"/

    6adi dasar hukum dalam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa telah memenuhi

    ketentuan sistematika teknik penusunan peraturan perundang-undangan.

    0. *IKTUM

    a/ %iktum terdiri atas

    1/ kata 9emutuskan@

    2/ kata 9enetapkan@ dan

    / !enis dan nama Peraturan Perundang-undangan.

     b/ 'ata 9emutuskan ditulis seluruhna dengan huru= kapital tanpa spasi di antara

    suku kata dan diakhiri dengan tanda baca titik dua serta diletakkan di tengah

    mar!in.

    c/ Pada Undang-Undang" sebelum kata 9emutuskan dicantumkan :rasa %engan

    Persetu!uan Bersama %8DAN P8$DA')7AN $A'AT $8PUB7)' 

    )N%>N8)A dan P$8)%8N $8PUB7)' )N%>N8)A ang diletakkan di

    tengah mar!in.

    8

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    9/22

    d/ 'ata 9enetapkan dicantumkan sesudah kata 9emutuskan ang dise!a!arkan ke

     ba#ah dengan kata 9enimbang dan 9engingat. ;uru= a#al kata 9enetapkan

    ditulis dengan huru= kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.

    e/ 6enis dan nama ang tercantum dalam !udul Peraturan Perundangundangan

    dicantumkan lagi setelah kata 9enetapkan tanpa =rasa $epublik )ndonesia" serta

    ditulis seluruhna dengan huru= capital dan diakhiri dengan tanda baca titik 

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa ditulis sebagai berikut

    %engan Persetu!uan Bersama

    %8DAN P8$DA')7AN $A'AT $8PUB7)' )N%>N8)A

    dan

    P$8)%8N $8PUB7)' )N%>N8)A

    989UTU'AN

    9enetapkan UN%AN

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    10/22

    'etentuan umum diletakkan dalam bab satu. 6ika dalam Peraturan Perundang-undangan tidak 

    dilakukan pengelompokan bab" ketentuan umum diletakkan dalam pasal atau beberapa pasal

    a#al. 'etentuan umum berisi

    a. batasan pengertian atau de=inisi@

    contoh batasan pengertian dalam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa

    1* Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain$

     selanjutnya disebut Desa$ adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

    batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

     pemerintahan$ kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

    masyarakat$ hak asal usul$ dan0atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

    dalam sistem pemerintahan Negara esatuan Republik Indonesia2

    * (emerintah Desa adalah epala Desa atau yang disebut dengan nama lain

    dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara (emerintahan Desa2

    contoh de=inisi dalam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa

    /  awasan (erdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama

     pertanian$ termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan %ungsi

    kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan$ pelayanan jasa pemerintahan$

     pelayanan sosial$ dan kegiatan ekonomi2

    10/ euangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai

    dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan

    dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa2

    ingkatan atau akronim ang dituangkan dalam batasan pengertian atau de=inisi@

    */ ,adan Usaha &ilik Desa$ yang selanjutnya disebut ,U& Desa$ adalah badan

    usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui

     penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan

    10

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    11/22

     guna mengelola aset$ jasa pelayanan$ dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya

    kesejahteraan masyarakat Desa2

    Mate'i Pokok yan$ *iatu'

    9ateri pokok ang diatur ditempatkan langsung setelah bab ketentuan umum" dan !ika

    tidak ada pengelompokkan bab" materi pokok ang diatur diletakkan setelah pasal atau

     beberapa pasal ketentuan umum.

    Pembagian materi pokok ke dalam kelompok ang lebih kecil dilakukan menurut

    kriteria ang di!adikan dasar pembagian.

     (embagian dalam UU N.2 3 Tahun .1! tentang Desa berdasarkan

    urutan0kronologis yaitu dapat dilihat dari pembagian ,4, nya dimulai dari

    ketentuan umum$ kedudukan desa dan jenis desa$penataan desa$kewenangan

    desa$penyelenggaraan pemerintahan desa$peraturan desa$keuangan desa dan aset 

    desa$pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan$,adan Usaha &ilik Desa$kerjasama desa$ lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga adat 

    desa$ketentuan khusus desa adat$pembinaan dan pengawasan$ketentuan

     peralihan$ketentuan penutup22

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa materi pokok dimulai dari BAB )) sampai BAB 3E)

     !adi unsur dalam ketentuan pokok telah terpenuhi.

