file pernikahan

31
PERNIKAHAN Pernikahan atau adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama , norma hukum , dan norma sosial . Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa , agama , budaya , maupun kelas sosial . Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang- kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula. Pengesahan secara hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani. Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk melakukan upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan istri dalam ikatan perkawinan. Pernikahan di Indonesia Syarat pernikahan berdasar undang-undang Berdasarkan Pasal 6 UU No. 1/1974 tentang perkawinan, syarat melangsungkan perkawinan adalah hal-hal yang harus dipenuhi jika akan melangsungkan sebuah perkawinan. Syarat-syarat tersebut yaitu: Ada persetujuan dari kedua belah pihak. Untuk yang belum berumur 21 tahun, harus mendapat izin dari kedua orang tua. Atau jika salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal atau tidak mampu menyatakan

Upload: masnyomega

Post on 10-Feb-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Oke

TRANSCRIPT

Page 1: File Pernikahan

PERNIKAHAN

Pernikahan atau adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula.

Pengesahan secara hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani. Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk melakukan upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan istri dalam ikatan perkawinan. Pernikahan di Indonesia

Syarat pernikahan berdasar undang-undang

Berdasarkan Pasal 6 UU No. 1/1974 tentang perkawinan, syarat melangsungkan perkawinan adalah hal-hal yang harus dipenuhi jika akan melangsungkan sebuah perkawinan. Syarat-syarat tersebut yaitu:

Ada persetujuan dari kedua belah pihak. Untuk yang belum berumur 21 tahun, harus mendapat izin dari kedua orang tua. Atau

jika salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal atau tidak mampu menyatakan kehendaknya, maka izin dapat diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya.

Bila orang tua telah meninggal dunia atau tidak mampu menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam garis keturunan lurus ke atas.

Bagi yang beragama Islam, dalam perkawinan harus ada (Pasal 14 Kompilasi Hukum Islam (KHI):

Calon istri Calon suami Wali nikah Dua orang saksi Ijab dan kabul

Page 2: File Pernikahan

Menggugat UU Perkawinan ke Mahkamah Konstitusi

Pada pertengahan tahun 2014, seorang mahasiswa dan 4 alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia menggugat Undang-undang Perkawinan ke Mahkamah Konstitusi khususnya Pasal 2 ayat 1 UU No. 1/1974 yang berbunyi: "Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu" yang menghalangi/mempersulit terjadinya pernikahan beda agama. Saat ini sedang dilakukan sidang gugatan tersebut.[3]

Pernikahan agama

Pernikahan memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu membentuk suatu keluarga yang bahagia, kekal abadi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan rumusan yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 pasal 1 bahwa: "Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang wanita dengan seorang pria sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa."

Sesuai dengan rumusan itu, pernikahan tidak cukup dengan ikatan lahir atau batin saja tetapi harus kedua-duanya. Dengan adanya ikatan lahir dan batin inilah perkawinan merupakan satu perbuatan hukum di samping perbuatan keagamaan. Sebagai perbuatan hukum karena perbuatan itu menimbulkan akibat-akibat hukum baik berupa hak atau kewajiban bagi keduanya, sedangkan sebagai akibat perbuatan keagamaan karena dalam pelaksanaannya selalu dikaitkan dengan ajaran-ajaran dari masing-masing agama dan kepercayaan yang sejak dahulu sudah memberi aturan-aturan bagaimana perkawinan itu harus dilaksanakan.

Kristen Protestan

Pernikahan di Gereja Bethany Makassar pada tahun 1981.

Page 3: File Pernikahan

Pernikahan dari awal abad kedua puluh (1935). Barcelona, Spanyol.

Upacara pernikahan secara agama Kristen Protestan, perkawinan dipandang sebagai kesetiakawanan bertiga antara suami-istri di hadapan Tuhan. Perkawinan itu suci. Seorang pria dan seorang wanita membentuk rumah tangga karena dipersatukan oleh Tuhan. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu.

Pada prinsipnya makna perkawinan dalam agama Kristen Protestan memiliki makna kesamaan, namun dalam ritus dan peraturannya berbeda. Peraturan perkawinan lebih longgar alias tidak seketat dan serumit dalam perkawinan dalam Kristen Katolik.

Bagi pasangan yang ingin merayakan pernikahan tanpa ada implikasi hukum atau bagi mereka yang ingin merayakan pembaruan janji setelah beberapa tahun menikah, upacara pernikahan secara agama adalah pilihan yang ideal.

Pembatalan pernikahanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembatalan berasal dari kata batal, yaitu menganggap tidak sah, menganggap tidak pernah ada. Jadi, pembatalan perkawinan berarti menganggap perkawinan yang telah dilakukan sebagai peristiwa yang tidak sah, atau dianggap tidak pernah ada. Pasal 22 UU No. 1 tahun 1974 menyatakan bahwa pembatalan perkawinan dapat dilakukan, bila para pihak tidak memenuhi syarat melangsungkan perkawinan.

Pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan

Berdasarkan Pasal 23 UU No. 1 tahun 1974, Berikut ini adalah pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan:

Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suami atau istri. Suami atau istri. Pejabat yang berwenang hanya selama perkawinan belum diputuskan. Pejabat pengadilan.

Pasal 73 KHI menyebutkan bahwa yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan adalah:

Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah dari suami atau istri. Suami atau istri.

Page 4: File Pernikahan

Pejabat yang berwenang mengawasi pelaksanaan perkawinan menurut undang-undang.

Para pihak yang berkepentingan yang mengetahui adanya cacat dalam rukun dan syarat perkawinan menurut hukum Islam dan peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut dalam pasal 67.

Alasan pembatalan perkawinan

Perkawinan dapat dibatalkan, bila:

Perkawinan dilangsungkan di bawah ancaman yang melanggar hukum yang terdapat pada Pasal 27 UU No. 1/1974.

Salah satu pihak memalsukan identitas dirinya (pasal 27 UU No. 1/1974). Identitas palsu misalnya tentang status, usia atau agama.

Suami/istri yang masih mempunyai ikatan perkawinan melakukan perkawinan tanpa seizin dan sepengetahuan pihak lainnya (pasal 24 UU No. 01 tahun 1974).

