analisa mineral berat fatra

Upload: nurhikmah-supardi

Post on 07-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    1/16

    PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO

    Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272

    I. Latar Belakang

    Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri yang semakin pesat,

    peranan seorang ahli Geologi akan semakin diperlukan dikarenakan kemampuannya

    untuk memberikan informasi potensi sumber daya alam yang terkandung pada suatu

    daerah sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan sumber daya alam yang kian

    meningkat. Oleh karena itu, dalam menunjang pengelolaan, pembangunan dan

    pengembangan suatu daerah diperlukan seorang ahli Geologi yang kompeten.

    Berpedoman pada hal tersebut, maka Analisa Mineral Berat ini dilakukan

    guna mempersiapkan bakal calon ahli Geologi untuk dapat menghadapi dan

    memecahkan permasalahan yang mungkin akan dijumpai dengan mengaplikasikan

    ilmu-ilmu Geologi yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan.

    II. Maksud dan Tujuan

    Maksud diadakannya praktikum analisa mineral berat ini adalah untukmengetahui mineral-mineral apa saja yang tersebar di sepanjang daerah penelitian

    dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mineral-mineral tersebut terendapkan

    pada daerah penelitian.

    Sedangkan tujuan dari praktikum ini adalah:

    Mengetahui dan memahami hal-hal apa saja yang menyebabkan suatumineral untuk dapat dikatakan sebagai mineral berat.

    Mengetahui daerah atau batuan asal dari mineral berat yang terendapkan padadaerah penelitian.

    Membantu dalam pemisahan mineral berat dan mineral ringan yangberasosiasi dengannya menggunakan cairan bromoform.

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    2/16

    Membantu dalam menginterpretasikan mineral berat dengan menggunakanmikroskop binokuler pada suatu preparat kaca yang bersifat representatif

    terhadap mineral berat yang terkandung pada daerah penelitian.

    Membantu praktikan agar mampu menghitung persentase mineral berat.

    III. Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum analisa mineral

    beratantara lain:

    Sampel sedimen dari percobaan analisa ukuran butir sebelumnya pada meshukuran 0,125

    Timbangan digital Cairan bromoform Filter paper Harada tube Pengaduk Pemanas listrik Masker Gelas timbang Labu ukur Preparat kaca Lem alteco Kuas dan sikat

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    3/16

    Air Lap kasar, lap halus Alat tulis-menulis Kalkulator Pensil warna Referensi Sam Boggs Jr. dan Rocks & Mineral Sap praktikum

    IV. Teori Ringkas

    Sesuai dengan acara praktikum kali ini yaitu analisa mineral berat maka perlu

    diketahui apa sebenarnya mineral berat itu dan mineral-mineral apa saja yang

    tergolong dalam golongan mineral berat.

    Seperti yang kita ketahui mineral adalah produk-produk deposit dari prosesdiferensiasi dan kristalisasi magma, yaitu produk yang terbentuk pada saat aktivitas

    pembentukan batuan beku akan berakhir. Mineral-mineral ini terbagi atas dua yakni:

    1. Golongan Mafik, mineral dengan kenampakan warna gelap atau hitam,contohnya Olivin dan Piroksin.

    2. Golongan Felsik, mineral yang warnanya cerah dan kadang tak berwarnaatau bening, contohnya Kuarsadan Muskovit.

    Mineral golongan mafik merupakan mineral yang sangat mudah lapuk

    dikarenakan mineral-mineral ini terbentuk pada suhu yang tinggi sehingga memiliki

    tingkat kestabilan yang sangat rendah. Mineral-mineral ini akan sangat mudah

    mengalami pelapukan pada suhu normal. Mineral Mafik ini memiliki kecenderungan

    menyerap sinar atau cahaya matahari diakibatkan oleh warnanya yang gelap berbeda

    dengan mineral-mineral Felsik yang memiliki warna cerah yang cenderung

    memantulkan sinar matahari sehingga mineral-mineral golongan ini lebih tahan

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    4/16

    terhadap pelapukan.Mineral yang paling stabil adalah Kuarsa dikarenakan warnanya

    yang bening dan terbentuk pada suhu yang rendah.

    Mineral-mineral yang terkandung dalam batuan sedimen terbagi atas:

    1.Mineral autigenik, mineral yang terbentuk pada daerah sedimentasi dan langsung

    terndapkan, contohnya Gypsum dan Halite.

    2. Mineral allogenik, mineral yang tidak termasuk dalam daerah sedimentasi namun

    mengalami transportasi dan terendapkan di daerah lain.