    Ketentuan Pe'a(ihan

    'etentuan Peralihan dimuat dalam Bab 'etentuan Peralihan dan ditempatkan di antara Bab

    'etentuan Pidana dan Bab 'etentuan Penutup. 6ika dalam Peraturan Perundang-undangan

    11

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    12/22

    tidak diadakan pengelompokan bab" pasal atau beberapa pasal ang memuat 'etentuan

    Peralihan ditempatkan sebelum pasal atau beberapa pasal ang memuat ketentuan penutup.

    %i dalam Peraturan Perundang-undangan ang baru" dapat dimuat ketentuan mengenai

     penimpangan sementara atau penundaan sementara bagi tindakan hukum atau hubungan

    hukum tertentu.

    6ika suatu Peraturan Perundang-undangan diberlakukan surut" Peraturan Perundang-

    undangan tersebut hendakna memuat ketentuan mengenai status dari tindakan hukum

    ang ter!adi" atau hubungan hukum ang ada di dalam tenggang #aktu antara tanggal mulai

     berlaku surut dan tanggal mulai berlaku pengundanganna.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa ditulis sebagai berikut

    BAB XV

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 116

    (1)Desa yang sudah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap diakui

    sebagai Desa.

    (2)Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menetapkan Peraturan Daerah tentang

    penetapan Desa dan Desa Adat di wilayahnya.

    (3)Penetapan Desa dan Desa Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling

    lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

    (4)Paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku, Pemerintah

    Daerah Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Desa melakukan inventarisasi

     Aset Desa.

    Pasal 117

    12

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    13/22

    Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang sudah ada wajib menyesuaikannya

    dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

    Pasal 118

    (1)Masa jabatan Kepala Desa yang ada pada saat ini tetap berlaku sampai

    habis masa jabatannya.

    (2)Periodisasi masa jabatan Kepala Desa mengikuti ketentuan Undang-

    Undang ini.

    (3)Anggota Badan Permusyawaratan Desa yang ada pada saat ini tetap

    menjalankan tugas sampai habis masa keanggotaanya.

    (4)Periodisasi keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa mengikuti

    ketentuan Undang-Undang ini.

    (5)Perangkat Desa yang tidak berstatus pegawai negeri sipil tetap

    melaksanakan tugas sampai habis masa tugasnya.

    (6)Perangkat Desa yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil melaksanakan

    tugasnya sampai ditetapkan penempatannya yang diatur dengan Peraturan

    Pemerintah.

    Berdasarkan ketentuan diatas maka aturan peralihan dari UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa

    telah terpenuhi.

    Ketentuan Penutup

    'etentuan Penutup ditempatkan dalam bab terakhir. 6ika tidak diadakan pengelompokan

     bab" 'etentuan Penutup ditempatkan dalam pasal atau beberapa pasal terakhir.

    Pada umumna 'etentuan Penutup memuat ketentuan mengenai

    13

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    14/22

    a. penun!ukan organ atau alat kelengkapan ang melaksanakan Peraturan Perundang-

    undangan@

     b. nama singkat Peraturan Perundang-undangan@

    c. status Peraturan Perundang-undangan ang sudah ada@ dan

    d. saat mulai berlaku Peraturan Perundang-undangan.

    Untuk mencabut Peraturan Perundang-undangan ang telah diundangkan dan telah mulai

     berlaku" gunakan =rasa dicabut dan dinatakan tidak berlaku.

    6ika !umlah Peraturan Perundang-undangan ang dicabut lebih dari 1 satu/" cara

     penulisan dilakukan dengan rincian dalam bentuk tabulasi.

    Pencabutan Peraturan Perundang-undangan disertai dengan keterangan mengenai status

    hukum dari peraturan pelaksanaan atau keputusan ang telah dikeluarkan berdasarkan

    Peraturan Perundang-undangan ang dicabut.

