telaah ilmiah congenital rubella syndrome
Post on 07-Jul-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
1/25
Telaah Ilmiah
CONGENITAL RUBELLA SYNDROME
Oleh
Merta Aulia, S.Ked
Pembimbing
dr. H. Rusdianto, SpM(K)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRII!AYA
"#$%
HALAMAN PENGESAHAN
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
2/25
!&'&l Tel((h Ilmi(h
Congenital Rubella Syndrome
Oleh)
Merta Aulia, S.Ked
!"!#$%&%#%'
Reerat ini diau*an untu* memenuhi salah satu tugas dalam mengi*uti Kepaniteraan
Klini* Senior di +agian Ilmu Kesehatan Mata RS- r. Mohammad Hoesin
-alembang /a*ultas Kedo*teran ni0ersitas Sri1iaya periode $% Maret $%& s.d $"
April $%&
-alembang, Maret $%&
dr. H. Rusdianto, SpM(K)
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
3/25
KATA PENGANTAR
-ui dan syu*ur penulis hatur*an *epada Tuhan 2M3 *arena atas rahmat dan
ber*at45ya Telaah Ilmiah yang berudul 6Congenital Rubella Syndrome7 ini dapat
diselesai*an tepat 1a*tu. Telaah Ilmiah ini dibuat untu* memenuhi salah satu syarat
uian *epaniteraan *lini* senior di +agian Ilmu Kesehatan Mata RS- r. Mohammad
Hoesin -alembang /a*ultas Kedo*teran ni0ersitas Sri1iaya.
-enulis uga ingin menyampai*an terima *asih *epada dr. H. Rusdianto, SpM(K)
atas bimbingannya sehingga penulisan ini menadi lebih bai*.
-enulis menyadari masih banya* *e*urangan dan *e*eliruan dalam penulisan
telaah Ilmiah ini. 8leh *arena itu saran dan *riti* yang membangun sangat penulis
harap*an untu* penulisan yang lebih bai* di masa yang a*an datang.
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
4/25
DAFTAR ISI
HALAMAN !UDUL ..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................i*
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................*
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................%
BAB II TIN!AUAN PUSTAKA ...........................................................................'
".$ An(+,mi '(n Fi-i,l,gi M(+(......................................................................'
"." Vi+(min A....................................................................................................#
". /e0,1+(lmi(...............................................................................................%%
$.'.% einisi...........................................................................................%%
$.'.$ 3pidemiologi..................................................................................%%
$.'.' 3tiologi...........................................................................................%$
$.'.! -atoisiologi...................................................................................%$
$.'." Klasii*asi......................................................................................%!
$.'.& Tanda dan 9eala............................................................................%"
$.'.: iagnosis........................................................................................%;$.'.# iagnosis +anding.........................................................................$%
$.'.; -enatala*sanaan.............................................................................$$
$.'.% -en
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
5/25
DAFTAR GAMBAR
G(mb(0
%. Anatomi +ola Mata......................................................................................!
$. Alur transport 0itamin A di dalam tubuh....................................................%
'. =erosis Konungti0a...................................................................................%&
!. =erosis Konungti0a dengan +er
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
6/25
*ehamilan ibu. Sur0ei di Inggris (%;:4%;:!) menunu**an insidens ine*si etus
sebesar "'@ dengan rubela *linis dan hanya %;@ yang sub*linis. Se*itar #"@ bayi
yang terine*si rubela *ongenital mengalami dee*.
Rubella menadi penting *arena penya*it ini dapat menimbul*an *e
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
7/25
menstruasi beri*utnya. -eriode embrioni* berlangsung selama # minggu dan
merupa*an saat teradinya organogenesis. is*us embrioni* tampa* berbatas tegas,
dan sebagian besar ui *ehamilan yang mengu*ur *adar human chorionic
gonadotropin (hC9) a*an menadi positi. Body stalk se*arang telah
berdierensiasi, dan sa*us *orioni* berdiamater se*itar %
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
8/25
Bensa adalah suatu stru*tur bi*on0e*s, a0as*ular, ta* ber1arna dan hampir
transparan sempurna. Tebalnya se*itar ! mm dengan diameter ; mm. di bela*ang
iris, lensa digantungoleh ?onula, yang menghubung*annya dengan *orpus siliare.
i sebelah anterior lensa terdapat humor auaeus di sebelah posteriornya 0itreus.
