analisis kesesuaian lahan - perpustakaan...

51
LAMPIRAN LAMPIRAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 0

Upload: lammien

Post on 07-May-2019

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAMPIRANLAMPIRAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 0

LAMPIRANLAMPIRAN

TATA CARA PENENTUAN KRITERIA KAWASAN LINDUNGTATA CARA PENENTUAN KRITERIA KAWASAN LINDUNG

Kawasan LindungKawasan LindungDalam SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/11/1980 dan No. 683/Kpts/Um/8/1981 tentang kriteria dan tata cara penetapan hutan lindung dan hutan produksi ada tiga faktor yang dinilai sebagai penentu kemampuan lahan sebagai suatu kawasan lindung, yaitu :1. Kelerengan lapangan.2. Jenis tanah menurut kepekaan terhadap erosi.3. Intensitas hujan harian rata – rata.

Adapun Klasifikasi dan nilai skor dari ketiga faktor di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel L.1Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Kelerengan

Kelas Kelerengan (%) Klasifikasi Nilai SkorI 0 – 8 Datar 20II 8 – 15 Landai 40III 15 – 25 Agak Curam 60IV 25 – 40 Curam 80V > 40 Sangat Curam 100

Sumber : Pedoman Penyusunan Pola RLKT Tahun 1994.

Tabel L.2Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Jenis Tanah

Kelas Jenis Tanah Klasifikasi Nilai SkorI Aluvial, Glei, Planosol,

Hidromerf, Laterik air tanah

Tidak Peka 15

II Latosol Kurang Peka 30III Brown forest, soil, non

calcic brown mediteranAgak Peka 45

IV Andosol, Latent, Grumosl, Podso, Podsolic

Peka 60

V Regosol, Litosol, Organosol, Rensina

Sangat Peka 75

Sumber : Pedoman Penyusunan Pola RLKT Tahun 1994

Tabel L.3Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Intensitas Hujan Rata-Rata

Kelas Jenis Tanah Klasifikasi Nilai SkorI Aluvial, Glei, Planosol,

Hidromerf, Laterik air tanah

Tidak Peka 15

II Latosol Kurang Peka 30III Brown forest, soil, non

calcic brown mediteranAgak Peka 45

IV Andosol, Latent, Grumosl, Podso, Podsolic

Peka 60

V Regosol, Litosol, Organosol, Rensina

Sangat Peka 75

Sumber : Pedoman Penyusunan Pola RLKT Tahun 1994

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 1

LAMPIRANLAMPIRAN

Kriteria kawasan lindung yang ditetapkan dalam Keppres No. 32 Tahun 1992 tentang Kawasan Lindung dapat dilihat pada Gambar L.1:

Gambar L.1Penentuan Kawasan Berfungsi Lindung

(Berdasarkan Kepres No. 32 Tahun 1990)

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 2

LAMPIRANLAMPIRAN

LUAS KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI DIY (Hektar)

TABEL L.4KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KABUPATEN BANTUL

KABUPATEN KECAMATAN Cagar Alam

Hutan Lindung

Hutan Penelitian

Hutan Wisata Alam

Kawasan Budidaya Terbatas

Kawasan Cagar

Budaya

Kawasan Hutan

Produksi Terbatas

Sempadan Pantai

Sempadan Sungai

Taman Nasional Gunung Merapi

Grand Total

BANTUL BAMBANGLIPURO 133,31 2215,48

BANGUNTAPAN 639,29 11,33 2870

BANTUL 35,46 2167,1

DLINGO 1748,23 14,12 4218,7 143,05 6124,37

IMOGIRI 1167,04 0,25 2681,91 205,9 5101,58

JETIS 95,69 192,4 136,93 2530,36

KASIHAN 3223,78

KRETEK 6,16 208,02 519,81 20,59 135,89 2618,5

PAJANGAN 173,09 3208,43

PANDAK 95,42 2432,65

PIYUNGAN 178,43 1725,62 293,21 3318,64

PLERET 26,98 1398,27 76,33 2370,94

PUNDONG 36,14 140,82 2206,33

SANDEN 280,6 88,43 2320,61

SEDAYU 166,08 3375,05

SEWON 173,41 4,75 2811,85

SRANDAKAN 306,47 8,78 127,01 1871,65BANTUL Total 6,16 3364,84 14,37 1106,88 908,39 10216,9 29,37 1967,01 50767,32

Sumber : Hasil Analisis dengan proses analisis superimpose Sistem Informasi Geografis

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 3

LAMPIRANLAMPIRAN

TABEL L.5KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KABUPATEN KECAMATAN Cagar Alam

Hutan Lindung

Hutan Penelitian

Hutan Wisata Alam

Kawasan Budidaya Terbatas

Kawasan Cagar

Budaya

Kawasan Hutan

Produksi Terbatas

Sempadan Pantai

Sempadan Sungai

Taman Nasional Gunung Merapi

Grand Total

GUNUNGKIDUL GEDANGSARI 6223,6 0,85 453,44 101,19 6889,56

GIRISUBO 9537,03 9611,06

KARANGMOJO 80,97 173,71 1104,32 109,17 7893,85

NGAWEN 1346,02 2989,59 153,38 4967,44

NGLIPAR 1846,85 4084,53 618,03 7018,9

PALIYAN 1184,31 92,78 1998,97 233,42 5861,5

PANGGANG 6182,85 1036,94 1,88 1473,16 94,29 9126,78

PATUK 2380,89 153,17 303,72 3441,02 302,98 7176,63

PLAYEN 0,24 539,01 569,28 685,99 2922,13 272,42 10573,25

PONJONG 941,36 6912,17 19,97 91,98 5,9 10390,61

PURWOSARI 5563,84 652,66 2,27 6790,07

RONGKOP 5997,05 328,97 23,36 7787,76

SAPTOSARI 8032,13 48,45 20,94 8599,65

SEMANU 4532,14 549,9 99,95 10480,02

SEMIN 2832,3 2,09 5192,99 113,51 8305,33

TANJUNGSARI 6823,81 4,31 7140,79

TEPUS10350,0

1 5,81 10849,51

WONOSARI 475,52 354,48 233,63 7700,52GUNUNGKIDUL Total

59620,29

24180,38 815,23 1188,21 24709,27 2390,25

147163,23

Sumber : Hasil Analisis dengan proses analisis superimpose Sistem Informasi Geografis

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 4

LAMPIRANLAMPIRAN

TABEL L.6KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KOTA YOGYAKARTA

KABUPATEN KECAMATAN Cagar Alam

Hutan Lindung

Hutan Penelitian

Hutan Wisata Alam

Kawasan Budidaya Terbatas

Kawasan Cagar

Budaya

Kawasan Hutan

Produksi Terbatas

Sempadan Pantai

Sempadan Sungai

Taman Nasional Gunung Merapi

Grand Total

KOTA YOGYAKARTA DANUREJAN 109,92 109,92

GEDONGTENGEN 31,86 98,23

GONDOKUSUMAN 406,21 412,97

GONDOMANAN 104,64 114,94

KOTAGEDE 288,59 10,05 298,64

KRATON 78,06 138,1

MANTRIJERON 94,76 270,7

MERGANGSAN 234,55 234,55

NGAMPILAN 84,13

PAKUALAMAN 64,15 64,15

TEGALREJO 8,87 296,64

UMBULHARJO 797,25 8,98 823,85

WIROBRAJAN 176,5KOTA YOGYAKARTA Total 2218,86 19,03 3123,32

Sumber : Hasil Analisis dengan proses analisis superimpose Sistem Informasi Geografis

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 5

LAMPIRANLAMPIRAN

TABEL L.7KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KOTA YOGYAKARTA

KABUPATEN KECAMATAN Cagar Alam

Hutan Lindung

Hutan Penelitian

Hutan Wisata Alam

Kawasan Budidaya Terbatas

Kawasan Cagar

Budaya

Kawasan Hutan

Produksi Terbatas

Sempadan Pantai

Sempadan Sungai

Taman Nasional Gunung Merapi

Grand Total

KULONPROGO GALUR 616,6 13,09 232,97 2952,5

GIRIMULYO 4572,04 75,155823,1

2

KALIBAWANG 1425,57 250,774820,6

3

KOKAP 4770,31 121,49 786,63 37,317065,0

5LENDAH 84,28 3544,4

NANGGULAN 369,223603,4

8

PANJATAN 755 52,124391,4

1

PENGASIH 1120,24 227,87 0,21 264,155998,4

8

SAMIGALUH 3478,79 186,426552,5

5

SENTOLO 127,35223,1

8

TEMON 13,52 871,74 82,89 61,613639,0

1

WATES 357,73 268,923196,5

9

KULONPROGO Total15380,4

7 349,36 2601,07 869,73 13,09 2010,2256810,

4

Sumber : Hasil Analisis dengan proses analisis superimpose Sistem Informasi Geografis