Perkawinan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat perkawinan (pasal 22 UU Perkawinan).

Sementara menurut Pasal 71 KHI, perkawinan dapat dibatalkan apabila:

Seorang suami melakukan poligami tanpa izin pengadilan agama. Perempuan yang dikawini ternyata kemudian diketahui masih menjadi istri pria lain

yang mafqud (hilang). Perempuan yang dikawini ternyata masih dalam masa iddah dari suami lain. Perkawinan yang melanggar batas umur perkawinan, sebagaimana ditetapkan dalam

Pasal 7 Undang-undang No 1 Tahun 1974. Perkawinan dilangsungkan tanpa wali atau dilaksanakan oleh wali yang tidak berhak. Perkawinan yang dilaksanakan dengan paksaan.

Pengajuan pembatalan perkawinan

Permohonan pembatalan perkawinan dapat diajukan ke pengadilan (pengadilan agama bagi muslim dan pengadilan negeri bagi non-muslim) di dalam daerah hukum di mana perkawinan telah dilangsungkan atau di tempat tinggal pasangan (suami-istri). Atau bisa juga di tempat tinggal salah satu dari pasangan baru tersebut.

Cara mengajukan permohonan pembatalan perkawinan

Anda atau kuasa hukum Anda mendatangi pengadilan agama bagi yang beragama Islam dan pengadilan negeri bagi non-muslim (UU No.7/1989 pasal 73).

Kemudian Anda mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada ketua pengadilan (HIR pasal 118 ayat (1)/Rbg pasal 142 ayat (1)), sekaligus membayar uang muka biaya perkara kepada bendaharawan khusus.

Anda sebagai pemohon, dan suami (atau beserta istri barunya) sebagai termohon harus datang menghadiri sidang pengadilan berdasarkan surat panggilan dari pengadilan, atau dapat juga mewakilkan kepada kuasa hukum yang ditunjuk (UU No. 7/1989 pasal 82 ayat (2), PP No. 9/1975 pasal 26, 27 dan 28 Jo HIR pasal 121, 124, dan 125).

Page 5: File Pernikahan

Pemohon dan termohon secara pribadi atau melalui kuasanya wajib membuktikan kebenaran dari isi (dalil-dalil) permohonan pembatalan perkawinan/tuntutan di muka sidang pengadilan berdasarkan alat bukti berupa surat-surat, saksi-saksi, pengakuan salah satu pihak, persangkaan hakim atau sumpah salah satu pihak (HIR pasal 164/Rbg pasal 268). Selanjutnya hakim memeriksa dan memutus perkara tersebut.

Pemohon atau Termohon secara pribadi atau masing-masing menerima salinan putusan Pengadilan Negeri atau Pengadilan Agama yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pemohon dan termohon menerima akta pembatalan perkawinan dari pengadilan. Setelah Anda menerima akta pembatalan, sebagai pemohon Anda segera meminta

penghapusan pencatatan perkawinan di buku register Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan Sipil.

Batas waktu pengajuan

Ada batas waktu pengajuan pembatalan perkawinan. Untuk perkawinan Anda sendiri (misalnya karena suami anda memalsukan identitasnya atau karena perkawinan Anda terjadi karena adanya ancaman atau paksaan), pengajuan itu dibatasi hanya dalam waktu enam bulan setelah perkawinan terjadi. Jika sampai lebih dari enam bulan Anda masih hidup bersama sebagai suami-istri, maka hak Anda untuk mengajukan permohonan pembatalan perkawinan dianggap gugur (pasal 27 UU No. 1 tahun 1974). Sementara itu, tidak ada pembatasan waktu untuk pembatalan perkawinan suami Anda yang telah menikah lagi tanpa sepengetahuan Anda. Kapan pun anda dapat mengajukan pembatalannya.

Pemberlakuan pembatalan perkawinan

Batalnya perkawinan dimulai setelah keputusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan berlaku sejak saat berlangsungnya perkawinan. Keputusan Pembatalan perkawinan tidak berlaku surut terhadap anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut. Artinya, anak-anak dari perkawinan yang dibatalkan, tetap merupakan anak yang sah dari suami Anda. Dan berhak atas pemeliharaan dan pembiayaan serta waris (pasal 28 UU No. 1 Tahun 1974).

Lihat pula Mahar Perceraian Upacara pernikahan

Sebuah Renungan: PERNIKAHAN Posted by Aswidha Fazani M on Sunday, April 14, 2013 with 6 comments

Page 6: File Pernikahan

sepasang kekasih yang telah menikahSemua orang pasti ingin merasakan apa yang namanya pernikahan. Pernikahan [menurutku] adalah sebuah pertemuan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang sudah dirajut oleh cinta dan dipertemukan oleh Tuhan serta berkomitmen untuk dipersatukan dalam sebuah upacara sakral. Upacara sakral itulah yang dinamakan pernikahan.

Pernikahan biasanya diawali dengan pertemuan yang tidak disengaja di suatu tempat, saling merasa dekat, sudah ada cinta dan suka pada pandangan pertama. Setelah itu berkenalan dan saling bertukar nomor telepon untuk berkomunikasi lebih lanjut. Proses selanjutnya adalah pacaran --> tunangan --> menikah.

Tapi bagaimanakah sebenarnya pernikahan tersebut? Berikut ini merupakan enungan tentang pernikahan...

RENUNGAN PERNIKAHAN[ Buat yang sudah menikah maupun belum menikah ]

Mengapa orang menikah ?Karena mereka jatuh cinta.

Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ?Apakah karena jatuh cinta ?

Bukan...

Tapi karena mereka terus bangun cinta.

Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa.Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...

Mengapa jatuh cinta gampang ?Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi.Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...

Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.

Page 7: File Pernikahan

Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel.Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg-uneg, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.

Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ?Tentu saja bisa, saat masing-masing mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ??

Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Mau punya teman hidup ?Jatuh cintalah....Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta...Jagalah KOMITMEN awal.

1. KETIKA AKAN MENIKAHJanganlah mencari istri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMARAnda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada TUHAN melalui wali si gadis.

3. KETIKA MENIKAHAnda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN.

4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGASadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak & duri.