    Pada dasarna Peraturan Perundang-undangan mulai berlaku pada saat Peraturan

    Perundang-undangan tersebut diundangkan.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa ditulis sebagai berikut

    BAB XVI

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 119

    Semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan secara

    langsung dengan Desa wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya

    dengan ketentuan Undang-Undang ini.

    Pasal 120

    (1)Semua peraturan pelaksanaan tentang Desa yang selama ini ada tetap berlaku

    sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.

    (2)Peraturan Pemerintah sebagai peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus

    ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini

    diundangkan.

    14

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    15/22

    Pasal 121

    Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Pasal 200 sampai dengan Pasal 216

    Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

    dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

    Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4844) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

    Berdasarkan ketentuan diatas maka ketentuan penutup dari UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa

    telah terpenuhi.

    PENUTUP

    Penutup merupakan bagian akhir Peraturan Perundang-undangan ang memuat

    a/ rumusan perintah pengundangan dan penempatan Peraturan Perundang-undangan

    dalam 7embaran Negara $epublik )ndonesia" Berita Negara $epublik )ndonesia"

    7embaran %aerah Pro&insi" 7embaran %aerah 'abupaten('ota" Berita %aerah

    Pro&insi atau Berita %aerah 'abupaten('ota@

     b/ penandatanganan pengesahan atau penetapan Peraturan Perundang-undangan@

    c/ pengundangan atau Penetapan Peraturan Perundang-undangan@ dan

    d/ akhir bagian penutup.

    $umusan perintah pengundangan dan penempatan Peraturan Perundang-undangan dalam

    7embaran Negara $epublik )ndonesia.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa ditulis sebagai berikut

    15

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    16/22

    Pasal 122

    Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang

    mengetahuina" memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan

     penempatanna dalam 7embaran Negara $epublik )ndonesia. Agar setiap orang

    mengetahuina" memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan

     penempatanna dalam 7embaran Negara $epublik )ndonesia.

    Penandatanganan pengesahan atau penetapan Peraturan Perundangundangan memuat

    a. tempat dan tanggal pengesahan atau penetapan@

     b. nama !abatan@

    c. tanda tangan pe!abat@ dan

    d. nama lengkap pe!abat ang menandatangani" tanpa gelar" pangkat" golongan" dan

    nomor induk pega#ai.

    e. $umusan tempat dan tanggal pengesahan atau penetapan diletakkan di sebelah

    kanan.

    =. Nama !abatan dan nama pe!abat ditulis dengan huru= kapital. Pada akhir nama

     !abatan diberi tanda baca koma.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa ditulis sebagai berikut

    Disahkan di Jakarta

    pada tanggal 15 Januari 2014

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

    Pengundangan Peraturan Perundang-undangan memuat

    a. tempat dan tanggal Pengundangan@ nama !abatan ang ber#enang mengundangkan@

     b. tanda tangan@ dan

    c. nama lengkap pe!abat ang menandatangani" tanpa gelar" pangkat" golongan" dan

    nomor induk pega#ai.

    Tempat tanggal pengundangan Peraturan Perundang-undangan diletakkan di sebelah kiri

    di ba#ah penandatanganan pengesahan atau penetapan/.

    16

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    17/22

     Nama !abatan dan nama pe!abat ditulis dengan huru= kapital. Pada akhir nama !abatan

    diberi tanda baca koma.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa ditulis sebagai berikut

    %iundangkan di 6akarta

     pada tanggal 1 6anuari 2014

    98NT8$) ;U'U9 %AN ;A' AA) 9ANU)A

    $8PUB7)' )N%>N8)A"

    ttd.

    A9)$ A9U%)N

    Penulisan =rasa 7embaran Negara $epublik )ndonesia atau 7embaran %aerah ditulis

    seluruhna dengan huru= kapital.