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 6

LAMPIRANLAMPIRAN

TABEL L.8KAWASAN BERFUNGSI LINDUNG DI KOTA YOGYAKARTA

KABUPATEN KECAMATAN Cagar Alam

Hutan Lindung

Hutan Penelitian

Hutan Wisata Alam

Kawasan Budidaya Terbatas

Kawasan Cagar

Budaya

Kawasan Hutan

Produksi Terbatas

Sempadan Pantai

Sempadan Sungai

Taman Nasional Gunung Merapi

Grand Total

SLEMAN BERBAH 568,06 106,42 2322,09CANGKRINGAN 365,09 3768,18 2,29 4185,54DEPOK 280,86 18,61 3414,4GAMPING 79,91 2916,68GODEAN 24,17 2673,92KALASAN 258,74 0,53 76,72 3606,19MINGGIR 105,72 2567,99MLATI 184,04 42,01 2839,23MOYUDAN 92,25 2782,87NGAGLIK 2577,77 3828,87NGEMPLAK 2585,63 0,65 3662,37PAKEM 869,04 2969,37 2,83 1161,11 5213,98PRAMBANAN 2340,24 171,92 873,22 79,3 4120,25SEYEGAN 0,04 2670,5SLEMAN 2702,85 3113,84TEMPEL 2289,46 2,47 3330,99TURI 446,39 3498,38 9,69 17,34 3971,8

SLEMAN Total 4020,7620834,4

2 452,78 1441,81 643,08 1178,45 57221,51

Grand Total59626,4

546946,4

5 815,231551,9

424542,3

7 3580,0337237,7

1 42,46 7029,59 1178,45315085,7

8

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 7

LAMPIRANLAMPIRAN

TATA CARA PENENTUAN KAWASAN BUDIDAYATATA CARA PENENTUAN KAWASAN BUDIDAYAa. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Permukiman

Permukiman penduduk dengan segala fasilitas pendukungnya paling ideal berada pada kemiringan 0-8%, kemiringan 8-15% masih dapat diterima dengan pembatasan kepadatan bangunan, sedangkan kemiringan diatas 15% tidak baik untuk pusat pemukiman. Selain itu, kualitas air tanah dan ketersediaan air bersih juga perlu diperhatikan, kualitas air harus baik karena pada permukiman penggunaan air bersih akan sangat tinggi.

Tabel L.9Kriteria Kesuaian Lahan Untuk Permukiman

No KriteriaKesesuaian

Sesuai Sesuai Bersyarat Tidak Sesuai

1 Ketersediaan air bersih Hujan, sungai, atau sumur 10 m

Sumur 10-30 m Sumur >30 m

2 Kualitas air tanah Tawar Payau Asin3 Resiko banjir dan

genanganTanpa Musiman Permanen

4 Kemiringan lahan <8% 8-15% >15%5 Drainase tanah Agak terhambat Terhambat/baik Sangat

cepat/sangat terhambat

6 Erodibilitas tanah Rendah Sedang Tinggi7 Tekstur tanah Halus-sedang Agak kasar Kasar

Sumber : Maberry (1972),

b. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk PerindustrianFaktor pembatas utama dalam menentukan lahan yang sesuai bagi pengembangn industri adalah faktor kemiringan lahan, drainase tanah, ketinggian, resiko banjir dan genangan, serta ketersediaan air bersih. Faktor pembatas lainnya bukan berasal dari faktor lahannya, akan tetapi faktor aksesibilitas kepada bahan baku dan pasar, kelayakan ekonomis, dan sebagainya. Dalam kajian ini hanya diidentifikasikan kesesuaiannya berdasarkan sifat-sifat fisiknya saja.

c. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, dan PerkebunanPenentuan kesesuaian lahan untuk pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan perkebunan didasarkan pada kesuburan lahan, tekstur tanah, resiko banjir dan genangan, prosentase batu-batu dipermukaan tanah, ketebalan tanah atas dan ketinggian. Untuk lebih jelasnya kriteria penentuan kesesuaian lahan untuk pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan perkebunan ditunjukkan oleh Tabel L.10.

d. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk PeternakanFaktor pembatas pengembangan peternakan sangat terkait pada faktor pembatas bagi pengembangan tanaman makanan ternak dan ketersediaan air. Daerah dengan kualitas air tanah payau sampai dengan asin dan tidak tersedia air sungai serta curah hujan yang cukup dianjurkan untuk tidak digunakan sebagai lahan pengembangan peternakan. Pada daerah-daerah dengan ketebalan gambut lebih dari 10 cm juga tidak dianjurkan untuk dijadikan peternakan, karena pada kondisi demikian. Pada umumnya rumput sebagai makanan ternak tidak dapat tumbuh dengan baik.

e. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Perikanan Faktor pembatas utama dalam pengembangan perikanan adalah kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, drainase tanah, ketinggian lahan, dan ketebalan gambut. Lahan yang sesuai untuk perikanan adalah lahan dengan tekstur halus sampai sedang, kondisi drainase sangat terhambat dengan kedalaman efektif tanah diatas 150 cm, dan tidak bergambut. Sedangkan kemiringan lahan yang paling baik adalah kurang dari 3%, beberapa sistem lahan yang memiliki tekstur

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 8

LAMPIRANLAMPIRAN

tanah berlempung kasar atau drainase terhambat, dengan kedalaman antara 75-150 cm dan ketebalan gambut kurang dari 25 cm masih dapat dikembangkan sebagai lahan perikanan dengan memberikan masukan dan perlakuan khusus.

f. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk PertambanganKesesuaian lahan untuk pertambangan sangat tergantung pada faktor ketersediaan dan kandungan bahan tambang di suatu daerah. Penelitian yang cukup detail dan seksama perlu dilakukan untuk memutuskan bahwa suatu kawasan layak untuk dieksploitasi. Satu-satunya pembatas bagi pengembangan pertambangan adalah kawasan-kawasan berfungsi lindung, seperti yang ditetapkan dalam Kepres No. 32 tahun 1990. Pada dasarnya kegiatan pertambangan adalah kegiatan penggalian tanah yang banyak bertentangan dengan prinsip-prinsip pelestarian dan perlidungan alam.

Tabel L.10Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Kawasan Budidaya Lainnya

No Rencana Pola Ruang Kaw. Budidaya

Perkiraan Luas (Ha)

% Terhadap Luas Prov

1 Cagar Perkampungan 2.124,71 0,672 Hutan Wisata Alam 1.551,93 0,493 Jalur Sabuk Hijau (Green Belt) 5.990,57 1,904 Kawasan Pendidikan tinggi 1.684,91 0,535 Kawasan Perindustrian 700,64 0,226 Kawasan Perkotaan 13.722,01 4,367 Kawasan Pertambangan 7.149,95 2,278 Kawasan Pertanian Lahan Basah 44.035,32 13,989 Kawasan Pertanian Lahan Kering 57.127,01 18,13