Kapsul lensa adalah suatu membrane yang semipermeabel (sudi*it lebih permeable
daripada dinding *apiler) yang a*an memperboleh*an air dan ele*trolit masu*.&
9ambar %. Anatomi Mata
i sebelah depan terdapat selapis epitel sub*apsular. 5u*leus lensa lebih
*eras daripada *orte*snya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat4serat lamelar
subepitel terus diprodu*si, sehingga lensa lama4*elamaan menadi lebih besar dan
*urang elasti*. 5u*leus dan *orte*s terbentu* dari lamellae *onsentris yang
panang. 9aris4garis persambungan yang terbentu* dengan persambungan lamellae
ini uung4*e4uung berbentu* D2E bila dilihat dengan slitlamp. +entu* D2E ini
tega* di anterior dan terbali* di posterior.&
Masing4masing serat lamelar mengandung sebuah inti gepeng. -ada
pemeri*saan mi*ros*op, inti ini elas di bagian perier lensa di de*at e*uator dan
bersambung dengan lapisan epitel sub*apsul.&
Bensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum yang di*enal sebagai ?onula
(?onula Finnii), yang tersusun dari banya* ibril dari permu*aan *orpus siliare dan
menyisip *e dalam e*uator lensa. Tida* ada serat nyeri, pembuluh darah, atau sara
di lensa.&
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
9/25
". Emb0i,l,gi Len-(
>aringan ini berasal dari e*toderm permu*aan yang berbentu* lensa di
dalam mata dan bersiat bening. Bensa di dalam bola mata terleta* di bela*ang iris
yang terdiri dari ?at tembus
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
10/25
lensa untu* memo*us*an benda de*at *e retina di*enal sebagai a*omodasi.
Seiring dengan pertambahan usia, *emampuan rera*si lensa perlahan4lahan
ber*urang%
9ambar $. -er*embangan embrional lensa mata
".4 C,ngeni+(l R&bell( S5n'0,em46%
".4.$ De1ini-i
Rubella, umumn$a dikenal sebagai +ampak -erman, adalah
pen$akit $ang disebabkan "leh irus rubella $ang termasuk )amili
/"gairidae dan genus Rubiirus.3 ama rubella berasal dari bahasa
latin $ang berarti sedikit merah. Rubella juga dikenal sebagai +ampak
-erman karena pen$akit ini pertama kali dijelaskan "leh d"kter -erman
pada pertengahan abad kedelapan belas. en$akit ini sering ringan
dan serangan sering berlalu tanpa diketahui. en$akit ini bisa
berlangsung satu sampai tiga hari. #n)eksi dari ibu "leh irus Rubella
saat hamil bisa serius, jika ibu terin)eksi dalam 20 minggu pertama
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
11/25
kehamilan, anak bisa lahir dengan sindr"m rubella ba*aan CRS4,$ang memerlukan berbagai pen$akit tak tersembuhkan $ang serius. '
".4." E7i'emi,l,gi
Congenital Rubella Syndrome pertama kali dilap"rkan pada
tahun 1!'1 "leh "rman 5reg se"rang ahli "ptalm"l"gi ustralia
$ang menemukan katarak ba*aan di %& ba$i $ang ibun$a mengalami
in)eksi rubella di a*al kehamilann$a. Berdasarkan data dari WHO
paling tidak 236 ribu kasus CRS terjadi setiap tahun di negara
berkembang dan meningkat 10 kali lipat saat terjadi epidemi. kasus
CRS tahun 1!!! per jumlah penduduk dilap"rkan di #nd"nesia
seban$ak % kasus dengan jumlah penduduk 23&.'(2.!(2. -ada tahun
$%, se*itar %$' 5egara melapor*an total #'&.'"& *asus rubella 6
Sindr"ma rubella k"ngenital terjadi pada 2(7 atau lebih ba$i
$ang lahir dari ibu $ang menderita rubella pada trimester pertama.