5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENGJangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.

6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAKJangan bagi cinta anda kepada suami/istri dan anak Anda, tetapi cintailah istri atau suami Anda 100% & cintai anak-anak Anda masing-masing 100%.

7. KETIKA ANDA ADALAH SUAMIBoleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung

Page 8: File Pernikahan

jawab apabila istri membutuhkan pertolongan Anda.

8. KETIKA ANDA ADALAH ISTERITetaplah berjalan dengan gemulai & lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

9. KETIKA MENDIDIK ANAKJangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.

10. KETIKA ANAK BERMASALAHYakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

11. KETIKA ADA 'PIL'/ Pria Idaman Lain.Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

12. KETIKA ADA 'WIL'/ Wanita Idaman Lain.Jangan dituruti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati.

13. KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGAPilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

14. KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS       GUNAKANLAH FORMULA 7K

1. Ketakutan akan Tuhan2. Kasih sayang3. Kesetiaan4. Komunikasi dialogis5. Keterbukaan6. Kejujuran7. Kesabaran

Page 9: File Pernikahan

Cincin PernikahanMeski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama.Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula.Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti IA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN dan Imam, untuk tetap setia dan saling mengasihi dalam segala keadaan.MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.Manusia cenderung lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri,Padahal, ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri.Jangan suka menghakimi tetapi baiklah kita saling mengasihi.

Pernikahan adalah tiket 1x jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa & salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tapi tentang komitmen.Masalah dalam pernikahan biasanya karena kita tidak memahami perbedaan pria & wanita.Jangan tuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu.Ingat !!

Better me = Better we.Kesalahan-Kesalahan☻ 3 kesalahan umum yang sering dilakukan suami :

Page 10: File Pernikahan

1. Tidak perhatikan perasaan istri.Laki lebih pakai logika, wanita pakai feeling.

2. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar.Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan.

3. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban.

☻ 3 kesalahan umum yang sering dilakukan istri :

1. Memberi petunjuk tanpa diminta.Mungkin bagi istri menunjukan perhatian , tapi bagi suami merasa dikontrol.

2. Mengeluhkan suami di hadapan orang lain.3. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan. (istri merasa lebih

benar)

Komitmen Selama Berumah TanggaSelama berumah tangga, milikilah komitmen-komitmen ini :

1. Komitmen untuk tetap berpacaran.2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly.3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan).4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua)5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang

tidak dapat apa-apa bila ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun)6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. (Fisik yang sehat

adalah kado buat pasangan)8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan.9. Komitmen untuk bergandengan dan berpelukan.10. Komitmen untuk hidυp dalam kebenaran.

10 Hukum Pernikahan Bahagia:

1. Jangan marah pada waktu yang bersamaan. (Efesus 5:1)2. Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan. (Matius 5:3)3. Jikalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)5. Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18 ; Amsal 16:6)6. Boleh lupakan yang lain tapi jangan lupakan Tuhan dan pasangan Anda. (Kidung

Agung 3:1-2)7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)8. Seringlah memberi pujian pada pasangan Anda. ( Kidung Agung 4:1-5 ; 5:9-16)9. Bersedia mengakui kesalahan. ( I Yohanes 1:9)10. Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara,dialah yang salah. ( Matius 5:9)

Page 11: File Pernikahan

Pernikahan yang bahagia membutuhkan jatuh cinta berulang-ulang dengan pasangan yang sama.

Kidung Agung 8:7 "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta.Sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya.Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Konflik dan perselisihan menggerus cinta perlahan-lahan seperti abrasi mengikis pantai.

Waktu atas sebuah pernikahan membuat cinta menjadi pudar, padahal asal muasal cinta begitu kuat tak terpadamkan, cinta sejati tidak bisa dibayar dengan harta benda.

Bangun pagi ini katakan kepada pasangan kita " I LOVE YOU " biarlah ini menjadi pupuk yang akan menyuburkan kembali cinta kepada pasangan kita.

Tujuan pernikahan bukanlah berpikiran sama, tetapi berpikir bersama.

Matius 19:6 "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Kenapa kita disatukan dengan pasangan kita, agar kita saling melengkapi.

Pasangan yang tepat adalah yang dapat melengkapi kekurangan kita, bukan yang sama seperti kita.

Ketahuilah! Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menemukan pasangan yang memiliki pikiran yang sama.

Ketika kita bangun pagi ini pandang pasangan kita lalu katakan "Saya membutuhkan kamu, tanpa kamu hidup jadi tidak sempurna."

Lalu mulailah merangkai perbedaan perbedaan dengan pasangan kita agar menjadi satu sehingga menjadi suatu kekuatan yang luar biasa.

Percayalah ! Mulai saat ini keluarga kita menjadi keluarga yang diberkati TUHAN.

Page 12: File Pernikahan

Masalah Kepercayaan

Baca: Mazmur 5

Semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka. —Mazmur 5:12

I. ARTI DAN TUJUAN PERNIKAHAN KRISTENApakah definisi pernikahan itu ? Setelah banyak merenung dan berdoa, Tuhan memberikan kepada saya suatu definisi meskipun cukup panjang tetapi lengkap untuk mudah dimengerti oleh siapapun.”PERNIKAHAN KRISTEN ADALAH IKATAN DAN PERSEKUTUAN HIDUP YANG MENYELURUH ( TOTAL ) DARI SEORANG PRIA (SUAMI) DENGAN SEORANG WANITA (ISTRI) YANG TELAH DITEGUHKAN ALLAH DALAM PERNIKAHAN

Page 13: File Pernikahan

KUDUS; YANG MELIPUTI ROH, JIWA DAN TUBUH; MASA KINI DAN MASA YANG AKAN DATANG ( SAMPAI SALAH SEORANG MENINGGAL DUNIA ), DENGAN TUJUAN UNTUK MEMBENTUK SECARA BERTANGGUNG JAWAB SUATU RUMAH TANGGA KRISTIANI YANG KUDUS, HARMONIS, DAN BAHAGIA SERTA MEMULIAKAN DAN MELAYANI TUHAN.” ( Micha N.L. Tobing).