    %alam UU N0. * Tahun 2014 tentang %esa ditulis sebagai berikut

    789BA$AN N8

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    18/22

    KELEBIHAN

    Pada UU %esa ini" terdapat poin ang memang sudah dicanangkan sekitar + tahun lamana.

    aitu" adana aturan ang membahas terkait alokasi anggaran untuk desa. %i dalam

     pen!elasan Pasal +2 Aat 2 tentang keuangan desa. 6umlah alokasi anggaran ang langsung

    ke desa" ditetapkan sebesar 10 persen dari dan di luar dana trans=er daerah dengan

    mempertimbangkan !umlah penduduk" angka kemiskinan" luas #ilaah" kesulitan geogra=i.

    %engan adana dana alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara APBN/

    tersebut" tentu diharapkan pembangunan di desa semakin baik dan mampu mene!ahterakan

    masarakat desa dengan peman=aatan dana alokasi secara maksimal. 6ika mampu mengelola

    dengan baik dan bi!aksana" maka bukan hal ang mustahil !ika masarakat desa ang berada

    di garis kemiskinan dapat berkurang dan mungkin sa!a dapat bersaing dengan masarakat

    desa lainna atau bahkan masarakat global secara umumna.

    Pada perangkat desa seperti kepala desa !uga tidak luput dari pembahasan dalam UU %esa.

    kepala desa menurut UU %esa pasal 2* aat 1" bertugas menelenggarakan pemerintahan

    desa" pembinaan kemasarakatan desa" dan pemberdaaan masarakat desa. Pada pasal

    ang sama di aat huru= c" di!elaskan bah#a kepala desa menerima penghasilan tetap

    setiap bulan" tun!angan" dan penerimaan lainna ang sah" serta mendapat !aminan

    kesehatan. elain itu" segala hal ang berhubungan dengan kepala desa" baik itu tugas"

    #e#enang" larangan" hingga masa !abatan seorang kepala desa" !uga tertuang di UU %esa.

    Pada !a!aran perangkat desa lainna" seperti Badan Permusa#aratan %esa BP%/ !uga

    diberikan pen!elasan-pen!elasan terhadap seperti apa =ungsi BP%" tugas-tugasna"

    #e#enang" ke#a!iban" hingga larangan-larangan ang tidak boleh dilakukan oleh BP%.

    ecara umum" UU %esa telah men!abarkan secara sistematis dan mampu memberikan hak-

    hak pada setiap desa di )ndonesia untuk mengembangkan potensi-potensi ang ada di

    desana. %engan adana UU ini" maka setiap desa dapat mene!ahterakan masarakatna

    sesuai dengan prakarsana pada masing-masing desa. Adana UU ini !uga men!adi dasar 

    hukum ang sangat berarti bagi setiap desa" karena UU ini bisa di!adikan sebagai dasar 

     pi!akan dalam men!alankan pembangunan-pembangunan di desa. 9aka" kelebihan UU %esa

    ang paling terlihat adalah telah adana dasar hukum ang !elas bagi setiap desa di

    )ndonesia.

    18

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    19/22

    KEKURANGAN

    %i balik kelebihan" tentu terdapat pula kekurangan. Begitupula pada UU %esa. Ada berbagai

    kekurangan ang terdapat dalam UU %esa. Tidak hana dalam segi isi" namun !uga dalam

    hal penerapanna.

    %ari segi isi" terdapat kekurangan terutama dalam pengertian desa adat. ebelum terbitna

    UU ini" setiap #ilaah memiliki pengertian desa adat ang berbeda-beda. ebagai

    contohna" di Bali. Pengertian desa adat adalah tempat pelaksanaan a!aran agama dalam

    sprit tak#a" etika" dan upacara ang bertalian pada #ilaah pa#ongan #arga(krama desa/"

     palemahan #ilaah desa/" dan parahangan keakinan agama/. edangkan menurut UU

    %esa" desa adat adalah kesatuan masarakat hukum ang memiliki batas #ilaah ang

     ber#enang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan" kepentingan masarakat

    setempat berdasarkan prakarsa masarakat. 9aka dari itu" harus ada peneragaman

     pengertian arti desa adat" agar tidak ada gelo!ak dikemudian hari.