Luas Kawasan Lindung 134.087,05 42,56Luas Provinsi 315085,74 100

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 9

LAMPIRANLAMPIRAN

Tabel L.11Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Dan Perkebunan

No Kriteria

Jenis Penggunaan

Lahan Basah Lahan Kering Perkebunan

Sesuai Sesuai Bersyarat Tidak Sesuai Sesuai Sesuai

BersyaratTidak

Sesuai Sesuai Sesuai Bersyarat

Tidak Sesuai

1 Kedalaman efektif > 50 cm 10–50 cm < 10 cm > 50 cm 10–50 cm < 10 cm > 100 cm 50-100 cm < 50 cm

2 Tekstur tanah

Berliat, berdebu halus,

berlempung halus

Berdebu halus dan kasar, berkuarsa

sedang

berkuarsa

Berliat, berdebu halus,

berlempung halus

Berdebu halus dan kasar, berkuarsa

sedang

berkuarsa

Berliat, berdebu halus,

berlempung halus

Berdebu halus dan kasar, berkuarsa

sedang

berkuarsa

3 Porositas Rendah Agak rendah, agak tinggi

Tinggi, sangat tinggi

Tinggi, sangat tinggi

Agak rendah, agak tinggi

Sangat rendah

Tinggi, sangat tinggi

Agak rendah, agak tinggi

Sangat rendah

4Prosentase batu-batu di permukaan

< 5% 5-75% > 75% < 5% 5-75% > 75% < 5% 5-75% > 75%

5 Kesuburan tanah Tinggi Rendah-

sedangSangat rendah Tinggi Rendah-

sedangSangat rendah Tinggi Rendah-

sedangSangat rendah

6 Tingkat keasaman (pH) 5,5 – 7,5 4,0-5,5

7,5-8,0<4,0>8,0 6,0-7,0 4,5-6,0

7,0-8,0< 4,5> 8,0 6,0-7,0 4,5-6,0

7,0-8,0< 4,5> 8,0

7

Tingkat keracunan tanahKejenuhan AlKedalaman parit

< 80%>100cm

80-100%50-100 cm

>100%< 50 cm

< 20 %> 100 cm

20-60%50-100 cm

> 60%< 50 cm

< 20 %> 150 cm

20-70%50-150 cm

> 70%< 50 cm

8 Kemiringan lahan < 3% 3-8% > 8% < 3% 3-15% > 15% < 8% 8-40% > 40%

9 Erodibilitas Sangat rendah

Rendah-sedang

Tinggi, sangat tinggi

Sangat rendah

Rendah-sedang

Tinggi, sangat tinggi Sangat rendah Rendah-

sedangTinggi,

sangat tinggi

10 Curah hujan 1000 - 5000 1000 - 5000 < 1000 & > 5000 1000 - 5000 1000 - 5000 < 1000 & >

5000 400 - 5000 400 - 5000 < 400 & > 5000

11 Kelas drainase tanah Terhambat

Agak terhambat,

sangat terhambat

Baik, agak cepat, sangat

cepatbaik Agak cepat

Cepat-sangat cepat,

terhambat-

baik Agak cepat

Cepat-sangat cepat,

terhambat-

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 10

LAMPIRANLAMPIRAN

No Kriteria

Jenis Penggunaan

Lahan Basah Lahan Kering Perkebunan

Sesuai Sesuai Bersyarat Tidak Sesuai Sesuai Sesuai

BersyaratTidak

Sesuai Sesuai Sesuai Bersyarat

Tidak Sesuai

sangat terhambat

sangat terhambat

12Banjir dan genangan musiman

Tanpa

Antara 2 sampai 7

bulan tanpa ada genangan

permanen

Lebih dari 7 bulan dan

atau tergenang permanen

Tanpa

Antara 2 ampai 4 bulan

tanpa ada genangan permanen

Lebih dari 4 bulan dan

atau tergenang permanen

Tanpa

Antara 2 ampai 4 bulan

tanpa ada genangan permanen

Lebih dari 4 bulan dan

atau tergenang permanen

13 Ketinggian < 500 m 500-1000 m > 1000 m < 500 m 500-1500 m > 1500 m < 500 m 500-1500 m > 1500 m

Sumber : Maberry (1972),

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 11

LAMPIRANLAMPIRAN

TABEL L.12KAWASAN BERFUNGSI BUDIDAYA DI PROVINSI DIY

KABUPATEN KECAMATAN Cagar Pkampg an

Hutan Wisata Alam

Jalur Sabuk Hijau

Kaw Pddkn tinggi

Kaw Pndustri

anKaw

PerkotaanKaw

Ptambang an

Kawasan Pertanian

Lahan Basah

Kawasan Pertanian

Lahan Kering

Grand Total

BANTUL BAMBANGLIPURO 2082,17 2215,48BANGUNTAPAN 480,13 97,76 1641,49 2870BANTUL 246,84 1884,8 2167,1DLINGO 14,12 0,27 6124,37IMOGIRI 0,25 1046,48 5101,58JETIS 38,42 7,09 68,77 1991,06 2530,36KASIHAN 427,07 1841,1 49,43 906,18 3223,78KRETEK 1728,03 2618,5PAJANGAN 822,2 2213,14 3208,43PANDAK 2308,88 28,35 2432,65PIYUNGAN 1,47 547,3 200,58 0,01 372,02 3318,64PLERET 433,66 70,87 364,83 2370,94PUNDONG 2029,37 2206,33SANDEN 1951,58 2320,61SEDAYU 2613,6 595,37 3375,05SEWON 836,86 1017,85 778,88 0,1 2811,85SRANDAKAN 1429,39 1871,65

BANTUL Total 481,6 14,37 2627,91 7,09 4840,66 21080,71 4115,43 50767,32GUNUNGKIDUL GEDANGSARI 0,85 110,48 6889,56

GIRISUBO 74,03 9611,06KARANGMOJO 173,71 443,53 5982,15 7893,85NGAWEN 478,45 4967,44NGLIPAR 469,49 7018,9PALIYAN 2352,02 5861,5PANGGANG 1,88 337,66 9126,78PATUK 303,72 594,85 7176,63PLAYEN 685,99 5584,18 10573,25PONJONG 19,97 2419,23 10390,61PURWOSARI 240,94 330,36 6790,07RONGKOP 1438,38 7787,76SAPTOSARI 498,13 8599,65

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 12

LAMPIRANLAMPIRAN

KABUPATEN KECAMATAN Cagar Pkampg an

Hutan Wisata Alam

Jalur Sabuk Hijau

Kaw Pddkn tinggi

Kaw Pndustri

anKaw

PerkotaanKaw

Ptambang an

Kawasan Pertanian

Lahan Basah

Kawasan Pertanian

Lahan Kering

Grand Total

SEMANU 3639,11 1658,92 10480,02SEMIN 2,09 164,44 8305,33TANJUNGSARI 45,3 267,37 7140,79TEPUS 493,69 10849,51WONOSARI 341,1 6295,79 7700,52

GUNUNGKIDUL Total 1188,21 6888,27 240,94 27130,39 147163,23KOTA YOGYAKARTA DANUREJAN 109,92

GEDONGTENGEN 66,37 98,23GONDOKUSUMAN 6,76 412,97GONDOMANAN 10,3 114,94KOTAGEDE 298,64KRATON 60,04 138,1MANTRIJERON 175,94 270,7MERGANGSAN 234,55NGAMPILAN 84,13 84,13PAKUALAMAN 64,15TEGALREJO 5,55 282,22 296,64UMBULHARJO 17,62 823,85WIROBRAJAN 176,5 176,5

KOTA YOGYAKARTA Total 12,31 873,12 3123,32KULONPROGO GALUR 2061,06 28,78 2952,5

GIRIMULYO 1175,93 5823,12KALIBAWANG 3144,29 4820,63KOKAP 121,49 28,99 1320,32 7065,05LENDAH 924,21 2535,91 3544,4NANGGULAN 3234,26 3603,48PANJATAN 2518,26 1066,03 4391,41PENGASIH 227,87 958,54 3427,47 5998,48SAMIGALUH 2887,34 6552,55SENTOLO 700,64 906,45 3488,79 5223,18TEMON 2069,73 539,52 3639,01WATES 2313,28 256,66 3196,59

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 13

LAMPIRANLAMPIRAN

KABUPATEN KECAMATAN Cagar Pkampg an

Hutan Wisata Alam

Jalur Sabuk Hijau

Kaw Pddkn tinggi

Kaw Pndustri

anKaw

PerkotaanKaw

Ptambang an

Kawasan Pertanian

Lahan Basah

Kawasan Pertanian

Lahan Kering

Grand Total

KULONPROGO Total 349,36 700,64 11780,52 23105,3 56810,4SLEMAN BERBAH 1141,71 410,96 94,94 2322,09

CANGKRINGAN 49,98 4185,54DEPOK 404,27 421,5 820,28 1468,88 3414,4GAMPING 386,12 1933,18 279,4 238,07 2916,68GODEAN 386,38 767,33 1496,04 2673,92KALASAN 96,36 56,03 1450,29 1667,52 3606,19MINGGIR 2462,27 2567,99MLATI 600,31 297,97 1453,92 260,98 2839,23MOYUDAN 2690,62 2782,87NGAGLIK 485,15 547,27 200,3 18,38 3828,87NGEMPLAK 265,62 613,26 197,21 3662,37PAKEM 211,63 5213,98PRAMBANAN 0,77 0,13 654,67 4120,25SEYEGAN 194,32 26,17 2449,97 2670,5SLEMAN 156,24 254,75 3113,84TEMPEL 0,08 1038,98 3330,99TURI 3971,8