1. IKATAN adalah istilah Hukum, artinya Pernikahan harus diikat dan didasarkan atas Hukum Allah dan Hukum Negara (catatan sipil).2. PERSEKUTUAN adalah istilah Kristen/ Alkitab yang mengandung arti kesatuan, kebersamaan, keakraban, hubungan saling….antar Suami Istri yang didasari oleh Kasih Kristus ( Baca I Petrus 3:7-9 + Kol 3:14)3. SEORANG PRIA DAN SEORANG WANITA untuk menentang pernikahan Poligami dan Homoseksual / Lesbian ( baca I Tes 4:4 )4. DETEGUHKAN OLEH ALLAH dalam pernikahan yang kudus artinya disahkan oleh Allah dalam acara peneguhan dan pemberkatan nikah oleh gereja. Hidup sebagai Suami Istri yang belum diteguhkan oleh Tuhan melalui gereja adalah tidak sah, tidak berkenan dihati Tuhan, suatu bentuk perjinahan / kenajisan dan permusuhan dengan Allah ( Kel 20:14 dan Yak 4:4 ). Kata tidak setia (Baca Yak 4:4 ) dalam bahasa Mandarin, Inggris dan Gerika ditulis dengan arti sebenarnya sebagai penjinah (Bhs Gerika: Moichalis ) dan tindakan/ perbuatan jinah tersebut menurut Yakobus 4:4 adalah tindakan / perbuatan yang memusuhi Allah. Saudara dapat membayangkan, bila seorang begitu berani memusuhi Allah, ia pasti akan merasakan efek negatif. Nasehat kami jangan dahulu/ coba-coba untuk kumpul bersama (kumpul Kebo ), tidur bersama dsb. Tunggulah sampai hari pernikahan yang dilaksanakan oleh gereja.5. MELIPUTI ROH, JIWA DAN TUBUH. ROH berbicara mengenai iman kepada Tuhan Artinya kedua mempelai harus satu Iman, satu Tuhan, lebih baik lagi satu gereja. Jangan menikah dengan calon Istri / Suami dari agama lain. JIWA berbicara mengenai kehendak, kemauan yang didasari atas saling mencintai. Jangan menikah karena paksaan dari ortu atau calon teman hidup dsb. TUBUH berbicara mengenai hubungan tubuh/ jasmani/ seksualitas. Pada awal pernikahan, mobilitas seksual cukup tinggi dan cukup sering dilakukan, tetapi setelah 5, 10, 20 tahun kelihatannya mobilitas seksual sudah mulai berkurang, malah ada yang sudah 8 tahun tidak lagi berhubungan seksual, padahal kesetiaan, kebahagiaan dan kenikmatan hubungan pasutri harus juga selalu dibarengi dengan melakukan hubungan intim suami istri ( Seksual ).6. SAMPAI SALAH SEORANG MENINGGAL DUNIA, maksudnya adalah agar hidup nikah harus selalu dipupuk dengan Kasih Kristus, agar jangan tejadi perceraian dengan Suami / Istri sebelum salah seorang meninggal dunia ( Baca : Maleakhi 2:16 )7. RUMAH TANGGA YANG BERTANGGUNG JAWAB, maksudnya bertanggung jawab atas keperluan jasmani, jiwani/ batin dan rohani.8. MEMULIAKAN DAN MELAYANI PEKERJAAN TUHAN ( Baca: Yosua 24: 15 ). Pasutri yang tidak beribadah ( jarang kegereja) dan tidak terlibat pelayanan rasanya belum serasi dan belum mencapai tujuan pernikahan tersebut.

Saudara kekasih, saya tidak memberatkan saudara dengan uraian arti dan tujuan Pernikahan Kristen yang sesungguhnya, tetapi inilah Firman Allah yang harus anda indahkan. Yesaya 48: 18 ( tandai dalam Alkitab-mu) mengatakan:

” SEKIRANYA ENGKAU MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAHKU, MAKA DAMAI SEJAHTERAMU AKAN SEPERTI SUNGAI YANG TIDAK AKAN PERNAH

Page 14: File Pernikahan

KERING, DAN KEBAHAGIAANMU AKAN TERUS MELIMPAH SEPERTI GELOMBANG-GELOMBANG LAUT YANG TIDAK PERNAH BERHENTI ”.

Page 15: File Pernikahan

TUJUAN PERNIKAHAN DAN KELUARGA KRISTEN Oleh: Pdt. Yakub B. Susabda Ph.D

 

 

Apa tujuan dari pernikahan dan keluarga Kristen? Untuk maksud apa orang Kristen menikah dan berkeluarga? Pertanyaan yang sering kita dengar ini sudah coba dijawab, baik melalui konseling pranikah, ceramah-ceramah, maupun seminar-seminar. Bahkan hampir setiap buku tentang pernikahan dan keluarga Kristen selalu dimulai dengan membahas pertanyaan ini. Meskipun demikian selalu saja pertanyaan ini ditanyakan. Rupanya keragu-raguan tak dapat disingkirkan dari dalam hati banyak orang karena mungkin realitanya mereka sendiri menjalani kehidupan pernikahan dan keluarga yang sekali-kali tidak berbeda dari orang-orang non-Kristen. Yaitu kehidupan pernikahan dan keluarga "yang alami/natural" di mana orang bertemu, saling mencinta, membuat tekad bersama, meresmikan ikatan mereka, hidup bersama, bekerja mengumpulkan uang dan harta benda (untuk dinikmati bersama sampai hari tua), melahirkan anak-anak, mendidik, membesarkan, dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang mandiri dan bahagia. Yah suatu kehidupan dengan tujuan kebahagiaan.

Inilah tujuan dari pernikahan dan keluarga "yang alami" yang memang secara praktis sudah coba dijalani oleh hampir setiap orang, termasuk umat Kristiani. Tidak heran jikalau pergumulan mereka dalam pernikahan dan keluarga seringkali hanyalah untuk mengatasi dan menyelesaikan hambatan-hambatan dalam proses pernikahan dan keluarga mereka yang “alami” tersebut . Sulit bagi mereka untuk mengerti dan mempercayai mereka , dari perspektif iman kristen , usaha mereka untuk membentuk pernikahan dan membangun keluarga yang bahagia adalah suatu kesia-siaan jikalau itu semata- mata manifestasi proses alami, tanpa tujuan seperti yang telah ditetapkan oleh Allah.

