ppt sindrom koroner akut

Post on 29-Dec-2015

1.142 Views

Category:

Documents

135 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

jantung

TRANSCRIPT

KELOMPOK 2

RESTU BUDI SUSILOSELVI FAUZIAWERI YULIATI

FEBBI AGUSWARIZULZI GUSTINA

INTAN PERMATA SARI

Sindrom Koroner Akut

Pengertian Sindrom Koroner Akut

Sindrom koroner akut adalah sekumpulan keluhan gejala dan tanda klinis yang sesuai dengan iskemia miokard akut. Sindrom koroner akut merupakan suatu spektrum dalam perjalanan penderita penyakit jantung koroner (aterosklerosis koroner) dapat berupa: angina pektoris tidak stabil, infark miokard dengan non-ST elevasi, infark miokard dengan ST elevasi atau kematian jantung mendadak.

Angina Pektoris

1. DefenisiAngina pektoris adalah suatu nyeri didaerah dada yang biasanya menjalar ke bahu dan lengan kiri yang disebabkan oleh menurunnya suplai oksigen ke jantung.

Macam-macam Angina Pektoris

Classical effort angina (angina klasik) Pada nekropsi biasanya didapatkan aterosklerosis koroner.

Variant angina (angina Prinzmetal) Biasanya timbul pada saat istirahat, akibat penurunan suplai O2 darah ke miokard secara tiba-tiba.

Unstable angina (angina tak stabil / ATS) Sindroma ATS telah lama dikenal sebagai gejala awal dari infark miokard akut (IMA).

Angina pektoris tak stabil

Terminologi ATS harus tercakup dalam kriteria penampilan klinis sebagai berikut :

Angina pertama kali. Angina timbul pada saat aktifitas fisik. Baru pertama kali dialami oleh penderita dalam priode 1 bulan terakhir.3

B. Angina progresif.Angina timbul saat aktifitas fisik yang berubah polanya dalam 1 bulan terakhir, yaitu menjadi lebih sering, lebih berat, lebih lama, timbul dengan pencetus yang lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan cara yang biasa dilakukan. Penderita sebelumnya menderita angina pektoris stabil

Angina waktu istirahat.Angina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal-hal yang dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan O2 miokard. Lama angina sedikitnya 15 menit.

Angina sesudah IMA. Angina yang timbul dalam periode dini (1 bulan) setelah IMA. Kriteria penampilan klinis tersebut dapat terjadi sendiri-sendiri atau bersama-bersama tanpa adanya gejala IMA. Nekrosis miokard yang terjadi pada IMA harus disingkirkan misalnya dengan pemeriksaan enzim serial dan pencatatan EKG.

Manifestasi KlinisNyari dada yang menjalar ke bahu adalah salah satu manifestasi klinis. Dengan kriteria :

1. Qualitas nyariRasa tertekan/tertindihRasa tidak nyamanan/kesusahan/kegelisahanRasa seperti kesempitanRasa berat2. Lokasi

Nyeri angina pektoris biasanya pasien tidak mengetahui letak sumber nyeri (diffuse), dan biasanya letak nyeri berlokasi di retrosternal, atau di perikardium kiri. Tetapi nyeri bisa menjalar ke dada, punggung, leher, rahang bawah atau perut bagian atas. Rasa nyeri biasanya tidak lebih dari 10 menit.

3. Gejala yang menyertaiTakikardiDiaphoresisRasa mual

Faktor Pencetus AnginaA. Tekanan emosi B. Aktiviti fisikal yang memerlukan bekalan darah

yang lebih ke jantung C. Kesejukan atau kepanasan badan yang melampau D. Makan terlalu banyak sehingga menyebabkan

lebih banyak darah menuju ke perut bagi membantu penghadaman

E. Alkohol

Infark Miokard

Definisi

Infark miokard adalah nyeri dada yang terjadi akibat kerusakan (nekrosis) otot jantung yang disebabkan alirah darah ke otot jantung terganggu.

Klasifikasi Klinis pada Infark Miokard Akut

1. Klas I   : tidak ada gagal jantung kongensif. (Mortalitas 6%)

2. Klas II  : adanya bunyi jantung tida (gallop), ronki basal, atau keduanya. (Mortalitas 17%)

3. Klas III : adanya edem paru.( Mortalitas 30-40%)

4.Klas IV : adanya syok kardiogenik. (Mortalitas 60-80%).

 

Jenis-jenis Infark Miokard

A. Infark Miokard SubendokardialMiokard infark subendokardial terjadi akibat aliran darah subendokardial yang relatif menurun dalam waktu lama sebagai akibat perubahan derajat penyempitan arteri koroner atau dicetuskan oleh kondisi-kondisi seperti hipotensi, perdarahan dan hipoksia.