    Mineral-mineral tersebut terkandung dalam batuan beku dan merupakan mineral yang

    tahan terhadap pelapukan dan pengikisan selama proses transportasi sampai pada

    pengendapan dan menjadi bagian dari batuan sedimen. Berdasarkan tingkatkestabilannya maka mineral-mineral batuan sedimen terbagi atas:

    1.Mineral yang stabil, mineral yang akan terus berada dalam batuan sedimen, mulai

    dari transportasi hingga pengendapan.

    2. Mineral yang tidak stabil, mineral yang hanya menemani batuan sedimen pada

    saat transportasi dan tidak sampai pada wilayah pengendapan.

    Mineral berat merupakan mineral yang memunyai spesifik gravity 2,9

    gr/cm3dimana endapan mineral berat ini bersal dari konsentrasi mekanik parikel

    mineral dengan berat jenis yang tinggi dan kebanyakan terendapkan pada derahpantai dan alluvium (Sam Boggs, Jr. 1987).Setiap mineral memiliki berat jenis

    tertentu yang ditentukan oleh struktur atomnya.

    Faktor-faktor penentu pembentukan mineral berat (Krynine 1948, dalam N.

    Jayaraju 1994), antara lain:

    a. Total komponen warna dalam suatu butiran.b. Matriks dengan warna butiran yang halus.c. Bentuk sudut dari batuan sedimen.d. Warna pada butiran sampel yang tipis.

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    5/16

    Mineral berat umumnya terbentuk dari pelapukan batuan beku dan batuan

    sedimen. Hal ini dapat dilihat pada tabel mineral dan sumber batuannya di bawah ini:

    Rocks Heavy Mineral Present

    Granite, Granodiorite, RhyoliteMagnetite, Monazite, Tourmaline,

    Zircon, Cassiterite

    Basalt, Dolomite, GabroChromite, Monazite, Tourmaline,

    Zircon, Cassiterite

    Batuan MetamorfGarnet, ,Leuxoxene, Magnetite,

    Tourmaline

    Pegmatite Monazite, Tourmaline, Zircon

    Hydrothermal Veins Cassiterite, Pyrite, Gold, Platinum

    Tabel Mineral dan Sumber Batuan

    Mineral yang terbentuk pada daerah pantai merupakan hasil dari proses

    pemisahan pada zona intertidal oleh arus gelombang dimana pada pantai yang

    modern memiliki kemungkinan untuk menghasilkan mineral berat yang lebih terang

    pada kondisi yang optimal. Mineral terang ini kemudian dapat digunakan dalam

    penentuan sumber batuan asal (Provenance).

    V. Prosedur Kerja

    Analisa mineral berat merupakan lanjutan dari praktikum sebelumnya yakni

    analisa ukuran butir sehingga sampel yang digunakan dalam analisa mineral berat

    merupakan hasil dari sampel yang telah melalui proses pengayakan pada praktikum

    sebelumnya. Sampel yang diambil adalah sampel dengan ukuran mesh 0,125 mm.

    Setelah sampel siap maka proses selanjutnya adalah pemisahan mineral berat

    dan mineral ringan yang berasosiasi dengannya menggunakan cairan Bromoform

    dengan prosedur sebagai berikut:

    1) Siapkan sampel (ukuran mesh 0,125)2) Masukkan larutan Bromoform ke dalam labu ukur sebanyak 10-15 ml

    (gunakan masker dan sarung tangan ketika berurusan dengan cairan ini).

    3) Masukkan sampel ke dalam harada tube diikuti dengan cairan Bromoform 10ml. Dengan penambahan cairan Bromoform tadi maka mineral berat dan

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    6/16

    mineral ringannya terpisah dimana yang mengendap adalah mineral berat dan

    yang mengambang di atas permukaan cairan adalah mineral ringan.

    4) Buka katup pemisah dan biarkan mineral berat turun ke bawah labu ukuryang di atasnya telah dilapisi dengan filter paper.

    5) Setelah semua mineral berat turun, tutup kembali katup pemisah sehinggamineral ringan tidak ikut turun.

    6) Ambil sampel mineral berat yang telah tertampung pada filter paperkemudian keringkan menggunakan pemanas listrik.

    7) Setelah dikeringkan timbang dan catat berapa beratnya.8) Setelah itu, masukkan sampel pada preparat kaca dan amati.9) Catat mineral-mineral apa saja yang dapat dideskripsi.

    Analisa mineral berat ini terbagi atas dua yakni analisa komposisi mineral

    yang bertujuan untuk mengetahui jenis mineral berat yang terkandung dalam suatu

    sampel batuan dan yang kedua adalah analisa konsentrasi mineral yang bertujuan

    untuk mengetahui mineral apa saja yang dominan dalam suatu sampel batuan.