Pernikahan dan keluarga Kristen mempunyai tujuan yang jelas karena memang untuk maksud itulah Allah menciptakan lembaga pernikahan. Bahkan Allah menetapkan bahwa

Page 16: File Pernikahan

lembaga pernikahan dan keluarga menjadi pusat kehidupan manusia seutuhnya, karena:

 

1. Melalui pernikahan dan keluarga Kristen manusia dipersiapkan untuk betul-betul menjadi manusia yang seutuhnya. Sangat mengherankan, bahwa bukan gereja dan bukan pula sekolah yang ditetapkan Allah untuk membentuk manusia menjadi manusia seutuhnya, tetapi keluarga. Melalui keluarga:

a. Manusia belajar mengembangkan pattern/pola kerja dari jiwa yang cocok untuk memahami kasih Allah yang unconditional (kasih yang tak bersyarat).

Alkitab menyaksikan bahwa Allah yang sejati adalah Allah yang kasih-Nya unconditional. Artinya Ia adalah Allah yang mengasihi manusia bukan oleh karena kondisi manusia yang sudah pantas untuk dikasihi. Alkitab bahkan menyaksikan bahwa "....waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang berdosa" (Roma 5:6). Artinya sementara manusia masih dan sedang berkanjang dalam dosa dan melawan Allah, Allah mengutus Putra-Nya yang Tunggal untuk mati bagi mereka dan menebus dosa mereka. Kasih Allah adalah kasih yang unconditional.

Coba bayangkan, apa yang terjadi dan bagaimana manusia dapat "mengenal dan menghayati" kasih Allah tersebut, jikalau mereka lahir dibesarkan dalam keluarga di mana jiwa mereka cuma terlatih untuk mengerti kasih yang conditional, kasih yang bersyarat. Banyak anak, termasuk anak-anak dalam keluarga Kristen yang hanya merasakan kasih orangtua pada saat mereka manis, menurut, dan menyenangkan hati orang tua tersebut. Sebaliknya , pada saat mereka menjengkelkan, sikap orang-tua berubah dan kasihnya tak dapat dirasakan lagi. Pada saat-saat seperti itu, disiplin menjadi punishment, dan nafsu kemarahan hanya mengkomunikasikan hukuman, kebencian, dan penolakan saja. Meskipun mungkin setelah itu disesali, tetap pattern/pola jiwa yang hanya mampu berkomunikasi dengan kasih yang conditional-lah yang telah terbentuk. Pattern/pola jiwa ini akan terbawa sepanjang umur hidup mereka. Sehingga pemahaman cognitif rasionil bahwa kasih Allah adalah kasih yang unconditional, tidak pernah dapat benar-benar diterima dan dihayati oleh jiwa mereka. Mungkin mereka sudah dilahirkan baru dan diselamatkan, tetapi sulit bagi mereka untuk tumbuh secara rohani karena jiwa mereka terjerat pada pattern/pola yang hanya bisa berkomunikasi dengan kasih yang conditional saja.

b. Manusia belajar mengembangkan pattern/pola kerja jiwa yang cocok untuk memahami kehendak Allah yang predictable (yang dapat diduga).

Alkitab juga menyaksikan bahwa Allah yang hidup adalah Allah yang berkehendak dan kehendak-Nya predictable. Ia bukan Allah yang firman- Nya tersembunyi, atau terlalu sulit untuk difahami. Ia adalah Allah yang firman-Nya dianugerahkan begitu dekat, bahkan menyatu dengan hati, mulut dan bibir anak-anak-Nya (Ulangan 30:11- 14, 4:7-8). Orang percaya disebut sebagai sahabat-sahabat-Nya (bukan hamba-hamba) karena "segala sesuatu yang diketahui Allah, yang perlu untuk keselamatan dan kehidupan dalam kebenaran" sudah diberikan kepada mereka (Yohanes 15:14-15). Allah adalah Allah yang firman-Nya predictable.

Celakanya manusia selalu terjebak dalam keinginantahuan atas hal-hal yang sekunder, yang

Page 17: File Pernikahan

Allahpun sebenarnya tidak selalu menetapkan sama seperti Ia telah menetapkan kehendak-Nya dalam keselamatan dan kehidupan dalam kebenaran-Nya. Dalam hal-hal sekunder inilah manusia terjebak pada kehendak Allah yang seolah-olah unpredictable (yang tak dapat diduga). Padahal yang terjadi seringkali adalah manusia menghadapi dengan realita dari buah interaksi antara dirinya yang berdosa dengan hukum alam (natural laws) yang diciptakan Allah. Soal sakit dan kesembuhan, hal menanamkan modal, keuntungan atau kerugian dalam usaha, tujuan dan cita-cita pribadi, pergaulan dan hal memilih jodoh, studi, karir, adalah hal-hal yang sekunder, yang bobot kepentingannya tidak sama dengan kepentingan dari keselamatan dan kehidupan dalam kebenaran. Dalam hal-hal inilah kehendak Allah seolah-olah dirasakan unpredictable, karena pada akhirnya setiap manusia harus bertanggung-jawab sesuai dengan pertanggung-jawaban, kebebasan dan level kematangan pribadinya.