B. Infark Miokard Transmuralmiokard infark transmural berkaitan dengan trombosis koroner. Trombosis seing terjadi di daerah yang mengalami penyempitan arteriosklerotik. Penyebab lain lebih jarang ditemukan. Termasuk disini misalnya perdarahan dalam plaque aterosklerotik dengan hematom intramural, spasme yang umumnya terjadi di tempat aterosklerotik yang emboli koroner.

Tabel: Perbedaan antara Unstabel Angina, NSTEMI & STEMI

Unstable Angina

NSTMI (Myocardial infarction)

STEMI(Myocardial infarction)

Tipe Gejala Cresendo, istirahat,

atau onset baru

Rasa tertekan yang lama dan nyeri dada

Rasa tertekan yang lama dan nyeri dada

Serum Biomarker No iya iya

EGC ST depresi atau

gelombang T

invasi

ST depresi atau

gelombang T

invasi

ST-elevasi

(gelombang Q

later)

Komplikasi Infark Miokard1. Gagal jantung2. Syok kardiogenik

Penatalaksanaan

1. Prehospital Nilai dan berikan bantuan ABC Berikan oksigen, aspirin, nitrogliserin dan morfin jika diperlukan Pemeriksaan EKG 12 sadapan dan interpretasi Melakukan ceklis terapi fibronolitik Menyiapkan pemberitahuan sebelum sampai ke IGD (untuk petugas

ambulans/sebelum sampai rumah sakit2. Pemberian oksigen dan obat-obatan

Oksigen Oksigen diberikan pada semua pasien yang dalam evaluasi SKA.terapi

oksigen mampu mengurangi ST levasi pada infark anterior. Berdasarkan consensus, dianjurkan memberikan oksigen dalam 6 jam pertama terapi, pemberian lebih dari 6 jam tidak bermanfaat kecuali pada keadaan1 :

Pasien dengan nyeri ddada menetap atau berulang atau hemodinamik yang tidak stabil

Pasien dengan tanda bendungan paru Pasien dengan saturasi oksigen < 90%

Aspirin Morfin Pemberian morfin dilakukan jika pemberian

nitrogliserin sublingual atau semprot tidak respons. Morfin merupakan pengobatan yang paling penting untuk SKA karena:

Menimbulkan efek analgesik pada SSP yang dapat mengurangi aktivasi neurohormonal dan menyebabkan pelepasan katekolamin

Menghasilkan venodilatasi yang akan mengurangi beban ventrikel kiri dan mengurangi kebutuhan oksigen

Menurunkan tahanan vascular sistemik, sehingga mengurangi afterload ventrikel kiri.

3. Ruang gawat darurat Segera berikan oksigen 4L/mnt kanul nasal,

pertahankan saturasi O2> 90%Berikan aspirin 160-325 mgNitrogliserin sublingual atau semprot atau IVMorfin IV jika nyeri dada tidak berkurangMonitoring tanda vital dan evaluasi saturasi

oksigenPasang jalur IVKaji EKG 12 sadapanLakukan anamnesa dan pemeriksaan fisikLakukan ceklis terapi fibrinolisis da lihat

kontraindikasiLakukan pemeriksaan enzim jantung, elektrolit, dan

evaluasi system pembekuan darahFoto toraks

4. Penilaian dan tata laksana segera di ruang IGD

Segera setelah sampai IGD, untuk pasien yang dicurigai SKA segera dilakukan evaluasi

EKG 12 sadapan merupakan informasi penting dalam keputusan tata laksana pasien dengan nyeri dada iskemik dan untuk identifikasi SKA STEMI

Target evaluasi harus difokuskan pada nyeri dada, tanda dan gejala gagal jantung, riwayat sakit jantung, factor risiko SKA san gambaran riwayat untuk pemberian trombolisis

Untuk pasien SKA STEMI, tujuan reperfusi adalah pemberian terapi fibrinolisis dalam 30 menit setelah 30 menit sampai IGD atau PCI dalam 90 menit setelah sampai.

5. Penilaian pasien < 10 menit Penilaian pasien dalam 10 menit pertama yaitu :Cek tanda vital dan evaluasi saturasi oksigenPasang jalur IVKaji EKG 12 sadapanLakukan anamnesa dan pemeriksan fisikCeklis fibrinolitik atau kontrainsikasiPemeriksaan enzim jantung, elektrolit, dan

pembekuan darahPemeriksaan sinar X (<30 menit setalah pasien

sampai IGD). Jangan sampai memperlambat terapi fibrinolisis untuk SKASTEMI.