    9asih dalam segi isi UU %esa" dikatakan bah#a setiap desa akan mendapatkan dana alokasi

    dari Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara APBN/ paling sedikit 10 persen setiap

    tahunna. 9aka" dapat diperkirakan setiap desa akan mendapatkan dana sekitar 1.2 hingga

    1.4 miliar setiap tahunna. Berdasarkan perhitungan dalam pen!elasan UU %esa aitu" 10

     persen dari dan trans=er daerah menurut APBN untuk perangkat desa sebesar $p. " 2

    triliun" ditambah dengan dana dari APB% sebesar 10 persen sekitar $p. 4"4 triliun. Total

    dana untuk desa adalah $p. 104" * triliun ang akan dibagi ke +2 ribu desa se-)ndonesia.

    %engan total dana sebanak itu" tidak mustahil akan disele#engkan oleh perangkat desa

    ang tidak bertanggung!a#ab. 9aka" penting adana penga#asan" dalam hal ini adalah

    tugas BP% dan pemerintah daerah setempat" ang dilakuan secara berkala terhadap setiap

    desa agar pembangunan desa lebih tepat sasaran. 9asalah lainna !uga akan ditimbul" aitu

    adana perbedaan-perbedaan keadaan atau kondisi desa ang ada di )ndonesia. Ada desa

    ang memang sudah mandiri dan sudah mampu mene!ahterakan masarakatna dengan

     berbagai cara sebelum adana lahirna UU %esa. Akan tetapi" ada pula desa ang tertinggal

    dan masih belum belum bisa meningkatkan kese!ahteraan masarakatna. 6ika nantina

    akan dikucurkan dana alokasi tersebut" dikha#atirkan akan mubaFir bagi desa ma!u dan

    akan tetap merasa kekurangan bagi desa tertinggal. ekali lagi" peran penga#asan sangat

    19

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    20/22

    diharapkan mampu menga#asi penggunaan dana alokasi tersebut agar dana alokasi tersebut

    tepat sasaran sesuai kebutuhan dan keperluan masing-masing desa.

    9asa !abatan kepala desa !uga mungkin sa!a akan men!adi permasalahan. Pada UU %esa"

    di!elaskan masa !abatan kepala desa adalah * tahun dan dapat dipilih kembali dalam

     periode" boleh berturut-turut atau tidak. 9asa !abatan ang tergolong lama ini" ditakutkan

    akan lahir Gra!a-ra!a kecilH di desa. Terlebih lagi" dengan ke#enangan ang diberikan pada

    setiap kepala desa cukup bebas dan keuntungan-keuntungan men!adi kepala desa ang dapat

    mengiurkan bagi setiap orang" memungkinkan seseorang dengan segala cara agar dapat

    menduduki !abatan sebagai kepala desa. Untuk itu" masarakat desa harus !eli memilih

    kepala desa ang memang berkompeten dalam menanggulangi permasalahan-permasalahan

    ang ada di desana. %engan menggunakan pemilihan secara langsung" masarakat desa

    diharapkan mampu menepatkan orang-orang terbaik di desana pada setiap posisi di

     perangkat desana" terlebih pada posisi kepala desa. Tingkatan kepedulian masarakat desa

    dalam berdemokrasi" secara tidak langsung" !uga akan berpengaruh dalam pembangunan-

     pembangunan di #ilaahna. Penepatan orang baik dan memang mampu mengatasi

     permasalahan desa pada tingkat kepala desa" pastilah akan berdampak positi= dalam

     perubahan-perubahan ang ter!adi ke depanna. ebalikna" !ika salah memilih" bukan

    malah mengatasi permasalahan tetapi akan menimbulkan permasalahan baru ang mungkin

    lebih besar lagi.

    9asih berkaitan dengan pentingna masarakat desa memahami demokrasi" maka

    masarakat desa mau tidak mau harus memiliki pemahaman berdemokrasi itu sendiri. alah

    satu carana adalah dengan !alur pendidikan. %engan pendidikan ang baik dan benar" akan

    menghasilkan masarakat desa ang melek berdemokrasi dan !uga dapat memberikan

    kontribusi terhadap pembangunan-pembangunan di desana. )ni berkaitanna dengan

    umber %aa 9anusia %9/ ang berbeda-beda ada pada setiap desa. Peran pemerintah"

     baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah" !uga harus mampu turun tangan dalam

    meningkatkan %9 masarakat desa ini. 9engenai %9" !uga berkaitan erat dengan tata

    kelola ang akan diker!akan oleh perangkat desa. 9aka dari itu" dengan meningkatna %9

    di suatu desa" !uga akan berdampak baik terhadap tata kelola pemerintahan desana.