Kembali ke persoalan semula, kita percaya bahwa dalam keluarga Kristen manusia ditetapkan untuk mengembangkan pattern/pola kerja jiwa yang cocok untuk memahami kehendak Allah yang predictable. Kehendak Allah dalam konteks keselamatan dan kehidupann dalam kebenaran-Nya adalah kehendak Allah yang predictable. Dan hal yang menghayati realita anugerah ini merupakan salah satu kunci yang menentukan pertumbuhan rohani orang percaya. Oleh sebab itu, masalah ini menjadi masalah yang krusial pada saat kita menemukan betapa banyaknya orang Kristen yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga di mana pattern/pola jiwa yang cocok untuk ini tidak pernah dikembangkan. Banyak anak-anak keluarga Kristen yang pengalaman dengan orangtuanya justru mengembangkan pola jiwa yang cuma cocok untuk berhubungan dengan kehendak yang unpredictable. Misalnya, pada saat senang orang-tua begitu permisif mengijinkan anak untuk nonton TV sampai larut malam. Tetapi hari berikutnya, pada saat hatinya kurang senang, orang-tua melarang dan dengan sikap yang sangat tidak bersahabat memarahi anak-anak ketika mereka duduk nonton TV di sore hari. Sikap unpredictable ini bukan hanya menghancurkan pembentukan konsep tentang nilai (mana yang baik dan mana yang tidak baik), tetapi yang lebih serius, ini akan menutup kemungkinan bagi jiwa mereka menghayati kebenaran Alkitab bahwa kehendak Allah betul-betul sudah disediakan dan predictable.

c. Manusia belajar untuk mengembangkan jiwa yang dapat mempercayai sesamanya.

Jiwa yang dapat mempercayai (trusting) adalah jiwa manusia sebagai makhluk sosial. Tanpa jiwa yang dapat mempercayai, manusia sulit bergaul dan bekerja sama dengan sesamanya dan tidak mampu membangun kehidupan bermasyarakat. Manusia menjadi anti-sosial dan hidup dalam dunianya sendiri. Bahkan manusia hidup dengan hukum- hukum yang diciptakan dan dianutnya sendiri. Ia menjadi manusia egoistik dan tidak berperasaan. Dengan kata lain, manusia kehilangan keutuhannya sebagai manusia, jikalau ia tidak mempunyai jiwa yang dapat mempercayai sesamanya.

Jiwa yang "dapat mempercayai sesamanya" ini biasanya terbentuk dan berkembang pada masa kecil, sejak lahir sampai kira-kira berusia 2 th. Pembentukan dan perkembangannya hanya terjadi dalam konteks keluarga yang hangat yang mengenal dan mempraktekkan cinta kasih secara konsisten. Tanpa cinta kasih dari orang-tua (terutama ibu) perkembangan jiwa anak akan terhambat dan anak tidak lagi mempunyai kemampuan untuk dapat mempercayai sesamanya. Betapa besarnya peran keluarga dalam pembentukan manusia yang seutuhnya.

d. Manusia belajar mengembangkan jiwa yang dapat menghargai kemampuan dan karyanya

Page 18: File Pernikahan

sendiri.

Dengan bakat otonomi, inisiatif dan industri, manusia barulah menjadi manusia seutuhnya, yang berkarya, dan berinovasi untuk menjadi berkat dalam kehidupan ini. Tanpa jiwa yang menghargai kemampuan dan karyanya sendiri, manusia menjadi manusia yang tidak berguna, yang menjadi beban bagi sesamanya.

Perkembangan jiwa dengan kualitas ini merupakan hal yang sangat penting, karena tanpa itu, manusia tidak pernah siap untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Dan sekali lagi hal yang mengherankan ini juga dipercayakan Allah kepada keluarga. Dalam keluargalah bakat otonomi, inisiatif, dan industri dibentuk, yaitu melalui sikap orangtua yang mendorong pertumbuhan jiwa yang sehat tersebut sejak anak berusia 3 tahun.

Orang-tua yang membelenggu anaknya dengan 1001 macam peraturan dalam rumah, mematikan curiosity (keinginan tahu) si anak, dan takut dirugikan dengan kreativitas di luar kemauannya, akan menghasilkan anak-anak dengan jiwa ragu-ragu, terus-menerus merasa bersalah, dan rendah diri. Anak-anak ini di kemudian hari akan tumbuh menjadi manusia-manusia yang tanpa inisiatif, dan tak punya "self confidence dan self-esteem" (kepercayaan dan penghargaan pada dirinya sendiri)." Mereka akan menjadi manusia-manusia yang tidak berguna. Dengan ini sekali lagi kita disadarkan betapa besarnya kepentingan dan peran dari keluarga.

 

2. Melalui pernikahan dan pembentukan keluarga, orang percaya dipanggil untuk masuk ke dalam proses pendidikan yang paling efektif.

Alkitab menyaksikan bahwa manusia diciptakan Allah menurut rupa dan gambar-Nya (Kejadian 1:26). Dan salah satu karekteristik dari natur manusia yang istimewa ini adalah pertumbuhannya yang tidak mengenal kata cukup. Manusia diciptakan untuk terus-menerus tumbuh dalam bakat, talenta dan kebenaran. Sehingga manusia dapat dipersiapkan untuk menjadi partner (rekan kerja) Allah dalam mengerjakan dan mengelola seluruh ciptaanNya (Kejadian 1:28, Efesus 2:10).

Sayang sekali proses pertumbuhan ini mandeg, bahkan menjadi kacau- balau setelah manusia jatuh dalam dosa. Sejak itu menusia tidak lagi menyadari akan maksud Allah dengan pernikahan dan pembentukan keluarga supaya melalui itulah manusia masuk dalam proses pertumbuhan yang tidak henti-hentinya. Di mata Allah, pernikahan dan pembentukan keluarga adalah sarana pendidikan yang paling efektif. Tidak heran jikalau setalah menciptakan Adam, Allah berfirman, tidak baik kalau manusia itu seorang diri. "Aku akan menjadikan seorang penolong yang sepadan baginya" (Kejadian2:18). Hubungan antara Adam dengan "penolongnya yang sepadan" adalah hubungan suami-istri yang sah. Yaitu hubungan seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telah dipersatukan oleh Allah, yang mengikatkan mereka dalam ikatan yang istimewa yang akan memaksa mereka untuk terus-menerus tumbuh. Dalam hubungan dengan istrinya, Adam terpaksa harus belajar menahan diri, bersabar, peka terhadap perasaan dan jalan pikiran orang lain, dan bahkan menghargai pendapat yang mungkin sangat berbeda dengan pikirannya sendiri. Adam harus bergumul dan dapat mentaklukkan selera dan perasaannya sendiri yang berubah-ubah. Ia harus terus- menerus belajar mengasihi isterinya dalam keadaan apapun. Termasuk dalam keadaan

Page 19: File Pernikahan

dimana isterinya mungkin menjadi seorang yang sangat menjengkelkan hatinya."

