retensio plasenta

Post on 10-Jul-2016

254 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

RETENSIO PLASENTAIPUT WULANDARI1310211056FKUPN

ANATOMI•Plasenta berbentuk bundar atau hampir

bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2.5 cm. beratnya rata-rata 500 gram

•plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan

lebih kurang 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri .

- Plasenta berfungsi:sebagai alat yang memberi makanan pada

janin, mengeluarkan sisa metabolisme janin, memberi zat asam dan mengeluarkan

CO2,membentuk hormon, sertapenyalur berbagai antibodi ke janin

DEFINISI•Retensio plasenta (placental retention)

merupakan plasenta yang belum lahir dalam setengah jam setelah janin lahir .

•Menurut Sarwono Prawirohardjo : Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.

ETIOLOGI- Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan

plasenta (plasenta adhesiva),- Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab

vili korialis menembus desidua sampai miometrium-sampai di bawah peritoneum (plasenta akreta-perkreta).

- Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar, disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah penanganan kala III, sehingga terjadi lingkaran konstriksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi keluarnya plasenta (inkarserasio plasenta).

ETIOLOGI- Faktor maternalGravida berusia lanjutMultiparitas

- Faktor uterusBekas sectio caesaria, sering plasenta tertanam

pada jaringan cicatrix uterus,Bekas pembedahan uterus, Tidak efektif kontraksi uterus,Bekas curetage uterus, yang terutama dilakukan

setelah abortus

Bekas pengeluaran plasenta secara manua

Bekas endometritis,

- Faktor plasentaPlasenta previa,Implantasi corneal, Plasenta akreta,Kelainan bentuk plasenta

JENIS RETENSIO PLASENTA1. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari

jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.

2. Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium

3. Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/memasuki miometrium.

4. Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus .

5. Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan oleh konstruksi ostium uteri

GEJALA KLINIS- Anamnesispertanyaan tentang periode prenatal, meminta informasi mengenai episode

perdarahan postpartum sebelumnya,paritas, serta riwayat multipel fetus dan polihidramnion.Serta riwayat pospartum sekarang dimana

plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.

- Pada pemeriksaan pervaginamplasenta tidak ditemukan di dalam kanalis

servikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterus.

- Pemeriksaan Penunjang1. Hitung darah lengkap: untuk menentukan

tingkat hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct),

2. melihat adanya trombositopenia, serta jumlah leukosit. Pada keadaan yang disertai dengan infeksi, leukosit biasanya meningkat.

3. Menentukan adanya gangguan koagulasi dengan hitung protrombin time (PT) dan activated Partial Tromboplastin Time (aPTT) atau yang sederhana dengan Clotting Time (CT) atau Bleeding Time (BT). Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan yanG disebabkan oleh faktor lain.

PENANGANANPenanganan retensio plasenta atau sebagian plasenta

adalah:1. Resusitasi. Pemberian oksigen 100%. Pemasangan IV-line dengan kateter yang

berdiameter besar serta pemberian cairan kristaloid (sodium klorida isotonik atau larutan ringer laktat yang hangat, apabila memungkinkan).

Monitor jantung, nadi, tekanan darah, saturasi oksigen.

Transfusi darah apabila diperlukan yang dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan darah.

2. Drips oksitosin (oxytocin drips) 20 IU dalam 500 ml larutan Ringer laktat atau NaCl 0.9% (normal saline) sampai uterus berkontraksi.

3. Plasenta coba dilahirkan dengan Brandt Andrews, jika berhasil lanjutkan dengan drips oksitosin untuk mempertahankan uterus.

4, Jika plasenta tidak lepas dicoba dengan tindakan manual plasenta. Indikasi manual plasenta adalah:

Perdarahan pada kala tiga persalinan kurang lebih 400 cc,

retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir,

5. Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan dapat dikeluarkan dengan tang (cunam) abortus dilanjutkan kuret sisa plasenta. Pada umumnya pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan kuretase.

Kuretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati-hati karena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus.

6. Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan pemberian melalui suntikan atau per oral.

7. Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda infeksi dan untuk pencegahan infeksi sekunder.

PENCEGAHAN- Pencegahan resiko plasenta adalah dengan

cara mempercepat proses separasi dan melahirkan plasenta dengan memberikan uterotonika segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan talipusat terkendali. Usaha ini disebut juga penatalaksanaan aktif kala III,

- Mengamati dan melihat kontraksi uterus.

KOMPLIKASIKomplikasi yang dapat terjadi meliputi:- Komplikasi yang berhubungan dengan

transfusi darah yang dilakukan.- Multiple organ failure yang berhubungan

dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusi organ.

- Sepsis- Kebutuhan terhadap histerektomi dan

hilangnya potensi untuk memiliki anak selanjutnya

top related