SLEMAN Total 1643,11 3362,63 1665,52 8008,27 261,69 10933,14 2775,85 57221,51Grand Total 2124,71 1551,94 5990,54 1684,92 700,64 13722,05 7149,96 44035,31 57126,97 315085,78

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 14

LAMPIRANLAMPIRAN

Tabel L.13Luas Penggunaan Lahan Untuk Kawasan Hutan Produksi

Di Provinsi DIY

No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha)Luas total / kabupaten

(Ha)

1 Dlingo Bantul 748,51

835,632 Imogiri Bantul 18,44

3 Pleret Bantul 68,68

4 Gedangsari Gunung kidul 21,98

10.634,12

5 Karangmojo Gunung kidul 752,69

6 Ngawen Gunung kidul 27,48

7 Nglipar Gunung kidul 2.125,02

8 Paliyan Gunung kidul 1.998,96

9 Panggang Gunung kidul 1.473,16

10 Patuk Gunung kidul 280,2

11 Playen Gunung kidul 2.810,62

12 Ponjong Gunung kidul 74,79

13 Saptosari Gunung kidul 48,45

14 Semanu Gunung kidul 549,91

15 Semin Gunung kidul 112,06

16 Tanjungsari Gunung kidul 4,31

17 Wonosari Gunung kidul 354,49

18 Kokap Kulonprogo 786,63

869,7319 Pengasih Kulonprogo 0,21

20 Temon Kulonprogo 82,89

Luas Total Kawasan Hutan Produksi Terbatas 12.339.48Sumber : Hasil Analisis Overlay Peta, 2007.

Tabel L.14

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 15

LAMPIRANLAMPIRAN

Luas Penggunaan Lahan Untuk Kawasan Pertanian Lahan BasahDi Provinsi DIY

No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha)Luas total / kabupaten

(Ha)1 Bambanglipuro Bantul 47,04

12.163,4

2 Banguntapan Bantul 1.325,613 Bantul Bantul 237,344 Kasihan Bantul 996,795 Kretek Bantul 1.078,076 Pajangan Bantul 188,567 Pandak Bantul 726,798 Piyungan Bantul 1.450,189 Pleret Bantul 83,3610 Pundong Bantul 0,2411 Sanden Bantul 1.951,5812 Sedayu Bantul 2613,613 Sewon Bantul 34,8514 Srandakan Bantul 1.429,3915 Kotagede Kota Yogyakarta 87,97

116,3516 Umbulharjo Kota Yogyakarta 4,0617 Wirobrajan Kota Yogyakarta 24,3218 Galur Kulonprogo 2.061,07

11.961,54

19 Kokap Kulonprogo 28,9920 Lendah Kulonprogo 924,2121 Panjatan Kulonprogo 2.518,2622 Pengasih Kulonprogo 958,5323 Sentolo Kulonprogo 1.087,4924 Temon Kulonprogo 2.069,7125 Wates Kulonprogo 2.313,2826 D Epok Sleman 586,4

17.086,71

27 Gamping Sleman 879,4828 Godean Sleman 2.649,7529 Kalasan Sleman 163,9630 Minggir Sleman 2.462,2631 Mlati Sleman 712,5132 Moyudan Sleman 2.690,6333 Prambanan Sleman 765,9134 Seyegan Sleman 2.670,4735 Sleman Sleman 254,7536 Tempel Sleman 1.038,98Luas Total Kawasan Pertanian Lahan Basah 41.328

Sumber : Hasil Analisis Overlay Peta, 2007.

Tabel L.15Luas Penggunaan Lahan Untuk Kawasan Pertanian Lahan Kering

Di Provinsi DIY

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 16

LAMPIRANLAMPIRAN

No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha)Luas total / kabupaten

(Ha)1 Bambanglipuro Bantul 49,73

4.247,11

2 Banguntapan Bantul 379,193 Dlingo Bantul 0,274 Kasihan Bantul 9325 Kretek Bantul 8,16 Pajangan Bantul 2.212,957 Pandak Bantul 63,998 Sedayu Bantul 595,389 Sewon Bantul 5,510 Gedangsari Gunung Kidul 1.10,47

26.563,43

11 Girisubo Gunung Kidul 74,0312 Karangmojo Gunung Kidul 5.982,1413 Ngawen Gunung Kidul 478,4514 Nglipar Gunung Kidul 469,4915 Paliyan Gunung Kidul 2352,0116 Panggang Gunung Kidul 337,6617 Patuk Gunung Kidul 27,918 Playen Gunung Kidul 5.584,1519 Purwosari Gunung Kidul 330,3620 Rongkop Gunung Kidul 1.438,3921 Saptosari Gunung Kidul 498,1322 Semanu Gunung Kidul 1.658,9223 Semin Gunung Kidul 164,4424 Tanjungsari Gunung Kidul 267,3725 Tepus Gunung Kidul 493,726 Wonosari Gunung Kidul 6.295,8227 Danurejan Kota Yogyakarta 109,92

2.250,64

28 Gedongtengen Kota Yogyakarta 98,2329 Gondokusuman Kota Yogyakarta 412,9730 Gondomanan Kota Yogyakarta 114,9331 Jetis Kota Yogyakarta 171,5532 Kotagede Kota Yogyakarta 173,8333 Kraton Kota Yogyakarta 38,5534 Mergangsan Kota Yogyakarta 114,9835 Ngampilan Kota Yogyakarta 73,0536 Pakualaman Kota Yogyakarta 64,1637 Tegalrejo Kota Yogyakarta 296,6338 Umbulharjo Kota Yogyakarta 526,6739 Wirobrajan Kota Yogyakarta 55,1740 Galur Kulonprogo 28,77

23624,9

41 Girimulyo Kulonprogo 1.175,9342 Kalibawang Kulonprogo 3.144,2943 Kokap Kulonprogo 1.320,3244 Lendah Kulonprogo 2.535,9145 Nanggulan Kulonprogo 3.234,26

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 17

LAMPIRANLAMPIRAN

No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha)Luas total / kabupaten

(Ha)46 Panjatan Kulonprogo 1.066,0247 Pengasih Kulonprogo 3.427,4948 Samigaluh Kulonprogo 2.887,3449 Sentolo Kulonprogo 4.008,450 Temon Kulonprogo 539,5151 Wates Kulonprogo 256,6652 Berbah Sleman 0,24

12502,5

53 Depok Sleman 2.803,6654 Gamping Sleman 1.346,255 Kalasan Sleman 3.106,7656 Mlati Sleman 2.084,757 Ngaglik Sleman 1.305,4258 Ngemplak Sleman 1.101,4459 Prambanan Sleman 81,9460 Sleman Sleman 672,14Total Luas Kawasan Pertanian Lahan Kering 69.188,58Sumber : Hasil Analisis Overlay Peta, 2007.

Tabel L.16Luas Penggunaan Lahan Untuk Kawasan Pertambangan

Di Provinsi DIY

No Kecamatan Kabupaten Luas (Ha)Luas total /

kabupaten (Ha)

1 Karangmojo Gunungkidul 443,52

6888,252 Ponjong Gunungkidul 2.419,233 Semanu Gunungkidul 3.639,114 Tanjungsari Gunungkidul 45,35 Wonosari Gunungkidul 341,096 Cangkringan Sleman 49,98

261,697 Pakem Sleman 211,638 Tempel Sleman 0,08Luas Total Kawasan Hutan Lindung 7149,94

Sumber : Hasil Analisis Overlay Peta, 2007.