    7alu" pada penempatan perangkat desa itu sendiri" UU %esa tidak secara khusus

    men!elaskan tentang keberadaan perempuan minimal 0 persen di perangkat desa. ;al

    20

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    21/22

    tersebut dianggap penting" karena !angan sampai perempuan-perempuan di desa hana akan

    di!adikan obek pengaturan" bukan sebagai subek. %engan adana perempuan di perangkat

    desa" diharapkan dapat menalurkan aspirasi perempuan-perempuan lainna di desa

    tersebut.

    %ari sekian kelebihan dan kekurangan ang telah disampaikan" UU %esa ini harus

    diapresiasikan. UU ini memberikan pengakuan terhadap setiap desa ang ada di )ndonesia

    sebagai u!ung tombak pemerintahan. UU ini !uga memberikan keleluasaan pada setiap desa

    untuk mengatur pembangunan di desana ang bertu!uan sebesar-besarna untuk 

    kemakmuran dan kese!ahteraan masarakat desa.

    UU %esa akan ber=ungsi baik !ika semua pihak saling mendukung dan saling membantu

    dalam men!alankan amanah UU tersebut. 6ika semua pihak mampu men!alankan tugas dan

    =ungsina sesuai dengan ang diamanahkan" maka bukan tidak mungkin pembangunan di

    desa akan semakin baik dan dapat mene!ahterakan masarakat desa itu sendiri serta

    membantu pembangunan nasional secara keseluruhan

    BAB III

    PENUTUP

    21

  • 8/17/2019 Analisis Sistematika Teknik Penyusunan Perundang

    22/22

    ". KESIMPULAN

    etiap produk hukum" seperti Undang-Undang " tidak terlepas dari kelebihan dan

    kekurangan setelah disahkan. Begitupula UU %esa. Adapun kelebihan UU %esa ang paling

    terlihat adalah peman=aatan UU %esa sebagai dasar pi!akan dan dasar hukum ang !elas bagi

    setiap desa di )ndonesia. edangkan" kekurangan UU %esa terletak pada pengertian desa adat

    ang berbeda dengan pengertian masarakat desa adat itu sendiri. Perbedaan ini mungkin sa!a

    akan menimbulkan dampak dikemudian hari !ika tidak ditanggulangi se!ak diri. %ana alokasi

    ang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belan!a Negara APBN/ dan tergolong cukup besar 

    terhadap setiap desa per tahunna" !uga bisa men!adi permasalahan !ika tidak dia#asi secara

    maksimal dan berkala. 'emudian" tidak adana pembahasan secara khusus pada UU %esa

    tentang penempatan perempuan minimal 0 persen pada perangkat desa. %an ang terpenting

    adalah" belum siapna umber %aa 9anusia %9/ ang ada di desa untuk men!alankan UU

    %esa ini dan tentuna akan berdampak terhadap tata kelola pemerintahan desa itu sendiri.

    . SARAN

    ;arus adana penga#asan ang intens dan berkala untuk bisa menga#al UU %esa ini

    dalam men!alankan amanah-amanahna. Terutama" dalam penga#asan penggunaan dana

    alokasi terhadap setiap desa per tahunna ang ra#an diman=aatkan oleh segelintir orang

    ang tidak bertanggung!a#ab. Penga#asan ini sendiri" bisa dari Badan Permusa#aran %esa

    BP%/ setempat" pemerintah daerah setempat dan !uga bisa dari masarakat desa itu sendiri.

    %engan adana penga#asan dalam penggunaan dana alokasi tersebut" diharapkan

     penggunaan dana alokasi dapat tepat sasaran dan dapat digunakan sebesar-besarna untuk 

    kemakmuran dan kese!ahteraan masarakat desa.

    22