Adam adalah manusia yang diciptakan Allah dengan kondisi dan potensi yang sangat baik. Adam pasti mampu mengerjakan pekerjaan yang Allah percayakan padanya dengan hasil yang sangat baik pula (misalnya, dalam menggarap bumi ini). Meskipun demikian, di mata Allah Adam seorang dirinya sendiri "tidak baik." Allah tidak terlalu mempedulikan "hasil/achievement," atau apa yang Adam bisa kerjakan. Allah lebih mempedulikan apa yang terjadi dalam "hati" Adam. Sebagai peta dan gambar Allah, Adam harus menjadi "makluk yang terus-menerus tumbuh dalam kebenaran." Itulah maksud dari inisiatif Allah dalam pernikahan dan pembentukan keluarga. Betapa pentingnya pernikahan dan pembentukan keluarga di mata Allah. Karena melalui itulah manusia dapat mengalami pertumbuhan dalam kebenaran.

Perkawinan Kristen yang Alkitabiah

Oleh: Andreas Jonathans

Sebuah keluarga yang dipakai oleh Tuhan sebagai percontohan adalah pada manusia pertama. Adam dan Hawa yang diciptakan Allah sebagai sepasang suami isteri yang tidak mengenal poligami dan poliandri (dicatat baik di Alkitab dan tidak menyatakan pasangan suami istri tersebut pernah bercerai).

Kejadian 1:27 "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka."

Kejadian 2:24b "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."

Artikel Terkait Esensi Pernikahan Kristen Penolong yang Sepadan I Love You Forever Prinsip-Prinsip Ideal (Absolut) Bagi Pernikahan KristenPRINSIP-PRINSIP IDEAL (ABSOLUT)

BAGI PERNIKAHAN KRISTEN Home & House Keluarga: Arti dan Kebutuhannya Kehidupan Bersama dalam Keluarga Kristen

Kejadian 5:4 tertulis "Umur Adam setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan."

Ditekankan lagi pada Efesus 5:22-23 "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh."

Page 20: File Pernikahan

Perempuan diibaratkan hormat dan setia kepada suaminya seperti menghormati Tuhan dan tidak mungkin ada dua Tuhan atau dua suami (artinya di sini wanita tidak boleh berpoliandri).

Dan semua pasangan dilarang berkhianat: Maleaki 2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

Hal yang paling jelas adalah di 1 Timotius 3:2 "Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,"

Ayat 1 Timotius 3:2 ini menyatakan syarat sebagai pemimpin jemaat yang harus menjadi contoh bagi jemaatnya haruslah: "suami dari satu isteri". Dan di ayat berikutnya dijelaskan syarat seorang pemimpin jemaat harus menjadi contoh jemaatnya: 1 Timotius 3:3-5 "bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?"

Matius 5:32 "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah."

Kata kecuali karena zinah maksudnya adalah jika seorang terlanjur menceraikan istri atau suaminya yang pertama dan statusnya sedang berzinah maka cerai itu diperbolehkan agar suami atau istri harus kembali kepada pasangan pertamanya.

Ayat di bawah ini bahwa Rasul Paulus mengungkapkan:

1 Kor 7:10 Kepada orang-orang yang telah kawin aku -- tidak, bukan aku, tetapi Tuhan -- perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

1 Kor 7:39 Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.

Menurut 1 Kor 7:39 kita diperbolehkan menikah lagi setelah pasangan kita meninggal dunia dan membebaskan kita memilih pasangan kita asal orang percaya.... Allah mendidik kita untuk tetap konsisten atas apa yang kita pilih bukan habis manis sepah dibuang. Jika kita sudah menetapkan untuk menikah dengan seorang dan kita mencintai dia dan Allah berkenan maka Allah minta kita bertanggung jawab untuk merawat, memupuk, dan menyirami rasa cinta kita itu setiap saat walaupun berat. Seseorang yang lari dari tanggung jawab sama saja meninggalkan ajaran Tuhan.

Yesus amat mengasihi sebuah keluarga, kita bisa lihat atas mujizat yang pertama dilakukan oleh Yesus dalam sebuah pesta perkawinan. Yesus tidak rela tuan rumah/keluarga yang kehabisan anggur itu dicemoohkan seumur hidupnya oleh para undangannya. Dengan kasih yang besar Yesus saat itu mengubah air biasa menjadi anggur untuk disajikan kepada tamu-tamu undangan tuan rumah.

Page 21: File Pernikahan

Amsal 3:13 Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian

Jadi kesimpulan saya setelah mengerti atas ayat-ayat Alkitab di atas:

1. Pasangan tidak mengenal perceraian2. Pasangan tidak boleh berpoligami ataupun berpoliandri3. Pasangan tidak boleh berkhianat4. Pasangan boleh bercerai jika pasangan yang sedang berlangsung tersebut adalah hasil

perkawinan kedua (karena statusnya dalam perzinahan dan tidak sah)5. Apapun kesalahan pasangan kita harusnya kedua pasangan saling berlomba

mengatakan kata maaf, bukan malah menceraikan, sekalipun parahnya kesalahan pasangan kita. Karena jika kita meceraikan pasangan kita, misal karena alasan pasangan kita berselingkuh, maka kita membatalkan hukum kasih yang sudah diajarkan oleh Yesus Kristus.

6. Perceraian karena kematian/maut dianggap sah dan perkawinan kedua boleh berlangsung dengan batas-batas kewajaran.

7. Para pendeta adalah orang-orang yang sangat berperan dalam perkawinan Kristen. Saya masih sering mendapati mereka tetap mengawinkan pasangan yang bercerai atau memberkati pasangan yang pernah bercerai. Hal ini sungguh mengerikan, karena mereka memberkati pasangan yang berzinah.

8. Pernikahan adalah suatu hal yang sakral dalam kehidupan umat Kristen di mana pun mereka berada. Oleh sebab itu, baik suami atau istri harus membekali diri mereka dengan pengetahuan yang benar akan pernikahan.