Struktur Penduduk Menurut Mata PencaharianStruktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel L.17Struktur Pekerjaan Penduduk Diperinci

Menurut Kelompok Usaha Provinsi DIY Tahun 2005

No Lapangan Pekerjaan

Laki-Laki Perempuan Jumlah %

1 Pertanian 331.043 303.378 634.421 36,09

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 18

LAMPIRANLAMPIRAN

2 Industri Pengolahan 124.484 115.789 240.273 13,673 Bangunan 108.305 2.381 110.686 6,294 Perdagangan Besar,

Eceran dan Rumah Makan

196.374 230.004 426.378 24,26

5 Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi

50.061 8.806 58.867 3,35

6 Keuangan, Asuransi, Persewaan Bangunan/ Tanah

19.988 9.735 29.723 1,69

7 Jasa Kemasyarakatan 129.875 116.993 246.868 14,048 Lainnya 10.096 390 10.486 0,60

Jumlah 970.226 787.476 1.757.702 100,00Sumber : Provinsi DIY Dalam Angka

Analisis Perekonomian WilayahAnalisis Perekonomian WilayahPerubahan Struktur Ekonomi WilayahPerubahan Struktur Ekonomi Wilayah

Tabel L.18Nilai Shift Share Provinsi DIY

Dalam Lingkup Nasional Tahun 2005

NO LAPANGAN USAHA Dif.Shift Prop.Shift Tot.shift1 PERTANIAN - - -

a. Tanaman Bahan Makanan - - -b. Tanaman Perkebunan - - -c. Peternakan dan hasil-hasilnya - - -d. Kehutanan - - +e. Perikanan - - -

2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN - - +a. Minyak dan Gas Bumi 0 0 0b. Pertambangan Tanpa Migas 0 0 0c. Penggalian - + -

3 INDUSTRI PENGOLAHAN - + -a. Industri Migas 0 0 0b. Indutsri Non Migas - + -

4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH - + -a. Listrik - + -b. Gas Kota 0 0 0c. Air Bersih - + -

5 BANGUNAN - + -

6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN - + -

a. Perdagangan Besar dan Eceran - + -b. Hotel - + -c. Restoran - + -

7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI - + -a. Angkutan - + -

- Angukutan rel - - -

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 19

LAMPIRANLAMPIRAN

NO LAPANGAN USAHA Dif.Shift Prop.Shift Tot.shift- Angkutan Jalan Raya - + -- Angkutan laut 0 0 0- Angkutan sungai, danau dan

penyebrangan 0 0 0

- Angkutan udara + + -- Jasa Penunjang Angkutan - + -

b. Komunikasi - + -·  Pos dan Telekomunikasi·  Jasa Penunjang Komunikasi

8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN - + -

a.Bank + + +b.Lembaga Keuangan Tanpa Bank - + -c. Jasa Penunjang Keuangan - + -d.Sewa Bangunan - + -e.Jasa Perusahaan - + -

9 JASA-JASA - - -a. Pemerintah Umum - - -

·  Adm. Pemerintahan & Pertahanan - - +·  Jasa Pemerintahan Lainnya 0 0 0

b. Swasta - + -- Sosial Kemasyarakatan - + -- Hiburan dan Rekreasi - + -- Perorangan dan Rumah Tangga - -

Sumber : Hasil Analisis, 2007

Tabel L.19Interpretasi Hasil Analisa Shift Share PDRB DIY

No Dif.Shift

Prop.Shift

Tot.Shift

Pertumbuhan dan Perkembangan Wilayah

1 - - - Pertumbuhan dan perkembangan yang lambat dibandungkan pertumbuhan nasional, dan tidak ada spesialisasi sektor sehingga perkembangan setiap sektor ekonomi dalam wilayah DIY juga lambat

2 - + - Pertumbuhan ekonomi yang cepat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi lambat dalam perkembangan per sektor ekonomi dalam skala wilayah DIY

3 - - + Pertumbuhan yang lambat dibanding pertumbuhan ekonomi nasional dan juga perkembangan yang lambat pada setiap sektor ekonomi. Tetapi jika pada akhirnya didapatkan nilai total shift yang positif hal ini hanya diakibat oleh penggabungan dua nilai negatif dari diferensial dan proporsional shift

Sumber : Hasil Analisis, 2007.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 20

LAMPIRANLAMPIRAN

Penentuan Sektor Basis dan Non BasisPenentuan Sektor Basis dan Non BasisPerkembangan ekonomi wilayah ditentukan oleh seberapa besar sektor ekonomi yang menjadi basis mampu menggerakkan ekonomi wilayah. Basis perekonomian Provinsi DIY dengan menggunakan analisis Location Quotient, berdasarkan sektor lapangan usaha PDRB dapat dikelompokan menjadi :

1. Komponen basis (SB), merupakan sektor dengan nilai LQ > 1 menunjukkan bahwa sektor tersebut mempunyai potensi ekspor.

2. Komponen non basis (NB), merupakan sektor dengan nilai LQ < 1 menunjukkan bahwa sektor tersebut mempunyai potensi impor.

Tabel L.20LQ PDRB Provinsi DIY Tahun 2001 – 2005

No Lapangan Usaha L Q LQ Rata22001 2002 2003 2004 2005

1 PERTANIAN 1,31 1,30 1,26 1,26 1,36 1,62a, Tanaman Bahan Makanan 1,98 1,94 1,87 1,91 2,08 2,45b, Tanaman Perkebunan 0,20 0,20 0,20 0,19 0,21 0,25c, Peternakan dan hasil-hasilnya 1,52 1,60 1,55 1,46 1,55 1,92d, Kehutanan 1,05 1,06 1,13 1,06 1,15 1,36e, Perikanan 0,13 0,15 0,16 0,16 0,17 0,19       

2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,07 0,07 0,07 0,08 0,08 0,09a, Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00b, Pertambangan Tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00c, Penggalian 1,00 0,95 0,91 0,85 0,85 1,14       

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 0,57 0,55 0,54 0,52 0,54 0,68a, Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00b, Indutsri Non Migas 0,65 0,63 0,61 0,59 0,60 0,77       

4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 1,25 1,34 1,34 1,36 1,46 1,69a, Listrik 1,62 1,78 1,70 1,81 1,93 2,21b, Gas Kota 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00c, Air Bersih 0,67 0,67 0,75 0,75 0,79 0,91       

5 BANGUNAN 1,25 1,28 1,35 1,36 1,46 1,68

6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 1,21 1,23 1,24 1,26 1,27 1,55

a, Perdagangan Besar dan Eceran 0,65 0,64 0,64 0,63 0,65 0,80b, Hotel 3,08 3,08 3,08 3,01 3,12 3,84c, Restoran 4,02 4,15 4,29 4,96 4,50 5,48       

7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,81 1,79 1,73 1,67 1,66 2,16a, Angkutan 1,81 1,82 1,81 1,85 1,94 2,31

- Angukutan rel 8,67 6,60 6,51 5,95 6,44 8,54

-  Angkutan Jalan Raya 3,28 3,36 3,37 3,42 3,64 4,27

-  Angkutan laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00-  Angkutan sungai, danau dan

penyebrangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

-  Angkutan udara 0,93 1,09 1,26 1,60 1,64 1,63

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 21

LAMPIRANLAMPIRAN

No Lapangan Usaha L Q LQ Rata22001 2002 2003 2004 2005

-  Jasa Penunjang Angkutan 0,33 0,31 0,29 0,28 0,31 0,38b, Komunikasi 1,82 1,71 1,55 1,35 1,22 1,91

-  Pos dan Telekomunikasi      

-  Jasa Penunjang Komunikasi             

8KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 1,02 1,02 1,03 1,02 1,09 1,30

a,Bank 0,23 0,27 0,31 0,32 0,37 0,38b,Lembaga Keuangan Tanpa Bank 1,68 1,52 1,38 1,41 1,47 1,86c, Jasa Penunjang Keuangan 0,48 0,47 0,45 0,44 0,47 0,58d,Sewa Bangunan 2,70 2,60 2,55 2,47 2,56 3,22e,Jasa Perusahaan 0,24 0,24 0,24 0,23 0,24 0,30

       9 JASA-JASA 1,94 1,94 1,92 1,86 1,93 2,40

a, Pemerintah Umum 2,59 2,70 2,76 2,76 2,91 3,43· Adm, Pemerintahan & Pertahanan 4,05 4,22 4,33 4,33 4,57 5,38·  Jasa Pemerintahan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

b, Swasta 1,23 1,16 1,10 1,06 1,09 1,41 - Sosial Kemasyarakatan 2,28 2,12 1,98 1,88 1,93 2,55 - Hiburan dan Rekreasi 1,12 1,06 1,02 0,97 1,10 1,32 - Perorangan dan Rumah Tangga 0,83 0,79 0,76 0,74 0,76 0,97

Sumber : Hasil Analisis, 2007

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 22

LAMPIRANLAMPIRAN

SISTEM TRANSPORTASI WILAYAH PROVINISI DIYSISTEM TRANSPORTASI WILAYAH PROVINISI DIY

Transportasi Darat Transportasi Darat Tabel L.21

Standar Pelayanan Minimal Jalan

No. BidangPelayanan

Standar PelayananKeteranganKuantitas KualitasCakupan Konsumsi/Produksi

1.

