sasaran belajar pbl blok 22 andri

Post on 07-Jul-2016

240 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Andrie Yogie Putra102007129

Kelompok D-1

AnamnesisPemeriksaan

-Misalnya didapatkannya tanda-tanda kelainan otak fokal yaitu adanya gangguan atau parese saraf otak, parese anggota gerak, gangguan fungsi luhur atau tanda peningkatan tekanan intrakranial.

Laboratorium

Laboratorium penting dilakukan untuk pasien yang berusia 50 tahun keatas, terutama kita mencari adanya faktor resiko kelainan vaskuler misalnya diabetes mellitus, cholesterol dan lain-lain.

Foto Kepala

Walaupun rutin foto kepala biasanya normal, namun dapat membantu untuk mencari penyebab dari epilepsi.

EEG

Dalam hal ini EEG akan membantu adanya defek fokal atau difuse, juga untuk memerisa daerah otak tertentu yang secara klinik tak menunjukkan kelainan, misalnya lobus frontal.

CT scan

CT scan sangat berguna untuk menentukan kelainan struktur intracranial misalnya tumor, atropi, dilatasi ventrikel, infark atau pendarahan

Working Diagnosis

Pasien menderita Epilepsi

Epilepsi :

- Gangguan SSP yang ditandai dg terjadinya bangkitan (seizure, fit, attack, spell ) yang bersifat spontan (unprovoked ) dan berkala

- Kejadian kejang yang terjadi berulang (kambuhan)

- Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung dari daerah otak fungsional yang terlibat

Agak sulit mengestimasi jumlah kasus epilepsy pada kondisi tanpa serangan, pasien terlihat normal dan semua data lab juga normal, selain itu ada stigma tertentu pada penderita epilepsy malu/enggan mengakui

Insiden paling tinggi pada umur 20 tahun pertama, menurun sampai umur 50 th, dan meningkat lagi setelahnya terkait dgn kemungkinan terjadinya penyakit cerebrovaskular

Pada 75% pasien, epilepsy terjadi sebelum umur 18 th

Epilepsi mungkin disebabkan oleh:

◦ Aktivitas saraf abnormal akibat proses patologis yang mempengaruhi otak

◦ Gangguan biokimia atau metabolik dan lesi mikroskopik di otak akibat trauma otak pada saat lahir atau cedera lain

◦ Pada bayi penyebab paling sering adalah asfiksi atau hipoksia waktu lahir, trauma intrakranial waktu lahir, gangguan metabolik, malformasi congenital pada otak, atau infeksi

◦ Pada anak-anak dan remaja mayoritas adalah epilepsy idiopatik, pada umur 5-6 tahun disebabkan karena febril

◦ Pada usia dewasa penyebab lebih bervariasi idiopatik, karena birth trauma, cedera kepala, tumor otak (usia 30-50 th), penyakit serebro vaskuler (> 50 th)

Kejang disebabkan karena ada ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan eksitatori pada otak

Bangkitan Umum :o Cetusan listrik di fokal korteks melampaui ambang

inhibisi neuron di sekitarnya, kemudian menyebar melalui hubungan sinaps kortiko-kortikal

Timbulnya kejang

Mekanisme Terjadinya Bangkitan Epilepsio Bangkitan parsial :

- Fase Inisiasi Terjadi letupan potensial aksi frekuensi tinggi

- Peranan kanal Ca2+ dan Na+

Hiperpolarisasi/hipersinkronisasi- Mediasi reseptor GABA atau kanal K+

- Fase propagasi : Penyebaran depolarisasi tidak dihambat oleh neuron

sekitar karena :- Terjadi peningkatan K+ depolarisasi neuron sekitar

- Akumulasi Ca2+ pada ujung akhir presinaps pelepasan neurotransmiter - Induksi reseptor eksitasi NMDA dan peningkatan Ca2+

- Penyebaran depolarisasi dari korteks Spinal

Berdasarkan tanda klinik dan data EEG, kejang dibagi menjadi :

◦ Kejang umum (generalized seizure) jika aktivasi terjadi pd kedua hemisfere otak secara bersama-sama

◦ Kejang parsial/focal jika dimulai dari daerah tertentu dari otak

Kejang umum terbagi atas: Tonic-clonic convulsion = grand mal

◦ merupakan bentuk paling banyak terjadi◦ pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-

engah, keluar air liur◦ bisa terjadi sianosis, ngompol, atau menggigit

lidah◦ terjadi beberapa menit, kemudian diikuti lemah,

kebingungan, sakit kepala atau tidur

Abscense attacks = petit mal◦ jenis yang jarang◦ umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak

atau awal remaja◦ penderita tiba-tiba melotot, atau matanya

berkedip-kedip, dengan kepala terkulai◦ kejadiannya cuma beberapa detik, dan bahkan

sering tidak disadari Myoclonic seizure

◦ biasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun tidur

◦ pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba◦ jenis yang sama (tapi non-epileptik) bisa terjadi

pada pasien

Atonic seizure◦ jarang terjadi◦ pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot

jatuh, tapi bisa segera recovered

Petit mal

Kejang parsial terbagi menjadi : Simple partial seizures

◦ pasien tidak kehilangan kesadaran◦ terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu

dari tubuh Complex partial seizures

◦ pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran

Kejang parsial

Mengontrol supaya tidak terjadi kejang dan meminimalisasi adverse effect of drug

• Mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik syaraf yang berlebihan melalui perubahan pada kanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter .

Non farmakologi:

◦ Amati faktor pemicu◦ Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya :

stress, OR, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll.

Farmakologi : Menggunakan obat-obat antiepilepsi.

Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+ :

Inaktivasi kanal Na menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik

Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproat

Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:

agonis reseptor GABA meningkatkan transmisi inhibitori dg mengaktifkan kerja reseptor GABA contoh: benzodiazepin, barbiturat

menghambat GABA transaminase konsentrasi GABA meningkat contoh: Vigabatrin

menghambat GABA transporter memperlama aksi GABA contoh: Tiagabin

meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien mungkin dg menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular pool contoh: Gabapentin

Kejang parsial

Kejang Umum (generalized seizures)

Tonic-clonic Abscense Myoclonic, atonic

Drug of choice

Karbamazepin

FenitoinValproat

ValproatKarbamaze

pinFenitoin

EtosuksimidValproat

Valproat

Alternatives

LamotriginGabapentinTopiramatTiagabinPrimidon

Fenobarbital

LamotriginTopiramatPrimidon

Fenobarbital

Clonazepam

Lamotrigin

Klonazepam

LamotriginTopiramatFelbamat

Pasien epilepsy yang berobat teratur, 1/3 akan bebas dari serangnan paling sedikit 2 tahun, dan bias lebih dari 5 tahun sesudah serangan terakhir obat dihentikan, pasien tidak mengalami sawan lagi, dikatakan telah mengalami remisi.

Penyebab kematian pada epilepsi :

Penyakit yg mendasarinya dimana gejalanya berupa epilepsi misal : tumor otak, stroke

Penyakit yg tidak jelas kaitannya dgn epilepsi yg ada misal : pneumonia

Akibat langsung dari epilepsi : status epileptikus, kecelakaan sebagai akibat bangkitan epilepsi dan sudden un-expected death

SEKIAN………………!!!

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

top related