-ika ibu menderita in)eksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20
minggu, jarang terjadi kelainan ba*aan pada ba$i. elainan ba*aan
$ang bisa ditemukan pada ba$i baru lahir adalah tuli, katarak,
mikr"se)alus, keterbelakangan mental, kelainan jantung ba*aan dan
kelainan lainn$a.%
".4. E+i,l,gi
3tiologi dari CRS adalah 0irus rubella. Rubella merupakan irus R
$ang termasuk dalam genus Rubivirus, )amili Togaviridae, dengan
jenis antigen tunggal $ang tidak dapat bereaksi silang dengan
sejumlah grup Togavirus lainn$a. 8irus rubella dapat dihan+urkan "leh
pr"teinase, pelarut lemak, )"rmalin, sinar ultrai"let, pH rendah,
panas, dan amantadine tetapi nisbi relati)4 rentan terhadap
pembekuan, pen+airan atau s"nikasi. 8irus rubella terdiri atas dua sub
unit struktur besar, satu berkaitan dengan envelope irus dan $ang
lainn$a berkaitan dengan nucleoprotein core.6 Se
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
12/25
rubella berbentu* bulat (seris) dengan diameter ": mm dan memili*i inti (core)
nu*leoprotein padat, di*elilingi oleh dua lapis lipid yang mengandung glycoprotein 3%
dan 3$.
9eskipun 8irus rubella dapat dibiakkan dalam berbagai biakan
kultur4 sel, in)eksi irus ini se+ara rutin didiagn"sis melalui met"de
ser"l"gis $ang +epat dan praktis. Baik sel darah merah maupun
serum penderita $ang terin)eksi irus rubella memiliki sebuah non-
spesifk b-lipoprotein inhibitor terhadap hemaglutinasi. ktiitask"mplemen berhubungan se+ara primer dengan envelope, meskipun
beberapa aktiitas juga berhubungan dengan nukleoprotein core.
Baik hemaglutinasi maupun antigen complement-fxing dapat
ditemukan deteksi4 melalui pemeriksaan ser"l"gis. 8irus rubella
mengalami replikasi di dalam sel inang.
9ambar '. irus Rubella terdiri dari lapisan gly
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
13/25
penularan 1 minggu sebelum dan empat hari setelah permulaanonset 4 ruam rash4. ada epis"de ini, 8irus rubella sangat menular.6
#n)eksi transplasenta janin dalam kandungan terjadi saat iremia
berlangsung. #n)eksi rubella men$ebabkan kerusakan janin karena
pr"ses pembelahan terhambat. ;alam rembihan secret 4 tekak
)aring4 dan air kemih urin4 ba$i dengan CRS, terdapat irus rubella
dalam jumlah ban$ak $ang dapat mengin)eksi bila bersentuhan
langsung. 8irus dalam tubuh ba$i dengan CRS dapat bertahan hinggabeberapa bulan atau kurang dari 1 tahun setelah kelahiran.6
erusakan janin disebabkan "leh berbagai )akt"r, misaln$a "leh
kerusakan sel akibat irus rubella dan akibat pembelahan sel "leh
irus. #n)eksi plasenta terjadi selama iremia ibu, men$ebabkan
daerah area4 nekr"sis $ang tersebar se+ara )"kal di epitel ili k"realis
dan sel end"tel kapiler. Sel ini mengalami deskuamasi ke dalam
lumen pembuluh darah, menunjukkan bah*a irus rubella dialihkantrans)er4 ke dalam peredaran sirkulasi4 janin sebagai emb"li sel
end"tel $ang terin)eksi. Hal ini selanjutn$a mengakibatkan in)eksi dan
kerusakan "rgan janin. Selama kehamilan muda mekanisme
pertahanan janin belum matang dan gambaran khas embri"pati pada
a*al kehamilan adalah terjadin$a nekr"sis seluler tanpa disertai
tanda peradangan.6
Sel yang terine*si 0irus rubella memili*i umur yang pende*. 8rgan anin dan
bayi yang terine*si memili*i umlah sel yang lebih rendah daripada bayi yang sehat.
irus rubella uga dapat mema
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
14/25
>aringan normal anin hanya sedi*it se*ali menghasil*an IgM, dan antibody IgM
yang dihasil*an dapat men
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
15/25
".4.% T(n'( '(n Ge8(l( Klini-
Rubella merupa*an penya*it ine*si diantaranya $"@ *asus bersiat
asimptomatis. 9eala rubella hampir mirip dengan penya*it lain yang disertai ruam.
9eala *linis untu* mendiagnosis ine*si 0irus rubella pada orang de1asa atau pada
*ehamilan adalahJ%,:
%. Ine*si bersiat a*ut yang ditandai oleh adanya ruam ma*ulopapular.