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    7/16

    VI. Pengolahan Data

    NO.SAMPEL JENISMINERAL PERSENTASE %I II III

    Sampel

    ukuran mesh

    0.125

    Garnet 15% 10% 5%

    Magnetite 55% 40% 25%

    Silimanite 15% 35% 45%

    10% -- --

    Monazite 5% 10% 25%

    Ilmenite -- 5% --

    100% 100% 100%

    Persentase Mineral Berat

    % Mineral Berat =

    x 100%

    % Mineral Ringan =

    x 100%

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    8/16

    PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO

    Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272

    Warna : Hitam mengkilap

    Cerat : Putih

    Kilap : Kaca

    Belahan : Sempurna

    Pecahan : Rata

    Kekerasan : 5.5-6.5

    Berat Jenis ;5.2 gr/cm3

    Tenacity : Brittle

    Komposisi Kimia : Fe2+

    Fe3+

    2O4

    Golongan : Oksida dan Hidroksida

    Sistem Kristal : Isometrik

    Nama Mineral : Magnetite

    Keterangan : Mineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya

    dengan gunung api. Terdapat juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai

    mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar 800oC 900oC,

    sehingga mineral ini mempunyai bentuk yang sempurna dan idiomrf. Dijumpai pada

    batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. Berasosiasi dengan

    mineral Zircon, Hematit dan Pyrite. Kegunaan mineral ini, sebagai penciri dari batuan

    yang kaya akan besi dan dalam industry baja.

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    9/16

    PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO

    Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272

    Warna : Merah

    Cerat : Putih

    Kilap : Kaca

    Belahan : Tidak ada

    Pecahan : Tidak rata

    Kekerasan : 6.5-7.5

    Berat Jenis : 3-4 gr/cm3

    Tenacity : Brittle

    Komposisi Kimia :CaAl2(SiO4)3

    Golongan : Silikat

    Sistem Kristal : Isometrik

    Nama Mineral : Garnet

    Keterangan : Terbentuk secara malihan (metamorfik) yaitu endapan mineral

    yang mempunyai nilai ekonomis yang terbentuk akibat proses malihan pada kondisi

    temperatur dan tekanan tinggi.Garnet adalah mineral umum dari batuan metamorf

    seperti gneiss dan sekis dari yang bersifat basa sampai asam, kapur kristal dan

    pegmatites. Garnet banyak ditemukan di sekis mika dan batuan metamorf yang

    mengandung alumina dan besi. Varietas yang berbeda dari garnet memiliki ion logam

    yang berbeda, seperti besi, magnesium aluminium, dan kromium.Garnet mempunyai

    fraktur yang terbentuk secara alami dan membentuk bentuk dan warna yang unik dan

    indah serta dianggap mempunyai nilai ekonomis tinggi, garnet kebanyakan

    dimanfaatkan sebagai perhiasan.

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    10/16

    PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO

    Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272

    Warna : Abu-abu

    Cerat : Putih

    Kilap : Sutra

    Belahan : Sempurna

    Pecahan : Tidak rata

    Kekerasan : 6-7

    Berat Jenis ;3.2 gr/cm3

    Tenacity : Brittle

    Komposisi Kimia : Al2SiO5

    Golongan : Silikat

    Sistem Kristal : Orthorhombik

    Nama Mineral : Silimanite

    Keterangan : Terbentuk pada suhu yang tinggi yakni sekitar 800-1000oC

    pada daerah metamorfisme regional. Mineral ini salah satu mineral yang tidak

    stabil.Mineral asosiasinya Alkali Feldspar, Biotit, Tourmaline, Topaz, dan

    Zircon.Mineral ini digunakan dalam industri dan digunakan sebagai perhiasan juga

    indikator panas/tekanan.

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    11/16

    PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO

    Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272

    Warna :Kuning kecoklatan

    Cerat : Putih

    Kilap : Lemak

    Belahan : Tidak jelas

    Pecahan : Tidak rata

    Kekerasan : 5-5.5

    Berat Jenis : 4.8-5.5 gr/cm3

    Tenacity : Brittle

    Komposisi Kimia : (Ce, La, Y, Th) PO4

    Golongan : Fosfat

    Sistem Kristal : Monoklin

    Nama Mineral : Monazite

    Keterangan : Merupakan mineral aksesoris pada beberapa batuan seperti,

    Granit dan Gneiss. Biasanya mineral ini terkonsentrasi pada fluvial dan endapan

    placer di laut seperti Monazite Sands.Berasosiasi dengan Kuarsa, Albit, Oligoklas,

    Ortoklas, Microcline.Digunakan sebagai penciri kandungan Thorium.