Jaringan Jalan

A. Aspek Aksesibilitas

seluruh jaringan

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

Indeks Aksesibilitas

Panjang jalan/luas(km/km2)

sangat tinggi >5000 >5tinggi > 1000 >1.5sedang > 500 >0.5rendah > 100 >0.15

sangat rendah < 100 >0.05

B. Aspek Mobilitas

seluruh jaringan

PDRB per kapita(juta rp/kap/th)

Indeks Mobilitas

panjang jalan/1000

penduduk

sangat tinggi >10 >5tinggi > 5 >2

sedang > 2 >1rendah > 1 >0.5

sangat rendah < 1 >0.2

C. Aspek Kecelakaan

seluruh jaringan

pemakai jalan Indeks Kecelakaan 1

Kecelakaan/100.000 km.

kend.Kepadatan Penduduk

(jiwa/km2)

Indeks Kecelakaan 2

kecelakaan/km/

tahun

sangat tinggi >5000tinggi > 1000sedang > 500rendah > 100

sangat rendah < 100

2

Ruas Jalan

A. Kondisi Jalan

Lebar Jalan Min.

Volume Lalulintas (kend/hari) Kondisi Jalan

2x7m lhr > 20000 sedang; iri < 6; rci > 6.5

7m 8000 > lhr > 20000 sedang; iri < 6; rci > 6.5

6m 3000 >l hr > 8000 sedang; iri < 8; rci > 5.5

4.5m lhr < 3000 sedang; iri < 8; rci > 5.5

B. Kondisi Pelayanan

Fungsi Jalan Pengguna Jalan Kecepatan

Tempuh Min

arteri primer lalu lintas regional jarak jauh 25 km/jam

kolektor primer

lalu lintas regional jarak sedang 20 km/jam

lokal primer lalu lintas lokal 20 km/jamarteri sekunder lalu lintas kota jarak jauh 25 km/jam

kolektor sekunder

lalu lintas kota jarak sedang 25 km/jam

Lokal sekunder lalu lintas lokal kota 20 km/jam

Sumber: PP No. 25 Tahun 2000 (pasal 2 ayat 4 butir b).

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 23

LAMPIRANLAMPIRAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 24

LAMPIRANLAMPIRAN

Tabel L. 22

Indikator Aksesibilitas dan Mobilitas pada Kabupaten/Kota di Provinsi DIY

KABUPATENLuas Area (km2)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

Panjang Jalan (km)

PDRB Perkapita (juta Rp/Jiwa/tahun

INDIKATOR AKSESIBILITAS

(Km/Km2)INDIKATOR MOBILITAS

(km/1000 pddk)

Eksisting Min (+/-) Eksistin

g Min (+/-)

KABUPATEN BANTUL 506,85 813.087,00 1.604,20 1.067,66 3,98 2,11 1,5 + 0,76 1 -

KABUPATEN KULON PROGO

586,27 457.779,00 780,83 1.112,38 11,10 1,90 1,5 + 0,41 5 -

KABUPATEN GUNUNGKIDUL 1.485,36 760.128,00 511,75 1.162,98 1,93 0,78 0,50 + 0,65 0.5 -

KABUPATEN SLEMAN 574,82 907.904,00 1.579,46 1.257,07 3,00 2,19 2,00 + 0,72 1 -

KOTA YOGYAKARTA 32,50 521.499,00 16.046,12 240,23 8,44 7,39 5 + 2,17 2 +

JUMLAH SELURUHNYA 3.185,80 3.460.397,00 1.086,194 4.840,32 14,37 10,50 4,72

- = dibawah SPM + = diatas SPM.Sumber: Hasil Analisis , 2007

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 25

LAMPIRANLAMPIRAN

ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANAANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA

Listrik Tabel L.23

Proyeksi Kebutuhan Listrik di Provinsi D.I Yogyakarta

Tahun Proyeksi

Jumlah penduduk

Provinsi DIY Jumlah

KKRumah Tangga (Kwh)

Penerangan (Kwh)

Komersial (Kwh)

Pemerintahan (Kwh)

Sosial (Kwh)

Total Kebutuhan

(Kwh)2006 3.460.397 692.079 806.989.375 80.698.937 100.873.672 121.048.406 80.698.937 1.190.309.327

2007 4.277.508 855.502 837.298.483 83.729.848 104.662.310 125.594.772 83.729.848 1.235.015.262

2008 4.311.515 862.303 867.607.592 86.760.759 108.450.949 130.141.139 86.760.759 1.279.721.197

2009 4.345.523 869.105 897.916.700 89.791.670 112.239.588 134.687.505 89.791.670 1.324.427.133

2010 4.379.529 875.906 928.225.809 92.822.581 116.028.226 139.233.871 92.822.581 1.369.133.068

2011 4.413.537 882.707 958.534.917 95.853.492 119.816.865 143.780.238 95.853.492 1.413.839.003

2012 4.447.545 889.509 988.844.026 98.884.403 123.605.503 148.326.604 98.884.403 1.458.544.938

2013 4.481.551 896.310 1.019.153.134 101.915.313 127.394.142 152.872.970 101.915.313 1.503.250.873

2014 4.515.558 903.112 1.049.462.243 104.946.224 131.182.780 157.419.336 104.946.224 1.547.956.808

2015 4.549.566 909.913 1.079.771.351 107.977.135 134.971.419 161.965.703 107.977.135 1.592.662.743

2016 4.583.573 916.715 1.110.080.460 111.008.046 138.760.057 166.512.069 111.008.046 1.637.368.678

2017 4.617.580 923.516 1.140.389.568 114.038.957 142.548.696 171.058.435 114.038.957 1.682.074.613

2018 4.651.587 930.317 1.170.698.677 117.069.868 146.337.335 175.604.801 117.069.868 1.726.780.548

2019 4.685.595 937.119 1.201.007.785 120.100.779 150.125.973 180.151.168 120.100.779 1.771.486.483

2020 4.719.601 943.920 1.231.316.894 123.131.689 153.914.612 184.697.534 123.131.689 1.816.192.418

2021 4.753.609 950.722 1.261.626.002 126.162.600 157.703.250 189.243.900 126.162.600 1.860.898.353

2022 4.787.617 957.523 1.291.935.111 129.193.511 161.491.889 193.790.267 129.193.511 1.905.604.288

2023 4.821.623 964.325 1.322.244.219 132.224.422 165.280.527 198.336.633 132.224.422 1.950.310.223

2024 4.852.972 970.594 1.352.553.328 135.255.333 169.069.166 202.882.999 135.255.333 1.995.016.158

2025 4.889.638 977.928 1.382.862.436 138.286.244 172.857.805 207.429.365 138.286.244 2.039.722.093

2026 4.923.645 984.729 1.413.171.545 141.317.154 176.646.443 211.975.732 141.317.154 2.084.428.028

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 26

Sumber : hasil analisis 2007Keterangan : Penerangan Jalan = 10% dari pemakaian rumah tangga Komersial = 125% dari pemakaian rumah tanggaPemerintahan = 15% dari pemakaian rumah tanggaSosial = 10% dar pemakaian rumah tangga

LAMPIRANLAMPIRAN

Sumber air yang dipakai oleh PDAM dapat dari air tanah atau air permukaan atau keduanya. Pemakaian air yang dipergunakan untuk rumah tangga, dinyatakan dalam liter per orang per hari (1/orang/h) dipengaruhi oleh :

Jenis sumber air (sambungan ke rumah atau hidran umum). Jenis pemakaian (toilet, mandi, dll). Peralatan rumahtangga yang digunakan. Penggunaan air di luar rumah (taman. cuci mobil, dsb). Tingkat pendapatan.