$. Suhu tubuh L':,$C
'. Artralgiaartrhitis, limadenopati, *onungti0itis.
CRS yang meliputi ! dee* utama yaitu J
a. 9angguan pendengaran tipe neurosensori*. Timbul bila ine*si teradi sebelum
umur *ehamilan # minggu. 9eala ini dapat merupa*an satu4satunya geala yang
timbul.
b. 9angguan antung meliputi -A, S dan stenosis pulmonal.
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
16/25
9ambar ". ee* dan maniestasi *linis CRS sesuai dengan umur *ehamilan
K0i+e0i( Klini- Congenital Rubella Syndrome
Risi*o ine*si anin beragam berdasar*an 1a*tu teradinya ine*si maternal.
Ine*si teradi pada %$ minggu usia *ehamilan, ma*a teradi #;@ risi*o ine*si
anin. Ine*si maternal yang teradi sebelum teradi *ehamilan tida* mempengaruhi
anin. Ine*si maternal pada usia *ehamilan %"' minggu risi*o ine*si anin menurun
yaitu '@ atau %$@.
+ayi di diagnosis mengalami CRS apabila mengalami " ge8(l( 7('( 20i+e0i( A
(+(& $ 20i+e0i( A '(n $ 20i+e0i( B, sebagai beri*utJ%
(A) Katara*, glau*oma *ongenital, penya*it antung *ongenital (paling sering
adalah -A atau peripheral pulmonary artery stenosis), *ehilangan
pendengaran, pigmentasi retina.
(+) -urpura, splenomegali, jaundice, mi*roemseali, retardasi mental,
meningoensealitis dan radiolucent bone disease (tulang tampa* gelap pada
hasil oto roentgen).
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
17/25
+eberapa *asus hanya mempunyai satu geala dan *ehilangan pendengaran
merupa*an
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
18/25
Tabel %. >enis pemeri*saan dan spesimen untu* menentu*an ine*si 0irus rubella
N,!eni- Peme0i2-((n
!eni- S7e-imen
Fe+&-:b(5i Ib&
% Isolasi irus Se*ret hidung, darah,
apusan tenggoro*, urin,
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
19/25
memperlihat*an geala *linis yang sema*in memberat, ma*a harus segera di*era*an
pemeri*saan imunoasai en?im (3BISA) terhadap serum penderita untu* menetu*an
adanya IgM spesii*4rubella, yang dapat dipasti*an dengan memeri*sa dengan
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
20/25
IgM IgG Pen(1-i0(n4 4 Ta* ada perlindungan perlu dipantau lebih lanut
O P%" Iml Ine*si a*ut dini (Q% minggu)
O N%" Iml+aru mengalami ine*si
(%%$ minggu)
4 O Imun, tida* perlu pemantauan lebih lanut
. Peme0i2-((n RNA *i0&-
>enis pemeri*saan yang bisa dila*u*an untu* mengenali R5A 0irus
rubella antara lainJ(. Polymerase Chain Reaction (-CR)J -CR merupa*an te*ni* yang paling
umum diguna*an untu* menemu*an R5A 0irus. i Inggris, -CR diguna*an
sebagai metode e0aluasi rutin untu* menemu*an 0irus rubella dalam
spesimen *linis. -enemuan R5A rubella dalam
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
21/25
Tabel. Maniestasi *linis dari ine*si *ongenital
".4.< Pen(+(l(2-(n((n
(. Me'i2(men+,-(
Tida* ada pengobatan yang spesii* untu* CRS, pengobatannya hanya bersiat
suporti.$,#
4 >i*a tida* teradi *ompli*asi ba*teri, pengobatan adalah simptomatis.
Adamantanamin hidro*lorida (amantadin) telah dilapor*an ee*ti in 0itro
dalam menghambat stadium a1al ine*si rubella pada sel yang dibia**an.
4 paya untu* mengobati ana* yang sedang menderita CRS dengan obat ini
tida* berhasil. Karena amantadin tida* dianur*an pada 1anita hamil,
penggunaannya amat terbatas. Intereron dan isoprinosin telah diguna*an
dengan hasil yang terbatas.
4 -ada +ayi yang dila*u*an tergantung *epada organ yang ter*enaJ
9angguan pendengaran diatasi dengan pema*aian alat bantu dengar,
terapi 1ii*a *eterbela*angan mentalnya sangat berat, mung*in ana* perlu
dimasu**an *e institusi *husus.