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    12/16

    PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO

    Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272

    Warna :Hijau atau kemerahan

    Cerat : Putih

    Kilap : Kaca

    Belahan : Tidak ada

    Pecahan : Tidak rata

    Kekerasan : 7

    Berat Jenis : 3.0-3.25

    Tenacity : Sectile

    Komposisi Kimia : (Na, Ca)(Li, Mg, Al)3(Al, Fe, Mn)6(OH)4(BO2)3 (Si6O18)

    Golongan : Silikat

    Sistem Kristal : Heksagonal

    Nama Mineral : Tourmaline

    Keterangan : Mineral ini terdapat pada batuan granit pegmatite dan

    biasanya berperan sebagai mineral aksesoris dalam batuan metamorf utamanya sekis

    dan gneiss. Terbentuk pada suhu yang tinggi seperti pembentukan mineral-mineral

    logam.Mineral ini kaya akan Mg dan biasanya digunakansebagai baut sintetik.

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    13/16

    PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

    Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO

    Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272

    Warna : Hitam besi

    Cerat :

    Kilap : Logam sampai sublogam

    Belahan : Tidak ada

    Pecahan :

    Kekerasan : 5-6

    Berat Jenis : 4.72 gr/cm3

    Tenacity :

    Komposisi Kimia : FeTiO3

    Golongan : Oksida

    Sistem Kristal : Trigonal

    Nama Mineral : Ilmenit

    Keterangan :

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    14/16

    15

    55

    15

    10

    0

    5GARNET

    MAGNETITE

    TOURMALINE

    SILIMANITE

    ILMENITE

    MONAZITE

    10

    40

    35

    55

    GARNET

    MAGNETITE

    TOURMALINE

    SILIMANITE

    ILMENITE

    MONAZITE

    5

    25

    45

    5GARNET

    MAGNETITE

    TOURMALINE

    SILIMANITE

    ILMENITE

    MONAZITE

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    15/16

    Persentase rata-rata:

    Magnetite =

    Ilmenite =

    Monazite =

    Slilimanit =

    Garnet =

    Tourmaline =

    VII. Pembahasan

    Pada sampel ini didominasi oleh mineral Magnetite dengan batuan asal

    bersifat intermediet-basa. Bentuk mineral yang dijumpai pada daerah penelitian

    umumnya memiliki bentuk yang relatif sama sehingga dapat diinterpretasikan bahwa

    mineral-mineral ini mengalami proses transportasi yang cukup jauh dari batuan

    asalnya yang membuat mineral-mineral ini berbentuk Rounded-Subrounded lalu

    mengendap pada daerah pantai dikarenakan berat jenisnya yang besar. Mineral-

    mineral ini terendapkan pada pinggir pantai akibat adanya arus susur pantai yang

    lebih besar dari arus sungai yang membawa material sedimen.

    Perubahan sea level juga berpengaruh pada pengendapan mineral berat yang

    mana apabila sea level naik, pengendapan akan juga naik begitu pula sebaliknya.

    Mineral berat yang memiliki berat jenis > 2.89 gr/cm3akan terendapkan pada garis

    pantai akibat adanya gelombang ombak yang besar.

    Gambar Morfologi Pantai

    Tempat pengendapan

    mineral berat

    Sea level

    Barrier

  • 8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra

    16/16

    VIII. Kesimpulan dan Saran

    VIII.1 Kesimpulan

    Kesimpulan dari praktikum Mineral Berat ini adalah sebagai berikut:

    1. Mineral berat adalah mineral dengan berat jenis > 2.89 gr/cm32. Mineral berat yang diendapkan di daerah penelitian adalah Magnetite, Garnet,

    Tourmaline, Ilmenite, Silimanite, dan Monazite.

    3. Batuan asal dari mineral berat daerah penelitian adalah batuan bekuintermediet-basa.

    4. Mineral berat diendapkan pada daerah transisi.5. Pengendapan mineral berat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Kekuatan

    media transportasi yang membawa material sedimen, kekuatan arus/ombak,

    kondisi morfologi tempat mineral terendapkan dan berat jenis mineral itu

    sendiri.

    VIII. 2 Saran

    Saran untuk praktikum ini sama dengan saran sebelumnya pada praktikum

    analisa ukuran butir yakni penyediaan alat-alat yang dipergunakan dalam

    laboraturium. Semoga ke depannya hal ini bisa ditangani guna memperlancar

    jalannya praktikum.