Tabel L.24Parameter Menghitung Kebutuhan Air Rumah Tangga & Perkotaan

No.Jumlah

PendudukPerkotaan

Rumah Tangga (D) Perkotaan (ND) Kehilangan

JumlahL/o/h

Keb.Puncak% jml

TotalL/o/hSR HU SR HU %

L/o/h L/o/h % % L/o/h % D L/o/h (D+ND) L/o/h1 >1.000.000 210 30 80 20 174 60 104 25 70 348 1.15 400

2 500.000 s/d 1.000.000 170 30 80 20 142 40 57 25 50 249 1.15 286

3 100.000 s/d 500.000 150 30 80 20 126 30 38 25 41 205 1.15 236

4 20.000 s/d 100.000 90 30 80 20 78 20 16 25 24 118 1.15 136

5 3.000 s/d 20.000 60 30 80 20 54 5 2.7 25 14 71 1.10 78

6 Pedesaan - - - - 60 - - - - 60 - 60

Tabel L.25Tingkat Pelayanan Air Bersih di Provinsi DIY

No  Kabupaten/Kota

KebutuhanPelayanan Rumah

TanggaKehilanga

nAir(%)

Air BersihMandiri

(%)Air RT Tk Ply SR HUl/org/hr (%) (%) (%)

1 Kulonprogo 100 13.8 64.3 35.7 19.0 86.2

2 Bantul 100 7.5 65.1 34.9 38.0 92.5

3 Gunungkidul 100 17.5 65.3 34.8 33.8 83.5

4 Sleman 100 32.0 63.9 36.1 33.0 68.0

5 Yogyakarta 125 48.5 83.1 16.9 28.8 51.1Sumber data: Laporan PDAM.

Tabel L.26

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 27

Sumber: Direktort Air Bersih–Cipta KaryaKeterangan : SR : sambungan rumah

HU : hidran umumL/o/h : liter per-orang per-

hari

LAMPIRANLAMPIRAN

Kebutuhan Air Rumah Tangga Menurut Ditjen Cipta Karya

Jumlah Penduduk Domestik(l/o/h)

Non Domestik(l/o/h)

Kehilangan Air(l/o/h) Total

> 1.000.000 174 104 70 348

500.000 - 1.000.000 142 57 50 249

100.000 - 500.000 126 38 41 205

20.000 - 100.000 78 16 24 118

< 20.000 54 2,7 14 70,7

Sumber : Direktorat Cipta Karya

Tabel L.27Kebutuhan Air Non Domestik Kota Kategori I, II, III, IV

Sektor Nilai SatuanSekolah 10 Liter/murid/hariRumah Sakit 200 Liter/bed/hariPuskesmas 2000 Liter/hariMasjid 3000 Liter/hariKantor 10 Liter/pegawai/hariPasar 12000 Liter/pegawai/hariHotel 150 Liter/bed/hariRumah Makan 100 Liter/tempat duduk/hariKomplek Militer 60 Liter/orang/hariKawasan Industri 0,2 – 0,8 Liter/detik/hektarKawasan Pariwisata 0,1 – 0,3 Liter/detik/hektar

Sumber: Ditjen Cipta Karya Tahun 1993.

Tabel L.28Kebutuhan Air Non Domestik Kota Kategori V (Desa)

Sektor Nilai SatuanSekolah 5 Liter/murid/hariRumah Sakit 200 Liter/bed/hariPuskesmas 1200 Liter/hariHotel/Losmen 90 Liter/hariKomersial/Industri 10 Liter/hari

* Kebutuhan air untuk perhotelan dapat dihitung berdasarkan jumlah tamu dan jumlah kamar.

Sumber: Ditjen Cipta Karya Tahun 1993.

Tabel L.29Kebutuhan Air Non Domestik Kategori Lain

Sektor Nilai SatuanLapangan Terbang 10 Liter/detikPelabuhan 50 Liter/detikStasiun KA - Terminal Bus 10 Liter/detikKawasan Industri 0,75 Liter/detik

Sumber: Ditjen Cipta Karya Tahun 1993.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 28

LAMPIRANLAMPIRAN

Kebutuhan Air Industri

Tabel L.30Kebutuhan Air Industri Berdasar Jumlah Pekerja Tahun 2005

(asumsi: 500 l/pekerja/hari)

No. Kabupaten/Kota Jumlah Industri (Unit)

Tenaga Kerja(orang)

Keb. air Industri(liter/dt)

1 Kota Yogyakarta 5.913 51.975 301

2 Kabupaten Kulon Progo 505 9.981 58

3 Kabupaten Bantul 224 6.062 35

4 Kabupaten Gunungkidul 6.349 18.998 110

5 Kabupaten Sleman 543 21.730 126

Sumber : BPS DIY Dalam Angka Tahun 2005.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 29

LAMPIRANLAMPIRAN

ANALISIS KEBUTUHAN SARANAANALISIS KEBUTUHAN SARANA

Sarana KesehatanSarana KesehatanSesuai dengan perhitungan analisis fasilitas yang lainnya, untuk menghitung ketersediaan/kebutuhan fasilitas kesehatan tetap mengacu kepada ketentuan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dengan membandingkan pada jumlah penduduk pendukungnya. Jumlah penduduk pendukung untuk masing-masing sarana kesehatan dengan cakupan satuan wilayah Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :

Rumah Sakit Umum (RSU) tipe A dengan skala pelayanan tingkat Provinsi jumlah penduduk pendukungnya 1.200.000 jiwa.

Rumah Sakit Umum (RSU) tipe B dengan skala pelayanan tingkat Kota dan Regional jumlah penduduk pendukungnya 480.000 jiwa.

Rumah Sakit Umum (RSU) tipe C dengan skala pelayanan tingat Kabupaten jumlah penduduk pendukungnya 240.000 jiwa.

Tabel L.31Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan

Provinsi DIY Tahun 2027

No Kabupaten/KotaTipe Rumah Sakit Tahun

2007 (unit)Tipe Rumah Sakit Tahun

2027 (unit)A B C A B C

1 Kabupaten Kulon Progo 0 0 2 0 0 0

2 Kabupaten Bantul 0 0 5 0 2 5

3 Kabupaten Gunung Kidul 0 0 1 0 2 4

4 Kabupaten Sleman 0 0 1 0 3 5

5 Kota Yogyakarta 0 2 6 0 1 3

  Jumlah/Total 0 2 15 0 8 17Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.

Sarana PendidikanSarana Pendidikan

Tabel L.32Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan

Provinsi DIY Tahun 2026

No Kabupaten/ Kota

Jenis Fasilitas

StandarPenduduk

(jiwa)

FasilitasEksitingTahun2005

Proyeksi Jumlah

Penduduk Tahun

2026(Jiwa)

Kebutuhan Fasilitas

Tahun 2026 (Unit)

Pengembangan

(unit)

1 Kulon ProgoSD 6.000 369 771.903 129 0

  SMP 25.000 68 771.903 31 0  SMU 30.000 19 771.903 26 7

2 Bantul          SD 6.000 444 113.3762 189 0  SMP 25.000 86 113.3762 45 0  SMU 30.000 36 113.3762 38 2

3 Gunung Kidul        

  SD 6.000 499 100.2992 167 0  SMP 25.000 101 100.2992 40 0

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 30

LAMPIRANLAMPIRAN

No Kabupaten/ Kota

Jenis Fasilitas

StandarPenduduk

(jiwa)

FasilitasEksitingTahun2005

Proyeksi Jumlah

Penduduk Tahun

2026(Jiwa)

Kebutuhan Fasilitas

Tahun 2026 (Unit)

Pengembangan

(unit)

  SMU 30.000 26 100.2992 33 74 Sleman        

  SD 6.000 498 130.9348 218 0  SMP 25.000 102 130.9348 52 0  SMU 30.000 50 130.9348 44 0

5 Kota Yogyakarta        

  SD 6.000 208 70.5640 118 0  SMP 25.000 59 70.5640 28 0  SMU 30.000 49 70.5640 24 0

Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.

Sarana PerdaganganSarana PerdaganganUntuk menghitung fasilitas perdagangan di Provinsi DIY dilakukan dengan menggunakan standar berdasarkan ketentuan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum yang didasarkan pada jumlah penduduknya. Jumlah penduduk pendukung untuk masing-masing fasilitas peribadatan cakupan satuan wilayah Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut : Pasar kelas I jumlah penduduk pendukungnya 480.000 jiwa, setara dengan pusat

perbelanjaan dan Niaga skala pelayanan tingkat Provinsi. Pasar kelas II jumlah penduduk pendukungnya 27.000 jiwa, setara dengan pusat

perbelanjaan dan Niaga skala pelayanan Wilayah. Pasar kelas III jumlah penduduk pendukungnya 2.500 jiwa, setara dengan pertokoan skala

Kota dan Kawasan. Dalam pengembangan fasilitas perdagangan ini, pengalokasian fasilitas perdagangan dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:a. Rencana pengembangan fasilitas perdagangan disesuaikan dengan rencana jaringan jalan

dan didukung oleh utilitas yang baik.b. Lokasi sebaiknya tidak dekat dengan fasilitas peribadatan dan fasilitas pendidikan.c. Lokasi sebaiknya dekat dengan lokasi permukiman dan terjangkau oleh transportasi umum.