9. Berikut adalah 5 hal penting yang dibutuhkan oleh setiap pernikahan jika Anda ingin perjalanan rumah tangga Anda berhasil hingga maut memisahkan:  

10. Pertama, Anda butuh sumber energi untuk mengisi ulang baterai kerohanian dan emosional.

11. Tuhan memang adalah sumber utama yang mampu untuk memenuhi kerohanian dan emosional kita, tetapi jangan lupa peran dari pasangan Anda. Tuhan mengirimkan dia bukan tanpa maksud dan salah satu tujuan dari pasangan Anda bersama Anda adalah menjadi alat Tuhan untuk membangkitkan semangat, kerohanian di dalam diri Anda.

12. Kedua, Anda butuh seseorang yang kepadanya Anda bisa mencurahkan isi hati Anda dan bicara tentang apa pun di setiap waktu

13. Banyak pasangan suami istri yang lupa bahwa mereka adalah sepasang sahabat sehingga seringkali mereka jarang untuk mengungkapkan isi hati mereka yang terdalam atau bahkan menceritakan segala hal yang mereka rasakan saat itu.

14. Suami-istri memiliki perbedaan peran di dalam rumah tangga, tetapi bukan berarti mereka menjadi orang yang berbeda kasta. Anda dan pasangan tetaplah orang yang bisa saling mencurahkan hati dan saling berbicara secara sejajar, tanpa harus salah satu pihak merasa posisinya paling tinggi atau bahkan paling rendah

15. Ketiga, Anda butuh untuk memahami emosi Anda

Page 22: File Pernikahan

16. Yang mengetahui emosi Anda adalah diri Anda sendiri dan tentu juga Tuhan. Anda tidak bisa menyalahkan hal-hal yang ada di luar diri Anda atas emosi yang Anda rasakan saat itu. Karena jika Anda terus melakukan hal itu Anda akan terkena depresi. Oleh sebab itu, Anda perlu untuk merespon segala sesuatu secara positif. Hanya dengan beginilah maka Anda dapat mengatasi setiap persoalan yang sedang Anda alami.

17. Keempat, saya butuh untuk mengetahui makna bertahan dalam ujian

18. Ujian merupakan bagian tak terhindarkan dari kehidupan. Ada kalanya ini akan membuat hubungan Anda dan pasangan sedikit memanas, tetapi tenanglah. Selama Anda berkomitmen bersama-sama dan mengandalkan Tuhan di dalam segala hal, ujian itu pasti Anda berdua bisa lewati. Seperti pasangan-pasangan yang menang atas ujian demi ujian di dalam pernikahan mereka, Anda dan pasangan pun akan bersyukur berada di dalam situasi karena itu semakin membuat cinta Anda berdua semakin kuat dan semakin kuat.

19. Kelima, Anda butuh untuk memiliki misi bersama dengan pasangan anda

20. Anda dan pasangan memiliki keahlian yang berbeda-beda dari Tuhan, tetapi itu bukan berarti Anda harus melakukan kegiatan sendiri-sendiri. Saya meyakini bahwa Tuhan pasti memberi kepada Anda berdua misi sebagai sebagai sebuah keluarga dan untuk hal inilah, Anda berdua harus terus bersama. Anda tidak bisa terus menerus menjalankan misi Anda seorang diri, Anda harus menyertakan suami/istri Anda ke dalam misi Anda dan bahkan Anda perlu mendiskusikannya dan mendoakannya agar misi itu dapat menjadi Anda berdua sebagai sepasang suami-istri.  

21. Semoga apa yang dibagikan disini dapat membawa hal baru ke dalam kehidupan Anda dan juga kehidupan rumah tangga Anda. Jangan biarkan hal-hal yang negatif menghancurkan bahtera keluarga Anda berdua.

22. Anda diciptakan untuk menggenapi panggilan Tuhan di bumi ini, peganglah itu dan tetaplah bersama-sama sebagai pasangan yang saling mengasihi dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan Anda berdua.

ALAMAT

http://www.jawaban.com/read/article/id/2012/12/15/92/121212184409/5-Hal-Penting-yang-Dibutuhkan-Setiap-Pernikahan-Kristen.html

http://sabda.org/artikel/perkawinan_kristen_yang_alkitabiah

http://www.telaga.org/audio/konflik_dalam_pernikahan_kristen

Page 23: File Pernikahan

konflik pernikahan Kristen

Isi: 

Hidup di dalam Tuhan tidaklah senantiasa berarti bebas dari problem, hidup dalam pernikahan memang benar-benar memberikan peluang bagi kita untuk berkonflik. Karena konflik itu sendiri adalah perbedaan pendapat atau perbedaan pandangan.

Mitos yang seringkali muncul dalam pernikahan yaitu:

1. Pernikahan itu dijodohkan Tuhan dan diberkati Tuhan, seharusnya tidak ada lagi konflik dalam hubungan pernikahan.

2. Konflik akan memperkuat pernikahan, jadi konflik dilihat sebagai sesuatu yang positif.

3. Cinta merupakan satu-satunya pengikat hubungan pernikahan.

Konflik dalam keluarga seringkali membuahkan pertengkaran.

Perbedaan antara konflik dan pertengkaran adalah kalau konflik sering kali diartikan beda pandangan. Sementara pertengkaran adalah kita dengan emosi yang tinggi mengeluarkan pendapat kita dan mulai menyerang pasangan kita.Pertengkaran sebetulnya tidaklah membawa hal yang positif di dalam pernikahan. Konflik yang terus-menerus dilanda oleh pertengkaran mengakibatkan pondasi pernikahan terkikis. Cinta tidak cukup untuk mempertahankan atau memelihara pernikahan, cinta mungkin cukup untuk membangun pernikahan maksudnya untuk memulai saja cukup cinta, tapi untuk mempertahankan atau memelihara dan apalagi menumbuhkembangkan pernikahan dibutuhkan lebih banyak faktor selain dari cinta atau kasih.

Galatia 6:1 berbunyi: "Saudara-saudara kalaupun seseorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut sambil menjaga dirimu sendiri supaya kamu juga jangan jatuh ke dalam pencobaan."

Jadi ditekankan kalau kita ada masalah dengan yang lain, kita ini seyogyanyalah memimpin dengan lemah lembut bukan menghancurkan atau menyerang.