".4.$# Pen=eg(h(n
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
22/25
a*sinasi sea* *e
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
23/25
dari air *etuban (i*a tida* memili*i antibodi, diberi*an
imunisasi dan baru boleh hamil ' bulan setelah penyunti*an.
".4.$$ P0,gn,-i-
-rognosis dari rubella postnatal bai* dengan sembuh sempurna
sedang*an congenital rubella syndrome prognosisnya buru* dengan disertai
*erusa*an organ multiple yang berat.$
"..$ BAB III
".." KESIMPULAN
"..$.'.! Congenital Rubella Syndrome (CRS) atau 'etal Rubella
Syndrome merupa*an gabungan beberapa *eabnormalan isi* yang ber*embang
pada bayi sebagai a*ibat ine*si 0irus rubella maternal yang berlanut dalam
etus. CRS dapat menga*ibat*an teradinya abortus, bayi lahir mati, prematur
dan
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
24/25
$.'.&
+erdasar*an *riteria diagnosis *linis dan hasil pemeri*saan
laboratorium, *asus CRS dapat digolong*an menadi ! *elompo* yaituJ *asus
di>/)))@?@/@@=eng.pdf , dia*ses
tanggal $% /ebruari $%&)
". Ilyas SH dan Sri, R2. $%$. Anatomi dan isiologi mata, alamJ Ilmu -enya*it
Mata. >a*arta. +alai -enerbit /KI, hal. %4%$
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/%202012/05/Xeroflamia.pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/%202012/05/Xeroflamia.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44110/1/9789241598019_eng.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44110/1/9789241598019_eng.pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/%202012/05/Xeroflamia.pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/%202012/05/Xeroflamia.pdfhttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44110/1/9789241598019_eng.pdf
-
8/18/2019 Telaah Ilmiah Congenital Rubella Syndrome
25/25
&. Riordan430a -aul. $:. Anatomi dan embriologi mata, alamJ aughan Asbury8talmologi mum. 3d. %:. >a*arta. 39C, hal. #4%;
9. A?rimaidali?a. $:. itamin A, imunitas, dan *aitannya dengan penya*it ine*si.
>urnal Kesehatan Masyara*at, hal. ; (http())do+nload.portalgaruda.org)article.php
DarticleE>>FFG#alE?/>GtitleE:I$&I6H,H, dia*ses tanggal $% /ebruari
$%&)
#. Rahayu, I. $%$. Klasii*asi, ungsi, dan metabolisme 0itamin (http())imbang .
staff.umm.ac.id)files)))9lasifikasi=dan=&etabilisme=#itamin=imbang.pdf ,
dia*ses tanggal $' /ebruari $%&)
;. epartemen Kesehatan. $;. -anduan manaemen suplementasi 0itamin A
%. H8. $%!. 0erophthalmia and night blindness for the assessment of clinical #itamin deficiency in indi#iduals and populations
%%. Ilyas SH dan Sri, R2. $%$. eisiensi 0itamin A, D(l(m) Ilmu -enya*it Mata.
>a*arta. +alai -enerbit /KI, hal. %!$4!!
%$. Ilyas, SH.,d**. $#. Sari ilmu penya*it mata. >a*artaJ +alai -enerbitan /KI,
hal.%, %%#4;, $$4!
%'. Ari M, K. Triyanti, R. Sa0iitri. $:. Kapita sele*ta *edo*teran. 3disi *e4'. >a*artaJ
Media Aes. 9uyton, a0id, B. $%". natomy of eyes,(http())+++.researchgate.net)publication)
?>=natomy=of=7yes, dia*ses tanggal $$ /ebruari $%&)
2.3.13
http://download.portalgaruda.org/article.php%20?article=261633&val=7056&title=VITAMIN%20A,%25http://download.portalgaruda.org/article.php%20?article=261633&val=7056&title=VITAMIN%20A,%25http://imbang/http://imbang/http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://www.researchgate.net/publication/http://download.portalgaruda.org/article.php%20?article=261633&val=7056&title=VITAMIN%20A,%25http://download.portalgaruda.org/article.php%20?article=261633&val=7056&title=VITAMIN%20A,%25http://imbang/http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.%20pdfhttp://www.researchgate.net/publication/
top related