Tabel L.33Proyeksi Kebutuhan Sarana Perdagangan

Provinsi DIY Tahun 2026

No.

Kecamatan

Jenis Fasilita

s

Standar Pendudu

k (jiwa)

Fasilitas Eksiting Tahun 2005

Proyeksi Pendudu

k 2026

(Jiwa)

Kebutuhan

Fasilitas2026 (Unit)

Pengembangan

(Unit)

1 Kabupaten Kulon Progo

Pasar Kelas I 480000

- 771903 2 2

  

Pasar Kelas II 27000

- 771903 29 29

  

Pasar Kelas III 2500

- 771903 309 309

           2 Kabupaten

BantulPasar Kelas I 480000

- 1133762 2 2

  

Pasar Kelas II 27000

- 1133762 42 42

    Pasar 2500 1133762 454 454

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 31

LAMPIRANLAMPIRAN

No.

Kecamatan

Jenis Fasilita

s

Standar Pendudu

k (jiwa)

Fasilitas Eksiting Tahun 2005

Proyeksi Pendudu

k 2026

(Jiwa)

Kebutuhan

Fasilitas2026 (Unit)

Pengembangan

(Unit)

Kelas III -            

3 Kabupaten Gunung Kidul

Pasar Kelas I 480000

- 1002992 2 2

  

Pasar Kelas II 27000

1 1002992 37 36

  

Pasar Kelas III 2500 4

7 1002992 401 354

           4 Kabupaten

SlemanPasar Kelas I 480000

- 1309348 3 3

  

Pasar Kelas II 27000

2 1309348 48 46

    Pasar Kelas III 2500

1 1309348 524 523

           5 Kota

Yogyakarta

Pasar Kelas I 480000

- 705640 1 1

    Pasar Kelas II 27000

2 705640 26 24

   Pasar Kelas III 2500 3

2 705640 282 250

Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 32

LAMPIRANLAMPIRAN

Sarana PeribadatanSarana Peribadatan

Tabel L.34Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan

Provinsi DIY Tahun 2026

No. Kecamatan Jenis Fasilitas

Standar Penduduk

(jiwa)

Fasilitas Eksiting Tahun 2005

Proyeksi Jumlah

Penduduk Tahun

2026 (Jiwa)

Pengembangan (Unit)

Jumlah Fasilitas Tahun 2026

1 Kabupaten Kulon Progo Mesjid 2.500 56 771.903 253 309

    Katholik 30.000 3 771.903 23 26 

 Protestan 30.000 12 771.903 14 26

    Pure 30.000 - 771.903 26 26    Vihara 30.000 - 771.903 26 26           2 Kabupaten

Bantul Mesjid 2500 21 1.133.762 433 454

    Katholik 30000 - 1.133.762 38 38 

 Protestan 30000 2 1.133.762 36 38

    Pure 30000 - 1.133.762 38 38    Vihara 30000 - 1.133.762 38 38           3 Kabupaten

Gunung Kidul Mesjid 2.500 8 1.002.992 393 401

  Katholik 30.000 1 1.002.992 32 33 

 Protestan 30.000 1 1.002.992 32 33

    Pure 30.000 - 1.002.992 33 33    Vihara 30.000 - 1.002.992 33 33          . 4 Kabupaten

Sleman Mesjid 2.500 34 1.309.348 490 524

    Katholik 30.000 2 1.309.348 42 44  Protesta

n 30.000 4 1.309.348 40 44

    Pure 30.000 - 1.309.348 44 44    Vihara 30.000 - 1.309.348 44 44           5 Kota

Yogyakarta Mesjid 2.500 38 705.640 244 282

    Katholik 30.000 - 705.640 24 24    Protesta

n 30.000 5 705.640 19 24

  Pure 30.000 - 705.640 24 24    Vihara 30.000 - 705.640 24 24

Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 33

LAMPIRANLAMPIRAN

Sarana PermukimanSarana PermukimanPerumahan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dapat terpenuhi. Perkembangan dan pertumbuhan jumlah penduduk akan diiringi dengan terus meningkatnya kebutuhan akan pengadaan perumahan. Dalam pemenuhan kebutuhan perumahan ini didasarkan pada asumsi bahwa tiap keluarga dapat hidup layak dan menempati satu rumah sendiri. Perhitungan untuk fasilitas perumahan diasumsikan tiap 1 unit rumah untuk 4 orang.

Kebutuhan Ruang untuk fasilitas permukiman terbagi atas permukiman besar, permukiman sedang dan permukiman kecil. Berdasarkan standar permukiman besar memiliki luas 360 m², permukiman sedang 180 m², dan permukiman kecil memiliki luas 90 m². Luas kebutuhan lahan didapatkan dari perkalian antara standar luas lahan untuk permukiman dengan jumlah kebutuhan fasilitas permukiman pada tahun proyeksi.

Tabel L.35Proyeksi Kebutuhan Sarana Permukiman

Provinsi DIY Tahun 2026

No. Kabupaten/Kota

Tipe Rumah

Jmlh Pnddk (Jiwa)

Jumlah KK

Jmlh Unit Rumah Luas (m2)

1 Kabupaten Kulon Progo          

    360 (10%) 771.903 192.976 19.298 6.947.136    180 (30%)     57.893 10.420.704    90 (60%)     115.786 10.420.704             

2 Kabupaten Bantul          

    360 (10%) 1.133.762 283.441 28.344 10.203.876    180 (30%)     85.032 15.305.814    90 (60%)     170.065 15.305.814             

3 Kabupaten Gunung Kidul          

      1.002.992 250.748 25.075 9.026.928          75.224 13.540.392          150.449 13.540.392             

4 Kabupaten Sleman          

    360 (10%) 1.309.348 327.337 32.734 11784132    180 (30%)     98.201 17676198    90 (60%)     196.402 17676198             

5 Kota Yogyakarta          

    360 (10%) 705.640 176.410 17.641 6.350.760    180 (30%)     52.923 9.526.140    90 (60%)     105.846 9.526.140               Jumlah              360 (10%) 4.923.645 1.230.912 123.091 44.312.832    180 (30%)     369.274 66.469.248    90 (60%)     738.547 66.469.248

Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 34

LAMPIRANLAMPIRAN

Kebutuhan Ruang Terbuka HijauKebutuhan Ruang Terbuka Hijau

Tabel L.36Proyeksi Kebutuhan Sarana Ruang Terbuka Hijau

PROVINSI DIY Tahun 2026

No. Kabupaten/Kota Jenis Fasilitas

Standar Penduduk

(jiwa)

Proyeksi JumlahPenduduk

Tahun 2026(Jiwa)

Kebutuhan Fasilitas

Tahun 2026 (Unit)

1 Kabupaten Kulon Progo      

    Taman 1 2500 pddk 25.000 771.903 31

    Taman 30.000 Pddk 30.000 771.903 26

    Taman 120000 Pddk 120.000 771.903 6

         2 Kabupaten Bantul      

    Taman 2500 pddk 25.000 1.133.762 45

    Taman 30.000 Pddk 30.000 1.133.762 38

    Taman 120000 Pddk 120.000 1.133.762 9

         

3 Kabupaten Gunung Kidul      

    Taman 2500 pddk 25.000 1.002.992 40

    Taman 30.000 Pddk 30.000 1.002.992 33

    Taman 120000 Pddk 120.000 1.002.992 8

         4 Kabupaten Sleman      

    Taman 2500 pddk 25.000 1.309.348 52

    Taman 30.000 Pddk 30.000 1.309.348 44

    Taman 120000 Pddk 120.000 1.309.348 11

         5 Kota Yogyakarta      

    Taman 2500 pddk 25.000 705.640 28

    Taman 30.000 Pddk 30.000 705.640 24

    Taman 120000 Pddk 120.000 705.640 6

Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2007.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY 2009-2029 L - 35