6. Tata Laksana Hipotensi/Syok dan Edema Paru Akut

Penyakit dasar dapat segera dikenali dengan meneliti keluhan, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menentukan status hemodinamik. Pertolongan dapat segera diberikan di ruang intensif.1

Harus ada konsep dan petunjuk yang jelas untuk mengatasi hipotensi/syok dalam singkat; tidak lebih dari 30 – 60 menit pertama.

Triad kardiovaskuler meliputi irama denyut jantung (rate), miokard untuk memompa (pump), dan sistem vaskuler. Ketiga sistem ini diupayakan dapat dinilai sebab semua pasien hipotensi/syok dan edema paru berawal dari gangguan tiga sistem tersebut. Permasalah yang muncul meliputi: masalah irama (rate problem), masalah pompa (pump problem) atau masalah volume (volume problem) ditambah resistensi pembuluh darah (vascular resistance).

Yang harus diperhatikan :1. Masalah Irama

Tentukan apakah frekuensi cepat atau lambat,Bradi-takikardia dapat segera diketahui dengan meraba nadi dan melihat monitor EKG.

2. Masalah VolumeBerikan cairan infus, transfusi darah, atasi penyebab, dan gunakan vasopresor.Ada dua macam masalah volume yakni: 1. Hipovolumia absoluteKekurangan volume sikulasi akibat hilangnya cairan tubuh misalnya perdarahan, muntah, diare, poliuri, penguapan berlebihan, atau dehidrasi.2. Hipovolumia relatifVolume sirkulasi berkurang relatif, tidak ada kehilangan cairan namun kapasitas vaskular meningkat sehingga terjadi hipovolumia (

3. Masalah PompaBagaimana tekanan darah, Penyebab

gagal pompa harus segera dikenali agar upanya pengobatan yang tepat, cepat, dan pada saat yang kritis dapat diberikan.

Pemeriksaan Radiology

EKG (elektrokardiogram)Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktivitas listrik otot jantung. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter atau ahli medis untuk menentukan kondisi jantung dari pasien, yakni untuk mengetahui hal-hal seperti frekuensi (rate) jantung, arrhytmia, infark miokard, pembesaran atrium, hipertrofi ventrikular, dll.

Sistem Konduksi JantungJantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi

sebagai pompa system sirkulasi darah. Yang paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi (atria) sebenarnya berfungsi sebagai ruang penyimpanan selama bilik memompa. Ventrikel berkontraksi, ventrikel kanan memasok darah ke paru-paru, dan ventrikel kiri mendorong darah ke aorta berulang-ulang melalui sistem sirkulasi, fasa ini disebut systole. Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak memompa) setelah ventrikel mengosongkan darah menuju arteri disebut diastole.

Sistem 12 lead (sadapan) EKGSetiap sadapan elektroda memandang jantung

dengan sudut tertentu dengan sensitivitas lebih tinggi dari sudut/bagian yang lain. Sadapan atau lebih dikenal dengan lead, adalah cara penempatan pasangan elektroda berkutub positif dan negatif pada tubuh pasien guna membaca sinyal-sinyal elektrik jantung. Semakin banyak sadapan, semakin banyak pula informasi yang dapat diperoleh Pada rekaman EKG modern, terdapat 12 sadapan elektroda yang terbagi menjadi enam buah sadapan pada bidang vertikal serta enam lainnya pada bidang horizontal.9

Komponen dan Bentuk Sinyal EKGMenurut Mervin J. Goldman definisi sinyal EKG

adalah grafik hasil catatan potensial listrik yang dihasilkan oleh denyut jantung. Sinyal EKG terdiri atas :

1. Gelombang P, terjadi akibat kontraksi otot atrium, gelombang ini relatif kecil karena otot atrium yang relatif tipis.

2. Gelombang QRS, terjadi akibat kontraksi otot ventrikel yang tebal sehingga gelombang QRS cukup tinggi. Gelombang Q merupakan depleksi pertama kebawah. Selanjutnya depleksi ke atas adalah gelombang R. Depleksi ke bawah setelah gelombang R disebut gelombang S.

3. Gelombang T, terjadi akibat kembalinya otot ventrikel ke keadaan listrik istirahat (repolarisasi).

Gambar. Bentuk sinyal yang didapat dari 12 leads (sadapan) EKG normal adalah seperti pada gambar di bawah

ST-Elevation Myocardial Infarction

Unstable Angina/non-ST-elevasi Myocardial Infarction

DIAGNOSA KEPERAWATAN ska.docx

woc ska 1.doc

SEKIAN TERIMA KASIH

top related